Dosen Pembimbing :
Romyzal M.Ag.
Disusun oleh:
2019/2020
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah hirobbil 'aalamiin, segala puji bagi Allah Swt Tuhan semesta alam atas
segala macam nikmat,berkah serta hidayahnya sehingga kami dapat mencipta rangkuman ini
dengan sebaik-baiknya disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah yang diampu
Bapak Romyzal M.Ag Tugas ini berisi tentang Rangkuman mata kuliah AL ISLAM II
selama semester III ini, meski telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan tetapi penulis
sebagai manusia biasa sangat menyadari bahwa rangkuman ini sangat banyak kekurangan
dan masih jauh dari kata sempurna. Penulis karantik sangat memperhatikan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca.
Setelah dapat penulis sampaikan, semoga para pembaca dapat mengambil manfaat dan
Pelajaran dari makalah ini.
2
DAFTAR ISI
Pendahuluan.................................................................................................. 2
Daftar isi....................................................................................................... 3
Pengertian Akhlak,Etika & Moral dalam Islam........................................... 5
Tujuan dan Manfaat Akhlak.......................................................................... 5
Sumber Akhlak............................................................................................. 6
Perbedaan Akhlak,Etika & Moral................................................................ 6
Urgensi dan kedudukan Akhlak dalam Islam.............................................. 6
Pentingnya Akhlak dalam kehidupan........................................................... 6
Tolak Ukur Baik & Buruk............................................................................ 6
Rasulullah sebagai Uswatun Hasanah.......................................................... 7
Kedudukan dan Fungsi Akhlak dalam Kehidupan...................................... 8
Relevansi Iman,Islam & Ihsan..................................................................... 8
Hubungan Iman dengan Ilmu....................................................................... 9
Hubungan Iman dengan Amal..................................................................... 9
Hubungan Amal dengan Akhlak.................................................................. 9
Klarifikasi Akhlak........................................................................................ 10
Akhlak Terpuji............................................................................................. 10
Akhlak Tercela............................................................................................. 11
Karakteristik Akhlak.................................................................................... 12
Al-Rabbaniyyah (bersumber pada wahyu)................................................... 14
Al-Syamillah (Universe)................................................................................ 14
Al-Tawazun (Keseimbangan)........................................................................ 15
Al-Waqi’yyah (realistik)............................................................................... 15
Akhlak Kepada Allah................................................................................... 16
Ikhlas & Tidak Syirik................................................................................... 16
Taat & Taubat............................................................................................... 17
Dzikir & Doa................................................................................................ 17
Bersyukur & Sabar........................................................................................ 18
Taqwa & Tawaqal............................................................................................. 18
3
Manfaat Akhlak kepada Allah....................................................................... ... 19
Akhlak Terhadap Manusia................................................................................. 19
Akhlak Terhadap kedua Orang tua.................................................................... 20
Akhlak Terhadap Guru/Dosen.......................................................................... 20
Akhlak Terhadap Teranggan............................................................................ 21
Akhlak Terhadap Muslim & Non Muslim...................................................... 22
Akhlak Terhadap Tumbuh-Tumbuhan............................................................... 22
Adab Terhadap Lingkungan............................................................................... 22
Pembentukan Karakter Islam............................................................................. 23
Istiqomah (konsisten)................................................................................... 23
Mujahadah (Kerja Keras)................................................................................... 24
Syaja’ah (Keberanian)......................................................................................... 24
Harokah (Dinamis).............................................................................................. 25
Internalisasi Nilai-Nilai Akhlak Dalam Kehidupan........................................... 26
Penanaman Nilai Kejujuran..............................................................................
Penanaman Nilai Disiplin.................................................................................
Penanaman Nilai Keadilan................................................................................
Konsep Dan Impletmentasi...............................................................................
Penutup............................................................................................................
4
Pengertian Akhlak,Etika dan Moral
Akhlak.
Kata Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata Khuluq, artinya tingkah laku perangai,
Tabiat. Sedangkan menurut isitilah,Akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong
perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan direnungi lagi.
Etika.
Etika secara terminologis,menurut Ahmad Amin etika ialah ilmu yang menjelaskan arti
baik dan buruk yang seharusnya dilakukan oleh manusia.Etika bersifat relatif yakni dapat
berubah-ubah sesuai dengan tuntutan zaman.
Moral.
Moral adalah suatu istilah yang digunakan untuk menentukan batas-batas dari
sifat,perangai,kehendak pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar-
salah,baik-buruk.
