Asep Solehudin
Email: Asepsolehudin2805@gmail.com
Abstrak Definisi syi'ah secara bahasa berasal dari kata Arab yang mempunyai dua
pengertian yaitu menunjukkan arti “saling menolong” dan menunjukkan arti “menyiarkan
dan menyebarkan” ada juga yang mengatakan bahwa Syi’ah berarti pendukung atau
pengikut. Sementara, maksud dari syi'ah yang terkenal adalah para pengikut Sayyidina
Ali yang meyakini bahwa Sayyidina Ali adalah khalifah pilihan Nabi Muhammad SAW
dan dia orang yang paling utama diantara sahabat lainnya. Riset ini mengunakan tata cara
library research dengan menganlisis bermacam pemaparan para pakar terpaut diskursus
tentang syiah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis teologi syiah
mulai dari kemunculannya, sekte-sektenya, pokok ajarannya hingga perkembangannya
sampai ke indonesia. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa aliran syi'ah ini terbagi
menjadi beberapa sekte. Yang pertama sekte Al-imamiyah, kedua sekte Az-zaidiyah,
ketiga sekte Al-gholiyah, ke empat Al-kaisainiyah.
Abstract The meaning of shi'ah linguistically comes from the Arabic word which has two
meanings, namely showing the meaning of "helping each other" and showing the
meaning of "broadcasting and spreading". There are also those who say that Shia means
supporters or followers. Meanwhile, the intention of the famous Shiites is the followers of
Sayyidina Ali who believe that Sayyidina Ali was the caliph chosen by the Prophet
Muhammad SAW and he was the most important person among the other companions.
This study uses the library research method by analyzing various expert presentations
related to Shia discourse. The purpose of this research is to examine and analyze Shia
theology starting from its emergence, its sects, its main teachings until its development
reaches Indonesia. The results of this study conclude that the Shia sect is divided into
several sects. The first is the Al-Imamiyah sect, the second is the Az-zaidiyah sect, the
third is the Al-Gholiyah sect, and the fourth is Al-kaisainiyah, and the fifth As-saba'iyah.
Key words: history, sect, syi'ah
1
Pendahuluan
Masih banyak diantara umat Islam yang belum mengetahui sejarah aliran
syi'ah, terutama dikalangan orang-orang yang masih awah. Artikel ini akan coba
mengupas sejarah permulaan munculnya aliran syi'ah tersebut hingga berkembang
menjadi beberapa sekte.
Pengertian Syi'ah
Syiah dalam Bahasa Arab adalah ( )ﺷﯿﻌﺔdan Bahasa Persia adalah ()ﺷﯿﻌﮫ
ialah salah satu aliran atau mazhab dalam Islam. Bentuk tunggal dari Syiah
adalah Syi'i ( )ﺷﯿﻌﻲmenunjuk kepada pengikut dari Ahlul Bait dan Imam Ali.
2
(Dewi, 2016)
Definisi syi’ah pula dapat berarti orang- orang yang berkumpul buat sesuatu
urusan ataupun tiap kelompok yang berkumpul buat sesuatu urusan mereka,
ataupun masing- masing kelompok yang terdapat dalam sesuatu urusan. Syi’ah
pula mempunyai arti sebagian mereka menjajaki sebagian yang lain. Syi’ah pula
bisa di artikan pengikut, partai, kelompok, perkumpulan ataupun partisan.
Ataupun penafsiran yang lebih popular, syi’ ah berarti pendukung, pembela serta
pengikut seorang. (Atabik, 2015)
Secara terminologi, ada sebagian penafsiran tentang Syi’ ah. Berikut ini
akan dicatatkan sebagian definisi Syi’ ah yang dikutip dari sebagian sumber,
yakni:
1. Bagi al- Syahrastani, Syi’ ah ialah kelompok yang menunjang 'Ali bin Abi
Thalib secara spesial, mereka meyakini kepemimpinan serta kekhalifahan 'Ali
bin Abi Thalib bersumber pada nash ataupun wasiat secara jelas ataupun samar
- samar serta meyakini kalau imam itu tidak boleh keluar dari garis
keturunannya.
3. Bagi Mahmud Shahabi, Syi'ah merupakan suatu kalangan muslim yang jadi
pengikut Ali bin Abi Thalib yang dikira tokoh Islam kedua sehabis Nabi.
4. Bagi Abu Bakar Atjeh, Syi'ah merupakan kelompok kalangan muslimin yang
mengikuti 'Ali bin Abi Thalib, yang dikenal dengan ketaatannya dalam
keputusan serta keimanannya. (Asmaran, 2015)
Syi'ah adalah sejarah nyata umat islam yang terus bergulir. Syi'ah
mengalami perjalanan sejarah lebih dari seribu tahun, dan ikut serta dalam
3
panggung perdebatan dan konflik sosial. Tentang awal mula munculnya syi'ah ini
ada khilafiyah (perbedaan pendapat), berikut ini beberapa pendapat mengenai asal
mula munculnya aliran syi'ah.
Kala itu keluarga Nabi saw. Serta beberapa sahabat memandang bahwa
4
Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib ra lebih berhak menjadi khalifah Nabi saw
dibanding Sayyidina Abu Bakar ra. Pendapat tentang ini antara lain, dikemukakan
oleh Ibnu Khaldun dalam Tarikh-nya, beberapa orang orientaslis, seperti
Goldziher, dan banyak pemikir kontemporer lainnya.
Berikut ini lebih detailnya peristiwa tersebut. Tantangan yang sangat kuat
ialah yang dimotori oleh Muawiyah yang menuntut supaya Ali segera
menuntaskan penyelidikan pembunuhan Usman. Di samping itu, aspek yang lain
ialah Ali memecat Muawiyah dari jabatannya selaku gubernur di Syam. Aspek
lainnya yaitu permusuhan semenjak era jahiliah kuno antara Bani Hasyim dengan
Bani Umayyah dan dendam perang Badar serta sakit hati perang Uhud. Dari
faktor-faktor inilah yang akhirnya merangsang terjadinya perang Shiffin antara
pendukung Ali dan pendukung Muawiyah bin Abi Sufyan.
5
diperoleh Ali dan pasukannya, akan tetapi karena kepandaian Amr bin al-Ash
perang disudahi dengan tahkim. Ali sebetulnya sudah tahu bahwa tahkim yang
ditawarkan pihak Muawiyah hanyalah tipu daya saja. Oleh sebab itu Ali tidak
setuju dan menolak tahkim. Atas tawaran Muawiyah agar peperangan diakhiri
dengan berlandaskan Kitab Alllah, Ali berkata,"Itu adalah kata-kata kebenaran
tetapi dimaksudkan untuk kebatilan". Tawaran tahkim ini secara tersirat diniatkan
oleh pihak Muawiyah yaitu untuk mencerai-beraikan pasukan Ali, dan ini berhasil.
Ada kelompok yang menginginkan perang diakhiri dengan tahkim, dimotori oleh
Al-Asy‘ats ibn Qais AlKindi, sedangkan kelompok yang ingin menyelesaikan
perang dimotori oleh Malik Al-Asytar Al-Nakh‘I. Saat tahkim tersebut Ali harus
menelan kekalahan akibat manipulasi Amr bin Al-Ash. Berawal dari tahkim inilah
sesungguhnya syi‘ah menguatkan dirinya sebagai sebuah faksi yang secara tegas
mendukung Ali. (Zulkifli, 2013)
Dari pemaparan di atas juga bisa diambil kesimpulan bahwa yang menjadi
sebab timbulnya perpecahan dikalangan umat Islam pertama kali bukan
dikarenakan perbedaan keyakinan dan pemikiran mengenai pokok agama tetapi
melainkan dikarenakan persoalan politik semata. Akan etapi karena Syi’ah
sebagai aliran politik di dalam Islam, maka tentunya tidak akan bisa terlepas
hubungannya dengan agama Islam, baik itu dari pespektif aqidah, keimanan
maupun perspektif fiqihnya sekalipun. Oleh sebab itu mereka membangun
perinsip-perinsip dan dasar pemikiran mereka dengan menjadikan agama sebagai
tumpuannya. Sehingga tidak aneh jika ada diantara ajaran-ajaran agama yang
disalah artikan atau dengan kata lain diselewengkan supaya bisa sejalan dan
selaras dengan pemahaman mereka. Itulah yang terjadi juga pada aliran-aliran
selainnya.
Nama sekte ini diambil dari apa yang ditujukan dari jumlah imam yang
mereka yakini, yaitu dua belas imam terakhir. Selain nama Al-imamiyah, sekte ini
6
disebut juga dengan nama Ja’fariyah, karena sekte ini mereka kaitkan kepada
ajaran-ajaran yang dikembangkan oleh Imam Ja’far Muhammad Shadiq. Selain itu,
sekte ini juga dinamakan imamiyah, karena Ali ibn Abi Thalib dan keturunannya
yang berhak menjadi imam, serta meyakini bahwa umat manusia harus selalu
mempunyai imam dan mereka mengakui akan datangnya imam Mahdi setelah
bersembunyi beberapa saat lamanya. (Hasbi, 2015)
Berikut jumlah dua belas imam yang dipercayai adalah sebagai berikut :
7. Al-Ridha
10. Al-Hadiy
Syi'ah Al-Ghaliyah
Aliran al-Sabbaīyyah adalah aliran yang dibawa oleh pengikut Abdullah bin
7
Saba’; seorang Yahudi yang mempercayai apa yang disebut dalam kitab Taurat
bahwa setiap nabi mempunyai waṣī (pewaris) dan ̒Ali adalah sebaik-baik waṣī
setelah nabi Muḥammad s.a.w. Aliran ini menganggap ̒Ali tidak mati dan akan
kembali ke dunia sebelum hari kiamat, sebagaimana nabi Muḥammad s.a.w. akan
kembali ke dunia. Aliran ini juga berpendapat bahawa Allah telah hulul
(menempati) badan ̒Ali dan badan para imam selepasnya.
Syi'ah Az-zaidiyah
Kata azaidiyah berasal dari bahasa arab ( ) اﻟﺰﯾﺪﯾﮫyaitu salah satu aliran
Syiah yang masyhur. Pengikut Zaidiyah berkeyakinan bahwa setelah
kepemimpinan Imam Ali as, Imam Hasan as, Imam Husain as, Imam Ali Zainal
Abidin as dan Zaid bin Ali, tanggung jawab imamah diambil oleh laki-laki siapa
pun dari keturunan Sayidah Fatimah sa yang mempunyai kriteria tertentu.
Diantara kriterianya adalah, menyeru umat untuk mengakui kepemimpinannya,
adil secara dhahir, alim, pemberani dan orang-orang mukmin membaiatnya untuk
melaksanakan jihad. (Wikishia, 2023)
Syi'ah Al-kaisaniyah
8
Kaisaniyah adalah nama sekte aliran sy'iah yang percaya bahwa
kepemimpinan setelah Ali bin Abi Thalib beralih ke anaknya Muhammad bin
Hanafiyah. Para ahli berbeda pendapat tentang pendiri Syiah Kaisaniyah ini, ada
yang berpendapat bahwa pendirinya adalah Kaisan bekas pembantu Ali bin Abi
Thalib r.a. Ada juga yang berpendapat bahwa pendirinya adalah Almukhtar bin
Abi Ubaid yang mempunyai nama lain Kaisan. Diantara ajaran dari Syiah
Kaisaniyah ini adalah, mengkafirkan khalifah sebelum Imam Ali r.a dan
mengkafirkan mereka yang berpartisipasi pada perang Sifin dan Perang Jamal,
dan Kaisan mengira bahwa Jibril a.s mendatangi Almukhtar dan memberi kabar
kepadanya bahwa Allah Swt menyembunyikan Muhammad bin Hanafiyah.
Kesimpulan
Kedua, dari penjelasan di atas perpecahan yang terjadi pada umat islam
bukan berasal dari ajaran islam sendiri, melainkan dari persoalan politik, yakni
masalah kepemimpinan (imamah). Bahkan demi mempertahankan politiknya
masing-masing, mereka berani membuat argumen-argumen yang tidak didasari
dengan ajaran islam. Sehingga dari masalah politik berkembang menjadi masalah
aqidah (teologi) dan lain sebagainya.
9
empat adalah putra Ali yang telah dewasa yaitu Muhammad bin hanifah, putra Ali
yang dilahirkan dari perempuan bani hanifah. Sedangkan syi'ah Al-ghaliyah
merupakan aliran syi'ah yang memiliki ajaran yang berlebih-lebihan yang tidak
sesuai dengan ajaran islam.
Bibliography
A, M., & J, P. t. (2020). pengantar konflik aliran sunni dan syi'ah dalam sejarah
islam. banda aceh: bandar publishing.
Atabik, A. (2015). Melacak Historitas Syi'ah. Ilmu Aqidah dan Study Keagamaan, 1.
hitam, P. (2023, januari 2). begini awal munculnya kelompok syi'ah dan masa
pembentukannya. Diambil kembali dari peci hitam:
https://pecihitam.org/begini-awal-munculnya-kelompok-syiah-dan-masa-
pembentukannya/
Rusli, R. (2015). Imamah: Kajian Doktrin Syi'ah dan Perdebatan Pemikiran Islam
Klasik. Intizar, 205.
Sumarti, & Munirah. (2018). Syi'ah dan Sunni dalam Perspektif Pemikiran Islam.
Tarbawi, 166.
Syafieh, S. (2023, Januari 5). Ilmu Kalam Syi'ah (Tokoh dan Ajarannya). Retrieved
from Aqidah Filsafat: https://syafieh.blospot.com/2013/04/ilmu-kalam-
10
syiah-tokoh-dan-ajarannya.html?m=1
Taran, J. P., & Mannan, a. (2020). pengantar konflik aliran sunni dan syi'ah dalam
sejarah islam. banda aceh: bandar publishing.
11