Minggu, 03 April 2022 akibat perbuatan musuhnya. Pemazmur secara berulang menunjukkan
tindakan-tindakan para lawan atau musuhnya sebagai orang-orang yang
Oleh: Pendeta Sandra Pesiwarissa Engko, M.Th memiliki kepercayaan tidak sama dengan dia. Karena itu para musuhnya
bertanya kepada pemazmur pada pasal 42 ayat 4 dan ayat 11 yakni “Di
mana Allahmu?”. Pertanyaan ini menunjukkan sikap para musuhnya yang
Nas Bacaan : Mazmur 43 : 1 – 5 ; Lukas 22 : 63 - 71 intoleran atau tidak menghargai hak beragama atau kepercayaan pemazmur,
Tema Bulanan : Penderitaan dan Kematian Yesus Menyelamatkan sikap mendominasi, mengintimidasi bahkan tidak mengakui harkat dan
Seluruh Ciptaan martabat pemazmur. Ia memegang teguh agamanya sebagai identitas dan
Tema Minggu : Dalam Penderitaan Tetaplah Mengharapkan harga diri yang harus dihargai oleh orang lain. Namun ketika para musuhnya
Keadilan mempertanyakan keberadaan Allahnya, maka pertanyaan tersebut dianggap
oleh pemazmur sebagai pertanyaan yang sifatnya melecehkan dan menghina
harga dirinya. Sikap para musuhnya ini kemudian di konkritkan oleh
pemazmur dalam sebutannya kepada mereka sebagai “kaum yang tidak
Mazmur 43:1-5 dan Lukas 22:63-71 merupakan dua teks dalam Alkitab yang saleh”, “penipu”, “orang curang” (43:1), yang mengakibatkan keadaan
memiliki perbedaan secara historis. Namun sebagai Firman Tuhan, keduanya pemazmur seperti orang berkabung dan berada di bawah impitan (42:10 dan
akan dilihat sebagai kesatuan yang memberikan makna pesan dengan jiwa 43 : 2). Berkabung merupakan suatu keadaan kehilangan yang luar biasa,
sama dan saling melengkapi atau mendukung satu terhadap yang lainnya. yang dapat membawa seseorang pada kesedihan, dukacita hingga
Untuk itulah Lembaga Pembinaan Jemaat GPM memilih kedua teks ini secara keputusasaan. Kondisi ini dialami oleh pemazmur, bukan karena ia
bersamaan untuk menyampaikan satu kerangka pikir pembinaan kepada kehilangan seseorang, namun karena perbuatan para musuhnya yang telah
umat di minggu sengsara keeman Kristus yang terumus dalam tema mengakibatkan ia kehilangan harga diri dan rasa aman. Ketiadaan
mingguan “Dalam Penderitaan Tetaplah Mengharapkan Keadilan”. Ada dua penghargaan seperti demikian tentunya merupakan wujud ketidakadilan yang
(2) pokok pikiran utama yang dapat disampaikan dari dua teks Alkitab ini, dilakukan oleh para musuhnya kepada pemazmur. Status pemazmur di Babel
yakni : sebagai imigran, pengungsi dan orang asing, semakin memberi tekanan
ketidakadilan secara sosio-kultural yang kuat bagi pemazmur. Konteks
ketidakadilan pun dipertegas oleh pemazmur dengan menyerukan langsung
1. Satu latar konteks : KETIDAKADILAN
kepada Allah dalam pasal 43:1 yakni “berilah keadilan kepadaku, ya Allah…”.
Pada situasi ini, pemazmur menunjukkan kerapuhan atau kerentanannya
1.a. Kajian Mazmur 43:1-5 akibat penderitaan.
Mazmur 43 berada dalam satu judul besar dengan mazmur 42 yakni
“Kerinduan Kepada Allah, namun juga dalam satu situasi atau latar konteks 1.b. Kajian Lukas 22 : 63-71
yang sama yakni pembuangan/pasca pembuangan. Jan Christian Gertz, dkk Lukas 22 memamparkan salah satu jalan penderitaan yang harus dipikul oleh
dalam buku “Purwa Pusataka” mengatakan bahwa secara umum ratapan- Yesus akibat ketidakadilan dari para pemimpin agama. Gambaran Lukas
ratapan individual berasal dari periode pembuangan/pasca pembuangan. tentang sidang Mahkamah Agama terhadap Yesus yang berlangsung di pagi
Konteks tersebut dipaparkan oleh pemazmur dalam pasal 42 ayat 4-5, ayat 7 hari merupakan latar waktu yang dianggap oleh Dianne Bergant, dkk dalam
dan pasal 43 ayat 2-4. Bagian-bagian ini secara eksplisit menunjukkan buku “Tafsir Alkirab Perjanjian Baru” sebagai rujukan waktu yang lebih tepat
keberadaan pemazmur di luar Israel dan pada pasal 43 ayat 2 dengan untuk menunjukkan tugas dan fungsi mereka yang sesuai dengan peraturan
menggunakan kata “membuang” semakin merujuk pada suatu tempat yang saat itu. Rujukan waktu ini tentunya mendukung pula peran imam besar dan
dikenal sebagai pembuangan atau tepatnya pembuangan di Babel (abad ke- rasa kebencian dan upaya membunuh Yesus yang dilakukan terus menerus
5-2 SM). Konteks sosio-kultural dalam pembuangan digambarkan oleh
1 2
oleh imam-imam kepala, tua-tua dan pengawal-pengawal Bait Allah. kepada Allah, dengan satu ide utamanya yakni pengharapan. Pemazmur
Sebelumnya, mereka telah menunjukkan niat hati mereka secara nyata dalam menggunakan beberapa diksi langsung untuk menyampaikan kerinduan
peristiwa penangkapan Yesus di taman Getsemani. Pada episode berikut, kepada Allah, misalnya : “rindu” (42:2), “haus” (42:3), “teringat” (42:6) dan
Lukas semakin menegaskan niat hati mereka yang penuh dengan rancangan frasa-frasa yang secara eksplisit menunjukkan kerinduan tersebut (42:10 dan
tipu muslihat dan kejahatan tersebut dengan cara membawa Yesus ke rumah 43:3). Ungkapan kerinduan ini menunjuk pada pengharapan yang kokoh
Imam Besar (22:54-62). Cara ini merupakan upaya sengaja dari orang-orang dalam dari pemazmur kepada Allah. Tantangan dan ancaman karena
yang tidak menyukai Yesus, untuk memprovokasi situasi supaya terus tercipta ketidakadilan yang dilakukan oleh para musuhnya telah membuat pemazmur
rasa kebencian, penghinaan, tuduhan dan melakukan tindakan kriminal hanya memiliki satu pilihan jalan yakni hidup dalam pengharapan kepada
terhadap Yesus (ayat 63-65). Hal mana tentunya dapat untuk mempengaruhi Allah. Pengharapan merupakan daya dari dalam diri pemazmur untuk tetap
Imam besar sebagai seorang ketua Pengadilan Agama atau Mahkamah sabar, tabah dan bertahan secara aktif dalam menghadapi penderitaan.
Agama. Lukas memang tidak menghadirkan imam besar secara implisit Ungkapan-ungkapan kerinduannya pun menjadi seperti suatu “energi” supaya
dalam ayat 54-65, namun kesinambungan ceritanya pada ayat 63-71 pengharapannya tetap hidup bahkan hidup secara aktif. Pemazmur
menunjukkan maksud dari tindakan dan rencana selanjutnya dari orang-orang mempercayai hanya Allah yang bisa menolongnya menghadapi dan keluar
itu. Akibatnya, Imam Besar sebagai seorang pemimpin Mahkamah Agama dari siatusi penderitaan. Untuk itu dengan hidup berpengharapan, pemazmur
(Sanhedrin) tidak mampu bersikap adil dan benar dalam keputusannya menyampaikan kerinduannya kepada Allah dengan menggunakan sebutan
terhadap Yesus. Ia tidak dapat memberikan pertimbangan-pertimbangan yang dan penggambaran yang khas tentang Allah yang pemazmur kenal sebagai
menolong Yesus sebagai orang yang tak bersalah karena telah direcoki oleh “Penolong”, yang secara berulang disebutkan oleh pemazmur pada 42:6,
nafsu jahat banyak orang dan diboncengi dengan kepentingan-kepentingan 42:12 dan 43:5. Pengharapan yang tetap hidup bahkan aktif bekerja dalam
politik. Oleh sebab itu, Lukas melukiskan peran Imam Besar seperti diri Pemazmur pun lebih dipertegas oleh pemazmur melalui sebutannya
tenggelam dan hanyut bersama anggota Mahkamah Agama lainnya (yang kepada Allah sebagai “Allah Tempat Pengungsianku” (43:1). Pemazmur
dalam tradisi Yahudi berjumlah 70 orang). Ketidakadilan dan ketidakbenaran menyebutkan Allah seperti demikian karena harapannya pada rasa aman dan
diputarbalikan oleh mereka demi kepentingan diri dan kekuasaan semu. terlindungi akibat ketidakadilan para musuhnya. Sebutan “tempat
Agama berubah menjadi alat pemuas ego dan bukan lagi sebagai lembaga pengungsianku” semakin memperjelas pengharapan pemazmur dan
yang memberi rasa sukacita serta menghadirkan damai sejahtera. Dengan pengharapannya menjadi lebih aktif bergerak. Pemazmur tidak hanya
beraninya, mereka merancang kejahatan di dalam lembaga yang semestinya membutuhkan Allah yang menolong untuk memberi keadilan dan
melawan kejahatan itu. Nilai-nilai agama disusupi dan diganti dengan nilai- memperjuangkan perkaranya, yang mana menunjuk pada perlawanan
nilai pembenaran diri. Agama sebagai institusi moral pun kehilangan jati dengan tetap berada di tempat dan berhadap-hadapan dengan para
dirinya dan orang-orang yang bekerja dalam ruang ini pun sementara musuhnya terus menerus. Pemazmur juga membutuhkan suatu keadaan
mengalami kematian nurani sebagai PELAYAN ALLAH. Yesus pun yang menghindarkannya, melepaskan atau meluputkannya dari para
memahami kondisi yang telah mengakibatkan penderitaan bagi diri-Nya, musuhnya. Pengharapan ini disampaikan oleh pemazmur dalam bentuk
namun Ia tetap setia kepada Allah. Jawaban-jawaban-Nya bukan sebuah permohonan pribadi kepada Allah. Dengan demikian, pengharapan sebagai
upaya penghindaran, namun mengandung suatu daya tahan menghadapi daya tahan menjadi solusi bagi pemazmur menghadapi kerentanan atau
penderitaan. Daya tahan itu berisi keberanian, ketabahan, dan berwujud kerapuhannya akibat penderitaan.
dalam strategi yang tepat untuk mengatasai penderitaan itu
2. Satu ide : PENGHARAPAN 2.b. Kajian Lukas 22:63-71
Sikap Yesus sebagai respon terhadap Mahkamah Agama mungkin terlihat
2.a. Kajian Mazmur 43:1-5 membingungkan. Yesus tidak memberi jawaban sesuai dengan pertanyaan
Beberapa teolog menganggap Mazmur 43 mungkin sekali merupakan satu yang diberikan kepadanya dan pada jawaban-Nya pun tidak ada upaya untuk
kesatuan dengan Mazmur 42. Judul besar kedua pasal ini adalah kerinduan membela diri-Nya yang tak bersalah. Apakah hal ini dapat sebut sebagai
3 4
perwujudan dari hidup berpengharapan? BENAR. Yesus menjawab dengan MATERI BIMBINGAN KHOTBAH (MS VII)
mengatakan “Mulai sekarang Anak Manusia…”, merupakan penekanan Minggu, 10 April 2022
Yesus tentang keberadaan diri-Nya sebagai manusia dan sifat-Nya sebagai
wakil manusia. Sebutan pada dirinya sebagai “Anak Manusia” hendak 5 H. Talaway
Oleh: Pendeta
membuktikan bahwa Yesus adalah manusia seutuhnya, misalnya dalam
Lukas 7:24, yang menunjukkan ia bisa juga makan dan minum bersama
dengan orang-orang berdosa lainnya. Lukas 22:22 menekankan bahwa Nas Bacaan : Lukas 23 : 26 – 32
Yesus mengalami kehidupan yang tidak nyaman sama seperti manusia lain Tema Bulanan : Penderitaan dan Kematian Yesus Menyelamatkan
pada umumnya. Penderitaan sebagai kondisi tertinggi yang melukiskan Seluruh Ciptaan
kerapuhan atau kerentanan manusia, juga dialami oleh Yesus secara nyata. Tema Minggu : Kerelaan dan Kesetiaan Memikul Salib Bersama
Yesus menjalani penderitaan selama Ia hidup hingga mengalami kematian di Yesus
penyaliban, sebagaimana yang dialami juga oleh manusia yang lain.
Sekalipun kematian memang bukan akhir dari kehidupan Yesus, melainkan
kebangkitan, namun jalan kemanusiaan itu harus tetap ditempuh-Nya, supaya PENGANTAR
keselamatan Allah berwujud bagi manusia. Untuk itu, ketika Yesus Tema bulan April hendak mengajak jemaat untuk mendalami dan
menyebutkan diri sebagai Anak Manusia dalam situasi penderitaan-Nya, menghayati makna penderitaan dan kematian Yesus yang menyelamatkan
maka terkandung di dalamnya berita pengharapan yang berlangsung dalam seluruh ciptaan. Itu berarti makna penderitaan dan Kematian Yesus tidak
ketaatan dan kesetiaan kepada Allah. Yesus kemudian melanjutkan sebutan hanya diperuntukkan bagi orang Kristen atau gereja, tetapi juga bagi seluruh
Anak Manusia dengan frasa “…sudah duduk di sebelah kanan Allah Yang ciptaan-Nya. Dalam hubungan ini, tema khotbah pada Minggu Sengsara
Mahakuasa”. Dalam frasa ini, mengandung makna pengakuan dan Yesus Kristus ke VII, menggunakan tema “Kerelaan dan Kesetiaan Memikul
pengharapan-Nya kepada Allah Yang Mahakuasa. Jawaban Yesus sekaligus Salib Bersama”. Tema ini hendak mengajak jemaat sebagai murid-murid
juga mewujudkan ketaatan dan kesetiaan-Nya kepada Allah. Dengan Yesus untuk memikul salib dengan kerelaan dan kesetiaan mengikuti Yesus
demikian, dalam pengharapan-Nya di tengah penderitaan, Yesus hendak di jalan kesengsaran dan kematian-Nya menuju kepada kemuliaan-Nya.
menyatakan tentang pentingnya sikap iman yakni tetap taat dan setia kepada Memikul salib di jalan penderitaan dan kematian tentu merupakan jalan yang
Allah. harus ditempuh dengan sukarela dan kesetiaan sebagai tanda kemuridan
yang mengikuti Yesus . Tetapi apa sesungguhnya makna jalan salib itu dan
Penutup bagaimana menjalaninya dalam pengalaman hidup kita yang nyata dan
Demikian tulisan bina khotbah ini dibuat dalam berbagai keterbatasan. relevan sekarang ini?
Semoga dapat dikembangkan oleh para pengkhotbah sesuai dengan konteks Untuk memahami makna jalan salib dalam konteks dewasa ini ,
masing-masing. maka pertama-tama kita perlu memahami pesan utama (kerygma) yang
hendak disampaikan Lukas dalam Lukas 23:26-32 (jalan salib). Untuk itu kita
perlu membacanya dalam hubungan dengan Kisah Sengsara Yesus (22:1-
23:56), yang terdiri dari narasi-narasi kecil, yaitu: pengantar (22:1-6),
Perjamuan terakhir (22:7-38), Berdoa di bukit Zaitun (22:39-53), Pengadilan di
depan Mahkamah agama Yahudi (22:54-71), pengadilan di depan Herodes
dan Pilatus (23:1-25) dan jalan Salib dan Kematian-Nya (22:26-56).
