ILMU TAJWID
A. Pengertian Tajwid
Tajwid secara bahasa berasal dari kata jawwada, yujawwidu,
tajwidan, yang artinya membaguskan atau membuat jadi bagus.Tajwid
juga diartikan sebagai sesuatu yang mendatangkan kebajikan.
Tajwid secara istilah adalah menghiasi bacaan Al-Qur’an dan
memperindah bacaannya. Hal ini dilakukan dengan cara mengeluarkan
suatu huruf sesuai dengan tempat keluarnya (makharijul huruf),
membacanya sesuai dengan bacaannya dan melafalkan dengan penuh
kelembutan. Selain itu, tidak boleh berlebih-lebihan dalam
mengeluarkan makhrajnya huruf dan sembrono dalam
mengucapkannya.
َﻭﺍَﻷْﺧ ُﺬ ِﺑﺎﻟَّﺘْﺠ ِﻮﻳِﺪ َﺣ ْﺘـٌﻢ َﻻِﺯُﻡ • َﻣْﻦ ْﻢَﻟ َﺠُﻳْﻮ ِﺩ ﺍْﻟُﻘـَﺮ ﺁَﻥ ﺁِﺛ ُﻢـ
َﻷَّﻧُﻪ ِﺑِﻪ ﺍِﻹ َﻟـُﻪ َﺃن ـ ـ ـ ـ ـ ــزَﻻ • َﻭَﻫ َﻜ ـَﺬ ﺍ ِﻣ ْﻨـُﻪ ِﺇَﻟْﻴَﻨﺎ َﻭَﺻ ـ ـ ـَﻼ
Membaca dengan bertajwid itu sesuatu yang pasti - siapapun yang
tidak mentajwidkan Al-Qur’an dikira berdosa
karena Al-Qur’an diturunkan Allah SWT secara bertajwid -
Demikianlah daripadaNya ia sampai kepada kita.
Membaca Al-Qur’an dengan bertajwid itu hukumnya adalah
wajib dan berdosa sekiranya membaca tanpa bertajwid, karena Al-
Qur’an diturunkan dengan bertajwid. Malaikat jibril yang
menyampaikannya kepada nabi Muhammad SAW juga dengan
bertajwid, oleh karena itu ia menjadi Sunnah Nabawiyyah.
Secara umum dibagi 2:
1) haqqul harf,sesuatu yang harus ada pada setiap huruf,yang
meliputi sifat-sifat huruf(shifaatul harf) dan tempat keluarnya
huruf(makhaarijul harf).
2) Mustahaqqul harf,hukum-hukum baru yang ditimbulkan oleh
sebab tertentu setelah hak-hak huruf dipenuhi.
Jika dirinci,cakupan materi ilmu tajwid ini meliputi:
1) Makhaarijul huruuf,membahas tentang tempat-tempat
keluarnya huruf.
2) Shifaatul huruuf,membahas tentang sifat-sifat huruf.
3) Ahkaamul Maddi wal ibtida’,membahas tentang hukum-
hukum yang lahir dari hubungan antar huruf.
4) Ahkaamul Waqfi wal Ibtida’,membahas tentang hukum-
hukum menghentikan dan memulai bacaan
C.Dalil Perintah Mempelajari Ilmu Tajwid
Allah Ta’ala berfirman:
):ورتل القرانترتىال (المزمل
“Maka bacalah Al-Qur’an dengan tartil (yang sebaik-baiknya)”(QS. Al-
Muzammil:4)
Dalam ayat ini Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw supaya
membaca Al-qur’an secara seksama (tartil),ialah membaca al-qur’an
dengan pelan-pelan dengan bacaan yang fasih serta merasakan arti dan
maksud dari ayat-ayat yang dibaca itu,sehingga berkesan di
hati.Perintah ini dilaksanakan oleh Nabi SAW.Dari siti Aisyah beliau
meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW membaca Al-qur’an dengan
tartil,sehingga surah yang dibacanya menjadi lebih lama dari ia
membaca biasa.
