Oleh:
Dwi Ikhtiarini
i
KATA PENGANTAR
Lantunan puji dan syukur kehadirat Allah swt. Sang penggenggam kehidupan yang
dapat menuntun manusia ke jalan yang dikehendakiNya. Syukur atas segala nikmat terindah
yaitu nikmat iman dan Islam yang akhirnya membawa saya ketempat ini sehingga memiliki
kesempatan untuk menyusun makalah ini sebagai tugas dalam mata kuliah Filsafat Agama.
Nikmat yang tidak akan pernah mampu saya hitung dan sebutkan karena beliaulah satu-
satunya dzat yang maha kaya dan tiada tandingannya. Dengan nikmat itu pula saya akhirnya
mampu merampungkan makalah ini walau masih jauh dari sempurna.
Sholawatdengan senandung salam akan selalu tercurahkan pada baginda Rasulullah
Muhammad saw. Seorang makhluk sempurna yang terlahir kemuka bumi dengan menjadi
rahmatan lil’alamin. Dalam dirinya bersemayam jiwa pemimpin yang luar biasa sehingga
Islampun dapat tersebar ke seluruh penjuru dunia dalam waktu yang cukup singkat.
Rangkaian kata terimakasih teruntuk semua pihak yang telah mendukung dan
membimbing saya dalam penyelesaian makalah ini, juga kepada ustad Saiful Bahri, M.Ud
atas segalapenjelasan serta tugas yang diberikan untuk pengembangan diri menjadi pribadi
yang lebih mandiri tentunya.
Tidak ada makhluk yang sempurna itulah kalimat yang kita pahami dan menjadi
penutup dari setiap tulisan pada umumnya karena kesadaran setiap penulis akan
pemahamannya yang terbatas dan hanya Allah yang Maha sempurna serta tiada
kesempurnaan diatas kesempurnaanNya. Begitu pula saya yang sangatmengharapkritik dan
saran demi perbaikan makalah ini selanjutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
PENDAHULUAN.........................................................................................................................iii
A. LATARBELAKANG MASALAH...........................................................................................iii
B. RUMUSAN MASALAH.....................................................................................................iii
BAB II..........................................................................................................................................1
PEMBAHASAN............................................................................................................................1
1. ALIRAN-ALIRAN DALAM KONSEP KETUHANAN..............................................................1
A. TEISME.........................................................................................................................1
B. DEISME........................................................................................................................3
C. PANTEISME..................................................................................................................5
D. PANENTEISME.............................................................................................................7
BAB III.........................................................................................................................................9
PENUTUP....................................................................................................................................9
A. KESIMPULAN...................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................10
ii
PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG MASALAH
B. RUMUSAN MASALAH
iii
4. Bagaimana deskripsi tentang aliran Panenteisme?
iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEISME
Menurut kamus besar bahasa Indonesia Teisme adalah ilmu yang mengajarkan adanya
Tuhan. Mereka meyakini bahwa alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan maka pastinya
Tuhan berbeda dengan ciptaannya seperti tukang mebel yang berbeda dengan kursi dan
meja yang merupakan hasil karya ciptanya.
Berikut pemaran singkat tentang ciri-ciri aliran Teisme yang bisa membuat kita lebih
mudah membedakan antar aliran yang satu dan lainnya, diantaranya:
Tuhan transenden sekaligus imanen, artinyaTuhan jauh dari alam dan juga berada
di alam.Setelah menciptakan alam Tuhan tetap aktif dan mengatur alam..
Tuhan mendengar do’a manusia dan mengabulkannya. Ini adalah tanda dari
imanensi Tuhan.
Meyakini kebenaran mu’jizat. Karena mereka meyakini bahwa Tuhan adalah dzat
yang kuasa menciptakan alam dari tiada maka adalah perkara yang mudah bagi
Tuhan dalam menciptakan mu’jizat yang penciptaannya jauh lebih sederhana dari
pada penciptaan alam.
Tuhan adalah personal. Artinya mempercayai Tuhan dengan satu dzat khusus.
1
Tuhan dianalogikan seperti tukang kebun. Tukang kebun selalu dan pasti menjaga
serta mengurus kebunnya dan ia tidak akan membiarkan kebunnya, karena pohon-
pohon di dalamnya tidak akan tumbuh tanpa campur tangan tukang kebun.
