Anda di halaman 1dari 35

BAGIAN I

ILMU TAJWID
A. Pengertian Tajwid
Tajwid secara bahasa berasal dari kata jawwada, yujawwidu,
tajwidan, yang artinya membaguskan atau membuat jadi bagus.Tajwid
juga diartikan sebagai sesuatu yang mendatangkan kebajikan.
Tajwid secara istilah adalah menghiasi bacaan Al-Qur’an dan
memperindah bacaannya. Hal ini dilakukan dengan cara mengeluarkan
suatu huruf sesuai dengan tempat keluarnya (makharijul huruf),
membacanya sesuai dengan bacaannya dan melafalkan dengan penuh
kelembutan. Selain itu, tidak boleh berlebih-lebihan dalam
mengeluarkan makhrajnya huruf dan sembrono dalam
mengucapkannya.

B. Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid

Ulama mengatakan bahwa Ilmu tajwid adalah termasuk ilmu yang


paling utama, karena langsung terkait dengan kalam allah. Sedangkan
hukum mempelajarinya ada dua:
1. Mempelajari dengan tujuan untuk meningkatkan lagi
bacaan Al-Qur’an ialah Fardhu ‘Ain bagi tiap-tiap muslim.
2. Mempelajari dengan tujuan memperdalami ilmu tajwid saja
dan hukumnya Fardhu Kifayah.
Menurut madzhab Imam Syafi’i, membaca kitab Allah dengan
bertajwid adalah suatu perintah yang wajib dan tidak boleh diragukan
lagi. Manakala bacaan yang tidak bertajwid adalah berdosa. Imam Ibnu
al-Jazari (Imam Qiraat) dalam pengantar kitabnya Nadham Aljazariyah
telah menyatakan:

‫َﻭﺍَﻷْﺧ ُﺬ ِﺑﺎﻟَّﺘْﺠ ِﻮﻳِﺪ َﺣ ْﺘـٌﻢ َﻻِﺯُﻡ • َﻣْﻦ ْﻢَﻟ َﺠُﻳْﻮ ِﺩ ﺍْﻟُﻘـَﺮ ﺁَﻥ ﺁِﺛ ُﻢـ‬
‫َﻷَّﻧُﻪ ِﺑِﻪ ﺍِﻹ َﻟـُﻪ َﺃن ـ ـ ـ ـ ـ ــزَﻻ • َﻭَﻫ َﻜ ـَﺬ ﺍ ِﻣ ْﻨـُﻪ ِﺇَﻟْﻴَﻨﺎ َﻭَﺻ ـ ـ ـَﻼ‬
Membaca dengan bertajwid itu sesuatu yang pasti - siapapun yang
tidak mentajwidkan Al-Qur’an dikira berdosa
karena Al-Qur’an diturunkan Allah SWT secara bertajwid -
Demikianlah daripadaNya ia sampai kepada kita.
Membaca Al-Qur’an dengan bertajwid itu hukumnya adalah
wajib dan berdosa sekiranya membaca tanpa bertajwid, karena Al-
Qur’an diturunkan dengan bertajwid. Malaikat jibril yang
menyampaikannya kepada nabi Muhammad SAW juga dengan
bertajwid, oleh karena itu ia menjadi Sunnah Nabawiyyah.
Secara umum dibagi 2:
1) haqqul harf,sesuatu yang harus ada pada setiap huruf,yang
meliputi sifat-sifat huruf(shifaatul harf) dan tempat keluarnya
huruf(makhaarijul harf).
2) Mustahaqqul harf,hukum-hukum baru yang ditimbulkan oleh
sebab tertentu setelah hak-hak huruf dipenuhi.
Jika dirinci,cakupan materi ilmu tajwid ini meliputi:
1) Makhaarijul huruuf,membahas tentang tempat-tempat
keluarnya huruf.
2) Shifaatul huruuf,membahas tentang sifat-sifat huruf.
3) Ahkaamul Maddi wal ibtida’,membahas tentang hukum-
hukum yang lahir dari hubungan antar huruf.
4) Ahkaamul Waqfi wal Ibtida’,membahas tentang hukum-
hukum menghentikan dan memulai bacaan
C.Dalil Perintah Mempelajari Ilmu Tajwid
Allah Ta’ala berfirman:
):‫ورتل القرانترتىال (المزمل‬
“Maka bacalah Al-Qur’an dengan tartil (yang sebaik-baiknya)”(QS. Al-
Muzammil:4)
Dalam ayat ini Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw supaya
membaca Al-qur’an secara seksama (tartil),ialah membaca al-qur’an
dengan pelan-pelan dengan bacaan yang fasih serta merasakan arti dan
maksud dari ayat-ayat yang dibaca itu,sehingga berkesan di
hati.Perintah ini dilaksanakan oleh Nabi SAW.Dari siti Aisyah beliau
meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW membaca Al-qur’an dengan
tartil,sehingga surah yang dibacanya menjadi lebih lama dari ia
membaca biasa.
Dalam hubungan ayat ini Abdullah bin Mugfil berkata:

‫رْايت رسول هللا صلي هللا عليه وسلم يوم فتح مكة علي ناقتة ىقرْا سورة الفتح فرجع في قراءته‬
“Aku melihat Rasulullah SAW pada hari penaklukan kota
Mekah,sedang menunggang unta,beliau melakukan taji’(bacaan lambat
dengan merasakan artinya).(H.R Bukhari dan muslim)
Pengarang buku fathul Bayan berkata:Yang dimaksud dengan
pengertian tartil ialah kehadiran hati ketika membaca dan tidaklah yang
dimaksud itu asalkan mengeluarkan bunyi dari tenggorokan dengan
memocong-mocongkan muka dan mulut dengan alunan
lagu,sebagaimana kebiasaan yang dilakukan pembaca-pembaca al-
qur’an zaman sekarang baik di mesir maupun di mekah dan
sebagainya.Membaca yang seperti itu adalah suatu bacaan yang
dilakukan orang-orang yang tidak mengrti agama.”
Membaca Alquran secara tartil mengandung hikmah yaitu terbukanya
kesempatan untuk memperhatikan isi ayat-ayat yang dibaca dan di
waktu menyebut nama Allah si pembaca akan merasa kemaha
agungannya.Ketika tiba pada ayat yang mengandung janji,pembaca
akan timbul harapan-harapan,demikian juga ketika membaca ayat
ancaman,pembaca akan merasa cemas.
Sebaliknya yakni membaca alquran secara tergesa-gesa atau dengan
lagu yang baik tetapi tidak memahami artinya adalah suatu indikasi
bahwa si pembaca tidak memperhatikan isi yang dikandung oleh ayat-
ayat yang dibacanya.
D.Hukum mempelajari ilmu tajwid
Hukum mempelajari ilmu tajwid memang Fardhu Kifayah,tapi
membaca Al-qur’an dengan tajwid menurut jumhur’ulama hukumnya
Fardhu ‘Ain.
E.Pentingnya Membaca Al-Qur’an
Rasulullah bersabda:
)‫اقرؤوا القران فانه يْاتى يوم القىامة شفيعا الصحابه (صحىح مسلم‬
“Bacalah olehmu Al-Quran ,maka sesungguhnya ia akan datang pada
hari kiamat memberi syafaat/pertolongan ahli-ahli Al-qur’an (yang
membaca dan mengamalkannya)”.(HR. Muslim)
Rasulallah bersabda:
‫خىر كم من تعلم القر آن وعلمه‬
“Orang yang paling baik di antara kamu ialah orang yang belajar Al-
Qur’an dan mengajarkannya kepada orang lain.”(HR. Bukhori)
F. Tingkatan Bacaan al-Qur’an
Terdapat 4 tingkatan atau mertabat bacaan Al-Qur’an yaitu bacaan
dari segi cepat atau perlahan.
a) At-Tartil: membaca al-quran secara pelan,tenang dan
melafazkan setiap huruf dengan makhraj yang tepat serta
menurut hukum bacaan tajwid dengan sempurna,serta dengan
merenungi maknanya,hukum dan ajaran dari ayat tersebut.
Tingkatan bacaan tartil ini biasanya bagi mereka yang sudah
mengenal makhraj,huruf,sifat,huruf dan hukum tajwid.Tingkatan
bacaan ini adalah lebih baik dan lebih diutamakan.
b) At-Tahqiq:Bacaannya seperti Tartil Cuma lebih lambat dan
perlahan,seperti membetulkan bacaan huruf dengan
makhrajnya,menempatkan kadar bacaan mad dengan dengung.
Tingkatan bacaan Tahqiq ini biasanya bagi mereka yang baru
belajar membaca al-quran supaya mereka dapat melatih
lidah,menyebut huruf dan sifat huruf dengan tepat dan betul.
c) Al-Hadar: Bacaan yg cepat serta memelihara hukum bacaan
Tajwid.
Tingkatan bacaan Hadar pula biasanya bagi mereka yang telah
menghafal Al-quran,supaya mereka dapat mengulang bacaannya
dalam masa yg singkat dan memelihara hafalan.
d) At-Tadwir:Bacaannya yang pertengahan antara tingkatan Tartil
dan Hadar,serta memelihara hukum tajwid.

BAB II
HURUF-HURUF HIJAIYYAH DAN MAKHROJNYA

Makharijul huruf adalah tempat-tempat keluarnya bunyi huruf


Hijaiyyah ketika dibaca,agar bunyi huruf itu dapat dibedakan dengan
bunyi huruf lainnya.Sebelum pembahasan makhrijul huruf,terlebih
dahulu perlu diketahui cara mengenal makhraj tiap-tiap huruf dalam
praktek,yaitu:Memahami posisi organ-organ mulut,mulai dari perut
bibir bagian luar terus ke bagian dalam mulut sampai tenggorokan
paling bawah,dengan pemahaman yang baik dan benar.Memahami
makhraj huruf secara teori sesuai kaidah yang berlaku dalam ilmu
Tajwid.Huruf yang ingin diketahui makhrajnya terlebih dahulu
dimatikan atau ditasydidkan,lalu huruf sebelumnya di beri huruf hidup
dengan harakat yang manapun,kemudian diucapkan dan diperhatikan
dengan cermat,dimana suara itu putusmaka disitulah makhrajnya.
Mempelajari makhrijul huruf berikut ini hendaknya
dilaksanakan dalam bentuk teori dan praktek bagi tiap-tiap
huruf,sehingga huruf itu betul-betul berada pada posisi makhraj yang
benar.
Lima bagian Makhrarijul Huruf adalah:
1) Syafatain

