Anda di halaman 1dari 30

KKI 04

KAJIAN
KEISLAMAN ILMIAH
Semester 4
‫آداب في الجوار‬

ADAB DALAM
BERTETANGGA

Oleh:
DR. Wendy Asswan C., M.Pd.I.
Doa Belajar

Ya Allah, sungguh aku memohon pada-


Mu ilmu yang bermanfaat, amal yang
diterima, rizki yang baik. Ya Allah,
sungguh aku berlindung pada-Mu dari
ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang
tidak tunduk, doa yang tidak didengar
dan amal yang tidak sampai.
Doa Belajar

Aku rela Allah sebagai tuhanku,


Islam sebagai agamaku,
Muhammad saw sebagai nabi
dan rasulku.
Tuhanku, tambahkan bagiku
ilmu dan limpahkanlah bagiku
kefahaman
ADAB, IBADAH, AKHLAQ,
dan MUAMALAH
Adab adalah  sikap, perilaku atau tata cara hidup.
Adab ini diatur dalam Islam melalui seperangkat hukum
syara’. Adab bukanlah kesopanan yang diatur semata-
mata oleh adat manusia.
Ibadah adalah sikap dan aktivitas yang berkaitan
dengan hubungan seseorang kepada Allah (Tuhan
Pencipta). Ibadah diatur dalam syariat Islam

Akhlaq adalah sikap dan perilaku diri, yang tidak ada


hubungan timbal balik dengan oranglain. Akhlaq diatur
dalam syariat Islam.

Mu’amalah adalah suatu aktivitas yang dibangun


atas perilaku dua orang atau lebih (yang
terdapat hubungan timbal balik). Mu’amalah
diatur dalam syariat Islam.
ADAB, IBADAH, AKHLAQ,
dan MUAMALAH

ADAB
Ibadah

Mu’ama-
Akhlaq
lah
Contoh :
ADAB JUAL BELI DALAM ISLAM :

Muamalah dalam Jual Beli:


1. Ada dua orang yang berakad
2. Ada barangnya
3. Ada ijab qabul

Akhlaq dalam Jual Beli:


1. Penjual jujur
2. Pembeli tidak menawar saat
barang sedang ditawar orang
lain
‫آداب في الجوار‬

ADAB DALAM
BERTETANGGA

Oleh:
DR. Wendy Asswan C., M.Pd.I.
ADAB DALAM BERTETANGGA

Definisi tetangga:

Tetangga merupakan orang yang


rumahnya dekat dengan kita atau penghuni
yang tinggal di sekeliling rumah kita, sejak
dari rumah pertama hingga rumah keempat
puluh dari arah sebagaimana perkataan
Ibnu Hajar dalam kitab Al- Fath beliau
berkata : “Empat puluh rumah dari sebelah
kanan, sebelah kiri, dari bagian belakang
dan bagian depannya”.
ADAB DALAM BERTETANGGA

Dalil yang mewajibkan


berbuat baik pada tetangga
 
1. Berbuat baik dengan tetangga diperintahkan
di dalam Al Qur’an
َ ُ ْ
‫َواعْ ُب ُدوا َ َو تش ِرـك ْوا ِبهٖ ش ْيـًٔا‬ ُ ‫اَل‬ ‫هّٰللا‬
‫ْن ِاحْ َسا ًنا َّو ِب ِذى ْالقُ ـْر ٰبى َو ْال َي ٰت ٰمى‬ ِ ‫َّو ِب ْال َوالِدَ ي‬
‫ار‬ ِ ‫ج‬ َ ْ
‫ال‬ ‫و‬
َ ‫ى‬ ‫ب‬ٰ ْ‫ـ‬
‫ر‬ ُ ‫ق‬ ْ
‫ال‬ ‫ى‬ ‫ذ‬
ِ ‫ـ‬
‫ر‬ِ ‫ا‬‫ج‬َ ْ
‫ال‬ ‫و‬ َ ‫ْن‬
ِ ‫ي‬ ‫ك‬ ِ ‫س‬ ٰ ‫م‬
َ ْ
‫ال‬ ‫َو‬
ۙ‫ْن الس َِّبي ِْل‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫و‬ َ ‫ب‬ ِ ْ
‫ن‬ ۢ ‫ج‬
َ ْ
‫ال‬ ‫ب‬ ‫ب‬
ِ ‫ح‬
ِ ‫َّا‬‫ص‬ ‫ال‬‫و‬ َ ‫ب‬
ِ ُ
‫ن‬ ‫ج‬
ُ ْ
‫ال‬
ِ ِ
‫ت اَ ْي َما ُن ُك ْم‬ ْ ‫َۗ و َما َم َل َك‬
“Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan
berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-
kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat,
ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. (QS.
An-Nisa': 36)
ADAB DALAM BERTETANGGA

