Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM

DOSEN MENGAMPU : Dr.H.MOH. RIFAI,S.Ag.,M.Pdl.

DISUSUN OLEH :

FARID KUSUMA WARDANA

NIM : 2206101051

PROGAM STUDI HUKUM UNIVERSITAS PGRI MADIUN


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................................

BAB 1 : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................

B. Rumusan masalah.............................................................................................

C. Tujuan................................................................................................................

D. Manfaat..............................................................................................................

BAB 2 : PEMBAHASAN

A. Siapakah tuhan itu .............................................................................................

B. Sejarah pemikiran manusia tentang tuhan.........................................................

C. Tuhan menurut agama lain.................................................................................

D. Pembuktian wujud tuhan....................................................................................

BAB 3 : PENUTUPAN

A. Simpulan............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka...............................................................................................................
KATA PENGANTAR

Puji syukur pada tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat dan karunia
Nya,sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Konsep Ketuhanan Dalam
Islam“dapat selesai dengan tepat waktu.Penyusun menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini, masih belum sempurna. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak dan semoga makalah ini
bermanfaat.Aamiinn

Madiun,3 April 2023

Farid Kusuma Wardana


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aspek keimanan yang akan dikaji dalam tulisan ini adalah aspek kejiwaan
dannilai.Aspek ini belum mendapat perhatian seperti perhatian terhadap aspek
lainnya.Kecintaan kepadaAllah, ikhlas beramal hanya karenaAllah, serta
mengabdikan diri dantawakal sepenuhnya kepada-Nya, merupakan nilai keutamaan
yang perlu diperhatikan danunggul dalam menyempurnakan cabang-cabang
keimanan.

Sesungguhnya amalah lahiriyah berupa ibadah mahdhah dan muamalah tidak


akanmencapai kesempurnaan, kecuali jika menentang dan diramu dengan nilai
keutamaan tersebut.Sebab nilai-nilai tersebut mutlak mengalir dalam hati dan
tertuang dalam setiap gerakserta perilaku kesehariaan.

Pendidikan modern telah mempengaruhi peserta didik dari berbagai kalanganh


danpengaruhnya telah sedemikian rupa merasuki jiwa generasi penerus. Jika tidak
pandaijiwa generasi mendatang, “dengan restorasi nilai-nilai keimanan dalam
nalar,pikir dan akal budi mereka”. Maka mereka tidak akan selamat dari pengaruh
negatifpendidikan modern. Mungkin mereka merasa ada yang kurang dalam isi
spiritualitasnya danberusaha menyempurnakan dari sumber-sbanyak yang lain.
Bila ini terjadi, maka perlu segeramengambil tindakan, agar pintu spiritualitas yang
terbuka tidak diisi oleh ajaran lbukan ituberasal dari ajaran spiritualitas islam.

B. Rumusan masalah

1.Ya Tuhan itu?

2. Bagaimana sejarah pemikiran manusia tentang tuhan?

3. Bagaimana tuhan menurut agama lain?

4. Bagaimana pembuktian wujud tuhan?


C. Tujuan

1. Tahu siapa tuhan itu.

2. Mengetahui sejarah pemikiran manusia tentang tuhan.

3. Pengertian tuhan menurut agama lain.

D. Manfaat

1. Meningkatkan iman kepada tuhan.

2. Untuk menambah wawasan tentang tuhan dalam aspek kehidupan

3. Untuk menambah pengetahuan tentang konsep ketuhanan dalam Islam

BAB 2

PEMBAHASAN

1. Siapa tuhan itu

Perkataan ilah , yang diterjemahkan "Tuhan". dalam Al-Quran dipakai untuk


menyatakanberbagai obyek yang dibesarkan atau dipentingkan manusia, misalnya
dalam QS 45 (Al-Jatsiiyah): 23, yaitu: “Maka pernahkahkamu melihat orang yang
menjadikan hawa nafsunyasebagai Tuhannya….? Dalam QS 28 (Al-Qashash):38,
kata ilah dipakaioleh Pohon cemara'bibiuntuk dirinya sendiri: ".Dan Pohon
cemara'bibi berkata: Wahai pembesar kaumku, aku tidakmengetahui tuhan
bagimu selain aku."