Manfaat Akhlak
1. Dapat mengetahui sisi baik dan buruk pada manusia.
2. Tidak mudah terguncang oleh perubahab situasi
3. Tidak mudah tertipu oleh fatamorgana kehidupan.
4. Dapat menikmati hidup dalam segala keadaan.
5
Sumber Akhlak
Sumber Akhlak adalah wahyu (al-Qur’an dan Hadits). Sebagai sumber akhlak dan
wahyu menjelaskan bagaimana berbuat baik.al-Qur’an bukanlan hasil renungan
manusia,melainkan firmaan Allah SWT Yang maha pandai dan maha bijaksana. Oleh
sebab itu,setiap muslim berkeyakinan bahwa isi al-Qur’an tidak dapat dibuat dan
ditandingi oleh buatan manusia.
Perbedaan Akhlak,Etika dan Moral ialah Akhlak meneliti perbuatan manusia dari
tolak ukur agama,al-Qur’an dan Sunah. Etika sendiri dengan teoritis menggunakan
tolak ukur pikiran atau perkembangan akal pikiran,sedangkan Moral menggunakan
adat kebiasaan yang umum berlaku di masyarakat ukurannya bersifat praktir.
Sesungguhnya sikap manusia untuk berbuat atau tidak berbuat,selalu dia timbang
dengan ,menggunakan akhlak sebagai ukurannya ,jadi benar dan tidaknya sikap
tersebut tergantung pada nilai akhlaknya yang ada qalbunya.
Akhlaknya merupakan garis pemisah antara yang berakhlak dengan orang yang
tidak berakhlak. Akhlak juga merupakan roh islam yang mana agama tanpa akhlak
samalah bak jasad yang tidak bernyawa.karena tugas Nabi Muhammad SAW. Ialah
membina kembali akhlak manusia yang telah runtuh sejak zaman para nabi yang
terdahulu mulai pada zaman para nabi yang terdahulu mulai pada zaman penyembahan
berhala oleh pengikutnya yang telah melenceng.
Tolak ukur kelakuan baik dan buruk mestilah merujuk kepada ketentuan Allah
SWT.karna apa yang dinilai baik oleh Allah.SWT,mestilah baik esensinya.demikian
pula sebaliknya.Penentuan baik dan buruk harus didasarkan kepada petunjuk al-
Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad Saw.
Konsep baik dalam ajaran islam,misalnya:
1. Hasanah: sesuatu yang disukai atau di pandang baik (QS. 16:125,28:84)
2. Tayibah: sesuatu yang memberikan kelezatan kepada panca indera dan
jiwa(QS,2:57)
3. Khair: sesuatu yang baik menurut umat manusia (QS,2:158)
4. Mahmudah: sesuatu yang utama akibat melaksanakan sesuatu yang disukai
Allah(QS. 17:79).
6
5. Karimah: perbuatan terpuji yang ditampakan dalam kehidupan sehari-
hari(QS.17:23)
6. Birr: upaya memperbanyak perbuatan baik (QS,2:177)
Memang dalam wacana teologis dikenal dikenal adanya dua konsep yang berlainan
mengenai hal itu,yang diantaranya dipresentasikan oleh Mu’tazilah dan
Asy’riah.baik dan buruk itu bersifat itu bersifat esensial,dimana keadilan
misalnya,ia dikatakan baik dan sebaliknya keburukan semisal dusta,ia dinyatakan
buruk karena memang esensinya adalah buruk.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah insan yang terbaik, memiliki budi pekerti yang
paling luhur, sebagaimana firman Allâh Azza wa Jalla :
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung (QS. al-Qalam/68:4)
Demikian juga, petunjuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebaik-baik petunjuk.
Beliau n bersabda:
َ َّللاِ َو َخي َْر ْال ُهدَى ُهدَى ُم َح َّم ٍد َوش ََّر األ ُ ُمو ِر ُمحْ دَثَات ُ َها َو ُك ُّل بِدْ َع ٍة
ضالَلَة ِ فَإ ِ َّن َخي َْر ْال َحدِي
َّ ُث ِكتَاب
Sesungguhnya sebaik-baik berita adalah kitab Allâh, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk
Muhammad, seburuk-buruk perkara adalah perkara-perkara baru (dalam agama), dan semua
bid’ah adalah kesesatan. [HR.Muslim no. 864]
Allâh Azza wa Jalla berfirman menjelaskan kaedah yang sangat agung ini dalam firman-Nya:
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasûlullâh itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allâh dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak
menyebut Allâh [al-Ahzâb/33:21]
Walaupun ayat ini turun ketika di dalam keadaan perang Ahzâb, akan tetapi hukumnya umum
meliputi keadaan kapan saja dan dalam hal apa saja. Atas dasar itu, Imam Ibnu Katsîr
rahimahullah berkata tentang ayat ini, “Ayat yang mulia ini merupakan fondasi/dalil yang
7
agung dalam meneladani Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam semua perkataan,
perbuatan, dan keadaan beliau. Orang-orang diperintahkan meneladani Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam dalam perang Ahzâb, dalam kesabaran, usaha bersabar, istiqomah,
perjuangan, dan penantian beliau terhadap pertolongan dari Rabbnya. Semoga sholawat dan
salam selalu dilimpahkan kepada beliau sampai hari Pembalasan”. [Tafsir Ibnu Katsir, 6/391,
penerbit: Daru Thayyibah]
Demikian juga Syaikh Abdur Rahmân bin Nâshir as-Sa’di rahimahullah menjelaskan kaedah
menaladani Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini dengan menyatakan, “Para Ulama ushul
(fiqih) berdalil (menggunakan) dengan ayat ini untuk berhujjah dengan perbuatan-perbuatan
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan bahwa (hukum asal) umat beliau adalah
meneladani (beliau) dalam semua hukum, kecuali perkara-perkara yang ditunjukkan oleh
dalil syari’at sebagai kekhususan bagi beliau. Kemudian uswah (teladan) itu ada dua: uswah
hasanah (teladan yang baik) dan uswah sayyi`ah (teladan yang buruk).