Ali Ibnu Abu Thalha meriwayatkan dari


Ibnu Abbas, yang dimaksud tetangga
dekat adalah tetangga yang mempunyai
kekerabatan, sedang yang jauh yang tidak
punya kekerabatan. Demikian juga
pendapat yang diriwayatkan dari `Ikrimah,
Mujahid, Maimun bin Mahran, adh-
Dhahhak, Zaid bin Aslam, Muqatil bin
Hayyan, dan Qatadah.

Abu Ishaq meriwayatkan dari Nauf Al-


Bakkali tetangga dekat adalah tetangga
yang muslim sedangkan tetangga yang
jauh adalah tetangga yang Nasrani atau
Yahudi.
ADAB DALAM BERTETANGGA
Dalil yang mewajibkan
berbuat baik pada tetangga
 
2. Berbuat baik pada tetangga sebagai bukti keimanan
Dari Abu   Syuraih   Al   Khuza’i dari nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam, beliau bersabda,

ِ ‫هلل َو ْال َي ْو ِم اآل ِخ ِر َف ْليُحْ ِسنْ ِإ َلى َج‬


ْ‫ َو َمن‬،‫ار ِه‬ ِ ‫ان يُْؤ ِمنُ ِبا‬َ ‫َمنْ َك‬
‫ان‬ َ ‫هلل َو ْال َي ْو ِم اآل ِخ ِر َف ْل ُي ْك ِر ْم‬
َ ‫ َو َمنْ َك‬،ُ‫ض ْي َفه‬ َ ‫َك‬
ِ ‫ان يُْؤ ِمنُ ِبا‬
ْ ‫خ ِر َف ْل َيقُ ْل َخيْراً َأ ْو لِ َيصْ م‬
‫ُت‬ ِ ‫هلل َو ْال َي ْو ِم ْاآل‬
ِ ‫يُْؤ ِمنُ ِبا‬
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya
dia berbuat baik   pada tetangganya, barangsiapa beriman
kepada Allah dan hari akhir, hendaknya dia menghormati
tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari
akhir hendaknya dia berbicara yang baik atau diam.” (HR.
Bukhari)
 
 3. Berbuat baik dengan tetangga sangat ditekankan Allah
Dari Aisyah radliallahu ‘anha dari nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam, beliau bersabda,
‫ت َأ َّن ُه َسي َُورِّ ثه‬ ِ ‫ما َ َزا َل ِجب ِْر ْي ُل ي ُْوصِ ْينِي ِب ْال َج‬
ُ ‫ار َحتى َّ َظ َن ْن‬
“Jibril senantiasa berwasiat kepadaku agar berbuat baik kepada
tetangga sampai saya mengira bahwa dia (Jibril) hendak
memberikan warisan kepadanya.” (HR. Bukhari)
ADAB DALAM BERTETANGGA
Dalil yang mewajibkan
berbuat baik pada tetangga
 
4. Haramnya menyakiti tetangga

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak masuk


surga seseorang yang tetangganya tidak merasa aman dari
kejahatannya”. (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Berbuat dosa dan menzhalimi tetangga 10 kali lipat dari


dosa pada orang lain
 
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Dosa seorang yang berzina dengan sepuluh wanita lebih
ringan daripada dosa seorang yang berzina dengan istri
tetangganya.”
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada
mereka mengenai pencurian. Maka mereka menjawab,’Itu
adalah perbuatan yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
”Dosa seorang yang mencuri dari sepuluh rumah orang lain
lebih ringan daripada dosa seorang yang mencuri dari salah
satu rumah tetangganya.”
(HR. Ahmad dan Bukhari dalam Adabul Mufrad)
ADAB DALAM BERTETANGGA
Dalil yang mewajibkan
berbuat baik pada tetangga
 
6. Perhatian kepada tetanggga
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu berkata,
“Kekasihku shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat
kepadaku, “Kalau kamu memasak sayur, maka
perbanyaklah kuahnya kemudian lihatlah keluarga dari
tetanggamu. Dan berilah mereka daripadanya dengan
baik”.(HR. Muslim)

7. Bersikap banyak memberi maaf dan toleran


tetangga
Rasulullah bersabda, “Janganlah sekali-kali salah
seorang dari kalian melarang tetangganya untuk
menancapkan kayu di temboknya” (HR. Bukhari No.
2463 dan Muslim No. 1609).

8. Tidak menyakiti tetangga adalah bagian dari iman


Rasulullah bersabda, “Barangsiapa beriman kepada
Allah dan hari akhir, maka janganlah menyakiti
tetangganya”. (HR. Bukhari dan Muslim)
ADAB DALAM BERTETANGGA
Dalil yang mewajibkan
berbuat baik pada tetangga
 
9. Tetangga yang paling baik di sisi Allah adalah orang
yang terbaik pada tetangganya
Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik teman di sisi Allah
adalah orang yang paling baik diantara mereka
terhadap temannya. Dan sebaik-baik tetangga di sisi
Allah adalah orang yang paling baik di antara mereka
terhadap tetangganya”. (HR. Tirmidzi)
10. Tidak boleh meremehkan aktivitas menyakiti
tetangga
Rasulullah bersabda, “Tidak ada istilah sedikit dalam hal
menyakiti tetangga”. (HR. Ibnu Abi Syaibah, 8/547)
11. Tetangga yang baik adalah termasuk kebahagiaan
Rasulullah bersabda, “Ada empat perkara yang
termasuk kebahagian : Istri yang shalihah, tempat
tinggal yang luas, tetangga yang baik dan kendaraan
yang nyaman. Dan empat perkara yang termasuk
kesengsaraan : Tetangga yang jelek, istri yang jelek,
tempat tinggal yang sempit dan kendaraan yang jelek”.
(HR. Ibnu Hibban)
ADAB DALAM BERTETANGGA
Dalil yang mewajibkan
berbuat baik pada tetangga
 
12. Tiada iman bagi orang yang tidak mencintai
tetangganya
Nabi bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-
Nya, tidaklah seorang hamba itu beriman, sehingga dia
mencintai tetangganya -atau berkata : saudaranya-
sebagaimana dia mencintai dirinya” (HR. Muslim).

13. Menyakiti tetangga menjadi sebab masuk neraka


Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Seseorang
berkata, ‘Wahai Rasulullah! Sesungguhnya ada wanita
yang banyak melakukan shalat, shadaqah, dan puasa.
Hanya saja dia menyakiti tetangga dengan lisannya’.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia
di neraka”.
Orang tersebut berkata lagi, ‘Sesungguhnya ia
diceritakan sedikit melakukan puasa dan shalat. Tetapi
dia bershadaqah dengan beberapa potong keju dan
tidak menyakiti tetangganya dengan lisannya’.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Dia
di dalam surga”. (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)
ADAB DALAM BERTETANGGA
Dalil yang mewajibkan
berbuat baik pada tetangga
 
14. Kesaksian tetangga adalah kesaksian sebenarnya
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, “Seseorang
bertanya kepada Nabi, ‘Bagaimana saya bisa tahu
bahwa saya telah berbuat baik dan berbuat jelek?’.
Beliau menjawab, “Jika kamu mendengar tetangggamu
berkata, ‘Engkau telah berbuat baik’, maka berarti kamu
telah berbuat baik. Dan jika kamu mendengar mereka
berkata, ’Engkau telah berbuat jelek’, maka berarti
engkau telah berbuat jelek” (HR. Ahmad)
ADAB DALAM BERTETANGGA

Adab Bertetangga
dalam Islam
Adab Bertetangga
1. Meminta izin bila hendak bertamu
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
‫ين َءا َم ُنوا الَ َت ْد ُخلُوا ُبيُو ًتا َغي َْر ُبيُو ِت ُك ْم َح َّتى‬ َ ‫َياَأ ُّي َها الَّ ِذ‬
‫َتسْ َتْأ ِنسُوا َو ُت َسلِّمُوا َع َلى َأهْ لِ َها َذلِ ُك ْم َخ ْي ُر لَّ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم‬
َ ‫َت َذ َّكر‬
‫ُون‬
“Hai, orang orang yang beriman, janganlah kamu
memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum
meminta izin dan memberi salam kepada
penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu,
agar kamu selalu ingat”.[An Nur:27].

Aku menemui Beliau tanpa mengucapkan salam dan


tanpa minta izin. Maka Beliau bersabda:
“‫” ِارْ ِجعْ َفقُ ْل ال َّسالَ ُم َع َل ْي ُك ْم أأدخل‬
“Ulangi kembali, ucapkanlah salam dan katakan:
“Bolehkah aku masuk?” [Hadits riwayat Ahmad, Abu
Dawud, At Tirmidzi dan An Nasa’i]
Adab Bertetangga
2. Menjaga pandangannya dari melihat aurat dalam
rumah tetangganya
 
Diriwayatkan dari Abdullah bin Bisyr, ia berkata:
‫اب‬َ ‫صلَّى هللاُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم ِإ َذا َأ َتي َب‬ ِ ‫ان َرس ُْو ُل‬
َ ‫هللا‬ َ ‫َك‬
‫اب ِمنْ ِت ْل َقا َء َوجْ ِه ِه َو َل ِكنْ ِمنْ ر ُْك ِن ِه‬ َ ‫َق ْو ٍم َل ْم َيسْ َت ْق ِب ِل ال َب‬
‫ْس ِر َو َيقُ ْو ُل‬ َ ‫اَأل ْي َم ِن َأ ْو اَألي‬
“‫”ال َّسالَ ُم َع َل ْي ُك ْم… ال َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم‬
“Apabila Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
mendatangi rumah orang, Beliau tidak berdiri di
depan pintu, akan tetapi di samping kanan atau
samping kiri, kemudian Beliau mengucapkan salam
“assalamu ‘alaikum, assalamu ‘alaikum”,
[Hadist riwayat Abu Dawud].
Adab Bertetangga
3. Menjenguk tetangga yang sakit

ْ‫ْضا َل ْم َي َز ْل ِفي‬ً ‫ َمنْ َعادَ َم ِري‬:‫َو َقا َل َع َل ْي ِه ال َّساَل ُم‬


‫ُخرْ َف ِة ْال َج َّن ِة‬
Nabi saw. bersabda, “Siapa yang menjenguk orang
sakit maka ia selalu berada di taman surga.”
(HR. Muslim dari Tsauban r.a.)
 
Menjenguk jangan terlalu lama:
ُ ‫ ْال ِع َيا َدةُ َف َو‬:‫َو َقا َل َع َل ْي ِه ال َّساَل ُم‬
‫اق َنا َق ٍة‬
Nabi saw. bersabda, “(Waktu) mengunjungi (orang
sakit) itu (kira-kira) di antara (dua susu) unta.”
(HR. Al-Baihaqi dari Anas bin Malik r.a.)
Adab Bertetangga
4. Menyambut dengan senang bila tetangga bertamu
 
Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir,
hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari).
 
5. Mengurus jenazahnya bila meninggal
Abu Hurairah ra dia berkata: Rasulullah ‫ﷺ‬ bersabda :
Barang siapa yang menyaksikan jenazah hingga ikut
menyalatkannya maka baginya pahala satu qirath, dan
barang siapa yang menyaksikan jenazah hingga ikut
menguburkannya maka baginya pahala dua qirath.
Ditanyakan kepada beliau:Apa yang dimaksud dengan
dua qirath? Beliau menjawab: Seperti dua gunung
yang besar
(HR. Bukhari)
 
Adab Bertetangga
6. Menyampaikan ta’ziyah bila tetangga sedang
terkena musibah

Secara bahasa Ta’ziyah (‫ )اــلتعـزية‬artinya


menguatkan. Sedangkan secara istilah adalah
menganjurkan seseorang untuk bersabar atas
beban musibah yang menimpanya.
ُ ‫ُصي َب ٍة ِإالَّ َك َساهُ هَّللا‬ ِ ‫َما ِمنْ مُْؤ ِم ٍن ي َُع ِّزي َأ َخاهُ ِبم‬
‫ِمنْ ُح َلل ْال َك َرا َم ِة َي ْو َم ْال ِق َيا َم ِة‬
“Tidaklah seorang Mukmin bertakziyah kepada
saudaranyayang terkena musibah kecuali Allah
akan memakaikan pakaian kemulian kepadanya di
hari kiamat.” ( HR. Ibn Majah)
‫ُصابًا َف َل ُه ِم ْث ُل َأجْ ِر ِه‬
َ ‫َمنْ َع َّزى م‬
“Barangsiapa yang berta’ziyah kepada orang yang
tertimpa musibah, maka baginya pahala seperti
pahala yang didapat orang tersebut.” (HR Tirmidzi)
Adab Bertetangga
7. Menyayangi tetangga yang lebih muda, dan
menghormati tetangga yang lebih tua
 
Barang siapa yang tidak mengasihi yang lebih kecil
dari kami serta tidak menghormati yang lebih tua
dari kami bukanlah golongan kami.
(HR Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad)
 
8. Tidak boleh hasad dan berhati-hati pada
ghibthah pada tetangga yang dapat nikmat
 
Hasad adalah rasa ingin memiliki yang dimiliki
orang lain dengan memunculkan kebencian pada
orang lain tersebut dan ingin kenikmatan itu hilang
darinya
 
Adab Bertetangga
Ghibthah adalah rasa ingin memiliki yang dimiliki
orang lain tanpa memunculkan kebencian pada
orang lain tersebut dan tanpa ingin kenikmatan itu
hilang darinya
Dari Ibnu Umar r.huma, berkata bahwa Rasulullah
SAW Bersabda: “Tidak diperbolehkan hasad
(ghibthah) kecuali terhadap dua orang: Orang yang
dikaruniai Allah pemahaman Al-Qur’an lalu ia
menegakkannya di malam dan siang hari, dan
orang yang dikaruniai harta oleh Allah, lalu ia
menginfakannya pada malam dan siang hari.” (Hr.
Bukhari, Tarmidzi, dan Nasa’i)
Ghibthah ada yang sunnah dan mubah
Ghibthah pada keharaman bisa menjadi wasilah
keharaman
Hasad hukumnya haram
 
Adab Bertetangga
9. Menyembunyikan Aib Tetangga, Membantu
Tetangga dalam Menyelesaikan Urusan/Masalah
 
“Barangsiapa yang meringankan (menghilangkan)
kesulitan seorang muslim kesulitan-kesulitan
duniawi, maka Allah akan meringankan
(menghilangkan) baginya kesulitan di akhirat
kelak.
Barangsiapa yang memberikan kemudahan bagi
orang yang mengalami kesulitan di dunia, maka
Allah akan memudahkan baginya kemudahan
(urusan) di dunia dan akhirat.
Dan barangsiapa yang menutupi (aib) seorang
muslim sewaktu di dunia, maka Allah akan
menutup (aibnya) di dunia dan akhirat.
Sesungguhnya Allah akan senantiasa menolong
seorang hamba selalu ia menolong saudaranya.”
[HR. Tirmidzi]
Adab Bertetangga
10. Wajib membantu tetangga dalam keadaan
darurat sementara dia mampu menolong

Rasulullah bersabda, “Tidaklah disebut mukmin


orang yang kenyang sedangkan tetangganya di
sampingnya kelaparan” (HR. Bukhari dalam Adabul
Mufrad)
 
Adab Bertetangga
11. Memberi pinjaman dan hutang bila tetangga
membutuhkan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 “Ada seseorang didatangkan pada hari kiamat.
Allah berkata (yang artinya), “Lihatlah
amalannya.” Kemudian orang tersebut berkata,
“Wahai Rabbku. Aku tidak memiliki amalan
kebaikan selain satu amalan. Dulu aku memiliki
harta, lalu aku sering meminjamkannya pada
orang-orang. Setiap orang yang sebenarnya
mampu
untuk melunasinya, aku beri kemudahan. Begitu
pula setiap orang yang berada dalam kesulitan,
aku selalu memberinya tenggang waktu sampai
dia mampu melunasinya.” Lantas Allah pun
berkata (yang artinya), “Aku lebih berhak memberi
kemudahan”. Orang ini pun akhirnya diampuni.”
(HR. Ahmad)
Adab Bertetangga
12. Memberikan hadiah pada tetangga
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, tahaadu tahaabbu,
‫ادَوا َت َحابُّوا‬
ْ ‫َت َه‬
“Salinglah memberi hadiah, maka kalian akan
saling mencintai.” (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-
Mufrod, no. 594.

13. Tidak boleh meremehkan hadiah yang


diberikan kepada tetangga
Nabi bersabda, “Wahai para wanita Islam,
janganlah sekali-kali seorang tetangga perempuan
meremehkan hadiah yang diberikan kepada
tetangganya walaupun hanya kuku kambing” (HR.
Bukhari dan Muslim)
 
Doa Penutup
Majlis

Anda mungkin juga menyukai