KAJIAN TEKS bahwa sekalipun Yesus disangkal, ditolak, diolok-olokan, dihina dan dianiayai,
Interpretasi Lukas terhadap jalan salib (23:26-32) jika dibaca dalam tetapi Ia tetap menampikan diri-Nya sebagai “Anak Manusia yang akan
terang serangkain kisah Sengsara Yesus (22:1-23:56), maka akan dilihat duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa”. Itu berarti apa pun terjadi
gambaran sebagai berikut: Kisah penderitaan ini diawali dengan perencanaan dengan penderitaan dan kematian-Nya, Ia akan dimuliakan. Jalan salib
pembunuhan terhadap Yesus yang dengan sengaja diperan oleh para imam menuju kepada kemuliaan-Nya. Selain itu, Yesus digambarkan sebagai Anak
kepala dan ahli Taurat (22:1-3) dan Yudas yang bersekongkol dengan Allah, yang mempunyai relasi khusus dan intim dengan Allah Bapa dan diutus
mereka (22:3-6). Kemudian Yesus melakukan perjamuan Paskah terakhir untuk melakukan kehendak Allah dengan kuasa Allah.
bersama para murid-Nya sampai kegenapan Kerajaan Allah (22:7-38) yang Lalu menyusul dengan pengadilan Yesus di hadapan Pilatus (23:1-
dijadikan awal dari perjamuan kudus Gereja. Sesudah perjamuan, Yesus 25). Pengadilan di hadapan Pilatus, didahului dengan Herodes yang
berbicara tentang perencanaan pembunuhan terhadap diri-Nya oleh seorang mengolok-olok dan mempermainkan Yesus sebagai sebagai Raja (ay.2).
murid-Nya, Yudas (22:21-22). Namun para murid lain sama sekali tidak Lukas menampilan Yesus sebagai tokoh yang tidak bersalah (ay.15), tetapi
memberi perhatian dan empati, karena mereka begitu asyik bertengkar terus dihina dan diperolok-olok. Kemudian Yesus dibawa ke hadapan Pilatus
tentang siapakah yang paling besar di antara mereka. Rupanya mereka dengan tuduhan-tuduhan sebagai orang yang menyesatkan bangsa,
masih berpikir dalam mindset para penguasa pada waktu itu (22:23-25). menghasut rakyat, melarang membayar pajak kepada kaisar,
Karena itu Yesus hendak mengubah mindset mereka tentang kebesaran para memproklamasikan diri-Nya sebagai Kristus, Raja orang Yahudi (ay.2.5.14),
pengikut-Nya dari mentalitas penguasa kepada mentalitas pelayan (22:26-27) Namun Pilatus menolak tuduhan itu karena ia tidak mendapat kesalahan apa
sekaligus menganugerahkan janji kegenapan Kerajaan Allah bagi mereka pun pada Yesus (ay.14,22). Herodes pun tidak menemukan kesalahan apa
(22:28-30). Namun, mereka harus mawas diri dalam menghadapi situasi sulit pun pada Yesus (ay.15) Jadi, Lukas mau menekankan bahwa sekalipun
dan kritis yang sudah dekat. Dalam hubungan ini Yesus menubuatkan tentang Yesus tidak bersalah tetapi Yesus tetap dihina, diejek dan disalibkan atas
penyangkalan Petrus (22:31-34) sekaligus berdoa agar Petrus tetap setia tuntutan massa.
dan dapat sadar Kembali menguatkan “saudara-saudara seiman” (= para Lukas 23:26-32 adalah kisah tentang jalan salib, yaitu jalan menuju
pengikut Yesus) agar mereka pun tetap setia (22:30). Ketika mereka diutus penyaliban-Nya. Ketika Yesus sedang dalam perjalanan menuju penyaliban-
dahulu, situasinya memang lain tetapi dalam situasi sulit ini mereka akan Nya, Simon orang Kirene (nama sebuah kota Pelabuhan di Libia, Afrika
dianggap sebagai penjahat atau pemberontak, sama seperti Yesus sendiri Utara) yang datang dari luar kota (tepatnya dari ladang) dipaksa tentara-
juga dianggap sebagai penjahat (22:35-38). tentara Romawi untuk memikul salib Yesus menuju ke bukit tengkorak untuk
Kisah penderitaan ini berlanjut Ketika Yesus berdoa di bukit Zaitun disalibkan (ay.26). Dengan ini, Lukas hendak menggunakan ceritra Simon
(22:39-46). Di sini Lukas memberi gambaran tentang Yesus yang sungguh- orang Kirene itu sebagai tanda kemuridan. Artinya, orang yang mau menjadi
sungguh bergumul dalam doa tentang dua hal penting: (1) Sekalipun Yesus murid Yesus harus bersedia dengan sukarela dan kesetiaan untuk memikul
tidak mencari-cari penderitaan, namun Ia rela menjalaninya demi ketaatan salib setiap hari di jalan salib bersama Yesus. Selain itu, Lukas juga memberi
dan kesetiaan kepada kehendak Allah. (2). Yesus tampil bukan sebagai gambaran bahwa masih banyak orang, termasuk perempuan-perempuan
korban yang perlu diselamatkan, tetapi sebagai penyelamat yang dengan dengan ratap-tengis mengikuti Yesus di jalan salib (ay. 27). Dengan ini Lukas
sukarela mengembankan tugas penyelamatan-Nya. Dalam Kisah tentang hendak memperlihatkan bahwa ternyata tidak seluruh rakyat menolak Yesus.
Yesus ditangkap (22:47-53), Lukas memberi gambaran tentang Yesus Yesus menanggapi tangisan mereka dengan mengatakan : “Jangan
sebagai tokoh penyembuh, penyelamat dan anti-kekerasan. Karena itu, Ia menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu”(ay.28).
seharusnya tidak diperlakukan sebagai penjahat atau pemberontak.. Dengan ini Lukas hendak mengatakan bahwa bukan kesengsaraan dan
Ketika Yesus digiring ke hadapan Mahkamah agama Yahudi (22:54- kematian Yesus yang perlu diratapi, tetapi ratapilah nasib Yerusalem yang
71), Lukas menggambarkan tiga peristiwa yang terjadi yaitu penyangkalan akan mengalami kehancurannya karena keetidakpercayaan mereka.
Petrus (aya.54-62), pengolok-olokan para serdadu Romawi (ay.63-65) dan Serupa dengan khotbah eskatologis (21:23), Lukas memperlihatkan
sidang “para tua-tua bangsa Yahudi” (ay.66-71). Di sini tampak gambaran bahwa Yesus menggambarkan malapetaka kehancuran Yerusalem sebagai
7 8
siksaan berat bagi perempuan hamil yang hamil dan sedang menyusui bayi: ketaatan kepada kehendak Allah untuk menyelamatkan seluruh
“berbahagialah perempuan mandul dan rahimnya tdak pernah melahirkan dan ciptaan-Nya. Para pengikut pun tidak perlu mencari-cari penderitaan,
yang susunya tidak pernah menyusui” (ay.29). Lukas menggunakan karena mengikuti jalan salib bukanlah jalan pemaksaan tetapi jalan
gambaran-gambaran dari Perjanjian Lama ini (Yes 54:1; Hos 10:8) untuk kerelaan dan kebebasan untuk menyatakan ketaatan dan kesetiaan
melukiskan kengerian nasib kehancuran Yerusalem. Lukas juga kita kepada kehendak Allah yang hendak membawa kita dan seluruh
menggunakan metafor “kayu hidup” (kayu hijau/mentah) dan “kayu kering” (23 ciptaan-Nya kepada kehidupan yang berkualitas dan bermakna.
: 31) untuk melukiskan bahwa Yesus sebagai “kayu yang hijau” Kehidupan yang berkualitas dan bermakna hanya dapat diperoleh
sesungguhnya tidak bersalah, bukan pemberontak seperti dituduh para dengan sukarela mengikuti teladan Yesus sebagai orang yang benar
pemimpin Yahudi. Karena itu Ia tidak layak dihukum mati, sekalipun nyatanya dalam menempuh jalan salib untuk membebaskan dan
Ia diperlakukan dengan kejam dan disalibkan. “Kayu kering” mengacu menyelamatkan seluruh ciptaan-Nya dari ketidakadilan, kekerasan,
kepada pemimpin-pemimpin Yahudi, orang-orang Yerusalam dan orang kebencian dan permusuhan, penipuan, kehancuran yang
Yahudi yang sesungguhnya bersalah dan patut dihukum. Oleh karena itu, mengerikan akibat ulah manusia.
mereka yang suka memberontak itu akan mengalami perlakuan yang lebih 3. Yesus sebagai orang benar menyadari bahwa realitas yang kita
kejam dan mengerikan. alami, tidak pernah terlepas dari berbagai pikiran, emosi dan
Yesus sebagai orang benar, tetap digiring ke penyaliban bersama- perilaku manusia yang jahat: secara kolektif suka merencanakan
sama dengan dua penjahat (23:32). Lukas melukiskan Yesus sebagai orang kejahatan: permusuhan, kepalsuan, ketidakadilan, penipuan
benar, dianggap dan diperlakukan seperti dua penjahat lain yang akan kekerasan verbal dan non-verbal, pelecehan, penghinaan harkat
disalibkan (23:33). Bahkan Yesus sebagai orang yang benar juga masih terus dan martabat manusia. Karena itu kita perlu belajar dari Yesus
diperolok-olok dan dihina di kayu salib, baik oleh para pemimpin Yahudi, para sebagai orang yang benar dalam menempuh jalan salib : jalan
prajurit Romawi maupun oleh seorang penjahat yang hendak dihukum mati. memberi hidup bagi orang lain, jalan terus berdoa dalam kelemahan
Namun demikian, Ia tetap berdoa mohon pengampunan bagi mereka (23:34) dan pencobaan, jalan seorang pelayan, bukan penguasa duniawi,
bahkan menyelamatkan seorang penjahat yang hendak dihukum mati jalan perjuangan yang berat untuk pembebasan dan penyelamatan,
bersama-Nya (23:42-43). sekalipun itu merupakan jalan salib, jalan penderitaan, jalan yang
sulit, berliku-liku, berpeluh. Bagaimana kita dapat menjalani jalan
PERTIMBANGAN HOMILETIK penderitaan yang berat dengan tenang dan sukarela demi ketaatan
Ada beberapa pesan teks yang perlu dipertimbangkan dalam khotbah dan kesetiaan kepada Kehendak Allah? Bagaimana kita dapat
Minggu Sengsara Yesus VII (mungkin ada peneguhan sidi baru) melawan beragam kejahatan dan penderitaan, bukan dengan sikap
1. Lukas 23 : 26 - 32 melukiskan jalan salib yang ditempuh Yesus pasrah kepada keadaan dan nasib, bukan dengan jalan kekerasan,
sebagai orang yang benar. Orang yang mau mengikuti Yesus harus kebencian, permusuhan, pelecehan, penghinaan perendahan
bersedia memikul salib setiap hari seperti Simon orang Kirene, martabat manusia melainkan dengan jalan salib yang ditempuh
pengikut Yesus, mengikuti jalan salib Yesus menuju kepada bersama Yesus sebagai orang yang benar, tidak bersalah.
kemuliaan-Nya. Jalan salib dan kematian-Nya bukan tujuan tetapi 4. Pesan teks ini dapat dikembangkan lebih lanjut dalam khotbah kita,
cara dan gaya hidup kemuridan yang mengikuti teladan Yesus dengan cara berdialog secara kritis, kreatif dan eksistensial dengan
sebagai orang yang benar. konteks gumul kita setiap hari.
2. Untuk memahami makna salib dan jalan salib yang ditempuh Yesus
kita perlu belajar dari apa yang dijalani Yesus sebagai orang benar. Selamat mempersiapkan dan menyampaikan khotbah
Yesus dengan dengan sukarela dan kesetiaan menempuh jalan
salib, bukan karena Ia suka menderita atau mencari-cari
penderitaan, tetapi Ia rela menempuh jalan salib demi kesetiaan dan
9 10
MATERI BIMBINGAN KHOTBAH (JUMAT AGUNG) menyaksikan kejadian itu sambil mengolok-olokkan Dia, “jika Engkau
Jumat, 15 April 2022 adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu” (ay.36-37). Empat,
Ada juga seorang penjahat yang disalibkan bersama Yesus, menghujat
Oleh : Pendeta Jois Fabeat - Rooy Dia (ay.39), tetapi yang seorang lagi melihat Yesus dan menjadi sadar,
menyesal dan berharap kemurahan dari Yesus (ay.40-42). Lima, ada
Nas Bacaan : Lukas 23 : 44 - 49 pula kepala pasukan yang melihat kejadian itu lalu mengaku, “sungguh,
Tema Bulanan : Penderitaan dan kematian Yesus Menyelamatkan orang ini adalah orang benar” (ay.47). “Orang benar (dikaios)” artinya
Seluruh Ciptaan orang baik, yang tidak selayaknya dihukum. Kepala pasukan sebagai
Tema Mingguan : Kerelaan dan Kesetiaan Memikul Salib Bersama Yesus seorang komendan yang bertanggungjawab dalam melaksanakan
proses penyaliban, sebelumnya tahu bahwa Yesus bersalah, sama
seperti yang dilihat oleh pengadilan. Namun kematian Yesus dengan
1. Kejadian Yesus disalibkan dan mati berlangsung di sebuah tempat yang semua tanda heran yang terjadi, telah membuatnya menyadari
bernama “Tengkorak” (Lukas 23: 33). Dalam bahasa Aram di sebut kesalahan lalu berbalik memuliakan Allah. Enam, ada lagi semua orang
“Golgota”. Salah satu tradisi mengatakan, itu sebuah tempat sedikit di yang mengenal Yesus dari dekat termasuk perempuan-perempuan yang
luar kota Yerusalem pada waktu lampau. Sekarang tempat itu di sebut mengikuti Dia sejak dari Galilea. Mereka berdiri jauh-jauh dan melihat
“Garden Tomb, Makam Taman”, di situ ada sebuah batu karang yang semua kejadian itu (ay.49). Ungkapan “berdiri jauh-jauh dan melihat”
bentuknya mirip tengkorak. Orang-orang yang pernah berwisata rohani dapat diartikan sebagai sikap ketakutan dan ketidakberdayaan
ke Israel memberikan informasi yang sama tentang “Makam Taman” menghadapi kematian Yesus. Dengan demikian, satu kejadian, banyak
sebagai salah satu spot yang dikunjungi. Di situlah Yesus disalibkan dan mata menyaksikan, bermacam reaksi dan sikap. Kita sebagai pembaca
mati. Injil Lukas bertanya, apa yang sebenarnya terjadi di bukit Golgota itu?
2. Cerita Kejadian Yesus mati dalam Lukas 23: 44-49 ini, akan dilihat pula Sebab ada yang memandang dengan hinaan, ejekan dan hujatan. Ada
dalam kaitannya dengan cerita saat Yesus disalibkan (Luk. 23: 33-43) yang menatap penuh harap akan kemurahan. Ada yang mengaku
dan dikuburkan (Luk.23: 50-56a). Penulis Injil Lukas menuliskan bahwa dengan sadar, ada yang mengambil jarak dan hanya melihat dari jauh
ada banyak mata menatap kejadian ketika Yesus disalibkan dan mati di tanpa berani berbuat apa-apa.
situ, kemudian mengambil sikap masing-masing (Luk. 23: 33-49). 3. Kejadian eksekusi yang ganjil di hari jumat siang itu, membuat semua
Mereka menyaksikan apa yang terjadi di depan mata, dan menunjukkan mata terpaku menatap Yesus yang tergantung di kayu salib. Menatap
sikap mereka masing-masing. Siapa sajakah mereka itu menurut Injil tanpa mengerti apa yang sesungguhnya sedang terjadi. Manusia, sering
Lukas?. Satu, ada orang banyak yang melihat kejadian itu sebagai hanya bisa melihat yang nampak dari luar atau yang tampak di mata.
tontonan, berkerumun lalu berakhir dengan pulanglah mereka sambil Demikian halnya orang-orang yang berada di sekitar salib di bukit
memukul-mukul diri (ay.35a, 48). Cara penulis menggambarkan sikap tengkorak. Mereka melihat namun sesungguhnya tidak tahu apa yang
mereka yang pulang sambil memukul-mukul diri memperlihatkan adanya sedang terjadi. Hanya Yesus sendiri yang tahu apa yang terjadi. Itu
kesedihan dan penyesalan yang dalam. Mereka adalah orang-orang sebabnya Dia memohon ampun kepada Bapa. “Ya Bapa, ampunilah
yang selama ini berada dengan Yesus, melihat dan mengalami semua mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”. (ay.34).
mujizat yang Ia lakukan, tetapi mereka tidak mampu memahami semua Ketika kejadian Yesus mati terjadi, penulis Injil Lukas menuliskan di ayat
ajaran-Nya, menjadi ragu-ragu bahkan tidak percaya bahwa Yesus 45, “sebab matahari tidak bersinar dan dan tabir bait suci terbelah dua”.
adalah Tuhan. Dua, ada pemimpin-pemimpin yang melihat kejadian itu Jadi, Kejadian Yesus mati disertai dengan tanda-tanda yang
lalu mengejek Tuhan Yesus, “Orang lain Ia selamatkan. Biarlah mengherankan yakni kegelapan selama 3 jam meliputi seluruh daerah
sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, tempat Yesus dieksekusi. Kejadian ini menandakan bahwa kematian
orang yang dipilih Allah (ay.35). Tiga, ada prajurit-prajurit yang Yesus bukanlah kematian biasa, melainkan kematian seseorang yang
11 12
benar sebagaimana yang dinyatakan oleh kepala pasukan. Selain tanda diri. Jadi, melalui kematian Yesus, semua orang memiliki kedudukan
alam, Tabir Bait Suci yang memisahkan ruang kudus dengan ruang yang sama di hadapan Tuhan Allah dan layak untuk menjumpai-Nya.
maha kudus terbelah dua.Tabir Bait Suci terbuat dari kain lenan dan 4. Itulah sesungguhnya yang terjadi di jumat siang, di tempat yang
digantungkan pada empat tiang kayu penaga dengan sangat kuat bernama Tengkorak. Korban suci, Anak Domba Allah sedang
sehingga tidak mudah robek. Itu bukan tirai biasa. Itu tirai simbol dipersembahkan ke hadapan Allah. Di situlah agungnya jumat siang
pemisahan. Pemisahan antara Allah yang kudus dengan manusia yang di sebut Jumat Agung itu. Korban Domba Allah yang suci
pendosa. Pemisahan antara Allah yang suci dengan manusia yang berlangsung satu kali untuk selama-lamanya demi dunia ini. Yesus setia
berdosa dan hanya setahun sekali seorang Imam Besar boleh menyibak dan rela menanggungnya sampai mati hanya supaya kita ditebus dan
tirai itu, tetapi dengan syarat harus ada seekor anak domba jantan atau diselamatkan. Oleh karena itu, setiap kali kita merayakan Jumat Agung
anak lembu yang tidak bercacat disembelih sebagai korban dan memandang pada salib Golgota, setiap kali kita makan roti dan
penghapusan dosa dan pendamaian (bnd.Keluaran 30: 10; Imamat 16: minum anggur di Perjamuan Kudus, setiap kali kita mengaku untuk ikut
1-34, Ibrani 9: 2-7). Dalam ritus tahunan tersebut, hanya Imam Besar memikul salib bersama Yesus, ingatlah! pengorbanan Tuhan Yesus itu
yang berperan sebagai perantara yang kudus antara umat dengan Allah, dilakukan karena kita. Semua ditanggungNya demi dan untuk kita
diizinkan masuk ke dalam ruang maha suci. Penulis Injil Lukas ingin manusia berdosa. Jadi marilah kita hidup dengan syukur dan
mengatakan di sini, itulah yang sesungguhnya terjadi di hari jumat siang, memanfaatkan akses atau kesempatan terbuka kepada Sang pencipta
di sebuah tempat bernama Tengkorak. Sebuah upacara suci yang tidak ini dengan baik. Jangan hidup lagi seperti dulu. Kita hidup dan berlaku
nampak oleh mata telanjang manusia. Sebuah upacara suci yang seolah-olah tirai itu masih ada. Tirai dosa, tirai pemisahan dan
berlangsung dalam kegelapan selama tiga jam. Upacara korban Anak diskiriminasi karena berbagai alasan: suku,ras,agama,golongan,status,
Domba Allah, Yesus Kristus. Dia tidak bernoda dan bercela, suci dan jabatan dan kedudukan, dan sebagainya. Tirai kebencian, dendam dan
bersih, tetapi Dia disembelih, tubuh-Nya tercabik, darah-Nya mengalir permusuhan. Melalui kehidupan sehari-hari seharusnya kita hadir untuk
dan nyawa-Nya diserahkan,“Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu kuserahkan menjembatani setiap konflik, permusuhan, dan berbagai perbedaan
nyawaku”(ay.46). Seruan Yesus untuk terakhir kali kepada Allah Bapa di yang memisahkan manusia dengan sesamanya. Namun seringkali
kayu salib merupakan seruan yang lahir karena penderitaan yang dalam terjadi justru kehidupan kita menjadi tabir yang menutupi atau
disertai keyakinan sepenuhnya untuk taat dan setia sekalipun di tengah menghalangi komunikasi dan proses pendamaian. Kehadiran kita
penderitaan. Kesetiaan dan kerelaan yang menjadi sikap Yesus ini telah menjadi kehadiran yang semakin memperkuat sekat-sekat atau tembok-
nampak sejak awal perjalanan hidup dan pelayanan-Nya. Ia membiarkan tembok yang memisahkan sesama yang semula hidup dengan rukun
diri-Nya mengalami banyak hinaan, hujatan dan siksaan. Nyawa-Nya dan damai. Ketika bekerja dan melayani, ada yang menciptakan
pun terancam. Yesus tidak membalas semua yang dialaminya itu keributan atau kekacauan untuk merusak relasi kasih. Jika demikian
sekalipun Ia memiliki kuasa untuk melakukannya. Yesus lebih memilih maka kehadiran dan peran kita menghalangi karya keselamatan Allah
menyatakan ketaatanNya kepada Allah Bapa, hingga puncaknya ketika yang mendamaikan dan mengampuni. Kita tidak hidup sebagai Anak
Ia rela menyerahkan nyawa-Nya dalam kematian di kayu salib. Kematian Allah yang benar. Sebab itu, mari kita hayati Jumat Agung dan terus
Yesus yang ditandai dengan terbelahnya Tabir Bait Suci dari atas berubah. Kita berdoa dan beribadah kepada-Nya dengan lebih tulus.
sampai ke bawah, menandakan bahwa tidak ada lagi pembatas yang Kita mendengar dan menekuni firman-Nya dengan lebih sungguh. Kita
memisahkan Allah dengan manusia. “Tirai pemisah” atau “pembatas” mengasihi dan melayani-Nya dengan lebih serius. Kita rela dan setia
antara Allah dan manusia diruntuhkan, sehingga semua orang memiliki memikul salib bersama Tuhan Yesus. Tidak ada lagi tirai dan batas
akses atau kesempatan yang sama untuk masuk ke Tempat Maha untuk Allah mencurahkan anugerah-Nya kepada seluruh ciptaan. Tirai
Kudus dan langsung menghadap hadirat Allah (bnd.Ibrani 10 :19-24). itu sudah koyak!!! Karena itu, cintailah Tuhan dengan sungguh.
Manusia tidak memerlukan lagi perantara lain sebab Kristus telah Berikanlah yang terbaik demi kemuliaan nama-Nya, sebab Ia sudah
mengambil alih posisi tersebut. Untuk itulah Yesus Kristus berkorban memberikan semuanya kepada kita...
13 14
Have a Blessed Good Friday………………. MATERI BIMBINGAN KHOTBAH (PASKAH I)
Minggu, 17 April 2022
16
agar melalui kita pintu terbuka untuk orang lain mengalami kasih Allah. MATERI BIMBINGAN KHOTBAH (PASKAH II)
Berusahalah untuk dibangkitkan ke kehidupan, harapan, optimisme, kerja Senin, 18 April 2022
keras, mengampuni mereka yang menyakiti, dan berdamai dengan
semua orang bahkan semesta ini. Oleh : Pendeta Helky Brando Veerman
PENGANTAR
Penderitaan dan kematian merupakan dua kondisi yang tidak terlalu
baik untuk dijalani dan dilami oleh manusia pada umumnya. Bila harus
memilih, kebanyakan orang cenderung tidak akan memilih untuk hidup dalam
penderitaan, tidak terkecuali kebanyakan dari orang Kristen. Demikian juga
dengan kematian. Akan tetapi tema pelayanan kita di bulan April ini
(Penderitaan dan Kematian Yesus Menyelamatkan Seluruh Ciptaan),
demikian juga Tema Paskah di tahun ini – sekaligus menjadi tema minggu ini
(Ada Kuasa di Balik Batu yang terguling) mengisyaratkan hal yang patut
direnungkan dan ditelaah lebih dalam sebagai orang beriman. Bahwa Justru
melalui penderitaan dan kematian Yesuslah seluruh ciptaan memperoleh
keselamatan lebih khusus manusia.
Dan bahwa batu yang terguling karena kuasa kebangkitan Kristus, akan
“seumpama” pergumulan orang percaya, beban berat (seperti batu) yang
tetap dapat diselesaikan bersama dengan kuasa Kristus yang bangkit dan
menang. Spirit ini (penderitaan, kematian dan kebangkitan Kristus) akan
menjadi daya hidup yang menguatakan umat dalam menghadapi dan
menggulingkan “batu” yang masih terus menghimpit dengan energi baru dari
Paskah Kristus. Baik pandemi Covid-19 dengan segala dampak yang
menyertai, bencana alam dimana mana, cuaca ekstrim dan perubahan iklim
maupun perdamaian dunia yang sedang terancam hari ini dengan berbagai
peperangan yang timbul. Matius 28:1-10 akan menolong kita memotret spirit
kebangkitan pada kebaktian syukur ke-2 Paskah Kristus ini.
TELAAH TEKS
18
Mulai dari Pasal 16, kitab Injil ini menekankan pada salib dan Yesus nanti (Mark. 16:1 ; Luk. 24:1). Ketiga, sebagaimana bacaan hari
penderitaan yang mengecewakan dari sang Mesias yang harus mati karena ini, Matius 28 :1 menerangkan bahwa waktu masih fajar menjelang hari
desakan bangsaNya sendiri (khususnya oleh para tua-tua, ahli taurat, para Minggu, tetapi aktifitas untuk pergi ke kubur Yesus untuk meminyaki
farisi dan Imam-imam kepala) menjadi fokus Matius. Akan tetapi walaupun jenasah Yesus dengan rempah-rempah sudah dilakukan oleh para
Yesus berbicara tentang kematianNya, 19 Ia juga berjanji akan bangkit kembali 20
perempuan, bahkan tidak ditemani oleh murid-murid laki-laki termasuk 3
(bd 16 :21; 17:9, 23 ; 20 :19 dst.). Dan secara khusus, dalam satu pasal yang orang murid yanng sangat dikasihiNya itu (Petrus, Yakobus dan
pendek ini, Matius menunjukan bahwa bagaimana suatu peristiwa sedih dan Yohanes). Para murid laki-laki justru sedang ketakutan dan bersembunyi
putus asa karena kematian sang Mesias diubah menjadi kemenangan melalui di salah satu rumah dengan pintu yang dikunci karena takut ketahuan (bd
kuburan yang kosong dan batu yang terguling. Dari Penderitaan kepada Yoh.20 19). Situasi ini justru ingin menegaskan bahwa Paskah Kristus
sukacita, dari kematian kepada kehidupan dan keselamatan. Sesungguhnya dimulai dengan pengharapan. Pengharapan yang dibangun dari iman
ada kuasa (kehidupan) di Balik Batu Yang Terguling. yang kokoh dari orang-orang yang sering taidak dipandang dan dianggap
rapuh dan rentan tetapi sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang
a. Pengharapan Kokoh Para Perempuan ( ayat 1) kuat dan kokoh dalam iman dan pengharapan. Ya, Para perempuan.
Ada yang memulai menelaah teks ini dengan menggunakan sudut
pandang yang bernada pesimis dan putus asa. Bahwa peristiwa Pakskah b. Kuasa Sorgawi Yang Menghidupkan (2-4)
Kristus justrus diawali dengan ketiadaan pengharapan. Para perempuan Pada bagian ini Penulis kitab injil Matius ingin menegaskan kalau,
yang datang dengan masih membawa perasaan sedih, duka dan kuasa kematian, kuasa maut tidak berdaya menghadapi kuasa sorgawi
kehilangan karena kematian Yesus, Sang Guru mereka di salib.Tapi saya (kuasa Allah yang menghidupkan). Bahwa apa yang sudah dijanjikan
mencoba melihat gambaran ayat pertama yang ditampilkan penulis Injil tentang kebangkitanNya (bd Mat 16 : 21 ; Mar.8 : 31 ; Luk. 9 :22 dst )
Matius ini sebaliknya. Kesetiaan, Iman dan Pengharapan yang kokoh dari akan digenapi. Janji tentang kebangkitanNya yang berulang-ulang
para perempuan yang telah mengikuti Yesus sejak awal. Berbeda disampaikan pada murid-muridnya ketika ia masih ada dalam pelayanan
dengan murid-murid laki-laki yang sudah lari meninggalkan Yesus sejak dengan mereka tidak menjadi pegangan kuat para Murid (laki-laki).
peristiwa “Getsemani”. Petrus yang kemudian menyangkal Yesus, para Kematian Yesus di Salib bag panjahat yang terkjutuk membuyarkan
murid lainnya yang tercerai berai dan bersembunyi bahkan ketika segala janji Tuhan itu. Kondisi ini juga yang sering dialami oleh orang
peristiwa Penyaliban mereka juga tidak nampak. Justru yang setia adalah percaya dan murid-murid Yesus di zaman ini. Penderitaan dan tantangan
para perempuan (hanya Yohanes dan para Perempuan yang tetap ada, hidup yang keras yang dialami oleh orang Kristen juga sering membuat
(bnd. Markus 15 : 40-41 ; Lukas 23:49 ; Yoh.19 :25-27 ). mereka lupa akan janji penyertaan Tuhan yang tidak berkesudahan
Dibalik kerapuhan yang sering disematkan pada karakter (sampai akhir zaman). Karena itu sering kali membuat orang putus asa,
perempuan, justru kitab-kitab Injil mencatat karakter perempuan yang kecewa dan memilih jalan pintas. Padahal Dialah Allah yang setia bahkan
luar biasa. Kesetiaan, keberanian, iman dan pengharapan yang tidak ketika kita tidak setia, Ia tetap setia dengan janjiNya (2 Tim 2:13).
goyah. Mereka tetap setia walaupun Yesus sudah mati dan dikuburkan. Itulah sebabnya batu yang menutup dan mebelenggu kuburan dimana
Kesetiaan mereka nampak dari bagaimana sikap mereka setelah jenasa Yesus diletakan, penjagaan para prajurit yang ketat tidak akan
kematian Yesus. Pertama, setelah Yesus dikuburkan, Yusuf dari menjadi penghalang dimana Kuasa Sorgawi dinyatakan. Malaikat Tuhan
Arimatea dan lainnya pulang tetapi untuk beberapa lamanya, para telah turun dari langit untuk menggulingkan Batu itu sehingga
perempuan tetap menjaga kuburan Yesus padahal hari sudah mulai menyebabkan gempa bumi yang dahsyat. Kuasa sorgawi yang dahsyat
gelap (Matius 27 : 61). Kedua, walaupun Yesus, sang guru mereka sudah kadang menjadi malapetaka bagi mereka yang tidak percaya juga seperti
mati dan dikuburkan, ada saja yang dapat dilakukan oleh para yang dialami para prajurit jaga yang ketakutan bahkan sampai seperti
perempuan ini. Mereka pergi membeli rempah-rempah dan orang mati. Tetapi sebaliknya bagi orang percaya bahkan bagi kelompok
menyediakannya dengan baik dengan tujuan untuk meminyaki tubuh orang percaya yang kelihatan rapuh sekalipun (para perempuan) kuasa
itu justru menyapa dengan kasih, sebab kuasa itu adalah kuasa yang tugas yang diberikan guru pada anak-anak. Tapi itupun sampai pada
menghidupkan. kelas 4 - 5 SD saja. Untuk jenjang yang lebih tinggi banyak orang tua
sudah tak sanggup “mendampingi” anak-anak belajar. Ini juga karena
c. Kebangkitan Kristus ; Batu Itu Telah Terguling Dan Mengisyaratkan latar belakang pendidikan masing-masing orang tua. Itulah sebannya
Pesan Sukacita Bagi Yang Berduka Dan Putus Asa (5-10) negara maju seperti Amerika Serikat sekalipun tetap mendorong
21 Dia yang hidup dari antara orang mati
Batu itu telah digulingkan dan dilakukannya sekolah tatap 22 muka (face to face) dengan segala resiko.
