Anda di halaman 1dari 48

MATERI BIMBINGAN KHOTBAH (MS VI) pemazmur secara spesifik dengan menunjukkan keadaannya yang terhimpit

Minggu, 03 April 2022 akibat perbuatan musuhnya. Pemazmur secara berulang menunjukkan
tindakan-tindakan para lawan atau musuhnya sebagai orang-orang yang
Oleh: Pendeta Sandra Pesiwarissa Engko, M.Th memiliki kepercayaan tidak sama dengan dia. Karena itu para musuhnya
bertanya kepada pemazmur pada pasal 42 ayat 4 dan ayat 11 yakni “Di
mana Allahmu?”. Pertanyaan ini menunjukkan sikap para musuhnya yang
Nas Bacaan : Mazmur 43 : 1 – 5 ; Lukas 22 : 63 - 71 intoleran atau tidak menghargai hak beragama atau kepercayaan pemazmur,
Tema Bulanan : Penderitaan dan Kematian Yesus Menyelamatkan sikap mendominasi, mengintimidasi bahkan tidak mengakui harkat dan
Seluruh Ciptaan martabat pemazmur. Ia memegang teguh agamanya sebagai identitas dan
Tema Minggu : Dalam Penderitaan Tetaplah Mengharapkan harga diri yang harus dihargai oleh orang lain. Namun ketika para musuhnya
Keadilan mempertanyakan keberadaan Allahnya, maka pertanyaan tersebut dianggap
oleh pemazmur sebagai pertanyaan yang sifatnya melecehkan dan menghina
harga dirinya. Sikap para musuhnya ini kemudian di konkritkan oleh
pemazmur dalam sebutannya kepada mereka sebagai “kaum yang tidak
Mazmur 43:1-5 dan Lukas 22:63-71 merupakan dua teks dalam Alkitab yang saleh”, “penipu”, “orang curang” (43:1), yang mengakibatkan keadaan
memiliki perbedaan secara historis. Namun sebagai Firman Tuhan, keduanya pemazmur seperti orang berkabung dan berada di bawah impitan (42:10 dan
akan dilihat sebagai kesatuan yang memberikan makna pesan dengan jiwa 43 : 2). Berkabung merupakan suatu keadaan kehilangan yang luar biasa,
sama dan saling melengkapi atau mendukung satu terhadap yang lainnya. yang dapat membawa seseorang pada kesedihan, dukacita hingga
Untuk itulah Lembaga Pembinaan Jemaat GPM memilih kedua teks ini secara keputusasaan. Kondisi ini dialami oleh pemazmur, bukan karena ia
bersamaan untuk menyampaikan satu kerangka pikir pembinaan kepada kehilangan seseorang, namun karena perbuatan para musuhnya yang telah
umat di minggu sengsara keeman Kristus yang terumus dalam tema mengakibatkan ia kehilangan harga diri dan rasa aman. Ketiadaan
mingguan “Dalam Penderitaan Tetaplah Mengharapkan Keadilan”. Ada dua penghargaan seperti demikian tentunya merupakan wujud ketidakadilan yang
(2) pokok pikiran utama yang dapat disampaikan dari dua teks Alkitab ini, dilakukan oleh para musuhnya kepada pemazmur. Status pemazmur di Babel
yakni : sebagai imigran, pengungsi dan orang asing, semakin memberi tekanan
ketidakadilan secara sosio-kultural yang kuat bagi pemazmur. Konteks
ketidakadilan pun dipertegas oleh pemazmur dengan menyerukan langsung
1. Satu latar konteks : KETIDAKADILAN
kepada Allah dalam pasal 43:1 yakni “berilah keadilan kepadaku, ya Allah…”.
Pada situasi ini, pemazmur menunjukkan kerapuhan atau kerentanannya
1.a. Kajian Mazmur 43:1-5 akibat penderitaan.
Mazmur 43 berada dalam satu judul besar dengan mazmur 42 yakni
“Kerinduan Kepada Allah, namun juga dalam satu situasi atau latar konteks 1.b. Kajian Lukas 22 : 63-71
yang sama yakni pembuangan/pasca pembuangan. Jan Christian Gertz, dkk Lukas 22 memamparkan salah satu jalan penderitaan yang harus dipikul oleh
dalam buku “Purwa Pusataka” mengatakan bahwa secara umum ratapan- Yesus akibat ketidakadilan dari para pemimpin agama. Gambaran Lukas
ratapan individual berasal dari periode pembuangan/pasca pembuangan. tentang sidang Mahkamah Agama terhadap Yesus yang berlangsung di pagi
Konteks tersebut dipaparkan oleh pemazmur dalam pasal 42 ayat 4-5, ayat 7 hari merupakan latar waktu yang dianggap oleh Dianne Bergant, dkk dalam
dan pasal 43 ayat 2-4. Bagian-bagian ini secara eksplisit menunjukkan buku “Tafsir Alkirab Perjanjian Baru” sebagai rujukan waktu yang lebih tepat
keberadaan pemazmur di luar Israel dan pada pasal 43 ayat 2 dengan untuk menunjukkan tugas dan fungsi mereka yang sesuai dengan peraturan
menggunakan kata “membuang” semakin merujuk pada suatu tempat yang saat itu. Rujukan waktu ini tentunya mendukung pula peran imam besar dan
dikenal sebagai pembuangan atau tepatnya pembuangan di Babel (abad ke- rasa kebencian dan upaya membunuh Yesus yang dilakukan terus menerus
5-2 SM). Konteks sosio-kultural dalam pembuangan digambarkan oleh

1 2
oleh imam-imam kepala, tua-tua dan pengawal-pengawal Bait Allah. kepada Allah, dengan satu ide utamanya yakni pengharapan. Pemazmur
Sebelumnya, mereka telah menunjukkan niat hati mereka secara nyata dalam menggunakan beberapa diksi langsung untuk menyampaikan kerinduan
peristiwa penangkapan Yesus di taman Getsemani. Pada episode berikut, kepada Allah, misalnya : “rindu” (42:2), “haus” (42:3), “teringat” (42:6) dan
Lukas semakin menegaskan niat hati mereka yang penuh dengan rancangan frasa-frasa yang secara eksplisit menunjukkan kerinduan tersebut (42:10 dan
tipu muslihat dan kejahatan tersebut dengan cara membawa Yesus ke rumah 43:3). Ungkapan kerinduan ini menunjuk pada pengharapan yang kokoh
Imam Besar (22:54-62). Cara ini merupakan upaya sengaja dari orang-orang dalam dari pemazmur kepada Allah. Tantangan dan ancaman karena
yang tidak menyukai Yesus, untuk memprovokasi situasi supaya terus tercipta ketidakadilan yang dilakukan oleh para musuhnya telah membuat pemazmur
rasa kebencian, penghinaan, tuduhan dan melakukan tindakan kriminal hanya memiliki satu pilihan jalan yakni hidup dalam pengharapan kepada
terhadap Yesus (ayat 63-65). Hal mana tentunya dapat untuk mempengaruhi Allah. Pengharapan merupakan daya dari dalam diri pemazmur untuk tetap
Imam besar sebagai seorang ketua Pengadilan Agama atau Mahkamah sabar, tabah dan bertahan secara aktif dalam menghadapi penderitaan.
Agama. Lukas memang tidak menghadirkan imam besar secara implisit Ungkapan-ungkapan kerinduannya pun menjadi seperti suatu “energi” supaya
dalam ayat 54-65, namun kesinambungan ceritanya pada ayat 63-71 pengharapannya tetap hidup bahkan hidup secara aktif. Pemazmur
menunjukkan maksud dari tindakan dan rencana selanjutnya dari orang-orang mempercayai hanya Allah yang bisa menolongnya menghadapi dan keluar
itu. Akibatnya, Imam Besar sebagai seorang pemimpin Mahkamah Agama dari siatusi penderitaan. Untuk itu dengan hidup berpengharapan, pemazmur
(Sanhedrin) tidak mampu bersikap adil dan benar dalam keputusannya menyampaikan kerinduannya kepada Allah dengan menggunakan sebutan
terhadap Yesus. Ia tidak dapat memberikan pertimbangan-pertimbangan yang dan penggambaran yang khas tentang Allah yang pemazmur kenal sebagai
menolong Yesus sebagai orang yang tak bersalah karena telah direcoki oleh “Penolong”, yang secara berulang disebutkan oleh pemazmur pada 42:6,
nafsu jahat banyak orang dan diboncengi dengan kepentingan-kepentingan 42:12 dan 43:5. Pengharapan yang tetap hidup bahkan aktif bekerja dalam
politik. Oleh sebab itu, Lukas melukiskan peran Imam Besar seperti diri Pemazmur pun lebih dipertegas oleh pemazmur melalui sebutannya
tenggelam dan hanyut bersama anggota Mahkamah Agama lainnya (yang kepada Allah sebagai “Allah Tempat Pengungsianku” (43:1). Pemazmur
dalam tradisi Yahudi berjumlah 70 orang). Ketidakadilan dan ketidakbenaran menyebutkan Allah seperti demikian karena harapannya pada rasa aman dan
diputarbalikan oleh mereka demi kepentingan diri dan kekuasaan semu. terlindungi akibat ketidakadilan para musuhnya. Sebutan “tempat
Agama berubah menjadi alat pemuas ego dan bukan lagi sebagai lembaga pengungsianku” semakin memperjelas pengharapan pemazmur dan
yang memberi rasa sukacita serta menghadirkan damai sejahtera. Dengan pengharapannya menjadi lebih aktif bergerak. Pemazmur tidak hanya
beraninya, mereka merancang kejahatan di dalam lembaga yang semestinya membutuhkan Allah yang menolong untuk memberi keadilan dan
melawan kejahatan itu. Nilai-nilai agama disusupi dan diganti dengan nilai- memperjuangkan perkaranya, yang mana menunjuk pada perlawanan
nilai pembenaran diri. Agama sebagai institusi moral pun kehilangan jati dengan tetap berada di tempat dan berhadap-hadapan dengan para
dirinya dan orang-orang yang bekerja dalam ruang ini pun sementara musuhnya terus menerus. Pemazmur juga membutuhkan suatu keadaan
mengalami kematian nurani sebagai PELAYAN ALLAH. Yesus pun yang menghindarkannya, melepaskan atau meluputkannya dari para
memahami kondisi yang telah mengakibatkan penderitaan bagi diri-Nya, musuhnya. Pengharapan ini disampaikan oleh pemazmur dalam bentuk
namun Ia tetap setia kepada Allah. Jawaban-jawaban-Nya bukan sebuah permohonan pribadi kepada Allah. Dengan demikian, pengharapan sebagai
upaya penghindaran, namun mengandung suatu daya tahan menghadapi daya tahan menjadi solusi bagi pemazmur menghadapi kerentanan atau
penderitaan. Daya tahan itu berisi keberanian, ketabahan, dan berwujud kerapuhannya akibat penderitaan.
dalam strategi yang tepat untuk mengatasai penderitaan itu
2. Satu ide : PENGHARAPAN 2.b. Kajian Lukas 22:63-71
Sikap Yesus sebagai respon terhadap Mahkamah Agama mungkin terlihat
2.a. Kajian Mazmur 43:1-5 membingungkan. Yesus tidak memberi jawaban sesuai dengan pertanyaan
Beberapa teolog menganggap Mazmur 43 mungkin sekali merupakan satu yang diberikan kepadanya dan pada jawaban-Nya pun tidak ada upaya untuk
kesatuan dengan Mazmur 42. Judul besar kedua pasal ini adalah kerinduan membela diri-Nya yang tak bersalah. Apakah hal ini dapat sebut sebagai

3 4
perwujudan dari hidup berpengharapan? BENAR. Yesus menjawab dengan MATERI BIMBINGAN KHOTBAH (MS VII)
mengatakan “Mulai sekarang Anak Manusia…”, merupakan penekanan Minggu, 10 April 2022
Yesus tentang keberadaan diri-Nya sebagai manusia dan sifat-Nya sebagai
wakil manusia. Sebutan pada dirinya sebagai “Anak Manusia” hendak 5 H. Talaway
Oleh: Pendeta
membuktikan bahwa Yesus adalah manusia seutuhnya, misalnya dalam
Lukas 7:24, yang menunjukkan ia bisa juga makan dan minum bersama
dengan orang-orang berdosa lainnya. Lukas 22:22 menekankan bahwa Nas Bacaan : Lukas 23 : 26 – 32
Yesus mengalami kehidupan yang tidak nyaman sama seperti manusia lain Tema Bulanan : Penderitaan dan Kematian Yesus Menyelamatkan
pada umumnya. Penderitaan sebagai kondisi tertinggi yang melukiskan Seluruh Ciptaan
kerapuhan atau kerentanan manusia, juga dialami oleh Yesus secara nyata. Tema Minggu : Kerelaan dan Kesetiaan Memikul Salib Bersama
Yesus menjalani penderitaan selama Ia hidup hingga mengalami kematian di Yesus
penyaliban, sebagaimana yang dialami juga oleh manusia yang lain.
Sekalipun kematian memang bukan akhir dari kehidupan Yesus, melainkan
kebangkitan, namun jalan kemanusiaan itu harus tetap ditempuh-Nya, supaya PENGANTAR
keselamatan Allah berwujud bagi manusia. Untuk itu, ketika Yesus Tema bulan April hendak mengajak jemaat untuk mendalami dan
menyebutkan diri sebagai Anak Manusia dalam situasi penderitaan-Nya, menghayati makna penderitaan dan kematian Yesus yang menyelamatkan
maka terkandung di dalamnya berita pengharapan yang berlangsung dalam seluruh ciptaan. Itu berarti makna penderitaan dan Kematian Yesus tidak
ketaatan dan kesetiaan kepada Allah. Yesus kemudian melanjutkan sebutan hanya diperuntukkan bagi orang Kristen atau gereja, tetapi juga bagi seluruh
Anak Manusia dengan frasa “…sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang ciptaan-Nya. Dalam hubungan ini, tema khotbah pada Minggu Sengsara
Mahakuasa”. Dalam frasa ini, mengandung makna pengakuan dan Yesus Kristus ke VII, menggunakan tema “Kerelaan dan Kesetiaan Memikul
pengharapan-Nya kepada Allah Yang Mahakuasa. Jawaban Yesus sekaligus Salib Bersama”. Tema ini hendak mengajak jemaat sebagai murid-murid
juga mewujudkan ketaatan dan kesetiaan-Nya kepada Allah. Dengan Yesus untuk memikul salib dengan kerelaan dan kesetiaan mengikuti Yesus
demikian, dalam pengharapan-Nya di tengah penderitaan, Yesus hendak di jalan kesengsaran dan kematian-Nya menuju kepada kemuliaan-Nya.
menyatakan tentang pentingnya sikap iman yakni tetap taat dan setia kepada Memikul salib di jalan penderitaan dan kematian tentu merupakan jalan yang
Allah. harus ditempuh dengan sukarela dan kesetiaan sebagai tanda kemuridan
yang mengikuti Yesus . Tetapi apa sesungguhnya makna jalan salib itu dan
Penutup bagaimana menjalaninya dalam pengalaman hidup kita yang nyata dan
Demikian tulisan bina khotbah ini dibuat dalam berbagai keterbatasan. relevan sekarang ini?
Semoga dapat dikembangkan oleh para pengkhotbah sesuai dengan konteks Untuk memahami makna jalan salib dalam konteks dewasa ini ,
masing-masing. maka pertama-tama kita perlu memahami pesan utama (kerygma) yang
hendak disampaikan Lukas dalam Lukas 23:26-32 (jalan salib). Untuk itu kita
perlu membacanya dalam hubungan dengan Kisah Sengsara Yesus (22:1-
23:56), yang terdiri dari narasi-narasi kecil, yaitu: pengantar (22:1-6),
Perjamuan terakhir (22:7-38), Berdoa di bukit Zaitun (22:39-53), Pengadilan di
depan Mahkamah agama Yahudi (22:54-71), pengadilan di depan Herodes
dan Pilatus (23:1-25) dan jalan Salib dan Kematian-Nya (22:26-56).
KAJIAN TEKS bahwa sekalipun Yesus disangkal, ditolak, diolok-olokan, dihina dan dianiayai,
Interpretasi Lukas terhadap jalan salib (23:26-32) jika dibaca dalam tetapi Ia tetap menampikan diri-Nya sebagai “Anak Manusia yang akan
terang serangkain kisah Sengsara Yesus (22:1-23:56), maka akan dilihat duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa”. Itu berarti apa pun terjadi
gambaran sebagai berikut: Kisah penderitaan ini diawali dengan perencanaan dengan penderitaan dan kematian-Nya, Ia akan dimuliakan. Jalan salib
pembunuhan terhadap Yesus yang dengan sengaja diperan oleh para imam menuju kepada kemuliaan-Nya. Selain itu, Yesus digambarkan sebagai Anak
kepala dan ahli Taurat (22:1-3) dan Yudas yang bersekongkol dengan Allah, yang mempunyai relasi khusus dan intim dengan Allah Bapa dan diutus
mereka (22:3-6). Kemudian Yesus melakukan perjamuan Paskah terakhir untuk melakukan kehendak Allah dengan kuasa Allah.
bersama para murid-Nya sampai kegenapan Kerajaan Allah (22:7-38) yang Lalu menyusul dengan pengadilan Yesus di hadapan Pilatus (23:1-
dijadikan awal dari perjamuan kudus Gereja. Sesudah perjamuan, Yesus 25). Pengadilan di hadapan Pilatus, didahului dengan Herodes yang
berbicara tentang perencanaan pembunuhan terhadap diri-Nya oleh seorang mengolok-olok dan mempermainkan Yesus sebagai sebagai Raja (ay.2).
murid-Nya, Yudas (22:21-22). Namun para murid lain sama sekali tidak Lukas menampilan Yesus sebagai tokoh yang tidak bersalah (ay.15), tetapi
memberi perhatian dan empati, karena mereka begitu asyik bertengkar terus dihina dan diperolok-olok. Kemudian Yesus dibawa ke hadapan Pilatus
tentang siapakah yang paling besar di antara mereka. Rupanya mereka dengan tuduhan-tuduhan sebagai orang yang menyesatkan bangsa,
masih berpikir dalam mindset para penguasa pada waktu itu (22:23-25). menghasut rakyat, melarang membayar pajak kepada kaisar,
Karena itu Yesus hendak mengubah mindset mereka tentang kebesaran para memproklamasikan diri-Nya sebagai Kristus, Raja orang Yahudi (ay.2.5.14),
pengikut-Nya dari mentalitas penguasa kepada mentalitas pelayan (22:26-27) Namun Pilatus menolak tuduhan itu karena ia tidak mendapat kesalahan apa
sekaligus menganugerahkan janji kegenapan Kerajaan Allah bagi mereka pun pada Yesus (ay.14,22). Herodes pun tidak menemukan kesalahan apa
(22:28-30). Namun, mereka harus mawas diri dalam menghadapi situasi sulit pun pada Yesus (ay.15) Jadi, Lukas mau menekankan bahwa sekalipun
dan kritis yang sudah dekat. Dalam hubungan ini Yesus menubuatkan tentang Yesus tidak bersalah tetapi Yesus tetap dihina, diejek dan disalibkan atas
penyangkalan Petrus (22:31-34) sekaligus berdoa agar Petrus tetap setia tuntutan massa.
dan dapat sadar Kembali menguatkan “saudara-saudara seiman” (= para Lukas 23:26-32 adalah kisah tentang jalan salib, yaitu jalan menuju
pengikut Yesus) agar mereka pun tetap setia (22:30). Ketika mereka diutus penyaliban-Nya. Ketika Yesus sedang dalam perjalanan menuju penyaliban-
dahulu, situasinya memang lain tetapi dalam situasi sulit ini mereka akan Nya, Simon orang Kirene (nama sebuah kota Pelabuhan di Libia, Afrika
dianggap sebagai penjahat atau pemberontak, sama seperti Yesus sendiri Utara) yang datang dari luar kota (tepatnya dari ladang) dipaksa tentara-
juga dianggap sebagai penjahat (22:35-38). tentara Romawi untuk memikul salib Yesus menuju ke bukit tengkorak untuk
Kisah penderitaan ini berlanjut Ketika Yesus berdoa di bukit Zaitun disalibkan (ay.26). Dengan ini, Lukas hendak menggunakan ceritra Simon
(22:39-46). Di sini Lukas memberi gambaran tentang Yesus yang sungguh- orang Kirene itu sebagai tanda kemuridan. Artinya, orang yang mau menjadi
sungguh bergumul dalam doa tentang dua hal penting: (1) Sekalipun Yesus murid Yesus harus bersedia dengan sukarela dan kesetiaan untuk memikul
tidak mencari-cari penderitaan, namun Ia rela menjalaninya demi ketaatan salib setiap hari di jalan salib bersama Yesus. Selain itu, Lukas juga memberi
dan kesetiaan kepada kehendak Allah. (2). Yesus tampil bukan sebagai gambaran bahwa masih banyak orang, termasuk perempuan-perempuan
korban yang perlu diselamatkan, tetapi sebagai penyelamat yang dengan dengan ratap-tengis mengikuti Yesus di jalan salib (ay. 27). Dengan ini Lukas
sukarela mengembankan tugas penyelamatan-Nya. Dalam Kisah tentang hendak memperlihatkan bahwa ternyata tidak seluruh rakyat menolak Yesus.
Yesus ditangkap (22:47-53), Lukas memberi gambaran tentang Yesus Yesus menanggapi tangisan mereka dengan mengatakan : “Jangan
sebagai tokoh penyembuh, penyelamat dan anti-kekerasan. Karena itu, Ia menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu”(ay.28).
seharusnya tidak diperlakukan sebagai penjahat atau pemberontak.. Dengan ini Lukas hendak mengatakan bahwa bukan kesengsaraan dan
Ketika Yesus digiring ke hadapan Mahkamah agama Yahudi (22:54- kematian Yesus yang perlu diratapi, tetapi ratapilah nasib Yerusalem yang
71), Lukas menggambarkan tiga peristiwa yang terjadi yaitu penyangkalan akan mengalami kehancurannya karena keetidakpercayaan mereka.
Petrus (aya.54-62), pengolok-olokan para serdadu Romawi (ay.63-65) dan Serupa dengan khotbah eskatologis (21:23), Lukas memperlihatkan
sidang “para tua-tua bangsa Yahudi” (ay.66-71). Di sini tampak gambaran bahwa Yesus menggambarkan malapetaka kehancuran Yerusalem sebagai

7 8
siksaan berat bagi perempuan hamil yang hamil dan sedang menyusui bayi: ketaatan kepada kehendak Allah untuk menyelamatkan seluruh
“berbahagialah perempuan mandul dan rahimnya tdak pernah melahirkan dan ciptaan-Nya. Para pengikut pun tidak perlu mencari-cari penderitaan,
yang susunya tidak pernah menyusui” (ay.29). Lukas menggunakan karena mengikuti jalan salib bukanlah jalan pemaksaan tetapi jalan
gambaran-gambaran dari Perjanjian Lama ini (Yes 54:1; Hos 10:8) untuk kerelaan dan kebebasan untuk menyatakan ketaatan dan kesetiaan
melukiskan kengerian nasib kehancuran Yerusalem. Lukas juga kita kepada kehendak Allah yang hendak membawa kita dan seluruh
menggunakan metafor “kayu hidup” (kayu hijau/mentah) dan “kayu kering” (23 ciptaan-Nya kepada kehidupan yang berkualitas dan bermakna.
: 31) untuk melukiskan bahwa Yesus sebagai “kayu yang hijau” Kehidupan yang berkualitas dan bermakna hanya dapat diperoleh
sesungguhnya tidak bersalah, bukan pemberontak seperti dituduh para dengan sukarela mengikuti teladan Yesus sebagai orang yang benar
pemimpin Yahudi. Karena itu Ia tidak layak dihukum mati, sekalipun nyatanya dalam menempuh jalan salib untuk membebaskan dan
Ia diperlakukan dengan kejam dan disalibkan. “Kayu kering” mengacu menyelamatkan seluruh ciptaan-Nya dari ketidakadilan, kekerasan,
kepada pemimpin-pemimpin Yahudi, orang-orang Yerusalam dan orang kebencian dan permusuhan, penipuan, kehancuran yang
Yahudi yang sesungguhnya bersalah dan patut dihukum. Oleh karena itu, mengerikan akibat ulah manusia.
mereka yang suka memberontak itu akan mengalami perlakuan yang lebih 3. Yesus sebagai orang benar menyadari bahwa realitas yang kita
kejam dan mengerikan. alami, tidak pernah terlepas dari berbagai pikiran, emosi dan
Yesus sebagai orang benar, tetap digiring ke penyaliban bersama- perilaku manusia yang jahat: secara kolektif suka merencanakan
sama dengan dua penjahat (23:32). Lukas melukiskan Yesus sebagai orang kejahatan: permusuhan, kepalsuan, ketidakadilan, penipuan
benar, dianggap dan diperlakukan seperti dua penjahat lain yang akan kekerasan verbal dan non-verbal, pelecehan, penghinaan harkat
disalibkan (23:33). Bahkan Yesus sebagai orang yang benar juga masih terus dan martabat manusia. Karena itu kita perlu belajar dari Yesus
diperolok-olok dan dihina di kayu salib, baik oleh para pemimpin Yahudi, para sebagai orang yang benar dalam menempuh jalan salib : jalan
prajurit Romawi maupun oleh seorang penjahat yang hendak dihukum mati. memberi hidup bagi orang lain, jalan terus berdoa dalam kelemahan
Namun demikian, Ia tetap berdoa mohon pengampunan bagi mereka (23:34) dan pencobaan, jalan seorang pelayan, bukan penguasa duniawi,
bahkan menyelamatkan seorang penjahat yang hendak dihukum mati jalan perjuangan yang berat untuk pembebasan dan penyelamatan,
bersama-Nya (23:42-43). sekalipun itu merupakan jalan salib, jalan penderitaan, jalan yang
sulit, berliku-liku, berpeluh. Bagaimana kita dapat menjalani jalan
PERTIMBANGAN HOMILETIK penderitaan yang berat dengan tenang dan sukarela demi ketaatan
Ada beberapa pesan teks yang perlu dipertimbangkan dalam khotbah dan kesetiaan kepada Kehendak Allah? Bagaimana kita dapat
Minggu Sengsara Yesus VII (mungkin ada peneguhan sidi baru) melawan beragam kejahatan dan penderitaan, bukan dengan sikap
1. Lukas 23 : 26 - 32 melukiskan jalan salib yang ditempuh Yesus pasrah kepada keadaan dan nasib, bukan dengan jalan kekerasan,
sebagai orang yang benar. Orang yang mau mengikuti Yesus harus kebencian, permusuhan, pelecehan, penghinaan perendahan
bersedia memikul salib setiap hari seperti Simon orang Kirene, martabat manusia melainkan dengan jalan salib yang ditempuh
pengikut Yesus, mengikuti jalan salib Yesus menuju kepada bersama Yesus sebagai orang yang benar, tidak bersalah.
kemuliaan-Nya. Jalan salib dan kematian-Nya bukan tujuan tetapi 4. Pesan teks ini dapat dikembangkan lebih lanjut dalam khotbah kita,
cara dan gaya hidup kemuridan yang mengikuti teladan Yesus dengan cara berdialog secara kritis, kreatif dan eksistensial dengan
sebagai orang yang benar. konteks gumul kita setiap hari.
2. Untuk memahami makna salib dan jalan salib yang ditempuh Yesus
kita perlu belajar dari apa yang dijalani Yesus sebagai orang benar. Selamat mempersiapkan dan menyampaikan khotbah
Yesus dengan dengan sukarela dan kesetiaan menempuh jalan
salib, bukan karena Ia suka menderita atau mencari-cari
penderitaan, tetapi Ia rela menempuh jalan salib demi kesetiaan dan
9 10

MATERI BIMBINGAN KHOTBAH (JUMAT AGUNG) menyaksikan kejadian itu sambil mengolok-olokkan Dia, “jika Engkau
Jumat, 15 April 2022 adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu” (ay.36-37). Empat,
Ada juga seorang penjahat yang disalibkan bersama Yesus, menghujat
Oleh : Pendeta Jois Fabeat - Rooy Dia (ay.39), tetapi yang seorang lagi melihat Yesus dan menjadi sadar,
menyesal dan berharap kemurahan dari Yesus (ay.40-42). Lima, ada
Nas Bacaan : Lukas 23 : 44 - 49 pula kepala pasukan yang melihat kejadian itu lalu mengaku, “sungguh,
Tema Bulanan : Penderitaan dan kematian Yesus Menyelamatkan orang ini adalah orang benar” (ay.47). “Orang benar (dikaios)” artinya
Seluruh Ciptaan orang baik, yang tidak selayaknya dihukum. Kepala pasukan sebagai
Tema Mingguan : Kerelaan dan Kesetiaan Memikul Salib Bersama Yesus seorang komendan yang bertanggungjawab dalam melaksanakan
proses penyaliban, sebelumnya tahu bahwa Yesus bersalah, sama
seperti yang dilihat oleh pengadilan. Namun kematian Yesus dengan
1. Kejadian Yesus disalibkan dan mati berlangsung di sebuah tempat yang semua tanda heran yang terjadi, telah membuatnya menyadari
bernama “Tengkorak” (Lukas 23: 33). Dalam bahasa Aram di sebut kesalahan lalu berbalik memuliakan Allah. Enam, ada lagi semua orang
“Golgota”. Salah satu tradisi mengatakan, itu sebuah tempat sedikit di yang mengenal Yesus dari dekat termasuk perempuan-perempuan yang
luar kota Yerusalem pada waktu lampau. Sekarang tempat itu di sebut mengikuti Dia sejak dari Galilea. Mereka berdiri jauh-jauh dan melihat
“Garden Tomb, Makam Taman”, di situ ada sebuah batu karang yang semua kejadian itu (ay.49). Ungkapan “berdiri jauh-jauh dan melihat”
bentuknya mirip tengkorak. Orang-orang yang pernah berwisata rohani dapat diartikan sebagai sikap ketakutan dan ketidakberdayaan
ke Israel memberikan informasi yang sama tentang “Makam Taman” menghadapi kematian Yesus. Dengan demikian, satu kejadian, banyak
sebagai salah satu spot yang dikunjungi. Di situlah Yesus disalibkan dan mata menyaksikan, bermacam reaksi dan sikap. Kita sebagai pembaca
mati. Injil Lukas bertanya, apa yang sebenarnya terjadi di bukit Golgota itu?
2. Cerita Kejadian Yesus mati dalam Lukas 23: 44-49 ini, akan dilihat pula Sebab ada yang memandang dengan hinaan, ejekan dan hujatan. Ada
dalam kaitannya dengan cerita saat Yesus disalibkan (Luk. 23: 33-43) yang menatap penuh harap akan kemurahan. Ada yang mengaku
dan dikuburkan (Luk.23: 50-56a). Penulis Injil Lukas menuliskan bahwa dengan sadar, ada yang mengambil jarak dan hanya melihat dari jauh
ada banyak mata menatap kejadian ketika Yesus disalibkan dan mati di tanpa berani berbuat apa-apa.
situ, kemudian mengambil sikap masing-masing (Luk. 23: 33-49). 3. Kejadian eksekusi yang ganjil di hari jumat siang itu, membuat semua
Mereka menyaksikan apa yang terjadi di depan mata, dan menunjukkan mata terpaku menatap Yesus yang tergantung di kayu salib. Menatap
sikap mereka masing-masing. Siapa sajakah mereka itu menurut Injil tanpa mengerti apa yang sesungguhnya sedang terjadi. Manusia, sering
Lukas?. Satu, ada orang banyak yang melihat kejadian itu sebagai hanya bisa melihat yang nampak dari luar atau yang tampak di mata.
tontonan, berkerumun lalu berakhir dengan pulanglah mereka sambil Demikian halnya orang-orang yang berada di sekitar salib di bukit
memukul-mukul diri (ay.35a, 48). Cara penulis menggambarkan sikap tengkorak. Mereka melihat namun sesungguhnya tidak tahu apa yang
mereka yang pulang sambil memukul-mukul diri memperlihatkan adanya sedang terjadi. Hanya Yesus sendiri yang tahu apa yang terjadi. Itu
kesedihan dan penyesalan yang dalam. Mereka adalah orang-orang sebabnya Dia memohon ampun kepada Bapa. “Ya Bapa, ampunilah
yang selama ini berada dengan Yesus, melihat dan mengalami semua mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”. (ay.34).
mujizat yang Ia lakukan, tetapi mereka tidak mampu memahami semua Ketika kejadian Yesus mati terjadi, penulis Injil Lukas menuliskan di ayat
ajaran-Nya, menjadi ragu-ragu bahkan tidak percaya bahwa Yesus 45, “sebab matahari tidak bersinar dan dan tabir bait suci terbelah dua”.
adalah Tuhan. Dua, ada pemimpin-pemimpin yang melihat kejadian itu Jadi, Kejadian Yesus mati disertai dengan tanda-tanda yang
lalu mengejek Tuhan Yesus, “Orang lain Ia selamatkan. Biarlah mengherankan yakni kegelapan selama 3 jam meliputi seluruh daerah
sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, tempat Yesus dieksekusi. Kejadian ini menandakan bahwa kematian
orang yang dipilih Allah (ay.35). Tiga, ada prajurit-prajurit yang Yesus bukanlah kematian biasa, melainkan kematian seseorang yang

11 12
benar sebagaimana yang dinyatakan oleh kepala pasukan. Selain tanda diri. Jadi, melalui kematian Yesus, semua orang memiliki kedudukan
alam, Tabir Bait Suci yang memisahkan ruang kudus dengan ruang yang sama di hadapan Tuhan Allah dan layak untuk menjumpai-Nya.
maha kudus terbelah dua.Tabir Bait Suci terbuat dari kain lenan dan 4. Itulah sesungguhnya yang terjadi di jumat siang, di tempat yang
digantungkan pada empat tiang kayu penaga dengan sangat kuat bernama Tengkorak. Korban suci, Anak Domba Allah sedang
sehingga tidak mudah robek. Itu bukan tirai biasa. Itu tirai simbol dipersembahkan ke hadapan Allah. Di situlah agungnya jumat siang
pemisahan. Pemisahan antara Allah yang kudus dengan manusia yang di sebut Jumat Agung itu. Korban Domba Allah yang suci
pendosa. Pemisahan antara Allah yang suci dengan manusia yang berlangsung satu kali untuk selama-lamanya demi dunia ini. Yesus setia
berdosa dan hanya setahun sekali seorang Imam Besar boleh menyibak dan rela menanggungnya sampai mati hanya supaya kita ditebus dan
tirai itu, tetapi dengan syarat harus ada seekor anak domba jantan atau diselamatkan. Oleh karena itu, setiap kali kita merayakan Jumat Agung
anak lembu yang tidak bercacat disembelih sebagai korban dan memandang pada salib Golgota, setiap kali kita makan roti dan
penghapusan dosa dan pendamaian (bnd.Keluaran 30: 10; Imamat 16: minum anggur di Perjamuan Kudus, setiap kali kita mengaku untuk ikut
1-34, Ibrani 9: 2-7). Dalam ritus tahunan tersebut, hanya Imam Besar memikul salib bersama Yesus, ingatlah! pengorbanan Tuhan Yesus itu
yang berperan sebagai perantara yang kudus antara umat dengan Allah, dilakukan karena kita. Semua ditanggungNya demi dan untuk kita
diizinkan masuk ke dalam ruang maha suci. Penulis Injil Lukas ingin manusia berdosa. Jadi marilah kita hidup dengan syukur dan
mengatakan di sini, itulah yang sesungguhnya terjadi di hari jumat siang, memanfaatkan akses atau kesempatan terbuka kepada Sang pencipta
di sebuah tempat bernama Tengkorak. Sebuah upacara suci yang tidak ini dengan baik. Jangan hidup lagi seperti dulu. Kita hidup dan berlaku
nampak oleh mata telanjang manusia. Sebuah upacara suci yang seolah-olah tirai itu masih ada. Tirai dosa, tirai pemisahan dan
berlangsung dalam kegelapan selama tiga jam. Upacara korban Anak diskiriminasi karena berbagai alasan: suku,ras,agama,golongan,status,
Domba Allah, Yesus Kristus. Dia tidak bernoda dan bercela, suci dan jabatan dan kedudukan, dan sebagainya. Tirai kebencian, dendam dan
bersih, tetapi Dia disembelih, tubuh-Nya tercabik, darah-Nya mengalir permusuhan. Melalui kehidupan sehari-hari seharusnya kita hadir untuk
dan nyawa-Nya diserahkan,“Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu kuserahkan menjembatani setiap konflik, permusuhan, dan berbagai perbedaan
nyawaku”(ay.46). Seruan Yesus untuk terakhir kali kepada Allah Bapa di yang memisahkan manusia dengan sesamanya. Namun seringkali
kayu salib merupakan seruan yang lahir karena penderitaan yang dalam terjadi justru kehidupan kita menjadi tabir yang menutupi atau
disertai keyakinan sepenuhnya untuk taat dan setia sekalipun di tengah menghalangi komunikasi dan proses pendamaian. Kehadiran kita
penderitaan. Kesetiaan dan kerelaan yang menjadi sikap Yesus ini telah menjadi kehadiran yang semakin memperkuat sekat-sekat atau tembok-
nampak sejak awal perjalanan hidup dan pelayanan-Nya. Ia membiarkan tembok yang memisahkan sesama yang semula hidup dengan rukun
diri-Nya mengalami banyak hinaan, hujatan dan siksaan. Nyawa-Nya dan damai. Ketika bekerja dan melayani, ada yang menciptakan
pun terancam. Yesus tidak membalas semua yang dialaminya itu keributan atau kekacauan untuk merusak relasi kasih. Jika demikian
sekalipun Ia memiliki kuasa untuk melakukannya. Yesus lebih memilih maka kehadiran dan peran kita menghalangi karya keselamatan Allah
menyatakan ketaatanNya kepada Allah Bapa, hingga puncaknya ketika yang mendamaikan dan mengampuni. Kita tidak hidup sebagai Anak
Ia rela menyerahkan nyawa-Nya dalam kematian di kayu salib. Kematian Allah yang benar. Sebab itu, mari kita hayati Jumat Agung dan terus
Yesus yang ditandai dengan terbelahnya Tabir Bait Suci dari atas berubah. Kita berdoa dan beribadah kepada-Nya dengan lebih tulus.
sampai ke bawah, menandakan bahwa tidak ada lagi pembatas yang Kita mendengar dan menekuni firman-Nya dengan lebih sungguh. Kita
memisahkan Allah dengan manusia. “Tirai pemisah” atau “pembatas” mengasihi dan melayani-Nya dengan lebih serius. Kita rela dan setia
antara Allah dan manusia diruntuhkan, sehingga semua orang memiliki memikul salib bersama Tuhan Yesus. Tidak ada lagi tirai dan batas
akses atau kesempatan yang sama untuk masuk ke Tempat Maha untuk Allah mencurahkan anugerah-Nya kepada seluruh ciptaan. Tirai
Kudus dan langsung menghadap hadirat Allah (bnd.Ibrani 10 :19-24). itu sudah koyak!!! Karena itu, cintailah Tuhan dengan sungguh.
Manusia tidak memerlukan lagi perantara lain sebab Kristus telah Berikanlah yang terbaik demi kemuliaan nama-Nya, sebab Ia sudah
mengambil alih posisi tersebut. Untuk itulah Yesus Kristus berkorban memberikan semuanya kepada kita...

13 14
Have a Blessed Good Friday………………. MATERI BIMBINGAN KHOTBAH (PASKAH I)
Minggu, 17 April 2022

Oleh : Pendeta Janes Lorwens

Nas Bacaan : Lukas 23:56b – 24:1-12


Tema Bulanan : Penderitaan dan Kematian Yesus Menyelamatkan
Seluruh Ciptaan
Tema Mingguan : Paskah Kristus: “Ada Kuasa di Balik Batu yang
Terguling”.

1. Tahun ini Gereja Protestan Maluku merayakan Paskah Kristus dengan


sorotan tema, Paskah Kristus: “Ada Kuasa di Balik Batu yang Terguling”.
Lama sebelum peristiwa kebangkitan Kristus, Paskah sudah dirayakan
bangsa Israel sebagai akta iman yang berdasar pada pembebasan dari
perbudakkan di Mesir. Paskah sebelum Yesus ini merujuk pada gagasan
teologi tentang “darah”, pembebasan dan kasih karunia Allah. Paskah
Kristus, mengubah, membarui dan memperluas makna teologi pada
gagasan yang mendasari perayaan Paskah Mesir. “Darah” hewan diganti
dengan “darah” Anak Allah. Yesus menebus menusia dari perbudakkan
dosa dan kejahatan dengan darah-Nya sendiri. Kebangkitan-Nya
membawa kehidupan atau fakta iman bahwa kehidupan melampaui
kematian. Kehidupan adalah berita utama kekristenan dan kematian
bukanlah akhir “perjalanan” atau “kisah” orang beriman. Umat tidak saja
mengalami pembebasan secara fisik tetapi juga dari dosa dan kejahatan.
Kehidupan orang beriman tak boleh lagi diwarnai apalagi dikuasai oleh
kejahatan dan dosa. Orang percaya menjalani hidup dengan kebenaran,
kesetiaan dan kekudusan, sebab kepada kita telah dikaruniakan kasih
karunia Allah. Kasih karunia Allah tidak semata diperuntukan bagi umat
pilihan, namun ditujukan kepada semua bangsa dan ciptaan. Bila pada
Paskah Mesir, kematian “melewati” kehidupan bangsa Israel, maka
dalam Paskah Kristus, tidak demikian halnya. Paskah Kristus
menegaskan bahwa Anak Allah mengalami kematian namun
mengalahkannya. Kemenangan Kristus atas kuasa kematian menjadi
bukti keilahian-Nya. “Kuasa maut” dikalahkan oleh “kuasa kehidupan”.
“Kuasa maut” diibaratkan dengan “batu” yang keras, berat dan menutupi
kehidupan. Namun “batu” itu terguling karena kuasa Ilahi yang
menghidupkan. Kebangkitan Kristus menghidupkan kepercayaan, Magdala dan kawan-kawan. Ia pergi ke kubur Yesus pada saat murid-
sukacita, ketataan, dan pengharapan untuk memperjuangkan hidup. murid yang lain masih mengalami kehilangan besar dan tidak percaya
Paskah Kristus menghidupkan bukan mematikan keberadaan manusia akan berita kebangkitan. Lukas menyaksikan bahwa Petrus bangun,
dan semesta. Keberadaan yang dihidupkan itulah yang disaksikan cepat-cepat pergi ke kubur, menjenguk ke dalam dan hanya melihat kain
penulis injil Lukas melalui bacaan hari ini. kapan saja, kemudian pergi dan “bertanya dalam hati”. Ia agaknya belum
2. Yesus yang hidup dialami dan disaksikan di pagi-pagi benar hari pertama pulih dari tekanan batin akibat dialaminya banyak hal mulai dari
minggu itu. Lukas menyaksikan bahwa penyaksi pertama kisah iman itu pemanggilannya, pengalaman bersama Yesus di Galilea, peristiwa
adalah para perempuan yang datang ke kubur Yesus untuk merempahi penyangkalannya akan Yesus, sampai kematian gurunya itu. Karena itu
jenazah-Nya. Penulis ini memposisikan Maria dari Magdala dan yang ia “bertanya dalam hati” apa yang kiranya telah terjadi. Ungkapan
lainnya sebagai simbol kesempurnaan kesetiaan. Mereka ini setia “bertanya dalam hati” bermakna simbolis. Petrus yang lemah, peragu,
mengikuti dan bersama Yesus sejak masih di Galilea sampai penyaliban, emosional, pemarah, reaktif, dan penyangkal berubah menjadi pribadi
kematian, dan kebangkitan-Nya di Yerusalem. Kesetiaan sejati tetap yang mengolah batin atau reflektif. Kuasa kebangkitan Kristus mengubah
berlangsung dalam suka maupun duka, hidup atau pun mati. Kesetiaan kehidupan pribadi orang yang akan menjadi pengkhotbah pada peristiwa
adalah alasan perempuan – perempuan ini dikisahkan sebagai penyaksi pencurahan Roh Kudus, pemimpin gereja perdana yang meneruskan
pertama peristiwa kebangkitan Kristus. Pengalaman di pagi itu benar- pelayan Yesus. Jadi sebenarnya Lukas hendak mengatakan bahwa
benar di luar dugaan sebagai manusia. Pertama-tama didapati kenyataan keberadaan dan kepribadian orang yang berusaha untuk mengubah
bahwa batu sudah terguling dari kubur, lalu mayat Tuhan Yesus tidak hidup, dihidupkan dengan kuasa kebangkitan Kristus.
ditemukan di dalam kubur, kemudian berdiri dengan termangu, dan tiba- 4. Perayaan Paskah Kristus bukan semata tradisi liturgis orang percaya dan
tiba ada dua orang yang berdiri dekat mereka dan memakai pakaian kelembagaan gereja tetapi kesempatan untuk menggugah ulang atau
yang berkilau-kilauan. Inilah gambaran hidup manusia yang terguncang mengoyak hati dan membarui penghayatan. Kita akan terus menjalani
dan terpukul dengan hebat oleh pengalaman kehilangan. Mereka baru keberadaan di kekinian zaman dengan semua kenyataannya dan oleh
saja mengalami kehilangan guru dan sekarang ditambah dengan sebab itu makna kebangkitan Kristus harus terus dihidupkan.
ketiadaan jenazah orang yang dikasihi itu. Perempuan-perempuan setia Renungkanlah bahwa makna kebangkitan Kristus, “hidup” dalam
ini mengalami kesukaran, tekanan batin, dan ketakutan karena keberadaan orang yang memiliki kesetiaan sempurna dan kerelaan untuk
kehilangan orang yang mereka kasihi. Namun, keberadaan mereka mengubah hidup agar semakin berpadanan dengan kehendak Kristus.
dihidupkan karena kuasa kebangkitan. Hidup mereka diubah, sehingga Makna kebangkitan Kristus akan “mati” dalam keberadaan manusia yang
ingatan menjadi bersih dan tidak lagi melupakan perkataan Yesus. Kuasa tidak setia dan kehilangan kesadaran untuk mengubah hidup agar
kebangkitan mengubah hidup menjadi sesuai dengan perkataan Tuhan, menjadi lebih baik. Kisah hidup Maria dari Magdala dan kawan-kawan,
agar terhindar dari kesalahan bertindak. Perempuan-perempuan setia ini juga Petrus bersama Yesus, perjalanannya dimulai dari awal biasa dan
diubah menjadi orang yang berpikir jernih dan berani bersaksi. Mereka sederhana, tetapi berubah menjadi berbeda bahkan luar biasa karena
yang hidup dengan kesetiaan sempurna, keberadaannya pasti kuasa kebangkitan. Kuasa kebangkitan Kristus mengubah juga
dihidupkan. Kebangkitan Kristus mengubah kehidupan orang-orang menjadikan orang-orang biasa itu berbeda dalam hal mengasihi orang
biasa ini. Pandangan mereka diubah dan berdaya untuk memahami lain dan Tuhan. Perayaan Paskah kehilangan maknanya bila orang
bahwa Yesus adalah Mesias. Ia adalah Anak Allah Sang pembebas dan percaya gagal mengasihi orang lain dan Tuhan. Kesetiaan, kerelaan
penyelamat serta berkurban untuk memberi pengampunan sejati bagi berubah menjadi lebih baik, serta mengasihi orang lain dan Tuhan itulah
orang yang percaya kepada-Nya. Kuasa kebangkitan tidak hanya yang memberdayakan para murid perdana mampu membangkitkan
mengubah hidup perempuan-perempuan setia itu, tetapi juga Petrus. sejarah kekristenan. Mereka berubah secara luar biasa dan berani
3. Petruslah orang kedua yang pergi ke kubur Yesus di hari pertama bahkan sampai mati untuk memberitakan kabar kebangkitan ke seluruh
minggu itu, yakni setelah ia mendengar berita kebangkitan dari Maria dunia. Mari beri hidup untuk menjadi alat pemberita kebangkitan Kristus,

16
agar melalui kita pintu terbuka untuk orang lain mengalami kasih Allah. MATERI BIMBINGAN KHOTBAH (PASKAH II)
Berusahalah untuk dibangkitkan ke kehidupan, harapan, optimisme, kerja Senin, 18 April 2022
keras, mengampuni mereka yang menyakiti, dan berdamai dengan
semua orang bahkan semesta ini. Oleh : Pendeta Helky Brando Veerman

Nas Bacaan : Matius 28 : 1 - 10


Tema Bulanan : Penderitaan Dan Kematian Yesus Menyelamatkan
Seluruh Ciptaan
Tema Paskah :Paskah Kristus: “Ada Kuasa di Balik Batu Yang Terguling”

PENGANTAR
Penderitaan dan kematian merupakan dua kondisi yang tidak terlalu
baik untuk dijalani dan dilami oleh manusia pada umumnya. Bila harus
memilih, kebanyakan orang cenderung tidak akan memilih untuk hidup dalam
penderitaan, tidak terkecuali kebanyakan dari orang Kristen. Demikian juga
dengan kematian. Akan tetapi tema pelayanan kita di bulan April ini
(Penderitaan dan Kematian Yesus Menyelamatkan Seluruh Ciptaan),
demikian juga Tema Paskah di tahun ini – sekaligus menjadi tema minggu ini
(Ada Kuasa di Balik Batu yang terguling) mengisyaratkan hal yang patut
direnungkan dan ditelaah lebih dalam sebagai orang beriman. Bahwa Justru
melalui penderitaan dan kematian Yesuslah seluruh ciptaan memperoleh
keselamatan lebih khusus manusia.
Dan bahwa batu yang terguling karena kuasa kebangkitan Kristus, akan
“seumpama” pergumulan orang percaya, beban berat (seperti batu) yang
tetap dapat diselesaikan bersama dengan kuasa Kristus yang bangkit dan
menang. Spirit ini (penderitaan, kematian dan kebangkitan Kristus) akan
menjadi daya hidup yang menguatakan umat dalam menghadapi dan
menggulingkan “batu” yang masih terus menghimpit dengan energi baru dari
Paskah Kristus. Baik pandemi Covid-19 dengan segala dampak yang
menyertai, bencana alam dimana mana, cuaca ekstrim dan perubahan iklim
maupun perdamaian dunia yang sedang terancam hari ini dengan berbagai
peperangan yang timbul. Matius 28:1-10 akan menolong kita memotret spirit
kebangkitan pada kebaktian syukur ke-2 Paskah Kristus ini.

TELAAH TEKS

18
Mulai dari Pasal 16, kitab Injil ini menekankan pada salib dan Yesus nanti (Mark. 16:1 ; Luk. 24:1). Ketiga, sebagaimana bacaan hari
penderitaan yang mengecewakan dari sang Mesias yang harus mati karena ini, Matius 28 :1 menerangkan bahwa waktu masih fajar menjelang hari
desakan bangsaNya sendiri (khususnya oleh para tua-tua, ahli taurat, para Minggu, tetapi aktifitas untuk pergi ke kubur Yesus untuk meminyaki
farisi dan Imam-imam kepala) menjadi fokus Matius. Akan tetapi walaupun jenasah Yesus dengan rempah-rempah sudah dilakukan oleh para
Yesus berbicara tentang kematianNya, 19 Ia juga berjanji akan bangkit kembali 20
perempuan, bahkan tidak ditemani oleh murid-murid laki-laki termasuk 3
(bd 16 :21; 17:9, 23 ; 20 :19 dst.). Dan secara khusus, dalam satu pasal yang orang murid yanng sangat dikasihiNya itu (Petrus, Yakobus dan
pendek ini, Matius menunjukan bahwa bagaimana suatu peristiwa sedih dan Yohanes). Para murid laki-laki justru sedang ketakutan dan bersembunyi
putus asa karena kematian sang Mesias diubah menjadi kemenangan melalui di salah satu rumah dengan pintu yang dikunci karena takut ketahuan (bd
kuburan yang kosong dan batu yang terguling. Dari Penderitaan kepada Yoh.20 19). Situasi ini justru ingin menegaskan bahwa Paskah Kristus
sukacita, dari kematian kepada kehidupan dan keselamatan. Sesungguhnya dimulai dengan pengharapan. Pengharapan yang dibangun dari iman
ada kuasa (kehidupan) di Balik Batu Yang Terguling. yang kokoh dari orang-orang yang sering taidak dipandang dan dianggap
rapuh dan rentan tetapi sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang
a. Pengharapan Kokoh Para Perempuan ( ayat 1) kuat dan kokoh dalam iman dan pengharapan. Ya, Para perempuan.
Ada yang memulai menelaah teks ini dengan menggunakan sudut
pandang yang bernada pesimis dan putus asa. Bahwa peristiwa Pakskah b. Kuasa Sorgawi Yang Menghidupkan (2-4)
Kristus justrus diawali dengan ketiadaan pengharapan. Para perempuan Pada bagian ini Penulis kitab injil Matius ingin menegaskan kalau,
yang datang dengan masih membawa perasaan sedih, duka dan kuasa kematian, kuasa maut tidak berdaya menghadapi kuasa sorgawi
kehilangan karena kematian Yesus, Sang Guru mereka di salib.Tapi saya (kuasa Allah yang menghidupkan). Bahwa apa yang sudah dijanjikan
mencoba melihat gambaran ayat pertama yang ditampilkan penulis Injil tentang kebangkitanNya (bd Mat 16 : 21 ; Mar.8 : 31 ; Luk. 9 :22 dst )
Matius ini sebaliknya. Kesetiaan, Iman dan Pengharapan yang kokoh dari akan digenapi. Janji tentang kebangkitanNya yang berulang-ulang
para perempuan yang telah mengikuti Yesus sejak awal. Berbeda disampaikan pada murid-muridnya ketika ia masih ada dalam pelayanan
dengan murid-murid laki-laki yang sudah lari meninggalkan Yesus sejak dengan mereka tidak menjadi pegangan kuat para Murid (laki-laki).
peristiwa “Getsemani”. Petrus yang kemudian menyangkal Yesus, para Kematian Yesus di Salib bag panjahat yang terkjutuk membuyarkan
murid lainnya yang tercerai berai dan bersembunyi bahkan ketika segala janji Tuhan itu. Kondisi ini juga yang sering dialami oleh orang
peristiwa Penyaliban mereka juga tidak nampak. Justru yang setia adalah percaya dan murid-murid Yesus di zaman ini. Penderitaan dan tantangan
para perempuan (hanya Yohanes dan para Perempuan yang tetap ada, hidup yang keras yang dialami oleh orang Kristen juga sering membuat
(bnd. Markus 15 : 40-41 ; Lukas 23:49 ; Yoh.19 :25-27 ). mereka lupa akan janji penyertaan Tuhan yang tidak berkesudahan
Dibalik kerapuhan yang sering disematkan pada karakter (sampai akhir zaman). Karena itu sering kali membuat orang putus asa,
perempuan, justru kitab-kitab Injil mencatat karakter perempuan yang kecewa dan memilih jalan pintas. Padahal Dialah Allah yang setia bahkan
luar biasa. Kesetiaan, keberanian, iman dan pengharapan yang tidak ketika kita tidak setia, Ia tetap setia dengan janjiNya (2 Tim 2:13).
goyah. Mereka tetap setia walaupun Yesus sudah mati dan dikuburkan. Itulah sebabnya batu yang menutup dan mebelenggu kuburan dimana
Kesetiaan mereka nampak dari bagaimana sikap mereka setelah jenasa Yesus diletakan, penjagaan para prajurit yang ketat tidak akan
kematian Yesus. Pertama, setelah Yesus dikuburkan, Yusuf dari menjadi penghalang dimana Kuasa Sorgawi dinyatakan. Malaikat Tuhan
Arimatea dan lainnya pulang tetapi untuk beberapa lamanya, para telah turun dari langit untuk menggulingkan Batu itu sehingga
perempuan tetap menjaga kuburan Yesus padahal hari sudah mulai menyebabkan gempa bumi yang dahsyat. Kuasa sorgawi yang dahsyat
gelap (Matius 27 : 61). Kedua, walaupun Yesus, sang guru mereka sudah kadang menjadi malapetaka bagi mereka yang tidak percaya juga seperti
mati dan dikuburkan, ada saja yang dapat dilakukan oleh para yang dialami para prajurit jaga yang ketakutan bahkan sampai seperti
perempuan ini. Mereka pergi membeli rempah-rempah dan orang mati. Tetapi sebaliknya bagi orang percaya bahkan bagi kelompok
menyediakannya dengan baik dengan tujuan untuk meminyaki tubuh orang percaya yang kelihatan rapuh sekalipun (para perempuan) kuasa
itu justru menyapa dengan kasih, sebab kuasa itu adalah kuasa yang tugas yang diberikan guru pada anak-anak. Tapi itupun sampai pada
menghidupkan. kelas 4 - 5 SD saja. Untuk jenjang yang lebih tinggi banyak orang tua
sudah tak sanggup “mendampingi” anak-anak belajar. Ini juga karena
c. Kebangkitan Kristus ; Batu Itu Telah Terguling Dan Mengisyaratkan latar belakang pendidikan masing-masing orang tua. Itulah sebannya
Pesan Sukacita Bagi Yang Berduka Dan Putus Asa (5-10) negara maju seperti Amerika Serikat sekalipun tetap mendorong
21 Dia yang hidup dari antara orang mati
Batu itu telah digulingkan dan dilakukannya sekolah tatap 22 muka (face to face) dengan segala resiko.
telah bangkit sesuai njanjiNya. Demikianlah malaikat sebagai simbol Ini pula menjadi ancaman bagi masa depan anak-anak kita bila kondisi
kekuasan sorgawi itu meyakinkan para perempuan ini. Fakta dan berita ini terus berlanjut. Selain itu, “batu yang membelenggu” dan “menindih”
ini sekaligus menjadi kunci sukacita yang dialami oleh para perempuan itu kian berat karena Bencana Alam yang terjadi susul menyusul, cuaca
yang pergi ke kubur Yesus. Apa yang dialami para perempuan sejak ekstrim serta konflik sosial yang terjadi dimana mana. Konflik dengan
Jumat siang itu menjadi titik balik di minggu pagi seiring datangnya fajar alasan batas tanah dan konflik-konflik itu menjadi pergumulan umat
pagi yang merekah di ufuk Timur. Sukacita yang dialami ini juga yang GPM hari ini. Ancaman perang Rusia-Ukraina dan ancaman
mesti menjadi sukacita bagi orang lain. Khususnya bagi murid-murid perdamaian dunia menjadi “Pekerjaan Rumah” tersendiri bagi warga
yang putus asa, ada dalam ketakutan dan sedang bersembunyi. Dan itu dunia ini.
yang segera dilakukan oleh para perempuan, orang-orang yang sedari - Namun di tengah semua situasi ini, apakah manusi teristimewa orang-
awal tetap setia, kokoh iman dan tetap berpengharapan itu. Apalagi orang percaya akan lari, bersembunyi dan putus asa, bahkan tidak
Yesus yang bangkit, Dialah yang menyapa dengan Salam sambil berkata berbuat apa-apa? Mari belajar dari para perempuan yang mengikut
”Jangan Takut. Pergilah, yakinkanlah saudara-saudaraku (baca; murid- Yesus. Walaupun Yesus telah mati dan disalibkan, tapi iman mereka
murid laki2 yanga lagi takut dan bersembunyi itu) bahwa mereka akan tidak pernah mati, pengharapan mereka tetap kokoh. Dan yang lebih
melihat Aku di Galilea. Orang-orang yang sedang bersembunyi ini harus menarik adalah mereka tetap beraktifitas, melakukan sesuatu (berada di
keluar, dan yang sedang letih lesu dan sedih ini harus juga bangkit dan kuburan Yesus, pergi membeli dan menyiapkan rempah-rempah untuk
pulih. Dan “obatnya” sudah ditemukan. meminyaki jenasah Yesus serta tetap pergi ke kubur Yesus walaupun
Ya, batu itu telah terguling, Kubur itu telah kosong. JanjiNya telah mereka tahu bahwa ada batu besar yang “memagari” jalan masuk
digenapi. Bahwa Dialah Tuhan yang hidup dan berkuasa atas kehidupan mereka, menghalangi mereka. Ada para penjaga yang menjaga kuburan
dan kematian. Ada kuasa yang hidup dibalik batu yang terguling. Itulah Yesus, tetapi mereka tetap melakukannya.
yang menjadi sumber sukacita. - Beraktifitas, bekerja sambil tetap mengingat dan percaya akan janji
Tuhan. Dia adalah Allah yang hidup yang tidak pernah mengingkari
PERTIMBANGAN HOMILETIS janjiNya. Bahwa dalam segala situasi, Dia terus menyertai kita dan
- Perayaan Paskah Kristus tahun ini, masih dirayakan ditengah-tengah bersama Dia, kita akan menggulingkan “BATU” yang menghimpit kita,
situasi kehidupan dunia yang penuh dengan ragam masalah (Seperti yang menutup jalan-jalan hidup kita. Batu itu telah terguling, dan ada
Batu yang membelenggu). Mulai dari ancaman covid-19 varian terbaru kuasa yang menghidupkan, menggerakan dibalik batu yang terguling itu.
deltacron yang masih menjadi ancaman dengan segala dampak yang Ya, Kuasa Kristus !
menyertai. Khususnya dampak ekonomi serta dampak Pendidikan. - Bapak ibu bisa kembangkan lebih lanjut sesuai dengan konteks gumul
Misalnya dampak pendidikan, anak-anak kita masih belajar secara masing-masing.
online yang di satu sisi kita harus beradaptasi dengan kebiasaan baru, - Selamat menyemai dan menabur benih FirmanNya di kebaktian ke-2
tetapi di sisi lain banyak survey hari ini mendapati bahwa secara moral- Paskah Kristus. Happy Passover !!!
etik, banyak dari anak-anak kita yang jeblok karakter kristianinya. Selain
itu, penyerapan pengetahuan (pelajaran) sangat minim. Orang tua -SDG-
malah yang menjadi pintar sebab merekalah yang mengerjakan tugas-
Sumber Bacaan : Minggu, 24 April 2022
1. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid 1 (A - L ), Yayasan Komunikasih Bina
Kasih/OFM, Cetakan ke-4, 1998 Oleh: Pendeta Malgis Siahaya - Tupan
2. Tafsiran Alkitab Masa Kini 3, Matius – Wahyu, BPK Gunung Mulia, 1980
3. Sumber bacaan Media.
Nas Bacaan : Yohanes 20 : 24 - 29
Tema Bulanan : Penderitaan dan Kematian Yesus Menyelamatkan
23 24
Seluruh Ciptaan
Tema Mingguan: Percaya Pada Yesus Yang Bangkit

PENGANTAR
Kita baru saja selesai dalam perayaan Paskah Kristus pada pekan yang
lalu. Momen ini selalu kita rayakan dari tahun ke tahun untuk mengenang
dan memperingati kebangkitan Tuhan Yesus Kristus dari kematian.
Kebangkitan-Nya menegaskan bahwa Dia hidup dan kuasa maut sama
sekali tidak membelenggu-Nya. Hal yang dapat membuktikan bahwa
Yesus bangkit dan hidup bukan hanya terlihat dari batu yang terguling
dan kubur yang kosong, melainkan dibuktikan dengan penampakan-
penampakan-Nya selama 40 hari. Injil Yohanes pun menceritakan kepada
kita tentang penampakan-penampakan Tuhan Yesus kepada para murid
sebagaimana terlihat dalam Yohanes pasal 20:1-21:25. Salah satu
penampakan-Nya itu kepada Tomas yang disebut Didimus, seorang dari
ke dua belas murid Tuhan Yesus (bnd. Mat. 10:3; Mrk. 3:18 dan Luk. 6:15)
yang akan dibahas bersama dalam bacaan hari ini yakni Injil Yohanes
20:24-29. Fakta penampakan inilah yang semakin meneguhkan dan
mengokohkan iman percaya para murid kepada Tuhan Yesus Kristus
yang bangkit. Keyakinan yang sama pula sudah sepatutnya dihidupi oleh
kita secara terus menerus sebagai orang percaya. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, percaya artinya mengakui atau yakin bahwa sesuatu
memang benar-benar ada. Oleh karena itu kita akan mendalaminya dalam
rangkaian tema mingguan yang telah ditetapkan oleh LPJ-GPM yaitu
Percaya Pada Yesus Yang Bangkit.

KAJIAN TEKS (TAFSIRAN)


1. Tidak percaya karena tidak melihat (ayat 24 - 25).
Bagian pertama pada perikop bacaan ini menceritakan tentang
ketidak hadiran Tomas bersama dengan para murid lainnya, setelah
kebangkitan Tuhan Yesus. Injil Yohanes tidak menjelaskan keberadaan
dan apa yang menjadi alasan Tomas tidak bersama-sama dengan para
MATERI BIMBINGAN KHOTBAH
murid pada saat itu. Meskipun demikian para murid tetap bersaksi 20). Ketika Yesus menampakan diri kepada para murid, Ia langsung
kepada Tomas tentang apa yang disaksikan, yakni penampakan Tuhan menyapa mereka dengan berkata “Damai sejahtera bagi kamu!” (bnd.
Yesus. ”Kami telah melihat Tuhan!”, merupakan statement para murid ay 19, 21;Luk 24:36). Kalimat “damai sejahtera” yang diucapkan oleh
kepada Tomas yang sesungguhnya membuktikan kepercayaan dan Yesus memberikan kekuatan, pengharapan dan sukacita kepada para
keyakinan mereka tentang kebangkitan Yesus. Lahirnya Kepercayaan murid-Nya. Bahkan damai yang berasal dari-Nya mampu menghilangkan
dari para murid tentang kebangkitan Yesus sesungguhnya tidak hanya kegelisahan dan kegentaran (bnd. Yoh 14:27). Tidak hanya itu,
karena mereka telah melihat dan mendengar secara langsung perkataan kehadiran-Nya seakan memberikan kelegaan bagi jiwa-jiwa yang sedang
Yesus (bnd. ay 19), tetapi juga ketika mendapati kubur-Nya yang kosong diliputi dengan berbagai kekuatiran, keterpurukan, kekecewaan dan
(bnd. Luk 24:11-12,23). Akan tetapi tidak hadirnya Tomas mengakibatkan kesedihan. Setelah mengucapkan damai sejahtera kepada para murid,
ia meragukan informasi atau perkataan yang disampaikan oleh murid- perhatian-Nya dialihkan kepada Tomas secara pribadi. Pernyataan
murid Tuhan Yesus yang lainnya. Dengan kata lain dia tidak percaya Tuhan Yesus kepada Tomas “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah
pada fakta kebangkitan Yesus. Oleh sebab itu ia berkata “Sebelum aku tanganku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan
melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah”, menunjukan
jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam bahwa Tuhan Yesus tahu persis apa yang dibutuhkan oleh Tomas.
lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya” (ay 25). Perkataannya Tanpa marah atau kesal, Yesus menyuruh Tomas untuk secara langsung
menunjukan sikap yang tidak mudah atau gampang percaya pada membuktikan bahwa yang dilihatnya benar-benar adalah Yesus,
ucapan orang lain, sebelum ia membuktikannya sendiri. Kita tidak dapat sekaligus menjawab segala keraguan pada dirinya. Keragu-raguan
memastikan karakter Tomas, namun injil Yohanes memberikan Tomas seketika itu juga hilang dan melahirkan pengakuan yang sangat
gambaran bahwa Ia seorang yang skeptis, tapi setia (bnd. yoh 11:16) dan menakjubkan. “Ya Tuhanku dan Allahku!” merupakan pengakuan iman
seorang yang lambat belajar tapi jujur (bnd. Yoh 14:5). Selain itu Tomas Tomas secara tegas dan tidak dapat terbantahkan lagi. Ia tidak hanya
dan para murid juga adalah saksi kunci pada saat Yesus melakukan sekedar menganggap Yesus sebagai guru dan nabi, tetapi Tuhan dan
mujizat-mujizat termasuk membangkitkan orang mati (bnd. Luk 8:40-56, Allah sesuai pengakuannya. Sebab ia sendiri telah berjumpa dan melihat
7:11-17;Yoh 11:41-44). Pengalaman ini tidak serta merta membuat Yesus secara langsung, Meskipun tidak melakukan perintah Yesus
Tomas percaya kepada kebangkitan Yesus Kristus. Padahal Yesus telah dengan meletakan jari dan melihat tangan-Nya serta mengulurkan tangan
menyampaikan kepada para murid termasuk Tomas, bahwa Ia akan ke ke dalam lambung-Nya. Dengan melihat, Tomas Mengalami perubahan
Yerusalem menanggung penderitaan, dibunuh dan dibangkitkan pada dari tidak percaya menjadi percaya. Perubahan seperti inilah yang
hari ke-3 (bnd. Mat 16:21; Luk 24:6-7). menunjukan iman yang bertumbuh tidak statis melainkan dinamis.
Pertumbuhan iman yang sedemikan rupa menjadi puncak dari kisah-
2. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya (ayat 26-29). kisah pengakuan terhadap Yesus. Mengakhiri percakapan ini, Yesus
Bagian ini masih berkisar tentang penampakan Tuhan Yesus kepada menegaskan kepada Tomas bahwa adalah lebih berbahagia mereka
para murid di tempat yang sama termasuk Tomas, delapan hari setelah yang tidak melihat namun percaya (ay 29). Penegasan ini ditujukan
penampakan sebelumnya. Seluruh pintu di tempat itu terkunci kepada generasi berikutnya yang meskipun tidak melihat Yesus, tetapi
dikarenakan mereka (para murid) merasa terancam dan takut kepada tetap percaya pada kesaksian para murid melalui kitab injil.
orang-orang Yahudi (bnd. ay 19). Ketakutan itu muncul disebabkan
karena Yesus yang para murid banggakan serta takjub atas kuasa dan PERTIMBANGAN HOMILETIS
mujizat-Nya telah ditangkap, mengalami penderitaan dan dibunuh. - Ketidakpercayaan dan keragu-raguan Tomas terkait kebangkitan Yesus
Sepertinya mereka juga takut mengalami apa yang dialami oleh Yesus. sesungguhnya membuktikan imannya yang lemah. Apa yang terjadi pada
Penampakan-Nya kepada para murid sebelumnya seketika itu Tomas pun merupakan cerminan kehidupan kita sekarang. Meskipun
menghilangkan ketakutan dan digantikan dengan sukacita besar (bnd. ay mengaku sebagai orang percaya, akan tetapi seringkali kita meminta bukti

25 26
untuk dapat mempercayai atau meyakini sesuatu. Tapi tahukah kita MATERI BIMBINGAN KHOTBAH
meragukan kebenaran sama halnya dengan membuktikan bahwa iman Minggu, 01 MEI 2022
kita begitu kendor? Kegagalan, keraguan, kesedihan dan kekecewaan
bisa membuat kita berhenti bertumbuh bahkan tidak yakin akan kehadiran Oleh : Rachel Iwamony, Ph.D
Tuhan dalam hidup. Hal ini mengingatkan kita bahwa ketidakpercayaan
sangat berpontensi memberikan dampak yang buruk sehingga Nas Bacaan : Kejadian 41: 1 – 36
berpengaruh pada bertumbuhnya iman dan percaya kita. Tema Bulanan : Membangun Ketahanan Keluarga, Gereja &
Masyarakat
- Identitas yang melekat pada diri kita sebagai orang percaya, menunjukan Tema Mingguan : Menatalayani Ekonomi Keluarga dengan Hikmat
kepercayaan kita kepada Kristus yang bangkit. Meskipun tidak melihat Allah
Yesus secara fisik, namun kita beruntung karena percaya meski tidak
melihat. Seperti kata Rasul Paulus dalam Roma 10:17 jadi, iman timbul
dari pendengaran oleh Firman Kristus, demikian juga dengan kita yang PENGANTAR
harus terus bertumbuh imannya meski tidak melihat namun dengan Pergumulan tentang ekonomi keluarga menjadi sangat penting diperhatikan
mendengar dan menghayati Firman Tuhan. Tetaplah percaya kepada karena aspek ekonomi menjadi salah satu penentu kesejahteraan manusia.
Kristus yang bangkit, seperti yang ditekankan dalam tema mingguan kita Ketika manusia mengalami masalah ekonomi, maka banyak aspek dalam
dan yakinlah dengan kepercayaan dan keyakinan itu, kita akan menikmati kehidupannya akan terganggu, seperti pendidikan dan kesehatan. Karena itu,
jaminan kebahagiaan. Sebab Dia benar-benar Tuhan dan Allah yang pemenuhan kebutuhan ekonomis manusia penting diwujudkan dengan baik.
berkuasa atas hidup dan mati, atas langit dan bumi, atas segala sesuatu. Meskipun demikian, pemenuhan kebutuhan ekonomis itu perlu dilakukan
dengan bijak supaya tidak terjadi ketimpangan sosial: orang kaya
- Para pengkhotbah dapat menambahkan dan mengembangkan sesuai menghamburkan kekayaannya; orang miskin menahan lapar dan sakit karena
dengan konteks pergumulan masing-masing jemaat. Selamat berkhotbah tidak mampu memenuhi kebutuhannya. Dalam kerangka itu, tema mingguan
Tuhan Yesus memberkati. Menatalayani Ekonomi Keluarga dengan Hikmat Allah menegaskan sikap
gereja (baca GPM) bahwa ekonomi setiap keluarga perlu terpenuhi dengan
tetap mewujudkan keadilan ekonomi. Hal ini dapat dilakukan bila penataan
ekonomi itu dilakukan dalam spirit iman. Kejadian psl. 41:1-36 menjadi dasar
gumulan itu.

KAJIAN TEKS
Kajian terhadap teks Kejadian 41: 1-36 dilakukan dengan memperhatikan
gagasan yang dikembangkan oleh penulis dalam pasal ini.
Ayat 1 – 8
Ayat 1 dari psl. 41, menegaskan kurun waktu yang perlu dilewati Yusuf, yaitu
2 tahun, setelah ia berhasil menafsir mimpi juru minum dan juru roti istana
Firaun (lih. Psl.40). Kembali penulis menggambarkan bahwa tidak ada
seorangpun yang dapat mengartikan mimpi Firaun; para penafsir mimpi dan
semua ahli di Mesir tidak mampu menafsir mimpi itu. Dalam konteks
ketidakmampuan para ahli ini, kemampuan Yusuf, oleh Roh Tuhan, dalam hal
menafsir mimpi, semakin mengagumkan. Yusuf ada dalam tahanan di Mesir

27 28
adalah akibat mimpinya, sekarang oleh mimpi Firaun adalah kesempatan untuk menunjukkan aspek kepastian, segera akan terjadi dan pentingnya
untuk keadaannya diubah. peristiwa itu (ay 32). Arti mimpi Yusuf menegaskan sifat dari kelimpahan
Ayat 9 – 16 materi atau ekonomi bahwa kelimpahan itu tidak kekal atau paten; ada
Kepada Firaun, juru minuman merekomendasikan Yusuf untuk menafsirkan keterbatasannya. Kelimpahan akan dihapus oleh kesulitan atau kelaparan,
mimpi Firaun. Juru minuman membuat pengakuan: "Aku ingat kesalahanku jika manusia tidak mampu mengelolanya dengan baik.
hari ini, karena melupakan Yusuf (ay. 9)". Penulis menempatkan kesadaran Ayat 33 – 36
sang juru minum yang telah lama melupakan Yusuf, sebagai pembuka ketika Nasehat bijak yang diberikan Yusuf kepada Firaun adalah: dalam tahun-tahun
ia memperkenalkan Yusuf kepada Firaun. Penulis hendak menegaskan kelimpahan, Firaun harus bersiap untuk tahun-tahun kelaparan, dengan
bahwa mengingat dan mengakui kesalahan dan bertobat adalah jauh lebih strategi membeli gandum ketika harganya murah, agar ia dapat menimbunnya
baik, daripada tidak samasekali. untuk antisipasi 7 tahun kelaparan yang pasti akan terjadi di seluruh tanah
Mesir. Firaun patut memanfaatkan waktu kelimpahan itu dengan menyimpan
Raja segera menyuruh orang memanggil Yusuf (ay 14). Ketika Firaun bahan makanan karena setelah masa kelimpahan itu, seluruh rakyat Mesir
bertemu Yusuf, tanpa menanyakan siapa dan dari mana dia, Firaun akan mencari makanan dengan susah. Dalam hal ini, Yusuf tidak hanya
memberitahu Yusuf tentang mimpinya dan berharap Yusuf menafsir mimpi Firaun, tetapi juga memberi jalan keluar sebagai tindakan
mampumenafsirkan mimpinya (ay 15). Untuk itu, Yusuf memberinya jawaban strategis: waktu kumpul makanan harus dilakukan, karena akan datang waktu
yang sangat sederhana: "Bukan sekali-kali aku, melainkan Allah…(ay. 16)”. belanja. Strategi yang diusulkan oleh Yusuf membawa ingatan kepada ajakan
Dalam kerendahan hati, Yusuf mengakui bahwa ia tidak memiliki dalam kitab Amsal: “Mari, pergilah ke semut, dan belajar darinya
kemampuan; Allah yang mampu menafsir mimpi Firaun. Dengan memberi kebijaksanaan ini (lih.Ams. 6:6-8).
gambaran seperti ini, penulis memberi pesan bahwa karunia-karunia besar
dan kemampuan-kemampuan spektakuler tampak sangat mengagumkan, Dalam menafsir mimpi Firaun, Yusuf menunjukkan kebaikan Tuhan dalam
ketika mereka yang memilikinya menggunakannya dengan rendah hati. mengirimkan tujuh tahun kelimpahan sebelum mereka masuk masa-masa
Mereka tidak mengambil pujian darinya untuk diri mereka sendiri, tetapi pujian kelaparan. Dengan hikmatNya yang luar biasa, Tuhan, Pengurus rumah
itu diarahkan kepada Tuhan. Kepada mereka yang demikian Allah tangga yang besar dan hebat itu, mengatur kehidupan ekonomi seluruh
memberikan lebih banyak kasih karunia. keluarga di Mesir, dengan prinsip ekonomi yang Tuhan kehendaki yaitu
Ayat 17 – 32 mereka yang mengumpulkan banyak tidak berkelebihan, dan mereka yang
Firaun menceritakan mimpinya. Dia bermimpi bahwa dia berdiri di tepi sungai mengumpulkan sedikit tidak kekurangan (lih. Kel. 16:18). Melalui mimpi,
Nil dan melihat sapi, baik yang gemuk maupun yang kurus, keluar dari sungai Tuhan memberi ruang kepada Firaun, raja Mesir, untuk menata kebutuhan
Nil. Sungai Nil memiliki arti yang sangat penting bagi kerajaan Mesir. Sebab, sehari-hari seluruh rakyatnya dengan bijaksana (tidak boros), dan
curah hujan di Mesir sangat sedikit. Kelimpahan di Mesir sepanjang tahun itu mengingatkan Firaun bahwa seorang raja tidak hanya untuk memerintah,
bergantung pada luapan sungai Nil. Luapan sungai Nil biasanya terjadi sekali tetapi juga untuk memberi makan rakyatnya. Karena itu, ia harus memiliki
dalam setahun. Jika luapan itu naik menjadi lima belas atau enam belas kebijakan yang strategis dalam mengelola kelimpahan untuk kesejahteraan
hasta, maka hasil pertanian akan banyak; jika luapaan itu hanya dua belas semua rakyat di masa kelaparan. Kekuasaannya sebagai Firaun sangat
atau lebih kurang, maka akan ada kelangkaan bahan makanan karena hasil dibutuhkan untuk kesejahteraan seluruh rakyat Mesir.
panen sedikit.
Setelah mendengar mimpi Firaun, Yusuf menafsirkan mimpi itu dengan PERTIMBANGAN HOMILETIS
mengatakan kepada Firaun bahwa mimpi-mimpi Firaun menandakan tujuh Beberapa gagasan pokok yang dapat dikembangkan dalam khotbah, sesuai
tahun kelimpahan yang akan segera terjadi, yang akan digantikan oleh dengan konteks jemaat masing-masing:
kelaparan selama bertahun-tahun. Jika diperhatikan secara teliti, akan tampak 1. Manusia memiliki tugas dan tanggungjawab mengatur, menata dan
bahwa kedua mimpi itu menandakan hal yang sama; pengulangannya adalah mengelola kebutuhan hidupnya dengan bijaksana. Kebijaksanaan itu

29 30
tampak dalam pengelolaan harta milik, seperti hasil kebun, hasil laut, hasil Kamis, 05 Mei 2022
berdagang, maupun gaji yang diterima setiap bulan. Apapun yang dimiliki,
perlu diatur penggunaannya secara bijak, dengan kesadaran bahwa Oleh: Pendeta Rina Salampessy Talaway
manusia, siapapun dia, tidak akan menetap di satu keadaan. Tidak
selamanya panen berhasil dengan melimpah; tidak selamanya hasil
tangkapan ikan banyak; tidak selamanya dagangan lagu terjual; tidak Nas Bacaan : Kisah Para Rasul 16: 13 -18
selamanya gaji kita berada di atas jumlah yang dibutuhkan, akibat mutasi Tema Bulanan : Membangun Ketahanan Keluarga, Gereja dan
kerja maupun jabatan. Kenyamanan menikmati status quo merupakaan Masyarakat
godaan terbesar yang mesti disadari. Berpikir antisipatif terhadap Tema Mingguan : Menatalayani Ekonomi Keluarga dengan Hikmat
kemungkinan kondisi terburuk, akan menolong manusia untuk Allah
mempersiapkan diri (tidak boros), sehingga pada saatnya, kebutuhannya
tercukupi dan terpenuhi. Dalam keadaan berkelimpahan, manusia harus Tema HUT PEREMPUAN GPM Ke-54 :
belajar bagaimana menata kebutuhannya dan keinginannya, dengan Perempuan Yang Bersyukur dan Memberdayakan Potensi
kesadaran ada hari esok yang harus dijalani dengan baik. Karena itu, Untuk Melayani
prinsip pengelolaan keuangan yaitu belilah apa yang dibutuhkan, bukan
apa yang diinginkan perlu dipegang oleh tiap-tiap keluarga. PENGANTAR
2. Para pemimpin memiliki tanggungjawab untuk memperhatikan Untuk membangun ketahanan hidup keluarga, gereja dan
kesejahteraan rakyat. Karena seorang pemimpin tidak hanya untuk masyarakat, tidak dapat diserahkan atau dipercayakan hanya kepada
memerintah, tetapi juga untuk memberi makan rakyatnya. Bagi gereja, ini sekelompok orang saja, tetapi semua orang dibutuhkan keterlibatannya, baik
merupakan suatu prinsip iman karena ketika para murid meminta Yesus laki-laki maupun perempuan, orang tua maupun anak-anak, pemimpin
untuk menyuruh pulang orang banyak yang mengikuti mereka, supaya maupun rakyat biasa, karena tanggung jawab membangun ketahanan hidup
mereka bisa mencari makan, Yesus menjawab: “Kamu harus memberi bersama merupakan tanggung jawab semua orang karena hasil dari
mereka makan”. Untuk itu, perlu langkah-langkah dan gagasan strategis, pembangunan itupun akan dinikmati bersama. Berkaitan dengan itu, semua
antara lain dengan pengelolaan dan pemanfaatan seluruh potensi yang kita termasuk perempuan GPM terpanggil untuk memainkan peran kita sesuai
ada dalam jemaat dan masyarakat. Kerja bersama, berbagi sumber- dengan potensi yang kita miliki dengan baik dan cerdas sehingga dapat
sumber hidup, menjadi modal bagi terwujudnya kesejahteraan bersama. memberikan kontribusi positif bagi pengembangan kehidupan keluarga,
Karena itu, penguatan potensi masing-masing jemaat perlu gereja dan masyarakat di mana kita berada.
dikembangkan, sehingga yang terjadi adalah jemaat-jemaat saling Dalam mensyukuri Hari Ulang Tahun yang ke 54 Perempuan GPM,
menghidupkan kita dipandu dengan tema: Perempuan Yang Bersyukur dan Memberdayakan
3. Ketika Tuhan menjadi dasar untuk mengatur aspek kesejahteraan Potensi Untuk Melayani. Dari tema ini ada dua hal yang mau disampaikan
ekonomi, maka dalam memenuhi kebutuhan diri, manusia tidak akan yaitu: Perempuan yang Bersyukur dan Perempuan yang terus
mengabaikan tanggungjawabnya terhadap hidup orang lain. memberdayakan potensinya untuk melayani, itu artinya baik sebagai pribadi
maupun sebagai persekutuan, Perempuan GPM diajak untuk terus
**RI** mensyukuri kebaikan dan kasih karunia Tuhan yang telah dialami secara
pribadi dan sebagai persekutuan perempuan GPM sejak tahun 1968 ketika
wadah pelayanan perempuan ini dibentuk (yang saat itu diberi nama Wadah
Pelayanan Wanita-Pelwata) sampai saat ini. Rasa syukur itu harus
MATERI BIMBINGAN KHOTBAH diungkapkan bukan hanya melalui acara ritual semata tetapi rasa syukur itu
HUT PEREMPUAN GPM KE 54 harus dinyatakan melalui karya dan peran perempuan dalam keseharian

31 32
hidup baik dalam keluarga, gereja dan masyarakat sekaligus turut lain dengan berdoa kepadaNya dan mendengarkan FirmanNya,
memberdayakan potensi yang dimiliki sebagai bentuk pelayanannya kepada sekaligus merawat persekutuan di antara sesama mereka, yaitu
Tuhan. Dan kedua hal ini dapat kita renungkan melalui bagian Alkitab Kisah sesama orang Yahudi maupun dengan orang-orang Yunani yang juga
16:13-18 yang memiliki kesinambungan dengan pasal sebelumnya 16: 1-12 percaya kepada Allah.
dan pasal sesudahnya 16: 19-35, yang berkaitan dengan pelayanan Rasul Dalam perjumpaan dengan perempuan-perempuan Yahudi itulah,
Paulus untuk menjumpai orang-orang Yahudi diaspora yang berada di luar Paulus dan Timotius bertemu dengan seorang perempuann Yunani yang
Yerusalem termasuk di Asia Depan, sekaligus mengembangkan sayap bernama Lydia yang berasal dari kota Tiatira penjual kain ungu yang
pelayanannya kepada orang-orang Yunani dan merangkul mereka yang ingin percaya kepada Allah. Sebagai seorang pengusaha kain ungu, Lydia
mendengarkan Injil Yesus Kristus. Karena itu di mana ada tempat sembayang memiliki banyak relasi dengan masyarakat kalangan atas (karena kain
orang Yahudi (proseukhe-bahasa Yunani), Paulus selalu menyempatkan diri ungu hanya digunakan oleh masyarakat kalangan atas karena
untuk hadir di sana, baik untuk menyapa mereka tetapi juga untuk mengajar kualitasnya bagus dan mahal harganya). Kehidupannya dengan potensi
mereka tentang kebenaran Injil Yesus Kristus dan salah satu kota yang ada sebagai pengusaha digunakan dengan sangat baik, untuk membangun
tempat sembahyang orang Yahudi adalah di Filipi. dirinya sendiri dan keluarganya maupun masyarakat lainnya. Karena itu,
Filipi merupakan salah satu kota penting Provinsi Makedonia selain pekerjaan sebagai pengusaha kain ungu dilakukannya dengan sungguh-
Tesalonika sebagai ibu kota Makedonia dan sekaligus merupakan koloni sungguh, sebab dari usaha kain ungu itu, ia dapat meningkatkan
Romawi (karena kota ini dikuasai oleh kerajaan Romawi sehingga aturan- ekonomi keluarganya (yaitu orang-orang yang tinggal bersama di
aturan yang digunakan juga berdasarkan otoritas Romawi). Di kota Filipi ini rumahnya baik itu anggota keluarga dekat) maupun para pekerja yang
terdapat sejumlah kecil orang Yahudi diaspora, sekalipun begitu, mereka tinggal di rumahnya, sebab para pekerjanya juga akan memperoleh
masih dapat membangun tempat sembahyang/proseukhe mereka di sana upah dari hasil pekerjaan yang dilakukan oleh Lydia. Jadi Lydia bukan
untuk beribadah dan berdoa. Di tempat itulah Paulus dan Timotius berjumpa hanya memberdayakan dirinya tetapi memberdayakan orang lain
dengan perempuan-perempuan Yahudi seperti yang digambarkan dalam Kis terutama para pekerja yang tinggal bersama dengannya di rumahnya.
16:13-18. Dalam teks ini diceritakan bagi kita tentang dua perempuan dengan Lydia beribadah kepada Allah, yang mendorongnya untuk terlibat
potensi yang mereka miliki tetapi yang digunakan dengan tujuan yang bersama-sama dengan perempuan-perempuan Yahudi yang berdoa di
berbeda. rumah sembahyang. Sekalipun dengan tingkat kesibukan yang tinggi,
namun Lydia selalu menyediakan waktu untuk berdoa bersama
KAJIAN TEKS/TAFSIRAN komunitas perempuan Yahudi, karena baginya persekutuan yang
1. Ayat 13-15. Dalam pelayanan Paulus di kota Filipi kota Yunani ini, dimiliki dengan perempuan-perempuan Yahudi itu merupakan suatu
Paulus bertemu dengan sekelompok kecil perempuan Yahudi yang kekuatan baginya untuk membangun relasi hidup bersama dengan
berada di rumah sembahyang/proseukhe mereka. Kehadiran orang lain yang berbeda suku, sehingga relasi hidup mereka menjadi
perempuan-perempuan itu berkaitan dengan perayaan Sabat yaitu lebih akrab. Dalam melaksanakan kegiatan keagamaan di hari sabat
salah satu peribadahan Yahudi sesuai dengan aturan-aturan Torat bersama komunitas perempuan Yahudi itulah ia bertemu dengan Paulus
mereka. Hal ini menunjukkan bahwa sekalipun mereka jauh dari pusat dan mendengarkan ajaran Paulus tentang Tuhan Yesus Kristus. Allah
tempat peribadahan mereka (bait Allah) di Yerusalem, namun kebiasaan membuka hati Lydia sehingga ia menyerahkan dirinya untuk di baptis
mereka untuk merayakan sabat, berdoa kepada Allah sekaligus belajar bersama seisi rumahnya dan terbentuklah jemaat rumah (seperti yang
tentang Firman Allah secara bersama-sama atau bersekutu tetap terjadi juga pada kepala penjara Kis 16:34: kepala penjara dibaptis
mereka lakukan. Dengan berkumpul berdoa dan belajar tentang Firman bersama seisi rumahnya sehingga terbentuk jemaat rumah). Itu artinya
Allah di hari sabat yang dilakukan mereka itu sekaligus ingin mengajar Lydia ingin keselamatan yang telah ia peroleh juga menjadi bagian dari
kepada anak-anak mereka tentang betapa pentingnya hidup bergantung seluruh keluarga sehingga ia melibatkan mereka semua untuk dibaptis.
kepada Allah dengan melaksanakan ketetapan-ketetapan Tuhan antara Rasa syukur Lydia atas kebaikan Allah yang menerimanya sebagai

33 34
bagian dari keselamatan Allah dinyatakan dengan pelayanan yang diri mereka sendiri dengan mengorbankan orang lain. Keberadaan
dilakukan bagi Paulus dan Timotius. Kata Lydia: “Jika kamu berpendapat mereka sebagai kurios/tuan seharusnya menjadi sarana untuk dapat
bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah memberdayakan perempuan itu agar dapat hidup lebih baik dan
menumpang di rumahku”. Ia mendesak sampai kami menerimanya membangun keluarganya, dari hasil kerjanya, tetapi sebaliknya
(ayat.15). Rasa syukurnya kepada Tuhan dinyatakan melalui perempuan itu justeru diperdaya untuk kepentingan mereka/kurioi.
keramahtamahan (hospitality) dengan memberi tumpangan kepada Perempuan itu merupakan korban pemerasan baik: waktu, tenaga,
Paulus dan Timotius. Rasa syukur yang dimilikinya tidak hanya perasaan maupun dana yang dimilikinya untuk kepentingan tuan-
dinyatakan melalui acara ritual semata tetapi dinyatakan melalui aksi tuannya baik tuan itu laki-laki ataupun perempuan.
pelayanan yang dilakukan kepada Paulus dan Timotius. Hamba perempuan itu mengikuti Paulus dan Timotius dari
belakang dan berteriak: orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Maha
2. Ayat 16-18. Bukan hanya Lydia dan perempuan-perempuan Yahudi tinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan keselamatan (17). Pada
yang dijumpai Paulus dan Timotius di tempat sembahyang itu, tetapi di satu sisi apa yang disampaikan perempuan itu benar karena Paulus dan
tempat itu juga pada waktu yang lain, Paulus dan Timotius bertemu Timotius sedang melakukan misi memberitakan injil keselamatan Allah
dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung yang Mahatinggi melalui Tuhan Yesus Kristus. Tetapi karena
(disebut hamba perempuan karena perempuan itu bekerja bukan karena perempuan ini memiliki roh tenung maka yang dibicarakan tentang
kemauannya dan hasilnya bukan untuk kepentingannya tetapi ia bekerja mahatinggi itu bisa saja adalah tentang Zeus atau Apollo, atau dewa-
karena disuruh oleh tuannya dan hasilnya untuk kepentingann dewi yang mereka sembah, dan karena pengakuan bahwa Paulus dan
tuannya). Perempuan itu mempunyai roh tenung (bahasa Yunani: roh Timotius adalah hamba Allah yang Mahatinggi , itu berasal dari
tenung itu adalah pneuma puthon yang berkaitan dengan dewa Apollo). perempuan yang memiliki roh-roh itu, maka Paulus bertindak untuk
Dalam mithologi Yunani kuno, puthon adalah ular raksasa yang dibunuh membebaskan perempuan itu dari kuasa roh-roh itu. Paulus berkata:
oleh Apolo karena ingin melindungi ibunya Leto. Patung puthon yang dalam nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari
dikalahkan Apolo itu berada di sebuah kuil yang bernama Delfi di perempuan ini. seketika itu juga keluarlah roh itu (ayat 18). Apa yang
sebuah kota Yunani, dan di kuil itu ada seorang imam perempuan yang dilakukan Paulus ini adalah untuk membebaskan perempuan itu dari
menjadi tempat konsultasi, ketika seseorang membutuhkan ramalan kuasa roh-roh tetapi sekaligus juga membebaskan perempuan itu dari
atau nasihat atas masalah yang dihadapinya. Perempuan seperti hamba kuasa tuan-tuannya yang telah mengambil keuntungan begitu banyak
perempuan dengan roh tenung itu bisa juga ditemui di pasar dan dari perempuan itu. Dengan kebebasaan yang diperoleh perempuan itu,
ditempat umum lainnya sebagai peramal yang menawarkan jasanya makai a dapat membangun kehidupannya sendiri yang lebih baik ke
untuk meramal nasib seseorang dan untuk pekerjaan itu ia dibayar atau depan dan tidak lagi menjadi obyek bagi kepentingan orang lain. Ia
mendapat upah. Uang bayaran itu bukan hanya untuk dirinya tetapi dapat memberdayakan potensi dirinya dan memilih apa yang akan ia
menjadi milik dari majikannya (kurioi:tuan-tuannya). Kata “hamba lakukan untuk membangun kehidupan pribadinya dan juga kehidupan
perempuan” menyatakan bahwa perempuan itu bukan orang merdeka, keluarganya.
tetapi dia adalah milik dari majikannya dan ia dipekerjakan sebagai
tukang tenung untuk kepentingan majikannya. Dari perempuan tukang PERTIMBANGAN HOMELITIK :
tenung itu, para majikannya memperoleh penghasilan yang sangat Khotbah untuk hut perempuan GPM ke 54 berdasarkan Kisah Para Rasul
besar. Hal ini berbeda dengan Lydia. Kalau Lydia menjadi subyek dari 16:13-18, perlu diperhatikan beberapa gagasan sebagai berikut:
pekerjaannya karena ia sendiri menentukan pekerjaan apa yang dapat 1. Memelihara dan merawat persekutuan antara sesama manusia yang
ia lakukan dan hasil usahanya dapat ia gunakan membangun berbeda suku, budaya, agama, maupun manusia dengan lingkungan
kehidupan bersama dengan seisi rumahnya, tetapi perempuan tanpa merupakan hal yang penting dalam upaya membangun ketahanan
nama ini adalah obyek dari tuan-tuannya yang mencari keuntungan bagi keluarga, gereja dan masyarakat yang harus diteruskan kepada

35 36
generasi yang lebih muda (anak-anak) seperti yang dilakukan
perempuan-perempuann Yahudi dan Lydia. Oleh : Pendeta Nory Titing - Sipahelut
2. Segala potensi yang dimiliki perempuan adalah anugerah Allah yang
harus digunakan sebagai sarana untuk peningkatan kesejahteraan bagi Nas Bacaan : 2 Raja-raja 20: 1 - 11
banyak orang sebagai bagian dari rasa syukur dan pelayanan kepada Tema Bulanan : Membangun Ketahanan Keluarga, Gereja &
Tuhan seperti yang dilakukan Lydia bagi keluarganya dan Paulus. . Masyarakat
3. Gunakanlah kasih karunia Tuhan berupa potensi seperti: kekuasaan, Tema Mingguan : Jagalah Hati dan Rawatlah Tubuhmu
kekayaan, jabatan, dsbnya bukan untuk memperdaya orang lain bagi
kepentingan diri sendiri tetapi untuk membebaskan dan memberdayakan PENGANTAR
orang lain demi kehidupan yang lebih baik dan berkualitas, seperti yang
dilakukan Paulus kepada hamba perempuan dengan roh tenung yaitu Iman Kristen memahami keluarga dalam perspektif yang lebih
dengan membebaskannya dari belenggu roh tenung dan perbudakan substansif dari berbagai perspektif yang lain1. Pemahaman iman kristen
kurioi /tuan-tuan yang mencari keuntungan dengan mengorbankan tentang keluarga berpijak pada paham imagodei2. Bahwa, Allah menciptakan
dirinya, supaya ia dapat membangun kehidupannya dan keluarganya Adam untuk memiliki hubungan. Yaitu hubungan manusia dengan Allah,
yang lebih baik ke depan. hubungannya dengan sesame ciptaan yang lain, dan hubungan Adam
4. Perempuan GPM perlu terlibat dalam karya-karya pembebasan dan dengan sesamanya yang diciptakan Allah sepadan dengan dia (Kej.2 :18, 21-
pemberdayaan .secara penuh dan cerdas sebagai bentuk dari rasa 23). Hubungan Adam dan Hawa adalah hubungan yang mengikat dan
syukur atas kebaikan dan kemurahan Tuhan yang dinyatakan melalui melembaga yaitu hubungan sebagai suami-istri (Kej.2: 24); mereka menjadi
pelayanan yang holistic (dalam seluruh aspek kehidupan) baik dalam suatu keluarga. Hubungan ini semakin dipertegas dalam Matius 19: 6
kehidupan keluarga dan gereja maupun dalam kehidupan “demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang
bermasyarakat, berbangsa dan negara. telah dipersatukan Allah , tidak boleh diceraikan oleh manusia”. Sebagai
5. Khotbah ini dapat dikembangkan sesuai dengan konteks jemaat imagodei mereka diberkati dan diperintahkan oleh Allah untuk mengelola
masing-masing dalam refleksi HUT Perempuan GPM yang ke 54 . alam semesta dan beranak cucu untuk memenuhi bumi (Kej.1: 28).
Sekalipun Adam dan Hawa telah berdosa yaitu mereka melawan Allah, saling
mempersalahkan dan membenarkan diri (Kej.3), tetapi Allah tidak merombak
SELAMAT BERKHOTBAH hubungan dan ikatan dalam entitas yang pertama ini. Karena, sebagai
DIRGAHAYU PEREMPUAN GPM KE 54 imagodei, keluarga Adam dan Hawa masih harus meneruskan karya
penciptaan Allah, yaitu Allah menginginkan regenerasi melalui keluarga
Adam dan Hawa supaya karya cipta Allah terus terselenggara dan Allah terus
melaksanakan kehendakNya yaitu karya keselamatan Allah. Dalam
pengertian tersebut, dapat dipahami tindakan Allah menyelamatkan Nuh dan
keluarganya dari hukumanNya atas bumi yakni air bah; tindakan Allah
1
Terdapat banyak pengertian tentang keluarga dari berbagai sudut pandang
ilmu pengetahuan
2
Kata imagodei dijelaskan dengan dua kata yaitu : “gambar” (tselem)=
gambar yang asli, dan “rupa” (demuth)=turunan atau tembusan.Kedua kata
MATERI BIMBINGAN KHOTBAH ini saling melengkapi untuk menjelaskan hubungan antara manusia dan
Minggu, 08 Mei 2022 Penciptanya bahwa, manusia menjadi mitra/rekan kerja dan perwakilan
Allah di bumi.

37 38
memanggil Abraham dan keluarganya untuk menjadi alat lahirnya bangsa Alkitab menjelaskan bahwa hati memegang peran penting dalam
Israel sebagai umat pilihanNya; tindakan Allah memakai keluarga Daud, hidup seorang manusia. Hati adalah bagian spiritual manusia, sebagai pusat
tindakan Allah memakai kelaurga Yusuf dan Maria sebagai tempat Yesus emosi dan keinginan manusia. Hati manusia mencerminkan manusia itu
lahir, bertumbuh dan melakoni tugas pengutusan BapaNya yaitu (Amsal 27:19), yang diucapkan mulut meluap dari hati(Matius 12:34),…segala
menyelamatkan manusia dan dunia dari dosa, melalui penderitaanNya, sesuatu tersembunyi didalam hati manusia (Roma 2:17). Karena itu, Tuhan
kematianNya dan kebangkitanNya. sangat memperhatikan hati manusia. Tuhan berkenan mengangkat orang
Dalam keluarga kristen, setiap pribadi dibentuk, dididik dan dibina kepercayaanNya yang berlaku sesuai dengan hatiNya dan jiwaNya (1Samuel
untuk mengenal, mengetahui dan memahami Allah sehingga menjadi pribadi 2:35, 13:14 Yeremia 3:15). Hati manusia selalu menjadi pra syarat untuk
yang bertanggungjawab sesuai kehendak Allah. Selanjutnya setiap anggota Tuhan bertindak atasnya (1Samuel.16:7, 1Tawarikh 28:9, Mazmur 44:2,
keluarga kristen akan menyatakannya juga dalam hidupnya bersama orang Amsal 16:2, 21:2, Yehezkiel 36:26), dengan hati orang percaya dan
lain ditengah kehidupan bergereja dan bermasyarakat. Seluruh proses ini dibenarkan (Roma 10:10). Tuhan menguji hati orang (Wahyu 2:23). Begitu
dapat dimaknai sebagai upaya membangun ketahanan keluarga3, yang berartinya hati manusia dihadapan Tuhan, sehingga manusia harus
berdampak pada ketahanan gereja dan ketahanan masyarakat. mencondongkan hatinya kepada Tuhan (Yosua 24:23).
Persoalannya adalah apakah seluruh proses yang disebutkan itu Hati merupakan salah satu organ penting dalam tubuh manusia.
masih berlaku dalam kehidupan keluarga Kristen pada masa? Berbagai krisis Hati dan tubuh saling terhubung dan saling berdampak (relasi sebab-akibat).
social dan akibatnya4 menjadi indicator obyektiv bahwa banyak keluarga Sehingga manusia harus menjaga hatinya karena dari hati terpancar
Kristen telah mengabaikan identitasnya 39sebagai imagodei. Karena itu, sangat 40
kehidupan (Amsal 4:23), hati yang gembira adalah obat yang manjur (Amsal
beralasan jika GPM merumuskan tema khotbah sepanjang bulan Mei yaitu 17:22). Suasana hati sangat beerdampak terhadap tubuh manusia.
Membangun ketahanan keluarga, gereja dan masyarakat. Salah satu strategi Kitab 2Raja-Raja 20: 1-11 akan menjelaskan tentang mengapa dan
membangun ketahanan keluarga, gereja dan masyarakat adalah Jagalah Hati bagaimana serta untuk apa Menjaga Hati dan Merawat Tubuh. Karenanya,
dan Rawatlah Tubuhmu yang disebut sebagai tema khotbah minggu ini. Tema upaya untuk memahami 2Raja-Raja 20 : 1-11 mesti diletakan dalam
mingguan ini merupakan suatu interupsi gereja terhadap perilaku berkeluarga, kaitannya dengan pasal sebelumnya yaitu pasal 18 : 1 – 19 : 37 dan pasal
perilaku bergereja yang tidak lagi berakar didalam kehendak Tuhan, sehingga setelahnya yaitu pasal 21: 1-18, sebab merupakan satu kesatuan berita
mengabaikan kemanusiaan dalam hidup bersama sebagai keluarga, gereja (saling terhubung) tentang kehidupan Hizkia sebagai Raja di Israel 5. Secara
dan masyarakat. Karena itu, tema minggu ini sangat imperative; suatu kronologis, narasi 2Raja-Raja 20: 1-11 tidak berurutan sehingga berpengaruh
perintah yang harus dilaksanakan tanpa ditunda-tunda. pada upaya menjelaskan makna setiap ayat6.

3
Publikasi pembangunan ketahanan keluarga di tahun 2016, berusaha TELAAH TEKS
memberikan informasi mengenai tingkat ketahanan keluarga Indonesia yaitu Jika tema Jagalah hati, dan Rawatlah Tubuhmu dikaji dalam konteks 2 Raja-
: landasan legalitas dan keutuhan keluarga, ketahanan fisik, ketahanan Raja 20 : 1-11 maka beberapa hal yang dapat dijelaskan yaitu :
social-psikologi dan ketahanan social-budaya. Pembangunan keluarga Ayat 1 : Hati yang hancur dan tubuh yang sakit: Hizkia sakit dan
merupakan salah satu isu pembangunan nasional dengan penekanan pada hampir mati
pentingnya penguatan ketahanan keluarga. Secara yuridis, UU Nomor 10 Problem yang dihadapi Hizkia sangat kompleks dan berat. Baru saja
Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan ia mengalami invlasi Sanherib Raja Asyur dan diselamatkan oleh Allah, tapi
Keluarga Sejahtera menyebutkan bahwa Ketahanan keluarga berfungsi kini ia mengalami sakit yang sangat berat. Terdapat dua hal pada ayat 1, yaitu
sebagai alat untuk mengukur seberapa jauh keluarga telah melaksanakan : pertama, fakta bahwa Hizkia sakit dan hampir mati. Kedua, Firman Tuhan
peranan, fungsi, tugas-tugas, dan tanggungjawabnya dalam mewujudkan yang disampaikan oleh Yesaya, bahwa Hizkia harus menyampaikan pesan-
keesejahteraan anggotanya. Ketahanan keluarga merupakan kunci dari
keberhasilan pembangunan nasional 5
Baca juga Kitab Yesaya pasal 36 – 39 dan Kitab 2Tawarik pasal 29.
4
Dapat disebutkan sesuai pengalaman berjemaat 6
Misalnya ayat 6,8,9,10,11 sebenarnya merupakan satu alur
pesan terakhir kepada keluarganya sebab ia akan mati dan tidak sembuh lagi diucapkan oleh Rabshake dan ancaman serta krisis yang timbul bagi
Tentu saja pertanyaan awalnya adalah: mengapa Hizkia sakit? apa Yerusalem. Rasa menyesal karena krisis yang dialami merupakan buah dari
penyakitnya? haluan politik yang sudah dimulai dari zaman ayahnya, Raja Ahas. Ia pun
Perhatikan kalimat awal : pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan menyesal karena pertolongan hanya dari Tuhan.
hampir mati. Kalimat “pada hari-hari itu” terhubung (sebab-akibat) dengan Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Apa jenis penyakit pada tubuh
sakit yang dialami Hizkia ? Hizkia yang membuatnya hampir mati? Ayat 7 dapat memberi sedikit
Ada apa dengan “pada hari-hari itu” ? keterangan :Kemudian berkatalah Yesaya: “ambillah kue ara! lalu orang
Pasal 18-19 menjelaskan bahwa “hari-hari itu” telah terjadi berbagai mengambilnya dan ditaruh pada barah itu, maka sembuhlah ia”
peristiwa yang memberi tekanan psykis dan fisik yang sangat kuat kepada Jadi, ada barah9 pada tubuh Hizkia. Kata barah (bahasa Ibrani :
Hizkia sebagai seorang Raja. Sehingga, keberadaan Hizkia sebagai raja yang ‫ְׁש חִין‬, Sy'khin) untuk pertama kali disebut dalam peristiwa sepuluh tulah yang
tidak dapat ditandingi oleh para raja Yehuda, baik sebelumnya atau Tuhan buat di Mesir (Keluaran 9 : 9-10) yaitu sebagai tulah keenam. Barah
sesudahnya dan penyertaan Tuhan dalam kepemimpinanya patut (bisul) yang berbentuk gelembung yang memecah pada tubuh manusia dan
dipertanyakan7. tidak dapat disembuhkan10. Dalam pengertian itu dapat dimengerti kalimat
Sesuai fakta, secara politik, Hizkia tak berdaya lagi karena Sanherib Hizkia sakit dan hampir mati.
(Raja Asyur) telah mengepung dan merebut kota-kota berkubu di Yehuda Nabi Yesaya menyampaikan firman Tuhan kepada Hizkia yang
(18:13) sehingga tidak ada lagi kemungkinan bagi Raja Hizkia dan sakit :”Sampaikanlah pesan terakhirmu kepada keluargamu, sebab engkau
Yerusalem untuk melepaskan diri dari tangan Asyur. Hizkia dipaksa untuk akan mati, tidak sembuh lagi .
menyerah. Bahkan, iman Hizkia kepada Tuhan diejek oleh juru minum Asyur Artinya tidak ada harapan lagi untuk Hizkia hidup; sebaiknya Hizkia
dihadapan rakyat Yehuda (18: 28-35).Rabshake mengejek dengan bersiap menghadapi kematian dan sampaikan apa yang perlu kepada istana,
bertanya :”kepercayaan macam apakah yang kau pegang?”. Secara ekonomi, dan semua pejabat untuk membenahi segala perkara agar kematiannya tidak
Hizkia terjebak oleh kesalahannya sendiri. Hizkia mencari kawan-kawan mengakibatkan kekacauan baik di dalam istana maupun di negeri. Inilah rasa
sekutu yang lama yaitu Askelon, Ekron dan terutama Mesir untuk mengatur sakit yang lebih sakit dari penyakit yang dialaminya. Sebegitu dalamkah
persiapan mengadakan pemberontakan terhadap Asyur (Yesaya 39). Padahal Tuhan membencinya? Siapakah yang sanggup menerima kenyataan bahwa
nabi Yesaya selalu memperingatkannya untuk jang mencari perlindungan ia akan mati? siapakah yang tahan menghadapi hari kematiannya?
pada manusia tetapi hanya kepada Tuhan. Akibatnya, Hizkia harus Bagaimana harus menghadapinya?
membayar tiga ratus talenta perak dan tiga puluh talenta emas kepada Ayat 2-3 : Menjaga hati disaat tubuh sakit dan waktu kematian tiba:
Sanherib (18:14). Ironisnya, sebagian perak dan emas itu Hizkia ambil dari Hizkia memalingkan muka ke dinding dan berdoa
dalam rumah Tuhan. Hizkia mengerat emas dari pintu-pintu dan dari jenang- Siapakah yang tahan menghadapi hari kematiannya? bagaimanakah
jenang pintu bait Tuhan (18:16). Krisis yang dihadapi Raja Hizkia jauh lebih menyikapinya? Hizkia menyikapinya dengan cara yang tertanggungjawab.
berat daripada krisis yang dialami oleh Raja Ahas 20 tahun sebelumnya8. Hizkia tidak mengabaikan memori kolektifnya bersama Tuhan. Justru,
Karena itu, didalam pasal 19:3 :”...dengan menggunakan pakaian pengalamannya bersama Tuhan dalam suka maupun duka, yang tersimpan
kabung dan mengoyakkannya, beginilah kata Hizkia : hari ini hari kesesakan,
hari hukuman dan hari penistaan; sebab sudah datang waktunya untuk 9
Ayub 2:7 “ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk
melahirkan anak, tetapi tidak ada kekuatan untuk melahirkannya”. Suatu 10
Sesuai perintah Tuhan, Musa dan Harun melakukannya dengan mengambil
pernyataan yang menjelaskan tentang suasana hati yang penuh rasa sedih, jelaga dari dapur peleburan kemudian menghamburkannya ke udara
penyesalan, dan prihatin. Rasa sedih karena kata-kata hujatan yang sehingga mengena pada tubuh manusia dan hewan dan tidak dapat
disembuhkan. Tuhan melakukan hal ini untuk membuktikan bahwa Tuhan
7
2Raja-Raja 18 : 3 - 8 lebih berkuasa dari dewa-dewa penyembuh yaitu Serapis dan Imhotep dan
8
Dr. S.H.Widyapranawa, Tafsiran Alkitab, Yesaya 28-39, Jakarta : BPK dewi Sekhmet sebagai dewi wabah penyakit yang disembah orang Mesir
Gunung Mulia, 1983, hlm 147-160 (Keluaran 9)

41 42
kuat dalam hatinya mendorong dan menguatkannya untuk melakukan sebagai seorang raja belum selesai, bahkan saat ini Yehuda dalam keadaan
tindakan Rawatlah hatimu!!! yaitu : bahaya12.
Pertama, Hizkia memalingkan mukanya ke dinding, sebagai tanda Jadi, pengalaman Hizkia memberi pengertian tentang Jagalah
penyesalan dan kesedihan; Hizkia tidak berbantah dengan Nabi Yesaya, tapi hatimu
ia ingin sendiri menggumulinya dengan Tuhan didalam doanya; Hizkia - Jagalah hatimu merupakan suatu kebutuhan dasar manusia, dan cara
mengambil sikap tenang dan penuh konsntrasi untuk bicara sendiri kepada terbaik dan tepat ketika manusia mengalami masalah yang berat,
Tuhan melalui doanya. Dalam keadaan yang sangat terpuruk itu, Hizkia masih tertekan dan sangat darurat serta kompleks. Menjaga hati adalah
mau berdoa untuk Tuhan Ini adalah sikap yang substantive dalam menghubungkan diri atau masuk dalam keintiman relasi/hubungan
kehidupannya sebagai seorang yang beriman. Perilaku berdoa kepada Tuhan dengan Tuhan
adalah ciri hidup orang yang bergaul karib dengan Tuhan, seperti Hizkia. - Cara jagalah hatimu yaitu: (1). Berusaha untuk tenang, dan focus
Sejak awal, ia adalah seorang raja Yehuda yang takut akan Tuhan, yang dalam relasi pribadi dengan Tuhan melalui doa, (2). Dalam berdoa,
melakukan apa yang benar dimata Tuhan, yang percaya pada Tuhan (lihat jangan menyembunyikan dari Tuhan apa yang ada dalam pikiran dan
psl.18: 3 dan 5 dan psl. 19:15). perasaan, (3). Mengenal diri, membuka diri dengan jujur dihadapan
Kedua, Berdoa adalah cara Hizkia menghadapi keputusan Tuhan Tuhan saat berdoa, (4). Kesungguhan berdoa sampai mencucurkan
atas dirinya, berdoa adalah cara Hizkia menghadapi dan menyelesaikan airmata
berbagai masalah dan saat ia putus asa (2Raja-Raja 19: 15-19). Dengan
berdoa, Hizkia mengakui keterbatasannya sebagai seorang manusia, dan Ayat 4-6 : Tubuh yang sakit : suatu peringatan dan janji Tuhan
sangat membutuhkan Tuhan sebagai yang berkuasa dan menghendalikan Sebenarnya, dengan dan didalam kemahakuasaanNya,
segala sesuatu dalam dunia. Tuhan bisa saja bertindak langsung mengambil nyawa Hizkia, tapi
Hizkia menanggapi pemberitahuan Yesaya dengan berdoa. Dalam mengapa perlu seorang perantara yaitu nabi Yesaya? Sebab, Tuhan
berdoa, Hizkia tidak berbantah dengan Tuhan dan membenarkan diri, tetapi ia ingin supaya terjadi perubahan dalam diri Hizkia. Tuhan ingin supaya
menyampaikan apa yang ia pahami tentang Tuhan yang ia percayai. Hizkia mengenali dirinya, dan memiliki iman yang sejati. Didalam
Perhatikanlah setiap bait doa Hizkia : “Ah Tuhan, ingatlah kiranya, bahwa aku kenyataannya, sekalipun Hizkia telah hidup dengan melakukan apa
telah hidup dihadapanMU dengan setia, dan dengan tulus hati, dan bahwa yang benar di mata Tuhan. Tetapi ada saat dimana Hizkia membelok
aku telah melakukan apa yang baik dimataMu11”. Sebenarnya Hizkia tidak dari Tuhan. Ia mencari perlindungan pada kerajaan Mesir. Suatu
bermaksud membenarkan diri dan mempersalahkan Tuhan. Tetapi, Hizkia tindakan yang menyepelekan dan meragukan kemahakuasaan
memegang teguh janji Tuhan sebagaimana menjadi pandangan PL bahwa Tuhan. Dalam pengertian itu, dapat dikatakan bahwa realitas tubuh
umur panjang merupakan berkat dan anugrah Tuhan yang diberikan kepada Hizkia yang sakit barah bukanlah sesuatu yang alami, tetapi
orang beriman (Amsal 3:2, 9:11, 10:27a), sedangkan umur yang pendek dan merupakan suatu kehendak baik Tuhan terhadap Hizkia13. Tuhan
kematian yang kurang wajar dan tak terduga (seperti yang akan dialami mengancam Hizkia dengan kematian sama seperti Tuhan
Hizkia pada usia 38 tahun) dipandang sebagai hukuman atas dosa (Ayub 15: mengancam Abimelekh Raja Gerar yang mengambil Sarai- istri
32-33, 22:16, Maz.55:24, Amsal 10:27b). Hizkia sangat percaya bahwa Abram (Kejadian 20:3), dan Tuhan mengancam Niniwe melalui Nabi
didalam janji Tuhan tersedia kasih setia Tuhan dan kemurahanNya yang lebih
besar dari dosa manusia. Atas dasar iman itu, Hizkia bergumul dengan penuh
penyesalan dan pengenalan diri sampai mencucurkan air mata –Hizkia 12
Berbeda dengan Paulus yang menyebut mati adalah untung (Filipi 1:21,23)
menangis dengan sangat (band.Kel.32: 22-32 – pergumulan Yakub di Pniel). bahkan berdamai dengan kematiannya (2Timotius 4 :6). Lihat juga Mazmur
Hizkia masih ingin hidup terus karena masih muda dan ia merasa tugasnya 39 : 5-6.
13
Manusia selalu bergumul dengan pertanyaan mengapa manusia sakit?.
11
Lihat Yesaya 39 :9-20 untuk mendalami makna doa Hizkia seperti yang Berbeda dengan beragam alasan sesuai kajian ilmu pengetahuan, Alkitab
tertulis dalam 2Raja-Raja 20: 1-11 43 menjelaskan bahwa penyebab manusia44 sakit yaitu : (a).
Yunus (Yunus 1:2 dan 3:4). Tuhan tidak langsung bertindak tetapi Kesembuhan adalah pekerjaan dan pemberian Tuhan bagi Hizkia,
melalui suatu pemberitahuan awal. Melalui buah Ara yang ditumbuk dan dijadikan kue kering. Buah Ara biasanya
Nabi Yesaya menyampaikan reaksi Tuhan terhadap doa dipakai untuk mengobati bisul-bisul atau luka-luka. Buah Ara/kue Ara
Hizkia. Bahwa, Tuhan mendengar doa Hizkia, Tuhan melihat hanyalah alat ditangan Tuhan. Hizkia sembuh karena Tuhan.
airmatanya, sehingga Tuhan akan menyembuhkan Hizkia dan Tuhan Jadi, ketika Hizkia menjaga hatinya maka tubuhnya pun terawat.
akan memperpanjang umur Hizkia lima belas tahun lagi. Dengan menjaga hati, penyakit pada tubuh Hizkia disembuhkan oleh Tuhan;
Jawaban Tuhan ini harus dimaknai dalam kepentingan dan dengan menjaga hati, Hizkia mendapat kepercayaan dari Tuhan untuk hidup
rencana Tuhan terhadap umatNya (bdg.1Yoh.5:14; Mat.6:10b; lima belas tahun lagi; dengan menjaga hati tanggungjawab Hizkia sebagai
Mat.26:39 – Tuhan menjawab setiap doa sesuai dengan rencanaNya raja Yehuda dipulihkan karena Tuhan berencana melepaskan Yehuda dari
dan kehendakNya). Tuhan ingin membebaskan Yehuda dari Asyur dan memelihara kota Yerusalem.
ancaman Asyur, dan melindungi kota Yerusalem, serta memberi
keturunan bagi Hizkia14. Supaya kasihsetia Tuhan kepada Daud Beberapa pikiran implementatif :
sebagai bapak leluhur Israel tetap berkelanjutan. Perhatikan kalimat : 1. Menjaga Hati dan Merawat tubuh merupakan tugas pokok gereja/setiap
oleh karena Aku dan hambaKu Daud, yaitu untuk menggenapi apa orang dalam setiap keluarga
yang disebut dalam 2Samuel 7: 12 – 16 yaitu janji tentang 2. Realitas ancaman kehidupan masa kini yang sangat emergencif (apa
keturunan. Bahwa, dari keturunan Daud lahirlah Sang Mesias yaitu saja, dalam berbagai bentuk) memberi isyarat bahwa masyarakat kita
Jesus Kristus (Perhatikan silsilah Yesus dalam Injil Matius 1, Hizkia memerlukan kehadiran gereja yang menjaga hati dan merawat tubuh
dan anaknya Manasye adalah bagian dari garis keuturunan Daud). mereka. Sekarang juga
Ayat 8-11, 7: Jagalah hatimu dan Rawatlah Tubuhmu : Hizkia disembuhkan 3. Kehendak bebas Tuhan tidak bisa dieksploitasi oleh manusia, tetapi
oleh Tuhan tugas manusia adalah berdoa dan meminta. Karena cara Tuhan bekerja
Terhadap jawaban Tuhan yang disampaikan nabi Yesaya, dan menjawab setiap pergumulan kita jauh melampaui apa yang kita
Hizkia pun meminta tanda15: apakah yang akan menjadi tanda pikirkan dan rencanakan dalam hidup
bahwa Tuhan akan menyembuhkan aku dan bahwa aku akan pergi 4. Jangan membuang berbagai pengalamanmu dengan Tuhan. Apapun
ke rumah Tuhan pada hari yang ketiga?. bentuknya. Sebab Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
Pertanyaan Hizkia menggambarkan suasana hatinya yang kuatir mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yang dikasihiNya.
atau masih ragu. Sehingga, ia butuh suatu tanda yang bisa mengangkat 5. Silahkan dikembangkan lagi……. Selamat Berkhotbah…
segala rasa kuatirnya atau rasa ragu itu. Tetapi tanda itu sekaligus juga
mengukuhkan dan menegaskan janji Tuhan tentang kesembuhan Hizkia dan   MATERI BIMBINGAN KHOTBAH
kelangsungan hidupnya untuk lima belas tahun lagi, sebagaimana yang telah Minggu, 15 Mei 2022
disampaikan Nabi Yesaya kepada. Tanda tersebut akan menegaskan bahwa
Hizkia sembuh karena Tuhan yang menyembuhkannya. Lalu, sesuai doa Oleh : Pendeta Martha Patty - Tuanakotta
Nabi Yesaya maka Tuhan membuat bayang-bayang itu mundur kebelakang
sepuluh tapak. Itulah tanda bagi kesembuhan Hzkia. Nas Bacaan : Amsal 22 : 1 - 16
Tema Bulanan : Membangun Ketahanan Keluarga, Gereja, Dan
14
Pada waktu Hizkia sakit, ia belum memiliki keturunan. Dengan Masyarakat
membandingkan 2Raja-Raja 20 :6 dan 21:1, terindikasi bahwa Manasye baru Tema Mingguan : Pendidikan Yang Membebaskan
lahir 3 tahun setelah peristiwa tersebut.
15
45
Meminta tanda dari Tuhan, juga dilakukan oleh Gideon ketika diutus oleh 46
Tuhan (Hakim-Hakim 6:21-24), dan Abraham ketika mencari jodoh/calon istri PENGANTAR
untuk Ishak anaknya (Kejadian 24: 1-67)
GPM melalui LPJ GPM menetapkan tema bulanan yakni intelektual dan bijaksana, sehingga secara kritis mempertimbangkan sesuatu
membangun ketahanan keluarga, gereja, dan masyarakat. Tema mingguan hal, serta mampu membuat keputusan yang bijaksana. 17 Kebanyakan hikmat
adalah pendidikan yang membebaskan. Pendidikan yang membebaskan dalam kitab Amsal terdiri dari hikmat rakyat (lokal wisdom) yang berkaitan
adalah sebuah gagasan yang bertujuan untuk memanusiakan manusia dengan etika tradisional berdasarkan hubungan sosial.
(humaninasi). Humanisme berasal dari kata latin humanus yang berarti sifat Ketika kerajaan Israel runtuh dan terpecah menjadi 2, maka ucapan-
manusiawi atau sesuai dengan kodrat manusia. Pendidikan seperti ini bukan ucapan bijak raja Salomo dikumpulkan oleh Hizkia yang sedang mengadakan
hanya menekankan tentang bagaimana memperlakukan peserta didik secara reformasi kultus. Hizkia menyuruh para tokoh kaum Lewi untuk mengangkat
manusiawi, tetapi juga bertujuan menghidupkan rasa perikemanusiaan di kembali ucapan-ucapan bijak raja Salomo dan dijadikan sebagai pelajaran
dalam dirinya sehingga manusia bisa memiliki dan membentuk pergaulan teologis-praktis bagi kehidupan kaum Israel di masa-masa pembuangan.
hidup yang lebih baik dengan sesama manusia dan sesama ciptaan Allah di Rumusan amsal Salomo berasal dari seluruh pengalaman hidup manusia:
bumi. Dalam upaya untuk membentuk dan membangun ketahanan keluarga, perilaku manusia, sifat-sifat manusia, kehidupan nyata manusia di
gereja, dan masyarakat, maka diperlukan orang-orang yang memiliki sisi masyarakat, pekerjaannya, maupun juga hubungan manusia dengan Tuhan.
humanis dan memahami dirinya secara kodrati sebagai imago Dei yang Hal-hal itu terekam dalam nasihat-nasehat praktis yang menekankan karakter
menyatakan pekerjaan Allah di bumi, termasuk juga membedakan apa yang moral dalam kehidupan sehari-hari.
baik dan yang jahat. Demi menciptakan manusia yang dapat memaknai Pola dalam Amsal 22: 1-16 secara sederhana dapat digambarkan
dirinya sebagai imago Dei, maka kita diajak untuk melihat Amsal 22 : 1 - 16 demikian :
berisi ucapan-ucapan yang mendidik seseorang untuk semakin bijaksana Model Perkataan Ayat Alkitab
dalam menjalani kehidupan di bumi ini. Perbandingan Ayat 1
Kebijaksanaan sangat diperlukan karena pada kenyataannya kita Tindakan Konsekuensi Ayat 4, Ayat 6, Ayat 8, Ayat 10,
sedang berhadapan dengan berbagai masalah, yakni: masalah bencana alam Ayat 16
dan non alam termasuk pandemic covid-19, tantangan digitalisasi, serta Karakter Konsekuensi Ayat 11
konflik antar kampung yang menimbulkan keresahan dan kecemasan dari Karakter Tindakan Ayat 3
warga GPM. Realita Tindakan Ayat 5

Beberapa nilai yang terkandung dalam Amsal 22: 1-16 :


KAJIAN TEKS AMSAL 22: 1-16 DAN BEBERAPA PIKIRAN REFLEKTIF A. Karakter-Karakter Yang Harus Dimiliki Dan Dihidupi
Amsal 22 : 1-16 merupakan kumpulan amsal-amsal Salomo. Raja 1. Pentingnya Menjaga Nama Baik
Salomo sangat dikenal sebagai seseorang pemimpin yang sangat berhikmat Dalam Amsal 22: 1-16, Salomo mengawali pengajarannya dengan
dan bijaksana. Pada masa pemerintahan Salomo, terjalin hubungan yang baik menyatakan bahwa “nama baik lebih berharga daripada kekayaan besar,
47
dengan istana Mesir sehingga ada kesempatan untuk memperoleh pelajaran 48 perak dan emas” (ay.1). Ayat ini
dikasihi orang lebih baik daripada
dari Mesir. Pola pendidikan di Mesir memberikan perhatian yang besar berbentuk komparatif atau perbandingan. Ada 2 hal yang ditampilkan dan
terhadap usaha untuk menumbuhkan sikap mental dan tata krama dalam menonjolkan keunggulan dari sifat/karakter/moral tertentu atas yang
menunjang pengabdian kepada negara.16 Amsal pengajaran di Israel lainya. Di sini, nama baik dan dikasihi orang dibandingkan dengan
ditujukan untuk mendidik anak-anak muda atau generasi muda agar memiliki kekayaan (termasuk perak dan emas). Salomo sangat mementingkan
karakter hidup yang baik, sopan, jujur, adil, dan sikap hidup yang sesuai dan mengunggulkan nama baik dan dikasihi orang daripada kekayaan itu
dengan perintah Allah. Selain itu, mereka dididik dan dilatih untuk menjadi sendiri.
calon-calon pemimpin atau pejabat negara yang punya kemampuan
16
W.S. Lasor, D.A. Hubbard dan F.W.Bush, Pengantar Perjanjian Lama 2. 17
Wismoady Wahyono, Di sini Kutemukan. Jakarta: BPK Gunung Mulia,
Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009, hal 94 2011, hal 223
Pernyataan di atas bukan berarti bahwa Salomo menentang curang dan menindas orang lemah akan menuai bencana dan merugikan
kekayaan. Nasehat ini penting untuk mangajarkan manusia agar tidak diri sendiri (ay.8 dan 16).
mengorbankan nama baiknya atau nama baik sesama demi harta
kekayaan. Nama baik terkait dengan harga diri, karakter dan atiitude 3. Menjadi Orang Yang Bijaksana
seseorang. Orang yang menjunjung nama baik akan memancarkan cara Dalam PL, orang bijak erat kaitannya dengan orang yang takut akan
berpikir, sikap, dan karakter hidup yang baik di dunia, sehingga ia akan Tuhan ( bnd. Amsal 9:10). Jadi orang yang bijak adalah orang yang takut
mendapat reputasi yang baik di mata masyarakat dan ia dikasihi oleh akan Tuhan dan bisa membedakan mana yang menjadi kehendak Tuhan
banyak orang. Sebaliknya, nama orang fasik menjadi busuk (Amsal dan yang berkenan kepadaNya. Orang bijak adalah orang yang memiliki
10:7). sikap yang tepat dalam menyikapinya setiap keadaan, situasi dan
Nama baik dan dikasihi orang sangat penting untuk membangun peristiwa. Dalam Amsal, ada beberapa penyebutan bagi orang-orang
kekerabatan dalam kehidupan sosial. Nasihat ini menjadi penting untuk yang digolongkan sebagai orang yang tidak bijak karena menolak
mengkritisi pemahaman yang mengaitkan nama baik dengan kekayaan. didikan. Mereka disebut dengan sebutan orang yang tidak
Dengan kalimat lain, kekayaan tidak menentukan nama baik seseorang berpengalaman, orang yang bodoh/bebal, pencemooh, dan orang Fasik.
karena nama baik terkait dengan sikap dan perbuatan seseorang dalam Dalam teks ini, orang yang bijak akan “bersembunyi” sebagai bentuk
masyarakat. Semua manusia di bumi ini memiliki nama baik dan harga perlindungan diri untuk menghindar dari malapetaka/bahaya yang akan
diri yang harus dijaga oleh dirinya dan juga dihargai oleh orang lain. mencelakai hidupnya, sedangkan orang yang bodoh (“tak
Faktanya, banyak sekali terjadi pencemaran nama baik dalam bentuk berpengalaman”) akan berjalan terus lalu kena celaka (ay.3). Kita perlu
penistaan, fitnah, dan penghinaan baik ditujukan kepada individu, menjadi orang yang bijaksana pandemik covid-19 yang membahayakan.
kelompok suku, ras, maupun juga kelompok agama. Pencemaran nama Lebih baik "sembunyi" supaya aman. Melindungi diri dengan menaati
baik juga terjadi melalui media-media sosial. Hal ini dpat memicu konflik anjuran pemerintah, menerapkan protokol kesehatan dengan benar.
baik antar individu maupun antar kelompok. Orang bijak tidak akan bergaul dengan para pencemooh karena ia
2. Menghargai Orang Miskin Dan Tidak Berbuat Curang tahu bahwa pencemooh hanya akan mampu memutarbalikkan kata dan
Jika ayat 1 menegaskan bahwa semua kekayaan itu kurang penting fakta tanpa merasa bersalah, hanya untuk memuaskan keinginannya
bila dibandingkan dengan nama baik dan perkenanan orang, maka ayat untuk mencemooh siapa saja yang berbeda pendapat atau pandangan
2 merupakan nasehat bahwa orang yang memiliki kekayaan hendaklah dengan dirinya. Ia akan menyebabkan pertengkaran dan perbantahan
jangan menindas orang- orang yang miskin dan mengekploitasi mereka, yang hebat (ay.10).
sebab orang kaya dan orang miskin bertemu dalam kesejajaran (sama- Ayat 13 menjelaskan tentang karakter si pemalas. Orang yang malas
sama ciptaan Tuhan). Orang kaya dan miskin memiliki kesejajaran sebab akan selalu memiliki alasan supaya ia tidak keluar rumah dan
keduanya adalah ciptaan Tuhan. Tuhan tidak memihak kepada mengembangkan dirinya. Orang yang bijaksana akan memanfaatkan
seseorang berdasarkan status sosial 49 dan jumlah kekayaan. Perlindungan 50
waktu dengan baik dan mempergunakan tenaganya, sebaik mungkin
Tuhan kepada manusia adalah sama. Hal ini berimplikasi pada sikap supaya ia dapat meningkatkan kualitas dirinya.
saling menghormati antar keduanya. Orang kaya tidak boleh menguasai, Dalam Ayat 14, terdapat istilah “mulut perempuan jalang” berarti
mengeksploitasi, mengambil hak dan menindas orang miskin (ay. 7). mulut yang tidak dipelihara oleh sang pemilik dengan baik. Ayat ini
Orang miskin digolongkan sebagai orang yang lemah. Oleh karena itu merupakan sebuah peringatan mengenai kejahatan yang bersumber dari
mereka sangat membutuhkan pengasihan dari orang yang kaya. Untuk mulut yang dinilai negatif karena dapat menimbulkan malapetaka
itu, kekayaan harus disertai dengan kebaikan hati, sehingga orang kaya (“lobang”) bagi dirinya sendiri. Sebagai contoh: Sesungguhnya, seorang
dapat berbagi rezekinya kepada orang miskin (ay.9). Ada juga nasihat penipu akan menciptakan jerat bagi dirinya sendiri. Orang-orang seperti
untuk tidak berlaku curang dan menindas sebab orang yang berlaku ini dimurkai oleh Tuhan.
4. Mengelola Hati Untuk Hal-Hal Yang Baik. baik disertai dengan ketulisan hati. Orang yang baik hati akan
Hati manusia mempunyai pengaruh yang cukup besar bagi berbagi dengan orang yang berkekurangan serta akan menolong
kehidupan. Secara teologis hati adalah pusat kehidupan (bnd. Amsal orang yang lemah (ay. 9). Salah satu contoh kebaikan hati adalah
4:23). Hati adalah pusat pikiran, pusat perasaan dan pusat kehendak dengan berbagi. Hal ini tidak hanya ditujukan kepada orang kaya,
manusia. Dalam kaitan dengan hati, teks ini mengajarkan untuk menjaga melainkan kepada semua orang. Setiap orang dapat berbagai
kesucian hati, tidak serong hati, rendah hati, dan baik hati. kepada orang lain yang membutuhkan sesuai dengan apa yang ia
 Hidup Rendah Hati miliki. Konsekuensi dari orang yang baik hati adalah dia akan
Ayat 4 tertulis : “Ganjaran kerendahan hati dan takut akan diberkati oleh Tuhan.
TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.” Ayat ini
menegaskan bahwa hadiah dari karakter hidup rendah hati dan takut  Menjaga Kesucian Hati
Tuhan adalah kekayaan, kehormatan, dan kehidupan. Ketiganya Kesucian hati dapat dimaknai kebersihan hati, kemurnian
menggambarkan suatu hidup yang penuh dengan berkat-berkat hati, tidak berdosa, tidak bercela atau tidak bernoda.
Allah. Kekayaan adalah bukan hanya dipahami dalam hal limpahan
materi, tetapi juga . Kehormatan menyangkut nilai diri seseorang di B. Karakter Kristiani Harus Diajarkan Sejak Dini
mata orang lain. Orang yang memiliki kehormatan akan dihargai dan Ayat 6 berisi perintah untuk mendidik orang muda (bahasa
disegani oleh orang lain. Sedangkan kehidupan menggambarkan Ibrani orang muda adalah na’ar yakni: anak kecil : bayi, kanak-kanak,
keselamatan dalam hidup. Kekayaan, kehormatan, dan kehidupan dan remaja, pemuda). Dalam kitab Amsal, orang muda digambarkan
adalah hal-hal yang dikejar oleh manusia. Sebaliknya, teks ini sebagai orang yang kuat (Ams. 20:29), tetapi tidak berpengalaman
menegaskan bahwa ke-3 hal ini merupakan hadiah bagi orang yang (Ams 1:4), orang yang masih labil sehingga mudah dibujuk untuk
hidup rendah hati dan takut Tuhan. melakukan hal jahat (Ams.7:22), dan orang yang bodoh (Ams.
22:15). Dengan demikian, mereka harus didik supaya menjadi
 Tidak Serong Hati bijaksana dan memiliki sifat-sifat yang baik seperti yang telah
Ayat 5 berisi pengajaran untuk menjaga hati supaya tidak diuraikan di atas.
serong. Serong hati berarti hati yang tidak lurus dan tidak benar. Duri Kata “didiklah” berasal dari bahasa Ibrani henokh yang
dan perangkap adalah lambang dari kehidupan yang tidak mulus. memiliki arti, yaitu: latihlah. Salomo mengajarkan agar orang
Konsekuensi dari orang yang serong hatinya adalah jalannya tidak bijaksana “mendidik”, yakni mengajar dan melatih dengan disiplin
akan mulus. Ia akan terjerat dalam rencana jahat yang ia agar anak membaktikan diri pada Tuhan". Di sisi lain, kata melatih
rancangkan. Hal ini sejalan dengan Amsal 17:20 “Orang yang serong mengandung makna bahwa apa yang kita berikan itu haruslah
hatinya tidak akan mendapat bahagia”. Orang yang ingin memelihara dilakukan juga oleh kita. Orang tua harus mendedikasikan diri
dirinya tidak akan mendekati orang yang serong hati. Di sisi lain, sepenuhnya untuk mendidik dan melatih orang muda. Oleh karena
orang yang menjaga dirinya akan51 menjaga hati supaya tidak serong. itu, orang tua sebagai pendidik
52 haruslah mengeluarkan kata-kata
Ia akan berjalan sesuai dengan ketetapan dan perintah Allah dalam dan tindakan yang bijak supaya ia dapat mendidik dan melatih anak-
hidupnya. Serong hati juga merujuk kepada kesetiaan. Kesetiaan anak untuk menjadi bijak sebab ada kecenderungan anak-anak
kepada Allah akan berimplikasi pada kesetiaan menjalankan tugas untuk meniru apa yang diajarkan dan dilakukan oleh orang tua.
dan tanggung jawab dalam berbagai fungsi, peran dan jabatan baik Anak-anak Israel dididik dalam hal keagamaan, dan ketrampilan
di keluarga, gereja, maupun masyarakat. hidup seperti kejuruan dan kemiliteran.18 Orang tua memiliki
kewajiban untuk mendidik anak-anak mereka kepada pengenalan
 Baik Hati
Baik hati merupakan salah satu karakter hidup yang harus 18
Philip J. King & Lawrence E. Stager, Kehidupan Orang Israel Alkitabiah,
dihidupi oleh semua orang. Baik hati adalah sikap atau perilaku yang Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 47
akan Allah. Para orang tua Israel harus menceritakan kepada anak, Pengkhotbah dapat mengkontekstualkan sesuai kondisi dan pergumulan
cucu mereka tentang perbuatan Allah yang besar, yang telah jemaat!
menolong bangsa Israel keluar dari mesir dengan pemeliharaan
Allah yang sempurna (Keluaran 10:1-2). Selamat berkhotbah Tuhan Yesus memberkati
Kitab Amsal memperlihatkan 2 cara hidup manusia, yaitu
dengan jalan bijaksana atau kebenaran, dan cara orang bodoh atau
ketidakbenaran. Untuk hidup di jalan kebenaran atau kebijaksanaan,
diperlukan adanya pelatihan (bnd. Ay 15), sedangkan jalan
kebodohan tidak memerlukan pelatihan apa pun. Proses mendidik
adalah proses yang harus disengaja dan standart yang harus dicapai
adalah untuk mengarahkan anak muda ke “jalan yang patut “ yakni
jalan Tuhan berupa kehidupan yang benar dan berkenan kepada
Allah. Dampak dari pendidikan yang benar akan dirasakan pada
masa tua “maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang
dari pada jalan Tuhan”.
Dalam kebudayaan Yahudi, tempat belajar yang paling
utama adalah keluarga. Namun, tugas mendidik orang muda untuk
menjadi bijak harus dilakukan di semua ruang-ruang kehidupan
(keluarga, sekolah, gereja, masyarakat). Oleh karena itu, subjek
yang mendidik bukan hanya terbatas pada orang tua tetapi juga guru
di sekolah, gereja dan semua orang dewasa.
Pendidikan yang membebaskan melihat anak sebagai
manusia yang memiliki karakter yang khas. Dengan demikian,
mendidik bukan hanya mentransfer nilai tetapi juga mengembangkan
kesadaran kritis dengan memperhatikan karakter dari masing-masing
anak. Anak perlu dilatih menurut kepribadian sifatnya. Anak juga
perlu dilatih dalam keberadaanya. Oleh karena itu, orang tua harus
mengerti sifat dan kepribadian anak dalam generasi yang berbeda MATERI BIMBINGAN KHOTBAH
dengan orang tua. Sehingga akan lebih mudah untuk anak tersebut Minggu, 22 Mei 2022
dapat mengerti dan mengingat setiap ajaran atau didikan yang
diberikan oleh orang tuanya, serta mengembangkan rasa percaya Oleh: Pendeta Jerry Paulus Takdare
diri, kritis, kreatif, serta menghidupi nilai-nilai kristiani.
Mendidik anak-anak untuk menjadi bijaksana, menjaga Nas Bacaan : Kejadian 47:1-12
nama baik, menguasai diri, rendah hati, sabar, menghargai orang Tema Bulanan : Membangun Ketahanan Keluarga, Gereja, dan
miskin dan tidak berbuat curang adalah hal yang penting untuk Masyarakat
membentuk kecerdasan intelektual, 53 emosional, spiritual sehingga Tema Minggu : Solidaritas Sebagai
54 Perekat Hubungan Sosial
meminimalisir tindak kejahatan di keluarga, gereja, maupun
masyarakat. PENGANTAR
Ketahanan keluarga (family resilience) merupakan konsep penting menunjukkan bahwa Yusuf datang membantu Yakub, dan menjalankan
yang patut dikembangkan pada masa kini, khususnya di Maluku (dan di rencananya untuk menyelamatkan sanak saudaranya, bahkan seluruh dunia,
Indonesia). Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga berperan besar dengan memberi mereka perlindungan dan persediaan makanan dari tanah
dalam membentuk setiap anggota keluarga menjadi pribadi yang tangguh, Mesir.
supaya mereka kelak mampu menghadapi tantangan sosial, budaya, politik,
moral, dstnya., sehingga mampu berkontribusi bagi masyarakat dan bangsa. Kajian Teks
Inilah yang membuat GPM di sepanjang Bulan Mei ini, sesuai tema bulan,
mengajak segenap anggota dan pelayan gerejawi untuk bersama-sama Ayat 1
membangun ketahanan keluarga, gereja, dan masyarakat; sehingga kita Yusuf datang ke istana Firaun untuk menyampaikan kabar
dapat menjadi komunitas iman yang menghidupi relegiositasnya yang kedatangan Yakub, ayahnya beserta sanak saudaranya. Frasa “kemudian
spiritual-transformatif serta memberi nilai injili bagi kehidupan bersama di pergilah…” merupakan kesinambungan kisah dari pasal 46, di mana ayahnya
Maluku bahkan di Indonesia sebagai imitatio Christy. Lantas, salah satu dan saudara-saudaranya telah tiba di Mesir. Karena dirinya yang meminta
aspek untuk membangun ketahanan keluarga, gereja, dan masyarakat ayahnya untuk datang dan berdiam bersamanya, maka Yusuf harus
adalah solidaritas. Itu Sebabnya, tema pemberitaan firman di minggu ini: memperlihatkan tanggungjawab sosial kepada ayahnya dan saudara-
“solidaritas sebagai perekat hubungan sosial.” Lalu, apa dan bagaimana saudaranya. Oleh sebab itu, ia berkehendak untuk memberitahukan (‫ֵ ֣דַּגַּיו‬
solidaritas sebagai perekat hubungan sosial itu? Melalui kajian teks Kejadian (wayyaggêḏ) tentang kehadiran Yakub dan keluarganya dan meminta izin
47:1-12 kita akan menemukan nilai-nilai teologis yang dapat dikonstruksikan Firaun supaya kaum keluarganya tidak menetap di Mesir, melainkan berdiam
untuk membangun solidaritas sehingga semakin memperat hubungan sosial dekat dirinya di tanah Gosyen, wilayah terbaik di Mesir.. Kata Ibrani ‫ֵ ֣דַּגַּיו‬
di dalam keluarga, gereja, dan masyarakat. Dengan membangun solidaritas berasal dari kata ‫( דַ גָנ‬nagad) secara harfiah berarti menceritakan,
sosial yang didasarkan pada nilai-nilai teologis Kejadian 47:1-12, kita (umat menyatakan, sepenuhnya melaporkan. Jadi, dalam konteks ini, Yusuf
dan pelayan GPM) dapat menjadi teladan dan karenanya bisa berbicara melaporkan dengan sepenuhnya kehadiran Yakub dan keluarganya di tanah
kepada sesama kita untuk bersama-sama membangun ketahanan keluarga, Gosyen. Dengan menyatakan keberadaan ayahnya dan saudara-saudaranya
gereja, dan masyarakat. di Mesir, di wilayah Gosyen, maka Yusuf bukan saja menginformasikan
Dari konteks sejarah, kitab Kejadian diyakini ditulisi oleh Musa, dan kepada Firaun tentang adanya para migran baru, tetapi juga merefleksikan
dianggap sebagai kitab pertama Perjanjian Lama. Dalam bahasa Ibrani kitab sebuah relasi- komunikatif antar-kakak beradik yang dulunya pernah “hilang”
Kejadian disebut beresyit yang berarti pada mulanya, yaitu kata pembuka tetapi kini telah ditemukan kembali. Pilihan untuk berkumpul dan berdiam
kitab itu. Kitab Kejadian, berdasarkan isinya, terbagi atas dua bagian yang bersama, demikian ditandaskan Richard Clifford dan Roland E. Murphy,
dapat dipisah dengan jelas. Pertama, Kejadian 1-11 yang memberi menjadikan mereka sebagai satu keluarga yang telah dipulihkan, dan
penjelasan tentang asal usul bumi dan manusia; dan kedua, Kejadian 12-50 sekaligus menjadi teladan bagi orang-orang lainnya di wilayah Gosyen di
yang mengisahkan tentang sejarah para leluhur Israel. Karena itu, perikop tanah Mesir untuk bangkit dan pulih pula dari kondisi bencana ekonomi.19
Kejadian 47:1-12 dikelompokkan ke dalam 55 kisah tentang sejarah para leluhur, Unsur seperasaan, sepenanggungan, 56 saling butuh, pada akhirnya
dalam hal ini, mengungkapkan tentang kepeduliaan terhadap Yakub dan menumbuhkan kembali solidaritas sebagai perekat hubungan sosial di antara
keluarganya yang menjadi orang asing di tanah Mesir. Jika membaca anak-anak Yakub (Yusuf dan saudara-saudaranya) dan dengan orang lain di
Kejadian 41:56-57, terungkap bahwa ada masalah sosial ekonomi (kelaparan luar mereka yang juga mengalami krisis ekonomi yang sama.
yang merajalela di seluruh bumi) yang dihadapi oleh Yakup sekeluarga. Krisis
ekonomi itulah yang memaksa Yakub mencari cara untuk bertahan hidup bagi Ayat 2-4
dirinya dan rumah tangganya. Krisis ekonomi yang disebabkan kekeringan
parah yang menyebabkan kelaparan, sehingga menjadi ancaman yang dapat
berakibat pada putusnya garis keturunan Yakub. Lantas, Kejadian 47 19
Richard J. Clifford & Roland E. Murphy, “Genesis”, The New Jerome Biblical Commentary
(London: Favor C. Uroko & Enobong Solomon Indira Printers, 1968 )
Yakub tidak menghindari prosedur dan kebijakan dari seorang asing kepadamu.” Firaun dapat melihat ketulusan dan kejujuran mereka, sehingga
yang memasuki wilayah Mesir. Yakub memperlihatkan sikapnya yang patuh memberi mereka tanah untuk menatap di Gosyen. Lalu di ayat 6, Firaun
dan taat pada hukum Mesir. Sebab itu, walaupun Yusuf, anaknya, seorang berkata, “Biarkanlah mereka tinggal di negeri itu, yang mana menunjukkan
pembesar di Mesir, tetapi Yakub dan keluarganya tidak masuk secara teratur persetujuannya untuk keluarga Yakub tinggal sementara waktu sampai krisis
dan sembunyi-sembunyi. Ayat 2 mengatakan, “….dibawanya lima orang kelaparan itu berakhir. Terhadap apa yang ditunjukkan Firaun, Yusuf
menghadapi Firaun.” Kata Ibrani ‫( יֵנְ ִפל‬secara harfiah berarti wajah, Kemudian membawa Yakub menghadapi Firaun. Respon positif Firaun yang
kehadiran, hadapan) menunjukkan bahwa Yusuf menempatkan kelima terbuka menerima dirinya beserta anak-anaknya di tanah Gosyen, membuat
saudaranya untuk hadir berhadapan dengan Firaun. Lalu, di ayat 3, pada saat Yakub memohonkan berkat bagi Firaun. Henry Matthew menandaskan bahwa
berhadapan dengan Firaun, ia menanyakan kepada mereka, “Apakah “berkat” yang diucapkan Yakup bukanlah seperti rumusan berkat imam,
pekerjaanmu?” Henry Matthew menandaskan bahwa tanyaan Firaun ini melainkan suatu ucapan salam yang disampaikan ketika bertemu seseorang.
digunakan untuk menunjukkan bahwa saudara-saudara Yusuf harus memiliki Terhadap (salam) berkat yang disampaikan Yakub, Firaun bertanya
alasan untuk bermigrasi ke Mesir; mereka mesti memiliki kualitas/skill yang kepada Yakub: “Sudah berapa tahun umurmu?” Clifford dan Murphy
mumpuni dan bermanfaat.20 Untuk apa yang ditanyakan Firaun, mereka menandaskan bahwa pertanyaan Firaun kepada Yakub bukanlah sebuah
meresponi Firaun bahwa mereka adalah gembala yang datang ke Mesir untuk investigasi seperti yang dilakukannya kepada saudara-saudara Yusuf,
mencari padang rumput bagi hewan mereka karena kelaparan yang menimpa melainkan sebuah dialog kehormatan. 22 Lantas apa jawaban Yakub? Yakub
seluruh negeri. Pula, jawaban mereka terhadap pertanyaan Firaun menjawab bahwa tahun pengembaraannya sebagai orang asing berjumlah
menegaskan apa yang telah diajarkan oleh Yakub kepada mereka seratus tiga puluh tahun, lebih sedikit dan buruk adanya. Clifford dan Murphy
sebelumnya (lihat Kejadian 46:34). Terhadap jawaban saudara-saudara dalam tafsirannya menandaskan bahwa pengkisahan Yakub tentang hari-hari
Yusuf, Firaun menempatkan mereka sebagai pengawas ternak (lihat ayat 6). dalam tahun-tahun hidupnya sebagai kehidupan yang berpindah dan
Lebih lanjut di ayat 4, mereka memberi tahu Firaun secara khusus kebanyakan berwajah kedukaan. Yakub memberi tahu Firaun bahwa
bahwa mereka telah singgah dan berdiam sementara waktu di tanah Mesir hidupnya adalah penduduk sementara yang telah menjalani kehidupan
akibat bahaya kelaparan. Frasa “֮‫( ֶץ ָרָּא ב ו֣ גָל‬lāḡūrbā’āreṣ, to sojourn in the sebagai orrang asing di semua negeri yang pernah dia kunjungi. Lalu, dalam
land) menandaskan respon yang terbuka dan jujur terhadap apa yang ayat 10, setelah penjelasan Yakub tentang tahun hidupnya dan betapa
ditanyakan Firaun. Mereka menjelaskan kepada Firaun bahwa impiannya mengerikannya tahun-tahun itu, ia merasa untuk pergi tanpa mengatakan
hanyalah mendapati tempat berdiam sementara waktu sebagai orang asing. apa-apa lagi; Yakub menyampaikan salam berkat kepada Firaun. Jadi, ini
Henry Matthew menandaskan bahwa keterbukaan dan kejujuran untuk merupakan pengulangan dari apa yang digunakan sebelumnya untuk
mengaku sebagai orang asing goyim (tanpa hak penuh kepemilikan tanah menyampaikan salam (berkat) perjumpaan, maka demikian pun adanya di
sampai kelaparan berakhir), membuat mereka mengajukan permintaan untuk ayat 10 ini digunakan untuk salam (berkat) meninggalkan Firaun.
tinggal di tanah Gosyen.21 Sederhananya, mereka menggugah solidaritas
Firaun guna memahami tindakan mereka untuk mengembara/migrasi ke Ayat 11-12
Mesir, demi hidup mereka dan nyawa ternak mereka. Perintah Firaun untuk menafkahi ayahnya dan saudara-saudaranya
dipatuhi oleh Yusuf. Ayat 11 mendeskripsikan Yusuf yang memberikan
Ayat 5-10 tempat yang terbaik di negeri Mesir, di tanah Ramses. Bahkan, Yusuf
Dari percakapan Firaun dengan saudara-saudara Yusuf, ia tergugah memelihara ayahnya dan saudara-saudaranya dan seisi rumah ayahnya
57 Itu Sebabnya, di ayat 5, Firaun
dengan ketulusan dan kejujuran mereka. 58
dengan makanan. Dan itu, sebagaimana ditandaskan Desmon dan Baker,
berkata kepada Yusuf: “ Ayahmu dan saudara-saudaramu telah datang membuat sisa tahun hidup Yakub bersukacita dan terpenuhi kebutuhan
hidupnya. Yusuf telah menunjukkan dirinya sebagai a best human yang bukan
20
Matthew Henry, “Genesis”, Matthew Henry’s Commentary, (Grand Rapid, Michigan: saja membarui dan memulihkan hubungan-hubungan yang buruk di masa lalu
Hendrickson Publishers 2006):
21 22
ibidem Clifford dan Murphy
dengan saudara-saudaranya, tetapi juga berani memperjuangkan kehidupan mengenali kemungkinan dan tantangan yang ada dan terus berjalan
bagi kaum keluarganya, bahkan bagi semua orang. dengan merengkuh dan merangkul dengan keberanian dan kasih
sayang. Itu pulalah yang menjadikan kita memiliki kestabilan dan
PERTIMBANGAN HOMILETIS kekuatan untuk menjalani ziarah iman dan sosial kita dengan iman,
Mengacu pada tinjuan tekstual yang telah dibicarakan sebelumnya, harap, dan kasih. Lantas, yang paling tepat kita lakukan adalah hiduplah
maka terdapat beberapa poin yang dapat dipertimbangkan sebagai prinsip di dalam keberanian dan anugerah bersama Allah. Dengan demikian, kita
dasar bagi kita (umat dan pelayan GPM) dalam menandai solidaritas tidak perlu takut untuk menjalani hidup bersama dengan semua orang
(Kristiani) sebagai perekat hubungan sosial di tengah-tengah kehidupan 3. Ibu/bapak pengkhotbah dapat menambahkan dan mendesain isi
keluarga, gereja, masyarakat, dan bangsa. khotbahnya sesuai dengan konteks dan kebutuhan jemaat. Sebab itu,
1. Kita diundang dan didorong untuk memikirkan keindahan keragaman nilai-nilai spiritualitas yang berbasis kearifan dan kekayaan lokal dapat
yang menciptakan ruang untuk kebaikan bersama. Karena itu, penting menjadi pintu masuk untuk mempertajam berita sukacita tentang
untuk bersama-sama semua elemen masyarakat membayangkan sebuah solidaritas sebagai perekat hubungan sosial dalam membangun
dunia yang semakin lebih baik. Itu menjadi karya profetis bersama kita ketahanan keluarga, gereja, masyarakat, dan bangsa.. Selamat
(umat dan pelayan GPM) untuk berjalan bersama melintasi atau melewati mempersiapkan dan menyampaikan khotbah, sehingga Allah Trinitas
semua penghalang, sebab selalu ada tawaran memasuki keterbukaan Kudus dimuliakan dalam kehidupan sesehari. Gloria dei, vivens homo.
yang berisiko saat bertemu dengan orang lain. Oleh karenanya, kita patut
untuk selalu menyiratkan ruang di antara yang memisahkan sekaligus
menghubungkan kita dengan orang lain. Jika kita mengisinya dengan
ketakutan kita terhadap orang lain, ruang itu akan menjadi luas.
Sebaliknya, kita dipanggil untuk mengisinya dengan cinta dan kasih
sayang kita. Pesan teologis penulis Kejadian 47 menjadi sintesis
terhadap aktivitas konkret sesehari yang tidak saja terpusat pada diri
sendiri, tetapi membangun solidaritas bersama the others. Ketokohan
Yusuf yang mau membarui dan memulihkan relasi yang buruk di masa
lalu dengan saudara-saudaranya, dan berani memperjuangkan dan
merawat hidup semua orang menjadi salah satu tanda solidaritas
Kristiani sebagai situs rahmat Allah bagi semesta. Dalam kaitan itu,
dengan tema mingguan: Solidarits Sebagai Perekat Hubungan Sosial, MATERI BIMBINGAN KHOTBAH
dapat dieksplorasi dengan tajam untuk menemukan kemuliaan Allah (Kenaikan Yesus Kristus)
dalam karya keseharian kita. Dengan59 merenungi hal itu, kita diingatkan Kamis, 60
26 Mei 2022
untuk memberi yang terbaik dalam perjumpaan kita dengan siapa saja
sebagai persembahan diri di altar ruang sosial keseharian kita. Oleh: Pendeta Jannes Alexander Uhi
2. Sejalan dengan itu, kita diingatkan untuk tidak terbenam dengan hal-hal
pahit di masa lalu, tetapi dengan penuh keberanian menatap ke masa Nas Bacaan : Mazmur 47: 1 – 10 dan Markus 16 : 19 – 20
depan di dalam anugerah Allah. Pesan teologis ini juga sangat kuat dan Tema Bulanan : Membangun Ketahanan Keluarga, Gereja, dan
kental dalam pesan profetis kitab Kejadian. Yusuf berani melintasi masa Masyarakat
lalu dan menyeberang ke masa depan sembari terus mengupayakan Tema Mingguan : Solidaritas sebagai Perekat Hubungan Sosial
sesuatu yang lebih baik dan bermutu. Yusuf tidak tahu dan tidak perlu Tema Kenaikan : Kenaikan Yesus Meneguhkan Tugas Kesaksian
tahu apa yang terjadi di depan dirinya. Apa yang dilakukannya adalah
Lewat nyanyian ini, tampak bahwa Allah meluputkan dan memberi
POKOK-POKOK PERTIMBANGAN KHOTBAH: kemenangan kepada bangsa Israel atas raja Asyur beserta tentaranya.
1. Kenaikan Yesus Kristus ke sorga merupakan peristiwa sejarah yang tidak Dalam nyanyian ini Bani Korah mengungkapkan rasa sukacita bagi
bisa dilepas-pisahkan dari peristiwa kelahiran, pelayanan, penderitaan, Allah yang Mahatinggi sambil meninggikan Allah yang secara dahsyat
kematian, dan kebangkitanNya. Bahkan, kisah Pentakosta (Pencurahan telah memberikan kemenangan bagi umatNya (lihat ayat 2-5). Hal
Roh Kudus) pun menjadi satu kesatuan dengan peristiwa lainnya dalam yang penting dari ajakan pemazmur kepada umat Israel dalam
sejarah tentang Yesus Kristus. Hal ini berarti, kisah tentang Kenaikan nyanyian pujian ini adalah ajakan kepada segala bangsa untuk
Yesus Kristus ke sorga harus dirayakan dengan penghayatan yang dalam bertepuk tangan sambil mengelu-elukan Allah dengan sorak-sorai. Hal
dan perlu disaksikan atau diberitakan. Alasannya, kehidupan, kematian, ini menandakan bahwa umat harus bersyukur kepada Allah sambil
dan kebangkitan Yesus tidak akan memiliki makna yang sangat berarti bertepuk tangan untuk mengekspresikan sukacita atas pertolongan
dalam kekristenan jika tidak disertai dengan Kenaikan Yesus Kristus ke Allah yang telah memberi kemenangan atau keberhasilan dalam
sorga. Apa gunanya Kebangkitan Yesus Kristus jika tidak ada peristiwa perjuangan untuk hidup.
Kenaikan Yesus Kristus ke sorga. Hal inilah yang menjadi dasar untuk Dari sini kita dapat pahami bahwa salah satu wujud menyaksikan nama
ditetapkannya tema Kenaikan Yesus Kristus ke sorga, yaitu: “Kenaikan Tuhan yang yang telah memberikan pertolongan berupa kemenangan
Yesus Meneguhkan Tugas Kesaksian”:.Melalui tema ini gereja diingatkan atau keberhasilan dalam hidup adalah tepuk tangan yang ditujukan
bahwa dalam peristiwa Kenaikan Yesus Kristus ke sorga tugas kesaksian kepada Tuhan karena telah membuat adanya kemenangan atau
dan pelayanan semakin mendapat kekuatan untuk melaksanakan keberhasilan dalam hidup. Sering kali tepuk tangan kita tujukan kepada
panggilan Pemberitaan Injil Kerajaan Allah. Yesus Kristus yang semasa orang-orang tertentu yang dianggap hebat menjadi pemimpin, hebat
hidupnya di dunia melaksanakan pelayanan kini memerintah sebagai Raja berbicara, hebat mengumpulkan kekayaan, hebat meraih predikat
atas segala raja, berkuasa di bumi dan di sorga. Yesus Kristus tidak terbaik di dunia akademik, berhasil karena mendapat juara, dan
memerintah sebagai manusia, namun sebagai Tuhan atas segala semesta sebagainya. Kita tidak bertepuk tangan karena Tuhan yang
alam. Jadi, lewat peristiwa Kenaikan Yesus Kristus ke sorga, gereja memampukan seseorang menjadi pemimpin, seseorang mampu
dikuatkan dan harus menjadi kokoh dan semakin teguh untuk meneruskan berbicara, seseorang menjadi juara, dan sebagainya. Dan akhirnya
dan melanjutkan tugas kesaksian dan pelayanan di atas bumi ini. tepuk tangan bukan untuk menyatakan kesaksian bahwa Tuhan yang
2. Teks yang dipilih untuk dikhotbahkan di hari Kenaikan Yesus Kristus ke hebat dan dahsyat, tetapi orang tersebut yang hebat dan dahsyat, lalu
Sorga ada 2 (dua), yaitu: Mazmur 47:1-10 dan Markus 16:19-20. mengatakan orang tersebut luar biasa sambil mengelu-elukannya
a. Ada beberapa catatan penting yang bisa diuraikan dari bacaan yang bukan bersaksi bahwa Tuhan yang luar biasa lalu mengelu-elukanNya.
pertama, Mazmur 47:1-10. Pertama, Mazmur ini merupakan mazmur Kedua, pada ayat 6-10 tampak Pemazmur tidak hanya mengajak umat
Bani Korah. Dalam surat 1 Tawarikh 9:19 disebutkan bahwa Bani untuk bertepuk tangan dan mengelu-elukan Tuhan, namun juga
Korah merupakan orang-orang 61 yang kepadanya diberikan tugas dan menaikkan Mazmur bagi Tuhan. 62 Terdapat 5 (lima) kali ajakan
tanggung jawab sebagai penjaga kemah Tuhan.Tugasnya menjaga pemazmur kapada umat untuk bermazmur: bermazmurlah bagi Allah,
ambang-ambang pintu masuk kemah Tuhan. Sama seperti Bani Kehat, bermazmurlah, bermazmurlah bagi Raja kita, bermazmurlah, dan
Bani Korah merupakan keturunan dari suku Lewi. Selain bertugas bermazmurlah dengan nyanyian pengajaran (ay.7,8). Kata bermazmur
sebagai penjaga Kemah Tuhan, dalam peribadatan, Bani Korah juga memiliki arti menyanyikan puji-pujian kepada Allah atas suatu tindakan,
melaksanakan fungsi sebagai penyanyi yang membawakan nyanyian keberadaan, dan pengalaman hidup yang dialami oleh seseorang atau
atau puji-pujian bagi Tuhan (2Tawarikh 20:19). Nyanyian pujian dalam kelompok. Dengan demikian, tampak bahwa ajakan Pemazmur untuk
Mazmur 47 ini dinyanyikan sebagai perayaan bangsa Israel atas umat bermazmur bagi Allah adalah karena:
pembebasan dan keselamatan yang telah dilakukan oleh Tuhan saat 1). Allah telah naik untuk menjadi Raja atas seluruh bumi (ay. 6,8a). Itu
pasukan raja Asyur yang bernama Sanherib mengepung Yerusalem. berarti dalam bermazmur, Pemazmur beserta umat Tuhan
menyatakan sekaligus bersaksi bahwa Allah itu adalah penguasa Yesus ke sorga. Meskipun demikian, dari Markus 16:20 kita dapat
atas segala semesta, atas seluruh bumi. mengetahui apa yang disampaikan oleh Yesus saat IA naik ke sorga.
2). Ketika Allah naik dan menjadi Raja atas seluruh bumi, Allah pun Ayat 20 menyebutkan, “mereka pun pergilah memberitakan Injil ke
memerintah sebagai raja atas bangsa-bangsa dan bersemayam di seluruh penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu
atas tahtaNya yang kudus dansekaligus memiliki perisai-perisai dengan tanda-tanda yang menyertai”. Hal ini berarti bahwa saat
bumi (ay.9,10). Hal ini menunjukkan bahwa Allah itu adalah Raja Yesus naik ke sorga, IA berbicara sekaligus memberikan amanat atau
atas segala raja. Penguasa atau raja dunia hanyalah raja atas tugas untuk bersaksi memberitakan Injil, dan Yesus sendiri
kaumnya saja, bukan atas seluruh semesta. Karena Allah adalah meyakinkan murid-muridNya bahwa Tuhan pun akan bekerja untuk
Raja atas bangsa-bangsa maka Allah pula yang melindungi meneguhkan firman tersebut. Dengan demikian, dapat diketahui
(menjadi perisai), menyelamatkan dan menghakimi seluruh dunia. bahwa yang Yesus bicarakan atau sampaikan saat IA terangkat ke
Allah adalah Raja atas seluruh wilayah bumi dan alam semesta sorga terlihat pada Injil Matius dan surat Kisah Para Rasul, yaitu:
atau seluruh bangsa sehingga IA memegang dan memiliki otoritas 1). Yesus mendekati mereka dan berkata: “kepadaKu telah diberikan
tertinggi. segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu, pergilah, jadikanlah
Dari sini dapat dimengerti bahwa: 1). hanya Allah yang menjadi semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa
Raja atas seluruh bumi dan sekaligus Raja atas segala raja karena dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala
IA telah naik ke sorga. Dengan demikian panggilan dan ajakan sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku
untuk bermazmur bagi Allah harus dilakukan sebagai suatu menyertai kamu sampai kepada akhir zaman (Matius 28:18-20).
pernyataan iman dalam rangka menyaksikan kekuasaan Allah atas 2). JawabNya (Yesus): “engkau tidak perlu mengetahui masa dan
hidup dan mati seluruh manusia dan alam semesta. Para pemimpin waktu yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasaNya. Tetapi
dunia dimana pun berada harus takluk dan tunduk pada kebesaran kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun atas kamu,
dan kedahsyatan Sang Raja atas segala raja dan Raja atas dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh
semesta alam. 2). Sepanjang hidup ini, selaku orang yang percaya Yudea dan Samaria sampai ke ujung bumi” (Kisah Para Rasul 1:7-
kepada Tuhan, kita pasti telah mengalami pertolongan dari Tuhan 8).
yang sudah melindungi dari ancaman apapun, sudah menolong dari Berdasarkan perkataan Yesus pada Injil Matius 28 :18-20 dan Kisah
kesulitan atau kesukaran hidup, sudah menopang dan memberi Para Rasul 1:7-8 di atas, jelaslah bahwa saat Yesus naik ke sorga, IA
kekuatan, sudah memberi jalan keluar atas permasalahan hidup, berbicara tentang panggilan melaksanakan tugas kesaksian untuk
sudah membuat kita berhasil menggapai impian dan cita-cita kita, memberitakan Injil yang harus dilaksanakan oleh murid-murid beserta
sudah menguatkan kala kita lemah tidak berdaya, sudah pengikutNya. Tugas kepada murid-murid dan pengikutNya
menyembuhkan dan memulihkan ketika sakit, dan sudah disampaikan setelah Yesus menyatakan bahwa diriNya telah diberikan
menyelamatkan kita hingga ada sampai saat ini. Sudah sepatutnya kuasa atas sorga dan bumi oleh Allah Bapa, sehingga IA menjadi
63 panggilan dan ajakan Pemazmur
bagi kita untuk tidak mengabaikan Penguasa dan berkuasa di sorga 64 maupun di bumi. Yesus tidak hanya
tadi yaitu bermazmur bagi Tuhan, sebab Tuhanlah yang membuat telah berkuasa di sorga dan bumi, IA juga menjaminkan kuasa yang
semuanya bagi kita. ada padaNya kepada murid-murid dan pengikutNya yang hendak
b. Bacaan yang kedua, Markus 16:19-20, berbicara tentang kenaikan meneruskan tugas kesaksian akan Injil Kristus, yakni dengan
Yesus ke sorga. Disebutkan dalam ayat 19 bahwa sambil berbicara menurunkan Roh Kudus. Dengan demikian, melalui peristiwa kenaikan
Yesus terangkat ke Sorga. Penulis Injil Markus tidak menyebutkan Yesus ke sorga, murid-murid dan pengikutNya, bahkan semua umat
apa isi pembicaraan Yesus saat IA naik ke sorga. Begitu pula dengan Kristen yang hendak bersaksi memberitakan Injil Kristus diteguhkan. .
Injil Lukas, tidak menyebutkan apa yang Yesus bicarakan saat naik ke 3. Melalui kedua bacaan Alkitab di atas, ada beberapa hal yang perlu
sorga. Bahkan Injil Yohanes tidak menceritakan tentang kenaikan menjadi perhatian kita di perayaan hari kenaikan Yesus ke sorga, yaitu:
a. DIA, yakni Yesus yang naik ke sorga telah menjadi Raja atas alam Dalam kekuatan Roh Kudus tersebut kita semakin diteguhkan untuk
semesta, dan kini memerintah sebagai Raja di atas segala raja. Melalui melaksanakan tugas kesaksian tersebut. Hari ini, diperayaan kenaikan
perayaan kenaikan Yesus ke sorga kita diajak oleh Firman Tuhan ini Yesus ke sorga, kita diteguhkan pula untuk melaksanakan tugas
untuk mengekspresikan sukacita kenaikan Yesus ke sorga ini dengan kesaksian memberitakan Injil Kristus dalam hidup dan kerja kita, kapan
bertepuk tangan atas kedahsyatan Allah yang menjadikan umat yang dan dimana pun. Bersaksilah tentang Yesus Kristus yang telah menjadi
percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dimenangkan Raja atas segala semesta dan Raja atas segala raja. Bersaksilah juga
atas kuasa dosa dan maut melalui kematian dan kebangkitan Yesus. mengenai Yesus Kristus yang telah memenangkan kita dalam hidup
Elu-elukanlah dan bermazmurlah bagi DIA yang telah naik ke sorga, ini, teristimewa yang sudah memenangkan kita dari kuasa dosa, yakni
yaitu Yesus, yang adalah Raja atas segala raja melalui perkataan dan maut.
perbuatan yang memuliakan nama Tuhan Yesus Kristus. Perbanyaklah d. Silahkan ditambahkan..... Selamat merayakan Kenaikan Yesus Kristus
memuji dan meninggikan nama Tuhan Yesus di sepanjang hidupmu, ke sorga...Selamat berkhotbah.. Tuhan Yesus memberkati
dan berhentilah memuji dan meninggikan manusia dunia dengan
segala kehebatannya, kekayaannya, kepintarannya, kedudukannya,
kekuasaannya di dunia, dan sebagainya (silahkan ditambahkan).
Mengapa demikian? Sebab Tuhan Yesus-lah yang berkuasa di sorga
maupun di bumi. DIA adalah raja atas segala alam semesta dan Raja
di atas segala raja hanya Tuhan yang patut dipuja dan dipuji, bahkan
disembah.
b. Merayakan peristiwa kenaikan Yesus ke sorga bukan sekedar kita
mengingat bahwa Yesus yang telah mati untuk menebus dosa kita, dan
IA telah dibangkitkan dari antara orang mati untuk memberikan
pengharapan masa depan bagi kita, IA pun kini telah naik ke sorga
untuk menyediakan tempat bagi kita. Tidak hanya itu. Aspek yang
sangat penting dari peristiwa kenaikan Yesus ke sorga yaitu adanya
tugas kesaksian untuk memberitakan Injil Kristus. Tugas itu tidak
diperuntukkan hanya kepada pendeta, penatua, diaken, atau para
pelayan dalam gereja. Tugas kesaksian memberitakan Injil Kristus
diberikan kepada semua orang percaya yang sudah disembuhkan,
dijaga, dilindungi, diberkati, diampuni dosanya, disembuhkan dari sakit,
diberikan kesuksesan, dikuatkan dalam cobaan, diselamatkan oleh
Tuhan Yesus. Tugas kesaksian dan memberitakan Injil tersebut tidak MATERI BIMBINGAN KHOTBAH
65 di masyarakat, di rumah, di kantor,
hanya di lakukan di gereja, tapi juga Minggu,66
29 Mei 2022
di lingkungan tempat kita berada, bahkan sampai dimana pun kita ada
(inilah yang dimaksud dengan dari Yerusalem, Yudea, Samaria, dan Oleh : Pendeta Daniel Wattimanela
sampai ke ujung bumi).
c. Untuk melaksanakan tugas kesaksian memberitakan Injil Kristus,
Tuhan Yesus telah menjaminkan kuasa yang telah diberikan BAPA Nas Bacaan : Mazmur 97 : 1 - 12
kepadaNya, yakni Roh Kudus dicurahkan atas semua orang yang Tema Bulanan : Membangun Ketahanan Keluarga, Gereja dan
percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Masyarakat
Tema Mingguan : Mengasihi Tuhan dan Bencilah Kejahatan Secara struktural, ada yang berpendapat bahwa Mazmur ini
memperlihatkan 4 (empat) unsur Kerajaan Allah yaitu kebenaran dan
keadilan sebagai dasar takhta-Nya (ayat 2), kuasa-Nya untuk
Mazmur ini menggunakan kata TUHAN dan allah-allah lain. Erich memerintah seluruh bumi (ayat 1-6,9), kemenangan-Nya atas ilah-ilah
Fromm, seorang filsuf dari latar belakang Yahudi, berpendapat bahwa palsu (ayat 7), dan sukacita orang benar sesudah itu (ayat 8-12).
dalam bahasa Ibrani hanya ada 2 (dua) bentuk kata kerja yaitu Perfect Dalam kaitan dengan pengorbanan Kristus, Mazmur ini menubuatkan
Tense dan Imperfect Tense. Perfect Tense adalah kata kerja yang penyataan utama Kristus dan pemerintahan kerajaan-Nya pada akhir
menggambarkan sebuah pekerjaan telah selesai. Sedangkan Imperfect sejarah (Wahyu  19:1-22:21), suatu peristiwa yang akan mendatangkan
Tense menggambarkan suatu pekerjaan belum selesai, dan sementara sukacita besar di antara mereka yang tertebus (band. Yes 25:9; Wahyu
dikerjakan. Dalam hubungan dengan itu, “allah” atau “dewa” atau “baal” 11:15-17; 18:20; 19:1-3). Jadi empat hal ini adalah kekuatan TUHAN
dikategorikan dalam bentuk kata kerja Perfect Tense. Artinya yang mengatur dunia.
baal/dewa-dewa/allah-allah lain itu ‘mati’, mereka ‘telah selesai Mazmur inipun, seperti Mazmur 96, melukiskan kedatangan kerajaan Allah
bekerja’. Oleh karena itu untuk apa menyembah mereka ‘yang telah dalam pengadilan. Maka Allah akan nampak dalam taufan yang hebat dan
selesai’?. Tetapi pada sisi lain, praktek menyembah gempa bumi. Peristiwa ini tampak dalam gejala alam yang digambarkan
baal/dewa-dewa/allah sebenarnya bertitik tolak pada kekuatan yang penulis Injil pada saat menjelang kematian Yesus. Jadi ini bukan hanya
menyembah. Jadi kekuatan baal/dewa-dewa/allah-allah terletak pada sebuah kiasan untuk menggambarkan kehadiran YHWH/TUHAN. (Maz 97:2-
6). Bagi pemazmur, mereka yang memuja allah-allah atau dewa bersama
manusia itu sendiri, bukan pada kekuatan di luarnya. Itu sebabnya raja
allah-allah itu akan menghormati TUHAN/YHWH (Maz 97:7).
atau penguasa dunia sering dianggap representase dari allah-alah atau Septuaginta/LXX tidak menyebut “segala allah” tetapi Malaikat. Malaikat itu
dewa/dewi yang disembah. diciptakan untuk melayani TUHAN. Jadi ketika pemazmur mengatakan
Dalam hubungan dengan itu, gagasan penulis Kejadian tentang “segala malaikat sujud menyembah kepadaNya” maka dengan kata lain
Allah yang menciptakan manusia dan alam semesta sebenarnya pemazmur hendak menegaskan bahwa YHWH adalah Tuhan yang
berada dalam konteks pertentangaan antara Allah dalam pemahaman sesunguhnya. Jadi manusia bisa salah menyembah subjek tertentu (pohon,
Israel dengan konsep allah bangsa-bangsa di sekitar yang berbasis berhala, patung dst), tetapi malaikat tidak mungkin salah atau keliru
pada kedigdayaan manusia atau keluarbiasaan alam semesta (gunung, menyembah sebab ia diciptakan untuk melayani TUHAN. Selain itu
matahari, bulan bintang dst). Jadi ketika penulis Kejadian menjelaskan pemazmur menggambarkan kedatangan TUHAN dengan pengadilan-Nya
bahwa manusia daan alam semesta diciptakan Allah, itu artinya ada menjadi dasar sukacita dan kemenangan (Maz 97:8-12). Jadi gagasan
kekuatan lain di luar semua yang tampak (manusia dan alam semesta) tentang pengadilan Tuhan menegaskan sebuah pekerjaan TUHAN yang
hidup. Jadi TUHAN tidak mati. Ia hidup, dan pekerjaan-Nya adalah
yang menciptakan semua yang tampak dan kelihatan seakan-akan
menyatakan keadilan. Keadilan itu dinyatakan melalui kenyataan-kenyataan
berkuasa. Tetapi sebaliknya, kata “TUHAN” atau “YHWH” merupakan alamiah. Hal ini selaras dengan apa yang terjadi dalam peristiwa kebangkitan,
bentuk kata kerja imperfect tense yang artinya “sebuah pekerjaan bahwa Tuhan bekerja menyatakan kuasa-Nya dalam hal-hal yang secara
sementara berlangsung, belum selesai”.67 Jadi TUHAn adalah kekuatan alamiah/natural tampak secara kasat68mata.
yang hidup, yang terus bekerja sepanjang sejarah manusia. TUHAN Ayat 11 dan 12 memberi satu pengertian yang kuat bahwa pengharapan
tidak siklis, tetapi linear dalam sebuah sejarah keselamatan yang terus tentang keadilan TUHAN itu seperti terang yang terbit. Terang ini tidak
bergerak ke depan. Gagasan waktu yang linear ini merupakan gagasan menunjuk pada pekerjaan manusia. Tetapi terang yang dimaksud berkaitan
dunia modern, yang memicu perkembangan modernisasi Eropa, antara dengan alam ciptaan sebagai gambaran dari kuasa Tuhan yang mengatur
lain merupakan sumbangan kekristenan. alam semesta, yaitu terang sebagai sesuatu yang pasti setelah malam.
Keyakinan akan terang itu membuat malam tidak lagi menjadi sesuatu yang keluar dari dukacita oleh karena penderitaan sebab TUHAN pasti (akan)
menakutkan. Artinya penderitaan orang yang hidup dalam kehendak TuHAN datang menegakkan keadilan. Jadi keadilan itu bukan dinyatakan dengan
akan berakhir. Dan itu membuat penderitaan tidak lagi harus menjadi sesuatu kekuatan manusia. Tetapi kekuatan TUHAN.
yang menakutkan. Termasuk kekuatan mereka yang mengakibatkan Dalam pengertian itu, kekuatan TUHAN adalah ‘kasih karunia’. Kasih karunia
penderitaan akan berakhir, sebab malam akan berakhir. Jadi kekuatan adalah kekuatan TUHAN untuk menyatakan kehendakNya atas dunia, yang
kejahatan sebesar apapun, akan berakhir.Kekuatan-kekuatan itu akan diganti dianugerahkan buat orang percaya. Kasih karunia itu kekuatan ilahi yang
dengan kekuatan TUHAN yang mengatur dan menentukan semuanya. diberikan buat kita supaya kita bisa berguna dipakai TUHAN menjadi alat di
Kesadaran dan pengertian itu membuat orang percaya akan selalu tanganNya. Jadi TUHAN memberikan kasih karunia untuk menguatkan hati
bersukacita (bersyukur) di tengah penderitaan sebab keyakinan akan terang kita fokus pada satu perkara yaitu “mengasihi TUHAN”. Hati yang mengasihi
yang akan datang membuat kegelapan tidak lagi menakutkan. TUHAN, secara otomatis, secara nature, membenci kejahatan. Jadi hati
adalah pusat intervensi TUHAN untuk memperbaiki kualitas kemanusiaan kita
Minggu Sengsara yang lalu adalah “warming up” untuk orang percaya yang terbatas. Kasih karunia itu membuat manusia alamiah kita yang rentan
memahami hidup secara iman. Kita berada dalam “dunia yang telah/pernah terhadap dosa dipulihkan menjadi kekuatan TUHAN bagi kebaikan,
jatuh dalam dosa”. Kebaikan dan kejahatan bisa terjadi secara serentak kebenaran dan keadilan. Teks ini juga penting direnungkan buat kita semua
dalam kehidupan manusia. Begitu pula orang percaya bisa jatuh melakukan bahwa kejahatan itu akan berakhir, dan yang akan mengakhiri adalah TUHAN
kebaikan dan kejahatan pada waktu yang bersamaan. Pada satu waktu ia sendiri. Ketika manusia tidak mau atau enggan melakukannya, maka TUHAN
berbicara tentang Tuhan, tetapi sesudah itu ia melakukan hal-hal yang akan menyatakan kuasaNya dalam kondisi-kondisi alamiah, dengan hukum-
berbeda dari apa yang ia ucapkan. Hal ini harus benar-benar disadari oleh hukum alam, dimana manusia pun tunduk padanya (kekuatan dan hukum
manusia, termasuk orang percaya. Orang percaya termasuk gereja harus alam), dan di situ orang melihat kemuliaan TUHAN. Kemuliaan TUHAN
menyadari kerentanan semacam itu. Kita harus sadar bahwa kita sungguh- artinya TUHAN yang berada di tempat yang mahatinggi turun mengambil
sungguh rentan terhadap godaan-godaan yang tidak Tuhan kehendaki, atau bagian dan menyatakan diriNya dalam kondisi-kondisi kehidupan manusia.
yang tidak kita ajarkan untuk dilakukan. Orangtua mengajar lain, tetapi Mazmur mengajak GPM untuk menjadi teladan tentang kebenaran dan
berbuat yang lain. Para pemimpin berbicara lain, tetapi bertindak yang lain. keadilan Tuhan menjelang 100 tahun GPM.
Termasuk juga sebagai para pelayan, apakah kita sungguh-sungguh Salam.
berbicara dan berlaku identic ataukah justru berbeda. Tetapi itu semua
sesuatu yang alamiah saja. Yang paling utama adalah kita sadar akan hal-hal
semacam itu selalu menyertai kehidupan kita. Kesalahan terbesar kita adalah
menafikan seakan-akan kita tidak rentan dengan hal-hal seperti itu. Kita harus
mengakuinya bahwa kita hidup dan berelasi dalam lingkungan sosial yang
seperti itu, termasuk Gereja/jemaat dst.
Kondisi ‘nature” manusia yang semacam itu membuat lingkungan sosial,
sejak Kain dan Habel, bahkan Adam dan Hawa, hingga kita saat ini dipenuhi
perbuatan jahat, ketidakadilan, penindasan, dusta dan lain sebagainya. Itu
‘nature’, manusia alamiah kita. Tetapi pemazmur hendak menegaskan bahwa MATERI BIMBINGAN KHOTBAH (Pentakosta I)
TUHAN itu hidup, IA ada, dan “terus bekerja”. PekerjaanNya adalah Minggu, 05 Juni 2022
menegakkan keadilan dan kebenaran69di muka bumi. Ia bekerja kepada 70
seluruh mahluk. Tidak terbatas hanya kepada gereja dan orang percaya. Dan Oleh : Pendeta Lies Marantika – Mailoa
TUHAN telah menyatakannya kepada pemazmur sehingga mazmur 97
disampaikan kepada mereka yang sementara berada dalam kesesakan untuk Nas Bacaan : Kisah Para Rasul 4 : 23 - 31
Tema Bulanan : Dipenuhi Roh Kudus Untuk Menatalayani Ciptaan dihadapi Petrus dan Yohanes dalam hubungan dengan para pemimpin dan
Tema Mingguan : Roh Kudus Memberi Keberanian Untuk Bersaksi pemuka agama Yahudi. Tapi ancaman dan tekanan itu tidak merubah
dan Melayani keteguhan sikap dan keberanian para murid untuk terus memberitakan Injil
Kristus. Keteguhan sikap dan keberanian para murid ini berdasar pada
keyakinan mereka yang teguh pada Allah yang berdaulat atas segala
PENGANTAR ciptaanNya. Keteguhan keyakinan Petrus dan Yohanes nampak ketika
Hari ini kita berada di hari Minggu pertama di bulan Juni, bertepatan dengan mereka merespons pertanyaan dalam Sidang di Yerusalem di hadapan
kalender gerejawi, kita merayakan dan menghayati peristiwa Keturunan Roh pemimpin-pemimpin Yahudi, para ahli Taurat, dengan Imam Besar Hanas
Kudus– Hari Pentakosta . Dalam rangka itu, LPJ GPM menetapkan tema dan Kayafas ….(ayat 5-6), yang mempertanyakan “Dengan kuasa manakah
bulan Juni: “Dipenuhi Roh Kudus untuk menatalayani ciptaan, dan tema atau dengan nama siapakah kamu bertindak demikian itu?”(ayat 7). Petrus
Minggu, 05 Juni 2022: “Roh Kudus Memberi Keberanian Bersaksi dan dan Yohanes menjawab: “…bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang
Melayani”, mengacu pada teks Alkitab Kisah Para Rasul 4: 23- 31. Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari
Kitab Para Rasul adalah satu-satunya kitab di dalam Perjanjian Baru yang antara orang mati – bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan
memuat tentang “kehidupan dan perjuangan gereja mula-mula” (the life and sehat sekarang di depan kamu” (ayat 10). Keteguhan sikap dan keberanian
struggles of the early church) yang sarat dengan kepentingan (interese) dan untuk konsisten memberitakan tentang Injil Kristus itu selain bergantung pada
pemikiran teologi penulisnya, Lukas. Penulis KPR mempresentasikan ceritera kuasa Allah, juga ditopang oleh persekutuan yang terus-menerus berdoa,
tentang Yesus dan Gereja sebagai suatu kesatuan kisah yang berkelanjutan, seperti yang ditunjukkan dalam perikop ini.
dengan memberi signifikansi teologi pada gereja. Posisi periode gereja Itulah yang menggambarkan betapa doa menempati posisi penting
berada di antara peristiwa kenaikan Yesus dan keturunan (KPR 1:11), dalam melaksanakan misi pemberitaan Injil Kristus. Dapat dikatakan bahwa
dipahami sebagai suatu masa yang penuh makna. Sebab, gereja merupakan doa menjadi hal yang signifikan dalam kehidupan beriman para murid
basis dan alat untuk melanjutkan misi pemberitaan Injil di sepanjang sejarah. ( bandingkan KPR 2 – para murid berkumpul dan berdoa, sebelum peristiwa
Kisah-kisah tentang Yesus dan Gereja ini sesuai maksud Penulis KPR untuk turunnya Roh Kudus; KPR 3 Petrus dan Yohanes ke Bait Allah untuk berdoa,
memperlihatkan kerja Roh Kudus secara nyata (visible), terutama sebelum peristiwa penyembuhan seorang lumpuh sejak lahir; KPR 4 para
dihubungkan dengan kepentingan utama penulis – yaitu memberitakan Injil murid dan pengikut Yesus bersama berdoa, menyambut bebasnya Petrus dan
keluar dari wilayah Palestina. Yohanes dari ancaman para pemimpin dan pemuka agama Yahudi). Perikop
Dalam kaitan itu, dipahami bahwa tujuan penulis KPR adalah menggunakan ini diakhiri dengan kesaksian yang mengingatkan kita pada peristiwa
seluruh kisah di dalam sejarah gereja untuk menunjukkan keberlanjutan keturunan Roh Kudus – peristiwa Pentakosta. Ayat 31, “Dan ketika mereka
kesaksian Injil. Kesaksian dimaksud dilengkapi oleh kehadiran dan kerja Roh sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua
Kudus di dalam gereja (KPR 2:1-4; dan yang memimpin pekerjaan para penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan
Rasul (KPR 4:31, 8:29, 15:8, 19:21). berani. Itulah respons Allah kepada orang-orang yang bergantung
sepenuhnya pada kuasa Allah dan otoritasNya sepanjang sejarah, dalam
rangka melaksanakan pemberitaan Injil Kristus.

KAJIAN TEKS PERTIMBANGAN HOMILETIS


KPR 4:23-31 sepintas menggambarkan aktifitas pemberitaan Injil
Kristus oleh Rasul Petrus dan Yohanes71di Yerusalem. Tetapi pada dasarnya, KPR 4:23-31, yang menjadi dasar 72
pemberitaan Firman di Hari Pentakosta
perikop ini merupakan kesaksian tentang kuasa Allah yang menyelamatkan kini, memberi aksentuasi pada karya Roh Kudus yang menguatkan,
manusia sepanjang sejarah. Kuasa Allah yang menyelamatkan itu terus meneguhkan dan memberanikan setiap orang percaya dan Gereja untuk
mengalami hambatan dan pembatasan, bahkan ancaman, seperti yang memberitakan Injil Kristus demi penyelamatan dan pemulihan kehidupan
manusia. Dan bagaimana kuasa Roh Kudus itu dialami oleh para Rasul dalam Nas Bacaan : Kisah Para Rasul 5 : 12 - 16
melaksanakan pemberitaan Injil Kristus. Demikian juga bagaimana kuasa Tema Bulanan : Dipenuhi Roh Kudus Untuk Menatalayani Ciptaan
Roh Kudus yang memulihkan dan menyelamatkan itu dialami oleh orang- Tema Mingguan : Roh Kudus Memberi Keberanian Untuk Bersaksi dan
orang yang dilayani, seperti pada peristiwa penyembuhan seorang lumpuh di Melayani
Serambi Salomo di Bait Allah di Yerusalem.
Pemberitaan Firman dalam rangka Hari Pentakosta di seluruh Jemaat GPM,
hendaknya memberi perhatian pada misi Gereja di tengah realitas kehidupan PENGANTAR
manusia yang menghambatnya untuk menikmati kehidupan yang sejahtera 1. Kisah Para Rasul tidak dimaksudkan sebagai dokumen sejarah yang
dan bermartabat. Karena itu, penting untuk mengidentifikasi dan menunjukkan menceritakan dengan lengkap sebuah peristiwa yang sudah pernah
situasi kongkrit di sekitar kita yang menjadi faktor penyebab adanya terjadi. Memang ada unsur sejarah dalam Kisah ini, tetapi peristiwa-
fenomena pelumpuhan terhadap kemanusiaan – seperti yang dialami orang peristiwa itu dimaksudkan semata-mata untuk pengajaran tentang
lumpuh di Serambi Salomo. Sekaligus mengedepankan sikap keberpihakan perbuatan Allah dan cara-cara mengikuti Tuhan Yesus. Karena itu makna
kita untuk mengatasi fenomena kelumpuhan tersebut, sebagaimana yang suatu peristiwa yang termuat didalamnya adalah hal yang paling pentiing.
dilakukan oleh Petrus dan Yohanes di Serambi Salomo. Itulah wujud 2. Pengarang Kisah Para Rasul adalah Lukas, merujuk pada penulis Injil
pemberitaan Injil Kristus secara nyata dan berani di tengah kehidupan Lukas dalam Alkitab. Pengetahuan ini telah diterima secara umum,
manusia. sehingga saya tidak perlu menjelaskannya lagi. Isu sentral dalam Kisah
Para Rasul paling kurang menegaskan satu hal, yaitu: Allah menginginkan
Keselamatan bagi umat manusia. Kesalamatan itu telah dipenuhinya
melalui Kebangkitan Kristus. Maka tugas gereja selanjutnya adalah
bersaksi. Dengan begitu, tema mingguan: Roh Kudus Memberi
Keberanian Untuk Bersaksi dan Melayani menjadi sangat relavan.
3. Jika benar orang percaya dipanggil untuk bersaksi tentang kebangkitan
Yesus, maka tugas gereja yang utama adalah mengusahakan setiap
orang percaya (warga gereja) dapat memahami Injil secara benar dan
mengerti apa artinya pekabaran injil.
4. Narasi didalam Kisah Para Rasul menggambarkan tentang kehidupan
gereja mula-mula. Keberadaan mereka dituntun oleh Roh Kudus (bnd.
KPR 1:8) untuk mewartakan tentang kebangkitan Yesus Kristus.
Pewartaan itu tidak hanya terpusat di Yerusalem tetapi diseluruh dunia. Ini
penting sebab setelah masa Yesus yang ditandai dengan kenaikannya ke
surga, ajarannya mulai disebar luaskan kemana-mana. Tidak hanya bagi
orang Yahudi, tetapi juga bagi orang non-Yahudi.
5. Olehnya aktifitas murid-murid Yesus itu, menandai sebuah “era baru”. Era
pewarisan nilai-nilai/ajaran-ajaran yang bertumpu pada ajaran tentang
MATERI BIMBINGAN KHOTBAH (Pentakosta II) Kebangkitan Yesus Kristus.
Senin, 06 Juni 2022 6. Gerakan baru yang diinisiator oleh rasul-rasul, menyulut ketidaksukaan
73 aliran keagamaan yang lebih dulu 74 ada (terutama kaum Saduki), dan
Oleh : Pendeta Alberth Akollo kelompok-kelompok keagamaan lain yang mulai terancam eksistensinya.
PENJELASAN NAS gereja yang mengalami kekeringan iman. Spiritualitas mereka tidak
1. Ayat. 12: Tanda dan mujizat. Tanda diterjemahkan dari bahasa yunani bertumbuh.
yaitu semeion, berhubungan dengan usaha pembuktian atas pesan yang Orang menyebut diri pengiring Yesus bukan sebab karena Ia kristen,
mau disampaikan. Sedangkan mujizat diterjemahkan dari kata yunani, melainkan ketaatan dan kerinduan hidup selaras dengan firman Tuhan.
teras. Kata ini merujuk pada ilah atau tuhan. Penulis KPR mengggunakan Diperkuat oleh iman yang teguh pada jalan Allah yang diuji dalam
dua kata ini untuk menunjukan kuasa yang dilakukan dari tangan para berbagai situasi hidup. Peluang kita sekarang bagaimana
rasul, tetapi bukan dari kuasa mereka sendiri. Pada ayat-ayat terdekat, mengkonsolidasikan diri bersama orang percaya lainnya, memanfaatkan
memperlihatkan bagaimana rasul Petrus mengadakan tanda dan mujizat sarana komunikasi dan seluruh potensi sebagai peluang pewartaan yang
kepada Ananias dan Safira, sepasang suami istri yang harus menanggung menghasilkan perubahan ke arah yang lebih baik.
resiko karena menipu. (5:1-10). Dalam PL Tanda dan mujizat, merujuk Maka tugas gereja adalah memperlengkapi warga gereja supaya
pada perbuatan-perbuatan besar yang dikerjakan Allah melalui mereka dapat bertumbuh dalam iman. seorang dokter mencintai
perantaraan nabi (bnd. Ul. 34:11). pekerjaannya dan merawat pasiennya dengan baik. Seorang polisi dapat
Kata persekutuan yang erat diterjemahkan dari bahasa yunani: menciptakan rasa keadilan bagi masyarakat tanpa pandang bulu atau
homotumadon (bhs inggris: with one accord) yang berarti: dengan satu seorang aparatur negara dapat bekerja dengan baik tanpa terjebak pada
kesepakatan. Hal ini menunjukan bahwa berkumpulnya orang percaya di perilaku korupsi, misalnya. Ini yang dimaksudkan bersaksi dan melayani.
serambi salomo merupakan usaha sadar, bukan karena terpaksa. Dan oleh gereja merupakan buah Roh Kudus. Tanggungjawab gereja
Keadaan ini juga berarti, menggambarkan kehidupan gereja mula-mula memberitakan injil supaya injil itu berbuah dan menjadikan setiap orang
yang selalu menekankan persekutuan sebagai ciri utama dalam praktek dapat mengenal Kristus dengan benar.
hidup mereka setiap saat. Pekabaran Injil sesunggunya bermuara pada kematangan iman
Bila dilihat dari konteks perkembangan gereja mula-mula, hidup didalam Kristus. Hanya orang yang bertumbuh dalam iman yang
dalam persekutuan yang erat merupakan sebuah kekuatan utama dalam memperdulikan pekabaran injil. Kristenisasi adalah proses politik budaya
menghadapi pengaruh politik keagamaan yang cenderung menindas. untuk mengkristenkan orang—masuk dalam keanggotaan sebuah gereja.
Komunitas baru membutuhkan keselarasan hidup dan semangat juang Secara teologis keadaan ini berbeda dari tuntutan pekabaran injil.
untuk memastikan misi pewartaan tentang kebangkitan Yesus terlaksana. 4. Ayat 15-16 menggambarkan kuasa Allah yang memulihkan. Pekerjaan
Pertanyaannya, apakah ciri yang demikian mencerminkan perilaku orang Allah terjadi dalam berbagai bentuk. Dalam kasus ini melalui bayangan
kristen masa kini? Petrus. Menurut pandangan pada saat itu, bayangan, sapu tangan, dan
2. Ayat 13: Kata orang lain (yunani: loipoi) merujuk pada golongan lain kain, bnd. 19:12 merupakan sarana penyelamatan Allah. Kuasa Allah
diluar orang-orang yang sudah percaya kepada Kristus. Kelompok ini dengan perantaraan para rasul banyak kesembuhan terjadi. Kabar ini
menaruh hormat karena persekutuan dan keberanian gereja mula-mula tersiar sampai di luar Yerusalem. Orang banyak dari luar kota Yerusalem
yang berani tampil di serambi salomo, ruang publik terbuka untuk berduyun-duyun membawa orang sakit, dan orang yang diganggu roh
memberitakan injil Yesus Kristus. jahat datang kepada para rasul.
3. Maka pada ayat 14, disebutkan: “…bertambalah jumlah orang yang Praktik ini sebenarnya umum terjadi dalam aktifitas pelayanan
percaya kepada Tuhan”. Yang sementara terjadi adalah buah pekerjaan Gereja Protestan Maluku. “air sombayang”, “toga pendeta”, misalnya
Roh Kudus dari hasil pewartaan orang percaya. Dan fenomena ini dijadikan sarana dalam pelayanan. Tetapi jangan lupa, penyembuhan
menunjukan perkembangan religiusitas75 yang luar biasa pada masa itu. 76 Pencurahan Roh Kudus yang dialami
terjadi atas kekuatan firman Allah.
Tetapi pertanyaan reflektif bagi kita sekarang ini ialah, dengan begitu para rasul dan orang percaya saat itu, memampukan mereka untuk
banyaknya orang Kristen saat ini di Maluku, cukupkah? ataukah lebih melakukan perbuatan-perbuatan ajaib. Tetapi hendaknya dipahami, orang
diutamakan kualitas? Karena seringkali dijumpai masih banyak warga sakit dalam pemahaman ini maknanya tidak boleh dipersempit. Orang
sakit dalam segi kesehatan tetapi juga pada segi sosial, religius dan psikis.
Semuanya itu perlu diperhatikan oleh gereja dewasa ini dan setiap warga
gereja mesti mengambil bagian didalamnya. Nas Bacaan : Mazmur 104 : 1 - 18
Tema Bulanan : Dipenuhi Roh Kudus Untuk Menatalayani Ciptaan
PERTIMBANGAN HOMILETIK Tema Mingguan: Alam Semesta Bukti Keagungan TUHAN
1. Roh Kudus Memberi Keberanian Untuk Bersaksi dan Melayani bisa
berarti dua. Pertama, sebagai pelayan harus menyadari diri telah
diberikan Roh Kudus dalam tugasnya. Kedua, umat harus PENGANTAR
diperlengkapi untuk memahami pekabaran injil sebagai tugasnya. Bulan Juni (tgl.5) ditetapkan sebagai World Environment Day (Hari
2. Dalam kaitan nas kita, persekutuan orang kristen harus menjadi Lingkungan Hidup Sedunia) yang bertujuan meningkatkan kesadaran global
penekanan dalam berkhotbah pada kebutuhan tindakan restorasi lingkungan demi perlindungan alam dan
3. Dalam kaitan itu pula, gereja harus menyadari bahwa dirinya adalah Bumi. Di bulan Juni ini pula sebagai gereja, kita (GPM) diajak untuk
persekutuan yang terbuka. Dalam teks kita, para rasul dan orang menatalayani ciptaan Allah dalam tuntunan Roh Kudus bukan hanya
percaya mengadakan pewartaan secara terbuka di serambi salomo. mengelola (aspek hak) tetapi juga memelihara (aspek tanggung jawab).
Keterbukaannya dalam hal: berpartisipasi dalam setiap agenda- Kedua aspek ini menjadi perenungan bersama sebagai respons iman yang
agenda pembangunan di wilayah tertentu. Terbuka dalam dialog tidak merusaki Keagungan Allah.
dengan agama dan budaya tertentu. Terbuka merumuskan strategi
dalam pelaksanaan pewartaan di era industri teknologi digitalisasi. GAMBARAN TEKS
4. Indikator dari seluruh keberhasilan pewartaan itu dapat dilihat dalam Mazmur 104:1-18, memberikan gambaran tentang kebesaran dan
beberapa hal: semakin meningkatnya pelayanan publik, jumlah keperkasaan Allah yang menciptakan dan sekaligus menata ciptaanNya
orang yang tersangka pencurian, tindakan kekerasan menjadi sebagai wujud Keagungan Allah (Pencipta); yang dimulai dari langit, awan-
berkurang. Seberapa besar warga gereja menghadiri kebaktian awan, api, angin, guntur, bumi, samudra, gunung (2-8); tetapi juga yang
minggu, kualitas tim muger jemaat dari waktu ke waktu mengalami memelihara (dampak) seluruh ciptaanNya untuk saling menghidupi (11-18).
peningkatan dst. Perkembangkan dan perluas arti bersaksi dan Oleh sebab itu, Pemazmur dalam perenungannya (ay.34) memuji dan
melayani disini dalam contoh-contoh yang konkrit. Semoga Tete mengagumi Allah dalam pekerjaanNya (ay.1).
Manis berkati!
BEBERAPA POKOK PIKIRAN:
1. Ayat 1-9.
a) Keagungan TUHAN (Allah) di dunia atas (ay. 1-4).
Pemazmur mengawalinya dengan sebuah ajakan kepada dirinya sendiri
untuk memuji dan memuliakan Allah (ay.1). Allah dipuji dan dimuliakan
karena keagungan karya ciptaan-Nya. Detail dari karya penciptaan itu
dilukiskan melalui unsur kosmis seperti langit, terang (matahari), air, api,
awan, dan sekaligus merupakan atribut keilahian Allah.
Gagasan teologi pemazmur pada bagian ini ingin memperlihatkan
MATERI BIMBINGAN KHOTBAH tentang kemahakuasaan dan keagungan Allah diantara (pengaruh)
Minggu, 12 Juni 2022 kepercayaan Mesir kuno (juga bangsa-bangsa lain) saat itu yang
77 menganut politeisme atau dewa-dewa
78 (Anum/bulan, Ra/matahani, Osiris
Oleh: Pendeta J. V. Kainama dan Isis/kesuburan), bahwa kepercayaan di luar Allah (YHWH) adalah
sia-sia (ay. 2-4).
Pepohonan juga bertumbuh dan menjadi tinggi dan rimbun dan rindang
b) Keagungan TUHAN di dunia bawah (ay.5-9) sehingga bisa menjadi tempat yang aman bagi sarang burung untuk
Dengan menyatakan bumi sebagai tumpuan (ay.5), pemazmur ingin dapat meletakkan telur dan anak-anaknya. TUHAN jugalah yang
menegaskan bahwa kekuasaan raja-raja dan bangsa-bangsa terlalu kecil menjadikan gunung sebagai tempat kediaman dan perlindungan bagi
dibandingkan Allah Israel (YHWH). Berbagai unsur kosmis dalam beberapa jenis binatang tertentu.
kepercayaan kuno saat itu selalu dimaknai memiliki kekuatan-kekuatan
tertentu. Samudra raya dipercaya memiliki kekuatan yang mengancam PERTIMBANGAN HOMILETIS
dan menakutkan, bahkan di dalamnya terdapat makhluk-makhluk ganas, Mengacu pada Tema Bulan: Dipenuhi Roh Kudus Untuk Menatalayani
tetapi pun demikian semua unsur kosmis tersebut patuh pada perintah Ciptaan, dan Tema Minggu: Alam Semesta Bukti Keagungan TUHAN maka
Allah sebagai sang pencipta (ay. 6-7). ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan:
Bumi (dan air tanah), air laut. Air itu terkesan ada di mana-mana, seperti 1) Ajakan Pujilah TUHAN (Allah), menegaskan kesadaran manusiawi kita
dalam kitab Kejadian di mana air dikesankan ada di bawah dan di atas agar selalu berpusat pada Allah. Artinya, seperti pemazmur, kita
bumi (Kej.1:6-7); tetapi menarik sekali bahwa Allah mampu menetapkan menyadari keterbatasan segala ‘kelebihan’ kita sehingga sungguh-
batas-batasnya dengan baik sehingga bumi dan cakrawala itu tidak sungguh kita tunduk dan menyembahNya.
tenggelam oleh dan dalam air yang melimpah ruah itu (ay.8-9), dan 2) Membangun sikap solidaritas dengan alam (spiritualitas ekologi). Sikap
apalagi mengancam manusia. Penetapan ini menujukan bahwa Allah hormat terhadap alam ini, tidak serta merta menjadikan alam untuk
tidak sekadar menciptakan tetapi sekaligus pula menatanya sehingga disembah, melainkan alam dihargai sebagai ciptaan yang dianugerahkan
tercipta totalitas kehidupan yang teratur. Allah untuk memenuhi keberlangsungan dan kebutuhan manusia, dan di
2. Ketentuan yang dibuatnya untuk pemeliharaan semua makhluk menurut sisi lain sebagai cerminan kemuliaan dan keagungan Allah sehingga
kodratnya (ay. 10-18). harus dipelihara demi tercipta keseimbangan yang saling menopang dan
Ayat 10-18 menegaskan bahwa alam semesta ini tidak hanya diciptakan menghidupi. Pelayanan yang berdampak pada pelestarian alam
tetapi juga dipelihara. Di mana Allah memberi minum segala binatang di merupakan bagian dari refleksi iman kita kepada Allah.
padang dan yang melepaskan mata-mata air ke dalam lembah-lembah 3) Menyadari fenomena kerusakan lingkungan yang terus terjadi, kiranya
yang memberikan hidup bagi semua makhluk (ay.10-11). Pada konteks kita perlu menggagas langkah-langkah strategis secara berkelanjutan.
ini menunjukkan keagungan dan pujian bangsa Israel akan lingkungan Alam ciptaan (lingkungan hidup) sesungguhnya manifestasi dari
hidup dan pencipta-Nya. Semua makhluk sama-sama menantikan keagungan dan kemuliaan Allah. Atas kesadaran ini, menjadi ajakan bagi
makanannya dari Allah, dan keberadaan semua ciptaan sama-sama kita (Gereja/umat-pelayan) tidak sekadar ‘mengelolah’ alam tetapi
tergantung dan mengalami kepuasan dari Allah (ay.13). Di sini bersamaan dengan itu pula kita pun harus memperbarui, merawatnya
menggambarkan bahwa Allah pemberi hidup dan Allah sebagai sumber sehingga keteraturan ciptaan Allah tidak menjadi rusak dan kemudian
air hidup untuk segala yang hidup di bumi. mengancam hidup bersama.
Dalam teologi pemazmur, mau meperlihatkan bahwa semua makhluk 4) Disilahkan kepada para pengkhotbah untuk mengembangkan materi ini
yang ada di muka bumi ini memiliki hak untuk hidup, semua dipelihara sesuai dengan kebutuhan konteks masing-masing dengan mengacu
dan dilindungi. Seluruh ciptaan ini bergantung pada Allah dan semua pada tema pelayanan berdasarkan pikiran teologis pemazmur di atas.
saling bergantung supaya dapat berkembang sejahtera dan bertahan Terima kasih.
hidup. Air yang memuaskan dahaga segala binatang, yang membuat -------- selamat bergumul --------
mereka bersukacita lalu bisa bersiul-siul dan bernyanyi, yang bisa MATERI BIMBINGAN KHOTBAH
menumbuhkan rerumputan sehingga 79 dapat menjadi makanan bagi Minggu, 80
19 Juni 2022
hewan. Tetumbuhan juga menjadi makanan dan komoditas bagi
manusia, juga menumbuhkan anggur yang membawa sukacita manusia. Oleh : Pendeta Dessy Soselissa - Gaspers
Ayat 23-24, Allah mendeklarasikan bahwa tanah adalah milikNya (bnd
Nas Bacaan : Imamat 25 : 23 - 28 Maz.24:1; II Tawarikh 7:20). Sebagai Pemilik tanah, Allah
Tema Bulanan : Dipenuhi Roh Kudus Untuk Menatalayani Ciptaan mempercayakan manusia untuk berdiam dan mengelola tanah bagi
Tema Mingguan : Allah Pemilik Tanah Dan Menghidupi Manusia penghidupan manusia. Sejak di Kanaan, dilakukan pembagian tanah
Dengannya kepada suku di Israel dan sesuai jumlah keluarga secara adil (Bil 26:52-
56; Yos 13-21). Pembagian tanah bertujuan agar setiap keluarga di
PENGANTAR dalam suku mendapatkan tanah untuk didiami. Tanah tersebut juga dapat
Ada 2 realitas sosial yang menjadi keprihatinan bersama saat ini adalah dikelola demi pemenuhan kebutuhan hidup dan sumber kesejahteraan.
pertama, bumi sebagai tempat hunian bersama mengalami kerusakan dasyat Itulah sebabnya, tanah tidak boleh dijual mutlak. Tanah bukanlah
yang berdampak pada keberlanjutan hidup semua ciptaan. Perubahan iklim komoditas dagang (kisah tentang Nabot, I Raja-raja 21). Tetapi kalau
yang kian ekstrim, kebakaran hutan di mana-mana yang berakibat pada tanah dijual, maka itu tidaklah parmanen, tidak untuk selamanya. Ada
hancurnya hutan sebagai paru-paru dunia yang dapat menyuplai oksigen kesempatan dan peluang untuk memperolehnya kembali. Aturan ini
terbesar bagi semua penghuni bumi. Belum lagi penggunaan plastik yang menghindari praktek orang – orang kaya sebagai pemilik modal yang
semakin tinggi pemakaiannya dan dampak covid 19 yang berakibat bisa mengambil tanah orang-orang kecil yang tidak berdaya dan tak
menambahnya sampah masker telah turut menyumbangkan pencemaran mampu melunasi hutang sehingga terpaksa menggadaikan tanah
tanah, laut dan sumber air bersih. Kedua, tanah tidak lagi menjadi tempat mereka. Larangan tentang tidak menjual tanah sangat berkaitan
berpijak yang aman dan nyaris menjadi wilayah sengketa yang dengan status sebagai orang asing dan pendatang. Israel hanyalah
menghancurkan tatanan hidup damai. Tanah sebagai sumber hidup telah pemakai atau pengguna tanah itu dan tidak dapat menjualnya untuk
menjadi sumber komoditas yang menjanjikan nilai profit yang tinggi, sehingga selamanya karena bukan milik mereka. Namun praktek ini pada
terjadi penjualan tanah secara berulang, pertikaian yang dipicu oleh batas dan kenyataannya tak dapat dihindari oleh masyarakat kecil yang terdesak
kepemilikan tanah baik antar individu maupun komunitas masyarakat. Lalu, oleh realitas kemiskinan. Kemiskinan menjadi pendorong terjadinya
bagaimana sikap dan peran kita sebagai umat yang telah diberikan Tuhan praktek-praktek penjualan dan dan tindakan menggadaikan tanah dalam
kuasaNya di dunia kekinian ? rentang waktu tertentu. Namun, apabila dalam kurun waktu itu, pinjaman
Roh Kudus adalah kekuatan dan spirit Allah yang menembusi semua tak dapat dikembalikan maka tanah akan diambil. Itulah sebabnya,
ruang hidup orang percaya. Kehadiran Allah melalui RohNya untuk setiap tanah di Israel harus dapat ditebus.
menggerakkan dan menatalayani kehidupan pemberianNya, bukan
kesewenangan kuasa oleh manusia. Kuasa Allah yang memampukan 2. TANAH MEMILIKI HAK UNTUK DITEBUS
manusia memandang kehancuran yang harus dirangkai ulang dan dirawat Ayat 25 menjelaskan tentang kemiskinan sebagai fakta masyarakat yang
dalam kebaikan dan kebenaran. Allah menggunakan manusia untuk secara berakibat pada tidak dapat dipenuhinya kebutuhan hidup sehari-hari
bertanggung jawab melakukan kerja-kerja positif, kritis dan inovatif bagi sesuai standar. Kebutuhan perut tidak dapat ditunda atau bahkan
perbaikan kehidupan milik Allah ini. Dalam spirit itu, tema yang memayungi diabaikan. Orang dapat melakukan apa saja untuk dapat bertahan hidup,
perjalanan iman kita di bulan ini “Dipenuhi Roh Kudus untuk menatalayani termasuk menggadaikan tanah miliknya kepada orang-orang kaya yang
ciptaaan” dan tema minggu ini “Allah Pemilik tanah dan menghidupi manusia punya uang. Namun tanah tersebut dapat ditebus sehingga dapat
dengannya” menuntun kita untuk mewujudkan panggilan dan tanggung jawab dikembalikan kepada pemiliknya. Kata Ibrani yang digunakan adalah
kita atas semesta. GO’EL yang berarti penebus, berasal dari GA’AL yang artinya menebus,
membebaskan dan membeli. Jadi jika seseorang jatuh miskin dan
KAJIAN TEKS : menjual warisannya kepada orang lain, maka Penebus atau go’el dapat
1. TANAH ADALAH MILIK ALLAH 81 memberi uang (atau darah) 82 untuk menebusnya sehingga miliknya
kembali. Siapa sajakah yang dapat menjadi go’el ? Dalam peraturan
penebusan tanah, pertama-tama yang harus menebus tanah adalah Allah Bapa di Sorga dan bersyukur atas segala karya ciptaanNya, maka
kaum terdekatnya, yaitu “saudaranya” ‫( ָאחִ יָך‬kata benda tunggal, Allah juga mengajari bahwa tanah juga mesti diberi waktu untuk
akhiran orang kedua tunggal maskulin), terjemahan lain memakai kata beristirahat (Imamat 25 :1-22). Karena itu, ada masa dimana tanah itu
brethren yang berarti kakak beradik laki-laki (bd Yer 32:7,8), bukan orang digarap sehingga memberi hasil yang dapat dimanfaatkan bagi
lain. Tindakan menebus harus dinyatakan secara terbuka agar kehidupan pribadi maupun kehidupan orang lain, tetapi juga ada waktu
kehormatan keluarga dapat terjaga dan apa yang akan ditebus tersebut dimana tanah berdiam dan tidak ada aktivitas garapan di atasnya. Saat
dapat benar-benar kembali kepada pemiliknya. tanah berhenti digarap, itulah saat dimana tanah dipulihkan dan
Ayat 26-27, bagaimana sebaliknya, jika tidak ada go’el yang dapat mengembalikan kesuburannya sehingga bisa ditanami kembali. Pada
menebus tanah kepunyaannya, tetapi orang tersebut mampu menebus masa pause/istirahat itu pula, tanah memiliki dimensi humanistik, dimana
tanahnya sendiri. Maksudnya, hasil panen tanahnya dapat dihitung dan orang miskin dan tak punya ladang dapat menikmati hasil tanah yang tak
kelebihannya dapat diberikan kepada pembeli tanahnya sehingga ia boleh diambil oleh pemilik tanah tersebut.
dapat kembali memiliki tanahnya itu.
Ayat 28, jika seorang miskin yang tidak dapat menebus tanah 3. Tanah memperkuat identitas kekeluargaan. Dalam hukum penebusan
kepunyaan, maka ia harus menunggu sampai tahun Yobel, barulah dia tanah, keluarga dekat menjadi pihak pertama yang bertanggung jawab
kembali ke tanahnya. Tahun Yobel adalah tahun pembebasan bagi sebagai penebus. Keluarga merupakan basis utama bertumbuhnya cinta
budak maupun tanah. Di dalam konsep tahun sabat dan tahun Yobel, kasih yang terawat dalam relasi kekeluargaan. Jika ada anggota
selama enam tahun tanah digarap dan tuaiannya dinikmati, tetapi pada keluarga yang menderita oleh karena keterbatasannya, maka anggota
tahun ke tujuh, tanah berhenti digarap, dan apa yang tumbuh darinya dan keluarga lainnya wajib membantunya. Prinsip saling membantu yang
apapun hasilnya dibiarkan kepada orang-orang miskin untuk memetik lahir dari spirit “saudara”, semakin memperkuat komitmen saudara yang
dan menikmati hasil dari tanah tersebut. lemah untuk bangkit dalam menghadapi masalahnya. Apa yang menjadi
bebannya akan terasa ringan karena daya persaudaraan yang mengikat
PERTIMBANGAN HOMILETIS satu dengan yang lainnya
Jika kajian teks Imamat 25 : 23-28 di letakkan dalam kerja Roh kudus yang
memampukan orang percaya dalam memahami tanah sebagai milik Allah 4. Persaudaran melewati batas komunitas. Tindakan penebusan yang
yang dapat berfungsi untuk menghidupi manusia, maka ada beberapa pokok mesti lakukan terhadap seorang miskin tidak semata – mata dalam
pikiran pengembangan yang dapat dikhotbahkan sebagai berikut : standar relasi keluarga karena pertalian darah, tetapi “saudara” dalam
1. Tanah sebagai simbol keadilan Allah. Allah mendelegasikan tanah pengertian yang luas, melewati batas-batas etnis, ras dan agama.
milikNya demi kehidupan bersama yang berkualitas (bd Kej 1-2). Keluarga berarti pula komunitas manusia yang diciptakan Allah dan juga
Semua orang mempunyai kesempatan dan peran untuk mengupayakan telah ditebus oleh Allah dalam Yesus Kristus dengan cara yang mahal,
kesejateraan bersama di tanah yang diberikan Allah. Karena itu, Tanah yakni darahNya yang kudus. Karya penebusan Yesus Kristus adalah
tidak boleh diperebutkan apalagi menjadi sumber pertikaian. Sama bukti cinta kasih Allah bagi semua orang, tanpa peduli latar belakang
seperti Allah itu kudus, maka tanah juga mencerminkan kekudusan Allah dan latar depan seseorang. Penebusan bagi kemanusiaan yang
yang patut dijaga dan dirawat agar dapat menjamin kelangsungan hidup. bermartabat dan pro hidup.
Tanah harus menjadi alat damai yang memperjumpakan semua ciptaan
di bumi. 5. Pengkhotbah dapat mengembangkan lebih luas sesuai realitas umat.
Selamat mempersiapkan pemberitaan Firman dan selamat melayani.
2. Tanah adalah kehidupan yang saling menghidupkan . Melalui tanah Tuhan bekerja dalam segala sesuatu. Syaloom
Allah hadir sebagai Allah yang peduli dan berpihak pada hidup. Jika
dalam perkerjaan Allah, ada waktu berhenti sejenak untuk memuliakan

83 84
MATERI BIMBINGAN KHOTBAH kelimpahan dan kesempurnaan. Itupun yang sangat halus dan lembut
Minggu, 26 Juni 2022 dilukiskan dengan begitu indah yakni adanya jenis-jenis pohon dan
aliran sungai-sungai yang mengalir pada daerahnya masing-masing
Oleh: Pendeta Beathris Mayaut - Tamaela untuk menghidupi mahkluk hidup lainnya (ayat 8-14). Pada bagian ini
tergambar suatu rantai kehidupan yang diciptakan Allah untuk saling
menghidupkan dalam keseimbangan ekosistem yang sempurna.
Nas Bacaan : Kejadian 2 : 8 - 25 2. Puncak dari segala karya ciptaan Allah yang paling mulia adalah
Tema Bulanan : Dipenuhi Roh Kudus Untuk Menatalayani Ciptaan manusia, sebab manusia itu diciptakan segambar dan serupa dengan
Tema Mingguan : Tanggung jawab Manusia Mengelola Alam Allah. Manusia diberikan kehormatan dari Allah melalui pemberian
nama-nama kepada binatang-binatang, untuk mengusahakan dan
memelihara taman di Eden, manusia memiliki persekutuan dengan Allah
PENGANTAR (Kej. 2:15,20). Secara harafiah rincian tugas itu berarti melayani atau
Alam merupakan bagian dari kehidupan manusia. Kenyataan ini sudah mengabdi (pekerjaan) dan menjaga atau mengamati. Istilah dalam
disadari oleh tiap manusia, tapi dengan kesadaran itu masih saja terjadi bahasa Ibrani untuk kedua tugas itu adalah bentukan dari akar kata ‘bd
kerusakan alam yang disebabkan oleh manusia sendiri. Persoalan ini bukan dan šmr. Dalam seluruh Kitab Suci berbahasa Ibrani, pasangan dua kata
lagi sesuatu yang sepele di konteks yang mengalami banyak bencana alam. sebagai gambaran tentang rincian tugas semacam itu hanya digunakan
Baik itu bencana alam yang terjadi dalam waktu singkat maupun bencana dalam gambaran tentang tugas-tugas kaum Lewi dan para imam dalam
alam yang terjadi dalam jangka waktu lama bahkan masih terjadi hingga kini. kaitan dengan Kemah Suci tempat kediaman Allah sendiri.23
Berhadapan dengan konteks ini, teologi sebagai bagian dari refleksi manusia Artinya,manusia pertama harus “melayani” dan “menjaga” taman pada
terhadap kenyataan di sekitarnya perlu memberi respon yang sekiranya bisa dasarnya sedang diminta untuk menjalankan tugas imami terhadap
mendorong tiap orang percaya untuk berbuat sesuatu terhadap kenyataan ini. taman itu. Dengan kata lain, taman itu adalah sebuah Kemah Suci,
Dalam hal ini, panggilan pelayanan gereja merespon melalui media sebuah rumah ibadat. Manusia kedua, yang diciptakan untuk menjadi
pemberitaan untuk mengingatkan dan mengarahkan kehidupan umat dengan “penolong yang sepadan” itu pada dasarnya mempunyai tugas untuk
pesan khotbah berdasarkan nas bacaan Kejadian 2:8-25. Nas bacaan yang menolong manusia pertama agar bersama bisa semakin
ditetapkan sebagai bacaan yang dikhotbahkan pada minggu terakhir bulan bertanggungjawab memperlakukan seluruh taman itu sebagai tempat
Juni, bulan perayaan hari lingkungan hidup yang diperingati setiap tanggal 5 persembahan agung.
Juni dan 8 Juni yang diperingati sebagai hari laut sedunia. Tema bulan Juni 3. Allah menciptakan manusia dengan kehendak bebas, kemampuan untuk
ialah “Dipenuhi Roh Kudus Untuk Menatalayani Ciptaan” dan tema mingguan memilih. Dalam artian ketika manusia menjalankan tugas dan tanggung
“Tanggung jawab Manusia Mengelola Alam”. Berdasarkan tema-tema inilah jawabnya, manusia diberikan kehendak bebas oleh Allah untuk
pesan pemberitaan dikhotbahkan dalam kebaktian diminggu terakhir bulan melakukan segala sesuatu menurut kehendak manusia. Kehendak
Juni. bebas yang dimiliki manusia bukan berarti kehendak bebas yang tidak
memiliki aturan dari Allah, melainkan kehendak bebas yang manusia
BEBERAPA CATATAN TEKS KEJADIAN 2: 8-25 miliki tetap dibawah aturan yang diberlakukanan Allah. Dalam
1. Kisah Taman Eden dalam Kejadian 2: 8-25, merupakan kisah awal kebebasan manusia untuk menguasahakan dan memelihara seluruh
kehidupan ciptaan yang harmonis sesuai dengan kehendak Allah. Dalam ciptaan yang ada, didalamnya terdapat aturan yang diberikan TUHAN
kisah itu, kehidupan awal para ciptaan di dalam Taman Eden,
digambarkan sebagai sesuatu yang baik adanya sebagai keadaan ketika 23
Scott Hahn, Many are Called: Rediscovering the Glory of the Priesthood,
diciptakan. Dalam taman Eden tempat yang khusus disediakan Allah (New York: Doubleday 2010), hlm 42 dalam Peter C Aman, Iman Yang
bagi manusia untuk hidup berhubungan dengan Allah tersedia Merangkul Bumi Mempertanggungjawabkan Iman di Hadapan Persoalan
Ekologi, (Jakarta: Penerbit Obor, 2013), hlm. 40-41)

85 86
Allah untuk manusia taati (ayat 16-17). Aturan Allah itu bertujuan untuk dipandang sebagai cerminan sang Pencipta. Hal ini berarti bahwa alam
ketertiban, keseimbangan, dan sikap bertanggung jawab terhadap apa itu sebagai bayang-bayang Allah/tubuh Allah/sacramentum Allah,
yang telah Allah sediakan kepada manusia. Dengan kata lain, sehingga manusia harus terus menghargai alam sebagai karya Allah
kebebasan yang Allah berikan bukan untuk menguasai secara dan karena itu, harus memperlakukannya sebagai milik Allah yang
serampangan atau semau gue, tetapi dalam aturan “melayani” dan patut dihargai, dihormati, dan diperlakukan dengan penuh tanggung
“menjaga” demi keberlanjutan hidup bersama (alam dan manusia). jawab kepada Allah demi kebaikan bersama. Pemahaman akan
Sebab, ketika manusia melanggar aturan yang Allah berikan, maka tanggung jawab ini sangat penting, karena tugas “mengusahakan” dan
kekacauan pun terjadi (bnd Kisah Kejadian 3). “memelihara” menegaskan bahwa manusia bukan sekadar pengguna
4. Ayat 18-25. Tujuan Allah menciptakan binatang, yang juga dibuat apalagi pendominasi alam melainkan sebagai penatalayan yang
dengan media tanah, sebenarnya bukan untuk menciptakan binatang itu bertanggung jawab (responsible stewardship). Bila kita mengambil
sendiri. Tetapi untuk menciptakan penolong yang sepadan bagi sesuatu dari alam ciptaan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
manusia. Namun oleh manusia, tidak satu pun dijumpai yang dapat (individu dan kolektif, pemerintah dan swasta, baik dalam skala nasional
menjadi penolong yang sepadan dengan dia (bnd. Ayat 20b). Manusia maupun global), maka mesti ada upaya “mengembalikan kembali”
mempunyai kuasa atas binatang-binatang dan pemberian nama kepada kepada alam. Misalnya, kita masih menemukan kearifan-kearifan lokal
binatang-binatang merupakan keterlibatan manusia dalam karya masyarakat yang memelihara alam ciptaan melalui sasi darat dan laut,
penciptaan Allah. Usaha selanjutnya dari Allah untuk menciptakan bagi kewang darat dan kewang laut, polisi hutan, dan lain sebagainya. Atau
manusia penolong yang sepadan ialah dengan menciptkan perempuan kegiatan-kegiatan di tingkat jemaat seperti bakti lingkungan, pembuatan
dari rusuk manusia (laki-laki). “Salah satu rusuk” adalah bagian dari selokan untuk aliran air, dan lain-lain. Berbagai tindakan memelihara
tubuh manusia, bukan seluruh tubuh. Hal ini berarti, bahwa laki-laki dan lingkungan mesti terus diupayakan demi keberlanjutan hidup bersama.
perempuan sebenarnya adalah satu. Penolong berarti yang dapat 2. Perlu diakui bahwa masih didapati tindakan-tindakan yang tidak
menolong, yang tingginya sejajar. Istilah penolong mengandaikan, bertanggung jawab dalam mentalayani alam ciptaan. Beberapa contoh
bahwa yang ditolong membutuhkan kehadirannya. Sepadan baginya, kasus sederhana, seperti relasi antar tetangga yang memutar jalan air
artinya sama, sesuai dengan dirinya, setingkat dengan dirinya. Secara sehingga terjadi pengikisan tanah yang menyebabkan longsor;
harafiah, sepadan berarti seperti yang ada di depannya, seperti berdiri di menjadikan pekarangan rumah orang lain sebagai tempat buang
hadapan cermin yang menggambarkan bentuk yang sama dengan sampah; perilaku membuang sampah plastik berupa kulit permen di
dirinya sendiri, dan siap sedia serta dapat diandalkan serta diharapkan. dalam gedung gereja ketika kebaktian berlangsung; pengguna mobil
Jadi, sejak awal mula manusia diciptakan sebagai mahkluk sosial. angkutan ataupun pengendara mobil/motor yang membuang sampah
Mereka akan hidup bersama dan menjalin relasi (perkawinan dan plastik ke jalan raya; dan berbagai tindakan lainnya. Ingatlah bahwa
bermasyarakat). Manusia dijadikan sebagai mahkluk yang dapat berbagi kisah taman Eden menegaskan bahwa dalam tanggung jawab
hidup dengan sesamanya. mengusahakan dan memelihara alam ciptaan bukan perihal individu
(personal) semata melainkan tugas bersama (laki-laki dan perempuan:
PERTIMBANGAN HOMILETIS keluarga, gereja, dan masyarakat).
1. Teks Kejadian 2:8-25 mengingatkan dan menegaskan keberadaan kita 3. Roh Kudus kiranya menolong Bpk/Ibu untuk mengembangkan dan
sebagai hasil ciptaan yang dijadikan Allah sebagai mitra-Nya untuk menyampaikan khotbah sesuai konteks jemaat masing-masing dan
mengusahakan dan memelihara bumi (Eden) beserta isinya dengan sekaligus sebagai “pengusaha dan pemelihara” alam ciptaan Allah.
penuh tanggung jawab. Kita bukan pemilik alam ciptaan, melainkan Selamat berkhotbah. Tuhan Yesus memberkati.
manusia hanyalah pengelola yang diberi kepercayaan oleh Allah yang
harus dipertanggung jawabkan kembali kepada Allah. Kita seyogianya
melihat alam tidak melulu sebagai fakta biologis, tetapi alam juga harus

87 88
Seluruh Ciptaan
KATA PENGANTAR Tema Minggu I : Dalam Penderitaan Tetaplah Mengharapkan Keadilan
(Minggu Sengsara VI)
Tema Minggu II : Kerelaan dan Kesetiaan Memikul Salib Bersama

K ita sudah memasuki lagi bulan baru,i bulan April 2022 sebagai bulan
pemberian Tuhan bagi kita semua. Tentunya bukan sebuah kebetulan
atau sesuatu yang rutin saja dalam perbendaharaan waktu kita. Semua ini
ii
Yesus (Minggu Sengsara VII)
Tema Minggu III : Paskah Kristus : “Ada Kuasa di Balik Batu Yang
Terguling” (Paskah)
adalah wujud dari kasih dan kemurahan Tuhan bagi hidup, pelayanan dan Tema Minggu IV : Percaya Pada Yesus Yang Bangkit
tanggung jawab kita bersama di berbagai bidang tugas, usaha dan kerja kita.
Bulan yang masih lagi menjadi pergumulan untuk memaknai minggu Tema Bulan Mei : Membangun Ketahanan Keluarga, Gereja dan
sengsara, penderitaan dan kematian Tuhan Yesus tetapi juga kebangkitan Masyarakat
dan kemenangan-Nya dari alam maut dengan kekuatannya yang tidak Tema Minggu I : Menatalayani Ekonomi Keluarga Dengan Hikmat Allah
bercakar lagi. Batu penutup kubur itu telah terguling, tanda kuasa Allah Tema Minggu II : Jagalah Hati dan Rawatlah Tubuhmu
menang atas kematian. Di dalam kematian dan kebangkitan-Nya, kita telah Tema Minggu III : Pendidikan Yang Membebaskan
terhisab menjadi orang-orang pilihan-Nya. Keterpilihan itu bukan hanya Tema Minggu IV : Solidaritas Sebagai Perekat Hubungan Sosial
sebatas status, sebuah label atau atribut semata, melainkan sebuah gerak Tema Minggu V : Mengasihi Tuhan dan Bencilah Kejahatan
yang terus berdinamika, aksi yang mesti diaktualisasikan dengan seluruh
gerak pelayanan, pengabdian, usaha dan kerja kita bagi kepentingan dan Tema Bulan Juni : Dipenuhi Roh Kudus Untuk Menatalayani Ciptaan
kesejahteraan bersama. Dalam perspektif kebangkitan Kristus, kita memiliki Tema Minggu I : Roh Kudus Memberi Keberanian Untuk Bersaksi dan
hidup yang berpengharapan. Pengharapan yang tak lekang dimakan zaman. Melayani
Pengharapan yang mampu memberi perubahan yang signifikan di tengah Tema Minggu II : Alam Semesta Bukti Keagungan Tuhan
berbagai kenyataan hidup yang terus dibelenggu dengan berbagai persoalan Tema Minggu III : Allah Pemilik Tanah dan Menghidupkan Manusia
dan tantangan. Pengharapan yang memberi ruang membangun hidup yang Dengannya
lebih bermakna di tengah perbuatan-perbuatan hidup yang kehilangan Tema Minggu IV : Tanggungjawab Manusia Mengelola Alam
makna.
Hidup yang berpengharapan itu juga ditandai dengan kesungguhan Rumusan tema-tema di atas dan kajian teks Alkitab telah digagas
dan ketahanan kita sebagai orang-orang yang hidup dikuasai oleh Roh Kudus oleh masing-masing penulis dalam setiap materi Khotbah edisi April – Juni
Tuhan untuk selalu membangun iklim kehidupan gereja,masyarakat, bangsa 2022. Semoga materi Bina Khotbah ini semakin dalam digumuli agar
dan Negara yang harmonis dan damai. Roh Kudus juga yang meneguhkan kehidupan kita terus bermakna dan menjadi saluran berkat bagi banyak
kesaksian kita tentang Allah yang hidup dalam kata dan perbuatan nyata yang orang. Kami menyampaikan terima kasih kepada para penulis Materi Khotbah
lebih berfaedah. Sejalan dengan itu, kita diingatkan akan tanggungjawab atas kesediaan membantu LPJ GPM. Marilah kita terus memberi diri dan
bersama menjaga relasi antar sesama manusia juga lingkungan alam hidup dituntun oleh Roh Kudus dan Firman Allah supaya keteladanan Kristus
semesta sebagai tanda kita mengagungkan kebesaran Allah yang terus mewarnai seluruh perjalanan hidup dan pengabdian kita, sekarang dan ke
menyata di tengah kehidupan. Inilah sebagian realita yang menjadi masa depan. Tuhan Yesus memberkati.!!!
pergumulan kita di sepanjang bulan April-Juni melalui materi-materi binaan
termasuk Bina Khotbah edisi bulan April – Juni 2022.
Karena itu penjabaran Tema Bulan dan Mingguan pada bulan April – Lembaga Pembinaan Jemaat GPM
Juni, dijabarkan sebagai berikut :
Tema Bulan April : Penderitaan dan Kematian Yesus Menyelamatkan
Oleh : Pendeta Helky Brando Veerman 19

Percaya Pada Yesus Yang Bangkit


DAFTAR ISI Yohanes 20 : 24 - 29
Oleh : Pendeta Malgis Siahaya 24
Hal.
Menatalayani Ekonomi Keluarga Dengan Hikmat
Allah
KATA PENGANTAR i Kejadian 41 : 1 - 36
Oleh : Pendeta Rachel Iwamony Tiwery 28
DAFTAR ISI iii
Perempuan Yang Bersyukur dan Memberdayakan
Potensi Untuk Melayani (HUT Perempuan)
Dalam Penderitaan Tetaplah Mengharapkan Kisah Para Rasul 16 : 13 – 18
Keadilan Oleh : Pendeta Rina Salampessy Talaway 32
Mazmur 43 : 1 – 5 & Lukas 22 : 63 – 71
Oleh : Pendeta Sandra Pesiwarissa Engko 1 Jagalah Hati dan Rawatlah Tubuhmu
2 Raja – Raja 20 : 1 – 11
Kerelaan Dan Kesetiaan Memikul Salib Bersama Oleh : Pendeta Nory Titing Sipahelut 38
Yesus
Lukas 23 : 26 – 32 Pendidikan Yang Membebaskan
Oleh : Pendeta H. Talaway 6 Amsal 22 : 1 – 16
Oleh : Pendeta Martha Patty Tuanakotta 47
Kerelaan dan Kesetiaan Memikul Salib Bersama
Yesus Solidaritas Sebagai Perekat Hubungan Sosial
Lukas 23 : 44 – 49 Kejadian 47 : 1 - 12
Oleh : Pendeta Jois Fabeat Rooy 11 Oleh : Pendeta Jerry Paulus Takdare 55
Paskah Kristus : Ada Kuasa di Balik Batu Yang Kenaikan Yesus Meneguhkan Tugas Kesaksian
Terguling Mazmur 47 : 1 – 10 & Markus 16 : 19 – 20
Lukas 23 : 56b – 24 : 1 – 12 Oleh : Pendeta Jannes Alexander Uhi 61
Oleh : Pendeta Janes Lorwens 15
Mengasihi Tuhan dan Bencilah Kejahatan
Paskah Kristus : Ada Kuasa di Balik Batu Yang Mazmur 97 : 1 – 12
Terguling Oleh : Pendeta Daniel Wattimanela 67
Matius 28 : 1 - 10

iii iv
Roh Kudus Memberi Keberanian Untuk Besaksi dan
Melayani
Kisah Para Rasul 4 : 23 – 31
Oleh : Pendeta Lies Marantika Mailoa 71
v
Roh Kudus Memberi Keberanian Untuk Bersaksi
dan Melayani
Kisah Para Rasul 5 : 12 – 16
Oleh : Pendeta Alberth Akollo 74

Alam Semesta Bukti Keagungan Tuhan


Mazmur 104 : 1 – 18
Oleh : Pendeta J. V. Kainama 78

Allah Pemilik Tanah dan Menghidupkan Manusia


Dengannya
Imamat 25 : 23 – 28
Oleh : Pendeta Dessy Soselissa Gaspersz 81

Tanggung Jawab manusia Mengelola Alam


Kejadian 2 : 8 – 25
Oleh : Pendeta Beatris Mayaut Tamaela 85

Anda mungkin juga menyukai