Dalam hubungan ayat ini Abdullah bin Mugfil berkata:
رْايت رسول هللا صلي هللا عليه وسلم يوم فتح مكة علي ناقتة ىقرْا سورة الفتح فرجع في قراءته
“Aku melihat Rasulullah SAW pada hari penaklukan kota
Mekah,sedang menunggang unta,beliau melakukan taji’(bacaan lambat
dengan merasakan artinya).(H.R Bukhari dan muslim)
Pengarang buku fathul Bayan berkata:Yang dimaksud dengan
pengertian tartil ialah kehadiran hati ketika membaca dan tidaklah yang
dimaksud itu asalkan mengeluarkan bunyi dari tenggorokan dengan
memocong-mocongkan muka dan mulut dengan alunan
lagu,sebagaimana kebiasaan yang dilakukan pembaca-pembaca al-
qur’an zaman sekarang baik di mesir maupun di mekah dan
sebagainya.Membaca yang seperti itu adalah suatu bacaan yang
dilakukan orang-orang yang tidak mengrti agama.”
Membaca Alquran secara tartil mengandung hikmah yaitu terbukanya
kesempatan untuk memperhatikan isi ayat-ayat yang dibaca dan di
waktu menyebut nama Allah si pembaca akan merasa kemaha
agungannya.Ketika tiba pada ayat yang mengandung janji,pembaca
akan timbul harapan-harapan,demikian juga ketika membaca ayat
ancaman,pembaca akan merasa cemas.
Sebaliknya yakni membaca alquran secara tergesa-gesa atau dengan
lagu yang baik tetapi tidak memahami artinya adalah suatu indikasi
bahwa si pembaca tidak memperhatikan isi yang dikandung oleh ayat-
ayat yang dibacanya.
D.Hukum mempelajari ilmu tajwid
Hukum mempelajari ilmu tajwid memang Fardhu Kifayah,tapi
membaca Al-qur’an dengan tajwid menurut jumhur’ulama hukumnya
Fardhu ‘Ain.
E.Pentingnya Membaca Al-Qur’an
Rasulullah bersabda:
)اقرؤوا القران فانه يْاتى يوم القىامة شفيعا الصحابه (صحىح مسلم
“Bacalah olehmu Al-Quran ,maka sesungguhnya ia akan datang pada
hari kiamat memberi syafaat/pertolongan ahli-ahli Al-qur’an (yang
membaca dan mengamalkannya)”.(HR. Muslim)
Rasulallah bersabda:
خىر كم من تعلم القر آن وعلمه
“Orang yang paling baik di antara kamu ialah orang yang belajar Al-
Qur’an dan mengajarkannya kepada orang lain.”(HR. Bukhori)
F. Tingkatan Bacaan al-Qur’an
Terdapat 4 tingkatan atau mertabat bacaan Al-Qur’an yaitu bacaan
dari segi cepat atau perlahan.
a) At-Tartil: membaca al-quran secara pelan,tenang dan
melafazkan setiap huruf dengan makhraj yang tepat serta
menurut hukum bacaan tajwid dengan sempurna,serta dengan
merenungi maknanya,hukum dan ajaran dari ayat tersebut.
Tingkatan bacaan tartil ini biasanya bagi mereka yang sudah
mengenal makhraj,huruf,sifat,huruf dan hukum tajwid.Tingkatan
bacaan ini adalah lebih baik dan lebih diutamakan.
b) At-Tahqiq:Bacaannya seperti Tartil Cuma lebih lambat dan
perlahan,seperti membetulkan bacaan huruf dengan
makhrajnya,menempatkan kadar bacaan mad dengan dengung.
Tingkatan bacaan Tahqiq ini biasanya bagi mereka yang baru
belajar membaca al-quran supaya mereka dapat melatih
lidah,menyebut huruf dan sifat huruf dengan tepat dan betul.
c) Al-Hadar: Bacaan yg cepat serta memelihara hukum bacaan
Tajwid.
Tingkatan bacaan Hadar pula biasanya bagi mereka yang telah
menghafal Al-quran,supaya mereka dapat mengulang bacaannya
dalam masa yg singkat dan memelihara hafalan.
d) At-Tadwir:Bacaannya yang pertengahan antara tingkatan Tartil
dan Hadar,serta memelihara hukum tajwid.
BAB II
HURUF-HURUF HIJAIYYAH DAN MAKHROJNYA
3) Halq
Halq yaitu makhaj huruf yang terletak di tenggorokan, yaitu :
a) Ujung tenggorokan atas, yaitu huruf غ خBacalah materi latihan
berikut ini dengan benar sesuai makhrajnya.
غاغا ولغغن من المغن غغيغا غغغا
جاجا ولججن من المخن خخيخا خخخا
b) Pertengahan tenggorokan, yaitu huruf ع حBacalah materi latihan
berikut ini dengan benar sesuai makhrajnya.
عاعا ولععن من المعن ععيعا عععا
حاحا و لححن من المحن ححيحا حححا
c) Pangkal tenggorokan bawah, yaitu huruf ه ءBacalah materi
latihan berikut ini dengan benar sesuai makhrajnya.
هاها ولههن من المهن ههيها ههها
اء ولئئن من المؤن ائيئا ااءا
4) Jauf
JAUF adalah makhraj yang terletak di rongga mulut, yaitu
huruf-huruf Mad ketika berfungsi sebagai tanda bacaan panjang,
yaitu:
ALIF sebelumnya ada FATHAH Bacalah materi latihan berikut
ini dengan benar sesuai makhrajnya.
با تا ثا جا حا خا دا ذا را زا
YA’ MATI sebelumnya ada KASRAH Bacalah materi latihan
berikut ini dengan benar sesuai makhrajnya.
سي شي صي ضي طي ظي عي غي في قي
WAW MATI sebelumnya ada DHAMAH Bacalah materi latihan
berikut ini dengan benar sesuai makhrajnya.
كو لو مو نو وو هو ئو يو بو تو
5) Khaisyum
Al-khaisyum adalah makhraj huruf yang terletak di pangkal
hiding, yaitu semua bunyi dengung. Misalnya, Nun atau Mim
bertasydid{ } م _ نContoh : انما _ ثم
*Pangkal hidung (Khaisyum) sebenarnya bukanlah makhraj
hirif. Akan tetapi karena ada hubungannya dengan huruf, maka
disebut juga dengan makhraj. Dan perlu diketahui, bahwa
sesungguhnya semua bunyi huruf tidak boleh dikeluarkan dari
atau melalui hidung.
BAB III
CARA MEMBACA TA’AWWUDZ, BASMALLAH DAN
AWAL SURAT
اعوذ باهلل من الشيطان الرجيم بسم هللا الرحمن الرحيم قل هو هللا احد
BAB IV
CARA MEMBACA BASMALLAH
الخ....من الجنة والناس بسم هللا الرحمن الرحيم قل اعوذ برب الفلق
2. Al-Syamsiyyah
Al-Syamsiyyah adalah bila setelah alif-lam (AL)
terdapat salah satu dari huruf-huruf syamsiyyah, maka “AL”
tersebut tidak dibaca tetapi langsung dipadukan dengan huruf
syamsiyyah setelahnya, biasanya huruf setelah “AL”
Syamsiyyah diberi tanda tasydid/syaddah. Huruf-huruf
Qomariyyah ada 14 yang menjadi awal setiap kata dalam
kalimat berikut :
Contoh-contoh bacaan Al-Syamsiyyah :
1. Izh-har
Izhar artinya jelas,yakni menyatakan bacaan nun mati dan
tanwin dengan jelas(suara “N”nya),tidak samar dan tidak
berdengung(suara yang keluar dari hidung).Huruf-huruf
IZH-HAR itu ada enam yang dinamakan”huruf
halqi”sehingga hukum bacaanya disebut IZH-HAR
KHALQI,yaitu
الهمزة الهاء العين الحاء الخاء الغىن
3. Idghom Bilaghunnah
Yaitu memasukan/meleburkan ururf nun mati atau
tanwin kedalam huruf sesudahnya tanpa disertai
dengung, jika bertemu huruf lam atau ra ( ل,) ر
Ketika membaca bacaan idghom bilaghunnah tidak
boleh ditahan.
