Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PANCASILA

“Pancasila Sebagai Sumber Nilai”

DISUSUN OLEH :

Vina Mettashanti Tionanda (2017151030)

Pendidikan Bahasa Mandarin

Hendra WP Tambunan, S.H.,M.H.

Pancasila (UV104)

UNIVERSITAS UNIVERSAL

2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga makalah dengan judul “Pancasila Sebagai Sumber Nilai” bisa
diselesaikan.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi
nilai tugas mata kuliah Pancasila yang diberikan oleh Dosen Pengajar dan juga untuk
memperluas wawasan pembaca mengenai Pancasila sebagai sumber nilai. Saya menyadari
bahwa dalam proses pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
dengan rendah hati, saya menanti kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca.

Dalam kesempatan ini, perkenanlah saya menyampaikan rasa terima kasih kepada
Bapak Hendra WP Tambunan, S.H.,M.H. selaku Dosen Pancasila di Universitas Universal

Satu harapan saya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

Batam, 6 Oktober 2017

Vina Mettashanti Tionanda

1
DAFTAR ISI

Kata pengantar............................................................................................................................1

Daftar isi.....................................................................................................................................2

Bab I Pendahuluan.....................................................................................................................3

A. Latar belakang..........................................................................................................3
B. Rumusan masalah.....................................................................................................3
C. Tujuan.......................................................................................................................3

Bab II Pembahasan.....................................................................................................................3

A. Pengertian.................................................................................................................3
i. Pengertian Pancasila...........................................................................................3
ii. Pengertian nilai...................................................................................................4
B. Ciri-ciri nilai.............................................................................................................4
C. Pancasila sebagai sumber nilai.................................................................................5
D. Makna nilai dalam Pancasila....................................................................................6

Bab III Penutup..........................................................................................................................8

Daftar pustaka............................................................................................................................9

2
Bab I Pendahuluan

A. Latar belakang

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua
kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia.

Sumber nilai yang berada di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan


bernegara bagi bangsa Indonesia adalah Pancasila yang juga merupakan dasar negara RI.
Arti pancasila sebagai sumber nilai adalah seluruh tatanan kehidupan masyarakat, bangsa
dan negara menggunakan Pancasila sebagai dasar moral atau norma dan tolok ukur
tentang baik buruk, benar salahnya sikap, perbuatan dan tingkah laku warga masyarakat
bangsa Indonesia.

B. Rumusan masalah

1. Apakah makna Pancasila sebagai sumber nilai?

2. Nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam Pancasila?

C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini yaitu untuk lebih mengetahui/menganalisa “PANCASILA


SEBAGAI SUMBER NILAI”.

Bab II Pembahasan

A. Pengertian

i. Pengertian Pancasila
Pancasila telah menjadi istilah resmi sebagai dasar falsafahnegara Republik
Indonesia, baik ditinjau dari sudut bahasa maupundari sudut sejarah. Hal tersebut
dapat dilihat secara etimologis atau secara teminologi sebagimana penjelasan
berikut,
1. Secara Etimologis
Berdasarkan asal kata, Pancasila berasal dari bahasa India, yakni bahasa
Sansekerta. Menurut Muhammad Yamin, Pancasila memiliki dua macam arti,
yaitu Panca artinya lima, syila dengan (i) biasa (pendek) artinya sendi, alas,
atau dasar, syila dengan (i) panjang artinya peraturan tingkah laku yang
penting, baik, dan senonoh. Kata sila dalam bahasa Indonesia menjadi
susilaartinya tingkah laku baik.
2. Secara Terminologi
Pada 1 Juni 1945, dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) perkataan Pancasila (lima asas dasar)

3
digunakan oleh Presiden Soekarno untuk memberi nama pada lima prinsip
dasar negara yang diusulkannya. Perkataan tersebut dibisikkan oleh
temannya seorang ahli bahasa yang duduk disamping Soekarno, yaitu
Muhammad Yamin.

