Anda di halaman 1dari 5

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL SMP RIMBA TERUNA TAHUN PELAJARAN 2013-2014

Tugas perkembangan Topik Kompetensi Dasar Bidang bimbingan Jenis Layanan Fungsi Layanan Tujuan Bentuk Kegiatan Sasaran Layanan/Semester Tempat Penyelenggaraan Waktu Penyelenggara Pihak-pihak yang dilibatkan Alat Perlengkapan yang digunakan Materi Strategi Layanan/Uraian Kegiatan Pendahulu Inti

: Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang mempunyai otoritas : Aku dan Orangtuaku : Terjalinnya hubungan yang baik antara siswa dan orangtua : Sosial : Informasi : Pemahaman : Agar siswa mampu untuk berkomunikasi secara baik dengan orangtuanya : Klasikal : Kelas VIII/ganjil : Ruang kelas : 2 x 40 menit : Guru pembimbing : : Laptop, LCD, power poin, artikel : Terlampir :

Salam pembukaan, presensi, games (terlampir), 10 menit apersepsi (menggunakan ilustrasi) a. Berdiskusi tentang orangtua siswa, 20 menit menjelaskan hal-hal yang menjadikan orangtua khawatir, b. Menjelaskan apa yang terjadi dengan diri siswa, c. Menjelaskan hal-hal yang dapat dilakukan agar hubungan siswa dan orangtua tetap baik d. Pembahasan artikel Sebatang Pohon e. Berdiskusi tentang cara yang dilakukan siswa agar komunikasi antara orangtua dan siswa

tetap baik Penutup a. Membuat daftar hal-hal apa saja yang sering memicu konflik antara orangtua dan siswa, usaha-usaha yang dilakukan agar konflik mereda (sebelum mendapatkan layanan ini), menuliskan hal-hal apa saja yang akan dilakukan untuk mengantisipasi konflik yang mungkin terjadi b. Menarik kesimpulan bersama siswa 10 menit

Uraian Materi/Sumber Bahan Bacaan

: buku bacaan remaja I love me gimana caranya menjadi remaja yang smart n pede, artikel berjudul Sebatang Pohon, majalah remaja Go Girl edisi maret 2010

Rencana Penilaian

: Laiseg, melihat antusiasme mengikuti pelajaran

siswa

saat

Laijapan, melakukan pemantauan tehadap siswa dalam berhubungan dengan orangtuanya Tindak lanjut : Kegiatan layanan ini ditindaklanjuti dengan melakukan pengamatan terhadap perilaku siswa berhubungan dengan orangtuanya.

Bogor, Mengetahui, Kepala Sekolah

Juli 2013

Guru Pembimbing

Hj. Noor D Sudirman, S.Pd

Guspuji Ariyanti, S.Pd

Uraian Materi

Aku dan Orangtuaku

Orangtua dan remaja merupakan dua generasi yang rentan sekali dengan konflik. Hal ini dipengaruhi karena adanya perbedaan pola pikir yang dimiliki. Orangtua, dengan segala pengalaman yang telah mereka miliki dan lebih dulu melewati masa remaja, memiliki ketakutan-ketakutan tersendiri yang mereka tumpahkan pada anak-anaknya. Orangtua tahu bahwa pengaruh lingkungan dalam menentukan perilaku cukup besar (Conger, 1991), karena itulah banyak orangtua yang sangat takut anak-anaknya kebablasan. Setiap orangtua juga pasti ingin anaknya menjadi orang yang lebih baik dari dirinya. Hal-hal ini lah yang mengganggu remaja dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya. Remaja merupakan masa-masa dimana seseorang tertarik dengan hal-hal yang ada di sekitarnya, mengalami perubahan nilai-nilai, kurang bertanggung jawab, dan moody. Hal ini disebabkan karena remaja adalah masa peralihan masa kanak-kanak ke masa dewasa. Salah satu tugas perkembangan remaja adalah mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang mempunyai otoritas. Jadi pada masa ini merupakan masa pencarian jati diri. Kedua hal di atas merupakan salah satu pencetus adanya konflik antara siswa dan orangtua. Orangtua dengan segala ketakutannya dan remaja yang selalu merasa benar. Halhal berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh remaja agar konflik antara orangtua dan anak berkurang, antara lain: 1. Tetapkan waktu untuk pulang ke rumah, dan patuhi aturan ini Pulang tepat waktu adalah hal yang bisa mengurangi kekhawatiran orangtua sehingga mengurangi pula faktor-faktor pencetus konflik 2. Beri kabar pada orangtua Hal ini juga dapat menguarngi kekhawatiran orangtua. Orangtua menjadi tahu kemana dan dengan siapa ankanya pergi. 3. Tepati janji Jika siswa sudah menepati janji, kepercayaan orangtua akan bertambah. 4. Sisihkan waktu untuk orangtua (ibu dan ayah) Waktu yang disisihkan dapat digunakan untuk berbagi cerita dengan orangtua. Hal yang terpenting dilakukan dalam sebuah hubungan (semua hubungan) adalah komunikasi. Siswa mengkomunikasikan segala hal yang mereka lakukan di luar rumah, perasaan mereka melakukan semuanya, dan begitupun orangtua. Ini merupakan sarana yang baik bagi orangtua dan siswa. 5. Akui kesalahan Mengakui kesalahan merupakan hal yang sangat membanggakan. Orangtua mungkin akan marah dan berbicara tentang banyak hal dengan intonasi yang tinggi, tetapi jika

siswa mampu menghadapi kemarahan orangtua tersebut dengan tenang. Orangtua akan menilai bahwa siswa telah dewasa. Mengakui kesalahan bukan berarti siswa mengakui kesalahan orang lain. Siswa harus bisa membela diri jika dia tidak melakukan kesalahan yang dilemparkan oleh orangtuanya. Siswa harus menjelaskan kejadian yang sebenarnya dengan tenang. Terkadang, siswa (remaja) harus lebih dewasa disbanding orangtuanya. 6. Take the qonsequences Ketika remaja berbuat salah, seringkali orangtua murka akan kesalahan yang dibuat oleh anaknya. Konsekuensinya adalah hukuman. Hukuman yang diberikan oleh orangtua harus diterima dengan ikhlas karena itu adalah konsekuensi dari kesalahan yang dibuat. Mungkin hukuman yang diberikan memang menjengkelkan, tetapi apabila remaja menolaknya dengan marah, hal ini akan membuat hukuman menjadi lebih berat. Artikel Sebatang Pohon menceritakan tentang peran orangtua dalam hiup anak. Pohon dianalogikan sebagai orangtua yang selalu menerima anaknya, apapun keadaannya. Anak kecil dalam cerita ini dianalogikan sebagai seorang anak yang lupa kepada ayahnya ketika dia beranjak dewasa dan pulang kembali kepada orangtuanya ketika dia sudah tidak berdaya. Kesimpulan yang dapat diambil dari artikel Sebatang Pohon adalah orangtua merupakan tempat kembali anak-anaknya. Artikel ini disampaikan kepada siswa bertujuan agar siswa mengerti bahwa orangtua adalah orang yang berjasa pada hidup setiap orang. Orangtua juga manusia yang bisa salah, punya emosi, dan perlu dipahami. Berikut ini adalah beberapa hal-hal yang biasanya memicu konflik dan cara mengkomunikasikannya dengan orangtua. 1. Masalah akademik Kemauan orangtua dan siswa seringkali bertentangan, maka dari itu komunikasi sangat diperlukan. Cara mencegah terjadinya konflik adalah siswa harus yakin terlebih dahulu atas pilihannya, misalnya dalam mengikuti ekstrakulikuler dan pastikan pilihan siswa tidak akan mengecewakan orangtua.

2. Jam bermain Selain akademik, waktu bermain juga seringkali menjadi pemicu konflik antara orangtua dan anak. Remaja, terutama usia SMP, memiliki karateristik sangat nyaman dengan teman sebaya. Maka dari itu, seringkali, ketika siswa berkumpul dan berbagi dengan teman-teman sebayanya, siswa lupa waktu. cara mencegah terjadi konflik : buatlah kesepakatan dengan orangtua tentang jam bermain. Kesepakatan itu bisa dimulai dari jam pulang, lamanya bermain, tempat bermain, atau mungkin acara yang dihadiri. Siswa juga bisa memberi tahu dengan siapa mereka pergi. 3. Cara berpakaian

Banyak sekali gaya berpakaian yang sedang in untuk usia remaja y7ang menurut orangtua tidak sopan dan terlalu terbuka. cara mencegah terjadinya konflik : siswa diminta untuk meminta penjelasan pada orangtua mengenai larangan-larangan yang sering mereka lontarkan pada siswa. dengan begitu, siswa dapat memahami sebab dari larangan orangtuanya dan siswa juga menjelaskan bahwa mereka bisa menjaga diri dan perilaku pada orang lain, baik yang sebaya ataupun lebih dewasa. 4. Keuangan Meminta uang kepada orangtua merupakan hal yang seharusnya diperhitungkan karena walaupun orangtua siswa mampu, siswa juga harus belajar prihatin. Itulah yang orangtua inginkan. cara mencegah terjadinya konflik : sebelum meminta uang, sebaiknya siswa merinci dulu pengeluaran dengan detail. Jangan pernah membandingkan uang jajan A atau teman yang lain lagi.

Games

Kuda Bisik
Tujuan : Menjalin komunikasi yang baik dengan mendengarkan. Membuktikan bahwa terburu-buru dan terfokus pada satu hal akan menyebabkan kegagalan. Cara : peserta diminta untuk berkelompok dan membuat barisan dari kelompok yang sudah terbentuk. Orang yang paling depan berdiri diberikan kalimat yang harus disampaikan ke orang berikutnya dengan cara berbisik dan begitu sampei ke orang yang berdiri paling belakang. Kalimat yang dibisikkan tidak boleh diketahui oleh orang lain. Setiap anggota yang sudah dibisikkan tidak diperkenankan untuk menanyakan kembali apa yang telah dibisikkan. Kalimat :

1. Tempat pensil, buku agenda, laptop, modem, tas, air minum, semuanya sudah lengkap 2. Semua kecuali untuk satu dari empat kata pertama kalimat ini berulang dua kali untuk
membentuk sebuah kalimat yang terkenal

Anda mungkin juga menyukai