i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat,
dan anugerah-Nya saya dapat menyusun makalah ini dengan judul “Sistem Nilai Dalam
Kehidupan Berbudaya Manusia Indonesia” dan “Teori Humanistik” yang disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan yang diberikan oleh bapak Akhmad Fajar
Prasetya, M.Pd. Tidak lupa ucapan terimakasih saya tujukkan kepada pihak-pihak yang turut
mendukung terselesaikannya makalah ini kepada bapak Akhmad Fajar Prasetya, M.Pd.
selaku dosen Filsafat Pendidikan.
Makalah yang berjudul yang berisi “Sistem Nilai Dalam Kehidupan Berbudaya
Manusia Indonesia” dan “Teori Humanistik” tentang penjelasan Sistem Nilai Dalam
Kehidupan Berbudaya Manusia Indonesia dan Teori Humanistik
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengena sistem berbudaya manusia indonesia dan teori Humanistik.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang saya buat, mengingat tidak ada yang sempurna tanpa adanya saran
yang mendukung.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
A. Nilai Budaya....................................................................................................................3
C. Kebudayaan.....................................................................................................................6
E. Wujud Kebudayaan.........................................................................................................8
F. Sifat-Sifat Kebudayaan.................................................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................12
A. Kesimpulan...................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dalam kesehariannya tidak akan lepas dari kebudayaan itu sendiri. Manusia
hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan
berkembang, dimana manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya.
Dengan demikian manusia dan kebudayaan tidak dapat di pisahkan satu sama lain,
karena dalam kehidupannya tidak munhkin tidakk berurusan dengan hasil-hasil
kebudayaan setiap hari manusia melihat dan menggunakan kebudayaan, bahkan kadang
kala disadari/tidak manusia merusak kebudayaan.
Dan sistem nilai budaya merupakan konsep mengenai apa yang hidup dalam alam
pikiran sebagai besar dari masyarakat mengenai apa yang mereka anggap penting dalam
hiidup sehingga dapat berfungsi sebagai suatu pedoman. Kebudayaan adalah kompleks
yang mencangkup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan
lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang di dapatkan oleh manusia
sebagai anggota masyarakat. Dengan lain perkataan atau kebudayaan mencangkup
kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota suatu yang
dipelajari dari pola-pola perilaku normatif.
Oleh karena itu manusia yang mempelajari kebudayaan dan sekolah, bisa membangun
kebudayaan dan juga merusaknya. Dan dalam makalah ini penulis membahas tentang
sistem nilai kehidupan kebudayaan manusia secara umum dan menyeluruh.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Nilai Budaya
3
B. Sistem Nilai Budaya
Sistem Nilai Budaya, Pandangan Hidup, dan Ideologi. Sistem budaya merupakan
tingkatan tingkat yang paling tinggi dan abstrak dalam adat istiadat. Hal itu disebabkan
karena nilai – nilai budaya itu merupakan konsep – konsep mngenai apa yang hidup
dalam alam pikiran sebagian besar dari dari warga suatu masyarakat mengenai apa
yang mereka anggap bernilai , berharga, dan penting dalam hidup, sehingga dapat
berfungsi sebagai suatu pedoman yang memberi arah dan orientasi kepada kehidupan
para warga masyarakat itu sendiri.
Nilai – nilai budaya ini bersifat umum , luas dan tak konkret maka nilai – nilai
budaya dalam suatu kebudayaan tidak dapat diganti dengan nilai-nilai budaya yang lain
dalam waktu yang singkat.
Dalam masyarakat ada sejumlah nilai budaya yang satu dan yang lain berkaitan
satu sama lain sehingga merupakan suatu sistem, dan sistem itu sebagai suatu pedoman
dari konsep –konsep ideal dalam kebudayaan memberi pendorong yang kuat terhadap
arah kehidupan masyarakat.
Menurut ahli antropologi terkenal C.Kluckhohn , tiap sistem nilai budaya dalam
tiap kebudayaan itu mengenai lima masalah dasar dalam kehidupan manusia yang
menjadi landasan bagi kerangka variasi system nilai budaya adalah :
1. Masalah mengenai hakekat dari hidup manusia (disingkat MH)
Ada kebudayaan yang memandang hidup manusia itu pada hakekatnya suatu hal
yang buruk dan menyedihkan .Pada agama Budha misalnya,pola – pola tindakan
manusia akan mementingkan segala usaha untuk menuju arah tujuan bersama dan
memadamkan hidup baru. Adapun kebudayaan – kebudayaan lain memandang hidup
manusia dapat mengusahakan untk menjadikannya suatu hal yang indah dan
menggembirakan.