Syafatain adalah makhraj huruf yang terletak di bagian dua bibir


atas dan bawah,yaitu:
Huruf Mim, yaitu pada dua perut bibir sebelah
luar,dengan terkatup rapat.Bacalah materi latihan berikut ini
dengan benar sesuai makhrajnya.
‫ما ما و لممن من الممن ممىما ممما‬
Huruf Ba’, yaitu pada dua perut bibir sebelah
dallam,dengan terkatup rapat.Bacalah materi latihan berikut ini
dengan benar sesuai makhrajnya.
‫بابا بلبن من المبن مبيبا بببا‬
Huruf Waw, yaitu antara dua bibir(antara bibir atas dan
bawah),agak merenggang.Bacalah materi latihan berikut ini
dengan benar sesuai dengan makhrajnya.
‫واواولوون من المون ووىوا وووا‬
Huruf Fa’, yaitu pada perut bibir bawah dengan ujung
gigi atas.Bacalah materi latihan berikut ini dengan benar sesuai
makhrajnya.
‫فافا ولففن من المفن ففيفا فففا‬
2) Lisan
Lisan adalah makhraj huruf yang terletak dibagian lidah,yaitu:
1. Ujung lidah dengan gigi atas,yaitu huruf ‫ ظ ذ ث‬Bacalah
materi latihan berikut ini dengan benar sesuai makhrajnya.
‫ثاثا ولثثن من المثن ثثيثا ثثثا‬
‫ذاذا ولذذن من المذن ذذيذا ذذذا‬
‫ظاظا ولظظظن من المظن ظظيظا ظظظا‬
2. Ujung lidah dengan urat gigi atas,yaitu huruf ‫ ط د ت‬Bacalah
materi latihan berikut ini dengan benar sesuai makhrajnya.
‫طاطا ولططن من المطن مطىطا طططا‬
‫داداولددن من المدن مدىدا د د دا‬
‫تاتاولتتن من المتن متىتاتتتا‬
3. Ujung lidah dengan papan urat gigi atas.Yang dimaksud
dengan “papan urat gigi” adalah bengkak disebelah atas urat
gigi atas.Hurufnya adalah ‫ ص ز س‬Bacalah materi latihan
berikut ini dengan benar sesuai makhrajnya.
‫صاصاولصصن من المصن مصىصا‬
‫ساسا ولسسن من المسن مسيسا سسسا‬
‫زازاولززن من المزن مزىزا زززا‬
4. Antara ujung lidah dan kepala lidah-yaitu sedikit dimuka
kepala lidah dan sedikit di belakang ujung lidah- dengan
papan urat gigi atas.Yang dimaksud dengan”kepala
lidah”adalah sebelum ujung lidah. Hurufnya adalah ‫ن‬
Bacalah materi latihan berikut ini dengan benar sesuai dgn
makhrajnya.
‫نا ناولنن من المن ننينا نننا‬
5. Di dekat makhraj huruf ‫ ن‬dan sekitar agak ke dalam,yaitu
huruf ‫ ر‬Bacalah materi latihan berikut ini dengan benar
sesuai makhrajnya.
‫رارولران من المرن رريرارررا‬
6. Kepala lidah dengan papan urat gigi atas, yaitu huruf ‫ل‬
Bacalah materi latihan berikut ini dengan benar sesuai
makhrajnya.
‫الالولللن من الملن لليال للال‬
7. Pertengahan lidah dengan langit-langit mulut, yaitu huruf‫ي ج‬
‫ ش‬Bacalah materi latihan berikut ini dengan benar sesuai
makhrajnya.
‫يا ياوليين من المين ييييا يييا‬
‫جاجاولججن من المجن ججيجا جججا‬
‫شاشا ولششن من المشن ششيشا شششا‬
8. Sedikit dimuka pangkal lidah dengan langit mulut, yaitu
huruf ‫ك‬Bacalah materi latihan berikut ini dengan benar
sesuai makhrajnya.
‫كا كا ولككن من المكن ككيكا كككا‬
9. Pangkal lidah dengan langit-langit mulut, yaitu huruf‫ق‬
Bacalah materi latihan ini dengan benar sesuai makhrajnya.
‫قاقاولققن من المقن ققيقا قققا‬
10. Tapi pangkal lidah dengan geraham kiri atau kanan
memanjang sampai ke depan, yaitu huruf Bacalah materi
latihan berikut ini dengan benar sesuai makhrajnya.
‫ضاضا ولضضن من المضن ضضيضا ضضضا‬

3) Halq
Halq yaitu makhaj huruf yang terletak di tenggorokan, yaitu :
a) Ujung tenggorokan atas, yaitu huruf‫ غ خ‬Bacalah materi latihan
berikut ini dengan benar sesuai makhrajnya.
‫غاغا ولغغن من المغن غغيغا غغغا‬
‫جاجا ولججن من المخن خخيخا خخخا‬
b) Pertengahan tenggorokan, yaitu huruf‫ ع ح‬Bacalah materi latihan
berikut ini dengan benar sesuai makhrajnya.
‫عاعا ولععن من المعن ععيعا عععا‬
‫حاحا و لححن من المحن ححيحا حححا‬
c) Pangkal tenggorokan bawah, yaitu huruf ‫ ه ء‬Bacalah materi
latihan berikut ini dengan benar sesuai makhrajnya.
‫هاها ولههن من المهن ههيها ههها‬
‫اء ولئئن من المؤن ائيئا ااءا‬
4) Jauf
JAUF adalah makhraj yang terletak di rongga mulut, yaitu
huruf-huruf Mad ketika berfungsi sebagai tanda bacaan panjang,
yaitu:
ALIF sebelumnya ada FATHAH Bacalah materi latihan berikut
ini dengan benar sesuai makhrajnya.
‫با تا ثا جا حا خا دا ذا را زا‬
YA’ MATI sebelumnya ada KASRAH Bacalah materi latihan
berikut ini dengan benar sesuai makhrajnya.
‫سي شي صي ضي طي ظي عي غي في قي‬
WAW MATI sebelumnya ada DHAMAH Bacalah materi latihan
berikut ini dengan benar sesuai makhrajnya.
‫كو لو مو نو وو هو ئو يو بو تو‬
5) Khaisyum
Al-khaisyum adalah makhraj huruf yang terletak di pangkal
hiding, yaitu semua bunyi dengung. Misalnya, Nun atau Mim
bertasydid{ ‫ } م _ ن‬Contoh : ‫انما _ ثم‬
*Pangkal hidung (Khaisyum) sebenarnya bukanlah makhraj
hirif. Akan tetapi karena ada hubungannya dengan huruf, maka
disebut juga dengan makhraj. Dan perlu diketahui, bahwa
sesungguhnya semua bunyi huruf tidak boleh dikeluarkan dari
atau melalui hidung.
‫‪BAB III‬‬
‫‪CARA MEMBACA TA’AWWUDZ, BASMALLAH DAN‬‬
‫‪AWAL SURAT‬‬

‫‪Lafadzh Ta’awwudz adalah :‬‬

‫اعوذ باهلل من الشيطان الرجيم‬


‫اعوذ باهلل من الشيطان‬
‫اعوذ باهلل السميع العليم من الشيطان الرجيم‬
‫اعوذ باهلل السميع العليم من الشيطان الرجيم من همزه ونفثه ونفخه‬
‫اعوذ باهلل العظيم من الشيطان الرجيم‬
‫اعوذ باهلل العظيم السميع العليم من الشيطان الرجيم‬
‫اعوذ باهلل العظيم من الشيطان الرجيم انه هو السميع العليم‬
‫اعوذ باهلل العظيم بوجه الكريم وسلطانه القديم من الشيطان الرجيم‬

‫‪Lafazh basmalaha adalah :‬‬


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

‫‪Adapun cara membaca Ta’awwudz, Basmalah dan awal surat‬‬


‫‪ada 4 (empat) macam :‬‬
‫‪1. Bacaan Ta’awwudz, Basmallah dan awal surat masing-masing‬‬
‫‪diputuskan (terpisah). Seperti :‬‬

‫اعوذ باهلل من الشيطان الرجيم‬


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
‫قل هو هللا احد‬
2. Bacaan Ta’awwudz, Basmallah dan awal surat masing-masing
disambungkan (diwasholkan). Seperti :

‫اعوذ باهلل من الشيطان الرجيم بسم هللا الرحمن الرحيم قل هو هللا احد‬

3. Bacaan Ta’awwudz dihentikan, dan Basmallah disambung


dengan awal surat. Seperti :

‫اعوذ باهلل من الشيطان الرجيم‬


‫بسم هللا الرحمن الرحيم قل هو هللا احد‬

4. Bacaan Ta’awwudz dan Basmallah disambung sedang awal


surat tidak. Seperti :

‫اعوذ باهلل من الشيطان الرجيم بسم هللا الرحمن الرحيم‬


‫قل هو هللا احد‬

BAB IV
CARA MEMBACA BASMALLAH

Adapun cara membaca basmallah ada 4 macam, 3 macam diantaranya


hukumnya boleh dan satu macam lagi terlarang.
Dan tiga macam yang diperbolehkan adalah :
1. Bacaan basmallah tidak disambung/berhenti pada akhir surat
pertama demikian pula awal surat yang kedua tidak disambung
dengan basmallah, maksudnya akhir surat pertama, basmallah
dan awal surat kedua masing-masing terpisah.

