Anda di halaman 1dari 20

AKSI NYATA

Pengambilan Keputusan
Berbasis Nilai - Niali kebajikan
sebagai pemimpin

Roslaini,S.Pd
CGP angkatan 8
SMAN 1 Matangkuli
Aceh Utara
DESKRIPSI SINGKAT KASUS YANG TERJADI
Lisa (nama samaran) adalah siswa kelas X di SMAN 1 Matangkuli yang memliki perilaku
kurang baik, karena sering tidak hadir dan bolos ketika jam pembelajaran. Sebagai wali
kelas, saya sudah melakukan pemanggilan wali (orang tua ) berulangkali,dan juga
sudah melakukan kunjungan ke rumah serta siswa ( Lisa ) juga sudah menandatangani
perjanjian secara tertulis untuk bersedia mengubah perilakunya. Namun ternyata hal
tersebut tidak membuatnya mengubah perilakunya, sehingga sesuai dengan peraturan
sekolah dan sudah didiskusikan dengan guru BK dan Kesiswaan, maka Lisa harus
bersedia dikeluarkan dari sekolah dengan menandatangani surst pengunduran diri. Namun
orang tua Lisa memohon agar anaknya tidak dikeluarkan. Karena Alasan kenapa Lisa sering
tidak hadir disebabkan oleh faktor ekonomi, sehingga tidak mampu membeli buku
sehingga membuat Lisa malu atau minder dengan teman – temannya. Selain itu jarak
yang cukup jauh antar rumah dan sekolah menjadi penghalang untuk Lisa pergi ke
sekolah, karena Lisa tidak memiliki kendaraan. Setiap hari Lisa ke sekolah dengan
menumpang sama temannya, jika temanya tidak sekolah maka Lisa pun tidak sekolah.
Bukan hanya faktor ekonomi dan jarak yang membuat Lisa jarang ke sekolah, namun
pergaulan juga membuatnya sering bolos. Di satu sisi, ada rasa ada rasa kasihan
melihat kondisi keluarga Lisa, namun disisi lain peraturan harus ditegakkan tidak ada
siswa lain yang mengalami kasus yang serupa
TUJUAN
Pengembilan keputusan sebagai pemimpin
pembelajaran dalam membantu menyelesaikan
masalah yang dialami murid
TOLAK UKUR
Dihasilkan Keputusan harus
keputusan yang berpihak pada
tepat agar tidak murid dan dapat di
meragukan pertanggungjawab
pihak manapun. kan.
PARADIGMA RASA KEADILAN LAWAN
RASA KASIHAN ( JUSTICE VS MERCY )

Pinsip Berpikir berbasis rasa


peduli (Care Based Thinking)
9 LANGKAH PENGAMBILAN DAN PENGUJIAN KEPUTUSAN

1. mengenali nilai-nilai yang bertentangan


2. Menentukan siapa yang terlibat
3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan
4. Pengujuan benar atau salah
5.Pengujian paradigma benar lawan salah
6. Melakukan prinsip resolusi
7. Investigasi opsi trilema
8. Buat keputusan
9. Refleksi keputusan
MENGENALI NILAI-NILAI YANG SALING
BERTENTANGAN

Nilai yang saling bertentangan


adalah nilai keadilan dan nilai
kemanusiaan
MENENTUKAN SIAPA YANG TERLIBAT

Wali kelas
Murid Guru BK
kesiswaan, kepala
tua murid sekolah, Orang
KUMPULKAN FAKTA-FAKTA YANG RELEVAN

Lisa adalah siswa yang sering libur dan bolos


Wali kelas telah melakukan pemanggilan wali , melakukan
kunjungan ke rumah dan sudah membuat surat perjanjian tertulis agar
berubah. Berdasarkan peraturan, lisa harus dikeluarkan dari
sekolah dengan menandatangani surat pengunduran diri yang disetujui
oleh orang tua. Orang tua Lisa memohon untuk memberikan
kesempatan terakhir kepada Lisa untuk memperbaiki perilakunya
Alasan Lisa sering Libur karena faktor ekonomi, jarak tempat
tinggal dan juga karena pengaruh teman.
Uji legal
Uji legal adalah langkah untuk mempertimbangkan apakah tindakan
yang akan dilakukan melanggar hukum atau tidak. Langkah ini penting
untuk dilakukan karena hukum merupakan dasar dari moralitas. Jika
tindakan yang akan dilakukan melanggar hukum, maka tindakan
tersebut juga dapat dianggap sebagai tindakan yang tidak etis.

