Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

“BAHASA INDONESIA”

“”
Dosen Pembimbing

DR.Zona Rida Rahayu

Prodi D.III Keperawatan Solok

Poltekkes Kemenkes RI Padang

Tahun 2022

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan kita kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan
makalah ini dengan judul “Nilai Dalam Kehidupan Masyarakat”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Antropologi Kesehatan. Dalam makalah ini mengulas tentang kelebihan,
kekurangan komputerisasi dalam ilmu kesehatan dan keperawatan.

1
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami
harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan
makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Solok, 1 April 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................3
1.2 Tujuan......................................................................................................................4
1.3 Ruang Lingkup.........................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................................5
2.1 Pengertian Nilai.................................................................................................................5
2.2 Konsep Nilai-nilai Sosial...................................................................................................6
2.3 Macam-macam Nilai Sosial...............................................................................................7
2.4 Ciri-ciri Nilai Sosial...........................................................................................................8
2.5 Peran dan Fungsi Nilai-nilai Sosial....................................................................................8
BAB III..................................................................................................................................10
PEMBAHASAN....................................................................................................................10
IMPLEMENTASI DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN................................................10
BAB IV..................................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................................13
4.1 Kesimpulan......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehidupan manusia dalam masyarakat, baik sebagai pribadi maupun
sebagai kolektivitas, senantiasa berhubungan dengan nilai-nilai, norma, dan
moral. Kehidupan masyarakat di manapun tumbuh dan berkembang dalam
ruang lingkup interaksi nilai, norma, dan moral yang memberi motivasi dan
arah kepada anggota masyarakat untuk berbuat, bertingkah, dan bersikap
bijaksana. Sehingga dapat tercipta suatu lingkungan kehidupan yang saling
hidup berdampingan dan saling menghargai satu sama lain.

Dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera dan


makmur maka di perlukan adanya suatu landasan dasar atau ideologi yang
mencerminkan nilai-nilai, norma, dan moral sehingga mampu untuk dijadikan
pedoman hidup masyarakat yang beranekaragam suku, bangsa, budaya, ras,
serta agama. Bangsa Indonesia akan mampu bertahan dan berkembang dengan
adanya suatu landasan yang mampu menjadi alat pemersatu bangsa serta
sebagi pandangan hidup.

Pada prinsipnya kemanusiaan yang adil dan beradab adalah sikap dan
perbuatan manusia yang sesuai dengan kodrat hakekat manusia yang berbudi,
sadar nilai, dan berbudaya. Hal ini akan menjadi kehidupan manusia menjadi
lengkap dan sempurna. Namun di dalam pelaksanaan kehidupan sehari-hari
belum sepenuhnya semua masyarakat dapat mengamalkan nilai-nilai luhur
yang terkandung di dalam Pancasila yang khususnya sila kedua, yaitu nilai
kemanusiaan. Masih lemahnya pemhaman terhadap nilai-nilai kemanusiaan

4
menyebabkan terjadi banyaknya kesenjangan-kesenjangan didalam kehidupan
berasyarakat. Hal ini semakin lama menjadi salah satu penyebeb lunturnya
penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kemanusiaan di dalam kehidupan
sehari- hari. Di era reformasi ini nilai-nilai kemanusiaan semakin luntur yang
tercermin dengan maraknya terjadi tawuran antar pelajar, pelecehan terhadap
temantemannya, lunturnya rasa kasih sayang sesama manusia diantara siswa,
dan lunturnya moral budi pekerti anak.

1.2 Tujuan
a. Pengertian Nilai

b. Konsep Nilai Sosial

c. Macam-macam Nilai Sosial

d. Ciri-ciri Nilai Sosial

e. Peran Dan Fungsi Nilai Sosial

1.3 Ruang Lingkup


Nilai (value) merupakan suatu prinsip, standar, atau kualitas yang
dipandang baik dan berharga oleh seseorang. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) nilai diartikan sebagai kadar, mutu, atau sifat yang penting
dan berguna bagi kemanusiaan. Adapun menurut Soerjono Soekonto
pengertian nilai adalah sebuah konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai
apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.

5
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Nilai
Nilai adalah ukuran, patokan-patokan, anggapan-anggapan keyakinan-
keyakinan yang ada di dalam masyarakat. Nilai digunakan sebagai patokan
seseorang berperilaku dalam masyarakat. Selain itu, nilai memberi arah bagi
tindakan seseorang.. Nilai dianut oleh banyak orang dalam suatu masyarakat
mengenai sesuatu yang benar, pantas, luhur, dan baik untuk dilakukan.

Menurut Laning Dwi Vina dan Wismulyani Endar (2009), fungsi nilai:

a. Nilai sebagai pembentuk cara berfikir dan berprilaku yang ideal


dalam masyarakat.
b. Nilai dapat menciptakan semangat pada manusia untuk mencapai
sesuatu yang diinginkannya.
c. Nilai dapat digunakan sebagai alat pengawas prilaku seseorang
dalam masyarakat.
d. Nilai dapat mendorong, menuntun, dan menekan orang untuk
berbuat baik.
e. Nilai dapat berfungsi sebagai alat solideritas di antara anggota
masyarakat

2.2 Konsep Nilai-nilai Sosial


A. Pengertian Nilai-nilai Sosial

6
Nilai-nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat,
mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh
masyarakat. sebagai contoh, orang menganggap menolong memiliki nilai
baik, sedang mencuri bernilai buruk. Suparto mengungkapkan bahwa nilai-
nilai sosial memiliki fungsi umum dalam masyarakat. Diantaranya nilai-nilai
dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk mengarahkan masyarakat
dalam berfikir dan bertingkah laku. Selain itu, nilai sosial juga berfungsi
sebagai penentu terakhir manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial.
Nilai sosial dapat memotivasi seseorang untuk mewujudkan harapan sesuai
dengan peranannya. Nilai sosial juga berfungsi sebagai alat solidaritas
dikalangan anggota kelompok masyarakat. Nilai sosial juga berfungsi sebagai
alat pengawas (control) perilaku manusia dengan daya tekan dan daya
mengikat tertentu agar orang berperilaku sesuai dengan nilai yang dianutnya.

Berikut ini definisi nilai sosial menurut pendapat para ahli.3 Alvin L.
Bertand menyebutkan bahwa nilai adalah suatu kesadaran yang disertai emosi
yang relatif lama hilangnya terhadap suatu objek, gagasan, atau orang. Sedang
nilai sosial menurut Robin Wiliams adalah hal yang menyangkut
kesejahteraan bersama melalui konsensus yang efektif di antara mereka,
sehingga nilai-nilai sosial dijunjung tinggi oleh banyak orang. Young juga
mengungkapkan Nilai sosial adalah asumsi-asumsi yang abstrak dan sering
tidak disadari tentang apa yang benar dan apa yang penting. Dalam bukunya '
Culture and Behavior', Kluckhohn menyatakan bahwa yang dimaksud dengan
nilai bukanlah keinginan, tetapi apa yang diinginkan. Artinya nilai bukan
hanya diharapkan, tetapi diusahakan sebagai suatu yang pantas dan benar bagi
diri sendiri dan orang lain. Woods menjelaskan bahwa Nilai sosial adalah
petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan
tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari. Koentjaraningrat

7
berpendapat bahwa suatu sistem nilai budaya biasanya berfungsi sebagai
pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia.

2.3 Macam-macam Nilai Sosial


Nilai sosial berdasarkan ciri sosialnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu nilai
dominan dan nilai yang mendarah daging.

a. Nilai Dominan
Yaitu nilai yang dianggap lebih penting daripada nilai lainnya.
Contoh: Pak Romo, karena anaknya kuliah di salah satu Perguruan Tinggi
Negeri yang memerlukan biaya besar, membatalkan niatnya untuk membeli
mobil baru.
b. Nilai mendarah daging
Yaitu nilai yang telah menjadi kepribadian. Biasanya nilai ini telah terisolasi
sejak ia masih kecil dan apabila ia tidak melakukannya ia merasah bersalah.
Contoh: makan dengan tangan kanan, berpamitan kepada orag tua jika hendak
pergi

2.4 Ciri-ciri Nilai Sosial


Segala sesuatu memiliki penanda yang khas. Dengan memperhatikan penanda
tersebut, kita dapat membedakan sesuatu dengan yang lain. Begitu pula nilai
sosial. Nilai sosial mempunyai ciri sebagai berikut:

a. Merupakan hasil interaksi sosial antarwarga masyarakat.


b. Bukan bawaan sejak lahir melainkan penularan dari orang lain.
Contohnya: seorang anak bisa menerima nilai menghargai waktu, karena
orang tua mengajarkan disiplin sejak kecil. Nilai ini bukan nilai bawaan
lahir dari sang anak.
c. Terbentuk melalui proses belajar (sosialisasi). Contohnya: nilai
menghargai persahabatan dipelajari anak dari sosialisasinya dengan
teman-teman sekolah.

