Anda di halaman 1dari 14

Makalah Nilai moral yang

terkandung dalam pancasila

Disusun
O
L
E
H

Nama : Lalu Saroja

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2022

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dan

tak lupa pula kami ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah -Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pancasila

yang membahas tentang “Nilai Moral Dalam Pancasila”..

Adapun makalah Nilai Moral Dalam Pancasila ini telah kami usahakan semaksimal

mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai referensi buku dan referensi internet,

sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa

menyampaikan bayak terima kasih kepada seluruh referensi-referensi yang telah membantu

kami dalam pembuatan makalah ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan

serta pengetahuan kita mengenai Peranan Pancasila Sebagai Etika di Indonesia, khususnya

bagi penulis. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat

kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran

dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,

mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................1

KATA PENGANTAR.....................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................4

A. Latar belakang....................................................................................4
B. Rumusan masalah...............................................................................5
C. Tujuan.................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................6

A. Pengertian Nilai dan Moral ...............................................................6


B. Jenis-jenis Nilai Moral ......................................................................8
C. Contoh Nilai Moral ............................................................................9

BAB III PENUTUP.......................................................................................................22

A. Kesimpulan.......................................................................................22
B. Saran.................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................23

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nilai norma dan moral adalah konsep-konsep yang saling terkait. Dalam

hubungannya dengan pancasila maka ketiganya akan memberikan pemahaman yang saling

melengkapi sebagai sistem .

Pancasila sebagai suatu sistem falsafat pada hakikatnya merupakan suatu sistem nilai

yang menjadi sumber dari penjabaran norma baik norma hukum, norma moral maupun norma

kenegaraan lainnya. Disamping itu, terkandung juga pemikiran-pemikiran yang bersifat kritis,

mendasar, rasional, sistematis dan komprehensif. Oleh karena itu, suatu pemikiran filsafat

adalah suatu nilai-nilai yang mendasar yang memberikan landasan bagi manusia dalam hidup

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Nilai-nilai tersebut dijabarkan dalam kehidupan yang bersifat praksis atau kehidupan

nyata dalam masyarakat, bangsa dan Negara maka diwujudkan dalam norma-norma yang

kemudian menjadi pedoman. Norma-norma itu meliputi :

Norma moral : Yang berkaitan dengan tingkah laku manusia yang dapat diukur dari

sudut baik dan buruk, sopan atau tidak sopan, susila atau tidak susila

Norma hukum : Sistem peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam suatu tempat dan

waktu tertentu dalam pengertian ini peraturan hukum. Dalam pengertian itulah Pancasila

berkedudukan sebagai sumber dari segala sumber hukum.

Dengan demikian, Pancasila pada hakikatnya bukan merupakan suatu pedoman yang

langsung bersifat normatif ataupun praksis melainkan merupakan suatu sistem nilai-nilai

etika yang merupakan sumber norma.

4
B. Rumusan Masalah

Berdasar latar belakang yang telah dikemukakan di atas, muncul beberapa rumusan

masalah yang menarik untuk dikaji

1. Apakah pengertian dari Nilai

2. Apakah pengertian dari Moral

3. Jenis-jenis Nilai Moral

4. Contoh-contoh yang terkandung dalam nilai moral

C. Tujuan

1. Agar mahasiswa lebih memahami tentang materi Pancasila Sebagai Nilai Moral yang

terkandung dalam pancasila.

2. Untuk mendorong semangat mahasiswa agar memiliki Nilai Moral yang terkandung

dengan Sila dalam Pancasila.

3. Untuk menambah wawasan mahasiswa tentang Pancasila Sebagai Nilai Moral yang

terkandung dalam pancasila.

4. Untuk memberi gambaran secara tertulis tentang nilai moral yang terkandug dalam

pancasila.

5
BAB II
NILAI MORAL

A. Pengertian Nilai

Secara bahasa, kata nilai dapat diartikan sebagai “harga”. Namun tentu saja kata tersebut

memiliki makna yang lebih luas dan berhubungan dengan sesuatu yang berharga bagi

manusia.

Pada dasarnya pengertian nilai adalah suatu konsep umum atau gagasan yang merujuk

pada hal-hal yang dianggap benar, baik, berharga, penting, indah, pantas, dan dikehendaki

oleh masyarakat secara umum di dalam kehidupannya.

Pengertian Nilai Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa itu nilai, maka kita dapat merujuk pada pendapat

beberapa ahli berikut ini:

1. Raden Mas Tumenggung Sukamto Notonagoro

Menurut Notonagoro, pengertian nilai adalah sekumpulan tindakan manusia

yang tersusun secara sistematis, baik dalam bentuk material mapun non-material.

Lebih lanjut Notonagoro menyebutkan bahwa nilai terdiri dari 3 nilai pokok, yaitu;

nilai vital, materil, dan rohani.

2. Koentjaraningrat

Menurut Koentjaraningrat, arti nilai adalah suatu bentuk budaya yang berfungsi

sebagai pedoman bagi setiap manusia di dalam masyarakat. Budaya tersebut bisa

sesuatu yang dikehendaki ataupun tidak dikehendaki, tergantung sudut pandang

masyarakat tersebut.

6
3. Robert M. Z. Lawang

Menurut Robert Lawang, pengertian nilai adalah suatu gambaran mengenai hal-

hal yang diinginkan, berharga, pantas, dan juga mampu mempengaruhi perilaku

setiap individu yang memiliki nilai tersebut. Dengan kata lain, nilai tersebut menjadi

pedoman terhadap tata tertib kehidupan bermasyarakat.

B. Jenis-Jenis Nilai

Bila ditinjau dari bentuknya, nilai dapat dibagi menjadi beberapa macam. Adapun jenis-jenis

nilai adalah sebagai berikut:

1. Nilai Sosial

Nilai sosial adalah hal-hal yang telah ada dan melekat di dalam masyarakat. Hal

ini berkaitan dengan sikap dan tindakan manusia di dalam suatu masyarakat dan

berkaitan dengan sikap manusia sebagai mahluk sosial yang saling membutuhkan satu

sama lainnya.

Contoh nilai sosial misalnya; bersedekah merupakan tindakan bernilai baik, menipu

merupakan tindakan bernilai buruk.

2. Nilai Kebenaran

Nilai kebenaran merupakan suatu nilai yang mutalk dibawaj sejak lahir dan

disebut juga dengan pandangan kodrati dari Tuhan yang memberikan nilai kebenaran

melalui akal dan pikiran manusia.

Contoh nilai kebenaran misalnya; seorang petugas Polisi Lalu Lintas memberikan

sanksi kepada pengendara yang melanggar aturan sesuai dengan kebenaran yang

dianutnya.

3. Nilai Moral

Nilai moral atau nilai kebaikan merupakan sistem penilaian dalam diri manusia

yang bersumber dari kehendak dan kemauan (etik, karsa). Antar manusia dapat

berinteraksi dengan baik karena adanya moral di dalam dirinya.


7
Contoh nilai moral; seorang murid berbicara dengan gurunya dengan tutur kata yang

baik dan sopan. Ini menunjukkan murid tersebut memiliki nilai moral dan etika yang

tinggi.

4. Nilai Keindahan

Nilai keindahan merupakan nilai yang berasal dari unsur perasaan di dalam diri

manusia, atau disebut juga dengan nilai estetika. Dalam hal ini, keindahan sifatnya

universal sehingga nilai keindahan masing-masing orang akan berbeda-beda.

Contoh nilai keindahan misalnya; bagi sebagian orang seni musik merupakan sebuah

bentuk keindahan. Namun, bagi sebagain orang lainnya seni rupa merupakan bentuk

keindahan yang sebenarnya.

5. Nilai Agama

Nilai agama adalah nilai yang dianggap bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa

dan bersifat mutlak atau tidak dapat diganggu gugat. Nilai agama atau nilai religius

merupakan tata cara manusia menjalani kehidupannya dan berhubungan dengan

Tuhannya.

Contoh nilai agama; manusia beribadah sesuai dengan tata cara agama dan kepercayaan

yang dianutnya. Misalnya; umat Islam sholat 5 kali dalam sehari, dan umat Kristen/

Katolik melakukan kebaktian setiap hari minggu.

C. Pengertian Moral

Pengertian moral adalah suatu hukum perilaku yang diterapkan kepada setiap individu

dalam bersosialisasi dengan sesamanya sehingga terjalin rasa hormat dan menghormati antar

sesama.

Pengertian Moral Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami apa itu moral, maka kita dapat merujuk pada pendapat

beberapa ahli berikut ini:

8
1. Maria Assumpta

Menurut Maria Assumpta, pengertian moral adalah aturan aturan (rule)

mengenai sikap (attitude) dan perilaku manusia (human behavior) sebagai manusia.

2. Russel Swanburg

Menurut Russel Swanburg, arti moral adalah suatu pernyataan dari pemikiran

yang berhubungan dengan keantusiasan seseorang dalam bekerja dimana hal itu

dapat merangsang perilaku seseorang tersebut.

3. Elizabeth B. Hurlock

Menurut Elizabeth B. Hurlock, pengertian moral adalah suatu kebiasaan, tata

cara, dan adat dari suatu peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi

anggota suatu budaya dalam masyarkat.

D. Tujuan dan Fungsi Moral

Secara umum, tujuan dan fungsi moral adalah untuk mewujudkan harkat dan martabat

kepribadian manusia melalui pengamalan nilai-nilai dan norma. Adapun beberapa tujuan dan

fungsi moral adalah sebagai berikut:

1) Untuk menjamin terwujudnya harkat dan martabat pribadi seseorang dan kemanusiaan.

2) Untuk memotivasi manusia agar bersikap dan bertindak dengan penuh kebaikan dan

kebajikan yang didasari atas kesadaran kewajiban yang dilandasi moral.

3) Untuk menjaga keharmonisan hubungan sosial antar manusia, karena moral menjadi

landasan rasa percaya terhadap sesama.

4) Membuat manusia lebih bahagia secara rohani dan jasmani karena menunaikan fungsi

moral sehingga tidak ada rasa menyesal, konflik batin, dan perasaan berdosa atau

kecewa.

5) Moral dapat memberikan wawasan masa depan kepada manusia, baik sanksi sosial

maupun konsekuensi dalam kehidupan sehingga manusia akan penuh pertimbangan

sebelum bertindak.
9
6) Moral dalam diri manusia juga dapat memberikan landasan kesabaran dalam bertahan

dalam setiap dorongan naluri dan keingingan/ nafsu yang mengancam harkat dan

martabat pribadi.

E. Jenis dan Wujud Moral

Wujud moral dalam diri seseorang dapat terlihat dari penampilan dan perilakunya

secara keseluruhan. Adapun beberapa macam moral adalah sebagai berikut:

1. Moral Ketuhanan

Moral Ketuhanan adalah semua hal yang berhubungan dengan keagamaan/

religius berdasarkan ajaran agama tertentu dan pengaruhnya terhadap diri seseorang.

Wujud moral ketuhanan, misalnya melaksanakan ajaran agama yang dianut dengan

sebaik-baiknya. Contoh; menghargai sesama manusia, menghargai agama lain, dan

hidup rukun dengan yang berbeda agama.

2. Moral Ideologi dan Filsafat

Moral ideologi dan filsafat adalah semua hal yang berhubungan dengan

semangat kebangsaan, loyalitas kepada cita-cita bangsa dan negara.Wujud moral

ideologi dan filsafat, misalnya menjunjung tinggi dasar negara Indonesia yaitu

Pancasila. Contoh; menolak ideologi asing yang ingin mengubah dasar negara

Indonesia.

3. Moral Etika dan Kesusilaan

Moral Etika dan Kesusilaan adalah semua hal yang berkaitan dengan etika dan

kesusilaan yang dijunjung oleh suatu masyarakat, bangsa, dan negara secara budaya dan

tradisi.Wujud moral etika dan kesusilaan, misalnya menghargai orang lain yang berbeda

pendapat, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Contoh; mengucapkan salam

kepada orang lain ketika bertemu atau berpapasan.

10
4. Moral Disiplin dan Hukum

Moral Disiplin dan Hukum adalah segala hal yang berhubungan dengan kode

etika profesional dan hukum yang berlaku di masyarakat dan negara.

Wujud moral disiplin dan hukum, misalnya melakukan suatu aktivitas sesuai dengan

aturan yang berlaku. Contoh; selalu menggunakan perlengkapan yang diharuskan dan

mematuhi rambu-rambu lalu lintas ketika berkendara di jalan raya.

F. Pengertian Nilai Moral

Secara Umum arti nilai moral adalah nilai-nilai yang dapat mendorong manusia untuk

bertindak atau melakukan sesuatu, dan merupakan sumber motivasi. Dengan kata lain, moral

values cenderung mengatur dan membatasi tindakan kita di dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Nicolaus Driyarkara, seorang ahli di bidang filsafat, pengertian nilai moral

adalah suatu gambaran objektif terhadap tindakan manusia dalam menjalankan rutinitas

kehidupannya. Dalam hal ini, istilah moral merujuk pada tindakan manusia atau individu

yang mengandung nilai positif atau kebaikan.

G. Jenis-Jenis Nilai Moral

Berdasarkan karakteristiknya, moral value dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Nilai Moral Baik

Ini merupakan nilai-nilai yang berhubungan dengan kesesuaian antara harapan dan

tujuan hidup manusia. Dalam pelaksanaannya, hal ini dapat ditinjau dari kaidah sosial

masyarakat dimana akan terlihat mana yang baik dan mana yang buruk.

Sebagai contoh; tindakan menolong orang lain yang membutuhkan merupakan suatu bentuk

moral yang baik karena bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan masyarakat.

2. Nilai Moral Buruk

Ini merupakan nilai-nilai yang mengandung keburukan dan tidak sesuai dengan harapan

dan tujuan hidup manusia. Nilai ini merupakan sesuatu yang menyimpang dari keteraturan

sosial dimana dampak yang ditimbulkan dapat mengakibatkan berbagai masalah sosial di
11
masyarakat.

H. Beberapa Contoh Moral Value

Ada banyak sekali contoh moral value di dalam kehidupan bermasyarakat, baik itu yang

bernilai positif maupun negatif. Mengacu pada definisinya, adapun beberapa contoh nilai

moral adalah sebagai berikut ini:

Berbicara dengan sopan kepada orang lain, misalnya; berbicara dengan sopan pada

orang tua merupakan salah satu contoh penerapan moral yang baik dalam keluarga dan

masyarakat. Kita sadar bahwa tidak semua orang bisa menerapkannya, mereka yang

berbicara dengan kasar terhadap orang tua merupakan bentuk moral yang buruk.

Membuang sampah pada tempatnya, ini merupakan contoh tindakan yang sesuai dengan

moral value yang positif. Sedangkan individu yang membuang sampah sembarangan dan

merusak lingkungan merupakan contoh tindakan orang yang bermoral buruk.

Antre sesuai urutan, mengantre menunggu giliran dengan tertib dan teratur merupakan

bentuk moral value yang positif. Sebagian besar masyarakat Indonesia sangat sulit untuk

antre secara teratur, ini menunjukkan betapa buruknya moral sebagian masyarakat Indonesia.

Tindakan Koruptif, yaitu suatu tindakan seseorang yang ingin mendapatkan keuntungan

pribadi dengan cara memanfaatkan jabatan, tidak jujur, dan merugikan orang lain. Tindakan

ini merupakan contoh moral buruk yang terdapat pada diri banyak orang yang dilakukan

dalam berbagai bentuk dan sangat merugikan banyak pihak.

Menjaga ketenangan lingkungan, tindakan menjaga suasana lingkungan masyarakat

tetap kondusif dan tidak terjadi keributan merupakan contoh moral yang positif. Sedangkan

pihak-pihak yang menimbulkan keributan dan menggangu kenyamanan orang lain

merupakan tindakan dengan moral yang buruk (tidak baik)

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pancasila sebagai nilai moral adalah Pancasila memegang peranan dalam

perwujudan sebuah sistem nilai moral yang baik di negara ini.

Secara Umum arti nilai moral adalah nilai-nilai yang dapat mendorong

manusia untuk bertindak atau melakukan sesuatu, dan merupakan sumber motivasi.

Dengan kata lain, moral values cenderung mengatur dan membatasi tindakan kita di

dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam hal ini, istilah moral merujuk pada tindakan manusia atau individu yang

mengandung nilai positif atau kebaikan.

B. Saran

1. Nilai dan Moral harus senantiasa di terapkan dalam bersikap dan berperilaku

dalam kehidupan sehari-hari, sehingga terwujud perilaku yang sesuai dengan

adat, budaya dan karakter bangsa Indonesia.

2. Nilai-nilai Pancasila senantiasa harus diamalkan dalam setiap kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Agar tercipta persatuan dan kesatuan

antar warga Indonesia.

13
DAFTAR PUSTAKA

Winarno.2016.Paradigma Baru Pendidikan Pancasila.Jakarta:Bumi Medika

14

Anda mungkin juga menyukai