Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“Nilai-Nilai Sosial”

Oleh :

Najla Lidiathul Fitri


(193110182)
KELAS IB

Dosen Pembimbing:
Drs. Maswardi, M.Kes

D-III KEPERAWATAN PADANG


POLTEKKES KEMENKES PADANG
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Padang, 11 November 2019

Najla Lidiathul Fitri

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
A. Pengertian......................................................................................................................................3
B. Jenis-Jenis Nilai Sosial..................................................................................................................5
C. Ciri-Ciri Nilai Sosial......................................................................................................................9
D. Peran atau Fungsi Nilai Sosial.....................................................................................................10
E. Perubahan Penilaian yang Terjadi di Masyarakat........................................................................11
BAB III................................................................................................................................................13
A. Kesimpulan..................................................................................................................................13
B. Saran............................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan satu individu
dengan individu lainnya. Untuk menjaga kelangsungan hidup bermasyarakat
diperlukan aturan-aturan dalam lingkungannya yang terwujud dalam nilai dan norma.
Setiap masyarakat memiliki seperangkat nilai dan norma yang berbeda sesuai dengan
karakteristik masyarakat itu sendiri.
Satu bagian penting dari kebudayaan atau suatu masyarakat adalah nilai sosial.
Suatu tindakan akan dianggap sah, dalam arti secara moral diterima, kalau tindakan
tersebut harmonis dengan nilai-nilai yang disepakati dan dijunjung tinggi oleh
masyarakat di mana tindakan tersebut dilakukan. Dalam sebuah masyarakat yang
menjunjung tinggi akan pelaksanaan ibadah dalam hidupnya, maka apabila ada orang
yang malas beribadah tentu akan menjadi bahan pergunjingan, cercaan, celaan,
cemoohan, atau bahkan makian. Dan sebaliknya juga, bagi orang-orang yang rajin
beribadah, dermawan, dan seterusnya, akan dinilai sebagai orang yang pantas, layak,
atau bahkan harus dihormati dan diteladani.
Dalam kamus Sosiologi yang disusun oleh “Soerjono Soekanto” disebutkan
bahwa, nilai (value) adalah konsepsi-konsepsi abstrak di dalam diri manusia,
mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. Horton dan Hunt
(1987) menyatakan bahwa nilai adalah gagasan mengenai (apakah) suatu pengalaman
itu berarti atau tidak berarti. Dalam rumusan lain, nilai merupakan anggapan terhadap
sesuatu hal, apakah sesuatu itu pantas atau tidak pantas, penting atau tidak penting,
mulia atau hina. Sesuatu itu dapat berupa benda, orang, tindakan, pengalaman, dan
seterusnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari nilai sosial ?
2. Apa saja contoh-contoh dari nilai sosial ?
3. Apa saja ciri-ciri dari nilai sosial ?
4. Apakah fungsi dari nilai sosial ?

4
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari nilai sosial.
2. Untuk mengetahui contoh-contoh dari nilai sosial.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri dari nilai sosial.
4. Untuk mengetahui apakah fungsi dari nilai sosial.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
1. Pengertian Nilai

Dalam pengertian sehari-hari nilai diartikan sebagai harga (taksiran harga),


ukuran, dan perbandingan dua benda yang dipertukarkan. Nilai juga bisa berarti
angka kepandaian (nilai ujian, nilai rapor), kadar, mutu, dan bobot. Dalam
sosiologi, nilai mengandung pengertian yang lebih luas daripada pengertian
sehari-hari. Nilai merupakan sesuatu yang baik, yang diinginkan, yang dicita-
citakan, dan dianggap penting oleh warga masyarakat.