‫من الجنة و الناس‬


‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
‫الخ‬....‫قل اعوذ برب الفلق‬

2. Membaca akhir surat pertama secara terpisah, kemudian


membaca basmallah dan awal surat kedua secara sambung
(washol), maksudnya berhenti setelah membaca ayat terakhir
pada surat pertama, kemudian membaca basmallah disambung
dengan awal surat kedua. Seperti :

‫من الجنة و الناس‬


‫الخ‬....‫بسم هللا الرحمن الرحيم قل اعوذ برب الفلق‬

3. Membaca akhir surat pertama, basmallah dan awal surat kedua


secara disambung seluruhnya.

‫الخ‬....‫من الجنة والناس بسم هللا الرحمن الرحيم قل اعوذ برب الفلق‬

4. Adapun yang dilarang adalah membaca akhir surat pertama


disambung dengan basmallah, kemudian berhenti, lalu membaca
awal surat yang kedua. Hal ini dilarang karena dikhawatirkan
muncul anggapan bahwa basmallah merupakan akhir surat
pertama.

‫من الجنة و الناس بسم هللا الرحمن الرحيم‬


(disambung)
‫الخ‬....‫قل اعوذ برب الفلق‬
BAB V
HUKUM BACAAN ALIF-LAM
Hukum bacaan alif-lam (AL) terbagi 2 (dua), yaitu: Al-Qomariyyah dan
Al-Syamsiyyah.
1. Al-Qomariyyah
Al-Qomariyyah adalah bila setelah alif-lam (AL)
terdapat salah satu dari hutuf-huruf qomariyyah, maka “AL”
tersebut dibaca secara jelas/terang bunyinya (Izh-har
Qomariyyah). Adapun huruf-huruf Qomariyyah ada 14 yang
terangkum dalam kalimat :

‫ابغ حجك وخف عقيمه‬


Contoh-contoh bacaan Al-Qomariyyah :
‫الفيل‬ ‫االول‬
‫البر القران‬
‫الحمد الملك‬
‫العلم الهداية‬
‫اليوم‬ ‫الغاشية‬
Alif-lam Qomariyyah bila berada di p[ermulaan kalimat
(ayat), maka dibaca jelas “AL” nya sebagaimana contoh diatas.
Namun apabila Alif-lam Qomariyyah berada ditengah kalimat
maka hamzah washolnya tidak dibaca, yang dibaca hanya
lamnya saja. (Alif tidak pernah menerima baris, selalu dalam
keadaan mati).
Contoh :
‫القران الكريم‬
‫الملك الحق المبين‬

2. Al-Syamsiyyah
Al-Syamsiyyah adalah bila setelah alif-lam (AL)
terdapat salah satu dari huruf-huruf syamsiyyah, maka “AL”
tersebut tidak dibaca tetapi langsung dipadukan dengan huruf
syamsiyyah setelahnya, biasanya huruf setelah “AL”
Syamsiyyah diberi tanda tasydid/syaddah. Huruf-huruf
Qomariyyah ada 14 yang menjadi awal setiap kata dalam
kalimat berikut :
Contoh-contoh bacaan Al-Syamsiyyah :

‫التوبة الشمس‬ ‫الليل‬ ‫الزينة‬


‫الصمد‬ ‫الثلث‬ ‫النعمة‬ ‫السماء‬
‫الضحى‬ ‫الدنيا‬ ‫الظالم‬ ‫الرحمن‬
‫الذكر الطريق‬

Alif-lam Syamsiyyah baik berada di permulaan kata/ayat


atau dalam rangkaian beberapa kata, lamnya tidak dibaca, tetapi
dipadukan dengan huruf-huruf syamsiyyah si depannya (yang
bertanda tasydid). Contoh :

‫النفس بالنفس‬ ‫السن بالسن‬


BAB VI
HUKUM BACAAN NUN MATI DAN TANWIN

Yaitu apabila ada nun mati atau tanwin { } jika bertemu


dengan salah satu huruf hijaiyyah,hukum bacaannya ada 5 macam,yaitu:
1) Izh-har
2) Idghom
a) Bi ghunnah
b) Idghom bila ghunnah
3) Ikhfa
4) Iqlab

Iqlab Ikhfa Idghom Izhar


‫ب‬ ‫تثجدذزسش‬ ‫رلمنوى‬ ‫أحخعغه‬
‫صضطظفق‬
‫ك‬

1. Izh-har
Izhar artinya jelas,yakni menyatakan bacaan nun mati dan
tanwin dengan jelas(suara “N”nya),tidak samar dan tidak
berdengung(suara yang keluar dari hidung).Huruf-huruf
IZH-HAR itu ada enam yang dinamakan”huruf
halqi”sehingga hukum bacaanya disebut IZH-HAR
KHALQI,yaitu
‫الهمزة الهاء العين الحاء الخاء الغىن‬

Contoh bacaan IZH-HAR karna Nun mati


Nun mati dalam 2 Nun mati dalam
kata satu kata
‫من آمن‬ ‫ينئون‬

‫ان هو‬ ‫ينهون‬

‫من علم‬ ‫ينعق‬

‫من حسنت‬ ‫ينحتون‬

‫من غل‬ ‫فسينغضون‬

‫من خير‬ ‫والمنخنقة‬

Contoh bacaan IZH-HAR karena tanwin

‫سمىع عليم‬ ‫كل آمن‬


‫عزيز حكىم‬ ‫سالم هي‬

‫ذرة خىرا‬ ‫عليم حكىم‬

2. Idgham bighunnah ( Dilebur Dengan Disertai Dengung )


Idghom Bighunnah ( Dilebur Dengan Disertai Dengung )
Yaitu memasukan/meleburkan huruf nun mati atau tanwin
kedalam huruf sesudahnya dengan disertai dengung, jika
bertemu dengan salah satu huruf yang empat, yaitu: ‫ي‬,‫و‬,‫م‬,‫ن‬
lihat contoh berikut :