Contoh :
يبين لنا هدى للمتقين
من ربهم غفور رحيم
4. Ikhfa
Ikhfa artinya menyamarkan, yaitu menyamarkan suara
nun mati atau tanwin ( antara suara “N” atau “NG” )
sehingga menimbulkan suara berdengung dihidung bila
bertemu salah satu dari huruf-huruf ikhfa. Bacaan ikhfa
harus ditahan selama satu alif atau dua harokat. Adapun
huruf ikhfa ada 15, yaitu :
تثجدذزسشصضطظفقك
Contoh :
قوما صا لحين من تحتها
مسفرة ضا حكة ماء ثجاجا
وما ينطق أنجينا كم
عن ظهورهم قنوان دانية
عمي فهم من ذالذي
رزقا قالوا يومئذ زرقا
من كان يرجوا إن اإلنسان
عذاب شديد
5. Iqlab
Iqlab artinya mengganti/menukar/membalikan, yakni
menukar/mengganti bacaan nun mati atau tanwin
menjadi suara “ M” dengan berdengung ketika bertemu
dengan huruf ba. Bacaan iqlab harus ditahan selama satu
alif atau dua harokat.
Contoh:
BAB VII
HUKUM IDHGHOM
A. Definisi Idghom
Idghom menurut bahasa/etimologi adalah memasukan sesuatu pada
sesuatu .Idghom menurut istilah/terminologi adalah bercampurnya dua
huruf yang sama (yang pertama mati/sukun yang kedua hidup),baik
huruf itu semisal,sejenis atau berdekatan makhorijul huruf dan sifatnya
sehingga kedua huruf tersebut seperti satu huruf yang bertasydid.
B. Pembagian idgham
Menurut itifaq ulama qurra’, idghom ini (Idghomnya semua huruf
hijaiyyah yang dilihat dari makhraj dan sifatnya huruf) dibagi menjadi
tiga yaitu :
1. Idgham Mutamatsilain
2. Idgham Mutaqoribain
3. Idghom Mutajanisain
1. Idghom Mutamatsilain
Yaitu apabila ada dua huruf yang sama baik makhroj dan sifatnya
seperti ba’ mati bertemu denganba’ atau dal mati bertemu dengan dal,
maka harus diidghomkan menurut kesepakatan ulama’ Qurro’, baik
bertemunya dalam satu kalimat atau lain kalimat.
يوجهه,يغتب بعضكم
Yang demikian itu terkecuali huruf mad yaitu ya’ mati bertemu dengan
ya’ jatuh setelah kasroh dan wawu mati jatuh setelah dhommah bertemu
dengan wawu, sebagaimana kesepakatan ulama qurro’. Hal ini
dikarenakan agar sifat huruf mad itu masih tetap dan tidak hilang.
Contoh :
قالوا وهم,في يوم
2. Idghom Mutajanisain
Apabila ada dua huruf yang sama makhrojnya akan tetapi berbeda
sifatnya. Seperti dal bertemu ta’, ta’ bertemu dal dan sebagainya.
Contoh :
اثقلت دعوهللا, قدتبين,يلهث ذلك
Adapun kalimatاºººº اركب معنmenurut lmam Hafs’an ‘Ashim cara
membacanya harus diidghomkan dan disertai dengan dengung,
sedangkan lafazh بسطتdibaca dengan idghom Naqish. Yaitu sifat huruf
tho’ (Isti’la’) Masih tetep tampak.
3. Idghom Mutaqoribaini
Apabila ada dua huruf yang berdekatan baik makhrojnya maupun
sifatnya.
Contoh : الم نخلقكم,قل رب
Keterangan :
a) Semua bacaan idghom sebagaimana tersebut diatas degan
riwayat Hafs’an Ashim, huruf yang di idghomkan harus huruf
yang sukun disebut idghom shogir. Maka apabila huruf yang di
idghomkan adalah huruf yang hidup disebut idghom kabir.
Contoh : فعل ربك, فيه هدى,كيف فعل
b) Menurut imam Hafs’an Ashim sebagaimana disebutkan pada
kitab jazariyah, bahwa apabila semua huruf yang diidghomkan
terdiri dari huruf isti’la’{ } ضغط قظ خصmaka harus dibaca
idghom Naqis.
Contoh : بسطت,تخلقكم
c) Idghom Mutajanisain/Mutamatsilain/Mutaqoribain apabila
mudghomnya huruf dal, maka hanya masuk pada huruf dal atau
ta’.
Contoh : ابد تم,لقد دخل
BAB VIII
HUKUM MIM MATI
Apabila ada mim yang mati dan bertemu dengan salah satu
huruf hijaiyyah,maka akan mempunyai tiga hukum bacaan yaitu:
1) Idghom Mimy
2) Ikhfa Syafawi
3) Idzhar Syafawi
1. Idghom Mimy
Apabila ada mim yang mati bertemu dengan huruf mim( )مCara
membacanya: mim pertama yang mati dimasukkan pada mim
yang kedua dengan disertai suara dengung(ghunnah).Dinamakan
mimy karena masuknya mim sukun pada mim.Idghom ini juga
dinamakan idghom mutamatsilain”dua huruf yang
sama”.contoh:
ولكم ما في اْالرض لهم ما يشاء
2. Ikhfa’ Syafawi
Apabila ada mim mati yang bertemu dengan huruf ب
Contoh:و هم با اْال خرة
Cara membaca atau melafadhkannya sewaktu mendengungkan
mim sukun sudah menempati makhrojnya huruf ba’.Dinamakan
syafawi karena tempat keluarnya huruf ba’ dan mim itu adalah
pada dua bibir.
3. Idhar Syafawi
Apabila ada mim yang mati bertemu dengan semua huruf
hijaiyyah selain huruf idghom mimy dan ikhfa’ syafawi(mim
dan ba’),baik dalam satu kalimat atau dilain kalimat.
Cara membacanya,mim yang mati harus dibaca dengan suara
jelas atau terang terutama huruf itu adalah fa’ dan wawu sebab
kedua huruf itu tempat keluarnya sama-sama berada dibibir.
Contoh: هم فيها خالدون
BAB IX
HUKUM MIM DAN NUN BERTASYDID
Adapun mim dan nun bertasydid itu dibaca dengan berdengung
di hidung selama satu-satu setengan alif atau dua-tiga harokat. Hukum
bacaan ini disebut WAJIBUL GUNNAH/ TAJIBUL GUNNAH.
Contoh bacaan gunnah
BAB X
HUKUM MAD
Pengertian mad
Menurut bahasa adalah tambahan, menurut istilah adalah
memanjangkan suara bacaan pada huruf mad. Huruf mad itu ada tiga
yaitu
1. (اAlif sukun ) yang huruf sebelumnya berharkat
dhommah.Contoh : قال
2. (وWau sukun ) yang dhuruf sebelumya berharkat
fathah.Contoh :يقول
3. (يYa’ sukun ) yang huruf sebelumya berharkat
kasroh.Contoh :قيل
4) Mad Badal
Yaitu mad pengganti huruf hamzah di awal kata. Lambang mad
badal ini biasanya berupa tanda baris atau kasroh tegak.
Panjangnya adalah 2 harokat (1 alif) Contoh:
امن باهلل \ واثر الحيوة الدنيا
5) Mad ‘Iwad
Yaitu mad yang terjadi apabila pada akhir kalimat terdapat huruf
yang berbaris fathatain dan dibaca waqof. Panjangnya 2 harokat
(1 alif). Contoh :
الم نجعل االرض مهدا
والنزعت غرقا
والجبال اوتادا
6) Mad Lazim Kalimi Mutsaqqol
Yaitu bila mad thobi’I bertemu dengan huruf yang bertasydid.
Panjangnya adalah 6 harokat (3 alif). Contoh :
من دابة \ الحاقة \ وال الضالين.
BAB XI
HUKUM TAFKHIM DAN TARQIQ
A. Definisi
Tafkhim ( ( تفخيمMerupakan masdar dari fakhkhama) ( فخمyang
berarti menebalkan. Sedang yang dimaksud dengan bacaan tafkhim
adalah menyembunyikan huruf-huruf tertentu dengan suara atau
bacaan tebal.
Pada pengertian itu dapat disimpulkan, bahwa bacaan-bacaan
tefkhim itu menebalkan huruf tertentu dengan cara mengucapkan
huruf tertentu dengan cara mengucapkan huruf di bibir (mulut)
dengan manjorokkan ke depan (bahasa jawa mecucu), bacaan
tafkhim kadang-kadang disebut sebagai isim maf’ul mufakhkhamah
)مفخمة
Tarqiq (قºº)ترقيmerupakan bentuk masdar dari roqqoqo (قºº)رق
yang berarti menipiskan. Sedang yang dimaksud dengan bacaan
tarqiq adalah menyembunyikan huruf-huruf tertentu dengan suara
atau bacaan tipis.
Pada pengertian itu tampak, bahwa tarqiq menghendaki adanya
bacaan yang tipis dengan cara mengucapkan huruf di bibir (mulut)
agak mundur sedikit dan tampak agak meringkis. Bacaan tarqiq
kadang-kadang disebut sebagai isis maf’ulnya, yakni muraqqoqoh (
) مرققة
B. Tafkhim
Huruf hijaiyah yang wajib dibaca tafkhim terdapat tujuh huruf, yaitu
isti’la yang berkumpul pada kalimat :
خص ضغط قظ
Kesemuanya harus dibaca tebal. Contoh :
فالحق اقول, والطيبون, فضلنا بعضهم, غاسق, والصافات,ادخلوها
Selain ketujuh hururf tersebut harus dibaca tarqiq. Kecuali huruf
lam dan ra, yang mempunyai ketentuan sendiri.
a) Pertama, hururf lam tetap dibaca tafkhim jika berada pada lafal
jalalah ( ) لفظ الجاللة, Yakni lam yang terdapat pada lafal dengan
syarat agar lam itu didahului tanda baca fathah atau dhomah.
Contoh :
شهد هللا, سبحان اللة, سالم هللا,صالة هللا.
Tafkhim huruf ro
Ra bertanda baca fathah. الفقراء, الرحيم, حشرة,رحمة هللا
Ra bertanda baca dammah رفعت, اذكروا هللا, كفروا,االخيار
Ra bertanda sukun (mati), قرية, مريم, نرزقكم,مر حبا
sedang huruf dibelakangnya
berupa huruf yang difathah
Ra bertanda sukun, sedang حرمة, عريانا, قربة,ذرية
huruf sebelumya berupa huruf
yang didammah
Ra yang bertanda baca sukun, امارتابوا, ارجعوا, ارحم,ارجعي
sedang hururf di belakangnya
berupa huruf tang di kasrah,
namun kasrah ini buakn asli
Ra bertanda baca sukun, قرطاس, لبامرصاد, فرقة,يرضاه
sedang huruf sebelumnya
berharkat kasrah asli dan
sesudah ra bertemu dengan
huruf isti’la yang terdapat
tujuh huruf yang terkumpul
pada kalimat :
C. Tarqiq
a) Pertama, huruf lam dibaca tarqiq (tipis), jika hururf lam berada
dalam lam jalalah yang didahului huruf yang bertanda baca
kasrah. Contoh :
بسم هللا, من عند هللا, باهلل,الحمدهلل
Semua lam yang tidak berada pada lafal jalalah sebagaimana
dijelaskan di atas, maka harus dibaca tarqiq (tipis). Contoh :
كاللوتعلمون علم اليقين, من العلم, الى االبل,ليعلمون
BAB XII
QOLQOLAH
Qolqolah yaitu suatu hukum bacaan di maan suara dari huruf yang
mati/sukun terengar kembali atau muncul suara rangkap. Huruf
Qolqolah ada 5, yaitu :
Qolqolah terbagi menjadi dua macam, yaitu :
قطب جد
1. Qolqolah Sughro
Terjadi apabila huruf qolqolah berbaris mati/sukun asli, dan
umumnya berada di tengah kata.
