1
1.1 Definisi Ilmu Tajwid
Page 1
At-Tahqiq : Bacaannya seperti tartil cuma lebih lambat dan perlahan, seperti
membetulkan bacaan huruf dari makhrajnya, menepatkan kadar bacaan mad dan
dengung. Tingkatan bacaan tahqiq ini biasanya bagi mereka yang baru belajar
membaca Al Quran supaya dapat melatih lidah menyebut huruf dan sifat huruf dengan
tepat dan betul.
2. Al-Hadar : Bacaan yang cepat serta memelihara hukum-hukum bacaan tajwid.
Tingkatan bacaan hadar ini biasanya bagi mereka yang telah menghafal Al Quran,
supaya mereka dapat mengulang bacaannya dalam waktu yang singkat.
3. At-Tadwir : Bacaan yang pertengahan antara tingkatan bacaan tartil dan hadar, serta
memelihara hukum-hukum tajwid.
4. At-Tartil : Bacaannya perlahan-lahan, tenang dan melafazkan setiap huruf dari
makhrajnya secara tepat serta menurut hukum-hukum bacaan tajwid dengan
sempurna, merenungkan maknanya, hukum dan pengajaran dari ayat. Tingkatan
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Page 2
bacaan tartil ini biasanya bagi mereka yang sudah mengenal makhraj-makhraj huruf,
sifat-sifat huruf dan hukum-hukum tajwid. Tingkatan bacaan ini adalah lebih baik dan
lebih diutamakan.
D. Kesalahan dalam membaca Al-Quran
Kesalahan dalam membaca Al-Quran disebut dengan istilah Al lahnu.
Al lahnu dibagi menjadi dua, yaitu Al lahnu Khafii dan Al lahnu Jalii
1.
Al Lahnu jalii adalah kesalahan yang terjadi ketika membaca lafazh-lafazh dalam AlQuran, baik yang dapat merubah arti atau pun tidak, sehingga menyalahi urf qurro
(seperti ain dibaca hamzah, atau merubah harakat).
Contoh : ~ Rabbilaalamiin - dibaca - Rabbil aalamiin
~ Anamta - dibaca - Anamtu
Melakukan kesalahan ini dengan sengaja hukumnya haram.
2. Al Lahnu khafii adalah kesalahan yang terjadi ketika membaca lafazh-lafazh dalam
Al-Quran yang menyalahi urf qurro (tradisi para qari'), namun tidak sampai
merubah arti. Seperti tidak membaca ghunnah, kurang panjang dalam membaca mad
wajib muttashil dan lain-lain. Melakukan kesalahan ini dengan sengaja hukumnya
makruh.
1.2 Hukum Tajwid
A. Hukum bacaan nun mati (
) atau tanwin ( )
Nun mati/tanwin apabila bertemu dengan huruf-huruf hijaiyyah hukum
bacaannya ada empat macam, yaitu: Idhhar, idgham, iqlab dan ikhfa
1. Idhar ( )
Idhar artinya jelas atau terang. Apabila ada nun mati/tanwin (/ ) bertemu dengan
salah satu huruf halqi hukum bacaannya disebut idhar.
Huruf-huruf halqi itu ada enam yaitu:
Contoh bacaan idhar:
No Huruf
Nun mati ()
Tanwin ( )
1
2
4
5
Page 3
2. Idgham ( )
Idgham artinya memasukkan atau melebur. Apabila nun mati atau tanwin bertemu
salah satu huruf dari huruf maka wajib dibaca idgham, cara membacanya seolah
mentasydidkan nun mati/tanwin ( / ) ke dalam huruf hidup sesudahnya. Sehingga bunyi
nun mati atau tawin tidak terdengar sama sekali.
Idgham terbagi menjadi dua macam, yaitu: idgham bighunnah dan idgham bila ghunnah.
1. Idgham bighunnah ( )
Idgham bighunnah artinya memasukkan atau melebur dengan dengung (ghunnah)
yaitu bila nun mati atau tanwin bertemu salah satu huruf idgham bighunnah yang empat
yaitu:
Hukum bacaannya wajib dibaca berdengung (bighunnah) dengan meleburkan suara nun
mati/tanwin ke dalam huruf yang ada di depannya.