‫إن يقولوا‬ ‫لقوم يؤمنون‬


‫لن تدعوا‬ ‫حطة نغفر لكم‬
‫من ملجئ‬ ‫هدا من‬
‫من ورائهم‬ ‫هدى ورحمة‬

3. Idghom Bilaghunnah
Yaitu memasukan/meleburkan ururf nun mati atau
tanwin kedalam huruf sesudahnya tanpa disertai
dengung, jika bertemu huruf lam atau ra ( ‫ل‬,‫) ر‬
Ketika membaca bacaan idghom bilaghunnah tidak
boleh ditahan.
Contoh :
‫يبين لنا‬ ‫هدى للمتقين‬
‫من ربهم‬ ‫غفور رحيم‬

Hukum bacaan idghom terjadi hanya bila nun mati atau


huruf idghom terdapat dalm dua kata yang terpisah, dan
bila nun mati dan huruf idghom terdapat dalam satu kata,
maka cara membacanya harus jelas suara “N” nya ( Izh-
har Mutlaq ) Contoh :

Bun- ‫صنوان‬ ‫قنوان‬ ‫بنيان‬

4. Ikhfa
Ikhfa artinya menyamarkan, yaitu menyamarkan suara
nun mati atau tanwin ( antara suara “N” atau “NG” )
sehingga menimbulkan suara berdengung dihidung bila
bertemu salah satu dari huruf-huruf ikhfa. Bacaan ikhfa
harus ditahan selama satu alif atau dua harokat. Adapun
huruf ikhfa ada 15, yaitu :
‫تثجدذزسشصضطظفقك‬
Contoh :
‫قوما صا لحين‬ ‫من تحتها‬
‫مسفرة ضا حكة‬ ‫ماء ثجاجا‬
‫وما ينطق‬ ‫أنجينا كم‬
‫عن ظهورهم‬ ‫قنوان دانية‬
‫عمي فهم‬ ‫من ذالذي‬
‫رزقا قالوا‬ ‫يومئذ زرقا‬
‫من كان يرجوا‬ ‫إن اإلنسان‬
‫عذاب شديد‬

5. Iqlab
Iqlab artinya mengganti/menukar/membalikan, yakni
menukar/mengganti bacaan nun mati atau tanwin
menjadi suara “ M” dengan berdengung ketika bertemu
dengan huruf ba. Bacaan iqlab harus ditahan selama satu
alif atau dua harokat.

Contoh:
BAB VII
HUKUM IDHGHOM
A. Definisi Idghom
Idghom menurut bahasa/etimologi adalah memasukan sesuatu pada
sesuatu .Idghom menurut istilah/terminologi adalah bercampurnya dua
huruf yang sama (yang pertama mati/sukun yang kedua hidup),baik
huruf itu semisal,sejenis atau berdekatan makhorijul huruf dan sifatnya
sehingga kedua huruf tersebut seperti satu huruf yang bertasydid.
B. Pembagian idgham
Menurut itifaq ulama qurra’, idghom ini (Idghomnya semua huruf
hijaiyyah yang dilihat dari makhraj dan sifatnya huruf) dibagi menjadi
tiga yaitu :
1. Idgham Mutamatsilain
2. Idgham Mutaqoribain
3. Idghom Mutajanisain

1. Idghom Mutamatsilain
Yaitu apabila ada dua huruf yang sama baik makhroj dan sifatnya
seperti ba’ mati bertemu denganba’ atau dal mati bertemu dengan dal,
maka harus diidghomkan menurut kesepakatan ulama’ Qurro’, baik
bertemunya dalam satu kalimat atau lain kalimat.
‫ يوجهه‬,‫يغتب بعضكم‬
Yang demikian itu terkecuali huruf mad yaitu ya’ mati bertemu dengan
ya’ jatuh setelah kasroh dan wawu mati jatuh setelah dhommah bertemu
dengan wawu, sebagaimana kesepakatan ulama qurro’. Hal ini
dikarenakan agar sifat huruf mad itu masih tetap dan tidak hilang.
Contoh :
‫ قالوا وهم‬,‫في يوم‬
2. Idghom Mutajanisain
Apabila ada dua huruf yang sama makhrojnya akan tetapi berbeda
sifatnya. Seperti dal bertemu ta’, ta’ bertemu dal dan sebagainya.
Contoh :
‫ اثقلت دعوهللا‬,‫ قدتبين‬,‫يلهث ذلك‬
Adapun kalimat‫ا‬ºººº‫ اركب معن‬menurut lmam Hafs’an ‘Ashim cara
membacanya harus diidghomkan dan disertai dengan dengung,
sedangkan lafazh ‫بسطت‬dibaca dengan idghom Naqish. Yaitu sifat huruf
tho’ (Isti’la’) Masih tetep tampak.
3. Idghom Mutaqoribaini
Apabila ada dua huruf yang berdekatan baik makhrojnya maupun
sifatnya.
Contoh : ‫ الم نخلقكم‬,‫قل رب‬

Keterangan :
a) Semua bacaan idghom sebagaimana tersebut diatas degan
riwayat Hafs’an Ashim, huruf yang di idghomkan harus huruf
yang sukun disebut idghom shogir. Maka apabila huruf yang di
idghomkan adalah huruf yang hidup disebut idghom kabir.
Contoh :‫ فعل ربك‬,‫ فيه هدى‬,‫كيف فعل‬
b) Menurut imam Hafs’an Ashim sebagaimana disebutkan pada
kitab jazariyah, bahwa apabila semua huruf yang diidghomkan
terdiri dari huruf isti’la’{ ‫ } ضغط قظ خص‬maka harus dibaca
idghom Naqis.
Contoh :‫ بسطت‬,‫تخلقكم‬
c) Idghom Mutajanisain/Mutamatsilain/Mutaqoribain apabila
mudghomnya huruf dal, maka hanya masuk pada huruf dal atau
ta’.
Contoh : ‫ ابد تم‬,‫لقد دخل‬
BAB VIII
HUKUM MIM MATI