Dari segi bahasa, nilai dapat diartikan sebagai kadar , mutu, atau sifat yang
penting dan berguna bagi kehidupan kemanusiaan. Sedangkan para ahli sosiologi
menyatakan beberapa pengertian nilai yaitu : 

a. Anthony Giddens
Nilai adalah gagasan-gagasan yang dimiliki seseorang atau kelompok
tentang apa yang dikehendaki, apa yang layak, dan apa yang baik dan buruk. 
b. Horton and Hunt
Nilai adalah gagasan-gagasan yang menjelaskan tentang apakah suatu
tindakan itu penting atau tidak penting.
c. Richard T Schaefer dan Robert P. lamm
Nilai adalah gagasan kolektif (bersama-sama) yang menyangkut
tentang apa yang dianggap baik, penting, diinginkan dan dianggap layak. 
d. Alvin L. Bertrand
Nilai adalah suatu kesadaran yang disertai emosi yang relatif lama
hilangnya terhadap suatu objek, gagasan, atau orang
e. Clyde Kluckhohn
Dalam bukunya ' Culture and Behavior ', Kluckhohn menyatakan
bahwa yang dimaksud dengan nilai bukanlah keinginan, tetapi apa yang
diinginkan. Artinya nilai bukan hanya diharapkan, tetapi diusahakan sebagai
suatu yang pantas dan benar bagi diri sendiri dan orang lain.

6
2. Pengertian Nilai Sosial
Nilai sosial adalah sebuah konsep abstrak dalam diri manusia mengenai
apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk, indah atau tidak indah, dan
benar atau salah.
Nilai sosial juga merupakan nilai yang dianut oleh suatu masyarakat,
mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat.
Untuk menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak pantas
harus melalui proses menimbang. Hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh
kebudayaan yang dianut masyarakat. Tak heran apabila antara masyarakat yang
satu dan masyarakat yang lainnya terdapat suatu perbedaan tata nilai.
Nilai sosial lahir sebagai bagian dari kebutuhan manusia sebagai makhluk
sosial yang diciptakan dan disepakati bersama untuk mencapai ketenteraman dan
kenyamanan hidup bersama orang lain. Nilai sosial sebagai alat ukur bagi manusia
untuk mengendalikan beragam kemauan manusia yang selalu berubah dalam
berbagai situasi. Diharapkan manusia akan mempunyai gambaran tentang apa
yang baik dan apa yang buruk, mana yang boleh dan mana yang dilarang. Nilai
sosial yang hidup langgeng akan mampu menjadi sistem nilai budaya.
Dalam hal lainnya nilai sosial sebagai segala sesuatu yang dianggap baik
dan benar, yang diidam-idamkan masyarakat. Agar nilai-nilai sosial itu dapat
tercipta dalam masyarakat, maka perlu diciptakan norma sosial dengan sanksi-
sanksi sosial. Nilai sosial merupakan penghargaan yang diberikan masyarakat
kepada segala sesuatu yang baik, penting, luhur, pantas, dan mempunyai daya
guna fungsional bagi perkembangan dan kebaikan hidup bersama.
Tidak jauh dari pengertian nilai, beberapa sosiolog juga memberikan
pendapat tentang nilai sosial, yaitu : 
a. Young, ia merumuskan bahwa nilai sosial ini adalah asumsi-asumsi yang
abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang benar dan apa yang
sebenarnya penting.
b. Green, ia merumuskan bahwa nilai sosial adalah kesadaran yang secara relatif
berlangsung dan disertai dengan emosi terhadap objek, ide, dan orang –
perorangan. 
c. Woods, merumuskan bahwa nilai sosial adalah petunjuk – petunjuk umum
yang telah berlangsung lama yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan
dalam kehidupan sehari-hari.
7
B. Jenis-Jenis Nilai Sosial
Di masyarakat kita dapat menjumpai berbagai nilai yang dianut demi kebaikan
bersama anggota masyarakat. Nilai sosial yang sangat beragam dan kompleks yang
ada di masyarakat, dapat diklasifikasikan menurut jenisnya sendiri. Beberapa jenis
nilai sosial dilihat dari sifat, ciri, dan tingkat keberadaannya yang ada dalam
masyarakat dan dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Nilai Sosial Berdasarkan Cirinya
a. Nilai Sosial Dominan
Nilai sosial dominan adalah nilai yang dianggap sangat penting
dibandingkan oleh nilai sosial lainnya.
Beberapa indikasi sebuah nilai sosial dikatakan nilai sosial dominan
adalah : 
 Nilai tersebut sudah ada dan cukup lama dianut.
 Adanya kebanggaan dalam warga masyarakat apabila melaksanakan
nilai tersebut.
 Nilai tersebut dianut oleh hampir semua warga masyarakat.
 Adanya komitmen yang kuat dalam kehidupan bermasyarakat untuk
dapat melaksanakan nilai tersebut. 
b. Nilai Sosial yang Mendarah Daging
Maksud dari nilai sosial yang mendarah daging adalah nilai sosial yang
telah menjadi suatu kepribadian bagi masyarakat, bisa dikatakan sebagai suatu
kebiasaan  yang terus berlangsung dalam bermasyarakat. 