Uji regulasi
Uji regulasi adalah langkah untuk mempertimbangkan apakah tindakan yang
akan dilakukan melanggar peraturan atau kode etik. Langkah ini penting untuk
dilakukan karena peraturan dan kode etik juga merupakan dasar dari
moralitas. Jika tindakan yang akan dilakukan melanggar peraturan atau kode
etik, maka tindakan tersebut juga dapat dianggap sebagai tindakan yang
tidak etis.
Uji intuisi
Uji intuisi adalah langkah untuk mempertimbangkan apakah tindakan yang
akan dilakukan terasa benar atau salah secara intuitif. Langkah ini penting
untuk dilakukan karena intuisi dapat menjadi sumber dari moralitas. Jika
tindakan yang akan dilakukan terasa salah secara intuitif, maka tindakan
tersebut mungkin dapat menjadi tindakan yang tidak etis.

Uji publikasi
Uji publikasi adalah langkah untuk mempertimbangkan bagaimana perasaan
seseorang jika tindakan yang akan dilakukan dipublikasikan. Langkah ini
penting untuk dilakukan karena publik dapat menjadi sumber dari moralitas.
Jika tindakan yang akan dilakukan membuat seseorang merasa malu atau
bersalah jika dipublikasikan, maka tindakan tersebut mungkin dapat menjadi
tindakan yang tidak etis.
Uji publik
Uji publik adalah langkah untuk mempertimbangkan bagaimana perasaan orang
lain jika tindakan yang akan dilakukan. Langkah ini penting untuk dilakukan
karena orang lain juga dapat menjadi sumber dari moralitas. Jika tindakan yang
akan dilakukan membuat orang lain merasa tidak nyaman atau dirugikan, maka
tindakan tersebut mungkin dapat menjadi tindakan yang tidak etis.

Uji panutan
Uji panutan adalah langkah untuk mempertimbangkan apa yang akan dilakukan
oleh orang yang menjadi panutan jika berada dalam situasi yang sama. Langkah ini
penting untuk dilakukan karena orang yang menjadi panutan dapat menjadi sumber
dari moralitas. Jika tindakan yang akan dilakukan berbeda dengan apa yang akan
dilakukan oleh orang yang menjadi panutan, maka tindakan tersebut mungkin
dapat menjadi tindakan yang tidak etis.
PENGUJJIAN PARADIGMA BENAR LAWAN BENAR

Paradigma yang
sesuai dengan
situasi tersebut
adalah rasa
keadilan lawan
rasa kasihan
MELAKUKAN PRINSIP RESOLUSI

Prinsip Penyelesaian
dilema yang dipilih
adalah berpikir
berbasis rasa peduli
INVERTIGASI OPSI TRILEMA

Wali kelas memberikan


kesempatan kembali
kepada murid tersebut
untuk dapat memperbaiki
kesalahannya dengan
catatan akan ada
pembinaan khusus dari
guru BK secara berkala
dan di pantau oleh
kesiswaan
BUAT KEPUTUSAN
Dengan mempertimbangkan
segala kemungkinan yang akan
terjadi, maka diputuskan
kesempatan kepada murid
tersebut untuk tetap
bersekolah, dengan catatan
dengan catatan akan ada
pembinaan khusus dari guru
BK secara berkala dan di
pantau oleh kesiswaan. Wali
kelas pun akan turun
melakukan monitoring.
REFLEKSI KEPUTUSAN

Keputusan yang di ambil adalah


tetap memberikan kesempatan
terakhir kepada Lisa agar tetap
bisa bersekolah. Kejadian ini
memberi pelajaran kepada kita
sebagai pendidik bahwa setiap
keputusan yang ada resiko yang
harus dipertimbangkan, namun
memberi kesempatan kepada
murid untuk bisa terus bersekolah
adalah hal yang manusiawi demi
masa depan anak.
TERIMA KASIH
Salam Bahagia

Anda mungkin juga menyukai