KAJIAN
KEISLAMAN ILMIAH
Semester 4
ISLAM
PAHAMI,
AMALKAN,
SEBARKAN,
DAN TERAPKAN
Doa Belajar
PERTEMUAN 1
SISTEM
ISLAM
SANKSI
AKIDAH
IBADAH
PENDIDIDIKAN
PEMERIN- EKONOMI
TAHAN PERGAULAN
SISTEM
ISLAM
PERGAULAN
SHALAT
KEAMANAN EKONOMI
KHILAFAH
MASYARAKAT
ISLAM
SISTEM
IBADAH
SHALAT الصالة
Shalat secara bahasa : doa
Shalat secara istilah : aktivitas ibadah dengan
gerakan dan bacaan tertentu dari
takbiratul ihram sampai salam
Nabi saw Nabi
Isra’ Mi’raj
menerima Hijrah
610 M
wahyu 610 M 622 M
ُ َو َذ ْر َوة،ُصالَة
َّ َو َع ُم ْو ُدهُ ال، سالَ ُم ُ َرْأ
ْ س اَأل ْم ِر اِإل
ِ سنَا ِم ِه
الج َها ُد َ
“Kepala dari seluruh perkara (agama) adalah Islam, tiangnya
adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad.” (HR. At Tirmidzi,
dihasankan oleh As Syaikh Al Albani dalam Al Irwa’ 2/138)
Kewajiban
Medirikan Shalat
س ِن ْي َن َ صالَ ِة َو ُه ْم َأ ْبنَا ٌء
ِ س ْب ُع َّ ُم ُروا َأ ْوالَ َد ُك ْم ِبال
ش ٌر َوفَ ِّرقُوا فِ ْيَ اض ِربُو ُه ْم َعلَ ْي َها َو ُه ْم َأ ْبنَا ٌء َع ْ َو
اج ِعِ ض َ ْال َم
“Perintahlah anak-anak kalian untuk shalat (mulai) pada usia
7 tahun, dan pukullah mereka (yang enggan untuk shalat)
setelah usia 10 tahun, dan pisahkanlah tempat tidur mereka.”
(HR. Ahmad, lihat Irwaul Ghalil 2/7)
ستَ ِط ْع فَ َعلَىْ َستَ ِط ْع فَقَا ِع ًدا فَِإنْ لَ ْم ي ْ َص ِّل قّاِئ ًما فَِإنْ لَ ْم ي
َ
َوِإالَّ فََأ ْو ِم ِإ ْي َما ًء: ب َوفَ ْي ِر َوايَ ٍة ٍ َج ْن
“Shalatlah dengan berdiri, jika tidak mampu berdiri maka
(shalatlah) dengan duduk, jika tidak mampu duduk maka
(shalatlah) dengan berbaring.” (HR. Al Bukhari, dalam riwayat
Al Baihaqi ada tambahan: “Jika tidak mampu berbaring maka
cukup dengan isyarat.” )
Ancaman
Bagi yang Meninggalkan Shalat
صاَل ةَ َواتَّبَعُوا
َّ ضا ُعوا ال َ ف َأٌ ف ِم ْن بَ ْع ِد ِه ْم َخ ْل َ َفَ َخل
اب َوَآ َم َنَ َف يَ ْلقَ ْو َن َغيًّا ****ِإاَّل َم ْن ت َ ت فَ َس ْو ِ ال َّشهَ َوا
صالِ ًحاَ َو َع ِم َل
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek)
yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa
nafsunya, maka mereka kelak akan menemui al ghoyya,
kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh.”
(QS. Maryam : 59-60)
`Abdullah bin Mas’ud berkata, “Maka mereka kelak akan
menemui ghayyan,” yaitu sebuah danau di neraka Jahannam
yang sangat dalam dan sangat busuk baunya
Ancaman
Bagi yang Meninggalkan Shalat
Umar bin Khottob mengatakan,
َصالَة َ الَ ِإ ْسالَ َم لِ َم ْن تَ َر
َّ ك ال
“Tidaklah disebut muslim bagi orang yang meninggalkan
shalat.” Saat Umar mengatakan perkataan di atas tatkala
menjelang sakratul maut, tidak ada satu orang sahabat pun
yang mengingkarinya. Oleh karena itu, hukum bahwa
meninggalkan shalat adalah kafir termasuk ijma’
(kesepakatan) sahabat.