Apabila ada mim yang mati dan bertemu dengan salah satu
huruf hijaiyyah,maka akan mempunyai tiga hukum bacaan yaitu:
1) Idghom Mimy
2) Ikhfa Syafawi
3) Idzhar Syafawi
1. Idghom Mimy
Apabila ada mim yang mati bertemu dengan huruf mim(‫ )م‬Cara
membacanya: mim pertama yang mati dimasukkan pada mim
yang kedua dengan disertai suara dengung(ghunnah).Dinamakan
mimy karena masuknya mim sukun pada mim.Idghom ini juga
dinamakan idghom mutamatsilain”dua huruf yang
sama”.contoh:
‫ولكم ما في اْالرض لهم ما يشاء‬

2. Ikhfa’ Syafawi
Apabila ada mim mati yang bertemu dengan huruf ‫ب‬
Contoh:‫و هم با اْال خرة‬
Cara membaca atau melafadhkannya sewaktu mendengungkan
mim sukun sudah menempati makhrojnya huruf ba’.Dinamakan
syafawi karena tempat keluarnya huruf ba’ dan mim itu adalah
pada dua bibir.
3. Idhar Syafawi
Apabila ada mim yang mati bertemu dengan semua huruf
hijaiyyah selain huruf idghom mimy dan ikhfa’ syafawi(mim
dan ba’),baik dalam satu kalimat atau dilain kalimat.
Cara membacanya,mim yang mati harus dibaca dengan suara
jelas atau terang terutama huruf itu adalah fa’ dan wawu sebab
kedua huruf itu tempat keluarnya sama-sama berada dibibir.
Contoh: ‫هم فيها خالدون‬
BAB IX
HUKUM MIM DAN NUN BERTASYDID
Adapun mim dan nun bertasydid itu dibaca dengan berdengung
di hidung selama satu-satu setengan alif atau dua-tiga harokat. Hukum
bacaan ini disebut WAJIBUL GUNNAH/ TAJIBUL GUNNAH.
Contoh bacaan gunnah

Contoh dari isim Contoh dari af’al Contoh dari huruf


‫من الجنة‬ ‫يمنون‬. ‫ لكن‬.‫ ان‬.‫ان‬
‫والناس‬ ‫لقد من هللا‬
‫محمد رسول هللا‬ ‫همت به‬ ‫ ثم اليه ترجعون‬.‫فلما‬
‫وهم بها‬

BAB X
HUKUM MAD
Pengertian mad
Menurut bahasa adalah tambahan, menurut istilah adalah
memanjangkan suara bacaan pada huruf mad. Huruf mad itu ada tiga
yaitu
1. ‫ (ا‬Alif sukun ) yang huruf sebelumnya berharkat
dhommah.Contoh : ‫قال‬
2. ‫ (و‬Wau sukun ) yang dhuruf sebelumya berharkat
fathah.Contoh :‫يقول‬
3. ‫ (ي‬Ya’ sukun ) yang huruf sebelumya berharkat
kasroh.Contoh :‫قيل‬

A. Mad ashli / Mad thobi’i


Mad Ashli / Mad thobi’I terjadi apabila :

 Huruf berbaris fathah bertemu dengan alif


 Huruf berbaris kasroh bertemu dengan wawu mati
 Huruf berbarid dhommah bertemu dengan ya mati

Panjangnya adalah 1 alif atau dua harokat, contoh :


‫ الذين يؤمنون بالغيب ويقيمون الصالة‬.‫ هدى للمتقين‬. ‫ذلك الكتاب الريب فيه‬.....
B. Mad far’i
Adapun jenis mad far’I ini terdiri dari 13 macam, yaitu :

1) Mad Wajib Muttasil


Yaitu setiap mad thobi’I bertemu dengan hamzah dalam satu
kata. Panjangnya adalah 5 harokat atau 2,5 alif. (Harokat =
ketukan/panjang setiap suara) Contoh :
‫ نائمون وهم‬, ‫ خير النساء‬, ‫ماءمن‬

2) Mad Jaiz Munfasil


Yaitu setiap mad thobi’I bertemu dengan hamzah dalam kata
yang berbeda. Panjangnya adalah 2,4 atau 6 harokat (1,2 atau 3
alif). Contoh :
‫لبثين فيها احقابا‬.

3) Mad Aridh Lisukuun


Yaitu setiap mad thobi’I bertemu dengan huruf hidup dalam satu
kalimat dan dibaca waqof (berhenti). Panjangnya adalah 2,4,
atau 6 harokat (1,2, atau 3 alif). Apabila tidak dibaca waqof,
maka hukumnya kembali seperti mad thobi’i. Contoh :
‫الحمد هلل رب العالمين‬.
‫عم يبساءلون‬.

4) Mad Badal
Yaitu mad pengganti huruf hamzah di awal kata. Lambang mad
badal ini biasanya berupa tanda baris atau kasroh tegak.
Panjangnya adalah 2 harokat (1 alif) Contoh:
‫امن باهلل \ واثر الحيوة الدنيا‬

5) Mad ‘Iwad
Yaitu mad yang terjadi apabila pada akhir kalimat terdapat huruf
yang berbaris fathatain dan dibaca waqof. Panjangnya 2 harokat
(1 alif). Contoh :
‫الم نجعل االرض مهدا‬
‫والنزعت غرقا‬
‫والجبال اوتادا‬
6) Mad Lazim Kalimi Mutsaqqol
Yaitu bila mad thobi’I bertemu dengan huruf yang bertasydid.
Panjangnya adalah 6 harokat (3 alif). Contoh :
‫من دابة \ الحاقة \ وال الضالين‬.