8
Relevansi Iman,Islam & Ihsan
Iman,Islam dan Ihsan adalah satu kesatuanyang tidak bisa dipisahkan satu dengan
lainnya. Iman adalah keyakinan yang menjadi dasar akidah.keyakinan tersebut kemudian
diwujudkan melalui pelaksanaan kelima rukun islam. Sedangkan pelaksanaan rukun islam
dilakukan dengan cara ihsan,sebagai upaya pendekatan diri kepada Allah swt.
“Ibarat bangunan rumah,iman sebagai fondasinya,islam sebagai tembok dan bagunan lainnya,
sedangkan Ihsan sebagai atap dan ornamen lainnya. Jadi ketiganya adalah suatu kesatuan dan
tidak bisa dipisahkan,”
Beriman berarti meyakini kebenaran eksistensi dan ajaran Allah swt dan Rasulullah
saw.Serta dengan penuh ketaatan menjalankan ajaran tersebut.untuk dapat menjalankan
perintah Allah swt dan Rasul saw kita harus memahaminya terlebih dahulu sehingga tidak
menyimpang dari yang dikehendaki Allah dan Rasulnya.Cara memahaminya adalah dengan
selalu mempelajari ajaran Agama(Islam).
Iman dan Ilmu merupakan dua hal yang saling berkaitan dan mutlak adanya.dengan ilmu
keimanan kita akan lebih mantap.Sebaliknya dengan iman orang yang berilmu dapat
terkontrol dari sifat egoisma pribadi kelompok,bangsa,sombong dan semena-semena yang
berakhir menjadi berakibat rusaknya tatanan hidup sosial kemasyarakatan dan meruntuhkan
peradaban yang telah susah payah dibangun manusia.
Amal Sholeh merupukan wujud dari keimanan seseorang. Artinya orang yang
beriman kepada Allah swt harus menampakan keimanannya dalam bentuk amal sholeh.Iman
dan Amal sholeh di ibaratkan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Mereka bersatu
padu.Satu sisi ada dan satu sisi lainnya tida ada,begitu sebaliknya,maka dia tidak berharga
sama sekali,Iman tanpa Amal sholeh juga dapat diibaratkan pohon tanpa buah,dengan
demikian seorang yang mengaku beriman harus menjalankan keislamannya,begitu pula orang
yang mengaku Islam harus menyatakan ke islamannya. Iman dan Islam seperti Bangunan
yang kokoh didalam jiwa karena diwujudkan dalam bentuk amal sholeh yang menunjukan
nilai-nilai Keislaman.
9
Klarifikasi Akhlak
Krarifikasi Akhlak terbagi atas dua yaitu Akhlak mahmudah(Akhlak Terpuji) dan Akhlak
Madzmumah (Akhlak tercela), Akhlak Mahmudah(Akhlak Terpuji) adalah menghilangkan
semua kebiasaan yang buruk yang sudah di gariska agama islam serta menjauhkan diri dari
perbuatan buruk tersebut,kemudian membiasakan adat kebiasaan yang biak.
Sedangkan Akhlak Madzmumah (Akhlak tercela) adalah segala macam sikap dan tingkah
laku yang tercela yang terpendam dalam jiwa manusia yang dilahirkan dari sifat-sifat
madzmumah atau tercela.
Taat Batin
10
b. Sabar
Yaitu keyakinan yang kita alami itu semua datangnya dari Allah swt semata.
c. Qona’ah
Yaitu merasa cukup dengan apa yang kita alami dan rela dengan semua
anugerah Allah swt dengan lapang dada.
Adapun qona’ah itu adalah
1. Menerima dengan rela akan apa yang ada
2. Memohon kepada Allah tambahan yang pantas dan ikhtiar
3. Menerima dengan sabar ketentuan Allah swt
4. Bertawakal kepada Allah swt
5. Tidak tertarik kepada tipu daya dunia
Taat batin memiliki tingkatan yang lebih tinggi dibanding dengan taat lahir,karena batin
merupakan pergerakan dan sebab bagi terciptanya ketaan lahir.