Contoh ayat-ayat tersebut di atas menunjukkan bahwa perkataan ilah


bisamengandung arti berbagai benda, baik abstrak (nafsu atau keinginan pribadi
maupun bendanyata (Fir’aun atau penguasa yang dipatuhi dan dipuja). Perkataan
ilah dalam Al-Quran jugadipakai dalam bentuk tunggal (mufrad: ilaahun), ganda
(mutsanna:ilaahaini), dan banyak(jama’: aalihatun). Bertuhan nol atau atheisme
tidak mungkin. Untuk dapat mengerti dengandefinisi Tuhan atau Ilah yang tepat,
berdasarkan logika Al-Quran sebagai berikut:

Tuhan (ilah) ialah sesuatu yang dipentingkan (dianggap penting)


oleh manusiasedemikian rupa, sehingga manusia merelakan dirinya
dikuasai oleh-Nya. Perkataandipentingkan hendaklah diartikan secara luas.
Tercakup di dalamnya yang dipuja, dicintai,diagungkan, diharap-harapkan dapat
memberikan kemaslahatan atau kegembiraan, dantermasuk pula sesuatu yang
ditakuti akan mendatangkan bahaya atau kerugian.

Ibnu Taimiyah memberikan definisi al-ilah sebagai berikut: Al-ilah ialah yang
dipujadengan penuh kecintaan hati, tunduk kepada-Nya, merendahkan diri di
hadapannya, takut,dan mengharapkannya, kepadanya tempat berpasrah ketika
berada dalam kesulitan, berdoa,dan bertawakal kepadanya untuk kemaslahatan diri,
meminta perlindungan dari padanya, danmenimbulkan ketenangan di saat
mengingatnya dan terpaut cinta kepadanya (M.Imaduddin,1989:56)

Atas dasar definisi ini, Tuhan itu bisa berbentuk apa saja, yang dipentingkan
manusia.Yang pasti, manusia tidak mungkin ateis, tidak mungkin tidak ber-Tuhan.
Berdasarkan logikaAl-Quran, setiap manusia pasti ada sesuatu yang
dipertuhankannya. Dengan begitu, orang-orang komunis pada hakikatnya ber-
Tuhan juga. Adapun Tuhan mereka ialah ideologi atauangan-angan (utopia)
mereka.
B. Sejarah pemikiran manusia tentang tuhan

 Pemikiran barat
Yang dimaksud dengan konsep ketuhanan menurut pemikiran
manusia adalahhasil pemikiran tentang tuhan baik melalui pengalaman
lahiriah maupun batiniah dari penelitian rasional, maupun pengalaman
batin.Max Muller berpendapat bahwa konsep pemikiran barat tentang tuhan
mengalamievolusi yang awal dengan dinamisme, animisme, kesopanan,
Henoteisme, danpuncak tertingginya monoteisme (Nisbi). Pemikiran
tentang tuhan sebagaimana diatas, hasil pendekatannya adalah
budaya,Arnold Toynbe mengatakan:"Monoteismebukan hasil akhir
danproses pemikirantentang tuhan, sebab orang yang sudah majudalam
intelektualitasnya sangat mungkin justru berputar mundur dalam bertuhan
yakni animistis".
 Pemikiran Islam
Pemikiran tentang tuhan dalam islam melahirkan ilmu kalam, ilmu
tauhidatau ilmuushuluddin dikalanganumat islam,setelah kematiannya nabi
Muhammad Saw.aliran-aliran tersebut ada yang bersifat liberal, tradisional
dan ada aliran diantarakeduanya. ketiga corak pemikiran ini mewarnai
sejarah pemikiran ilmu ketuhanan(teologi) dalam Islam.aliran-aliran
tersebuut adalah:
1. Muktazilah,adalah kelompok rasionalis dikalangan orang Islam, yang
sangat tekanan penggunaan akal dalam memahami semua ajaran Islam.
dalam menganalisis busalah ketuhanan, mereka memakai bantuan ilmu
logika guna mempertahankan keimanan.
2. Qodariyah,adalah kelompok yang berpendapat bahwa manusia kebebasan
berkehendak dan melakukan.
3. Jabariyah, memiliki keyakinan bahwa setiap manusia terpaksa oleh
takdir tanpa memiliki pilihan dan usaha dalam perbuatannya.
4. Asy'ariyah dan Maturidiyah,adalah kelompok yang ambil jalan
tengahantara Qodariyah dan Jabariyah.manusia wajib - maksimal
mungkin.akan tetapi, tuhanlah yang menentukan hasilnya.
5. Manusia berhak menentukan dirinya kafir atau mungkin sehingga mereka
bertanggung jawab pada dirinya.jadi tidak ada investasi tuhan dalam
perbuatan manusia.
C. Tuhan menurut agama lain