2. Nilai Sosial Berdasarkan Sifatnya


Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal tujuh jenis nilai dilihat dari
sifatnya, yaitu nilai kepribadian, kebendaan, biologis, kepatuhan hukum,
pengetahuan, agama, dan keindahan. antara lain :
a. Nilai kepribadian
Nilai kepribadian yaitu nilai yang dapat membentuk kepribadian
seseorang, seperti emosi, ide, gagasan, dan lain sebagainya.

8
b. Nilai kebendaan
Nilai kebendaan yaitu nilai yang diukur dari kedayagunaan usaha manusia
untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Biasanya jenis nilai ini
disebut dengan nilai yang bersifat ekonomis.
c. Nilai biologis
Nilai biologis yaitu nilai yang erat hubungannya dengan kesehatan dan
unsur biologis manusia. Misalnya dengan melakukan olahraga untuk menjaga
kesehatan.
d. Nilai kepatuhan hukum
Nilai kepatuhan hukum yaitu nilai yang berhubungan dengan undang-
undang atau peraturan negara. Nilai ini merupakan pedoman bagi setiap warga
negara agar mengetahui hak dan kewajibannya.
e. Nilai pengetahuan
Nilai pengetahuan yaitu nilai yang mengutamakan dan mencari kebenaran
sesuai dengan konsep keilmuannya.
f. Nilai agama
Nilai agama yaitu nilai yang berhubungan dengan agama dan kepercayaan
yang dianut oleh anggota masyarakat. Nilai ini bersumber dari masing-masing
ajaran agama yang menjelaskan sikap, perilaku, perbuatan, perintah, dan
larangan bagi umat manusia.
g. Nilai keindahan
Nilai keindahan yaitu nilai yang berhubungan dengan kebutuhan akan
estetika (keindahan) sebagai salah satu aspek dari kebudayaan.

3. Nilai Sosial Menurut Prof. Notonegoro


Prof. Notonegoro berpendapat bahwa nilai sosial dalam masyarakat dapat
dibagi menjadi tiga jenis, yaitu : 
a. Nilai Material
Nilai material yaitu, nilai yang terkandung dalam materi suatu benda yang
berguna bagi kehidupan manusia. Sebagai contoh: bahan bangunan (pasir,
batu-batuan) yang berguna untuk membuat rumah, gedung bertingkat, sekolah,
dan lain-lain.

9
b. Nilai vital
Nilai vital adalah sesuatu yang berguna bagi manusia agar dapat
melakukan aktivitas atau kegiatan dalam kehidupannya. Misalnya, komputer
sebagai alat teknologi canggih yang membantu kegiatan administrasi di
perkantoran.
c. Nilai spiritual/rohani
Nilai spiritual yaitu suatu hal yang berguna untuk kebutuhan rohani.
Dibagi menjadi 4, yaitu:
 Nilai Religius
Nilai religius merupakan nilai yang berisi filsafat-filsafat hidup
yang dapat diyakini kebenarannya, misalnya nilai-nilai yang
terkandung dalam kitab suci.
 Nilai Estetika
Nilai estetika merupakan nilai keindahan yang bersumber dari
unsur rasa manusia (perasaan atau estetika) misalnya, kesenian daerah
atau penghayatan sebuah lagu.
 Nilai Moral
Nilai moral merupakan nilai mengenal baik buruknya suatu
perbuatan misalnya, kebiasaan merokok pada anak sekolah.
 Nilai Kebenaran/Empiris
Nilai Kebenaran/Empiris merupakan nilai yang bersumber dari
proses berpikir menggunakan akal dan sesuai dengan fakta-fakta yang
terjadi (logika/rasio) misalnya, ilmu pengetahuan bahwa bumi
berbentuk bulat.