Dengan terciptanya ketaatan batin(hati dan jiwa), maka pendekatan diri kepada kholik
melalui perjalanan jiwa dan raga akan mudah mencapai kesempurnaan.
Akhlak yang Tercela
Menurut Iman Gazhali, akhlak yang tercela ini dikenal dengan sifat-sifat muhlikat
yaitu,segala tingkah laku manusia yang dapat membawanya kepada kebinasaan dan
kehancuran diri,yang tentunya bertentangan dengan fitrahnya untuk selalu mengarah kepada
kebaikan.
Menurut Iman Gazhali ada empat hal yang mendorong manusia melakukan perbuatan
tercela (maksiat) di antaranya:
1. Dunia dan isinya yaitu: semua hal yang bersifat material (harta kedudukan yang
ingin dimiliki manusia sebagai kebutuhan dalam melangsungkan hidupnya.
2. Setan adalah musuh manusia yang paling nyata,ia menggoda batinnya agar berbuat
maksiat kepada Allah.
3. Nafsu,nafsu adakalanya baik dan adakalanya buruk,akan tetapi nafsu cenderung
kepada keburukan. Nafsu ada dua macam yang pertama,nafsu mutmainnah yaitu nafsu
yang mendorong manusia untuk berbuat baik dan taat kepada Allah. Yang kedua nafsu
amarah,yaitu nafsu yang menjadikan manusia selalu lupa terhadap Fitrahnya.
11
b. Maksiat telinga seperti mendengarkan pembicaraan orang lain yang bukan
haknya dan tidak bermanfaat untuknya,mendengarkan suara-suara yang dapat
melalaikannya dari perintah Allah swt.
c. Maksiat mata,seperti melihat aurat wanita yang bukan muhrimnya dan
sebaliknya,melihat kemungkaran tanpa mencegahnya.
d. Maksiat tangan seperti mencuri,merampok dan menggunakan tangan bukan
pada tempatnya yang dilarang Allah.
2. Maksiat batiniah
a. Ghadab: dikatakan seperti nyala api yang terpendam dalam hati sebagai salah
satu godaan setan terhadap manusia.Islam menganjurkan orang yang marah agar
berwudhu.
b. Hiqd (donhgkol) yaitu: perasaan jengkel yang ada dalam hati atau buah dari
kemarahan yang tidak tersalurkan.
c. Hasad(Dengki) yaitu penyakit hati yang ditimbulkan karena kebencian,iri,dan
ambisi. Rasulullah saw bersabda:
“Jauhilah olehmu akan dengki,karena sesungguhnya dengki dapat memakan
kebaikan seperti halnya api memakan kayu bakar”
d. Sombong (takabbur) yaitu: perasaan yang terdapat didalam hati seseorang
bahwa dirinya hebat dan mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang
lain.Allah berfirman dalam surat Al mukmin ayat 60 yang artinya: Sesungguhnya
orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahku akan masuk neraka
jahanam dalam keadaan hina dina.
Karakteristik Akhlak
Kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh Al-Qur’an dan sunnah,mengandung muatan
universalistik dan partikularistik.ciri khas dan karakteristik akhlak Islam itu meliputi:
1). Akhlak Rabbaniyah
Akhlak rabbaniyah memiliki pengertian bahwasanya wahyu illahi merupakan “refrence
source” (sumber rujukan) ajaran akhlak.hal ini tidak berarti kontradiksi dengan pendapat akal
sehat, karena kebaikan menurut akal dan yang diajarkan sebagai keburukan wahyu adalah
keburukan menurut akal.
12
dan di semua tempat,mencakup semua aspek kehidupan baik yang berdimensi vertikal
maupun yang berdimensi horizontal.
4). Akhlak Wasithyah
Akhlak Wasithyah berarti bahwasanya ajaran akhlak itu menitik beratkan keseimbangan
(tawassut) antara dua sisi yang berlawanan,seperti keseimbangan antara rohani dan
jasmani,keseimbangan antara dunia dan akhirat
5). Akhlak Waqi’yah
Akhlak Waqi’yah mengandung pengertian bahwasanya ajaran akhlak memperhatikan
kenyataan (realitas) hidup manusia didasari oleh suatu kenyataan,bahwasanya manusia itu di
samping memiliki kualitas unggul,juga memiliki sejumlah kelemahan.Firman Allah berikut
memperjelas kondisi objektif manusia paling mendasar: “Dan jiwa serta
penyempurnaannya(ciptaanya),maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan
dan ketakwaannya. (Q.S 91:7-8) Ayat Al-Qur’an ini mejelaskan bahwa manusia memiliki
dua potensi satu kualitas dan satu lagi manusia memiliki kelemahan.