7) Mad Lazim Kalimi Mukhoffaf


Yaitu bila mad thobi’I bertemu dengan huruf sukun atau mati.
Panjangnya adalah 6 harokat (3 alif). Contoh :
‫االن‬

8) Mad Lazim Harfi Mutsaqqol


Mad ini terjadi pada awal surat dalam al-qur’an. Huruf mad ini
ada delapan, Yaitu :
‫نقص عسلكم‬
‫الم \المر \طسم‬
9) Mad Lazim Harfi Mukhoffaf
Mad ni juga terjadi hanya pada awal surat dalam al-qur’an.
Huruf mad ini ada lima, Yaitu :
‫حي طهر‬
Panjangnya adalah 2 harokat, contoh :
‫يسى \ طه \ حم \ طسم‬

10) Mad Layyin


Mad ini terjadi bila, Huruf berbaris fathah bertemu dengan
wawu mati atau ya mati, kemudian terdapat huruf lain yang juga
mempunyai baris. Mad ini terjafi di akhir kalimat yang dibaca
waqof (berhenti). Panjang mad ini adalah 2-6 harokat (1-3 alif).
Contoh :
‫من خوف \ هذا اليت‬

11) Mad Shilah


Mad ini terjadi pada huruf “ha” di akhir kata yang merupakan
dhomir muzdakkar mufrod lilghoib (kata ganti orang ke-3 laki-
laki). Syarat yang harus ada dalam mad ini adalah bahwa huruf
sebelum dan sesudah “ha” dhomir harus berbaris hidup dan
bukan mati/sukun.
Mad Shilah terbagi 2, yaitu :
 Mad Shilah Qashirih
Terjadi bila setelah “ha” dhomir terdapat huruf selain
hamzah. Dan biasanya mad ini dilambangkan dengan
baris fathah tegak, kasroh tegak, atau dhommah terbalik
pada huruf “ha” dhomir. Panjangnya adalah 2 harokat (1
alif).
Contoh :
‫انه كان توابا‬
‫واليئوده حفظهما‬

 Mad Shilah Thowillah


Terjadi bila setelah “ha” dhomir terdapat huruf hamzah.
Panjangnya adala 2-5 harokat (1-2,5 alif). Contoh :
‫ماله اذا تردى \ ان ماله اخلده‬

12) Mad Farqu


Terjadi bila mad badal bertemu dengan huruf yang bertasydid
dan untuk membedakan antara kalimat istifham (pertanyaan)
dengan sebutan/berita. Panjangnya 6 harokat. Contoh :
‫قل الذكرين \ قل هللا‬

13) Mad Tamkin


Terjadi bila 2 buah huruf ya bertemu dalam satu kalimat, dimana
yang pertama berbaris kasroh dan bertasydid dan ya kedua
berbaris sukun/mati. Panjangnya 2-6 harokat (1-3 alif). Contoh :
‫واذا حييتم بتحية \ واالميين \ والنبيين‬

BAB XI
HUKUM TAFKHIM DAN TARQIQ

A. Definisi
Tafkhim ( ( ‫تفخيم‬Merupakan masdar dari fakhkhama) ( ‫فخم‬yang
berarti menebalkan. Sedang yang dimaksud dengan bacaan tafkhim
adalah menyembunyikan huruf-huruf tertentu dengan suara atau
bacaan tebal.
Pada pengertian itu dapat disimpulkan, bahwa bacaan-bacaan
tefkhim itu menebalkan huruf tertentu dengan cara mengucapkan
huruf tertentu dengan cara mengucapkan huruf di bibir (mulut)
dengan manjorokkan ke depan (bahasa jawa mecucu), bacaan
tafkhim kadang-kadang disebut sebagai isim maf’ul mufakhkhamah
‫)مفخمة‬
Tarqiq (‫ق‬ºº‫)ترقي‬merupakan bentuk masdar dari roqqoqo (‫ق‬ºº‫)رق‬
yang berarti menipiskan. Sedang yang dimaksud dengan bacaan
tarqiq adalah menyembunyikan huruf-huruf tertentu dengan suara
atau bacaan tipis.
Pada pengertian itu tampak, bahwa tarqiq menghendaki adanya
bacaan yang tipis dengan cara mengucapkan huruf di bibir (mulut)
agak mundur sedikit dan tampak agak meringkis. Bacaan tarqiq
kadang-kadang disebut sebagai isis maf’ulnya, yakni muraqqoqoh (
‫) مرققة‬
B. Tafkhim
Huruf hijaiyah yang wajib dibaca tafkhim terdapat tujuh huruf, yaitu
isti’la yang berkumpul pada kalimat :
‫خص ضغط قظ‬
Kesemuanya harus dibaca tebal. Contoh :
‫ فالحق اقول‬,‫ والطيبون‬,‫ فضلنا بعضهم‬,‫ غاسق‬,‫ والصافات‬,‫ادخلوها‬
Selain ketujuh hururf tersebut harus dibaca tarqiq. Kecuali huruf
lam dan ra, yang mempunyai ketentuan sendiri.
a) Pertama, hururf lam tetap dibaca tafkhim jika berada pada lafal
jalalah ( ‫ ) لفظ الجاللة‬, Yakni lam yang terdapat pada lafal dengan
syarat agar lam itu didahului tanda baca fathah atau dhomah.
Contoh :
‫ شهد هللا‬,‫ سبحان اللة‬,‫ سالم هللا‬,‫صالة هللا‬.

b) Kedua, ra wajib dibaca tafkhim (tebal) jika, (lihat tabel)

Tafkhim huruf ro
Ra bertanda baca fathah. ‫ الفقراء‬,‫ الرحيم‬,‫ حشرة‬,‫رحمة هللا‬
Ra bertanda baca dammah ‫ رفعت‬,‫ اذكروا هللا‬,‫ كفروا‬,‫االخيار‬
Ra bertanda sukun (mati), ‫ قرية‬,‫ مريم‬,‫ نرزقكم‬,‫مر حبا‬
sedang huruf dibelakangnya
berupa huruf yang difathah
Ra bertanda sukun, sedang ‫ حرمة‬,‫ عريانا‬,‫ قربة‬,‫ذرية‬
huruf sebelumya berupa huruf
yang didammah
Ra yang bertanda baca sukun, ‫ امارتابوا‬,‫ ارجعوا‬,‫ ارحم‬,‫ارجعي‬
sedang hururf di belakangnya
berupa huruf tang di kasrah,
namun kasrah ini buakn asli
Ra bertanda baca sukun, ‫ قرطاس‬,‫ لبامرصاد‬,‫ فرقة‬,‫يرضاه‬
sedang huruf sebelumnya
berharkat kasrah asli dan
sesudah ra bertemu dengan
huruf isti’la yang terdapat
tujuh huruf yang terkumpul
pada kalimat :

C. Tarqiq

a) Pertama, huruf lam dibaca tarqiq (tipis), jika hururf lam berada
dalam lam jalalah yang didahului huruf yang bertanda baca
kasrah. Contoh :
‫ بسم هللا‬,‫ من عند هللا‬,‫ باهلل‬,‫الحمدهلل‬
Semua lam yang tidak berada pada lafal jalalah sebagaimana
dijelaskan di atas, maka harus dibaca tarqiq (tipis). Contoh :
‫ كاللوتعلمون علم اليقين‬,‫ من العلم‬,‫ الى االبل‬,‫ليعلمون‬

b) Kedua, huruf ra wajb dibaca tarqiq (tipis) jika, (lihat tabel)