telah bangkit sesuai njanjiNya. Demikianlah malaikat sebagai simbol Ini pula menjadi ancaman bagi masa depan anak-anak kita bila kondisi
kekuasan sorgawi itu meyakinkan para perempuan ini. Fakta dan berita ini terus berlanjut. Selain itu, “batu yang membelenggu” dan “menindih”
ini sekaligus menjadi kunci sukacita yang dialami oleh para perempuan itu kian berat karena Bencana Alam yang terjadi susul menyusul, cuaca
yang pergi ke kubur Yesus. Apa yang dialami para perempuan sejak ekstrim serta konflik sosial yang terjadi dimana mana. Konflik dengan
Jumat siang itu menjadi titik balik di minggu pagi seiring datangnya fajar alasan batas tanah dan konflik-konflik itu menjadi pergumulan umat
pagi yang merekah di ufuk Timur. Sukacita yang dialami ini juga yang GPM hari ini. Ancaman perang Rusia-Ukraina dan ancaman
mesti menjadi sukacita bagi orang lain. Khususnya bagi murid-murid perdamaian dunia menjadi “Pekerjaan Rumah” tersendiri bagi warga
yang putus asa, ada dalam ketakutan dan sedang bersembunyi. Dan itu dunia ini.
yang segera dilakukan oleh para perempuan, orang-orang yang sedari - Namun di tengah semua situasi ini, apakah manusi teristimewa orang-
awal tetap setia, kokoh iman dan tetap berpengharapan itu. Apalagi orang percaya akan lari, bersembunyi dan putus asa, bahkan tidak
Yesus yang bangkit, Dialah yang menyapa dengan Salam sambil berkata berbuat apa-apa? Mari belajar dari para perempuan yang mengikut
”Jangan Takut. Pergilah, yakinkanlah saudara-saudaraku (baca; murid- Yesus. Walaupun Yesus telah mati dan disalibkan, tapi iman mereka
murid laki2 yanga lagi takut dan bersembunyi itu) bahwa mereka akan tidak pernah mati, pengharapan mereka tetap kokoh. Dan yang lebih
melihat Aku di Galilea. Orang-orang yang sedang bersembunyi ini harus menarik adalah mereka tetap beraktifitas, melakukan sesuatu (berada di
keluar, dan yang sedang letih lesu dan sedih ini harus juga bangkit dan kuburan Yesus, pergi membeli dan menyiapkan rempah-rempah untuk
pulih. Dan “obatnya” sudah ditemukan. meminyaki jenasah Yesus serta tetap pergi ke kubur Yesus walaupun
Ya, batu itu telah terguling, Kubur itu telah kosong. JanjiNya telah mereka tahu bahwa ada batu besar yang “memagari” jalan masuk
digenapi. Bahwa Dialah Tuhan yang hidup dan berkuasa atas kehidupan mereka, menghalangi mereka. Ada para penjaga yang menjaga kuburan
dan kematian. Ada kuasa yang hidup dibalik batu yang terguling. Itulah Yesus, tetapi mereka tetap melakukannya.
yang menjadi sumber sukacita. - Beraktifitas, bekerja sambil tetap mengingat dan percaya akan janji
Tuhan. Dia adalah Allah yang hidup yang tidak pernah mengingkari
PERTIMBANGAN HOMILETIS janjiNya. Bahwa dalam segala situasi, Dia terus menyertai kita dan
- Perayaan Paskah Kristus tahun ini, masih dirayakan ditengah-tengah bersama Dia, kita akan menggulingkan “BATU” yang menghimpit kita,
situasi kehidupan dunia yang penuh dengan ragam masalah (Seperti yang menutup jalan-jalan hidup kita. Batu itu telah terguling, dan ada
Batu yang membelenggu). Mulai dari ancaman covid-19 varian terbaru kuasa yang menghidupkan, menggerakan dibalik batu yang terguling itu.
deltacron yang masih menjadi ancaman dengan segala dampak yang Ya, Kuasa Kristus !
menyertai. Khususnya dampak ekonomi serta dampak Pendidikan. - Bapak ibu bisa kembangkan lebih lanjut sesuai dengan konteks gumul
Misalnya dampak pendidikan, anak-anak kita masih belajar secara masing-masing.
online yang di satu sisi kita harus beradaptasi dengan kebiasaan baru, - Selamat menyemai dan menabur benih FirmanNya di kebaktian ke-2
tetapi di sisi lain banyak survey hari ini mendapati bahwa secara moral- Paskah Kristus. Happy Passover !!!
etik, banyak dari anak-anak kita yang jeblok karakter kristianinya. Selain
itu, penyerapan pengetahuan (pelajaran) sangat minim. Orang tua -SDG-
malah yang menjadi pintar sebab merekalah yang mengerjakan tugas-
Sumber Bacaan : Minggu, 24 April 2022
1. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid 1 (A - L ), Yayasan Komunikasih Bina
Kasih/OFM, Cetakan ke-4, 1998 Oleh: Pendeta Malgis Siahaya - Tupan
2. Tafsiran Alkitab Masa Kini 3, Matius – Wahyu, BPK Gunung Mulia, 1980
3. Sumber bacaan Media.
Nas Bacaan : Yohanes 20 : 24 - 29
Tema Bulanan : Penderitaan dan Kematian Yesus Menyelamatkan
23 24
Seluruh Ciptaan
Tema Mingguan: Percaya Pada Yesus Yang Bangkit
PENGANTAR
Kita baru saja selesai dalam perayaan Paskah Kristus pada pekan yang
lalu. Momen ini selalu kita rayakan dari tahun ke tahun untuk mengenang
dan memperingati kebangkitan Tuhan Yesus Kristus dari kematian.
Kebangkitan-Nya menegaskan bahwa Dia hidup dan kuasa maut sama
sekali tidak membelenggu-Nya. Hal yang dapat membuktikan bahwa
Yesus bangkit dan hidup bukan hanya terlihat dari batu yang terguling
dan kubur yang kosong, melainkan dibuktikan dengan penampakan-
penampakan-Nya selama 40 hari. Injil Yohanes pun menceritakan kepada
kita tentang penampakan-penampakan Tuhan Yesus kepada para murid
sebagaimana terlihat dalam Yohanes pasal 20:1-21:25. Salah satu
penampakan-Nya itu kepada Tomas yang disebut Didimus, seorang dari
ke dua belas murid Tuhan Yesus (bnd. Mat. 10:3; Mrk. 3:18 dan Luk. 6:15)
yang akan dibahas bersama dalam bacaan hari ini yakni Injil Yohanes
20:24-29. Fakta penampakan inilah yang semakin meneguhkan dan
mengokohkan iman percaya para murid kepada Tuhan Yesus Kristus
yang bangkit. Keyakinan yang sama pula sudah sepatutnya dihidupi oleh
kita secara terus menerus sebagai orang percaya. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, percaya artinya mengakui atau yakin bahwa sesuatu
memang benar-benar ada. Oleh karena itu kita akan mendalaminya dalam
rangkaian tema mingguan yang telah ditetapkan oleh LPJ-GPM yaitu
Percaya Pada Yesus Yang Bangkit.
25 26
untuk dapat mempercayai atau meyakini sesuatu. Tapi tahukah kita MATERI BIMBINGAN KHOTBAH
meragukan kebenaran sama halnya dengan membuktikan bahwa iman Minggu, 01 MEI 2022
kita begitu kendor? Kegagalan, keraguan, kesedihan dan kekecewaan
bisa membuat kita berhenti bertumbuh bahkan tidak yakin akan kehadiran Oleh : Rachel Iwamony, Ph.D
Tuhan dalam hidup. Hal ini mengingatkan kita bahwa ketidakpercayaan
sangat berpontensi memberikan dampak yang buruk sehingga Nas Bacaan : Kejadian 41: 1 – 36
berpengaruh pada bertumbuhnya iman dan percaya kita. Tema Bulanan : Membangun Ketahanan Keluarga, Gereja &
Masyarakat
- Identitas yang melekat pada diri kita sebagai orang percaya, menunjukan Tema Mingguan : Menatalayani Ekonomi Keluarga dengan Hikmat
kepercayaan kita kepada Kristus yang bangkit. Meskipun tidak melihat Allah
Yesus secara fisik, namun kita beruntung karena percaya meski tidak
melihat. Seperti kata Rasul Paulus dalam Roma 10:17 jadi, iman timbul
dari pendengaran oleh Firman Kristus, demikian juga dengan kita yang PENGANTAR
harus terus bertumbuh imannya meski tidak melihat namun dengan Pergumulan tentang ekonomi keluarga menjadi sangat penting diperhatikan
mendengar dan menghayati Firman Tuhan. Tetaplah percaya kepada karena aspek ekonomi menjadi salah satu penentu kesejahteraan manusia.
Kristus yang bangkit, seperti yang ditekankan dalam tema mingguan kita Ketika manusia mengalami masalah ekonomi, maka banyak aspek dalam
dan yakinlah dengan kepercayaan dan keyakinan itu, kita akan menikmati kehidupannya akan terganggu, seperti pendidikan dan kesehatan. Karena itu,
jaminan kebahagiaan. Sebab Dia benar-benar Tuhan dan Allah yang pemenuhan kebutuhan ekonomis manusia penting diwujudkan dengan baik.
berkuasa atas hidup dan mati, atas langit dan bumi, atas segala sesuatu. Meskipun demikian, pemenuhan kebutuhan ekonomis itu perlu dilakukan
dengan bijak supaya tidak terjadi ketimpangan sosial: orang kaya
- Para pengkhotbah dapat menambahkan dan mengembangkan sesuai menghamburkan kekayaannya; orang miskin menahan lapar dan sakit karena
dengan konteks pergumulan masing-masing jemaat. Selamat berkhotbah tidak mampu memenuhi kebutuhannya. Dalam kerangka itu, tema mingguan
Tuhan Yesus memberkati. Menatalayani Ekonomi Keluarga dengan Hikmat Allah menegaskan sikap
gereja (baca GPM) bahwa ekonomi setiap keluarga perlu terpenuhi dengan
tetap mewujudkan keadilan ekonomi. Hal ini dapat dilakukan bila penataan
ekonomi itu dilakukan dalam spirit iman. Kejadian psl. 41:1-36 menjadi dasar
gumulan itu.
KAJIAN TEKS
Kajian terhadap teks Kejadian 41: 1-36 dilakukan dengan memperhatikan
gagasan yang dikembangkan oleh penulis dalam pasal ini.
Ayat 1 – 8
Ayat 1 dari psl. 41, menegaskan kurun waktu yang perlu dilewati Yusuf, yaitu
2 tahun, setelah ia berhasil menafsir mimpi juru minum dan juru roti istana
Firaun (lih. Psl.40). Kembali penulis menggambarkan bahwa tidak ada
seorangpun yang dapat mengartikan mimpi Firaun; para penafsir mimpi dan
semua ahli di Mesir tidak mampu menafsir mimpi itu. Dalam konteks
ketidakmampuan para ahli ini, kemampuan Yusuf, oleh Roh Tuhan, dalam hal
menafsir mimpi, semakin mengagumkan. Yusuf ada dalam tahanan di Mesir
27 28
adalah akibat mimpinya, sekarang oleh mimpi Firaun adalah kesempatan untuk menunjukkan aspek kepastian, segera akan terjadi dan pentingnya
untuk keadaannya diubah. peristiwa itu (ay 32). Arti mimpi Yusuf menegaskan sifat dari kelimpahan
Ayat 9 – 16 materi atau ekonomi bahwa kelimpahan itu tidak kekal atau paten; ada
Kepada Firaun, juru minuman merekomendasikan Yusuf untuk menafsirkan keterbatasannya. Kelimpahan akan dihapus oleh kesulitan atau kelaparan,
mimpi Firaun. Juru minuman membuat pengakuan: "Aku ingat kesalahanku jika manusia tidak mampu mengelolanya dengan baik.
hari ini, karena melupakan Yusuf (ay. 9)". Penulis menempatkan kesadaran Ayat 33 – 36
sang juru minum yang telah lama melupakan Yusuf, sebagai pembuka ketika Nasehat bijak yang diberikan Yusuf kepada Firaun adalah: dalam tahun-tahun
ia memperkenalkan Yusuf kepada Firaun. Penulis hendak menegaskan kelimpahan, Firaun harus bersiap untuk tahun-tahun kelaparan, dengan
bahwa mengingat dan mengakui kesalahan dan bertobat adalah jauh lebih strategi membeli gandum ketika harganya murah, agar ia dapat menimbunnya
baik, daripada tidak samasekali. untuk antisipasi 7 tahun kelaparan yang pasti akan terjadi di seluruh tanah
Mesir. Firaun patut memanfaatkan waktu kelimpahan itu dengan menyimpan
Raja segera menyuruh orang memanggil Yusuf (ay 14). Ketika Firaun bahan makanan karena setelah masa kelimpahan itu, seluruh rakyat Mesir
bertemu Yusuf, tanpa menanyakan siapa dan dari mana dia, Firaun akan mencari makanan dengan susah. Dalam hal ini, Yusuf tidak hanya
memberitahu Yusuf tentang mimpinya dan berharap Yusuf menafsir mimpi Firaun, tetapi juga memberi jalan keluar sebagai tindakan
mampumenafsirkan mimpinya (ay 15). Untuk itu, Yusuf memberinya jawaban strategis: waktu kumpul makanan harus dilakukan, karena akan datang waktu
yang sangat sederhana: "Bukan sekali-kali aku, melainkan Allah…(ay. 16)”. belanja. Strategi yang diusulkan oleh Yusuf membawa ingatan kepada ajakan
Dalam kerendahan hati, Yusuf mengakui bahwa ia tidak memiliki dalam kitab Amsal: “Mari, pergilah ke semut, dan belajar darinya
kemampuan; Allah yang mampu menafsir mimpi Firaun. Dengan memberi kebijaksanaan ini (lih.Ams. 6:6-8).
gambaran seperti ini, penulis memberi pesan bahwa karunia-karunia besar
dan kemampuan-kemampuan spektakuler tampak sangat mengagumkan, Dalam menafsir mimpi Firaun, Yusuf menunjukkan kebaikan Tuhan dalam
ketika mereka yang memilikinya menggunakannya dengan rendah hati. mengirimkan tujuh tahun kelimpahan sebelum mereka masuk masa-masa
Mereka tidak mengambil pujian darinya untuk diri mereka sendiri, tetapi pujian kelaparan. Dengan hikmatNya yang luar biasa, Tuhan, Pengurus rumah
itu diarahkan kepada Tuhan. Kepada mereka yang demikian Allah tangga yang besar dan hebat itu, mengatur kehidupan ekonomi seluruh
memberikan lebih banyak kasih karunia. keluarga di Mesir, dengan prinsip ekonomi yang Tuhan kehendaki yaitu
Ayat 17 – 32 mereka yang mengumpulkan banyak tidak berkelebihan, dan mereka yang
Firaun menceritakan mimpinya. Dia bermimpi bahwa dia berdiri di tepi sungai mengumpulkan sedikit tidak kekurangan (lih. Kel. 16:18). Melalui mimpi,
Nil dan melihat sapi, baik yang gemuk maupun yang kurus, keluar dari sungai Tuhan memberi ruang kepada Firaun, raja Mesir, untuk menata kebutuhan
Nil. Sungai Nil memiliki arti yang sangat penting bagi kerajaan Mesir. Sebab, sehari-hari seluruh rakyatnya dengan bijaksana (tidak boros), dan
curah hujan di Mesir sangat sedikit. Kelimpahan di Mesir sepanjang tahun itu mengingatkan Firaun bahwa seorang raja tidak hanya untuk memerintah,
bergantung pada luapan sungai Nil. Luapan sungai Nil biasanya terjadi sekali tetapi juga untuk memberi makan rakyatnya. Karena itu, ia harus memiliki
dalam setahun. Jika luapan itu naik menjadi lima belas atau enam belas kebijakan yang strategis dalam mengelola kelimpahan untuk kesejahteraan
hasta, maka hasil pertanian akan banyak; jika luapaan itu hanya dua belas semua rakyat di masa kelaparan. Kekuasaannya sebagai Firaun sangat
atau lebih kurang, maka akan ada kelangkaan bahan makanan karena hasil dibutuhkan untuk kesejahteraan seluruh rakyat Mesir.
panen sedikit.
Setelah mendengar mimpi Firaun, Yusuf menafsirkan mimpi itu dengan PERTIMBANGAN HOMILETIS
mengatakan kepada Firaun bahwa mimpi-mimpi Firaun menandakan tujuh Beberapa gagasan pokok yang dapat dikembangkan dalam khotbah, sesuai
tahun kelimpahan yang akan segera terjadi, yang akan digantikan oleh dengan konteks jemaat masing-masing:
kelaparan selama bertahun-tahun. Jika diperhatikan secara teliti, akan tampak 1. Manusia memiliki tugas dan tanggungjawab mengatur, menata dan
bahwa kedua mimpi itu menandakan hal yang sama; pengulangannya adalah mengelola kebutuhan hidupnya dengan bijaksana. Kebijaksanaan itu
29 30
tampak dalam pengelolaan harta milik, seperti hasil kebun, hasil laut, hasil Kamis, 05 Mei 2022
berdagang, maupun gaji yang diterima setiap bulan. Apapun yang dimiliki,
perlu diatur penggunaannya secara bijak, dengan kesadaran bahwa Oleh: Pendeta Rina Salampessy Talaway
manusia, siapapun dia, tidak akan menetap di satu keadaan. Tidak
selamanya panen berhasil dengan melimpah; tidak selamanya hasil
tangkapan ikan banyak; tidak selamanya dagangan lagu terjual; tidak Nas Bacaan : Kisah Para Rasul 16: 13 -18
selamanya gaji kita berada di atas jumlah yang dibutuhkan, akibat mutasi Tema Bulanan : Membangun Ketahanan Keluarga, Gereja dan
kerja maupun jabatan. Kenyamanan menikmati status quo merupakaan Masyarakat
godaan terbesar yang mesti disadari. Berpikir antisipatif terhadap Tema Mingguan : Menatalayani Ekonomi Keluarga dengan Hikmat
kemungkinan kondisi terburuk, akan menolong manusia untuk Allah
mempersiapkan diri (tidak boros), sehingga pada saatnya, kebutuhannya
tercukupi dan terpenuhi. Dalam keadaan berkelimpahan, manusia harus Tema HUT PEREMPUAN GPM Ke-54 :
belajar bagaimana menata kebutuhannya dan keinginannya, dengan Perempuan Yang Bersyukur dan Memberdayakan Potensi
kesadaran ada hari esok yang harus dijalani dengan baik. Karena itu, Untuk Melayani
prinsip pengelolaan keuangan yaitu belilah apa yang dibutuhkan, bukan
apa yang diinginkan perlu dipegang oleh tiap-tiap keluarga. PENGANTAR
2. Para pemimpin memiliki tanggungjawab untuk memperhatikan Untuk membangun ketahanan hidup keluarga, gereja dan
kesejahteraan rakyat. Karena seorang pemimpin tidak hanya untuk masyarakat, tidak dapat diserahkan atau dipercayakan hanya kepada
memerintah, tetapi juga untuk memberi makan rakyatnya. Bagi gereja, ini sekelompok orang saja, tetapi semua orang dibutuhkan keterlibatannya, baik
merupakan suatu prinsip iman karena ketika para murid meminta Yesus laki-laki maupun perempuan, orang tua maupun anak-anak, pemimpin
untuk menyuruh pulang orang banyak yang mengikuti mereka, supaya maupun rakyat biasa, karena tanggung jawab membangun ketahanan hidup
mereka bisa mencari makan, Yesus menjawab: “Kamu harus memberi bersama merupakan tanggung jawab semua orang karena hasil dari
mereka makan”. Untuk itu, perlu langkah-langkah dan gagasan strategis, pembangunan itupun akan dinikmati bersama. Berkaitan dengan itu, semua
antara lain dengan pengelolaan dan pemanfaatan seluruh potensi yang kita termasuk perempuan GPM terpanggil untuk memainkan peran kita sesuai
ada dalam jemaat dan masyarakat. Kerja bersama, berbagi sumber- dengan potensi yang kita miliki dengan baik dan cerdas sehingga dapat
sumber hidup, menjadi modal bagi terwujudnya kesejahteraan bersama. memberikan kontribusi positif bagi pengembangan kehidupan keluarga,
Karena itu, penguatan potensi masing-masing jemaat perlu gereja dan masyarakat di mana kita berada.
dikembangkan, sehingga yang terjadi adalah jemaat-jemaat saling Dalam mensyukuri Hari Ulang Tahun yang ke 54 Perempuan GPM,
menghidupkan kita dipandu dengan tema: Perempuan Yang Bersyukur dan Memberdayakan
3. Ketika Tuhan menjadi dasar untuk mengatur aspek kesejahteraan Potensi Untuk Melayani. Dari tema ini ada dua hal yang mau disampaikan
ekonomi, maka dalam memenuhi kebutuhan diri, manusia tidak akan yaitu: Perempuan yang Bersyukur dan Perempuan yang terus
mengabaikan tanggungjawabnya terhadap hidup orang lain. memberdayakan potensinya untuk melayani, itu artinya baik sebagai pribadi
maupun sebagai persekutuan, Perempuan GPM diajak untuk terus
**RI** mensyukuri kebaikan dan kasih karunia Tuhan yang telah dialami secara
pribadi dan sebagai persekutuan perempuan GPM sejak tahun 1968 ketika
wadah pelayanan perempuan ini dibentuk (yang saat itu diberi nama Wadah
Pelayanan Wanita-Pelwata) sampai saat ini. Rasa syukur itu harus
MATERI BIMBINGAN KHOTBAH diungkapkan bukan hanya melalui acara ritual semata tetapi rasa syukur itu
HUT PEREMPUAN GPM KE 54 harus dinyatakan melalui karya dan peran perempuan dalam keseharian
31 32
hidup baik dalam keluarga, gereja dan masyarakat sekaligus turut lain dengan berdoa kepadaNya dan mendengarkan FirmanNya,
memberdayakan potensi yang dimiliki sebagai bentuk pelayanannya kepada sekaligus merawat persekutuan di antara sesama mereka, yaitu
Tuhan. Dan kedua hal ini dapat kita renungkan melalui bagian Alkitab Kisah sesama orang Yahudi maupun dengan orang-orang Yunani yang juga
16:13-18 yang memiliki kesinambungan dengan pasal sebelumnya 16: 1-12 percaya kepada Allah.
dan pasal sesudahnya 16: 19-35, yang berkaitan dengan pelayanan Rasul Dalam perjumpaan dengan perempuan-perempuan Yahudi itulah,
Paulus untuk menjumpai orang-orang Yahudi diaspora yang berada di luar Paulus dan Timotius bertemu dengan seorang perempuann Yunani yang
Yerusalem termasuk di Asia Depan, sekaligus mengembangkan sayap bernama Lydia yang berasal dari kota Tiatira penjual kain ungu yang
pelayanannya kepada orang-orang Yunani dan merangkul mereka yang ingin percaya kepada Allah. Sebagai seorang pengusaha kain ungu, Lydia
mendengarkan Injil Yesus Kristus. Karena itu di mana ada tempat sembayang memiliki banyak relasi dengan masyarakat kalangan atas (karena kain
orang Yahudi (proseukhe-bahasa Yunani), Paulus selalu menyempatkan diri ungu hanya digunakan oleh masyarakat kalangan atas karena
untuk hadir di sana, baik untuk menyapa mereka tetapi juga untuk mengajar kualitasnya bagus dan mahal harganya). Kehidupannya dengan potensi
mereka tentang kebenaran Injil Yesus Kristus dan salah satu kota yang ada sebagai pengusaha digunakan dengan sangat baik, untuk membangun
tempat sembahyang orang Yahudi adalah di Filipi. dirinya sendiri dan keluarganya maupun masyarakat lainnya. Karena itu,
Filipi merupakan salah satu kota penting Provinsi Makedonia selain pekerjaan sebagai pengusaha kain ungu dilakukannya dengan sungguh-
Tesalonika sebagai ibu kota Makedonia dan sekaligus merupakan koloni sungguh, sebab dari usaha kain ungu itu, ia dapat meningkatkan
Romawi (karena kota ini dikuasai oleh kerajaan Romawi sehingga aturan- ekonomi keluarganya (yaitu orang-orang yang tinggal bersama di
aturan yang digunakan juga berdasarkan otoritas Romawi). Di kota Filipi ini rumahnya baik itu anggota keluarga dekat) maupun para pekerja yang
terdapat sejumlah kecil orang Yahudi diaspora, sekalipun begitu, mereka tinggal di rumahnya, sebab para pekerjanya juga akan memperoleh
masih dapat membangun tempat sembahyang/proseukhe mereka di sana upah dari hasil pekerjaan yang dilakukan oleh Lydia. Jadi Lydia bukan
untuk beribadah dan berdoa. Di tempat itulah Paulus dan Timotius berjumpa hanya memberdayakan dirinya tetapi memberdayakan orang lain
dengan perempuan-perempuan Yahudi seperti yang digambarkan dalam Kis terutama para pekerja yang tinggal bersama dengannya di rumahnya.
16:13-18. Dalam teks ini diceritakan bagi kita tentang dua perempuan dengan Lydia beribadah kepada Allah, yang mendorongnya untuk terlibat
potensi yang mereka miliki tetapi yang digunakan dengan tujuan yang bersama-sama dengan perempuan-perempuan Yahudi yang berdoa di
berbeda. rumah sembahyang. Sekalipun dengan tingkat kesibukan yang tinggi,
namun Lydia selalu menyediakan waktu untuk berdoa bersama
KAJIAN TEKS/TAFSIRAN komunitas perempuan Yahudi, karena baginya persekutuan yang
1. Ayat 13-15. Dalam pelayanan Paulus di kota Filipi kota Yunani ini, dimiliki dengan perempuan-perempuan Yahudi itu merupakan suatu
Paulus bertemu dengan sekelompok kecil perempuan Yahudi yang kekuatan baginya untuk membangun relasi hidup bersama dengan
berada di rumah sembahyang/proseukhe mereka. Kehadiran orang lain yang berbeda suku, sehingga relasi hidup mereka menjadi
perempuan-perempuan itu berkaitan dengan perayaan Sabat yaitu lebih akrab. Dalam melaksanakan kegiatan keagamaan di hari sabat
salah satu peribadahan Yahudi sesuai dengan aturan-aturan Torat bersama komunitas perempuan Yahudi itulah ia bertemu dengan Paulus
mereka. Hal ini menunjukkan bahwa sekalipun mereka jauh dari pusat dan mendengarkan ajaran Paulus tentang Tuhan Yesus Kristus. Allah
tempat peribadahan mereka (bait Allah) di Yerusalem, namun kebiasaan membuka hati Lydia sehingga ia menyerahkan dirinya untuk di baptis
mereka untuk merayakan sabat, berdoa kepada Allah sekaligus belajar bersama seisi rumahnya dan terbentuklah jemaat rumah (seperti yang
tentang Firman Allah secara bersama-sama atau bersekutu tetap terjadi juga pada kepala penjara Kis 16:34: kepala penjara dibaptis
mereka lakukan. Dengan berkumpul berdoa dan belajar tentang Firman bersama seisi rumahnya sehingga terbentuk jemaat rumah). Itu artinya
Allah di hari sabat yang dilakukan mereka itu sekaligus ingin mengajar Lydia ingin keselamatan yang telah ia peroleh juga menjadi bagian dari
kepada anak-anak mereka tentang betapa pentingnya hidup bergantung seluruh keluarga sehingga ia melibatkan mereka semua untuk dibaptis.
kepada Allah dengan melaksanakan ketetapan-ketetapan Tuhan antara Rasa syukur Lydia atas kebaikan Allah yang menerimanya sebagai
33 34
bagian dari keselamatan Allah dinyatakan dengan pelayanan yang diri mereka sendiri dengan mengorbankan orang lain. Keberadaan
dilakukan bagi Paulus dan Timotius. Kata Lydia: “Jika kamu berpendapat mereka sebagai kurios/tuan seharusnya menjadi sarana untuk dapat
bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah memberdayakan perempuan itu agar dapat hidup lebih baik dan
menumpang di rumahku”. Ia mendesak sampai kami menerimanya membangun keluarganya, dari hasil kerjanya, tetapi sebaliknya
(ayat.15). Rasa syukurnya kepada Tuhan dinyatakan melalui perempuan itu justeru diperdaya untuk kepentingan mereka/kurioi.
keramahtamahan (hospitality) dengan memberi tumpangan kepada Perempuan itu merupakan korban pemerasan baik: waktu, tenaga,
Paulus dan Timotius. Rasa syukur yang dimilikinya tidak hanya perasaan maupun dana yang dimilikinya untuk kepentingan tuan-
dinyatakan melalui acara ritual semata tetapi dinyatakan melalui aksi tuannya baik tuan itu laki-laki ataupun perempuan.
pelayanan yang dilakukan kepada Paulus dan Timotius. Hamba perempuan itu mengikuti Paulus dan Timotius dari
belakang dan berteriak: orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Maha
2. Ayat 16-18. Bukan hanya Lydia dan perempuan-perempuan Yahudi tinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan keselamatan (17). Pada
yang dijumpai Paulus dan Timotius di tempat sembahyang itu, tetapi di satu sisi apa yang disampaikan perempuan itu benar karena Paulus dan
tempat itu juga pada waktu yang lain, Paulus dan Timotius bertemu Timotius sedang melakukan misi memberitakan injil keselamatan Allah
dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung yang Mahatinggi melalui Tuhan Yesus Kristus. Tetapi karena
(disebut hamba perempuan karena perempuan itu bekerja bukan karena perempuan ini memiliki roh tenung maka yang dibicarakan tentang
kemauannya dan hasilnya bukan untuk kepentingannya tetapi ia bekerja mahatinggi itu bisa saja adalah tentang Zeus atau Apollo, atau dewa-
karena disuruh oleh tuannya dan hasilnya untuk kepentingann dewi yang mereka sembah, dan karena pengakuan bahwa Paulus dan
tuannya). Perempuan itu mempunyai roh tenung (bahasa Yunani: roh Timotius adalah hamba Allah yang Mahatinggi , itu berasal dari
tenung itu adalah pneuma puthon yang berkaitan dengan dewa Apollo). perempuan yang memiliki roh-roh itu, maka Paulus bertindak untuk
Dalam mithologi Yunani kuno, puthon adalah ular raksasa yang dibunuh membebaskan perempuan itu dari kuasa roh-roh itu. Paulus berkata:
oleh Apolo karena ingin melindungi ibunya Leto. Patung puthon yang dalam nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari
dikalahkan Apolo itu berada di sebuah kuil yang bernama Delfi di perempuan ini. seketika itu juga keluarlah roh itu (ayat 18). Apa yang
sebuah kota Yunani, dan di kuil itu ada seorang imam perempuan yang dilakukan Paulus ini adalah untuk membebaskan perempuan itu dari
menjadi tempat konsultasi, ketika seseorang membutuhkan ramalan kuasa roh-roh tetapi sekaligus juga membebaskan perempuan itu dari
atau nasihat atas masalah yang dihadapinya. Perempuan seperti hamba kuasa tuan-tuannya yang telah mengambil keuntungan begitu banyak
perempuan dengan roh tenung itu bisa juga ditemui di pasar dan dari perempuan itu. Dengan kebebasaan yang diperoleh perempuan itu,
ditempat umum lainnya sebagai peramal yang menawarkan jasanya makai a dapat membangun kehidupannya sendiri yang lebih baik ke
untuk meramal nasib seseorang dan untuk pekerjaan itu ia dibayar atau depan dan tidak lagi menjadi obyek bagi kepentingan orang lain. Ia
mendapat upah. Uang bayaran itu bukan hanya untuk dirinya tetapi dapat memberdayakan potensi dirinya dan memilih apa yang akan ia
menjadi milik dari majikannya (kurioi:tuan-tuannya). Kata “hamba lakukan untuk membangun kehidupan pribadinya dan juga kehidupan
perempuan” menyatakan bahwa perempuan itu bukan orang merdeka, keluarganya.
tetapi dia adalah milik dari majikannya dan ia dipekerjakan sebagai
tukang tenung untuk kepentingan majikannya. Dari perempuan tukang PERTIMBANGAN HOMELITIK :
tenung itu, para majikannya memperoleh penghasilan yang sangat Khotbah untuk hut perempuan GPM ke 54 berdasarkan Kisah Para Rasul
besar. Hal ini berbeda dengan Lydia. Kalau Lydia menjadi subyek dari 16:13-18, perlu diperhatikan beberapa gagasan sebagai berikut:
pekerjaannya karena ia sendiri menentukan pekerjaan apa yang dapat 1. Memelihara dan merawat persekutuan antara sesama manusia yang
ia lakukan dan hasil usahanya dapat ia gunakan membangun berbeda suku, budaya, agama, maupun manusia dengan lingkungan
kehidupan bersama dengan seisi rumahnya, tetapi perempuan tanpa merupakan hal yang penting dalam upaya membangun ketahanan
nama ini adalah obyek dari tuan-tuannya yang mencari keuntungan bagi keluarga, gereja dan masyarakat yang harus diteruskan kepada
35 36
generasi yang lebih muda (anak-anak) seperti yang dilakukan
perempuan-perempuann Yahudi dan Lydia. Oleh : Pendeta Nory Titing - Sipahelut
2. Segala potensi yang dimiliki perempuan adalah anugerah Allah yang
harus digunakan sebagai sarana untuk peningkatan kesejahteraan bagi Nas Bacaan : 2 Raja-raja 20: 1 - 11
banyak orang sebagai bagian dari rasa syukur dan pelayanan kepada Tema Bulanan : Membangun Ketahanan Keluarga, Gereja &
Tuhan seperti yang dilakukan Lydia bagi keluarganya dan Paulus. . Masyarakat
3. Gunakanlah kasih karunia Tuhan berupa potensi seperti: kekuasaan, Tema Mingguan : Jagalah Hati dan Rawatlah Tubuhmu
kekayaan, jabatan, dsbnya bukan untuk memperdaya orang lain bagi
kepentingan diri sendiri tetapi untuk membebaskan dan memberdayakan PENGANTAR
orang lain demi kehidupan yang lebih baik dan berkualitas, seperti yang
dilakukan Paulus kepada hamba perempuan dengan roh tenung yaitu Iman Kristen memahami keluarga dalam perspektif yang lebih
dengan membebaskannya dari belenggu roh tenung dan perbudakan substansif dari berbagai perspektif yang lain1. Pemahaman iman kristen
kurioi /tuan-tuan yang mencari keuntungan dengan mengorbankan tentang keluarga berpijak pada paham imagodei2. Bahwa, Allah menciptakan
dirinya, supaya ia dapat membangun kehidupannya dan keluarganya Adam untuk memiliki hubungan. Yaitu hubungan manusia dengan Allah,
yang lebih baik ke depan. hubungannya dengan sesame ciptaan yang lain, dan hubungan Adam
4. Perempuan GPM perlu terlibat dalam karya-karya pembebasan dan dengan sesamanya yang diciptakan Allah sepadan dengan dia (Kej.2 :18, 21-
pemberdayaan .secara penuh dan cerdas sebagai bentuk dari rasa 23). Hubungan Adam dan Hawa adalah hubungan yang mengikat dan
syukur atas kebaikan dan kemurahan Tuhan yang dinyatakan melalui melembaga yaitu hubungan sebagai suami-istri (Kej.2: 24); mereka menjadi
pelayanan yang holistic (dalam seluruh aspek kehidupan) baik dalam suatu keluarga. Hubungan ini semakin dipertegas dalam Matius 19: 6
kehidupan keluarga dan gereja maupun dalam kehidupan “demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang
bermasyarakat, berbangsa dan negara. telah dipersatukan Allah , tidak boleh diceraikan oleh manusia”. Sebagai
5. Khotbah ini dapat dikembangkan sesuai dengan konteks jemaat imagodei mereka diberkati dan diperintahkan oleh Allah untuk mengelola
masing-masing dalam refleksi HUT Perempuan GPM yang ke 54 . alam semesta dan beranak cucu untuk memenuhi bumi (Kej.1: 28).
Sekalipun Adam dan Hawa telah berdosa yaitu mereka melawan Allah, saling
mempersalahkan dan membenarkan diri (Kej.3), tetapi Allah tidak merombak
SELAMAT BERKHOTBAH hubungan dan ikatan dalam entitas yang pertama ini. Karena, sebagai
DIRGAHAYU PEREMPUAN GPM KE 54 imagodei, keluarga Adam dan Hawa masih harus meneruskan karya
penciptaan Allah, yaitu Allah menginginkan regenerasi melalui keluarga
Adam dan Hawa supaya karya cipta Allah terus terselenggara dan Allah terus
melaksanakan kehendakNya yaitu karya keselamatan Allah. Dalam
pengertian tersebut, dapat dipahami tindakan Allah menyelamatkan Nuh dan
keluarganya dari hukumanNya atas bumi yakni air bah; tindakan Allah
1
Terdapat banyak pengertian tentang keluarga dari berbagai sudut pandang
ilmu pengetahuan
2
Kata imagodei dijelaskan dengan dua kata yaitu : “gambar” (tselem)=
gambar yang asli, dan “rupa” (demuth)=turunan atau tembusan.Kedua kata
MATERI BIMBINGAN KHOTBAH ini saling melengkapi untuk menjelaskan hubungan antara manusia dan
Minggu, 08 Mei 2022 Penciptanya bahwa, manusia menjadi mitra/rekan kerja dan perwakilan
Allah di bumi.
37 38
memanggil Abraham dan keluarganya untuk menjadi alat lahirnya bangsa Alkitab menjelaskan bahwa hati memegang peran penting dalam
Israel sebagai umat pilihanNya; tindakan Allah memakai keluarga Daud, hidup seorang manusia. Hati adalah bagian spiritual manusia, sebagai pusat
tindakan Allah memakai kelaurga Yusuf dan Maria sebagai tempat Yesus emosi dan keinginan manusia. Hati manusia mencerminkan manusia itu
lahir, bertumbuh dan melakoni tugas pengutusan BapaNya yaitu (Amsal 27:19), yang diucapkan mulut meluap dari hati(Matius 12:34),…segala
menyelamatkan manusia dan dunia dari dosa, melalui penderitaanNya, sesuatu tersembunyi didalam hati manusia (Roma 2:17). Karena itu, Tuhan
kematianNya dan kebangkitanNya. sangat memperhatikan hati manusia. Tuhan berkenan mengangkat orang
Dalam keluarga kristen, setiap pribadi dibentuk, dididik dan dibina kepercayaanNya yang berlaku sesuai dengan hatiNya dan jiwaNya (1Samuel
untuk mengenal, mengetahui dan memahami Allah sehingga menjadi pribadi 2:35, 13:14 Yeremia 3:15). Hati manusia selalu menjadi pra syarat untuk
yang bertanggungjawab sesuai kehendak Allah. Selanjutnya setiap anggota Tuhan bertindak atasnya (1Samuel.16:7, 1Tawarikh 28:9, Mazmur 44:2,
keluarga kristen akan menyatakannya juga dalam hidupnya bersama orang Amsal 16:2, 21:2, Yehezkiel 36:26), dengan hati orang percaya dan
lain ditengah kehidupan bergereja dan bermasyarakat. Seluruh proses ini dibenarkan (Roma 10:10). Tuhan menguji hati orang (Wahyu 2:23). Begitu
dapat dimaknai sebagai upaya membangun ketahanan keluarga3, yang berartinya hati manusia dihadapan Tuhan, sehingga manusia harus
berdampak pada ketahanan gereja dan ketahanan masyarakat. mencondongkan hatinya kepada Tuhan (Yosua 24:23).
Persoalannya adalah apakah seluruh proses yang disebutkan itu Hati merupakan salah satu organ penting dalam tubuh manusia.
masih berlaku dalam kehidupan keluarga Kristen pada masa? Berbagai krisis Hati dan tubuh saling terhubung dan saling berdampak (relasi sebab-akibat).
social dan akibatnya4 menjadi indicator obyektiv bahwa banyak keluarga Sehingga manusia harus menjaga hatinya karena dari hati terpancar
Kristen telah mengabaikan identitasnya 39sebagai imagodei. Karena itu, sangat 40
kehidupan (Amsal 4:23), hati yang gembira adalah obat yang manjur (Amsal
beralasan jika GPM merumuskan tema khotbah sepanjang bulan Mei yaitu 17:22). Suasana hati sangat beerdampak terhadap tubuh manusia.
Membangun ketahanan keluarga, gereja dan masyarakat. Salah satu strategi Kitab 2Raja-Raja 20: 1-11 akan menjelaskan tentang mengapa dan
membangun ketahanan keluarga, gereja dan masyarakat adalah Jagalah Hati bagaimana serta untuk apa Menjaga Hati dan Merawat Tubuh. Karenanya,
dan Rawatlah Tubuhmu yang disebut sebagai tema khotbah minggu ini. Tema upaya untuk memahami 2Raja-Raja 20 : 1-11 mesti diletakan dalam
mingguan ini merupakan suatu interupsi gereja terhadap perilaku berkeluarga, kaitannya dengan pasal sebelumnya yaitu pasal 18 : 1 – 19 : 37 dan pasal
perilaku bergereja yang tidak lagi berakar didalam kehendak Tuhan, sehingga setelahnya yaitu pasal 21: 1-18, sebab merupakan satu kesatuan berita
mengabaikan kemanusiaan dalam hidup bersama sebagai keluarga, gereja (saling terhubung) tentang kehidupan Hizkia sebagai Raja di Israel 5. Secara
dan masyarakat. Karena itu, tema minggu ini sangat imperative; suatu kronologis, narasi 2Raja-Raja 20: 1-11 tidak berurutan sehingga berpengaruh
perintah yang harus dilaksanakan tanpa ditunda-tunda. pada upaya menjelaskan makna setiap ayat6.
3
Publikasi pembangunan ketahanan keluarga di tahun 2016, berusaha TELAAH TEKS
memberikan informasi mengenai tingkat ketahanan keluarga Indonesia yaitu Jika tema Jagalah hati, dan Rawatlah Tubuhmu dikaji dalam konteks 2 Raja-
: landasan legalitas dan keutuhan keluarga, ketahanan fisik, ketahanan Raja 20 : 1-11 maka beberapa hal yang dapat dijelaskan yaitu :
social-psikologi dan ketahanan social-budaya. Pembangunan keluarga Ayat 1 : Hati yang hancur dan tubuh yang sakit: Hizkia sakit dan
merupakan salah satu isu pembangunan nasional dengan penekanan pada hampir mati
pentingnya penguatan ketahanan keluarga. Secara yuridis, UU Nomor 10 Problem yang dihadapi Hizkia sangat kompleks dan berat. Baru saja
Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan ia mengalami invlasi Sanherib Raja Asyur dan diselamatkan oleh Allah, tapi
Keluarga Sejahtera menyebutkan bahwa Ketahanan keluarga berfungsi kini ia mengalami sakit yang sangat berat. Terdapat dua hal pada ayat 1, yaitu
sebagai alat untuk mengukur seberapa jauh keluarga telah melaksanakan : pertama, fakta bahwa Hizkia sakit dan hampir mati. Kedua, Firman Tuhan
peranan, fungsi, tugas-tugas, dan tanggungjawabnya dalam mewujudkan yang disampaikan oleh Yesaya, bahwa Hizkia harus menyampaikan pesan-
keesejahteraan anggotanya. Ketahanan keluarga merupakan kunci dari
keberhasilan pembangunan nasional 5
Baca juga Kitab Yesaya pasal 36 – 39 dan Kitab 2Tawarik pasal 29.
4
Dapat disebutkan sesuai pengalaman berjemaat 6
Misalnya ayat 6,8,9,10,11 sebenarnya merupakan satu alur
pesan terakhir kepada keluarganya sebab ia akan mati dan tidak sembuh lagi diucapkan oleh Rabshake dan ancaman serta krisis yang timbul bagi
Tentu saja pertanyaan awalnya adalah: mengapa Hizkia sakit? apa Yerusalem. Rasa menyesal karena krisis yang dialami merupakan buah dari
penyakitnya? haluan politik yang sudah dimulai dari zaman ayahnya, Raja Ahas. Ia pun
Perhatikan kalimat awal : pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan menyesal karena pertolongan hanya dari Tuhan.
hampir mati. Kalimat “pada hari-hari itu” terhubung (sebab-akibat) dengan Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Apa jenis penyakit pada tubuh
sakit yang dialami Hizkia ? Hizkia yang membuatnya hampir mati? Ayat 7 dapat memberi sedikit
Ada apa dengan “pada hari-hari itu” ? keterangan :Kemudian berkatalah Yesaya: “ambillah kue ara! lalu orang
Pasal 18-19 menjelaskan bahwa “hari-hari itu” telah terjadi berbagai mengambilnya dan ditaruh pada barah itu, maka sembuhlah ia”
peristiwa yang memberi tekanan psykis dan fisik yang sangat kuat kepada Jadi, ada barah9 pada tubuh Hizkia. Kata barah (bahasa Ibrani :
Hizkia sebagai seorang Raja. Sehingga, keberadaan Hizkia sebagai raja yang ְׁש חִין, Sy'khin) untuk pertama kali disebut dalam peristiwa sepuluh tulah yang
tidak dapat ditandingi oleh para raja Yehuda, baik sebelumnya atau Tuhan buat di Mesir (Keluaran 9 : 9-10) yaitu sebagai tulah keenam. Barah
sesudahnya dan penyertaan Tuhan dalam kepemimpinanya patut (bisul) yang berbentuk gelembung yang memecah pada tubuh manusia dan
dipertanyakan7. tidak dapat disembuhkan10. Dalam pengertian itu dapat dimengerti kalimat
Sesuai fakta, secara politik, Hizkia tak berdaya lagi karena Sanherib Hizkia sakit dan hampir mati.
(Raja Asyur) telah mengepung dan merebut kota-kota berkubu di Yehuda Nabi Yesaya menyampaikan firman Tuhan kepada Hizkia yang
(18:13) sehingga tidak ada lagi kemungkinan bagi Raja Hizkia dan sakit :”Sampaikanlah pesan terakhirmu kepada keluargamu, sebab engkau
Yerusalem untuk melepaskan diri dari tangan Asyur. Hizkia dipaksa untuk akan mati, tidak sembuh lagi .
menyerah. Bahkan, iman Hizkia kepada Tuhan diejek oleh juru minum Asyur Artinya tidak ada harapan lagi untuk Hizkia hidup; sebaiknya Hizkia
dihadapan rakyat Yehuda (18: 28-35).Rabshake mengejek dengan bersiap menghadapi kematian dan sampaikan apa yang perlu kepada istana,
bertanya :”kepercayaan macam apakah yang kau pegang?”. Secara ekonomi, dan semua pejabat untuk membenahi segala perkara agar kematiannya tidak
Hizkia terjebak oleh kesalahannya sendiri. Hizkia mencari kawan-kawan mengakibatkan kekacauan baik di dalam istana maupun di negeri. Inilah rasa
sekutu yang lama yaitu Askelon, Ekron dan terutama Mesir untuk mengatur sakit yang lebih sakit dari penyakit yang dialaminya. Sebegitu dalamkah
persiapan mengadakan pemberontakan terhadap Asyur (Yesaya 39). Padahal Tuhan membencinya? Siapakah yang sanggup menerima kenyataan bahwa
nabi Yesaya selalu memperingatkannya untuk jang mencari perlindungan ia akan mati? siapakah yang tahan menghadapi hari kematiannya?
pada manusia tetapi hanya kepada Tuhan. Akibatnya, Hizkia harus Bagaimana harus menghadapinya?
membayar tiga ratus talenta perak dan tiga puluh talenta emas kepada Ayat 2-3 : Menjaga hati disaat tubuh sakit dan waktu kematian tiba:
Sanherib (18:14). Ironisnya, sebagian perak dan emas itu Hizkia ambil dari Hizkia memalingkan muka ke dinding dan berdoa
dalam rumah Tuhan. Hizkia mengerat emas dari pintu-pintu dan dari jenang- Siapakah yang tahan menghadapi hari kematiannya? bagaimanakah
jenang pintu bait Tuhan (18:16). Krisis yang dihadapi Raja Hizkia jauh lebih menyikapinya? Hizkia menyikapinya dengan cara yang tertanggungjawab.
berat daripada krisis yang dialami oleh Raja Ahas 20 tahun sebelumnya8. Hizkia tidak mengabaikan memori kolektifnya bersama Tuhan. Justru,
Karena itu, didalam pasal 19:3 :”...dengan menggunakan pakaian pengalamannya bersama Tuhan dalam suka maupun duka, yang tersimpan
kabung dan mengoyakkannya, beginilah kata Hizkia : hari ini hari kesesakan,
hari hukuman dan hari penistaan; sebab sudah datang waktunya untuk 9
Ayub 2:7 “ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk
melahirkan anak, tetapi tidak ada kekuatan untuk melahirkannya”. Suatu 10
Sesuai perintah Tuhan, Musa dan Harun melakukannya dengan mengambil
pernyataan yang menjelaskan tentang suasana hati yang penuh rasa sedih, jelaga dari dapur peleburan kemudian menghamburkannya ke udara
penyesalan, dan prihatin. Rasa sedih karena kata-kata hujatan yang sehingga mengena pada tubuh manusia dan hewan dan tidak dapat
disembuhkan. Tuhan melakukan hal ini untuk membuktikan bahwa Tuhan
7
2Raja-Raja 18 : 3 - 8 lebih berkuasa dari dewa-dewa penyembuh yaitu Serapis dan Imhotep dan
8
Dr. S.H.Widyapranawa, Tafsiran Alkitab, Yesaya 28-39, Jakarta : BPK dewi Sekhmet sebagai dewi wabah penyakit yang disembah orang Mesir
Gunung Mulia, 1983, hlm 147-160 (Keluaran 9)
41 42
kuat dalam hatinya mendorong dan menguatkannya untuk melakukan sebagai seorang raja belum selesai, bahkan saat ini Yehuda dalam keadaan
tindakan Rawatlah hatimu!!! yaitu : bahaya12.
Pertama, Hizkia memalingkan mukanya ke dinding, sebagai tanda Jadi, pengalaman Hizkia memberi pengertian tentang Jagalah
penyesalan dan kesedihan; Hizkia tidak berbantah dengan Nabi Yesaya, tapi hatimu
ia ingin sendiri menggumulinya dengan Tuhan didalam doanya; Hizkia - Jagalah hatimu merupakan suatu kebutuhan dasar manusia, dan cara
mengambil sikap tenang dan penuh konsntrasi untuk bicara sendiri kepada terbaik dan tepat ketika manusia mengalami masalah yang berat,
Tuhan melalui doanya. Dalam keadaan yang sangat terpuruk itu, Hizkia masih tertekan dan sangat darurat serta kompleks. Menjaga hati adalah
mau berdoa untuk Tuhan Ini adalah sikap yang substantive dalam menghubungkan diri atau masuk dalam keintiman relasi/hubungan
kehidupannya sebagai seorang yang beriman. Perilaku berdoa kepada Tuhan dengan Tuhan
adalah ciri hidup orang yang bergaul karib dengan Tuhan, seperti Hizkia. - Cara jagalah hatimu yaitu: (1). Berusaha untuk tenang, dan focus
Sejak awal, ia adalah seorang raja Yehuda yang takut akan Tuhan, yang dalam relasi pribadi dengan Tuhan melalui doa, (2). Dalam berdoa,
melakukan apa yang benar dimata Tuhan, yang percaya pada Tuhan (lihat jangan menyembunyikan dari Tuhan apa yang ada dalam pikiran dan
psl.18: 3 dan 5 dan psl. 19:15). perasaan, (3). Mengenal diri, membuka diri dengan jujur dihadapan
Kedua, Berdoa adalah cara Hizkia menghadapi keputusan Tuhan Tuhan saat berdoa, (4). Kesungguhan berdoa sampai mencucurkan
atas dirinya, berdoa adalah cara Hizkia menghadapi dan menyelesaikan airmata
berbagai masalah dan saat ia putus asa (2Raja-Raja 19: 15-19). Dengan
berdoa, Hizkia mengakui keterbatasannya sebagai seorang manusia, dan Ayat 4-6 : Tubuh yang sakit : suatu peringatan dan janji Tuhan
sangat membutuhkan Tuhan sebagai yang berkuasa dan menghendalikan Sebenarnya, dengan dan didalam kemahakuasaanNya,
segala sesuatu dalam dunia. Tuhan bisa saja bertindak langsung mengambil nyawa Hizkia, tapi
Hizkia menanggapi pemberitahuan Yesaya dengan berdoa. Dalam mengapa perlu seorang perantara yaitu nabi Yesaya? Sebab, Tuhan
berdoa, Hizkia tidak berbantah dengan Tuhan dan membenarkan diri, tetapi ia ingin supaya terjadi perubahan dalam diri Hizkia. Tuhan ingin supaya
menyampaikan apa yang ia pahami tentang Tuhan yang ia percayai. Hizkia mengenali dirinya, dan memiliki iman yang sejati. Didalam
Perhatikanlah setiap bait doa Hizkia : “Ah Tuhan, ingatlah kiranya, bahwa aku kenyataannya, sekalipun Hizkia telah hidup dengan melakukan apa
telah hidup dihadapanMU dengan setia, dan dengan tulus hati, dan bahwa yang benar di mata Tuhan. Tetapi ada saat dimana Hizkia membelok
aku telah melakukan apa yang baik dimataMu11”. Sebenarnya Hizkia tidak dari Tuhan. Ia mencari perlindungan pada kerajaan Mesir. Suatu
bermaksud membenarkan diri dan mempersalahkan Tuhan. Tetapi, Hizkia tindakan yang menyepelekan dan meragukan kemahakuasaan
memegang teguh janji Tuhan sebagaimana menjadi pandangan PL bahwa Tuhan. Dalam pengertian itu, dapat dikatakan bahwa realitas tubuh
umur panjang merupakan berkat dan anugrah Tuhan yang diberikan kepada Hizkia yang sakit barah bukanlah sesuatu yang alami, tetapi
orang beriman (Amsal 3:2, 9:11, 10:27a), sedangkan umur yang pendek dan merupakan suatu kehendak baik Tuhan terhadap Hizkia13. Tuhan
kematian yang kurang wajar dan tak terduga (seperti yang akan dialami mengancam Hizkia dengan kematian sama seperti Tuhan
Hizkia pada usia 38 tahun) dipandang sebagai hukuman atas dosa (Ayub 15: mengancam Abimelekh Raja Gerar yang mengambil Sarai- istri
32-33, 22:16, Maz.55:24, Amsal 10:27b). Hizkia sangat percaya bahwa Abram (Kejadian 20:3), dan Tuhan mengancam Niniwe melalui Nabi
didalam janji Tuhan tersedia kasih setia Tuhan dan kemurahanNya yang lebih
besar dari dosa manusia. Atas dasar iman itu, Hizkia bergumul dengan penuh
penyesalan dan pengenalan diri sampai mencucurkan air mata –Hizkia 12
Berbeda dengan Paulus yang menyebut mati adalah untung (Filipi 1:21,23)
menangis dengan sangat (band.Kel.32: 22-32 – pergumulan Yakub di Pniel). bahkan berdamai dengan kematiannya (2Timotius 4 :6). Lihat juga Mazmur
Hizkia masih ingin hidup terus karena masih muda dan ia merasa tugasnya 39 : 5-6.
13
Manusia selalu bergumul dengan pertanyaan mengapa manusia sakit?.
11
Lihat Yesaya 39 :9-20 untuk mendalami makna doa Hizkia seperti yang Berbeda dengan beragam alasan sesuai kajian ilmu pengetahuan, Alkitab
tertulis dalam 2Raja-Raja 20: 1-11 43 menjelaskan bahwa penyebab manusia44 sakit yaitu : (a).
Yunus (Yunus 1:2 dan 3:4). Tuhan tidak langsung bertindak tetapi Kesembuhan adalah pekerjaan dan pemberian Tuhan bagi Hizkia,
melalui suatu pemberitahuan awal. Melalui buah Ara yang ditumbuk dan dijadikan kue kering. Buah Ara biasanya
Nabi Yesaya menyampaikan reaksi Tuhan terhadap doa dipakai untuk mengobati bisul-bisul atau luka-luka. Buah Ara/kue Ara
Hizkia. Bahwa, Tuhan mendengar doa Hizkia, Tuhan melihat hanyalah alat ditangan Tuhan. Hizkia sembuh karena Tuhan.
airmatanya, sehingga Tuhan akan menyembuhkan Hizkia dan Tuhan Jadi, ketika Hizkia menjaga hatinya maka tubuhnya pun terawat.
akan memperpanjang umur Hizkia lima belas tahun lagi. Dengan menjaga hati, penyakit pada tubuh Hizkia disembuhkan oleh Tuhan;
Jawaban Tuhan ini harus dimaknai dalam kepentingan dan dengan menjaga hati, Hizkia mendapat kepercayaan dari Tuhan untuk hidup
rencana Tuhan terhadap umatNya (bdg.1Yoh.5:14; Mat.6:10b; lima belas tahun lagi; dengan menjaga hati tanggungjawab Hizkia sebagai
Mat.26:39 – Tuhan menjawab setiap doa sesuai dengan rencanaNya raja Yehuda dipulihkan karena Tuhan berencana melepaskan Yehuda dari
dan kehendakNya). Tuhan ingin membebaskan Yehuda dari Asyur dan memelihara kota Yerusalem.
ancaman Asyur, dan melindungi kota Yerusalem, serta memberi
keturunan bagi Hizkia14. Supaya kasihsetia Tuhan kepada Daud Beberapa pikiran implementatif :
sebagai bapak leluhur Israel tetap berkelanjutan. Perhatikan kalimat : 1. Menjaga Hati dan Merawat tubuh merupakan tugas pokok gereja/setiap
oleh karena Aku dan hambaKu Daud, yaitu untuk menggenapi apa orang dalam setiap keluarga
yang disebut dalam 2Samuel 7: 12 – 16 yaitu janji tentang 2. Realitas ancaman kehidupan masa kini yang sangat emergencif (apa
keturunan. Bahwa, dari keturunan Daud lahirlah Sang Mesias yaitu saja, dalam berbagai bentuk) memberi isyarat bahwa masyarakat kita
Jesus Kristus (Perhatikan silsilah Yesus dalam Injil Matius 1, Hizkia memerlukan kehadiran gereja yang menjaga hati dan merawat tubuh
dan anaknya Manasye adalah bagian dari garis keuturunan Daud). mereka. Sekarang juga
Ayat 8-11, 7: Jagalah hatimu dan Rawatlah Tubuhmu : Hizkia disembuhkan 3. Kehendak bebas Tuhan tidak bisa dieksploitasi oleh manusia, tetapi
oleh Tuhan tugas manusia adalah berdoa dan meminta. Karena cara Tuhan bekerja
Terhadap jawaban Tuhan yang disampaikan nabi Yesaya, dan menjawab setiap pergumulan kita jauh melampaui apa yang kita
Hizkia pun meminta tanda15: apakah yang akan menjadi tanda pikirkan dan rencanakan dalam hidup
bahwa Tuhan akan menyembuhkan aku dan bahwa aku akan pergi 4. Jangan membuang berbagai pengalamanmu dengan Tuhan. Apapun
ke rumah Tuhan pada hari yang ketiga?. bentuknya. Sebab Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
Pertanyaan Hizkia menggambarkan suasana hatinya yang kuatir mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yang dikasihiNya.
atau masih ragu. Sehingga, ia butuh suatu tanda yang bisa mengangkat 5. Silahkan dikembangkan lagi……. Selamat Berkhotbah…
segala rasa kuatirnya atau rasa ragu itu. Tetapi tanda itu sekaligus juga
mengukuhkan dan menegaskan janji Tuhan tentang kesembuhan Hizkia dan MATERI BIMBINGAN KHOTBAH
kelangsungan hidupnya untuk lima belas tahun lagi, sebagaimana yang telah Minggu, 15 Mei 2022
disampaikan Nabi Yesaya kepada. Tanda tersebut akan menegaskan bahwa
Hizkia sembuh karena Tuhan yang menyembuhkannya. Lalu, sesuai doa Oleh : Pendeta Martha Patty - Tuanakotta
Nabi Yesaya maka Tuhan membuat bayang-bayang itu mundur kebelakang
sepuluh tapak. Itulah tanda bagi kesembuhan Hzkia. Nas Bacaan : Amsal 22 : 1 - 16
Tema Bulanan : Membangun Ketahanan Keluarga, Gereja, Dan
14
Pada waktu Hizkia sakit, ia belum memiliki keturunan. Dengan Masyarakat
membandingkan 2Raja-Raja 20 :6 dan 21:1, terindikasi bahwa Manasye baru Tema Mingguan : Pendidikan Yang Membebaskan
lahir 3 tahun setelah peristiwa tersebut.
15
45
Meminta tanda dari Tuhan, juga dilakukan oleh Gideon ketika diutus oleh 46
Tuhan (Hakim-Hakim 6:21-24), dan Abraham ketika mencari jodoh/calon istri PENGANTAR
untuk Ishak anaknya (Kejadian 24: 1-67)
GPM melalui LPJ GPM menetapkan tema bulanan yakni intelektual dan bijaksana, sehingga secara kritis mempertimbangkan sesuatu
membangun ketahanan keluarga, gereja, dan masyarakat. Tema mingguan hal, serta mampu membuat keputusan yang bijaksana. 17 Kebanyakan hikmat
adalah pendidikan yang membebaskan. Pendidikan yang membebaskan dalam kitab Amsal terdiri dari hikmat rakyat (lokal wisdom) yang berkaitan
adalah sebuah gagasan yang bertujuan untuk memanusiakan manusia dengan etika tradisional berdasarkan hubungan sosial.
(humaninasi). Humanisme berasal dari kata latin humanus yang berarti sifat Ketika kerajaan Israel runtuh dan terpecah menjadi 2, maka ucapan-
manusiawi atau sesuai dengan kodrat manusia. Pendidikan seperti ini bukan ucapan bijak raja Salomo dikumpulkan oleh Hizkia yang sedang mengadakan
hanya menekankan tentang bagaimana memperlakukan peserta didik secara reformasi kultus. Hizkia menyuruh para tokoh kaum Lewi untuk mengangkat
manusiawi, tetapi juga bertujuan menghidupkan rasa perikemanusiaan di kembali ucapan-ucapan bijak raja Salomo dan dijadikan sebagai pelajaran
dalam dirinya sehingga manusia bisa memiliki dan membentuk pergaulan teologis-praktis bagi kehidupan kaum Israel di masa-masa pembuangan.
hidup yang lebih baik dengan sesama manusia dan sesama ciptaan Allah di Rumusan amsal Salomo berasal dari seluruh pengalaman hidup manusia:
bumi. Dalam upaya untuk membentuk dan membangun ketahanan keluarga, perilaku manusia, sifat-sifat manusia, kehidupan nyata manusia di
gereja, dan masyarakat, maka diperlukan orang-orang yang memiliki sisi masyarakat, pekerjaannya, maupun juga hubungan manusia dengan Tuhan.
humanis dan memahami dirinya secara kodrati sebagai imago Dei yang Hal-hal itu terekam dalam nasihat-nasehat praktis yang menekankan karakter
menyatakan pekerjaan Allah di bumi, termasuk juga membedakan apa yang moral dalam kehidupan sehari-hari.
baik dan yang jahat. Demi menciptakan manusia yang dapat memaknai Pola dalam Amsal 22: 1-16 secara sederhana dapat digambarkan
dirinya sebagai imago Dei, maka kita diajak untuk melihat Amsal 22 : 1 - 16 demikian :
berisi ucapan-ucapan yang mendidik seseorang untuk semakin bijaksana Model Perkataan Ayat Alkitab
dalam menjalani kehidupan di bumi ini. Perbandingan Ayat 1
Kebijaksanaan sangat diperlukan karena pada kenyataannya kita Tindakan Konsekuensi Ayat 4, Ayat 6, Ayat 8, Ayat 10,
sedang berhadapan dengan berbagai masalah, yakni: masalah bencana alam Ayat 16
dan non alam termasuk pandemic covid-19, tantangan digitalisasi, serta Karakter Konsekuensi Ayat 11
konflik antar kampung yang menimbulkan keresahan dan kecemasan dari Karakter Tindakan Ayat 3
warga GPM. Realita Tindakan Ayat 5
83 84
MATERI BIMBINGAN KHOTBAH kelimpahan dan kesempurnaan. Itupun yang sangat halus dan lembut
Minggu, 26 Juni 2022 dilukiskan dengan begitu indah yakni adanya jenis-jenis pohon dan
aliran sungai-sungai yang mengalir pada daerahnya masing-masing
Oleh: Pendeta Beathris Mayaut - Tamaela untuk menghidupi mahkluk hidup lainnya (ayat 8-14). Pada bagian ini
tergambar suatu rantai kehidupan yang diciptakan Allah untuk saling
menghidupkan dalam keseimbangan ekosistem yang sempurna.
