Anda di halaman 1dari 18

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KLAKSIKAL KELAS VIII SMPN 82 JAKARTA BARAT

1. Tugas Perkembangan/Aspek Perkembangan :

Memantapkan nilai dan cara-cara bertingkahlaku yang dapat diterima dalam kehidupan yang lebih luas (landasan perilaku etis) Mencegah Kekerasan Bertingkahlaku yang etis, yang dapat diterima dalam kehidupan yang luas Sosial Layanan Bimbingan Klaksikal Pemahaman, pemeliharaan, pencegahan dan pengembangan Kelas VIII SMPN 82/Genap Kelas VIII-1 2 kali 45 Menit(2 kali pertemuan), 24/04/2010 Guru Pembimbing Siswa mampu memahami arti dan akibat kekerasan, penyebab tawuran, serta terampil mengatasi konflik tanpa kekerasan Siswa mampu : Memahami arti kekerasan dan akibatnya Mengetahui faktor-faktor penyebab tawuran di antara para pelajar

2. Tema 3. Sub Tema 4. Bidang Bimbingan 5. Jenis Layanan 6. Fungsi Layanan 7. Sasaran Layanan/Semester 8. Tempat Penyelenggaraan 9. Waktu Penyelenggaraan/tanggal 10. Penyelenggara Layanan 11. Pihak-pihak yang Dilibatkan 12. Kompetensi Dasar

: : : : : : : : : : :

13. Indikator

14. Metode 15. Alat Perlengkapan yang Digunakan : :

Memahami arti konflik dan manfaatnya Mengatasi konflik tanpa kekerasan Membuat keputusan bagi dirinya untuk mencegah kekerasan Tanya jawab LCD, Laptop, dan power point

16. Strategi Layanan/Uraian Kegiatan Tahap Pendahuluan Inti

: Alokasi waktu 5 menit

Kegiatan pada pertemuan pertama Salam pembukaan, memeriksa kondisi kelas dan kehadiran peserta didik, memaparkan tujuan materi Pertemuan pertama : Games kekuatan Guru memaparkan definisi dari kekerasan dan akibatnya Guru memberitahukan faktor-faktor penyebab tawuran di antara para pelajar Pertemuan ke-2 : Guru pembimbing bersama-sama para siswa mereview kembali materi pada kegiatan sebelumnya

25 menit

30 menit

Penutup

Guru menjelaskan arti konflik dan manfaatnya Guru memberikan pemahaman kepada siswa agar dapat mengatasi konflik tanpa kekerasan Bersama guru pembimbing, peserta didik menyimpulkan materi yang diberikan Evaluasi pree-test dan post-test Salam penutup 10 menit

20 menit

17. Sumber Bahan Bacaan Satya. kekerasan, Diri,

Lidya, Harlina Martono dan Joewan, 2006. Menangkal narkoba dan Jakarta: Balai Pustaka. Mulyati, Teti, dkk.1998. Pengembangan modul 7. Bandung: PKBI Jakarta barat

18. Rencana Penilaian Bentuk

: :

Penilaian proses Post test

Jakarta,24/04/ 2010 Mengetahui Dosen Pembimbing Guru Pembimbing

Happy Karlina, M. Pd, Kons. NIP. 197908192005012002

Dina Rizka Stephani NIP. 1715076467

Pertemuan Pertama MATERI

MENCEGAH KEKERASAN

A. Kekerasan Kekerasan adalah perbuatan keras yang ditunjukan kepada orang lain, diri sendiri, atau barang, dengan menggunakan kekuatan, ancaman, atau paksaan, baik dengan alat maupun tanpa alat. Ada beberapa bentuk kekerasan, dari yang ringan samapai yang berat. Contoh: mencubit, memukul, menendang, menganiaya, menusuk dengan senjata tajam, memperkosa, mencuri, merampok, menodong, mengompas, melempar, menembak, mencincang, mengurung, dan membunuh. Perkelahian antar pelajar dan kenakalan antar remaja merupakan perbuatan kekerasan. Kekerasan juga dapat berbentuk kata-kata. Contoh: mengancam, menghina, memfitnah, mengolok dan mengejek. Termasuk kekerasan adalah perbuatan merusak barang milik orang lain atau milik lembaga. Contoh: mencoret-coret, merusak, menghancurkan, atau membakar. Tindakan kejahatan terhadap barang disebut vandalisme , dan termasuk pada gangguan perilaku. Akibat kekerasan adalah peraaan tidak senang, terhina, sedih, marah, sakit hati, terluka, benci, hinggadendam, bahkan kematian pada pihak korban. Perasaan terluka itu tidak tampak dari luar, tetapi membekas dalam hati dan sulit atau lama untuk sembuh.

Kekerasan merupakan perbuatan merusak yang merugikan orang lain. Kekerasan bertentangan dengan hokum kasih, yaitu agar manusia saling mengasihi sesamanya. Kekerasan tidak boleh dilawan dengan kekerasan, kecuali terpaksa sebagai tindakan membela diri. Kekerasan harus dicegah.

B. Faktor Penyebab

Sama halnya dengan penyalahgunaan narkoba, penyebab kekerasan sangat kompleks. Meningkatnya kekerasan terutama dalam wujud perkelahian pelajar sangat memprihatinkan. Perkelahian pelajar sangat memprihatinkan. Perkelahian pelajar, antara lain disebabkan hal-hal berikut. 1. Faktor pribadi Remaja dituntut menyesuaikan dir dengan lingkungannya. Di laian pihak, ia harus mengembangkan identitas diri secara positif. Ia harus beralih dari reaksi kekanak-kanakan ke pertimbangan yang lebih rasional dan dewasa. Oleh karena itu, remaja perlu memiliki pedoman tata nilai yang jelas. Jika tidak, terjadi kekaburan nilai. Apalagi jika tidak ada tokoh yang dapat dijadikan panutan atau norma-norma masyarakat juga kabur dan tidak jelas. Terjadi krisis identitas pada diri remaja. Tidak tercapainya identitas diri yang positif, menimbulkan ketegangan dan kecemasan pada para remaja, karena itu tidak jarang merelka terjerumus ke identitas negative yang mengarah kepada kekerasan.

2. Faktor lingkungan keluarga Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang utama dan pertama bagi anak. Jika suasana keluarga kurang mendukung, pasti terjadi gangguan perkembangan kejiwaan anak. Sumbernya, antara lain: kekacauan rumah tangga.

3. Faktor lingkungan sebaya Pengaruh kelompok sebaya sangat besar. Remaja ingin diterima kelompok sebayanya sehingga mau mengikuti peraturan dan norma yang ditetapkan kelompok.

4. Faktor lingkungan sekolah Kondisi sekolah yang tidak menguntungkan proses pendidikan pada anak, keadaan guru dan system pengajaran yang tidak menarik, menyebabkan anak cepat bosan dan system pengajaran yang tidak menarik, menyebabkan anak cepat bosan. Akibatnay, mereka meninggalkan sekolah atau membolos dan bergabung dengan kelompok anak-anak yang tidak sekolah.

5. Faktor lingkungan masyarakat Kondisi sosial ekonomi, besarnya jurang antara kelompok yang punya dan yang tidak punya; kurangnya sarana transportasi, lingkungan fisik perkataan yang tidak mendukung perkembangan diri anak dan remaj, situasi politik yang tidak menentu, lemahnya penegakan hukum, rendahnya disiplin masyarakat, dan pengaruh media massa merupakan penyebab meningkatnya budaya kekerasan.

Pertemuan pertama Latihan: Masalah kekerasan (secara berkelompok) 1. Tulislah pendapatmu dalam suatu paragraph mengenai masalah-masalah berikut. a. Meningkatnya tawuran antarpelajar di kota saya

b. Meningkatnya kekerasan di kota saya 2. Tuliskan pendapatmu mengenai pernyataan-pernyataan berikut. a. Media massa (cetak dan elektronik) mendorong meningkatnya kekerasan. b. Rendahnya disiplin masyarakat meningkatkan kekerasan. c. Penyalahgunaan narkoba meningkatkan kekerasan

NB : ingin mengetahui tanggapan atau penilaian para siswa terhadap tindakan kekerasan yang sedang marak terjadi

Pertemuan ke-2

C. Perbedaan pendapat dan pertentangan (konflik) Setiap orang memiliki pengalaman dan latar belakang berbeda. Oleh karena itu, cara pandangnya pun berbeda dengan cara pandang orang lain. Demokrasi berarti mengakui adanya perbedaan cra pandang orang lain. Demokrasi berarti mengakui adanya perbedaan dan menghargai perbedaan pendapat yang berbeda. Kebebasan berpendapat dijamin oleh undang-undang. Tidak semua perbedaan pandangan dapat dihilangkan. Hal itu tidak menjadi masalah jika masing-masing pihak menghargai dan tidak memaksakan pendapatnya kepihak yang lain. Jika tidak, terjadi pertentangan atau ketidaksepakatan, bahlkan kekerasan. Pertentangan atau konflik merupakan perbedaan dalam cara pandang, menilai, dan memutuskan sesuatu. Pertentangan tidak selalu buruk. Ada pula manfaat pertentangan. Manfaatnya, antara lain sbb : a) Kesadaran bahwa ada nmasalah dalam hubungan antarsesama Konflik meningkatkan kesadarn orang itub bahwa ada masala, siapa yang terlibat dalam masalah, dan mencari upaya penyelesaiannya b) Dapat membawa perubahan Manusia harus selalu berubah. Ia dituntut untuk selalu berubah. Konflik mengantarkan pada kesadaran seseorang bahwa ia harus berubah

c)

Memberi dorongan untuk berhadapan dengan masalah Konflik dapat mendorong seseorang agar menghadapim masalah sebagai suatu realita dalam kehidupan. Ia tidak boleh melarikan diri dari masalah dan harus menghadapinya.

d)

Me;latih mengambil keputusan dengan baik Konflik menyebabkan orang yang bermasalah mengambil keputusan dengan lebih berhatihati dan bijak. Ia tidak berani lagi berlaku sembrono atau berkata-kata dengan sembrono.

e)

Membantu memahami siapa diri kita Konflik dapat membuat seseorang menyadari apa yang membuatnya marah, apa yang ia takutkan, bagaimana kecenderungannya dalam menghadpi masalah, apa kelemahan dan kekurangan dirinya, bagaimana kemampuannya untuk menyelesaikan masalah.

f)

Dapat memperkokoh suatu hubungan Konflik dapat memperkokoh suatu hubungan. Pengalamannya menghadapi konflik memberinya keyakinan bahwa hubungan itu tetap kokoh, walaupun dilanda konflik.

D. Cara mengatasi konflik Setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam mengatasio konflik. Cara itu dipelajari ketika masih kanak-kanak dan kemudian berfungsi otomatis dalam dirinya. Cara seseorang menghadapi konflik dapat terlihat dari perlakuannya. Akan tetap, ia sering tidak menyadari tingakh lakunya saat berada dalam situasi konflik. Namun, ada gaya tertentu sebagai kebiasaanny, bagaiman menghadapi konflik. Ada 2 hal yang hendak dicai seseorang dalam mengatasi konflik a. Pencapaian tujuan pribadi, yauitu tujuan yang ingin dicapai seseorang dengan adanya konflik. Mempertahankan hubungan baik dengan orang lain, yaitu bagaimana pengaruh konflik terhadap hubungan antarsesama yang telah dibina.

b.

Berdasarkan kedua hal tersebut, ada 5 gaya tingkah laku mengahadapi konflik yang yang digambarkan sebagai reaksi seekor binatang.

1. Kura-kura (menarik diri) 2. Ikan hiu (memaksa) 3. Rubah (kompromi) 4. Burung hantu (menghadapi)

Cara mengatasi konflik tanpa kekerasan 1. Hormati oranglain: perlakukan orang lain dengan sopan 2. Dengarkan pendapat orang lain: dehngarkan pendapat orang lain dan pahami sudut pandang orang lain. 3. Kendalikan diri: jangan membiarkan kemarahan atau ketakutan menguasai dirimu 4. Bersikap tenang: pertahankan nada suara agar tetap renda, cegah untuk tidak menghina dan menyumpah 5. Menegerti perasaan orang lain: cobalah tempatkan dirimu pada perasaan dan pikiran orang lain. 6. Beri kesempatan pada orang lain untuk menyelesaikan masalah: jangan mendorong oprang agar ia tidak kehilangan muka atau harga dirinya 7. Meminta maaf: meminta maaf merupkan cara yang yang sederhana untuk menghindari konflik. Meminta maaf tidak berarti seseorang bersalah dan yang lain benar. 8. Memakai rasa humor: humor yang digunakan secara tepat seringkali menghindari sesuatu tegang yang menjurus pada konflik

Pertemuan ke-2 Latihan: Cara mengatasi konflik (kelompok) 1. Kura-kura : .. .. .. 2. Ikan hiu : .. .. .. Boneka beruang : .. .. .. 3. Rubah : .. .. .. 4. Burung hantu : .. .. ..