4. Nilai Sosial Menurut C. Kluckhon


Menurut C. Kluckhon, nilai sosial pada masyarakat mendasarkan pada lima
masalah pokok, yaitu:
a. Nilai hakikat hidup manusia,
Masyarakat yang menganggap hidup itu baik, buruk atau hidup buruk
tetapi berusaha untuk mengubah menjadi hidup yang baik.

10
b. Nilai hakikat karya manusia,
Masyarakat yang menganggap karya manusia untuk memungkinkan
hidup, memberikan kedudukan yang terhormat atau sebagai gerak hidup untuk
menghasilkan karya lagi.
c. Nilai hakikat kehidupan manusia dalam ruang dan waktu,
Masyarakat yang memandang penting berorientasi masa lampau, masa
sekarang atau masa mendatang.
d. Nilai hakikat hubungan manusia dengan alam sekitar,
Masyarakat yang memandang alam sebagai suatu hal yang dahsyat, suatu
yang bisa dilawan manusia atau berusaha mencari keselarasan dengan alam.
e. Nilai hakikat manusia dengan sesamanya,
Masyarakat yang lebih mendahulukan hubungan vertikal antara
manusia dengan sesamanya, hubungan horizontal antara manusia dengan
sesamanya, atau  bergantung dengan orang lain adalah tindakan tidak benar.

5. Berdasarkan Tingkat Keberadaannya


Kita mengenal dua jenis nilai berdasarkan tingkat keberadaannya, yaitu nilai
yang berdiri sendiri dan nilai yang tidak berdiri sendiri.
a. Nilai yang berdiri sendiri
Nilai yang berdiri sendiri yaitu suatu nilai yang diperoleh semenjak
manusia atau benda itu ada dan memiliki sifat khusus yang akhirnya muncul
karena memiliki nilai tersebut. Contohnya pemandangan alam yang indah,
manusia yang cantik atau tampan, dan lain-lain.
b. Nilai yang tidak berdiri sendiri,
Nilai yang tidak berdiri sendiri yaitu nilai yang diperoleh suatu benda
atau manusia karena bantuan dari pihak lain. Contohnya seorang siswa yang
pandai karena bimbingan dan arahan dari para gurunya. Dengan kata lain nilai
ini sangat bergantung pada subjeknya.

11
C. Ciri-Ciri Nilai Sosial
1. Konstruksi masyarakat yang tercipta melalui interaksi sosial antar warga
masyarakat.
Artinya nilai sosial merupakan sebuah bangunan kukuh yang berisi kumpulan
aspek moral dan mentalitas yang baik yang tercipta dalam sebuah masyarakat
melalui interaksi yang dikembangkan oleh anggota kelompok tersebut.

2. Ditransformasikan dan bukan dibawa dari lahir.


Artinya tidak ada seorangpun yang sejak lahir telah dibekali oleh nilai sosial.
Mereka akan mendapatkannya setelah berada di dunia dan memasuki kehidupan
nyata. Hal ini karena nilai sosial diteruskan dari satu orang atau kelompok kepada
orang atau kelompok lain melalui proses sosial, seperti kontak sosial, komunikasi,
interaksi, sosialisasi, difusi, dan lain-lain.

3. Terbentuk melalui proses belajar.


Nilai sosial diperoleh individu atau kelompok melalui proses pembelajaran
secara bertahap, dimulai dari lingkungan keluarga. Proses ini disebut dengan
sosialisasi, di mana seseorang akan mendapatkan gambaran tentang nilai dan
norma yang berlaku dalam masyarakat.

4. Nilai memuaskan manusia dan dapat membantu manusia dalam memenuhi


kebutuhan-kebutuhan sosialnya.
Artinya dengan nilai manusia mampu menentukan tingkat kebutuhan dan
tingkat pemenuhan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Kesesuaian antara
kemampuan dan tingkat kebutuhan ini akan mengakibatkan kepuasan bagi diri
manusia.

5. Sistem nilai sosial bentuknya beragam dan berbeda antara kebudayaan yang
satu dengan kebudayaan yang lain.
Mengingat kebudayaan lahir dari perilaku kolektif yang dikembangkan dalam
sebuah kelompok masyarakat, maka secara otomatis sistem nilai sosial yang
terbentuk juga berbeda, sehingga terciptalah sistem nilai yang bervariasi.

12
6. Masing-masing nilai mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap setiap
orang dalam masyarakat.
Artinya tingkat penerimaan nilai antarmanusia dalam sebuah kelompok atau
masyarakat tidak sama, sehingga menimbulkan pandangan yang berbeda-beda
antara satu dan yang lainnya.

7. Nilai-nilai sosial memengaruhi perkembangan pribadi seseorang, baik positif


maupun negatif.
Adanya pengaruh yang berbeda akan membentuk kepribadian individu yang
berbeda pula. Nilai yang baik akan membentuk pribadipribadi yang baik,
begitupun yang sebaliknya. Contohnya orang yang hidup dalam lingkungan yang
lebih mengutamakan kepentingan individu daripada kepentingan kelompok
mempunyai kecenderungan membentuk pribadi masyarakat yang egois dan ingin
menang sendiri.

8. Asumsi-asumsi dari bermacam-macam objek dalam masyarakat.


Asumsi adalah pandangan-pandangan orang mengenai suatu hal yang bersifat
sementara karena belum dapat diuji kebenarannya. Biasanya asumsi-asumsi ini
bersifat umum serta melihat objek-objek faktual yang ada dalam masyarakat.

D. Peran atau Fungsi Nilai Sosial


Adapun peran nilai sosial dalam masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Sebagai petunjuk arah untuk bersikap dan bertindak bagi warga masyarakat.
Misalnya, kejujuran dan kadilan yang menjadi petunjuk atau anutan
masyarakat yang bersifat demikratis atau madani.
2. Sebagai acuan dan sumber motivasi untuk berbuat sesuatu.
Misalnya, penanaman nilai-nilai keagamaan melalui pengajian.
3. Alat solidaritas atau mendorong masyarakat untuk saling bekerja sama untuk
mencapai sesuatu yang tidak dapat dicapai sendiri.
Misalnya nilai-nilai yang ditanamkan di sebuah negara untuk melindungi
negara dari ancaman negara lain.
4. Mengarahkan masyarakat untuk berpikir dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-
nilai yang ada dalam masyarakat.

13
Misalnya, penanaman nilai-nilai dalam keluarga kewajiban untuk
menghormati orang tua.
5. Pengawas, pembatas, pendorong, dan penekan individu untuk selalu berbuat baik
dalam kehidupan bermasyarakat.

Di samping fungsi nilai-nilai sosial yang telah kita bahas di atas, nilai sosial juga
memiliki fungsi yang lain, yaitu sebagai berikut.
1. Dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk menetapkan harga / derajat sosial
dari suatu kelompok.
2. Dapat mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku.
3. Penentu akhir bagi manusia dalam memenuhi perananperanan sosialnya.
4. Alat solidaritas di kalangan anggota kelompok atau masyarakat.
5. Alat pengawas perilaku manusia.

E. Perubahan Penilaian yang Terjadi di Masyarakat


Umumnya dalam masyarakat awam lebih percaya dan memilih pengobatan
pada dukun daripada tenaga kesehatan, terutama pada saat melahirkan. Karena dukun
dianggap sesuai dengan kebudayaan dan juga tenaga kerja kesehatan sepeti bidan juga
yang masih jarang dan susah dicari khususnya di daerah – daerah pedesaan. Namun,
seiring berjalannya waktu masyarakat sudah meninggalkan kebiasaan untuk berobat
di dukun dan kemudian beralih ke tenaga medis khususnya bidan yang sudah mulai
ada di daerah – daerah pedesaan, dan masyarakat juga lebih mengakui bahwa bidan
lebih berpendidikan dibandingkan dukun.
Mutu dan nilai manusia diakui lebih tinggi dari makhluk-makhluk lain, karena
manusia adalah makhluk yang berpotensi dan diakui lebih tinggi dari makhluk-
makhluk lain karena manusia adalah makhluk yang berkepribadian dan manusia
mempunyai hak asasi yang tidak dapat dilanggar yang harus dihormati dan dijunjung
tinggi yang disertai adanya pola fikir yang lebih baik.
Perubahan dapat dipengaruhi dua hal, antara lain :
1. Penghargaan yang diberikan dan disetujui oleh seluruh atau sebagian besar
anggota masyarakat sehingga adanya keinginan untuk mendapatkan
penilaian individu kepada individu lain.
2. Adanya penetapan status sosial atau posisi seseorang yang berbentuk cara
berfikir dan tingkah laku secara ideal yang menentukan minat dan

14
semangat untuk memenuhi peranan – peranan alat solidaritas yang
mengawasi, mendorong dan menuntun nilai dan norma yang berlaku di
masyarakat.

Contoh nilai sosial dalam masyarakat indonesia :


 Masyarakat indonesia sangat menjunjung tinggi nilai keramahan, sehingga
bangsa indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah.
 Masyarakat indonesia menjunjung tinggi nilai kepedulian sosial, sehingga
ketika ada musibah disuatu daerah, bantuan dari berbagai daerah segera
datang.

Contoh nilai sosial di sekolah :


 Sekolah menjunjung tinggi nilai disiplin waktu, sehingga ketika ada siswa
yang terlambat, akan dapat diberikan sanksi.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi, nilai memegang peranan penting dalam setiap kehidupan manusia karena
nilai-nilai menjadi orientasi dalam setiap tindakan melalui interaksi sosial. Nilai sosial
itulah yang menjadi sumber dinamika masyarakat. Kalau nilai-nilai sosial itu lenyap
dari masyarakat, maka seluruh kekuatan akan hilang dan perkembangan akan
berhenti.
Nilai adalah sebuah konsep yang mengacu pada sesuatu yang dianggap baik
dan berharga dalam kehidupan. Nilai sosial juga sebagai sesuatu pandangan oleh
suatu lingkungan masyarakat yang kemudian menjadi pedoman sebagai suatu contoh
perilaku yang baik dan diharapkan oleh warga masyarakat. 
Nilai sosial memiliki fungsi tertentu dalam masyarakat, secara umum berbagai
fungsi tersebut yaitu : 
1. Menyumbangkan seperangkat alat yang dapat digunakan untuk menetapkan
harga/derajat sosial dari orang-perorangan atau grup dalam kehidupan
masyarakat. 
2. Berfungsi sebagai media pengawas, dengan daya tekan dan daya ikat nilai dapat
menuntun bahkan menekan manusia untuk berbuat baik dalam kehidupan
bermasyarakat. 
3. Sebagai alat solidaritas di antara anggota-anggota kelompok dalam masyarakat. 
4. Membentuk pola pikir dan pola tingkah laku di antara anggota-anggota
masyarakat. 
5. Penentu terakhir bagi manusia orang-perorangan atau grup dalam memenuhi
peran-peran sosialnya dalam kehidupan bermasyarakat. 

B. Saran
Dari penjelasan panjang lebar tentang nilai sosial tersebut, maka nilai  sosial
sangat penting bagi manusia karena sangat memberikan pengaruh bagi sikap dan
perilaku manusia. Dan sebaiknya juga kita harus terus tetap menjaga nilai sosial kita
di masyarakat agar terus tercipta suatu nilai sosial yang baik bagi diri kita dan juga
bagi masyarakat lainnya. Kita juga tidak bisa jika mengharapkan orang lain yang

16
lebih dulu menerapkan suatu nilai sosial, karna kita harus memulainya dan
menerapkannya tanpa harus menunggu yang lainnya. Karena semua hal itu harus
dimulai dari diri masing-masing.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/28982427/sosiologi_-_nilai_sosial.docx

E-book Soerjono Soekanto “Pengantar Ilmu Sosiologi”

http://irwansbgj514.blogspot.com/2013/06/contoh-makalah-nila-sosial.html?m

18

Anda mungkin juga menyukai