Nas Bacaan : Kejadian 2 : 8 - 25 2. Puncak dari segala karya ciptaan Allah yang paling mulia adalah
Tema Bulanan : Dipenuhi Roh Kudus Untuk Menatalayani Ciptaan manusia, sebab manusia itu diciptakan segambar dan serupa dengan
Tema Mingguan : Tanggung jawab Manusia Mengelola Alam Allah. Manusia diberikan kehormatan dari Allah melalui pemberian
nama-nama kepada binatang-binatang, untuk mengusahakan dan
memelihara taman di Eden, manusia memiliki persekutuan dengan Allah
PENGANTAR (Kej. 2:15,20). Secara harafiah rincian tugas itu berarti melayani atau
Alam merupakan bagian dari kehidupan manusia. Kenyataan ini sudah mengabdi (pekerjaan) dan menjaga atau mengamati. Istilah dalam
disadari oleh tiap manusia, tapi dengan kesadaran itu masih saja terjadi bahasa Ibrani untuk kedua tugas itu adalah bentukan dari akar kata ‘bd
kerusakan alam yang disebabkan oleh manusia sendiri. Persoalan ini bukan dan šmr. Dalam seluruh Kitab Suci berbahasa Ibrani, pasangan dua kata
lagi sesuatu yang sepele di konteks yang mengalami banyak bencana alam. sebagai gambaran tentang rincian tugas semacam itu hanya digunakan
Baik itu bencana alam yang terjadi dalam waktu singkat maupun bencana dalam gambaran tentang tugas-tugas kaum Lewi dan para imam dalam
alam yang terjadi dalam jangka waktu lama bahkan masih terjadi hingga kini. kaitan dengan Kemah Suci tempat kediaman Allah sendiri.23
Berhadapan dengan konteks ini, teologi sebagai bagian dari refleksi manusia Artinya,manusia pertama harus “melayani” dan “menjaga” taman pada
terhadap kenyataan di sekitarnya perlu memberi respon yang sekiranya bisa dasarnya sedang diminta untuk menjalankan tugas imami terhadap
mendorong tiap orang percaya untuk berbuat sesuatu terhadap kenyataan ini. taman itu. Dengan kata lain, taman itu adalah sebuah Kemah Suci,
Dalam hal ini, panggilan pelayanan gereja merespon melalui media sebuah rumah ibadat. Manusia kedua, yang diciptakan untuk menjadi
pemberitaan untuk mengingatkan dan mengarahkan kehidupan umat dengan “penolong yang sepadan” itu pada dasarnya mempunyai tugas untuk
pesan khotbah berdasarkan nas bacaan Kejadian 2:8-25. Nas bacaan yang menolong manusia pertama agar bersama bisa semakin
ditetapkan sebagai bacaan yang dikhotbahkan pada minggu terakhir bulan bertanggungjawab memperlakukan seluruh taman itu sebagai tempat
Juni, bulan perayaan hari lingkungan hidup yang diperingati setiap tanggal 5 persembahan agung.
Juni dan 8 Juni yang diperingati sebagai hari laut sedunia. Tema bulan Juni 3. Allah menciptakan manusia dengan kehendak bebas, kemampuan untuk
ialah “Dipenuhi Roh Kudus Untuk Menatalayani Ciptaan” dan tema mingguan memilih. Dalam artian ketika manusia menjalankan tugas dan tanggung
“Tanggung jawab Manusia Mengelola Alam”. Berdasarkan tema-tema inilah jawabnya, manusia diberikan kehendak bebas oleh Allah untuk
pesan pemberitaan dikhotbahkan dalam kebaktian diminggu terakhir bulan melakukan segala sesuatu menurut kehendak manusia. Kehendak
Juni. bebas yang dimiliki manusia bukan berarti kehendak bebas yang tidak
memiliki aturan dari Allah, melainkan kehendak bebas yang manusia
BEBERAPA CATATAN TEKS KEJADIAN 2: 8-25 miliki tetap dibawah aturan yang diberlakukanan Allah. Dalam
1. Kisah Taman Eden dalam Kejadian 2: 8-25, merupakan kisah awal kebebasan manusia untuk menguasahakan dan memelihara seluruh
kehidupan ciptaan yang harmonis sesuai dengan kehendak Allah. Dalam ciptaan yang ada, didalamnya terdapat aturan yang diberikan TUHAN
kisah itu, kehidupan awal para ciptaan di dalam Taman Eden,
digambarkan sebagai sesuatu yang baik adanya sebagai keadaan ketika 23
Scott Hahn, Many are Called: Rediscovering the Glory of the Priesthood,
diciptakan. Dalam taman Eden tempat yang khusus disediakan Allah (New York: Doubleday 2010), hlm 42 dalam Peter C Aman, Iman Yang
bagi manusia untuk hidup berhubungan dengan Allah tersedia Merangkul Bumi Mempertanggungjawabkan Iman di Hadapan Persoalan
Ekologi, (Jakarta: Penerbit Obor, 2013), hlm. 40-41)
85 86
Allah untuk manusia taati (ayat 16-17). Aturan Allah itu bertujuan untuk dipandang sebagai cerminan sang Pencipta. Hal ini berarti bahwa alam
ketertiban, keseimbangan, dan sikap bertanggung jawab terhadap apa itu sebagai bayang-bayang Allah/tubuh Allah/sacramentum Allah,
yang telah Allah sediakan kepada manusia. Dengan kata lain, sehingga manusia harus terus menghargai alam sebagai karya Allah
kebebasan yang Allah berikan bukan untuk menguasai secara dan karena itu, harus memperlakukannya sebagai milik Allah yang
serampangan atau semau gue, tetapi dalam aturan “melayani” dan patut dihargai, dihormati, dan diperlakukan dengan penuh tanggung
“menjaga” demi keberlanjutan hidup bersama (alam dan manusia). jawab kepada Allah demi kebaikan bersama. Pemahaman akan
Sebab, ketika manusia melanggar aturan yang Allah berikan, maka tanggung jawab ini sangat penting, karena tugas “mengusahakan” dan
kekacauan pun terjadi (bnd Kisah Kejadian 3). “memelihara” menegaskan bahwa manusia bukan sekadar pengguna
4. Ayat 18-25. Tujuan Allah menciptakan binatang, yang juga dibuat apalagi pendominasi alam melainkan sebagai penatalayan yang
dengan media tanah, sebenarnya bukan untuk menciptakan binatang itu bertanggung jawab (responsible stewardship). Bila kita mengambil
sendiri. Tetapi untuk menciptakan penolong yang sepadan bagi sesuatu dari alam ciptaan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
manusia. Namun oleh manusia, tidak satu pun dijumpai yang dapat (individu dan kolektif, pemerintah dan swasta, baik dalam skala nasional
menjadi penolong yang sepadan dengan dia (bnd. Ayat 20b). Manusia maupun global), maka mesti ada upaya “mengembalikan kembali”
mempunyai kuasa atas binatang-binatang dan pemberian nama kepada kepada alam. Misalnya, kita masih menemukan kearifan-kearifan lokal
binatang-binatang merupakan keterlibatan manusia dalam karya masyarakat yang memelihara alam ciptaan melalui sasi darat dan laut,
penciptaan Allah. Usaha selanjutnya dari Allah untuk menciptakan bagi kewang darat dan kewang laut, polisi hutan, dan lain sebagainya. Atau
manusia penolong yang sepadan ialah dengan menciptkan perempuan kegiatan-kegiatan di tingkat jemaat seperti bakti lingkungan, pembuatan
dari rusuk manusia (laki-laki). “Salah satu rusuk” adalah bagian dari selokan untuk aliran air, dan lain-lain. Berbagai tindakan memelihara
tubuh manusia, bukan seluruh tubuh. Hal ini berarti, bahwa laki-laki dan lingkungan mesti terus diupayakan demi keberlanjutan hidup bersama.
perempuan sebenarnya adalah satu. Penolong berarti yang dapat 2. Perlu diakui bahwa masih didapati tindakan-tindakan yang tidak
menolong, yang tingginya sejajar. Istilah penolong mengandaikan, bertanggung jawab dalam mentalayani alam ciptaan. Beberapa contoh
bahwa yang ditolong membutuhkan kehadirannya. Sepadan baginya, kasus sederhana, seperti relasi antar tetangga yang memutar jalan air
artinya sama, sesuai dengan dirinya, setingkat dengan dirinya. Secara sehingga terjadi pengikisan tanah yang menyebabkan longsor;
harafiah, sepadan berarti seperti yang ada di depannya, seperti berdiri di menjadikan pekarangan rumah orang lain sebagai tempat buang
hadapan cermin yang menggambarkan bentuk yang sama dengan sampah; perilaku membuang sampah plastik berupa kulit permen di
dirinya sendiri, dan siap sedia serta dapat diandalkan serta diharapkan. dalam gedung gereja ketika kebaktian berlangsung; pengguna mobil
Jadi, sejak awal mula manusia diciptakan sebagai mahkluk sosial. angkutan ataupun pengendara mobil/motor yang membuang sampah
Mereka akan hidup bersama dan menjalin relasi (perkawinan dan plastik ke jalan raya; dan berbagai tindakan lainnya. Ingatlah bahwa
bermasyarakat). Manusia dijadikan sebagai mahkluk yang dapat berbagi kisah taman Eden menegaskan bahwa dalam tanggung jawab
hidup dengan sesamanya. mengusahakan dan memelihara alam ciptaan bukan perihal individu
(personal) semata melainkan tugas bersama (laki-laki dan perempuan:
PERTIMBANGAN HOMILETIS keluarga, gereja, dan masyarakat).
1. Teks Kejadian 2:8-25 mengingatkan dan menegaskan keberadaan kita 3. Roh Kudus kiranya menolong Bpk/Ibu untuk mengembangkan dan
sebagai hasil ciptaan yang dijadikan Allah sebagai mitra-Nya untuk menyampaikan khotbah sesuai konteks jemaat masing-masing dan
mengusahakan dan memelihara bumi (Eden) beserta isinya dengan sekaligus sebagai “pengusaha dan pemelihara” alam ciptaan Allah.
penuh tanggung jawab. Kita bukan pemilik alam ciptaan, melainkan Selamat berkhotbah. Tuhan Yesus memberkati.
manusia hanyalah pengelola yang diberi kepercayaan oleh Allah yang
harus dipertanggung jawabkan kembali kepada Allah. Kita seyogianya
melihat alam tidak melulu sebagai fakta biologis, tetapi alam juga harus
87 88
Seluruh Ciptaan
KATA PENGANTAR Tema Minggu I : Dalam Penderitaan Tetaplah Mengharapkan Keadilan
(Minggu Sengsara VI)
Tema Minggu II : Kerelaan dan Kesetiaan Memikul Salib Bersama
K ita sudah memasuki lagi bulan baru,i bulan April 2022 sebagai bulan
pemberian Tuhan bagi kita semua. Tentunya bukan sebuah kebetulan
atau sesuatu yang rutin saja dalam perbendaharaan waktu kita. Semua ini
ii
Yesus (Minggu Sengsara VII)
Tema Minggu III : Paskah Kristus : “Ada Kuasa di Balik Batu Yang
Terguling” (Paskah)
adalah wujud dari kasih dan kemurahan Tuhan bagi hidup, pelayanan dan Tema Minggu IV : Percaya Pada Yesus Yang Bangkit
tanggung jawab kita bersama di berbagai bidang tugas, usaha dan kerja kita.
Bulan yang masih lagi menjadi pergumulan untuk memaknai minggu Tema Bulan Mei : Membangun Ketahanan Keluarga, Gereja dan
sengsara, penderitaan dan kematian Tuhan Yesus tetapi juga kebangkitan Masyarakat
dan kemenangan-Nya dari alam maut dengan kekuatannya yang tidak Tema Minggu I : Menatalayani Ekonomi Keluarga Dengan Hikmat Allah
bercakar lagi. Batu penutup kubur itu telah terguling, tanda kuasa Allah Tema Minggu II : Jagalah Hati dan Rawatlah Tubuhmu
menang atas kematian. Di dalam kematian dan kebangkitan-Nya, kita telah Tema Minggu III : Pendidikan Yang Membebaskan
terhisab menjadi orang-orang pilihan-Nya. Keterpilihan itu bukan hanya Tema Minggu IV : Solidaritas Sebagai Perekat Hubungan Sosial
sebatas status, sebuah label atau atribut semata, melainkan sebuah gerak Tema Minggu V : Mengasihi Tuhan dan Bencilah Kejahatan
yang terus berdinamika, aksi yang mesti diaktualisasikan dengan seluruh
gerak pelayanan, pengabdian, usaha dan kerja kita bagi kepentingan dan Tema Bulan Juni : Dipenuhi Roh Kudus Untuk Menatalayani Ciptaan
kesejahteraan bersama. Dalam perspektif kebangkitan Kristus, kita memiliki Tema Minggu I : Roh Kudus Memberi Keberanian Untuk Bersaksi dan
hidup yang berpengharapan. Pengharapan yang tak lekang dimakan zaman. Melayani
Pengharapan yang mampu memberi perubahan yang signifikan di tengah Tema Minggu II : Alam Semesta Bukti Keagungan Tuhan
berbagai kenyataan hidup yang terus dibelenggu dengan berbagai persoalan Tema Minggu III : Allah Pemilik Tanah dan Menghidupkan Manusia
dan tantangan. Pengharapan yang memberi ruang membangun hidup yang Dengannya
lebih bermakna di tengah perbuatan-perbuatan hidup yang kehilangan Tema Minggu IV : Tanggungjawab Manusia Mengelola Alam
makna.
Hidup yang berpengharapan itu juga ditandai dengan kesungguhan Rumusan tema-tema di atas dan kajian teks Alkitab telah digagas
dan ketahanan kita sebagai orang-orang yang hidup dikuasai oleh Roh Kudus oleh masing-masing penulis dalam setiap materi Khotbah edisi April – Juni
Tuhan untuk selalu membangun iklim kehidupan gereja,masyarakat, bangsa 2022. Semoga materi Bina Khotbah ini semakin dalam digumuli agar
dan Negara yang harmonis dan damai. Roh Kudus juga yang meneguhkan kehidupan kita terus bermakna dan menjadi saluran berkat bagi banyak
kesaksian kita tentang Allah yang hidup dalam kata dan perbuatan nyata yang orang. Kami menyampaikan terima kasih kepada para penulis Materi Khotbah
lebih berfaedah. Sejalan dengan itu, kita diingatkan akan tanggungjawab atas kesediaan membantu LPJ GPM. Marilah kita terus memberi diri dan
bersama menjaga relasi antar sesama manusia juga lingkungan alam hidup dituntun oleh Roh Kudus dan Firman Allah supaya keteladanan Kristus
semesta sebagai tanda kita mengagungkan kebesaran Allah yang terus mewarnai seluruh perjalanan hidup dan pengabdian kita, sekarang dan ke
menyata di tengah kehidupan. Inilah sebagian realita yang menjadi masa depan. Tuhan Yesus memberkati.!!!
pergumulan kita di sepanjang bulan April-Juni melalui materi-materi binaan
termasuk Bina Khotbah edisi bulan April – Juni 2022.
Karena itu penjabaran Tema Bulan dan Mingguan pada bulan April – Lembaga Pembinaan Jemaat GPM
Juni, dijabarkan sebagai berikut :
Tema Bulan April : Penderitaan dan Kematian Yesus Menyelamatkan
Oleh : Pendeta Helky Brando Veerman 19
iii iv
Roh Kudus Memberi Keberanian Untuk Besaksi dan
Melayani
Kisah Para Rasul 4 : 23 – 31
Oleh : Pendeta Lies Marantika Mailoa 71
v
Roh Kudus Memberi Keberanian Untuk Bersaksi
dan Melayani
Kisah Para Rasul 5 : 12 – 16
Oleh : Pendeta Alberth Akollo 74