 Islam,menyebutkan namaTuhan dengansebutanAllah. Insya Allah bisa


dilitopipada suratAl Ikhlas ayat 1 dan 2.dapat dilihat juga pada surat Al
Fatihah ayat 1,AlHaji ayat 73 dan ayat-ayat lainnya.
 Katolik dan Kristen
Ajaran ketuhanan dalam Kristen termasuk gereja romawi katholik adalah
sebagaimana tercantum dalam kredi imam rasuli yaitu tri tunggal yang
terdiri dari Allah Bapa,Allah Putra, dan Roh Kudus, ketiganya adalah
pribadi Allah.
 Hindu
Ajaran ketuhanan sebagaimana tertuang dalam Rg veda 1.1164, mereka
menyebut tuhannya dengan Indra, Mitra,Waruna,Agni. Dalam istilah tuhan
dan Maha Esa,disebut Dewa. Dewa mengandung dua pengertian yaitu Tuhan
Yang Maha Esa dan Dewa yang diciptakan paling tinggi.
 Budha
Budha adalah sebutan bagi orang yang mencapai kesempurnaan. orang
yangmencapai kesempurnaan adalah Sidharta Gautama.

D. Pembuktian wujud tuhan

 Kebenaran alam semesta, sebagai bukti adanya tuhan


Ismail Raja Al-Faruqi mengatakan prinsip dasar dalam Tekologi Islam, yaitu
Khalik dan makhluk. Khalik adalah pencipta, yakni Allah swt, hanya dialah
Tuhan yang kekal, abadi,dantranseden.tidak selamanyamutlak Esa dan tidak
bersekutu.Sedangkan makhluk adalah yang cinta, berdimensiruang dan
waktu,yaitudunia,benda,tanaman,hewan, manusia,jin, malaikat langit dan
bumi, surga dan neraka.
Adanya alam semesta organisasinya yang luar biasa bahwa dirinya ada dan
percaya pula bahwa rahasia-rahasianya yang unik, semuanya memberikan
penjelasan bahwa ada sesuatu kekuatan yang telah menciptakannya.
Setiap manusia normal akan percaya bahwa dirinya ada dan percaya pula
bahwa alam ini juga ada.Jika kita percaya tentang eksistensinya alam,secara
logika kita harus percayatentang adanya penciptaan alam semesta.
Pernyataan yang saya katakan "Percaya adanya makhluk, tetapi menolak
adanya khalik, adalah suatu pernyataan yang tidak benar".Kita belum
pernah mengetahui adanya sesuatu yang berasal dari tidak ada
tanpa pujian. Semua sesuatu bagaimanapun ukuran,pasti ada
pembuatnya,dan pencipta itu tiada lain adalah Tuhan.dan Tuhan yang kita
yakini sebagai pencipta alam semesta dan dan seluruh isinya adalah Allah
SWT.
 Pembuktian adanya tuhan dengan Pendekatan fisika sda pendapat
dikalangan ilmuwan bahwa alam ini azali. Dalam pengertian lain alam di
dalam saya menciptakan dirinya sendiri.lni jelas tidak mungkin, karena
bertentangan dengan hukum kedua termodinamika. Hukum ini dikenal
dengan hukum keterbatasan energi atau teori kekerasan perubahan energi
panas yang membuktikan bahwa adanya alam ini mungkin azali.hukum
tersebut menerangkan enrgi panas selalu berdah dari keadaan panas
beralih menjadi tidak panas, sedangkan kebalikan itu tidak mungkin, yakni
energi panas tidak mungkin berubah dari keadaan yang tidak panas berubah
menjadi panas. Perubahan energi yang ada dengan energi yang tidak
ada.Dengan bertitik tolak dari kenyataan bahwa proses kerja kimia dan fisik
terus berlangsung,serta kehidupan tetap berjalan.hal ini membuktikan secara
pasti bahwa alam bukanlah bersifat azali.jika alam ini azali sejak dahulu
alam sudah kehilangan energi dan sesuaihukum tersebut tentu tidak akan ada
lagi kehidupan di alam ini.
Pembuktian adanya tuhan dengan pendekatan astronomi astronomi
menjelaskan bahwa jumlah bintang dilangit saperti banyaknya butir pasir
yang ada di pantai seluruh dunia.benda yang dekat dengan bumi adalah
bulan, yang jaraknya dengan bumi sekitar 240.000 juta,yang bergerak
mengelilingi bumi,dan menyelesaikan setiap edaranya selama 20 hari
sekali.
Demikian pula bumi yang berbohong 93.000.000.000 juta dari matahari
berputar dari porosnya dengan kecepatan 1000 juta perjam dan jalan garis
edarnya sepanjang 190.000.000juta setiap setahun sekali.dan sembilan
planet tata surya termasuk bumi, yang mengelilingi matahari dengan
kecepatan luar biasa.
Matahari tidak berhenti pada tempat tertentu, tetapi ia beredar berama
dengan planet-planet dan Asteroid-asteroid mengeilingi garis edarnya
dengan kecepatan 600.00 juta perjam.disamping itu masih ada ribuan
sistem selain sistem tata surya kita dan setiap sistem mempunyai
kumpulan atau galaksi sendiri-sendiri. Galaksi-galaksi tersebut juga
beredar padagaris edarnya. Galaksi sistem matahari kita,beredar pada
sumbunya dan menyelesaikan edarannya sekali dalam 200.000.000
tahun cahaya.logika manusia memperhatikan sistem yang luar biasa dan
atauganisasi yang teliti.berkesimpulan bahwa mustahil semuanya ini
terjadi dengan sendirinya.Selain itu akan menyimpulkan, bahwa belakang
semuanya itu pasti ada kekuatan yang maha besar yang membuat dan
mengendalikan semuanya itu,kekuatan maha besar itu adalah Tuhan.
 Argumenasi Qur'ani
Allah Swt. berfirman, termaktub dalam surat Al-Fatihah ayat 2 yang
terjemahan “Seluruhpuja dan puji hanalah milikAllah SWT, Rabb alam
semesta”.LafadzRab dalam ayat tersebut,artinya tuhan yang dimaksud
adalah AllahSwt. AyaSwt sebagai"Rabb" jelas dalam surat Al-A'la Ayat ayat
2-3,yang terjemahannya" Dialah pula yang menentukan kadar masing-
masing ciptaan-Nya dengan kadar dan ukuran yang sempurna, dan memberi
petunjuk kepada makhluk hidup apa yang menjadi kebutuhan dan
kemaslahatan hidupnya melalui naluri yang Allah ciptakan pada diri
mereka". Dari ayat tersebut jelaslah bahwa Allah Swt yang menciptakan
ciptaannya, yaitu alam Semesta, menyempurnakan, penentu aturan-aturan
dan memberi petunjuk terhadap ciptaannya.Jadi,adanya alam semesta dan
seisinya tidakterjadi dengan sendirinya.Akan tetapi, ada yang menciptakan
dan mengatur yaitu Allah SWT.Di dalam surat Al-A'raf ayat 54, termaktub
yang"Tuhanmu adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi
dalam enam hari".Lafadz Ayyam adalah jamak dari yaum yang berarti
periode. Jadi, Sittati ayyam berarti enam periode dan tentunya membutuhkan
proses waktu yang sangat panjang.
Dalam menciptakan sesuatu memang Allah tinggal berfirman Kun
Fayakun yang artinyajadilah maka jadi.Akan tapi,dimensi manusia dengan
Allah berbeda sampai kepada manusia membutuhkan waktu enam
periode.Hal ini agar manusia dapat menelit saya dan mengkaji dengan
metode ilmiahnya sehingga muncul atau lahir berbagai macam ilmu
pengetahuan.
BAB 3

Penutupan

A. Simpulan

Konsep tentang ketuhanan, menurut pemikiran manusia, berbeda dengan konsep


ketuhanan menurut ajaran Islam.konsep ketuhanan menurut pemikiranmanusia
baik deisme, panteisme, maupun eklektisme, tidak memberikan tempat bagi ajaran
Allah dalam kehidupan, dalam arti ajaran Allah tidak fungsional. Pahampanteisme
meyakini tuhan mendukung, namun yang mendukung adalah Zat-Nya,
bukanajaran-Nya. Sedangkan konsep ketuhanan dalam adalah justru inti konsep
ketuhanan secara fungsional. Maksudnya, fokus dari konsep ketuhanan dalam
Islam adalah bagaimana penerapan ajaran allah dalam memanfaatkan ciptaan-Nya.

Daftar pustaka

http://emmasalim.blogspot.com/2013/12/makalah-konsep-ketuhanan-dalam-
islam.html?m=1

http://asrianggun2012.blogspot.com /2012/10/ makalah-konsep-ketuhanan.html

Anda mungkin juga menyukai