ii. Pengertian nilai


Nilai Adalah sesuatu yang berharga, berguna, indah, memperkaya batin dan
menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Secara etimologi nilai (value)
berasal dari kata valere yang berarti kuat, baik, berharga. Nilai akan memiliki arti
yang sangat luas bila di hubungkan dengan unsur yang ada pada manusia yaitu
cipta, rasa, karsa, dan keyakinan, sehingga sesuatu dapat dikatakan sebagai nilai
jika sesuatu tersebut dapat di katakan sebagai nilai jika sesuatu tersebut brguna
(nilai kegunaan), benar (nilai kebenaran), indah (nilai keindahan), baik (nilai
moral).
Pada kamus ilmiah populer dijelaskan bahwa nilai adalah tentang apa yang
baik, benar, bijaksana, dan apa yang berguna, sifatnya lebih abstrakdari norma.
Sedangkan Nursal Luth dan Daniel Fernandes mengatakan bahwa nilai adalah
perasaan-perasaan tentang apa yang di inginkan atau tidak diinginkan yang
mempengaruhi perilaku sosial dari orang yangmemiliki nilai itu. Nilai
bukanlah soal benar atau salah, tetapi soal di kehendaki atau tidak, disenangi
atau tidak. Nilai merupakan kumpulan sikap dan perasaan-perasaan yang selalu
diperhatikan melalui perilaku oleh manusia.
Dari beberapa pengertian nilai di atas, dapat dipahami bahwa nilai adalah
kualitas ketentuan yang bermakna bagi kehidupan manusia perorangan,
masyarakat, bangsa, negara. Nietzche mengatakan nilai adalah tingkat atau
derajat yang diinginkan oleh manusia. Nilai yang merupakan tujuan dari
kehendak manusia yang benar sering ditata menurut susunan tingkatannya,
dimulai dari bawah, yaitu nilai hedonis (kenikmatan), nilai utilitaris (kegunaan),
nilai biologis (kemuliaan), nilai diri estetis (keindahan, kecantikan), nilai-nilai
pribadi (sosial, baik), dan yang paling atas adalah nilai religious (kesuciaan).

B. Ciri-ciri nilai

Menurut Bambang Daroeso (1986) :

a. Nilai itu suatu realitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia. Nilai yang
bersifat abstrak tidak dapat diindra. Hal yang dapat diamati hanyalah objek
yang bernilai itu. Misalnya, orang yang memiliki kejujuran. Kejujuran
adalah nilai, tetapi kita tidak bisa mengindra kejujuran itu. Yang dapat kita
indra adalah kejujuran itu.
b. Nilai memiliki sifat normatif, artinya nilai mengandung harapan, cita-cita,
dan suatu keharusan sehingga nilai nemiliki sifat ideal (das sollen). Nilai
diwujudkan dalam bentuk norma sebagai landasan manusia dalam bertindak.

4
Misalnya, nilai keadilan. Semua orang berharap dan mendapatkan dan
berperilaku yang mencerminkan nilai keadilan.
c. Nilai berfungsi sebagai daya dorong/motivator dan manusia adalah
pendukung nilai. Manusia bertindak berdasar dan didorong oleh nilai yang
diyakininya. Misalnya, nilai ketakwaan. Adanya nilai ini menjadikan semua
orang terdorong untuk bisa mencapai derajat ketakwaan.
d. Nilai-nilai yang mendarah daging (internalized value) Yaitu nilai yang telah
menjadi kepribadian bawah sadar atau yang mendorong timbulnya tindakan
tanpa berfikir lagi. Bila dilanggar maka akan timbul perasaan malu atau
bersalah yang mendalam dan sukar dilupakan, misalnya orang yang taat
beragama akan menderita beban mental apabila melanggar salah satu norma
yang ada dalam agamanya.
e. Nilai yang dominan Merupakan nilai yang dianggap lebih penting daripada
nilai- nilai lainnya. Tampak pada pilihan yang dilakukan seseorang pada
waktu berhadapan dengan beberapa alternatif tindakan harus diambil.

Beberapa pertimbangan dominan atau tidaknya nilai tersebut :


1. Banyaknya orang yang menganut nilai tersebut.
2. Lamanya nilai tersebut dirasakan anggota kelompok tersebut.
3. Tingginya usaha untuk mempertahankan nilai itu.
4. Tingginya kedudukan (prestice) orang-orang yang membawakan
nilai tersebut.

Manusia menjadikan nilai sebagai landasan, alasan, atau motivasi dalam segala
tingkah laku dan perbuatannya. Dalam bidang pelaksanaannya, nilai-nilai dijabarkan
dan diwujudkan dalam bentuk kaidah atau norma.

C. Pancasila Sebagai Sumber Nilai

Bagi bangsa Indonesia, yang dijadikan sebagai sumber nilai dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah Pancasila. Ini berarti bahwa seluruh
tatanan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara menggunakan Pancasila
sebagai dasar moral atau norma dan tolak ukur tentang baik buruk dan benar
salahnya sikap, perbuatan, dan tingkah laku bangsa Indonesia.Nilai-nilai pancasila itu
merupakan nilai intrinsik yang kebenarannya dapat dibuktikan secara objektif,
serta mengandung kebenaran yanguniversal. Dengan demikian, tinjauan pancasila
berlandaskan pada tuhan, manusia, rakyat, dan adil sehingga nilai-nilai pancasila
memiliki sifat objektif. Pancasila dirumuskan oleh para pendiri Negara yang memuat
nilai-nilai luhur untuk menjadi dasar Negara. Sebagai gambaran, di dalam tata nilai
kehidupan bernegara, ada yang disebut sebagai nilai dasar, nilai instrumental dan
nilai praktis.

1. Nilai dasar
Asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang kuranglebih mutlak. Nilai dasar
berasal dari nilai-nilai kultural ataubudaya yang berasal dari bangsa Indonesia itu

5
sendiri, yaituyang berakar dari kebudayaan, sesuai dengan UUD 1945 yang
mencerminkan hakikat nilai kultural.
2. Nilai instrumental
Pelaksanaan umum nilai-nilai dasar, biasanya dalamwujud nilai social atau norma
hukum, yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam lembaga-lembaga yang
sesuai dengan kebutuhan tempat dan waktu.
3. Nilai praktis
Nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalamkenyataan. Nilai ini merupakan
bahan ujian, apakah nilai dasar dan nilai instrumental sungguh-sungguh hidup
dalammasyarakat atau tidak.

Di dalam Pancasila tergantung nilai-nilai kehidupan berbangsa. Nilai-nilai tersebut


adalah nilai ideal, nilai material, nilai positif, nilai logis, nilaiestetis, nilai sosial dan
nilai religius atau kegamaan. Ada lagi nilaiperjuangan bangsa Indonesia dalam
merebut kemerdekaan RI.

D. Makna nilai dalam Pancasila

Sumber nilai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bangsa


Indonesia adalah Pancasila yang berisi seperangkat nilai yang merupakan saatu
kesatuan yang utuh dan bulat. Pancasila yang berisi seperangkat nilai dari kelima sila
yaitu.

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa menagndung arti adanya pengakuan dan
keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai Tuhan pencipta
alam semesta. Nilai ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa
yang religius dan bukan bangsa yang Ateis. Nilai Ketuhanan juag memiliki arti
adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormatin
kemerdekaan beragama dan tidak ada paksaan, serta tidak berlaku diskriminatif
terhadap pemeluk agama lain. Contoh nilai Ketuhanan Yang Maha Esa :
 Percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
 Membina adanya kerja sama dan toleransi di antara umat bergama kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap
dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar
tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana semestinya.
Contoh nilai “Kemanusiaan yang adil dan beradab” :
 Pengakuan terhadap harkat dan martabat manusia.
 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan serta mencegah terhadap segala
pelanggaran HAM.
 Saling bekerja sama dengan bangsa lain, seperti dalam bidang ekonomi.
 Saling menghormati bangsa lain, tidak menghina dan tidak mengintimidasi.

6
 Tidak membeda-bedakan suku bangsa ras, agama, maupun warna kulit.
3. Persatuan Indonesia
Nilai persatuan Indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam
kebulatan rakyat untuk membina rasa Nasionalisme dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai
sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Contoh
nilai “Persatuan Indonesia” :
 Bangga menjadi bangsa Indonesia
 Mewujudkan semboyan Bhineka Tunggal Ika
 Menempatkan persatuan dalam kepentingan bngsa Indonesia dan negara di
atas kepentingan pribadi dan golongan.
 Menempatkan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
maupun golongan.
 Memajukan pergaulan untuk persatuan bangsa.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
Nilai “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan” mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-
lembaga perwakilan yang dibentuk oleh pemerintah. Diharapkan lembaga-lembaga
perkilan yang bentuk dapat meyalurkan aspirasi rakyat ke pemerintah. Contoh nilai
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan” :
 Kedaulatan Negara berada di tangan rakyat (demokrasi)
 Mengakui adanya kedudukan dan hak yang sama bagin semua warga negara
Indonesia.
 Melaksanakan keputusan bersama secara penuh tanggung jawab dan niat yang
baik.
 Pengambilan keputusan yang sesuai dengan nilai-nilai kebenaran
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Nilai keadiloan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung makna
sebagai dasr sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang adil
dan makmur secara lahiriah maupun batiniah. Nilai-nilai dasr tersebut bersifat
abstrak dan normatif. Karena sifatnya abstrak dan normatif, isinya belum dapat
dioperasionalkan dan eksplisist, perlu dijabarkan ke dalam nilai instrumental.
Contoh nilai “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” :
 Menciptakan keadilan sosial dalam aspek kehidupan masyarakat Indonesia
 Adanya hak dan kewajiban bagi seluruh rakyat Indonesia
 Menjunjung tinggi sifat dan suasana gotong royong dengan penuh rasa
kekluargaan.
 Cita-cita masyarakat adil dan makmur serta mteriil dan spiritual yang merata
bagi seluruh rakyat Indonesia

7
Bab III Penutup

Pancasila pada hakikatnya berisi lima nilai dasar yang fundamental. Nilai-nilai dasar
dari pancasila tersebut adalah nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, Nilai Kemanusiaan Yang
Adil dan Beradab, nilai Persatuan Indonesia, nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan nilai Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat indonesia.

Nilai-nilai Pancasila merupakan kebenaran bagi bangsa Indonesia karena telah teruji
oleh sejarah sebagai sumber kekuatan dan pedoman hidup yang seirama dengan proses
adanya banga Indonesia yang dipengaruhi oleh dimensi waktu dan ruang.

Nilai-nilai Pancasila muncul sebagai suatu norma dan moral kehidupan yang
dimatangkan oleh pengalaman sejarah bangsa untuk membentuk dirinya sebagai bangsa yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur dalam wadah NKRI. Nilai-nilai itu menjadi
sumber aspirasi dan cita-cita untuk dapat diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

Betapapun hebatnya suatu nilai, manusialah yang akan sangat menentukan


perwujudan dari nilai-nilai tadi. Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, para
penyelenggera negara, baik yang berada dalam tataran suprastruktur politik, maupun yang
berada dalam tataran infrastruktur politik yang berkembang dalam masyarakat, memegang
peranan sentral dalam terwujud atau tidak terwujudnya nilai-nilai Pancasila itu.

8
Daftar Pustaka

http://www.kitapunya.net/2015/09/makna-pancasila-sebagai-sumber-nilai.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila

http://dellaputri07.blogspot.co.id/2015/10/contoh-makalah-pancasila-sebagai-sumber.html

http://irmajhe.blogspot.co.id/2016/12/makalah-pancasila-sebagai-sumber-nilai.html

http://mengakujenius.com/pancasila-sebagai-sumber-nilai-berbangsa-dan-bernegara/

http://fb-tgs.blogspot.co.id/2013/06/makalah-pancasila-sebagai-sumber-nilai.html

Anda mungkin juga menyukai