Segala puji hanya bagi Allah SWT. Atas berkat dan rahmatNya kami dapat
menyelesaikan makalah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar kami yang berjudul
“Nilai dan Norma tepat pada !aktunya.
Namun tidak lepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bah!
a masih terdapat kekurangan pada makalah ini baik dari segi bahasa
penyusunan atau aspek lainnya. Oleh
karena itu diharapkan kepada pembaca agar memberikan kritik dan saran y
ang membangun demi memperbaiki makalah ini
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..................................................................................................................
..ii
DAFTAR
ISI……............................................................................................................................i
ii
BABI…….........................................................................................................................
.................1
PENDAHULUAN............................................................................................................
.......….. 1
A. Latar
Belakang.......................................................................................................….. 1
B. Rumusan
Masalah..................................................................................................…. 1
C.
Tujuan......................................................................................................................…….
1
D.
Manfaat……....................................................................................................................
1
BAB
II.....................................................................................................................................
……. 2
PEMBAHASAN...............................................................................................................
......…… 2
A. Pengertian Nilai ,Norma, dan
Moral......................................................................2
B. Problematika Pembinaan Nilai
Moral...................................................................6
C. Mengetahui Nilai Kebangsaan
Indonesia.............................................................7
BAB
III..................................................................................................................................
…….. 11
PENUTUP........................................................................................................................
.....……. 11
A.
Kesimpulan............................................................................................................…….
11
B. Saran......................................................................................................................
……………. 11
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................................……
12
BAB I
PENDAHULUAN
B.Rumusan Masalah
1.Pengertian Nilai
Nilai (value) adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda
untuk memuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang menyebabkan
menarik
minat seseorang atau kelompok. Nilai bersumber pada budi yang berfungsi
mendorong dan mengarahkan (motivator) sikap dan perilaku manusia. Nilai
sebagai suatu sistem merupakan salah satu wujud kebudayaan di samping
sistem
sosial dan karya.
Pandangan para ahli tentang nilai-nilai yang terdapat dalam masyarakat :
A.Alport
mengidentifikasikan nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan
masyarakat dalam enam macam, yaitu :
1. Nilai teori
2.Nilai ekonomi
3.Nilai estetika
4.Nilai sosial
5.Nilai politik dan Nilai religi
B.Max Scheler
mengelompokkan nilai menjadi enam tingkatan, yaitu:
1.Nilai kenikmata
2.Nilai kehidupan
3.Nilai kejiwaan
4. Nilai kerohanian
C.Notonagoro,
membedakan nilai menjadi tiga, yaitu :
1.Nilai material
2.Nilai vital
3.Nilai kerokhanian
Nilai berperan sebagai pedoman menentukan kehidupan setiap manusia.
Nilai manusia berada dalam hati nurani, kata hati dan pikiran sebagai suatu
keyakinan dan kepercayaan yang bersumber pada berbagai sistem nilai.
Contoh:
-Kompor mempunyai nilai tertentu karena digunakan untuk memasak. Jika
kompor itu rusak maka menjadi tidak bernilai karena tidak dapat
digunakan.
3. Nilai Kerohanian
yakni meliputi berbagai konsepsi yang berkaitan dengan segala sesuatu
yang berhubungan dengan kebutuhan rohani manusia: nilai kebenaran, yakni
yang bersumber pada akal manusia (cipta), nilai keindahan, yakni yang bersumber
pada unsur perasaan (estetika), nilai moral, yakni yang bersumber pada unsur
kehendak (karsa), dan nilai keagamaan (religiusitas), yakni nilai yang bersumber pada
relevasi dari Tuhan.
Nilai Estetika
Nilai estetika adalah nilai yang terkandung pada suatu benda yang
didasarkan pada pertimbangan nialai keindahan, baik dalam keindahan
bentuk, keindahan tata warna, keindahan suara maupun keindahan gerak.
Nilai Moral
Nilai moral adalah nilai tentang baik buruknya suatu perbuatan manusia
berdasarkan pada nilai-nilai sosial yang bersifat universal
Nilai Religius
Nilai religius atau nilai kepercayaan adalah nilai yang terkandung pada
sesuatu berdasarkan atas kepercayaan seseorang terhadap hal tersebut.
3.Sebagai alat pengawas dengan daya tekan dan pengikat tertentu. Nilai
sosial mendorong, menuntun, dan kadang-kadang menekan para
individu untuk berbuat dan bertindak sesuai dengan nilai yang
bersangkutan. Nilai sosial menimbulkan perasaan bersalah dan meyiksa
bagi pelanggarnya.
2.Aliran subjektifisme
Nilai suatu objek terletak pada subjek yang menilainya. Misalnya, air
menjadi sangat berharga daripada emas bagi orang yang kehausan di
tengah padang pasir.
Jenis Norma:
Suruhan(gebod),
Larangan (verbod),
Kebolehan (mogen).
Perintah(gebod),
Larangan (verbod),
Pengizinan (toestemmming),
Pembebasan (vrijstelling)
Norma hukum mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) Adanya paksaan yang berwujud ancaman hukuman bagi pelanggarnya,
biasanya berupa sanksi fisik. Misalnya, di penjara dalam sel tahanan.
2) bersifat umum, yaitu berlaku bagi siapa saja. Contohnya, setiap
pengendara sepeda motor harus mengenakan helm.
-
“Kamu dilarang mencuri”.
-
“Kamu harus patuh kepada orang tua”.
-
“Kamu harus beribadah”.
-
“Kamu jangan menipu”.
Norma kesusilaan
Norma kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani
yang menghasilkan akhlak, sehingga seseorang dapat membedakan apa
yang dianggap baik dan apa pula yang dianggap buruk. Pelanggaran
terhadap norma ini berakibat sanksi pengucilan secara fisik (dipenjara,
diusir) ataupun batin (dijauhi).
Contoh:
-“Kamu tidak boleh mencuri milik orang lain”
4) Norma kebiasaan
Norma kebiasaan adalah sekumpulan peraturan sosial yang berisi
petunjuk atau peraturan yang dibuat secara sadar atau tidak tentang
perilaku yang diulang-ulang sehingga perilaku tersebut menjadi kebiasaan
individu. Pelanggaran terhadap norma ini berakibat celaan, kritik, sampai
pengucilan secara batin.
Fungsi Norma
Fungsi norma sosial antara lain :
a. Sebagai pedoman atau patokan perilaku dalam bermasyarakat
b. Merupakan wujud konkret dari nilai-nilai yang ada dalam masyarakat
c. Suatu standar skala dari berbagai kategori tingkah laku suatu mayarakat
Menurut Hanneman Samuel (Nilai dan Norma; 2004) fungsi norma sosial
merupakan kelengkapan kehidupan berama dalam mayarakat.
3. Pengertian Moral
Pengertian moral berasal dari kata mos (mores) yang sinonim dengan
kesusilaan, kelakuan. Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang
menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia.
Seorang pribadi yang taat kepada aturan-aturan, kaidah-kaidah dan norma-
norma yang berlaku dalam masyarakatnya, dianggap sesuai dan bertindak secara
moral. Jika sebaliknya yang terjadi maka pribadi itu dianggap tidak bermoral.
Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan dan atau prinsip-
prinsip yang benar, baik terpuji dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan,
kepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Dalam pelaksanaannya harus utuh dan bulat dan bulat, agar kita yakin bahwa
apa yang kita lakukan sehari-hari adalah benar menurut hukum negara, maka kita
harus berpedoman pada aturan konstitusional yang berlaku mulai yang tertinggi
sampai yang terendah.
Pancasila memiliki beberapa pengertian:
a. Dasar Negara RI yang merupakan sumber dari segala sumber hukum
yang berlaku.
b. Pandangan hidup bangsa yang mempersatukan serta memberi petunjuk
dalam mencapai kesejahteraan.
c. Jiwa dan kepribadian bangsa, yang dapat membedakan Bangsa
Indonesia dengan bangsa lain.
d. Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa.
e. Perjanjian luhur bangsa
Sebagaimana tersebut diatas maka nilai akan berguna menuntun sikap dan
tingkah laku manusia bila dikonkritkan dan diformulakan menjadi lebih
obyektif sehingga memudahkan manusia untuk menjabarkannya dalam
aktivitas sehari-hari. dalam kaitannya dengan moral maka aktivitas turunan
dari nilai dan norma akan memperoleh integritas dan martabat manusia.
Derajat kepribadian itu amat ditentukan oleh moralitas yang mengawalnya.
Sementara itu hubungan antara moral dan etika seringkali disejajarkan arti
dan maknanya. Namun demikian, etika dalam pengertiannya tidak
berwenang menentukan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan
seseorang. Wewenang itu dipandang berada di tangan pihak yang
memberikan ajaran moral.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kehidupan bernegara sangat erat kaitannya antara Nilai, Moral,
Norma dengan tuntutan prilaku warga negaranya. Setiap warga negara memiliki
kewajiban dan bertanggungjawab terhadap Negara terutama dalam hal
pembangunan. Dalam membentuk prilaku suatu negara membutuhkan proses,
kebiasaan serta keteladanan, sedangkan prilaku warga Negara berdasarkan pada
kehidupan berbangsa dan bernegara
B. Saran
Demikian hasil makalah yang telah kami buat, semoga dengan selesainya
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca terkhusus untuk pemakalah
sebagai bahan pembelajaran maupun yang lainnya. Tentu makalah ini jauh dari
kesempurnaan, untuk itu mohon kritik dan sarannya untuk memperbaiki dalam
pembuatan makalah selanjutnya.