Anda di halaman 1dari 16

AKSI NYATA MODUL 3.

1
“PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN”
Oleh :
Eko Santoso, S.Pd., Gr.
Guru SD Negeri Ketro 1 Tanon
Kabupaten Sragen
DESKRIPSI SINGKAT KASUS YANG TERJADI
Ilham (bukan nama sebenarnya) adalah siswa kelas 6 di SDN Ketro 1 Tanon yang memiliki
perilaku yang kurang baik, karena banyak alpa dan tugas yang tidak mengerjakan. Sebagai
wali kelas, saya sudah melakukan panggilan orang tua beberapa kali, sudah melakukan
kunjungan rumah dan Ilham sudah menandatangani pernyataan secara tertulis untuk
berusaha merubah perilakunya. Namun ternyata hal tersebut tidak membuatnya jera,
sehingga sesuai dengan rapat dan telah didiskusikan dengan guru- guru serta Kepala
sekolah, maka Ilham harus bersedia untuk tinggal kelas. Saat saya menemui orang tuanya
untuk memberikan penjelasan hasil rapat kenaikan kelas, orang tua Ilham memohon agar
anaknya diberikan kesempatan kembali agar bisa tetap naik kelas. Alasan mengapa Ilham
sering alpa adalah faktor ekonomi, kendaraan yang hanya satu dan digunakan bersama
sehingga jika dipakai bekerja Ayahnya maka tidak dapat mengantar dan jarak rumah dan
sekolah jauh, terkadang Ilham harus mencari tumpangan menuju sekolah, sehingga
akhirnya jika tidak ada kendaraan dan tidak mendapat tumpangan akhirnya Ilham tidak
sekolah. Kemudian memiliki adik yang banyak sehingga Ilham sering menjaga adik-
adiknya jika kedua orang tuanya bekerja, sehingga tugas terlupakan. Kemudian juga
karena kurangnya ekonomi sehingga Ilham tidak memiliki alat sekolah yang layak dan
lengkap dan membuat Ilham malu dihadapan teman-temannya.
TUJUAN
Pengambilan keputusan sebagai
pemimpin pembelajaran dalam
membantu menyelesaikan
masalah yang dialami murid
TOLOK UKUR
Dihasilkan keputusan yang tepat agar tidak
merugikan pihak manapun
Keputusan harus berpihak pada murid dan
dapat dipertanggungjawabkan
DILEMA ETIKA
PARADIGMA PRINSIP
Rasa Keadilan Berpikir berbasis rasa
Lawan Rasa Kasihan peduli
(Justice vs Mercy) (Care Based Thinking)
9 LANGKAH PENGAMBILAN DAN PENGUJIAN KEPUTUSAN
1. Mengenali nilai-nilai yang bertentangan 5. Pengujian paradigma benar lawan benar

2. Menentukan siapa yang terlibat 6. Melakukan prinsip resolusi

3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan 7. Investigasi opsi trilema

4. Pengujian benar atau salah 8. Buat keputusan

9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan


MENGENALI NILAI-NILAI YANG SALING BERTENTANGAN

Nilai yang saling bertentangan adalah nilai


keadilan dan nilai kemanusiaan
MENENTUKAN SIAPA YANG TERLIBAT
Wali Kelas

Murid

Kepala Sekolah

Orang Tua Murid

Guru-Guru
KUMPULKAN FAKTA-FAKTA YANG RELEVAN
1. Ilham adalah murid yang banyak alpa dan sering tidak mengerjakan tugas serta nilai yang kurang
2. Wali kelas sudah berulang kali memanggil orang tua, melakukan kunjungan rumah dan sudah
membuat surat perjanjian tertulis
3. Berdasarkan peraturan, Ilham tidak dapat naik kelas
4. Orang tua Ilham memohon untuk memberikan kesempatan kembali kepada Ilham untuk
memperbaiki agar tetap dapat naik kelas
5. Alasan Ilham sering alpa karena faktor ekonomi keluarga dan jarak yang jauh dari rumah ke sekolah,
serta menjaga adik-adiknya jika orang tua bekerja, kemudian alasan sering tidak mengerjakan tugas
karena menjaga adik-adiknya serta membantu orang tua sehingga mempengaruhi juga prestasi
belajar
PENGUJIAN BENAR ATAU SALAH
1. UJI LEGAL 4. UJI PUBLIKASI
(Tidak ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi (Saya merasa tidak nyaman jika keputusan saya
ini) dipublikasikan)

2. UJI REGULASI 5. UJI PANUTAN


(Ada pelanggaran peraturan jika wali kelas tetap (Panutan saya akan memberikan kesempatan kepada
memutuskan memberi kesempatan kembali) murid tersebut dengan harapan akan ada perubahan)

3. UJI INTUISI
(Tidak ada yang salah, guru benar karena mengikuti
peraturan dan benar juga kalau memberi
kesempatan akan menyelamatkan masa depan
anak)
PENGUJIAN PARADIGMA BENAR LAWAN BENAR

Paradigma yang sesuai dengan situasi


tersebut adalah rasa keadilan lawan
rasa kasihan
MELAKUKAN PRINSIP RESOLUSI
Prinsip penyelesaian dilema yang dipilih
adalah berpikir berbasis rasa peduli
INVESTIGASI OPSI TRILEMA
Wali kelas memberi kesempatan kembali kepada
murid tersebut untuk dapat memperbaiki
kesalahannya dengan catatan akan ada bimbingan
dan pembinaan oleh guru secara berkala dengan
dipantau oleh Kepala sekolah
BUAT KEPUTUSAN

Dengan mempertimbangkan segala kemungkinan yang akan terjadi, maka diputuskan


memberi kesempatan kepada murid tersebut untuk tetap naik kelas, dengan catatan akan ada
bimbingan dan pembinaan oleh Guru dan dipantau oleh Kepala Sekolah. Wali kelas atau guru
pun akan terus melakukan monitoring dan akan berkonsultasi dengan Kepala Sekolah untuk
memberikan bantuan buku bagi murid yang tidak mampu agar semangat bersekolah
LIHAT LAGI KEPUTUSAN DAN REFLEKSIKAN
Keputusan yang diambil adalah tetap memberi kesempatan
kepada Ilham agar terus naik kelas. Kejadian ini memberikan
pelajaran kepada kita sebagai pendidik bahwa setiap
keputusan akan ada resiko yang akan terjadi, namun
memberi kesempatan kepada murid untuk terus
melanjutkan tingkatan sekolah adalah hal yang manusiawi
demi masa depan anak, sekalipun kita harus sedikit
membengkokan peraturan berdasarkan rasa kasihan
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai