DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
Widiasari_B021211011
Hainun Awalia_B021211021
Muhammad Fawwaz Aswir_B021211028
Muhammad Asrul_B021211031
KELAS HAN A
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
hidayahnya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Konsep Ketuhanan dalam Islam” Ucapan terima kasih dan rasa hormat disampaikan
kepada seluruh pihak yang telah membantu baik moril maupun materil, terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Andi Abdul Hamzah, Lc., M.A selaku Dosen Pendidikan Agama Islam kelas
HAN A
2. Semua pihak yang telah membantu terselesainya penulisan makalah ini.
Semoga jasa yang telah diberikan dalam menyusun makalah ini akan mendapat balasan kebaikan dari
Allah SWT. Dengan segenap kemampuan penulis telah berupaya menyelesaikan makalah ini dengan
sebaik-baiknya.Namun dengan segala kerendahan hati penulis merasa makalah ini jauh dari
sempurna, oleh karenanya kritik dan saran yang membangun sangatlah diharapkan.Penulis juga
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tuhan Dalam Islam .............................................................................................. 4
2.2 Sejarah Pemikiran Manusia tentang Tuhan ........................................................................... 5
2.3 Tuhan dalam Islam .................................................................................................................. 6
2.4 Bukti –Bukti Adanya Tuhan ................................................................................................... 7
2.5 Ketuhanan Sebagai Landasan Pelaksanaan Ajaran Islam Yang Damai ................................. 8
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk Mengetahui Pengertian Tuhan Dalam Islam
1.3.2 Untuk Mengetahui Sejarah Pemikiran Manusia tentang Tuhan
1.3.3 Untuk Mengetahui Tuhan dalam Islam
1.3.4 Untuk Mengetahui Bukti –Bukti Adanya Tuhan
1.3.5 Untuk Mengetahui Ketuhanan Sebagai Landasan Pelaksanaan Ajaran Islam Yang
Damai
BAB II
PEMBAHASAN
a. Surat Al-Anbiya’ : 25 yang artinya “Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu,
melainkan Kami wahyukan kepadaNya, bahwasanya tidak ada Tuhan selain Allah, maka sembahlah
olehmu sekalian akan Aku”. Sejak diutusnya Nabi Adam AS sampai Muhammad Saw Rasul terakhir.
Ajaran Islam yang tAllah Swt wahyukan kepada para utusanNya adalah Tauhidullah atau
monotheisine murni. Sedangkan lafadz kalimat tauhid itu adalah laa ilaha illa Allah. Ada perbedaan
ajaran tentang Tuhan yang ada asalnya dari agama wahyu. Hal semacam itu disebabkan manusia
mengubah ajaran tersebut. Dan hal seperti itu termasuk kebohongan yang besar (dhulmun’adhim).
b. Surat Al-Maidah : 72 “Dan Al masih berkata; Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan
Tuhanmu, sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah, maka Allah pasti mengharamkan
baginya surga dan tempatnya adalah neraka”.
c. Surat Al-Baqarah : 163 “ Dan Tuhamu adalah Tuhan yang Maha Esa, tidak ada Tuhan kecuali Dia
yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang”.
Ayat-ayat di atas menegaskan bahwa Allah Swt adalah Tuhan yang mutlak keesaannya. Lafadz Allah
swt adalah isim jamid, personal nama, atau isim a’dham yang tidak dapat diterjemahkan, digantikan
atau disejajarkan dengan yang lain. Seseorang yang telah mengaku Islam dan telah mengikrarkan
kalimat Syahadat Laa ilaha illa Allah (tidak ada Tuhan selain Allah) berate telah memiliki keyakinan
yang benar, yaitu monoteisme murni/monoteisme mutlak. Sebagai konsekuensianya, ia harus
menempatkan Allah Swt sebagai prioritas utama dalam setiap aktivitas kehidupan.
2.4 Bukti –Bukti Adanya Tuhan
1. Pandingan Ibu Rusyd tentang Argumentasi Wujud Tuhan
Ibnu Rusyd banyak memberikan arugumcn rasional mengenai wujud Tuhan, termasuk buku-
buku pendukung yang memberikan penjelasan pemikiran Ibnu Rusyd dalam mengeksplorasi
argumentasi mengenal wujud Tuhan.
a. Dalil ‘Inayah (pemeliharaan), Dalil ini berpijak pada tujuan segala sesuatu dalam
keutamaan manusia. Bila kita perhatikan alam ini, maka akan kita ketahui bahwa apa yang
ada di dalamnya sangat sesuai dengan kehidupan manusia dan makhluk-makhluk lainnya,
persesuaian ini tidak terjadi secara kebetulan, namun menunjukkan adanya penciptaan yang
amat rapih dan teratur yang berdasar pada ilmu dan kebijaksanaan, sebagaimana yang
diisyaratkan oleh ilmu pengetahuan modern". Persesuaian antara siang dan malam, adanya
bulan dan matahari, sesuai dengan keberadaan manusia dan tujuan pemeliharaan Tuhan
terhadap segala sesuata (ciptaan-Nya). Persesuaian setiap makhluk halk pergantian,
perlawanan, perjodohan dan apapun jenisnya itu ada yang menghendaki dengan tujuan
pemeliharaan terhadap alam itu sendiri, yang Maha menghendaki itulah Tuhan.
Firman Tuhan :
"Bukankah kami Telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?Dan gunung-gunung sebagai
pasak?" (QS. An-Naba : 6-7)
b. Dalil Ikhtira’ (Penciptaan), Dalil ini didasarkan pada fenomena ciptaan Tuhan. haik
makhluk hidup maupun benda mati, seperti halnya berbagai jenis hewan dan tumbuh-
tumbuhan. Dalil ini disandarkan pada dua pokok, pertama sesungguhnya setiap sesuatu itu
adalah diciptakan, seperti halnya hewan dan tumbuh-tumbuhan, firman Tchim wt;
له اجتمعوا ولو ذبابا خلقوا لن هللا دون من تدعوت الذين إن له فاستمعوا مثل ضرب الناس بأنها، ال شيئا الذبات يشليم وإن
والمطلوت الطالب ضعف منه يستنقذوه-
"Hai manusia, Telah dibuat perumpamaan. Maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu.
Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan
seekor lalatpun walaupun mereka bersatu menciptakannya dan jika lalat itu merampas
sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu lemahlah yang
menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah” (Q.S Al-Haj : 73)
Kedua bahwa setiap ciptaan (pasti) ada yang menciptakan. Dari kedua dasar ini dapat
disimpulkan bahwa setiap ciptaan pasti ada yang menciptakan, maka barang siapa yang ingin
mengetahui wujud Tuhan secara nyata harus mengetahui ciptaan, sehingga mengetahui
pencipta itu sendiri secara nyata"
c. Dalil harakah (Gerak), dalil ini berasal dari idea Aristoteles tetang al-Muharrik al-awwal,
apa argumen ini Ibnu Rusyd memandangnya sebagai dalil yang meyakinkan tentang adanya
Tuhan, dalil ini menjelaskan bahwa gerak ini tidak tetap dalam suatu keadaan namun
senantiasa berubah Dalil harakah menyatakan bahwa alam semesta ini bergerak dengan satu
gerak yang abadi, dan gerakan ini mengandung adanya penggerak pertama yang bukan
berupa henda, yaitu Tulun. Gerak ini bersifat qadim dan kekal. Disebut qadim dinisbatkan
pada penggerak pertama yakni, Tuhan, dan dikatakan kekal, bahwa gerak tidak hanya
ditafsirkan secara harfiyah, artinya termasuk dalam gerak ini adalah setiap perubahan alam,
baik secara organik maupun non organik. termasuk evolusi dan perpindahan sebagai jenis
dari gerak itu sendiri.
3.1 Kesimpulan
Setelah menyelesaikan makalah ini, kami dapat menyimpulkan bahwa konsep Ketuhanan dapat
diartikan sebagai kecintaan, pemujaan atau sesuatu yang dianggap penting oleh manusia terhadap
sesuatu hal (baik abstrak maupun konkret). Dan sebagai seorang muslim kita perlu dan butuh untuk
memahami konsep ketuhanan dalam islam agar menjadikan kita pribadi yang senantiasa lebih
mencintai dan rela berkorban demi agama Allah,dimana Tuhan merupakan dzat yang ada dan esa.
Tuhan merupakan pencipta (Khaliq) bagi alam semesta termasuk manusia. Pembuktian terhadap
keberadaan Tuhan dapat di buktikan melalui pendekatan psyikologis, sosiologis, filosofis dan
theologis. Ilmu yang mempelajari tentang Ketuhanan disebut dengan Ilmu Kalam orang yang
mempelajarinya disebut Mutakalim, dalam tradisi keilmuan Kristen/Barat disebut ilmu Theologi.
Pembahasan tentang spiritualitas tidak pernah bisa dilepaskan dari pembahasan tentang Tuhan. Hal itu
mengingat spirit yang dalam bahasa al-Qur’an sering disebut roh, merupakan anugrah Tuhan yang
diletakan dalam diri manusia. Adayanya roh atau spirit membuat manusia mengenal Tuhan dan dapat
merasakan nikmatya patuh pada sesuatu yang dianggap suci (Tuhan).
DAFTAR PUSTAKA
Mu’amar, M. Arfan and Hidayat, Moh. Charis and Huda, Sholihul and Amin,
Ruhul and Mas’udi, Maulana and Mujib, Abd. (2020) MODUL KULIAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Project Report. PPAIK (Pusat Pengkajian
Al-Islam KeMuhammadiyahan) Universitas Muhammadiyah Surabaya,
Surabaya Jawa Timur.