NB:

jika si A menjawab kalau ia tipe kura-kura berarti ia tipe orang yang suka menarik diri jika ada masalah.

jika si A menjawab kalau ia tipe kura-kura berarti ia tipe orang pemaksa jika ada masalah

jika si A menjawab kalau ia tipe kura-kura berarti ia tipe orang suka kompromi jika ada masalah

jika si A menjawab kalau ia tipe kura-kura berarti ia tipe orang mau menghadapi masalah

Pertemuan ke-2 Evaluasi Tulis b (benar atau s (salah) pada pernyataan-pernyataan berikut!

B 1. Menghina, mengumpat, mencaci-maki tidak termasuk kekerasan

2.

Mencoret-coret tembok tidak termasuk kekerasan

3.

Siswa terlihat tawuran sebagai pelampiasan frustasi dan stress.

4.

Tawuran pelajar merupakan sarana penyaluran bakat dan potensi remaja

5.

Pelajar tawuran merupakan bagian dari kehidupan remaja

6.

Sekolah bertanggung jawab atasa terjadinya tawuran pelajar di jalan raya

7.

Tayangan kekerasan di media massa meningkatkan kekerasan di masyarakat

8.

Penyalahgunaan narkoba berhubungan erat dengan meningkatnya kekerasan

9.

Penyalahgunaan narkoba berhubungan erat dengan meningkatnya kekerasan

10.

Perbedaan cara pandang yang dihilangkan

11.

Demokrasi rawan mengundang konflik

12.

Demokrasi berarti setiap orang bebas menuntut hak-haknya tanpa

memperhatikan kewajibannya.

13.

Konflik selalu merugikan

14.

Cara seseorang menghadapi konflik dipelajari sejak kecil

15.

Gaya kura-kura adalah cara yang paling aman, tetapi kurang bertanggung

Jawab dalam menghadapi konflik

16.

Gaya burung hantu adalah cara positif dalam menyelesaikan konflik

17.

Orang meminta maaf berarti dialah yang bersalah

18.

Lebih baik berkompromi ketika menghadapi situasi konflik yang sulit

diselesaikan

19.

Orang tidak pernah mau dipersalahkan. Oleh karena itu, kita harus siap

sedia untuk mengalah

20.

Humor diperlukan dalam mencegah konflik, agar suasana tidak tegang

NB : jika kebanyakan jawaban adalah B maka si anak tergolong siswa yang tahu tentang tawuran dan tahu cara meredam tawuran, tetapi jika jawabannya kebanyakan adalah S maka sianak tergolong siswa yang tidak tahu tawuran cara meredamnya agar tidak tawuran

GAMES

DAFTAR KEKUATAN

Tujuan 1. Untuk menemukan kekuatan diri sendiri 2. Untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain 3. Untuk mengakui kekuatan orang lain Peserta Peserta sebaiknyasaling mengenal satu sama lainnya dan peserta dipasangkan Bahan Selembar kertas besar untung peserta ditambah dengan spidol atau ballpoint dan selotip Petunjuk permainan Masing-masing peserta dibagi menjadi 2 kelompok kanan dan kiri setelah itu mereka saling berhadapan dan berpasangan, Setelah setiap peserta berpasangan, masing-masing mereka secara individu mencoba untuk menulis kekuatan diri mereka sendiri dan kekuatan pasangan mereka dalam bentuk 2 kolom jadi kolom kiri bertuliskan kekuatan diri sendiri kolom di kanan bertuliskan kekuatan pasangannya selama 5-10 menit. Setelah itu masin-masing pasangan membacakan keuatan yang dimiliki oleh pasangan nya masin g-masing lalu pasangannya mendengarkan hasil penulisan dari pasangannya tentang kekuatan yang dimiliki sambil menyocokkan dengan apa yang dicatat olehnya

Anda mungkin juga menyukai