8
d. Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial
manusia.
e. Bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain.
f. Dapat memengaruhi pengembangan diri seseorang baik positif maupun
negatif.
g. Memiliki pengaruh yang berbeda antar warga masyarakat.
h. Cenderung berkaitan antara yang satu dan yang lain sehingga membentuk
pola dan sistem sosial.
i. Dapat memengaruhi kepribadian individu sebagai anggota masyarakat.

2.5 Peran dan Fungsi Nilai-nilai Sosial


a. Petunjuk Arah dan Pemersatu Apakah maksud nilai sebagai petunjuk arah?
Cara berpikir dan bertindak anggota masyarakat umumnya diarahkan oleh
nilai-nilai sosial yang berlaku. Pendatang baru pun secara moral diwajibkan
mempelajari aturan-aturan sosio budaya masyarakat yang didatangi, mana
yang dijunjung tinggi dan mana yang tercela. Dengan demikian, dia dapat
menyesuaikan diri dengan norma, pola pikir, dan tingkah laku yang
diinginkan, serta menjauhi hal-hal yang tidak diinginkan masyarakat.
Nilai sosial juga berfungsi sebagai pemersatu yang dapat
mengumpulkan orang banyak dalam kesatuan atau kelompok tertentu. Dengan
kata lain, nilai sosial menciptakan dan meningkatkan solidaritas antarmanusia.
Contohnya nilai ekonomi mendorong manusia mendirikan perusahaan-
perusahaan yang dapat menyerap banyak tenaga kerja.
b. Benteng Perlindungan Nilai sosial merupakan tempat perlindungan bagi
penganutnya. Daya perlindungannya begitu besar, sehingga para penganutnya
bersedia berjuang mati-matian untuk mempertahankan nilai-nilai itu.
Misalnya perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan nilai-nilai Pancasila
dari nilai nilai budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya kita, seperti
budaya minum-minuman keras, diskotik, penyalahgunaan narkotika, dan lain-

9
lain. Nilai-nilai Pancasila seperti sopan santun, kerja sama, ketuhanan, saling
menghormati dan menghargai merupakan benteng perlindungan bagi seluruh
warga negara Indonesia dari pengaruh budaya asing yang merugikan.
c. Pendorong Nilai juga berfungsi sebagai alat pendorong (motivator) dan
sekaligus menuntun manusia untuk berbuat baik. Karena ada nilai sosial yang
luhur, muncullah harapan baik dalam diri manusia. Berkat adanya nilai-nilai
sosial yang dijunjung tinggi dan dijadikan sebagai cita-cita manusia yang
berbudi luhur dan bangsa yang beradab itulah manusia menjadi manusia yang
sungguh-sungguh beradab. Contohnya nilai keadilan, nilai kedisiplinan, nilai
kejujuran, dan sebagainya.

10
BAB III

PEMBAHASAN
IMPLEMENTASI DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN
Analisis Penerapan nilai di kehidupan masyarakat dan Implikasinya Dalam Dunia
Perawatan

Sosial budaya merupakan bagian hidup manusia yang paling dekat dengan
kehidupan sehari-hari. Setiap kegiatan manusia hampir tidak pernah lepas dari unsur
sosial budaya. Sebab sebagian besar dari kegiatan manusia dilakukan secara
kelompok. Manusia adalah makhluk sosial, dimana manusia itu senang bergaul dan
berinteraksi dengan manusia lain di dalam kehidupan bermasyarakatnya, maupun
berinteraksi dengan lingkungannya. Hidup di masyarakat merupakan manifestasi
bakat sosial individu, namun apabila tidak dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, maka
individu yang sesungguhnya berbakat hidup sosial di dalam masyarakat dan
lingkungannya akan mengalami kesulitan apabila suatu kelak akan berada di tengah-
tengah kehidupan sosialnya.

Sosial mengacu kepada hubungan antar individu, antar masayarakat, dan


individu dengan masayarakat. Unsur sosial ini merupakan aspek individu secara
alami, artinya telah ada sejak manusia dilahirkan ke dunia ini. Karena itu aspek sosial
melekat pada diri individu yang perlu dikembangkan dalam hidup agar agar menjadi
matang. Disamping tugas pendidikan mengembangkan aspek sosial, aspek itu sendiri
sangat berperan dalam membantu anak dalam upaya mengembangkan dirinya.