Contoh bacaan idgham bighunnah:
no Huruf
Nun mati ()
Tanwin ( )
1
Ketentuan bacaan idgham bighunnah tidak berlaku lagi jika nun mati berada dalam satu kata.
Hukum bacannya wajib dibaca idhar atau bunyi nun mati/tanwin dibaca jelas.
Contoh :
)
2. Idgham bilaghunnah (
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Page 4
Tanwin (
No
Huruf
3. Iqlab ( )
Iqlab artinya membalik atau mengganti. Apabila nun mati/tanwin bertemu dengan
huruf , maka hukum bacaannya disebut iqlab. Cara membacanya adalah bunyi nun mati/
tanwin berubah menjadi bunyi mim ( )Huruf iqlab hanya satu yaitu huruf
Contoh bacaan iqlab:
No
Huruf
Nun mati ()
Tanwin ( )
4. Ikhfa ( )
Ikhfa artinya menyamarkan/menyembunyikan bunyi nun mati atau tanwin.
Maksudnya bunyi nun mati/ tanwin dibaca samar-samar antara jelas dan dengung, serta cara
membacanya ditahan sejenak. Hukum bacaan disebut ikhfa apabila nun mati/tanwin bertemu
dengan salah satu huruf ikhfa yang jumlahnya ada 15 yaitu:
Huruf
Nun mati ()
Tanwin ( )
3
4
Page 5
10
11
12
13
14
15
Page 6
No huruf
1
kalimat
No Huruf Kalimat
14
15
16
17
18
19
20
21
9
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
22
Page 7
10
23
11
24
12
25
13
26
Idzhar halqi
Idzhar halqi adalah apabila ada nun mati/tanwin bertemu huruf halqi. Huruf
halqi ada enam, yaitu , , , , , cara membacanya harus jelas, tidak mendengung,
2.
4.
5.
Page 8
Ikhfa adalah apabila ada nun mati/tanwin bertemu dengan salah satu dari 15 huruf,
yaitu ., , , , , , , , , , , , , , cara membacanya suara nun mati/tanwin
dibaca samar-samar dengan sengau dihidung.
Contoh :
(
B.
b.Qalqalah Sughra
Qalqalah sughra berarti apabila salah satu huruf qalqalah berharakat sukun (mati) asli
bukan karena waqaf. Cara membacanya juga harus jelas dan memantul.
Contoh :
C.Hukum Bacaan Lam
Lam Mufakhamah
((
Lam mufakhamah adalah apabila lam dalam lafal didahului oleh harakat fathah atau
dlommah, maka harus dibaca tebal.
Contoh :
2. Lam Muraqqah ((
Lam muraqqah adalah apabila lam dalam lafal didahului oleh harakat kasrah, maka
harus dibaca tipis. Semua lam yang terdapat dalam lafal harus dibaca tipis.
Contoh :
1.
1.
1)
2)
3)
D. Hukum Bacaan Ra
Ra Mufakhamah ((
Ra mufakhamah adalah ra yang dibaca tebal. Ra dibaca tebal apabila memenuhi syaratsyarat sebagai berikut :
Ra berharakat fathah
Contoh :
Ra berharakat dlommah
Contoh :
Ra berharakat sukun, sedangkan huruf sebelumnya berharakat fathah atau dlommah.
Contoh :
Page 9
4)
Ra berharakat sukun, sedangkan huruf sebelumnya berharakat kasrah, tetapi bukan kasrah
asli dari perkataanya.
Contoh :
(
5)
Ra berharakat sukun, sedangkan huruf sebelumnya berharakat kasrah asli, tetapi sesudah
ra ada salah satu huruf istila yang tidak berharakat kasrah. Huruf istila ada 7, yaitu. , ,
,,,,
Contoh : \
2.
a)
b)
c)
3.
1.
2.
1.
2.
3.
1)
2)
Ra Muraqqaqah ((
Ra muraqqaqah adalah ra yang dibaca tipis. Ra dibaca tipis apabila memenuhi syaratsyarat sebagai berikut :
Ra berharakat kasrah
Contoh :
Apabila sebelum huruf ra ada huruf ya sukun
Contoh :
Ra berharakat sukun yang didahului huruf berharakat kasrah. Namun setelah ra sukun
bukan huruf istila.
Contoh :
Jawaazul Wajhaini
Dalam hukum jawaazul wajhaini ra boleh dibaca tarqiq atau tafkhim. Hukum jawaazul
wajhaini bisa terjadi apabila ada ra sukun yang didahului huruf berharakat kasrah dan
sesudahnya ada salah satu huruf istila yang berharakat kasrah.
Contoh :
Page 10
3)
Mad Layyin
Mad layyin adalah apabila ada salah satu huruf hijaiyyah yang berharakat fathah sebelum
wawu sukun atau ya sukun.
Contoh :
4)
Mad Aridl Lis Sukun
Mad Aridl Lis Sukun adalah jika ada bacaan mad thabii bertemu dengan huruf hijaiyah
hidup yang dibaca mati/tanda waqaf. Panjang bacaanya yaitu : 1 alif (2 harakat) atau 2 alif (4
harakat) atau 3 alif (6 harakat).
Contoh :
5)
Mad Iwadl
Mad iwadl adalah apabila ada huruf hijaiyah yang berharakat fathah tanwin yang dibaca
waqaf diakhir kalimat. Panjang bacaanya 1 alif (2 harakat).
Contoh : dibaca
dibaca
6)
Mad Badal
Mad badal adalah apabila ada 2 buah huruf hamzah dan huruf hamzah yang pertama
berharakat sedangakan huruf hamzah yang ke-2 disukun (mati), maka hamzah yang ke-2
diganti dengan :
jika hamzah yang pertama berharakat fathah
jika hamzah yang pertama berharakat kasrah
jika hamzah yang pertama berharakat dlommah
Adapun panjang bacaanya yaitu 1 alif (2 harakat)
Contoh :
menjadi
(
menjadi
(
menjadi
7)
Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi
Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi adalah apabila ada mad thabii bertemu dengan huruf
hijaiyah yang bertasydid dalam satu kata. Panjang bacaanya yaitu 3 alif (6 harakat).
Contoh :
8)
Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi adalah apabila ada mad thabii bertemu dengan huruf
hijaiyah yang bersukun. Panjang bacaanya yaitu 3 alif (6 harakat).
Contoh :
9)
Mad Lazim Mutsaqqal Harfi
Mad Lazim Mutsaqqal Harfi adalah permulaan surat dalam Al-Quran yang terdapat salah
satu/lebih dari huruf :
, , , , , , , yang bisa disingkat dengan lafal . Adapun panjang bacaanya
yaitu 3 alif (6 harakat). Mad ini juga bisa disebut dengan
( ) ( .
Contoh :
Page 11
Mad Shilah Qashirah adalah apabila ada kata ganti (ha dlomir) yang didahului dengan
huruf yang berharakat ( )/ ( ). Adapun panjang bacaanya yaitu 1 alif (2 harakat).
Contoh : (
.
Mad Shilah Thawilah
Mad Shilah Thawilah adalah apabila ada mad shilah qashirah yang bertemu dengan
hamzah. Adapun panjang bacaanya yaitu 2 alif (5 harakat).
Contoh :
12) Mad Thamkin
Mad thamkin adalah apabila ada huruf yang bertasydid dan berharakat kasrah bertemu
dengan sukun. Panjang bacaanya yaitu 1 alif (2 harakat) dan penempatan bacaanya pada
tasydid serta mad thabiinya.
Contoh :
3. Idhghom Mimi
Idhghom mimi yaitu apabila ada mim mati bertemu dengan huruf mim (). Cara membacanya
yaitu dengan cara merapatkan bibir dan mendengung.
Contoh :
1.
Page 12
4.
Qif ( )Tanda waqof Mustahab, diutamakan berhenti pada kata yang terdapat tanda
tersebut.
5. Qala ( )Tanda waqof Qif Aula, diutamakan berhenti pada kata yang terdapat tanda
tersebut.
6. Shala ( )Tanda waqof Muetahab Waslah/lemah, diutamakan terus pada kata yang
terdapat tanda tersebut.
7. Zai ( )Tanda waqof Mujawwaz, diutamakan terus pada kata yang terdapat tanda
tersebut, tetapi boleh juga waqof.
8. Shad ( )Tanda waqof Murakhas, boleh berhenti pada kata yang terdapat tanda
tersebut karena darurat yang disebabkan oleh panjangnya ayat atau kehabisan nafas ,
tetapi diutamakan waslah/terus.
9.
Qof ( )Tanda waqof Qobih, diutamakan terus pada kata yang terdapat tanda
tersebut.
10. Lam Alif ( )Tanda waqof Laa Washal, jangan waqof kecuali jika di bawahnya
terdapat tanda awal ayat yang membolehkan waqof secara mutlaq, maka boleh
berhenti tanpa di ulang lagi.
11. Muanaqoh () Tanda waqof Muanaqoh, harus berhenti di salah satu dari kedua
kelompok titik tiga tersebut, boleh pada yang pertama atau yang kedua.
12. Saktah ( )Adalah berhenti dan diam sejenak tanpa mengambil nafas baru pada
kata yang terdapat tanda tersebut. Saktah Sakat adalah diam sejenak biar putus &
pisah suaranya dengan tanpa berganti nafas.
13. Di dalam Al-Quran Saktah hanya ada 4 tempat, yaitu:
A. Di dalam surah Al-Muthaffifin, ayat 14.
1.
PEMBAHASAN
2
Page 13
Page 14
sesungguhnya
dia tidak mau mendapatkan pahala dari Fatihah atau doa yang dibacakan itu.
8. Didalam atsar dikatakan : Jika ada seseorang asyik berbicara
ketika yang lainnya sedang membaca Al-Qur'an, maka Allah menyuruh seorang
Malaikat dan Malaikat tersebut akan berkata kepada yang lagi asyik berbicara,
"Diamlah wahai musuh Allah," sampai ia tidak bicara lagi. Jika ia
masih tetap berbicara, Malaikat tadi akan berkata kepadanya, "Diamlah
wahai orang yang sungguh dibenci oleh Allah," sampai ia berhenti
berbicara. Jika ia masih juga tetap berbicara, Malaikat itu akan berkata
kepadanya, "Diamlah wahai orang yang sungguh dilaknat oleh Allah."
9. Kalam Rasulullah SAW bersesuaian dengan Al-Qur'an. Begitu
juga dengan kalam salaf bersesuaian mengikuti kalam Rasulullah SAW. Karena
mereka tidaklah berbicara kecuali dengan ijin robbani. Begitulah ilmu tidak
akan bisa didapatkan kecuali dengan adab, maka marilah kita menjaga adab dalam
majelis.
[Diambil dari kitab Bahjatun Nufus fi kalam Al-Habib
Abdul Bari' bin Syeikh Alaydrus, disusun oleh Al-Habib Muhammad bin Saggaf
bin
Zain Al-Hadi, hal. 84-85]
Page 15
Sang Idola. Begitulah masarakat sekarang melihat bintang film, atlit, atau
tokoh-tokoh muda yang terkenal lewat layar kaca. Biasanya faktor yang paling menarik
perhatian para remaja dan masarakat secara umum ketika mengidolakan seseorang adalah
fisiknya. Ganteng atau Cantik. Baru talent atau bakat yang dimiliki seperti kemampuannya
berakting, bernyanyi, atau prestasi di bidang-bidang lainnya. Jarang ditemukan orang yang
secara fisik biasa-biasa saja, tetapi menjadi idola para remaja kebanyakan. Begitu juga
kepribadian atau karakter yang dimiliki, merupakan nomor kesekian yang dijadikan bahan
pertimbangan ketika seseorang remaja mengidolakan seorang bintang.Hasil dari pengidolaan
ini bermacam-macam, dari mulai mengikuti apa yang dikenakan sang idola, mengunjungi
tempat-tempat yang sering dikunjungi sang idola, sampai meniru segala sesuatu yang
dilakukan oleh sang idola. Sampai ada suatu kejadian tragis, ketika seorang bintang idola
meninggal, beberapa orang fansnya rela ikut membunuh dirinya karena kesetiaan yang di luar
akal sehat. Allah Taala berfirman tentang mereka,
( 166)
(yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya,
dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali.
Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: Seandainya Kami dapat kembali (ke dunia),
pasti Kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami.
Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi
mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka. [ QS. Albaqarah : 166 167
]
Bila kita memperhatikan fenomena memasyarakat saat ini di dalam mencari
panutan atau sang idola, maka kita akan menemukan hal yang sangat kontras dengan apa
yang terjadi pada abad-abad terdahulu.
Kalau dulu, orang begitu mengidolakan manusia-manusia pilihan dan berakhlaq mulia di
kalangan mereka seperti para ulama dan orang-orang yang shalih. Maka, kondisi itu
sekarang sudah berubah total. Orang-orang sekarang cenderung menjadikan manusiamanusia yang tidak karuan dari segala aspeknya sebagai idola. Mereka mengidolakan para
pemain sepakbola, kaum selebritis, paranormal dan tokoh-tokoh maksiat pada umumnya.
Anehnya, hal ini didukung oleh keluarga bahkan diberi spirit sedemikian rupa agar anaknya
kelak bisa menjadi si fulanah yang artis, atau si fulan yang pemain sepakbola dan
seterusnya. Lebih aneh lagi bahwa mereka berbangga-bangga dengan hal
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Page 16
itu.bersabda :Tentunya ini sangat ironis karena sebagai umat Islam yang mayoritas
seharusnya mereka harus memahami ajaran agama secara benar. Dengan memahami agama
secara benar, maka ia akan tahu siapa yang harus dijadikan idola, dan siapa yang seharusnya
dijauhi dan tidak pantas menjadi idola. Sungguh kesalahan yang fatal jika seseorang salah
dalam menentukan idolanya. Karena ia akan dikumpulkan diakhirat bersama orang yang
diidolakan. Rasulullah
- -
- - .
Dari Abu W-il dari Abdullah (bin Masud), dia berkata: seorang laki-laki datang
kepada Rasulullah sembari berkata: wahai Rasulullah! Apa pendapatmu terhadap seorang
laki-laki yang mencintai suatu kaum padahal dia belum pernah (sama sekali) berjumpa
dengan mereka?. Rasulullah shallallhu alaihi wa sallam bersabda: seseorang itu adalah
bersama orang yang dia cintai. [H.R.Muslim].
Anas bin Malik mengomentarinya: Setelah keislaman kami, tidak ada lagi hal yang
membuat kami lebih gembira daripada ucapan Rasulullah: engkau bersama orang yang
engkau cintai . Lalu Anas melanjutkan: Kalau begitu, aku mencintai Allah dan Rasul-Nya,
Abu Bakar serta Umar. Aku berharap kelak dikumpulkan oleh Allah bersama mereka
meskipun aku belum berbuat seperti yang telah mereka perbuat.
. Allah berfirman :Allah Taala juga memerintahkan kita mengikuti idola yang paling baik
yaitu Rasulullah
(
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah. [ QS. Al Ahzab : 21 ].
Bahkan pada sebagian masyarakat kita, telah muncul gejala yang lebih serius dan
mengkhawatirkan lagi, yaitu pengkultusan terhadap sosok yang dianggap sebagai tokoh tanpa
menyelidiki terlebih dahulu sisi aqidah dan akhlaqnya. Tokoh idola ini diikuti semua
perkataan dan ditiru semua perbuatannya tanpa ditimbang-timbang lagi, apakah yang
dikatakan atau dilakukan itu benar atau salah menurut agama bahkan sebaliknya, perkataan
dan perbuatannya justru menjadi acuan benar tidaknya menurut agamanadzu billhi min
dzlik.
Page 17
Yang lebih memilukan lagi, sang idola yang tidak ketahuan juntrungannya tersebut
memposisikan dirinya sebagaimana yang dianggap oleh para pengidolanya. Mereka berlagak
sebagai manusia-manusia suci pada momen-momen yang memang suci seperti pada bulan
Ramadhan, hari Raya Iedul Fithri dan Iedul Adlha. Bahkan ada diantara mereka yang
berlagak menjadi seorang ustadz dalam rangka mengelabuhi para penggemarnya.
A.Keliru Idola Bisa Jadi Musyrik
Dalam Islam, bentuk pengidolaan sampai mengikuti seluruh sepak terjang sang idola
selain kepada Rasulullah sallallahu alaihi wasallam, bisa dikategorikan sebagai salah satu
dosa besar. Dan bahkan bisa menjadikan seseorang terjerumus pada kemurkaan Allah Taala
dan kesyirikan. Ada beberapa hal yang bisa menjadikan seseorang terjerumus diantaranya ;
1. jika seseorang mengikuti segala perilaku sang idola dalam hal-hal yang dimurkai
Allah. Misalnya, bila sang idola menganggap dugem itu adalah sesuatu yang
cool, maka para remaja ikut-ikutan menyenangi tempat dugem seperti yang
diidolakan. Contoh lain, bila sang idola memakai baju seksi, yang memperlihatkan
seluruh bentuk tubuhnya. Dengan serta merta para fans mengikuti gaya
berpakaian sang idola tersebut.
Inilah yang disebut dengan tasyabbuh, yaitu meniru-niru kebiasaan orang-orang
kafir. islam sangat melarang hal tersebut sebagaimana sabda Rasulullah sallallahu
alaihi wasallam :
- - .
Dari Ibnu Umar berkata, bersabda rasulullah sallallahu alaihi wasallam :
Barangsiapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari mereka. [ HR. Abu
Daud ].
2.
jika seseorang mencintai sang idola melebihi cintanya kepada Allah dan RasulNya. Sehingga mereka rela melakukan apa pun untuk hanya sekedar bertemu sang
idola. Bahkan sampai mengorbankan nyawa dan harta untuk bertemu sang idola.
Bila tingkat kecintaan seseorang kepada sang idola melebihi cintanya kepada
Allah, sampai-sampai bersedia melakukan apa pun agar bisa diperhatikan sang
idola, maka jatuhlah ia kepada syirik yang dimurkai Allah. Allah Taala
berfirman :
Page 18
1. Rasulullah sallallahu alaihi wasallam harus kita jadikan idola sebelum yang lainnya.
Karena memang beliau adalah sebaik-baik idola. Apa pun yang dilakukan oleh
Rasulullah, selalu berdampak baik untuk kita. Lebih dari itu, mengikuti setiap gerakgerik Rasulullah sallallahu alaihi wasallam akan mendatangkan pahala bagi kita. Hal
ini tidak akan terwujud kecuali dengan mendalami kehidupan beliau lewat kitab-kitab
sirah.
Page 19
2. bila kita mengidolakan seseorang, semuanya karena ingin mencari ridho Allah Taala.
Artinya, jika mengidolakan seseorang pasti idola tersebut seseorang yang mencintai
Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu adalah para ulama dan sholihin. Bukan para
bintang film dan senetron yang dibenci Allah karena banyak melanggar aturan-aturan
Islam.
3.
meskipun kita mengidolakan seorang ulama, kita harus tetap mengingat, bahwa ia
juga manusia. Tentu banyak sekali kekurangan-kekurangan yang dimilikinya. Bisa
saja orang tersebut terkenal lewat berbagai media. Padahal mungkin banyak
kekurangan yang tersembunyi, yang kita tidak mengetahuinya. Islam telah
menetapkan bahwa tidak ada yang masum kecuali rasulullah sallallahu alaihi
wasallam .
Keempat, menyadari bahwa kelebihan yang dimiliki sang idola, berupa ilmu yang
banyak serta hikmah merupakan anugerah dari Allah Taala. Semua itu sebagai ujian
baik untuk diri sang idola sendiri, maupun orang-orang yang mengidolakannya.
Sebagai penutup, marilah kita amalkan doa yang diajarkan Rasulullah sallallahu
alaihi wasallam sebagaimana disebutkan dalam hadist beliau,
( ( ( (
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu cintamu, dan cinta orang-orang yang
mencintaimu, dan amalan yang menyampaikanku pada kecintaan-Mu, ya Allah
jadikanlah cinta kepada-Mu lebih aku cintai kepadaku dari pada diriku dan hartaku.
[ HR. Hakim ]. ..
Demikianlah khutbah yang kami sampaikan. Semoga dapat meningkatkan iman dan
takwa kita pada Allah Taala.
* *
*
( )*(
)*(
[ amru ].
Page 20
Page 21