Tuhan secara dzat adalah transenden atau jauh dari alam namun secara perbuatan
adalah imanen yakni mengatur alam dan memerhatikan nasib makhluknya. Ketiga
agama samawi yakni Islam, Yahudi dan Kristen dianggap sebagai agama yang
menganut konsep Teisme walaupun ada perbedaan antara Islam dan Yahudi yang
meyakini adanya satu Tuhan dan Kristen dengan trinitasnya.1
Walaupun Islam adalah bagian dari penganut Teisme namun dalam ajarannya
Islam tidak mengharuskan Tuhan transenden ataupun imanen karena itu adalah hak
prerogatif Tuhan. Dalam Islam sebagaimana yang tertulis dalam Al-Qur’an sebagai
pedoman hidup ummat Islam, Tuhan akan berbuat sesuai kehendaknya. Bisa saja
Tuhan transenden dan bisa saja Ia imanen.
Setelah memaparkan sedikit tentang Teisme kita bisa temukan beberapa unsur
positif yang terkandung dalam aliran tersebut diantaranya adalah :
Memiliki suatu realitas tertinggi sehingga moral Teisme dapat diidentifikasi dan
diusut asalnya yaitu Tuhan. Berbeda dengan Ateisme yang tidak memiliki
kejelasan moral.2
Menawarkan sebuah landasan yang kokoh yaitu dengan menegakkan sebuah
moral universal.
Memposisikan manusia diposisi tertinggi sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang
paling sempurna
Memiliki suatu tujuan tertinggi dalam hidup dengan mempertegas keberadaan
manusia di muka bumi serta menawarkan kehidupan yang abadi dengan demikian
aliran ini membantah keyakinan kelompok Nihilisme yang menganggap bahwa
hidup tidak bernilai.
Selain memiliki sumbangsih pemikiran yang bermanfaat Teisme tidak lepas dari
pada kritikan orang-orang yang tidak sepaham ataupun pihak-pihak yang masih
merasa skeptis dengan pandangan kelompok Teisme. Kritikan tersebut diantaranya :
Freud mengatakan bahwa agama tidak lain adalah imajinasi sekelompok orang
tentang apa yang diinginkannya di dunia lalu mempersonifikasikan imajinasinya
tersebut dengan sesuatu yang abstrak.
1
httpthedarkancokullujaba.blogspot.co.id201209konsep-ketuhanan.html.
2
Pengertian Deisme, Pantheisme, dan Panentheisme _ DSvr2.html
2
Karl Marx mewakili kelompok Materialisme mengatakan bahwa agama tidak lain
adalah tanda kelemahan untuk berlindung dari pihak-pihak yang dianggapnya
kuat. Agama hanya melahirkan Tuhan-tuhan yang sesuai dengan kebutuhan setiap
kelompok saja.
Kritikan dua tokoh diatas apabila kita lihat dari aspek sejarah disebabkan oleh
trauma sejarah yang pada waktu itu dirasakan oleh kaum kristiani. Agama dianggap
membangun sekat-sekat antar masyarakat dan sangat membatasi penggunaan akal.
Mereka beranggapan demikian dengan hanya melihat dari satu sisi agama saja yaitu
Kristen dengan tanpa melihat agama-agama lainnya. Maka dari sini dapat dikatakan
bahwa keputusan mereka dalam berkomentar terlalu terburu-buru.
B. DEISME
Deisme adalah pandangan hidup atau ajaran yang mengakui adanya Tuhan yang esa
sebagai pencipta alam semesta, tetapi tidak mengakui agama karena ajarannya didasarkan
atas keyakinannya pada akal dan kenyataan hidup. Pandangan yang umum oleh para deis
adalah Tuhan menciptakan alam semesta dan tidak campur tangan terhadap apa pun sejak
itu. Sekilas ini mirip dengan pandangan Ateis bahwa tidak ada tanda-tanda di mana
Tuhan mempengaruhi sedikit pun apa yang terjadi di dunia saat ini. Semua berjalan sesuai
hukum sebab akibat yang berlaku. Perbedaannya terletak pada Ateis melihat bahwa
keberadaan Tuhan pun tidak diperlukan untuk menjawab bagaimana alam semesta ini
bermula.3
Ciri-ciri kelompok Deisme antara lain :
Tuhan transenden. Artinya Tuhan berada jauh di luar alam. Tuhan menciptakan
alam, namun setelah menciptakannya Ia tidak lagi memperhatikan dan
mengintervensi alam. Alam berjalan sesuai dengan aturan-aturan yang telah
ditetapkan ketika proses penciptaan.
