Disusun
O
L
E
H
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dan
tak lupa pula kami ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah -Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pancasila
Adapun makalah Nilai Moral Dalam Pancasila ini telah kami usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai referensi buku dan referensi internet,
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa
menyampaikan bayak terima kasih kepada seluruh referensi-referensi yang telah membantu
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Peranan Pancasila Sebagai Etika di Indonesia, khususnya
bagi penulis. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................4
A. Latar belakang....................................................................................4
B. Rumusan masalah...............................................................................5
C. Tujuan.................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................6
A. Kesimpulan.......................................................................................22
B. Saran.................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................23
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nilai norma dan moral adalah konsep-konsep yang saling terkait. Dalam
hubungannya dengan pancasila maka ketiganya akan memberikan pemahaman yang saling
Pancasila sebagai suatu sistem falsafat pada hakikatnya merupakan suatu sistem nilai
yang menjadi sumber dari penjabaran norma baik norma hukum, norma moral maupun norma
kenegaraan lainnya. Disamping itu, terkandung juga pemikiran-pemikiran yang bersifat kritis,
mendasar, rasional, sistematis dan komprehensif. Oleh karena itu, suatu pemikiran filsafat
adalah suatu nilai-nilai yang mendasar yang memberikan landasan bagi manusia dalam hidup
Nilai-nilai tersebut dijabarkan dalam kehidupan yang bersifat praksis atau kehidupan
nyata dalam masyarakat, bangsa dan Negara maka diwujudkan dalam norma-norma yang
Norma moral : Yang berkaitan dengan tingkah laku manusia yang dapat diukur dari
sudut baik dan buruk, sopan atau tidak sopan, susila atau tidak susila
Norma hukum : Sistem peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam suatu tempat dan
waktu tertentu dalam pengertian ini peraturan hukum. Dalam pengertian itulah Pancasila
Dengan demikian, Pancasila pada hakikatnya bukan merupakan suatu pedoman yang
langsung bersifat normatif ataupun praksis melainkan merupakan suatu sistem nilai-nilai
4
B. Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang yang telah dikemukakan di atas, muncul beberapa rumusan
C. Tujuan
1. Agar mahasiswa lebih memahami tentang materi Pancasila Sebagai Nilai Moral yang
2. Untuk mendorong semangat mahasiswa agar memiliki Nilai Moral yang terkandung
3. Untuk menambah wawasan mahasiswa tentang Pancasila Sebagai Nilai Moral yang
4. Untuk memberi gambaran secara tertulis tentang nilai moral yang terkandug dalam
pancasila.
5
BAB II
NILAI MORAL
A. Pengertian Nilai
Secara bahasa, kata nilai dapat diartikan sebagai “harga”. Namun tentu saja kata tersebut
memiliki makna yang lebih luas dan berhubungan dengan sesuatu yang berharga bagi
manusia.
Pada dasarnya pengertian nilai adalah suatu konsep umum atau gagasan yang merujuk
pada hal-hal yang dianggap benar, baik, berharga, penting, indah, pantas, dan dikehendaki
Agar lebih memahami apa itu nilai, maka kita dapat merujuk pada pendapat
yang tersusun secara sistematis, baik dalam bentuk material mapun non-material.
Lebih lanjut Notonagoro menyebutkan bahwa nilai terdiri dari 3 nilai pokok, yaitu;
2. Koentjaraningrat
Menurut Koentjaraningrat, arti nilai adalah suatu bentuk budaya yang berfungsi
sebagai pedoman bagi setiap manusia di dalam masyarakat. Budaya tersebut bisa
masyarakat tersebut.
6
3. Robert M. Z. Lawang
Menurut Robert Lawang, pengertian nilai adalah suatu gambaran mengenai hal-
hal yang diinginkan, berharga, pantas, dan juga mampu mempengaruhi perilaku
setiap individu yang memiliki nilai tersebut. Dengan kata lain, nilai tersebut menjadi
B. Jenis-Jenis Nilai
Bila ditinjau dari bentuknya, nilai dapat dibagi menjadi beberapa macam. Adapun jenis-jenis
1. Nilai Sosial
Nilai sosial adalah hal-hal yang telah ada dan melekat di dalam masyarakat. Hal
ini berkaitan dengan sikap dan tindakan manusia di dalam suatu masyarakat dan
berkaitan dengan sikap manusia sebagai mahluk sosial yang saling membutuhkan satu
sama lainnya.
