Anda di halaman 1dari 7

HAKIKAT MARTABAT DAN MANUSIA

NAMA KELOMPOK 2 :
1).FLORENSYA ALFINA DELLA SARI (PO7124321046)
2).RIRI ANGRAINI (PO7124321047)
3).BELA SAPIRA (PO7124321048)

DOSEN PEMBIMBING: MISLYANI, S.Ag., M.Pd.I

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun
merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Muara Enim, 18 November 2021


Penyusun

Kelompok 2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………………

Daftar Isi………………………………………………………………………………………………………………

Bab 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………….

A.Latar Belakang…………………………………………………………………………………………….

B.Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………..

C.Tujuan………………………………………………………………………………………………………….

Bab II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………….

A.Pengertian Manusia……………………………………………………………………………………..

B.Hakikat Manusia…………………………………………………………………………………………..

C.Martabat Manusia………………………………………………………………………………………..

Bab III PENUTUP……………………………………………………………………………………………………

A. Simpulan……………………………………………………………………………………………………..
B. Saran……………………………………………………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Berbicara dan berdiskusi tentang manusia selalu menarik. Manusia merupakan makhluk yang paling
menakjubkan, makhluk yang unik multi dimens, serba meliputi sangat terbuka, dan mempunyai potensi
yang agung Manusia dalam pandangan kehendaan (materiadis) hanyalah merupakan sekepal tanah di
bumi. Dari bumi asal kejadiannya, di bumi dia berjalan, dari bumi dia makan dan kedalam bumi dia
kembali. Al-Qur'an memberi keterangan tentang manusia dari banyak seginya. Dari ayat-ayat Al-Qur'an,
dapat disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk fungsional yang bertanggung jawab. Dalam
pandangan orang yang beriman, manusia itu makhluk yang mulia dan terhormat pada sisi Tahan.
Manusia diciptakan Tuhan dalam bentuk yang amat baik, sesudah itu ditiup Roh ke dalam tubuhnya,
para malaikat disuruh sujud (memberi hommai) kepadanya Tuhan memberi manusia ilm pengetahuan
dan kemauan, dijadikan manusia di bumi dan menjadi pusat kegiatan di alam ini. Segala apa yang ada di
langit dan di bumi, semuanya bekerja untuk kepentingan manusia. dan kepadanya di berikan nikmat
lahir dan batin

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Manusia?

2. Apa Hakikat Manusia?

3. Bagaimana Martabat Manusia?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dan Manusia

2. Untuk mengetahui apa hakikat Manusia

3. Untuk mengetahui bagaimana martabat Manusia


BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Manusia

Secara umum pengertian manusia adalah manusia sebagai makhluk pribadidan makhluk sosial.
Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain. Maka sebab itu
manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial. Manusia menurut pandangan islam adalah
makhluk Allah AWT yang memilik unsur dan daya materi yang memiliki jiwa dengan ciri berfikir, berakal,
dan bertanggung jawab pada Allah SWT yang diciptakan dengan memiliki akhlak.

B. Hakikat Manusia

Manusia diciptakan Allah SWT. Berasal dari saripai tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah
sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki berbagai kemampuan. Oleh
karena itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang telah diberikan Allah SWT

Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan sebaik-baik ciptaan, yang diciptakan dari tanah
dan disempurnakan dengan ditiupkannya ruh. Unsur-unsur yang ada pada manusia yaitu berupa fisik
atau jasmani yang bisa dilihat untuk menunjukkan keberadaanya yang didalamnya terdapat jantung
sebagai pusat hidup dan otak sebagai lembaga pikir, rasa, dan sikap sebagai pusat kehidupan. Yang
kesemuanya itu bisa berfungsi jika ada ruh di dalamnya, tidaklah diciptakan manusia melainkan supaya
menyembah atau beribadah kepada Allah, baik sebagai makhluk individual makhluk sosial (menjalin
hubungan dengan yang lain) ataupun makhluk ekonomi (memenuhi kebutuhan hidup)

Hakikat manusia adalah sebagai berikut

1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang tepat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya.