Tuhan diibaratkan sebagai tukang jam yang sangat ahli. Setelah jam itu selesai
maka tidak lagi membutuhkan si pembuatnya lagi. Jam itu berjalan sesuai dengan
mekanisme yang tersusun dengan rapi. Apabila alamini mengalami kerusakan,
alam tidak membutuhkan Tuhan untuk memperbaikinya Karena alam sudah
mempunyai mekanisme sendiri untuk menjaga keseimbangan.
3
httpsandabertanyaateismenjawab.wordpress.com20130811apa-itu-panteisme-apa-itu-deisme.html
3
Tidak menerima mu’jizat, wahyu dan do’a. Karena alam ini berjalan sesuai
mekanisme tertentu yang tidak berubah-ubah dan mekanisme tersebut dibuat
bersamaan dengan penciptaan alam maka tidak menerima mu’jizat yang
bertentangan dengan hukum alam. Begitu pula do’a dan wahyu tidak lagi
dibutuhkan karena semua yang terjadi di alam sudah diatur.
Manusia cukup dengan akal dalam mengurus kehidupan. Dengan akal, manusia
bisa mengetahui yang baik dan yang buruk, yang benar dan yang salah.
Sebagian kaum Deis yakin bahwa Tuhan tidak melakukan intervensi terhadap
alam lewat kekuatan supranatural. Ia Maha sempurna dan jauh dari alam. Namun
karena sebagian saja yang berpendapat demikian maka kaum deis bisa dikelompokkan
menjadi beberapa kelompok diantaranya :
1. Tuhan telah menciptakan alam dan memprogramkan perjalanannya sehingga ia
tidak lagi terlibat dalam pengaturan alam. Dia tidak menghiraukan apa yang akan
terjadi atau yang telah terjadi setelah penciptaan tersebut.
2. Tuhan terlibat dengan kejadian-kejadian yang berlangsung di alam. Tetapi bukan
dalam ranah moral. Manusia memiliki kebebasan dalam berbuat.
3. Tuhan mengatur alam sekaligus memerhatikan perbuatan manusia. Kelompok ini
juga meyakini tidak adanya kehidupan setelah mati.
4. Tuhan mengatur alam dan mengharapkan manusia mematuhi hukum moral yang
berasal dari alam. Kelompok ini juga meyakini adanya kehidupan setelah mati.4
Dari uraian diatas dapat kita lihat beberapa aspek positif yang terkandung dalam
kelompok Deisme diantaranya :
Menonjolkan peranan akal dalam memahami masalah-masalah dalam agama
sehingga bisa mengkajinya secara lebih kritis. Dengan demikian manusia
terhindar dari taklid buta dan lebih mantap dalam beragama karena ia beragama
setelah melewati pemikiran panjang serta menemukan dalil-dalil yang jelas dan
kuat. Walaupun dalam hal ini ada beberapa bagian dalam agama yang memang
tidak bisa di lihat kebenarannya secara akal saja melainkan dengan wahyu.
Dengan akal manusia bisa membedakan antara yang benar dan yang salah.
Kelemahan dan kritikan terhadap aliran Deisme antara lain :
4
Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama, (Jakarta: Rajawali Pers,2015),h.90.
4
Disatu sisi Deisme menolak adanya mu’jizat namun disisi lain menyatakan bahwa
alam diciptakan Tuhan dari tidak ada menjadi ada. Jika demikian berarti deisme
tidak konsisten dalam pernyataannya karena meragukan kekuasaan Tuhan untuk
menjadikan sebuah mu’jizat setelah sebelumnya meyakini akan kekuasaanNya.