Salah satu dari sekian banyak landasan yang dipakai dalam pendidikan adalah
bagaimana lingkungan sosial pendidikan mempersiapkan individu untuk kelak dapat
hidup secara serasi dan berkesinambungan dengan masyarakat sosial dimana nanti
individu itu berada. Jadi yang paling penting di sini adalah membekali kemampuan

11
individu agar kelak dapat dengan mudah menyesuaikan dirinya dengan masyarakat
tempat di mana individu tersebut hidup.

Aplikasi teori keperawatan transkultural dalam keperawatan diharapkan


adanya kesadaran dan apresiasi terhadap perbeaan kultur. Hal ini berarti perawat yang
professional memiliki pengetahuan dan praktek yang berdasarkan kultur secara
konsep petencanaan dan untuk praktik keperawatn. Tujuan penggunaan keperawatan
transkultural adalah untuk mengembangkan sains dan pohon keilmuan yang humanis
sehingga tercipta praktik keperawatan pada kultur yang spesifik dan universal kultur
yang spesifik adalah kultur dengan nilai-nilai dan norma spesifik yang dimiliki oleh
kelompok laen. Kultur yang universal adalah nilai-nilai dan norma – norma yang
diyakini dan dilakukan hamper semua kultur seperti budaya minum the dapat
membuat tubuh sehat.

Strategi yang digunakan dalam asuhan keperawatan adalah sebagai berikut:

a. Cara I : Mempertahankan budaya


Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak
bertentangan dengan kesehatan. Perencanaan dan implementasi keperawatan
diberikan sesuai dengan nilai-nilai yang relevan yang telah dimiliki klien
sehingga klien dapat meningkatkan atau mempertahankan status
kesehatannya, misalnya budaya berolahraga setiap pagi.
b. Cara II : Negosiasi budaya Intervensi dan implementasi keperawatan
pada tahap ini dilakukan untuk membantu klien beradaptasi terhadap
budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan. Perawat membantu
klien agar dapat memilih dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung
peningkatan kesehatan, misalnya klien sedang hamil mempunyai pantang
makan yang berbau amis, maka ikan dapat diganti dengan sumber protein
hewani lain.
c. Cara III : Restrukturisasi budaya

12
Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki merugikan
status kesehatan. Perawat berupaya merestrukturisasi gaya hidup klien yang biasanya
merokok menjadi tidak merokok. Pola rencana hidup yang dipilih biasanya yang
lebih menguntungkan dan sesuai dengan keyakinan yang dianut.

13
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Nilai adalah ukuran, patokan-patokan, anggapan-anggapan keyakinan-
keyakinan yang ada di dalam masyarakat. Nilai digunakan sebagai patokan seseorang
berperilaku dalam masyarakat.

Nilai sosial mempunyai ciri sebagai berikut:

Merupakan hasil interaksi sosial antarwarga masyarakat, Bukan bawaan sejak lahir
melainkan penularan dari orang lain. Contohnya: seorang anak bisa menerima nilai
menghargai waktu, karena orang tua mengajarkan disiplin sejak kecil. Nilai ini bukan
nilai bawaan lahir dari sang anak, Terbentuk melalui proses belajar (sosialisasi).
Contohnya: nilai menghargai persahabatan dipelajari anak dari sosialisasinya dengan
teman-teman sekolah., Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan
kepuasan sosial manusia., Bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan
kebudayaan yang lain, Dapat memengaruhi pengembangan diri seseorang baik positif
maupun negatif., Memiliki pengaruh yang berbeda antar warga masyarakat.,
Cenderung berkaitan antara yang satu dan yang lain sehingga membentuk pola dan
sistem sosial., Dapat memengaruhi kepribadian individu sebagai anggota masyarakat.

14
DAFTAR PUSTAKA
(Alhogbi, 2017; Konsep & Sosial, n.d.; Parmono Parmono, 1995; Putri,
2019)Alhogbi, B. G. (2017). Keperawatan transkultural. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 21–25. http://www.elsevier.com/locate/scp

Konsep, A., & Sosial, N.-N. (n.d.). Bab Ii Nilai-Nilai Sosial. 28–63.
http://id.wikipedia.org/wiki/Nilai_sosial.

Parmono Parmono. (1995). Nilai dan Norma Masyarakat. Jurnal Filsafat.

Putri, H. A. (2019). Penerapan Nilai-Nilai Dalam Kehidpan Sehari-Hari Dan Sebagai


Pendidikan Karakter Pancasila. Journal of Chemical Information and Modeling,
53(9), 1689–1699.

15

Anda mungkin juga menyukai