2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggungjawab atas tingkah laku intelektual dan sosial)

3. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai selama
hidupnya

4 Individu yang mudah terpengaruh oleh lingkungan terutama dalam bidang sosial
C. Martabat Manusia

Martabat adalah harga diri tingkatan harkat kemanusiaan dan kedudukan yang terhomat, dan
martabat saling berkaitan dengan maqam, maksudnya adalah secara disamya magam merupakan
tingkatan martabat seseorang hamba terhadap khalikNya, yang juga merupakan sesuatu keadaan
tingkatannya seseorang sufi di hadapan tuhannya pada saat dalam perjalanan spritual dalam beribadah
kepada Allah SWT.

Maqam ini terdiri dari beberapa tingkat atau tahapan seseorang dalam hasil ihadahnya yang
diwujudkan dengan pelaksanaan dzikir pada tingkatan maqam tersebut, secara umum dalam thariqat
naqsyabandi tingkatan maqam ini jumlahnya ada 7 (tujuh), yang dikenal juga dengan nama martabai
tujuh, seseorang hamba yang menempuh perjalanan dzikir ini biasanya melalui bimbingan dari
seseorang yang alim yang paham akan isi dari maqam ini setiap tingkatnya, seseorang hamba tidak
dibenarkan sembarangan menggunakan tahapan maqam ini sebelum menyelesaikan atau ada hasilnya
pada riyadhah dzikir pada setiap maqam ia harus ada mendapat hasil dari amalan pada maqam tersebut.

Tingkat martabat seseorang hamba di hadapan Allah SWT melalui beberapa proses sebagai berikut:

1. Taubat

2. Memelihara diri dari perbuatan yang makruh, syubhat dan apalagi yang haram

3 Merasa miskin din dari segalanya

4. Meninggalkan akan kesenangan dunia yang dapat merintangi hati terhadap tahan yang maha esa

5. Meningkatkan kesabaran terladap takdirNya 6. Meningkatkan ketaqwaan dan tawakkal kepadaNya

6.Meningkatkan ketakwaan dan tawakal kepadanya

7. Melazimkan muraqabah (mengawas) atau instropeksi dini)

8.Melazimkan renungan terhadap kebesaran Allah SWT

9. Meningkatkan hampir atau kedekatan diri terhadap Nya dengan cara mendapkan ingatan kepadaNya

10. Mempunyai rasa takut, dan rasa takut ini hanya kepada Allah SWT saja
BAB III

PENUTUPAN
A. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk yang kompleks. Di ciptakannya manusia
di bumi oleh Sang Pencipta tidak hanya untuk diam saja, tetapi manusia dituntut untuk
selalu berperan aktif untuk berbuat kebaikan. Sebagai seorang manusia, kita juga harus menjadi
individu yang dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Manusia bukanlah makhluk
yang sempurna, masih banyak kekurangan yang melekat dalam diri manusia. Salah satu
contohnya adalah kurangnya pemahaman manusia tentang agama, oleh karena itu
manusia dianjurkan untuk saling menghormati dan mengasihi satu sama lain karena kita
diciptakan tanpa adanya perbedaan. Selain itu, sebagai seorang manusia kita harus mematuhi
aturan yang ada.

B. Saran

Dari penulisan makalah ini, penulis menyarankan agar sebagai seorang manusia kita harus
menjadi individu yang dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Sebagai
makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri oleh karena itu kita harus saling tolong
menolong dalam kebaikan antar sesama.Untuk kedepannya tugas dalam membuat
makalah ini sangat dianjurkan untuk dilanjutkan, karena bisa menambah wawasan manusia
tentang pengetahuan Agama. Selain itu,makalah ini diharapkan dapat membantu
pembaca untuk menggali lebih dalam Hakikat Manusia menurut Islam

Anda mungkin juga menyukai