Ro berbarid kasroh atau ‫ كريم‬,‫من خير‬


kasrotaini
Ro mati/sukun disahului huruf ‫ فرعون‬,‫فبشرهم‬
berbaris kasroh
Ro yang berbaris fathah, ‫ الفجر‬,‫مقتدر‬
dhommah/dhommatain, atau
kasroh/kasrotain dia akhir
kalimat/ayat yang diwaqofkan
(berhenti) yang didahului huruf
berbaris kasroh.
Ro bertanda hidup ‫ بصير‬,‫قدير‬
(kasroh/kasrotain atau
dhomma/dhommatain) yang
didahului oleh huruf ya
mati/sukun dan diwaqofkan
(berhenti).
Ro di akhir kalimat yang berbaris ‫السحر‬
fathah, dhommah/dhommatain,
atau kasroh/kasrotain di akhir
kalimat/ayat yang di waqofkan
(berhenti) didahului huruf selain
huruf ‘ya’ yang berbaris
mati/sukun dan didahului lagi
huruf berbaris kasroh.

BAB XII
QOLQOLAH
Qolqolah yaitu suatu hukum bacaan di maan suara dari huruf yang
mati/sukun terengar kembali atau muncul suara rangkap. Huruf
Qolqolah ada 5, yaitu :
Qolqolah terbagi menjadi dua macam, yaitu :
‫قطب جد‬
1. Qolqolah Sughro
Terjadi apabila huruf qolqolah berbaris mati/sukun asli, dan
umumnya berada di tengah kata.
Contoh :
‫يطمعون \ يقبل \ اذعون‬
2. Qolqolah Kubro
Terjadi apabila huruf qolqolah berbaris hidup
(fathah,kasroh,dhommah) di akhir kemudian dimatikan karena
diwaqofkan.
Contoh :
‫وتب \ لشديد \ محيط‬

BAB XIII
QIROAH GHORIBAH
Di antara bacaan yang asing dan sulit dalam al-qur’an menurut bacaan
imam hafsh adalah sebagai berikut :
1. Membaca panjang pada saat waqf (berhenti) dan membaca pendek
pada saat washal (meneruskan) pada lafadz-lafadz, berikut :
a. Lafadz yang berarti “saya” baik huruf sesudahnya hamzah
berharakat fathah seperti, dhammah seperti, atau kasrah
seperti, maupun huruf sesudahnya bukan berupa hamzah,
seperti :‫أالحقاف‬: ‫و ما أنااال نذير مبين‬:
b. Lafadz pada firman alloh:‫لكن هو هللا ربي‬
‫اْالحزاب‬:‫وتظنون باهللا الظنونا‬: lafadz l ‫الكهف‬:
) :‫االحزاب‬:‫فأ ضلونا (وأطعنا الرسوال‬
(‫االحزاب‬:‫سال سال و أغالال السبيال‬: )
c. Untuk lafadz(‫)قواريرا‬yang terulang 2 kali pada ayat 15-16
surat Ad-Dahr,maka untuk (‫)قواريرا‬yang pertama dibaca
panjang apalagi waqf dan dibaca pendek apabila
washal,sedangkan untuk (‫)قواريرا‬yang kedua dibaca pendek
apabila washal dan dibaca sukun apabila waqf.
2. Membaca Tashil pada hamzah(‫)ء‬lafadz ‫فصلت‬:‫أأعجمى وعربي‬:
Tashil yaitu membaca antara Hamzah(‫ )ء‬dengan alif(‫ز)أ‬
3. Membaca Imalah pada lafadz ‫هود‬:‫مجريها و مرساها‬: Imalah yaitu
memiringkan bacaan antara fathah dan kasrah,sehingga berbunyi
seperti”e” dalam ejaan bahasa indonesia.
4. Membaca Isymam pada Nun (‫)ن‬lafadz:١١ :‫ىوسف‬: ‫ ال تأمنا‬isymam
yaitu memonyongkan bibir tanpa mengatupkannya pada saat
membaca huruf sukun.
5. Diperbolehkan membaca fathah atau dhammah pada lapadz (
‫ )ضعف‬dan(‫)ضعفا‬pada firman Allah Swt: ‫هللا الذي خلقكم من ضعف ثم‬
٥٤:‫الروم‬: ‫جعل من بعد ضعف قوة ثم جعل من بعد قوة ضعفا و شيبة‬
6. Membaca panjang huruf (‫)ه‬pada lafdz٦٩:‫ويخلد فيه مهانا(الفرقان‬
7. Membaca dengan huruf Sin(‫)س‬pada huruf
-Shad (‫)ص‬Lafadz(٢٤٥:‫البقرة‬:‫و هللا يقبد و ىبصط‬
-Dan lafadz (٦٩:‫االعراف‬:‫وزادكم في الخلق بصطة‬
- Dan boleh dibaca dengan Sin atau Shad pada lafadz ( ‫أم هم‬
٣٧:‫الطور‬:‫المصيطرون‬Dan hanya dibaca dengan huruf Shad pada
lafadz:٢٢:‫الغاشية‬:‫لست عليهم بمصىطر‬
8. Membaca Saktah yaitu diam sejenak sekedar 2 harakat tanpa
mengambl nafas,pada lafadz-lafadz berikut:
a. Lafadz۱:‫الكهف‬:‫ولم يجعل له عوجاۜ قيما‬
b. Lafadz۵٢:‫يس‬:‫من مرقدناۜ هذا‬
c. Lafadz٢٧:‫القيامة‬:‫وقيل مۜن راق‬
d. Lafadz ١٤:‫المطففين‬:‫كال بلۜ ران‬
Membaca nun al wiqayah yaitu nun yang dibaca untuk menjaga agar
tanwin tidak hilang.seperti contoh berikut:
٤٢:‫هود‬:‫نوح ابنه‬
٢-١:‫الهمزة‬:‫لمزة الذي‬
BAB XIV
TANDA-TANDA WAQAF
Waqaf artinya berhenti,yaitu berhenti ketika membaca ayat-ayat Al-
qur’an baik di akhir ayat atau di pertengahan ayat.Adapun tanda-t
anda Waqaf antara lain:

Anda mungkin juga menyukai