Contoh nilai sosial misalnya; bersedekah merupakan tindakan bernilai baik, menipu
2. Nilai Kebenaran
Nilai kebenaran merupakan suatu nilai yang mutalk dibawaj sejak lahir dan
disebut juga dengan pandangan kodrati dari Tuhan yang memberikan nilai kebenaran
Contoh nilai kebenaran misalnya; seorang petugas Polisi Lalu Lintas memberikan
sanksi kepada pengendara yang melanggar aturan sesuai dengan kebenaran yang
dianutnya.
3. Nilai Moral
Nilai moral atau nilai kebaikan merupakan sistem penilaian dalam diri manusia
yang bersumber dari kehendak dan kemauan (etik, karsa). Antar manusia dapat
baik dan sopan. Ini menunjukkan murid tersebut memiliki nilai moral dan etika yang
tinggi.
4. Nilai Keindahan
Nilai keindahan merupakan nilai yang berasal dari unsur perasaan di dalam diri
manusia, atau disebut juga dengan nilai estetika. Dalam hal ini, keindahan sifatnya
Contoh nilai keindahan misalnya; bagi sebagian orang seni musik merupakan sebuah
bentuk keindahan. Namun, bagi sebagain orang lainnya seni rupa merupakan bentuk
5. Nilai Agama
Nilai agama adalah nilai yang dianggap bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa
dan bersifat mutlak atau tidak dapat diganggu gugat. Nilai agama atau nilai religius
Tuhannya.
Contoh nilai agama; manusia beribadah sesuai dengan tata cara agama dan kepercayaan
yang dianutnya. Misalnya; umat Islam sholat 5 kali dalam sehari, dan umat Kristen/
C. Pengertian Moral
Pengertian moral adalah suatu hukum perilaku yang diterapkan kepada setiap individu
dalam bersosialisasi dengan sesamanya sehingga terjalin rasa hormat dan menghormati antar
sesama.
Agar lebih memahami apa itu moral, maka kita dapat merujuk pada pendapat
8
1. Maria Assumpta
mengenai sikap (attitude) dan perilaku manusia (human behavior) sebagai manusia.
2. Russel Swanburg
Menurut Russel Swanburg, arti moral adalah suatu pernyataan dari pemikiran
yang berhubungan dengan keantusiasan seseorang dalam bekerja dimana hal itu
3. Elizabeth B. Hurlock
cara, dan adat dari suatu peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi
Secara umum, tujuan dan fungsi moral adalah untuk mewujudkan harkat dan martabat
kepribadian manusia melalui pengamalan nilai-nilai dan norma. Adapun beberapa tujuan dan
1) Untuk menjamin terwujudnya harkat dan martabat pribadi seseorang dan kemanusiaan.
2) Untuk memotivasi manusia agar bersikap dan bertindak dengan penuh kebaikan dan
3) Untuk menjaga keharmonisan hubungan sosial antar manusia, karena moral menjadi
4) Membuat manusia lebih bahagia secara rohani dan jasmani karena menunaikan fungsi
moral sehingga tidak ada rasa menyesal, konflik batin, dan perasaan berdosa atau
kecewa.
5) Moral dapat memberikan wawasan masa depan kepada manusia, baik sanksi sosial
sebelum bertindak.
9
6) Moral dalam diri manusia juga dapat memberikan landasan kesabaran dalam bertahan
dalam setiap dorongan naluri dan keingingan/ nafsu yang mengancam harkat dan
martabat pribadi.
Wujud moral dalam diri seseorang dapat terlihat dari penampilan dan perilakunya
1. Moral Ketuhanan
religius berdasarkan ajaran agama tertentu dan pengaruhnya terhadap diri seseorang.
Wujud moral ketuhanan, misalnya melaksanakan ajaran agama yang dianut dengan
Moral ideologi dan filsafat adalah semua hal yang berhubungan dengan
ideologi dan filsafat, misalnya menjunjung tinggi dasar negara Indonesia yaitu
Pancasila. Contoh; menolak ideologi asing yang ingin mengubah dasar negara
Indonesia.
Moral Etika dan Kesusilaan adalah semua hal yang berkaitan dengan etika dan
kesusilaan yang dijunjung oleh suatu masyarakat, bangsa, dan negara secara budaya dan
tradisi.Wujud moral etika dan kesusilaan, misalnya menghargai orang lain yang berbeda
10
4. Moral Disiplin dan Hukum
Moral Disiplin dan Hukum adalah segala hal yang berhubungan dengan kode
Wujud moral disiplin dan hukum, misalnya melakukan suatu aktivitas sesuai dengan
aturan yang berlaku. Contoh; selalu menggunakan perlengkapan yang diharuskan dan
Secara Umum arti nilai moral adalah nilai-nilai yang dapat mendorong manusia untuk
bertindak atau melakukan sesuatu, dan merupakan sumber motivasi. Dengan kata lain, moral
adalah suatu gambaran objektif terhadap tindakan manusia dalam menjalankan rutinitas
kehidupannya. Dalam hal ini, istilah moral merujuk pada tindakan manusia atau individu
Ini merupakan nilai-nilai yang berhubungan dengan kesesuaian antara harapan dan
tujuan hidup manusia. Dalam pelaksanaannya, hal ini dapat ditinjau dari kaidah sosial
masyarakat dimana akan terlihat mana yang baik dan mana yang buruk.
Sebagai contoh; tindakan menolong orang lain yang membutuhkan merupakan suatu bentuk
moral yang baik karena bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan masyarakat.
Ini merupakan nilai-nilai yang mengandung keburukan dan tidak sesuai dengan harapan
dan tujuan hidup manusia. Nilai ini merupakan sesuatu yang menyimpang dari keteraturan
sosial dimana dampak yang ditimbulkan dapat mengakibatkan berbagai masalah sosial di
11
masyarakat.
Ada banyak sekali contoh moral value di dalam kehidupan bermasyarakat, baik itu yang
bernilai positif maupun negatif. Mengacu pada definisinya, adapun beberapa contoh nilai
Berbicara dengan sopan kepada orang lain, misalnya; berbicara dengan sopan pada
orang tua merupakan salah satu contoh penerapan moral yang baik dalam keluarga dan
masyarakat. Kita sadar bahwa tidak semua orang bisa menerapkannya, mereka yang
berbicara dengan kasar terhadap orang tua merupakan bentuk moral yang buruk.
Membuang sampah pada tempatnya, ini merupakan contoh tindakan yang sesuai dengan
moral value yang positif. Sedangkan individu yang membuang sampah sembarangan dan
Antre sesuai urutan, mengantre menunggu giliran dengan tertib dan teratur merupakan
bentuk moral value yang positif. Sebagian besar masyarakat Indonesia sangat sulit untuk
antre secara teratur, ini menunjukkan betapa buruknya moral sebagian masyarakat Indonesia.
Tindakan Koruptif, yaitu suatu tindakan seseorang yang ingin mendapatkan keuntungan
pribadi dengan cara memanfaatkan jabatan, tidak jujur, dan merugikan orang lain. Tindakan
ini merupakan contoh moral buruk yang terdapat pada diri banyak orang yang dilakukan
tetap kondusif dan tidak terjadi keributan merupakan contoh moral yang positif. Sedangkan
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara Umum arti nilai moral adalah nilai-nilai yang dapat mendorong
manusia untuk bertindak atau melakukan sesuatu, dan merupakan sumber motivasi.
Dalam hal ini, istilah moral merujuk pada tindakan manusia atau individu yang
B. Saran
1. Nilai dan Moral harus senantiasa di terapkan dalam bersikap dan berperilaku
13
DAFTAR PUSTAKA
14