13
Rabbaniyyah al masdar bermaksud segala sumber dan akar umbi kehidupan di
seluruh alam ini adalah berpucak dari acuan Allah dan mengembalikan sumber yang
menjadi ujukan serta sandaran peraturan kehidupan manusia seluruhnya kepada
ketetapan Allah.
Firman Allah: dan apa saja nikmat yang ada pada kamu,maka dari Allah lah
(datangnya) (Q.S. An-Nahlu 89)
Al-Syamillah (Universe)
Diantara penyebab globalisasi yang paling kentara selain oleh faktor agama adalah
disebabkan oleh adanya perkembangan teknologi.pesatnya perkembangan teknologi
khusunya dalam bidang teknologi informatika mempunyai impikasi positif di satu sisi dan
implikasi positif di satu sisi dan impikaski sebaliknya di sisi lain.yang menjadi hantu adalah
kemudahan mengakses informasi tentang agama, tidak jarang mentebabkan pemahaman
keagamaan yang dangkal.hal tersebut bukan saja di karenakan tidak tersaringnya informasi
yang dicerna,tetapi juga berhubungan dengan para produsen data dalam internet misalnya
yang disinyalir sengaja menampakan dan menunjukan sisi keras dari suatu agama islam
terutama.
Sisi positif dari hal ini adalah dapat pula dijumpai dengan mudah.jika dicermati secara
baik,berbagai softwareyang membantu dalam berbagai bidang kajian ilmu bermunculan
siring dengan pesatnya kemajuan teknologi tersebut.kemunculan berbagai program atau
softwaretersebut sudah diakui kemanfaatannya oleh para akademisi ataupun peneliti.tentunya
terlepas dari berbagai kontroversi terhadap progra-program tersebut.
Al-Tawazun (Keseimbangan)
Tawazun menurut bahasa berarti keseimbanga atau seimbang sedangkan menurut
istilah tawazun merupakan suatu sikap seseorang untuk memilih titik yang seimbang atau adil
dalam menghadapi suatu persoalan.persoalan yang tidak seimbang tersebut yakni sebagai
berikut.dalam kehidupan terdapat suatu kejadian dimana seorang hanya mementingkan
urusan duniaanya saja atau berprinsip hidupnya hanyalah untuk mencari kesenangan semata,
dan hal ini dia wujudkan dalam aktivitasnya sehari-hari dan dalam pergaulannya,seperti
merokok,minuman keras,berjudi,narkoba dan semua perbuatan maksiat lainnya atau
meskipun tidak berbuat maksiat dia memenuhi kebutuhan secara berelebihan atau
bermalasan fenomena seperti ini merupakan suatu kecendrungan terus menerus terhadap hal
yang negatif.sedang kecendrungan yang terus menerus terhadap hal yang positif ialah sebagai
14
berikut, seseorang yang terus menerus melakukan ibadah dengan cara mengurung diri,serta
tak memperdulikan lingkungan sosial sekitar.masih banyak contoh lainnya.
Meskipun diartikan sebagai suatu keseimbangan atau adil,hal itu bukan berarti harus
menempatkan posisi ditengah-tengah atau jalan tengah,karena realistinya suatu pertengahan
belun tentu menunjukan suatu keseimbangan,karena tergantung bobotnya,hal ini mungkin
lebih mudah dipahami oleh arsitektur atau seorang insinyur teknik.atau contoh mudahnya
dapat diambil sebagai berikut,seorang ibu mempunyai dua orang anak,yang satu sedang
duduk di SD sedangkan yang satu lagi duduk di perguruan tinggi tentunya si ibu tersebut
tidak akan memberikan uang saku dengan jumlah yang samakepada masing-masing anaknya
tersebut,jika ibu tersebut berpegang pada prinsip keadilan tentu ia akan memberikan uang
dengan jumlah yang lebih kepada anaknya tertua karena anak ini mempunyai kebutuhan yang
lebih pula dibandingkan adiknya yang masih SD. Sikap Tawazun sangat diperlukan oleh kita
sebagai insan yang muslim,tujuannya adalah agar kita tidak melakukan suatu hal yang
berlebihan dan mengesampikanhal-hal yang lain atau malah melupakannya,padahal hal yang
dimaksud itu memiliki hak yang harus ditunaikan pada diri kita.
Al-Waqi’yyah (realistik)
Waqi’yyah artinya realisme. Islam diturunkan untuk berinteraksi dengan realitas-
realitas obyektif yang nyata ada sebagaimana ia adanya. Selain itu ajaran-ajarannya didesign
sedemikian rupa yang memungkinkannya diterapkan secaranyata dalam kehidupan
manusia.ia bukan nilai-nilai ideal yang enak dibaca tapi tidak dapat diterimapkan. Ia
merupakan idealisme yang realistis,tapi juga realisme yang idealis.tuhan adalah realitas
objektif yang benar benar wujud dan wujudnya diketahui melalui ciptanny-nya dan
kehendaknya diketahui melalui gerakan alam.alam dan manusia juga realitas
obyektif.”sesungguhnya Allah menumbuhkan butir Tumbuh-tumbuhan da biji buah-
buahan.Dia menyisingkan pagi dan menjadikan matahari dan bulan untuk perhitungan,itulah
ketentuan Allah yang maha perkasa lagi maha mengetahui” (QS:6:95-96).
Akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya
dilakuka oleh manusia sebagai mahluk,kepada tuhan sebagai khalik.dan sebagai titik
tolak,akhlak kepada Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada tuhan selain
Allah,Kalau kita berbicara dan menyebutkan tentang akhlak, yang terlintas dalam benak dan
bayangan kita adalah bagaimanakah kita bersikap baik kepada sesama manusia, misalnya
kepada orang tua, kepada guru, kepada tamu, atau yang lainnya. Jarang atau mungkin tidak
pernah terlintas dalam benak kita adanya akhlak yang lebih agung daripada itu semua, yaitu
akhlak kita kepada Allah Ta’ala.
ٍ ُ سانًا ِإ َّما َي ْبلُغ ََّن ِع ْند َكَ ْال ِك َب َر أَ َحدُ ُه َما أَ ْو ِك َال ُه َما فَ َال تَقُ ْل لَ ُه َما أ
ف َو ََّل ت َ ْن َه ْر ُه َما َ ْضى َربُّكَ أ َ ََّّل ت َ ْعبُد ُوا ِإ ََّّل ِإيَّاهُ َو ِب ْال َوا ِلدَي ِْن ِإح
َ ََوق
ً ُ
َوق ْل لَ ُه َما قَ ْوَّل ك َِري ًما
15
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan
“ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia.” (QS. Al-Isra’ [17]: 23)
Sesungguhnya ikhlas adalah hakikat ajaran Islam dan merupakan kunci dakwah para Rasul
Alaihimussalam. Sebab, dengan sikap ikhlas yang ada dalam hati semua ibadah seseorang
akan diterima. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Ta’ala,
“Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-
mata karena (menjalankan) agama.”(QS. Al–Bayyinah: 5.
Seseungguhnya amalan perbuatan jika dikerjakan dengan ikhlas tapi caranya tidak
benar,maka ia tidak diterima. Begitu juga halnya, jika dikerjakan dengan cara yang benar tapi
tidak ikhlas maka tidak akan diterima pula,sampai amalan tersebut dikerjakan dengan ikhlas
dan benar
Taat
Pengertian taat dan pentingnya taat dalam agama islam.menurut bahasa taat artinya
mau menerima, mengikuti atau melaksanakan.adapun menurut istilah taat adalah menerima
dan melaskanakan semua yang dperingatkan Allah swt.dan meninggalkan semua
larangannya,taat sama dengan mematuhi al-Qur’an,beragam islan tanpa dibarengi ketaatan
adalah omong kosong,Said Hawwa berpendapat,tidak ada yang lebih penting dalam islam
selain tiga hal:taqwa,ibadah,dan taat,muslim yang bertaqwa harus di barengi ketaatan
menjalankan syariat,islam akan membawa rahmat bagi semua jika setiap muslim
berkomitmen untuk taat kepada Allah.
Taubat
Menurut bahasa,arti taubat adalah kembali.maksudnya,kembali dari segala yang tersedia
menurut agama Islam,menuju semua hal yang terpuji. Menurut Istilah taubat berarti kembali
ke jalan yang benar dengan didasari keinginan yang kuat dalam hati untuk tidak kembali
melakukan dosa-dosa yang pernah dilakukan sebelumnya.
16
Dzikir dan Doa
Dzikir
Dzikir menurut bahasa adalah “mengingat,menyebut,mengenal,mengambil pelajaran
dan lain-lain”sedangkan menurut Istilah adalah suatu amalam ibadah yang dilakukan dengan
menyebut nama-nama Allah swt untuk mengingatnya,dalam bahasa lainnya dzikir juga
diartikan sebagai ibadah yang mengingat memuji kebesaran Allah swt melalui nama-
namaNya.disebutkan bahwa dzikir yang paling utama merupakan bacaan Tauhid yakni LAA
ILAAHA ILLALLAAH,SUBHANALLAH dan ALHAMDULILLAH.
Doa
Secara bahasa,kata “doa” itu bermakna seruan,jadi berdoa itu artinya
menyeru,mengucap dan memanggil.sedangkan secara istilah “doa” adalah suatu permohonan
atau permintaan dan ucapan kepada Allah swt sebagai penguasa alam semesta,seperti contoh:
meminta ampunan,pertolongan dari hal-hal yang ditakutkan,kesematan hidup,ucapan rasa
syukur,minta diberikan rizki yang halal dan ketetapan iman dan islam, lain
sebagainya.menurut Imam at-Thabi yang dimaksud dengan berdoa menurut beliau adalah
memperlihatkan sikap berserah diri dan membutuhkan Allah swt,karena tidak di anjurkan
ibadah melainkan untuk bersera diri hanya kepada Allah.jadi doa adalah sebua permohonan
kepada Allah dan bentuk rasa membutuhkan-Nya.
Sabar
17
Sabar adalah kemampuan pengendalian diri,mengapa perlu sabar?agar dapat tercapai
keseimbangan diri secara mental,akal dan perilaku untuk tercapainya suatu hasil. Sabar ada 3
yaitu Sabar dalam mengerjakan perintah Allah(kebajikan) dengan terus menerus melakukan
kebajikan,Sabar dalam meninggalkan larangan Allah(kemungkaran),Sabar terhadap semua
ketentuan Allah(baik dan buruk) dengan berlaku tidak putus asa untuk terus berusaha keluar
dari hal buruk atau berusaha mempertahankan hal baik karena Allah punya maksud dari hal
buruk atau musibah itu,sesorang yang memiliki kesabaran.seseorang yang memiliki
kesabaran tidak akan mengeluh,putus asa dengan panjangnya waktu yang dilalui untuk
meraih kesuksesan dan tidak akan pernah bosan menghadapi tantangan.
Manfaat akhlak kepada Allah yaitu,kita sebagai manusia yang berakhlak kepadanya akan
dinaikan derajatnya di hadapan Allah,dan Allah juga telah menjanjikan hidup yang bahagia
baik di dunia maupun di akhirat,dan surga bagi mereka yang berakhlak kepada Allah
swt,Allah swt.Manfaat berakhlak kepada Allah swt yaitu agar kemusliman kita lebih di akui
karna Allah Ta’ala berfirman,
ِ ينَ فِي َها أُولَئِكَ ُه ْم ش َُّر ْالبَ ِريَّ ِةِْ ِإ َّن الَّذِينَ َكفَ ُروا ِم ْن أ َ ْه ِل ْال ِكت َا
ِ ب َو ْال ُم ْش ِركِينَ فِي ن
َار َج َهنَّ َم خَا ِلد
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir, yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik,
(akan masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-
buruk makhluk.”(QS. Al-Bayyinah [98]: 6)
Karena bagi Allah swt sebaik-baiknya akhlak orang kafir kepada manusia ,mereka adalah
seburuk-buruknya makluk di hadapan Allah karena tidak berakhlak kepada-Nya.
18
Akhlak Terhadap Manusia
Berkahlak kepada manusia adalah konsekuensi iman kepada Allah Ta’ala. Oleh karena itu,
dalam banyak hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengaitkan beberapa perkara
akhlak dengan keimanan kepada Allah Ta’ala dan hari akhir.
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata-kata yang
baik atau diam. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia tidak
menyakiti tetangganya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah
dia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari no. 6475 dan Muslim no. 47. Lafadz hadits ini
miliak Bukhari.)
Hadits di atas menunjukkan bahwa di antara konsekuensi kesempuranaan iman kepada Allah
Ta’ala adalah memiliki akhlak yang baik kepada sesama manusia.
Oleh karena itu, dalam hadits yang lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR.
Tirmidzi no. 1162. Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 284.)
Semoga tulisan ini dapat menjadi pengingat bagi penulis sendiri dan kaum muslimin untuk
memperbaiki akhlak kepada Allah Ta’ala, kemudian memperbaiki akhlaknya kepada sesama
manusia dan sesama makhluk secara umum.
Guru/Dosen bisa diibaratkan orang tua kedua kita, yaitu orang yang mendidik
murid-muridnya untuk menjadi seseorang yang lebih baik sebagaimana ayang diridho’I allah
‘azza wa jalla’. Sebagaimana wajib hukumnya mematuhi kedua orang tua, maka wajib pula
19
mematuhi perintah guru maupun dosen selam perintah itu tidak bertentangan dengan syari’at
agama islam. Dan kita harus mengingat bahwasanya seseorang guru/dosen ketika mendidik
kita sangat sulit, seperti mendidik akhlak kita, mengajarkan ilmu yang bermanfaat dan
memberikan segala nasihat yang baik kesemuanya , agar kita bahagia seperti orang tua kita
membahagiakann anaknya dan mengharapkan masa depan kita yang cemerlang.
20
Rasulullah SAW.Jika kita memasak, kemudian aroma masakan kita tercium tetangga, wajib
bagi kita memberi sebagian masakan itu kepada tetangga yang menciumnya.
21
Rasulullah SAW.Jika kita memasak, kemudian aroma masakan kita tercium tetangga, wajib
bagi kita memberi sebagian masakan itu kepada tetangga yang menciumnya.
“Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan yang telah
menjadikanbagimu di bumi itu jalan-jalan dan menurunkan dari langit air hujan,maka kami
tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-
macam.makanlah,dan gembalakanlah binatang-binatangmu.sesungguhnya pada yang
demikian itu,terdapat tanda-tanda kekuasaan allah bagi orang-orang yang berakal”.
Adab yang dianjurkan Al-Qur’an terhadap lingkungan bersumber dari fungsi manusia
sebagai khalifah,kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia dan sesamanya serta
antara manusia dan alam,kekhalifahan mengandung arti pengayoman,pemeloiharaan,dan
bimbingan agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptaannya,Al-Qur’an
menggambarkan”Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung
yang terbang dengan kedua sayapnya,melainkan umat-umat(juga)seperti kamu (QS.Al-
An’am:38) oleh sebab itu,menurut Al-Qurtubi,makhluk-makhluk itu tidak boleh diperlakukan
secara aniaya.Allah swt menciptakan alam ini dengan tujuan yang benar,sesuai dengan
firman-Nya,”Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang adaantara keduanya
melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan,” (QS. Al-
Ahqaf:3).
22
Istiqomah (konsisten)
Istiqomah menurut bahasa adalah lurus,tegak atau dalam bahasa bakunya konsisten
menurut para ulama dan khalifah Istiqomah adalah:
23
Secara Harfiah,kata Jihad berarti letih,sukar dan sungguh-sungguh.sedangkan secara
etimologis,Jihad berasal dari akar kata bahasa Arab (Jahada-Yujahidu-Jihaadan),yang berarti
menggerakan segenap potensi dengan ucapan dan tindakan.
Syaja’ah (Keberanian)
Secara Etimologis kata Al-syaja’ah berarti berani Antonimnya adalah Al-Jubn yang
berarti pengecut.sisi positif dari sikap berani yaitu mendorong seorang muslim untuk
melakukan pekerjaan berat dan mengandung resiko dalam rangka membela kehormatannya.
Syaja’ah dalam kamus bahasa Arab artinya keberanian atau keperwiraan,yaitu seseorang
yang dapat bersabar terhadap sesuatu jika dalam jiwanya ada keberanian menerima musibah
atau keberanian dalam mengerjakan sesuatu.pada diri seorang pengecut sukar didapatkan
sikap sabar dan berani.selain itu Syaja’ah(berani) bukanlah semata-mata berani berkelahi di
medan laga,melainkan suatu sikap mental seseorang,yang dapat menguasai jiwanya dan
berbuat menurut semestinya.
Sumber keberanian yang dimilik oleh orang yang memiliki sifat Syaja’ah yaitu:
1) Rasa takut kepada Allah swt.
2) Lebih mencintai akhirat daripada dunia
3) Tidak ragu-ragu,berani dengan pertimbangan yang datang
4) Tidak menomor satukan kekuatan Materi
5) Tawakal dan yakin aka pertolongan Allah swt.
Harokah (Dinamis)
Dalam Bahasa Arab Harokah berasal dari kata Haruka memiliki arti kata lawan,yang
berarti Harokah adalah suatu gerakan atau berarti suatu perpindahan tubuh dari suatu tempat
ke tempat tertentu atau menuju tempat yang lainnya.hal tersebut menandakan adanya
langkah-langkah dan usaha-usaha yang terus bergerak dari suatu posisi menuju posisi yang
lainnya.dari sini dapat dipahami bahwa harokah Islamiyah berarti langkah-langkah,usaha-
usaha dan gerakan yang bersifat islami,yang berdasarkan asas-asas,aturan-aturan dan nilai-
nilai Islam,baik dalam tujuan,Aqidah dan sikap.
24
Penanaman Nilai Disiplin harus di awali dengan diri sendri,penanaman disiplin
sebenarnya juga merupakan tampilan bagaimana kita beribadah dan menunjukan ke taatan
kita kepada Allah SWT,karena di tiap waktu sholat telah di tentukan dengan begitu sempurna
agar kita bisa menjadikan diri kita sendiri sebagai Insan yang memiliki Nilai Disiplin,seperti
contohnya Seseorang yang ingin melakukan sholat subuh maka dari sholat subuh kita liat
bahwa jadwal Sholatnya di letakan dini hari agar membiasakan kita agar terbiasa bangun pagi
dan mendidik kita menjadi Pribadi yang memiliki Nilai Disiplin dari cara Bangun tidur kita
dan tepat waktu sesuai dengan waktu sholat yang telah di tentukan,dari waktu sholat tadi kita
juga dijadikan menjadi insan yang tidak pemalas dari segi jadwal bagun pagi kita disitu bisa
kita lihat kita sudah memiliki Nilai Disiplin.
25
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam tugas proyek ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,dan maka
dari itu kami berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga tugas proyek ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
26