Contoh :
يطمعون \ يقبل \ اذعون
2. Qolqolah Kubro
Terjadi apabila huruf qolqolah berbaris hidup
(fathah,kasroh,dhommah) di akhir kemudian dimatikan karena
diwaqofkan.
Contoh :
وتب \ لشديد \ محيط
BAB XIII
QIROAH GHORIBAH
Di antara bacaan yang asing dan sulit dalam al-qur’an menurut bacaan
imam hafsh adalah sebagai berikut :
1. Membaca panjang pada saat waqf (berhenti) dan membaca pendek
pada saat washal (meneruskan) pada lafadz-lafadz, berikut :
a. Lafadz yang berarti “saya” baik huruf sesudahnya hamzah
berharakat fathah seperti, dhammah seperti, atau kasrah
seperti, maupun huruf sesudahnya bukan berupa hamzah,
seperti :أالحقاف: و ما أنااال نذير مبين:
b. Lafadz pada firman alloh:لكن هو هللا ربي
اْالحزاب:وتظنون باهللا الظنونا: lafadz l الكهف:
) :االحزاب:فأ ضلونا (وأطعنا الرسوال
(االحزاب:سال سال و أغالال السبيال: )
c. Untuk lafadz()قواريراyang terulang 2 kali pada ayat 15-16
surat Ad-Dahr,maka untuk ()قواريراyang pertama dibaca
panjang apalagi waqf dan dibaca pendek apabila
washal,sedangkan untuk ()قواريراyang kedua dibaca pendek
apabila washal dan dibaca sukun apabila waqf.
2. Membaca Tashil pada hamzah()ءlafadz فصلت:أأعجمى وعربي:
Tashil yaitu membaca antara Hamzah( )ءdengan alif(ز)أ
3. Membaca Imalah pada lafadz هود:مجريها و مرساها: Imalah yaitu
memiringkan bacaan antara fathah dan kasrah,sehingga berbunyi
seperti”e” dalam ejaan bahasa indonesia.
4. Membaca Isymam pada Nun ()نlafadz:١١ :ىوسف: ال تأمناisymam
yaitu memonyongkan bibir tanpa mengatupkannya pada saat
membaca huruf sukun.
5. Diperbolehkan membaca fathah atau dhammah pada lapadz (
)ضعفdan()ضعفاpada firman Allah Swt: هللا الذي خلقكم من ضعف ثم
٥٤:الروم: جعل من بعد ضعف قوة ثم جعل من بعد قوة ضعفا و شيبة
6. Membaca panjang huruf ()هpada lafdz٦٩:ويخلد فيه مهانا(الفرقان
7. Membaca dengan huruf Sin()سpada huruf
-Shad ()صLafadz(٢٤٥:البقرة:و هللا يقبد و ىبصط
-Dan lafadz (٦٩:االعراف:وزادكم في الخلق بصطة
- Dan boleh dibaca dengan Sin atau Shad pada lafadz ( أم هم
٣٧:الطور:المصيطرونDan hanya dibaca dengan huruf Shad pada
lafadz:٢٢:الغاشية:لست عليهم بمصىطر
8. Membaca Saktah yaitu diam sejenak sekedar 2 harakat tanpa
mengambl nafas,pada lafadz-lafadz berikut:
a. Lafadz۱:الكهف:ولم يجعل له عوجاۜ قيما
b. Lafadz۵٢:يس:من مرقدناۜ هذا
c. Lafadz٢٧:القيامة:وقيل مۜن راق
d. Lafadz ١٤:المطففين:كال بلۜ ران
Membaca nun al wiqayah yaitu nun yang dibaca untuk menjaga agar
tanwin tidak hilang.seperti contoh berikut:
٤٢:هود:نوح ابنه
٢-١:الهمزة:لمزة الذي
BAB XIV
TANDA-TANDA WAQAF
Waqaf artinya berhenti,yaitu berhenti ketika membaca ayat-ayat Al-
qur’an baik di akhir ayat atau di pertengahan ayat.Adapun tanda-t
anda Waqaf antara lain: