Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH AGAMA I

“ Konsep ketuhanan menurut islam “

Disusun oleh :

1. Yola Puspita (C1F022047)


2. Lailatul Badri (C1F022048)
3. Khairul Abdi (C1F022049)
4. Rido Ferdiansyah (CIF022050)
5. Selina Oktaviani (C1F022051)

Dosen Pengampu: Dr.Rafiqi,,M.A.

Fakultas Ekonomi dan bisnis

Ekonomi Islam

Universitas Jambi

2022

1
Kata pengantar

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat penyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Konsep ketuhanan menurut islam ini tepat pada waktuny.

Dan kami ucapkan terima kasih kepada bapak dosen kita


Dr.H.Rafiqi,S.Ag,MA selaku dosen bidang studi Agama I yang telah memberikan
tugas ini sehinga kami dapat menyelesaikan makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Makalah ini dibua untuk memenuhi tugas pelajaran Agama I. Kami mohon
maaf apabila dalam penyusunan makalah ini banyak sekali kekurangannya dan
kami sangat berbesar hati dan berlapang dada sekali apabila bapak dosen, teman-
teman untuk memberikan saran dan kritiknya

Sekian terima kasih

Jambi,../../..

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar................................................................................................2

Daftar isi . ......................................................................................................3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.1 Latar belakang................................................................................4


1.1.2 Rumusan masalah...........................................................................4
1.1.3 Tujuan penulisan...........................................................................5

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Filsafat Ketuhanan Menurut Islam.......................................................6

2.1.1 Siapa Tuhan itu?........................................................................6

2.1.2. Sejarah pemikiran manusia tentang Tuhan...............................7

2.1.3 Bukti adanya Tuhan...................................................................7

2.2 Keimanan dan ketakwaan...................................................................8

2.2.1 Definisi Iman dan Takwa...........................................................8

2.2.2 Proses Terbentuknya Iman.........................................................8

2.2.3 Tanda-tanda orang beriman.......................................................9

2.3 Implementasi iman dan takwa..............................................................9

2.3.1 Peran Iman dan Takwa untuk mengatasi berbagai permasalahan


sosial dalam kehidupan.......................................................................9

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan........................................................................................11

3
DAFTAR PUSAKA.....................................................................................12

4
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makalah ini merupakan pemenuhan tugas Pendidikan Agama Islam


yang memang harus terpenuhi sebagai nilai tambahan yang sudah ditentukan
oleh pengajar. Di samping itu, makalah ini sangat bermanfaat bagi pembaca
karena pada makalah ini sedikit/banyaknya terdapat ilmu yang dapat diambil
sebagai pengetahuan atau wawasan.

Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang diberikan


kesempurnaan dibandingkan makhluk lain, maka dari itu ada beberapa
manusia yang memang menggunakan akalnya untuk mencari lebih tau dengan
akan rasa keingintahuan nya, dengan hal makalah ini akan mengkaji yaitu
diantaranya filsafat ketuhanan menurut islam, keimanan dan ketakwaan,
implementasi Iman dan Takwa, yang berisi dari berbagai sumber.

Dengan izin Allah, dalam makalah ini kami akan menjelaskan dan
membahas tentang Konsep Ketuhanan dalam Islam.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, ada beberapa masalsh yang akan


dibahas dalam makalah ini, yaitu:

1. Siapa Tuhan itu?


2. Apa saja sejarah pemikiran manusia tentang Tuhan?
3. Apa saja bukti-bukti adanya Tuhan?
4. Apa definisi Iman dan Takwa?
5. Bagaimana proses terbentuknya Iman danTakwa?
6. Apa saja tanda-tanda orang beriman?
7. Bagaimana Iman dan Takwa berperan dalam mengatasi berbagai
permasalahan dalam kehidupan?

5
1.3 Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui siapa itu Tuhan,


2. Untuk mengetahui sejarah pemikiran manusia tenang Tuhan.
3. Untuk mengetahui tentang bukti-bukti adanya Tuhan.
4. Untuk mengetahui definisi iman dan takwa
5. Untuk mengetahui proses terbentuknya iman dan takwa
6. Untuk mengetahui tanda tanda orang beriman dan bertakwa
7. Untuk mengetahui peran Iman dan Takwa dalam mengatasi berbagai
maslah dalam kehidupan

6
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 FILSAFAT KETUHANAN MENURUT ISLAM

Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran tentang Tuhan dengan


pendekatan akal budi, maka dipakai pendekatan yang disebut filosofis. Bagi
orang yang menganut agama tertentu (terutama agama Islam, Kristen, Yahudi),
akan menambahkan pendekatan wahyu didalam usaha memikirkannya.
JadiFilsafat Ketuhanan adalah pemikiran para manusia denga pendekatan akal
budi tentang Tuhan. Usaha yang dilakukan manusia ini bukanlah untuk
menemukan Tuhan secara absolut atau mutlak, namun mencari pertimbangan
kemungkinan bagi manusia untuk sampai pada kebenaran tentang Tuhan.

2.1.1 Siapa Tuhan itu?


Lafal Ilahi yang artinya Tuhan, menyatakan berbagai obyek yang
dibesarkan dan dipentingkan manusia, misalnya dalam surat Al-Fuqron: 43 yang
artinya: “Apakah engkau melihat orang yang menghilangkan keinginan-keinginan
pribadinya?”
Menurut Ibnu Miskawaih Tuhan adalah zat yang tidak berjisim, azali, dan
pencipta. Tuhan Esa dalam segala aspek. Ia tidak terbagi-bagi dan tidak
mengandung kejamakan dan tidak satupun yang setara dengan-Nya, Ia ada tanpa
diadakan dan ada-Nya tidak bergantung kepada yang lain sementara yang lain
membutuhkan-Nya.
Orang menyediakan hawa nafsunya,yang dipuji dalam hidupnya, berarti telah
berbuat syirik yang sebenarnya menurut Islam hawa nafsu harus tunduk kepada
kehendakan Allah Swt. Dalam surah Al-Qashash: 38, lafal Ilah dipakai oleh
Fir’aun untuk dirinya sendiri, yang artinya:
“Dan Fir’aun berkata, wahai para pembesar aku tidak menyangka bahwa kalian
mempunyai Ilahi selain diriku”
Bagi manusia, Tuhan itu bisa dalam bentuk konret maupun abstrak/gaib.
Al-Qur’an menegaskan Ilah ialah sesuatu yang pentingkan, dipuja, dimintai,

7
diagungkan diharapkan memberikan kemaslahatan dan termasuk yang ditakuti
karena mendatangkan bahaya.
Di dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah: 163 menegaskan, “Dan Tuhanmu,
Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan selain Dia yang Maha Pengasih dam
Maha Penyayang. Dan Allah Swt memfirmankan dalam Al-Qur’an surah Thoha:
14 yang artinya; “Sesungguhnya aku Allah tidak ada Tuhan selain aku (Allah),
maka beribadalah hanya kepada-ku, dan dirikanlah sholat untuk mengingatku”.

2.1.2 Sejarah pemikiran manusia tentang Tuhan


1. Pemikiran Barat
Dalam literatur sejarah agama, dikenal teori evolusionisme, yaitu teori yang
menyatakan adanya proses dari kepercayaan yang amat sederhana, lama kelamaan
meningkat menjadi sempurna. Teori tsb mula-mula dikemukakan oleh Max
Muller ,kemudian dikemukakan oleh EB Taylor,Robertson Smith, Lubbock dan
Jevens. Proses perkembangan pemikiran tentang Tuhan menurut teori
evolusionisme adalah:
A. Dinamisme
Manusia sejak zaman primitif telah mengakui adannya kekuatan yang
berpengaruh dalam kehidupan. Mula-mula sesuatu yang berpengaruh trsebut
ditunjukkan pada benda. Setiap benda mempunyai penaruh pada manusia, ada
yang berpengaruh positif dan ada pula yang berpengaruh negatif
B. Animisme
Disamping kepercayaan dinimisme, masyarakat primitif juga mempercayai
adanya peran roh dalam hidupya. Setisp benda yang dianggap benda baim
mempunyai roh. Oleh masyarakat primitif, roh dipercayai sebagai suatu yang aktif
sekalipun bendanya telah mati.
C. Politeisme
Kepercayaan dinasime dan animisme lama-lama tidak memberikan kepuasan,
karena terlalu banyak yang menjadi sanjungan dan pujaan. Roh yang lebih dari
yang lain kemudian disebut dewa. Dewa mempunyai tugas dan kekuasaan tertentu
sesuai dengan bidangnya.

8
D. Henoteisme
Satu bangsa hanya mengakui satu dewa yang disebut dengan Tuhan, namun
mausia masih mengakui Tuhan (Ilah) bangsa lain. Kepercayaan satu Tuhan untuk
satu bangsa disebut dengan henoteisme.
E. Monoteisme
Dalam monoteisme hanya mengakui satu Tuhan untuk seluruh bangsa dan bersifat
internasional. Bentuk monoteisme ditinjau dari filsafat Ketuhanan tertinggi dalam
3 paham yaitu: deisme, panteisme dan teisme. Dengan kepercayaan yang
dinyatakan oleh Max Muller dan EB.Taylor ditentang oleh Andrew Lang yang
mengkankan adanya monoteisme dalam masyarakat primitif. Dia
mengemukakakn bahwa orang-orang yang berbudaya rendah juga sama
monoteismenya denan orang-orang Kristen.

2.1.3 Bukti adanya Tuhan


Sebenarnya masalah tentang keberadaan Allah Swt sudahlah nyata, bahkan
suatu hakikat yang tidak perlu diragukan lagi persoalannya. Tidak ada jalan untuk
mengingkarinya. Persoalan tentang keberadaan Allah Swt semua yang ada
dilingkungan alam semesta ini pun dapat digunakan sebagai bukti tentang adanya
Tuhan, bahkan benda-benda yang terdapat disekitar alam semesta dan unsur-
unsurya dapat pula membuktikan bahwa benda-benda itu pasti ada pencipta dan
pengaturnya semuanya tidak lain kecuali merupakan tanda dan bukti perihal
wujudnya Allah. Selain menunjukkan adanya Dzat itu juga membuktikan
keesaanNya dan hanya dia sajalah yang Maha Kuasa untuk menciptakannya.

2.2 Keimanan dan Ketakwaan


2.2.1 Definisi Iman dan Takwa
Kata iman berasal dari Bahasa Arab, yaitu amina-yukminu-imanan yang
secara etimolohi berarti yakin atau percaya. Dalam sutah Al-Baqarah 165, yang
artinya “Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah”.
Iman kepada Allah berarti percaya dan cinta kepada ajaran Allah, yaitu Al-
Qur’an dan Sunnah Rasul. Apa yang dikehendaki Allah, menjadi kehendak orang

9
yang beriman, sehingga dpat menimbulkan tekad untuk mengorbankan apa saja
untuk mewujudkan harapan dan kemauan yang menuntut Allah kepadanya
Iman itu mengikat orang islam, ia terikat dengan segala aturan hukum
yang ada dalam islam sebagaimana yang telah ditentukan oleh Allah. Oleh
karennaya, orang islam itu harus iman,sehingga ia meyakini ajaran Islam dan
secara totalitas mengamalkannya dalam seluruh kehidupannya.
Kata Taqwa berasal dari waqa-wiqayah yang berarti takut, menjaga,
memelihara, dan melindungi. Takwa dapat diartikan memelihara keimanan yang
diwujudkan dalam pengamalam ajaran agama islam secara utuh dan konsisten
(istiqomah).
Pengertian taqwa secara teminologi dijelaskan dalam Al-hadist. Yang
artinya menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya.
2.2.2 Proses terbentuknya Iman
Sejak awal seluruh Roh manusia telah menganmbil kesaksian bahwa
Rabb-nya Allah Swt. Ini berarti setiap manusia telah memiliki benih iman.
Sebagaimana dalam firman Allah dalam Qs.Al-A’raf:172 yang artinya “Dan
(ingatlah), Ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
“Bukankah aku iniTuhanmu?” mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami),
kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu
tidak mengatakan “Sesungguhnys kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang
tengah terhadap ini (keesaan Tuhan).”
Potensi fitrah atau iman islam tersebut perlu ditindaklanjuti dan yang
paling berkompeten menumbuhka potensi iman islam tersebut adalah kedua orang
tua. Sebagaimana diterangkan dalam hadist Nabi Muhammad Saw yang artinya
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, orang tuanya yang berperan
menjadikan anak tersebut menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi”.
Imam Ghozali menisbahkan, setiap orang mempunyai potensi untuk
melihat, tetapi ia tetap tidak bisa melihat apabila tidak ada cahaya yang masuk
kedalam mata, begitu juga dengan potensi iman yang dimiliki seseorang harus
ditindaklanjuti oleh kedua orang tuanya, dan lingkungan mereka dibesarkan.

10
2.2.3 Tanda-tanda orang beriman
Dalam Al-qur’an banyak menejlaskan tanda tanda orang beriman.
a. Sesungguhnya orang-orang yang beriman bergetar hatinya karena rasa dekat
dengan Nya atau kaena takut akan siksa Nya atau karena sangat bahagi. (Qs. Al
Anfal 2)
b. Mendirikan shalat dan menafkahkan Sebagian rejeki. Mereka rajin dalam
menunaikan sunnah serta menafkahkan Sebagian rezekinya utuk kepentingan
kemaslahatan umat dijalan yang diridhai Allah Qs Al Anfal 3 yang artinya
“yaitu orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan Sebagian
dari rezeki yang kami berikan kepada mereka.”
c. Memelihara Amanah dan menepati janji, seorang mukmin tidak akan mudah
berkhianat atas Amanah yang telah dipukulnya. Akan tetapi, akan senantiasa
memegang Amanah dan menepati janjinya Qs Al mu’minun 6 yang artinya
“kecuali kepada isterinya atau hamba sahayanya maka sesungguhnya mereka
tidak tercela.” Itulah beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan
ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia.
d. Berjihad dijalan Allah dangemar menolong. Bersungguh-sungguh dalam
menegakkan ajaran Allah baik dengan harta benda maupun jiwa yang
dimilikinya. (Qs.Al Anfal 74).
Akidah islam sebagai keyakinan akan membentuk perilaku bahkan akan
mempengaruhi kehidupan seorang muslim. Abu Ala Al Maududi menyebutkan
bahwa tanda-tanda orang yang beriman adalah sebagai berikut:
a. Menjauhkan dari padanga yang sempit dan picik
b. Mempunyai kepercayaan terhadap diri sendiri
c. Mempunyai sifat rendah hati
d. Senantiasa jujur, adil dan Amanah
e. Tidak bersifat murung dan putus asa dalam menghadapi setiap persoalan dan
situasi dalam hidup
f. Mempunyai pendirian teguh, sabar, tabah, dan optimis
g. Mempunyai sifat satria, semangat, berani tidak gentar menghadapi resiko
bahkan tidak takut terhadap maut
h. Mempunyai sifat hidup damai dan ridha