2. Masalah mengenai hakekat dari karya manusia ( disingkat MK)
Kebudayaan memandang bahwa karya manusia bertujuan untuk memungkinkan
hidup,kebudayaan lain menganggap hakekat karya manusia itu untuk
memberikannya kehormatan,ada juga kebudayaan lain yang menganggap karya
manusia sebagai suatu gerak hidup yang harus menghasilkan lebih banyak karya
lagi.
4
3. Masalah mengenai hakekat dari kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
(disingkat MW)
Kebudayaan memandang penting dalam kehidupan manusia pada masa lampau,
keadaan serupa ini orang akan mengambil pedoman dalam tindakannya contoh –
contoh dan kejadian- kejadaian dalam masa lampau. Sebaliknya ada kebudayaan
dimana orang hanya mempunyai suatu pandangan waktu yang sempit. Dalam
kebudayaan ini perencanaan hidup menjadi suatu hal yang sangat amat penting.
4. Masalah mengenai hakekat hubungan manusia dengan alam sekitarnya (disingkat
MA)
Kebudayaan yangh memandang alam sebagai suatu hal yang begitu dahsyat
sehingga manusia hanya dapat bersifat menyerah tanpa dapat berusaha banyak.
Sebaliknya ,banyak pula kebudayaan lain yang memandang alam sebagai lawan
manusia dan mewajibkan manusia untuk selalu berusaha menaklukan alam.
Kebudayaan lain masih ad yang menganggap bahwa manusia dapat berusaha
mencari keselarasan dengan alam.
5. Masalah mengenai hakekat hubungan manusia dengan sesamanya (disingkat MM)
Ada kebudayaan yang memntingkan hubungan vertical antara manusia dengan
sesmanya. Tingkah lakunya akan berpedoman pada tokoh – tokoh pemimpin.
Kebudayaan lain mementingkan hubungan horizontal antara manusia dan
sesamanya. Dan berusaha menjaga hubungan baik dengan tetangga dan sesamanya
merupakan suatu hal yang penting dalam hidup. Kecuali pada kebudayaan lain yang
tidak menganggap manusia tergantung pada manusia lain, sifat ini akan
menimbulkan individualisme.
Suatu sistem nilai budaya juga berupa pandangan hidup bagi manusia yang
menganutnya. . Namun istilah “pandangan hidup” sebaiknya dipisahkan dari konsep
sistem budaya . Pandangan hidup biasanya mengandung sebagian dari nilai – nilai
yang di dianut oleh suatu masyarakat. Dengan demikian apabila “sistem nilai” itu
merupakan pedoman hidup yang dianut oleh sebagian besar warga
masyarakat,”pandangan hidup” itu merupakan suatu sistem pedoman dari golongan –
golongan lebih sempit lagi , individu – individu dalam masyarakat. Karena itu hanya
ada pandangan hidup golongan atau individu tertentu,tetapi tidak ada pandangan
hidup seluruh masyarakat.
5
Konsep ideologi merupakan suatu pedoman hidup atau cita – cita yang ingin
sekali dicapai oleh banyak individu dalam masyarakat,tetapi yang lebih khusus
sifatnya daripada sistem nilai budaya.
Dalam suatu sistem nilai budaya ada norma – norma yang mengatur
kehidupan manusia pada umumnya. Norma – norma itu antara lain norma
agama,norma kesusilaan,norma kesopanan dan yang terakhir adalah norma hukum,
norma hukum ini yang biasanya dipakai manusia karena sifatnya memaksa dan sanksi
tegas bagi yang melanggar.
C. Kebudayaan
6
hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk
membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
7
kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan
bersatu.
4.Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan
untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa
yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
5.Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan
sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia
dengam makhluk hidup yang lain.
6.Sistem pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda
sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu
disampaikan agar yang lain juga mengerti.
7.Sistem religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena
kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
E. Wujud Kebudayaan
Pada kesempatan ini saya akan melanjutkan postingan saya yang membahas mengenai
wujud wujud kebudayaann. seperti yang kalian ketahui pada postingan sebelumnya saya
sudah membahas mengenai pengertian kebudayaan, unsur unsur kebudayaan.
Terdapat 3 wujud kebudayaan, yaitu
1. ide/ gagasan : suatu pola pikir, contoh wujud kebudayaan dari gagasan pada
masyarakat yogyakarta ialah mempercayai adanya hal hal yang berbau mistis,seperti
mempercayai benda benda pusaka, makna motif batik dan lain lainnya
2. aktifitas : kegiatan/tindakan yang di lakukan masyarakat. contoh wujud kebudayaan
dari aktifitas pada masyarakat yogyakarta ialah siraman pusaka,labuhan,pemberian
sesajen padatempat yang di anggap terdapat sesepuh yang telah tiada, dan lainnya
3. hasil budaya : berupa suatu peninggalan,hasil karya/benda/fisik. contoh wujud
kebudayaan dari hasil budaya pada masyrakat yogyakarta ialah keraton,alun
alun,batik,keris dan lainnya
8
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan,
aktivitas, dan artefak.
1. Gagasan
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak;
tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala
atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan
gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu
berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat
tersebut.
2. Aktivitas
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem
sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan
kontak, serta bergaul dengan manusialainnya menurut pola-pola tertentu yang
berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari,
dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3. Artefak
Artefak adalah wujud kebudayaan fisikyang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan
karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat
diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud
kebudayaan.
9
Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi
ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
F. Sifat-Sifat Kebudayaan
1. Etnosentis
Kebudayaan ini beranggapan bahwa kebudayaannyalah yang terbaik diantara budaya-
budaya yang dimiliki orang lain. Etnosentrisme cenderung memandang rendah orang-
orang yang dianggap asing, etnosentrisme memandang dan mengukur budaya asing
dengan budayanya sendiri.
2. Universal
Kebudayaan universal adalah kebudayaan yang mencari jawab atas problematika
masyarakat, bukan apologi terhadap kesenian, tidak pula apriori terhadap politisasi
massa. Tetapi, lebih pada rasionalitas melihat dan menjangkau ke depan demi
perkembangan masyarakat majemuk Indonesia.
3. Akulturasi
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia
dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing.
Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya
sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri..
4. Adaptif
Kebudayaan adalah suatu mekansime yang dapat menyesuaikan diri. Kebudayaan
adalah sebuah keberhasila mekanisme bagi spesis manusia. Kebudayaan memberikan
kita sebuah keuntungan selektif yang besar dalam kompetisi bertahan hidup terhadap
bentuk kehidupan yang lain.
5. Dinamis (flexible)
Kebudayaan itu tidak bersifat statis, ia selalu berubah atau bersifat dinamis. Tanpa
adanya “gangguan” dari kebudayaan lain atau asing pun dia akan berubah dengan
berlalunya waktu. Bila tidak dari luar, akan ada individu-individu dalam kebudayaan
itu sendiri yang akan memperkenalkan variasi -variasi baru dalam tingkah-laku yang
akhirnya akan menjadi milik bersama dan dikemudian hari akan menjadi bagian dari
kebudayaannya. Dapat juga terjadi karena beberapa aspek dalam lingkungan
kebudayaan tersebut mengalami perubahan dan pada akhirnya akan membuat
10
kebudayaan tersebut secara lambat laun menyesuaikan diri dengan perubahan yang
terjadi tersebut.
6. Integratif (Integrasi)
Integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan
bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap
mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2
pengertian, yaitu : Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam
suatu sistem sosial tertentu membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur
tertentu Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan,
disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau
kemasyarakatan.
.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Nilai Budaya adalah konsep abstrak mengenai masalah dasar yang sangat penting
dan bernilai dalam kehidupan manusia
2. Sistem Nilai Budaya adalah tingkatan tingkat yang paling tinggi dan abstrak dalam
adat istiadat.
3. Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk
yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya
pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-
lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.
4. Unsur-unsur kebudayaan adalah Kesenian, Sistem teknologi dan peralatan, Sistem
organisasi masyarakat, Bahasa, Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi,
Sistem pengetahuan, Sistem religi
5. Wujud Kebudayaan adalah ide, aktifitas, hasil kebudayaan.
6. Sifat-Sifat Kebudayaan adalah Etnosentis, universal, Akulturasi, adaptif, Dinamis
(flexible), Integratif (Integrasi)
12
DAFTAR PUSTAKA
Cariyos Dewi Sri. 1998. “Kajian Nilai Budaya Naskah Kuna”. Jakarta : Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan RI.
Mapalina Sawerigading. 1998. “Kajian Nilai Budaya Naskah Kuna”. Jakarta : Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan RI.
Abdul Aziz. “Wujud-Wujud kebudayaan”. 25 Maret 2015.
https://abdulaziz96.wordpress.com/2015/03/23/wujud-wujud-kebudayaan/
13