Tuhan menciptakan alam tentunya bertujuan demi kebaikan makhluknya jadi
mustahil apabila Tuhan membiarkan makhluknya
C. PANTEISME
Panteisme terdiri dari tiga kata, yaitu: pan yang berarti seluruh, teo yang berarti tuhan,
isme berarti paham. Jadi panteisme adalah paham yang meyakini bahwa seluruh alam ini
adalah Tuhan dan Tuhan adalah seluruh alam (God is all and all is one).5
Ajaran yg menyamakan Tuhan dengan kekuatan-kekuatan dan hukum-hukum alam
semesta.Panteisme mulai terkenal sejak abad 17, ketika Baruch Spinoza menulis Ethics.
Di kemudian hari, konsep Tuhan yang ditawarkan Spinoza bahwa satu satunya yang
layak disebut Tuhan adalah Alam semesta itu sendiri, dirujuk sebagai posisi kepercayaan
Albert Einstein.6
Ciri-ciri yang dapat memudahkan kita dalam memahami kelompok Panteisme antara
lain adalah :
Tuhan imanen. Artinya Tuhan dekat dengan alam, memperhatikan serta mengatur
alam.
Seluruhnya adalah Tuhan. Mereka meyakini tentang kesatuan umum antara Tuhan
dan makhluknya. Mereka berfikir demikian karena ketika lapar dan mereka makan
maka yang menjadikan mereka kenyang adalah makanan sehingga makanan
adalah Tuhan, jadi alam ini adalah Tuhan.
Tidak menerima mu’jizat.
Tuhan impersonal. Artinya Tuhan tidak memiliki dzat khusus karena Ia bersatu
dengan alam.
Yang dapat ditangkap panca indra adalah bagian dari Tuhan (manusia, binatang,
tumbuh-tumbuhan dan benda mati). Dalam hal ini mereka terlihat tidak konsisten
karena pada dasarnya yang dapat ditangkap panca indera adalah sesuatu yang
semuanya berubah.
5
Ibid., h. 99-100.
6
httpsandabertanyaateismenjawab.wordpress.com20130811apa-itu-panteisme-apa-itu-deisme.html
5
Lawan Deisme.
Tuhan esa, maha besar dan tidak berubah.
Tuhan wujud hakiki sementara alam adalah ilusi.
Mirip wihdatul wujud. Walaupun mirip dari segi kesatuan wujud namun keduanya
memiliki perbedaan. Dalam wihdatul wujudalam dan Tuhan tidak identik
sementara dalam Panteisme identik. Panteisme mengatakan “pohon ini Tuhan”
sementara wihdatul wujudmengatakan “dalam pohon itu ada aspek ketuhanan”.7
Cretio ex deo. Artinya alam tercipta dari Tuhan.
7
Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama, (Jakarta: Rajawali Pers,2015),h.94.
6
D. PANENTEISME
Panenteisme terlihat sedikit mirip dengan aliran Panteisme namun berbeda dalam cara
pandang tentang Tuhan. Menurut Panteisme semuanya adalah tuhan sedangkan menurut
Panenteisme semuanya dalam Tuhan. Penenteisme meyakini bahwa Tuhan adalah
pengatur materi yang sudah ada, bekerja sama dengan alam, tergantung pada alam,
berubah, menuju kesempurnaan, bipolar (kutub potensial dan kutub aktual).
Menurut Panenteisme Tuhan memiliki dua kutub. Dalam hal ini bisa kita analogikan
dengan Tubuh manusia sebagai alam (kutub pertama) dan akal sebagai sesuatu yang
diluar alam (kutub kedua). Pernyataan ini sebagaimana yang yang diungkapkan oleh para
pemikir modern yang mengatakan bahwa daya akal tergantung pada otak, begitupula
Panenteisme yang meyakini bahwa Tuhan bergantung pada alam dan alampun bergantung
pada Tuhan.
Berikut ciri-ciri Panenteisme yang akan memudahkan kita membedakan paham antar
satu aliran dengan aliran lainnya adalah :
Bipolar terbagi menjadi dua yang pertama adalah Kutub potensi (abadi)
transenden. Kutub potensi adalah segala yang jauh dari alam yakni sesuatu yang
masih belum ditampakkan oleh Tuhan dan berada di luar alam. Jadi segala
sesutau yang berada di luar alam adalah potensi Tuhan dan tidak berubah.
Kutub aktual (tidak abadi) imanen. Adalah bagian kutub kedua yakni semua yang
telah ditampakkan Tuhan meliputi segala yang ada di alam. Jadi Kutub ini bersifat
berubah dan tidak abadi.
Semua dalam Tuhan. Berbeda dengan Panteisme yang meyakini semuanya adalah
Tuhan.
Mengatur materi yang sudah ada.
Tuhan berubah. Perubahannya adalah untuk mencapai kesempurnaan.
Saling ketergantungan antara Tuhan dengan alam sehingga terjadi kerjasama.
Tuhan adalah dzat yang terbatas.
Berikut adalah hal-hal positif yang bisa kita ambil dari pemikiran Panenteisme
diantaranya adalah :
Telah membangun suatu pandangan dunia yang utuh. Artinya mereka memandang
dunia tidak secara parsial saja melainkan secara keseluruhan.
7
Berhasil menjelaskan hubungan Tuhan dengan alam secara mendalam. Tanpa
menghancurkan salah satunya.
Mengakui teori baru dalam ilmu teknologi karena tidak berlawanan dengan
prinsip dasar mereka. Hal yang demikian menjadikan mereka mengikuti dan
menerima perkembangan zaman sehingga bisa melihat dunia lebih positif dengan
mengambil manfaat baru yang mulai terungkap ke permukaan.
Walaupun memilki aspek positif namun mereka juga tidak lepas dari pada
kritikan-kritikan diantaranya adalah :
Ide tentang satu Tuhan sekaligus terbatas adalah suatu pikiran rancu yang tidak
bisa diterima akal sehat. Di dalamnya terdapat kontradiksi sebagaimana berlari
dan diam dalam waktu yang bersamaan.
Tuhan dalam konsep ini adalah berubah. Jika demikian bagaimana bisa sesuatu
yang berubah dapat diyakini kebenarannya. Karena tidak seorangpun yang bisa
mengetahui yang cantik tanpa adanya yang jelek. Begitu pula dalam hal ini,
bagaimana mereka meyakini bahwa Tuhan berubah tanpa adanya konsep yang
tidak berubah yang keberadaannya haruslah mendahului perubahan tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Teisme adalah aliran kepercayaan yang memilki konsep bahwa Tuhan transenden
sekaligus imanen artinya Tuhan jauh dari alam namun juga dekat dengan alam.
Dari sisi beradanya tuhan jauh dari alam namun dari sisi hubungannya dengan
8
alam sangatlah dekat serta menciptakan alam dari tiada. Yang termasuk dalam
kelompok ini diantaranya Islam, Kristen dan Yahudi walaupun dalam Islam tidak
mengharuskan Tuhan transenden ataupun imanen karena yang demikin adalah hak
prerogatif Tuhan.
2. Deisme adalah suatu kelompok aliran kepercayaan yang meyakini bahwa Tuhan
adalah transenden artinya Tuhan jauh dari alam. Setelah menciptakan alam Tuhan
tidak lagi ikut campur di dalamnya karena Tuhan telah menciptakan mekanisme
alam bersamaan dengan penciptaan awal alam sehingga alam tidak lagi
membutuhkan Tuhan karena alam akan berjalan sesuai mekanisme yang telah
dibuat Tuhan.
3. Penteisme adalah suatu aliran kepercayaan yang meyakini bahwa Tuhan adalah
imanen artinya Tuhan dekat dengan alam. Tuhan mengatur alam dan alam adalah
Tuhan sehingga terbentuk sebuah kesatuan umum antara Tuhan dengan alam. Jadi
segala sesuatu yang dapat ditangkap panca indra adalah Tuhan dan Tuhan adalah
wujud hakiki. Aliran ini juga mirip konsep wihdatul wujud(kesatuan wujud).
4. Panenteisme adalah suatu aliran dengan konsep ketuhanan yang meyakini bahwa
Tuhan memilki dua kutub yakni kutub potensial yang merupakan bagian dari apa
yang belum ditampakkan Tuhan di alam dan kutub tersebut berada di luar alam,
bersifat abadi dan transenden. Kutub yang kedua adalah kutub aktual yang
merupakan segala sesuatu yang telah ditampakkan Tuhan di alam dan kutub
tersebut bersifat tidak abadi dan imanen. Alam dan Tuhan saling bergantung
sehingga terjadi kerjasama diantara keduanya.
DAFTAR PUSTAKA
9
Deisme, Pantheisme, dan Panentheisme _ DSvr2.html
10