11
i. Patuh, taat, disiplin menjalankan peraturan agama

2.3 Implementasi Iman dan Takwa


2.3.1 Peran Iman dan Takwa untuk mengatasi berbagai permasalahan sosial
dalam kehidupan

Iman berarti percaya dalam hati, diucapkan dengan lisan, serta dilaksanakan
dengan perbuatan. Dengan iman, kita dituntun utuk menjalani hidup ini dengan
menjunjung tinggi asma Allah SWT. Adapun bentuk pengaruh iman kepada
kehidupan manusia memilliki dampak positif yang sangat besar.
Dengan iman, kita dapat menyadari bahwa kekuasaan terhadap seluruh alam
semesta ini hanya terdapat pada Allah SWT semata. Jika Allah hendak
memberikan rahmat serta pertolongan, maka tidak ada kekuatan apapun yang
dapat mencegahnya. Juga sebaliknya, jika Allah hedak menimpakan suatu bencara
atau cobaan, juga tidak ada kekuatan apapun yang dapat menghentikannya.
Dengan demikian, jika kita memiliki iman yang kuat niscaya kita senantiasa
hanya bertawakal kepada Allah SWT.
Iman membuat kita berani untuk menyebarkan kebenaran tanpa takut akan
risiko, iman juga mengajarkan kepada kita untuk bisa ‘menolong diri sendiri’
dalam menghadapi berbagai cobaan kehidupan. Rezeki secara material memang
memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan lahir seperti sandang,
pangan dan papan.
Namun sayangnya, banyak oranng yang terjerumus pada pikiran bahwa
uang adalah segalanya” yang mengakibatkan banyak manusia melepaskan prinsip
keimanannya, rela untuk menjual kehormatan, serta menjilat dan bermuka dua
hanya supaya kepentingan meterialnya bisa tercapai dan bisa menjadi kaya
walupun Tindakan-tindakan tersebut adalah bentuk ingkar dari firman Allah
SWT.
Dengan beriman kepada Allah SWT, kita senantiasa diberikan ketenangan
hati danketentraman jiwa. Sering kali kita dilanda oeh rasa duka serta gelisah,
juga kita diberi cobaan rasa keraguan dan bimbang. Orang yang beriman akan
memiliki keseimbangan jiwa serta rasa tentram dan jiwanya tenang

12
Orang-orang yang beriman InsyaAllah akan selalu ditunjukkan kepada jalan
yang benar karena Allah SWT selalu meuntun dan membimbing kita kepada
tujuan hidup yag hakiki, yakni meraih ridha Allah maka dari itu, manusia yang
beriman adalah manusia yang amat beruntung.

13
BAB IIII
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Setelah menyelesaikan makalah ini dapat disimpulkan bahwa konsep
ketuhanan dapat diartikan sebagai hal yang dianggap penting oleh manusia
terhadap sesuatu mau dalam hal abstrak maupun konkret. Dan sebagai seorang
muslim kita butuh untuk perlu memahami lagi bagaimana konsep ketuhanan
dalam islam agar menjadikan kita menjadi pribadi yang lebih mencintai dan rela
berkorban demi ajaran agama Allah SWT.

14
DAFTAR PUSTAKA

Hamida ID oct.15,2016.
https://www.slideshare.net/Hamida97ID/01konsep-ketuhanan-dalam-islam
Dr.Ramlan Yusuf Rangkuti, M.A.
file:///C:/Users/Acer/Downloads/bbc_slide_konsep_ketuhanan_dalam_islam
%20(1).pdf
Muhammad noor 3 oct 2017
https://jht.politala.ac.id/index.php/jht/article/view/31/29
implementasi UNAIR
https://docplayer.info/73251572-Makalah-agama-islam-i-implementasi-iman-
dan-taqwa-dalam-kehidupan-modern-diajukan-sebagai-tugas-mata-kuliah-
agama-islam-i.html

15

Anda mungkin juga menyukai