Ancaman
Bagi yang Meninggalkan Shalat
Imam Syafi’i : “Barangsiapa yang meninggalkan shalat wajib
bagi orang yang telah masuk Islam (muslim), dikatakan
kepadanya : ‘Mengapa engkau tidak shalat ?’. Jika ia
mengatakan : ‘Kami lupa’, maka kita katakan : ‘Shalatlah jika
engkau mengingatnya’. Jika ia beralasan sakit, kita katakan
kepadanya : ‘Shalatlah semampumu. Apakah berdiri, duduk,
berbaring, atau sekedar isyarat saja’. Apabila ia berkata : ‘Aku
mampu mengerjakan shalat dan membaguskannya, akan
tetapi aku tidak shalat meskipun aku mengakui
kewajibannya’. Maka dikatakan kepadanya : ‘Shalat adalah
kewajiban bagimu yang tidak dapat dikerjakan orang lain
untuk dirimu. Ia mesti dikerjakan oleh dirimu sendiri. Jika
tidak, kami minta engkau untuk bertaubat. Jika engkau
bertaubat (dan kemudian mengerjakan shalat, maka
diterima). Jika tidak, engkau akan kami bunuh. Karena shalat
itu lebih agung daripada zakat” [Al-Umm, 1/281. Disebutkan
juga oleh Al-Baihaqiy dalam Ma’rifatus-Sunan wal-Aatsaar,
3/117].
Ancaman
Bagi yang Meninggalkan Shalat
Ibnu Qayyim Al Jauziyah –rahimahullah- mengatakan, ”Kaum
muslimin bersepakat bahwa meninggalkan shalat lima
waktu dengan sengaja adalah dosa besar yang paling
besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh,
merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum
minuman keras. Orang yang meninggalkannya akan
mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta
mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat.”
(Ash Sholah, hal. 7)
هللا
ِ س ْو ِل ُ ط ْل َحةَ ْب ِن ُعبَ ْي ِد هللاِ اَ َّن اَ ْع َرابِيًّا َجا َء اِلَى َر
َ َْعن
َ اَ ْخبِ ْرنِى َما فَ َر،هللا
ض ِ س ْو َل ُ يَا َر: فَقَا َل،س ِ ص ثَاِئ َر ال َّرْأ
ْ اِالَّ اَن،س َ صلَ َواتُ ْا
ُ لخ ْم َّ ال:صالَ ِة ! قَا َل َّ هللاُ َعلَ َّي ِم َن ال
ش ْيًئاَ تَطَ َّو َع.
Dari Thalhah bin ‘Ubaidillah, bahwa seorang Arab gunung
datang kepada Rasulullah SAW dalam keadaan rambutnya
kusut, lalu ia bertanya, “Ya Rasulullah, beritahukanlah kepadaku,
apa yang Allah wajibkan kepadaku dari shalat ?”. Beliau
bersabda, “Shalat-shalat yang lima, kecuali kamu mau
melakukan yang sunnah”…. [HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim,
dalam Nailul Authar juz 1, hal. 335]
أوقات الصالة
Waktu Shalat
Hadits Jibril
Tentang Waktu Shalat Wajib
Akhir Dhuhur
450
Bayangan = benda
Ashar/Wustha
Dalam hadits ketika Jibril mengimami Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, shalat pada hari pertama pada saat
panjang bayangan sama dengan panjang benda.
Sedangkan esoknya, pada saat panjang bayangan sama
dengan dua kali panjang benda. Lalu dikatakan di akhir
hadits bahwa batasan waktu shalat adalah antara dua
waktu tersebut. Inilah yang disebut dengan
waktu ikhtiyar menurut Syafi’iyah.
(Lihat Al Iqna’, 1: 197)
Awal ‘Asar
450
Bayangan = benda
صالة العصر
BARAT
TIMUR
26.570
Bayangan = 2xbenda
صالة العصر
BARAT
TIMUR
BARAT
Batas Ufuq
Syafaq (mega
merah)
Awal Maghrib
صالة المغرب
BARAT
TIMUR
Akhir Maghrib
صالة المغرب
BARAT
Syafaq (mega
merah)
Batas Ufuq
Shalat Maghrib
Shalat Isya
Isya’ / al-’Atamah
Dalil yang menunjukkan awal waktu shalat ‘Isya’
sebagaimana diterangkan dalam hadits shalat Nabi –
shallallahu ‘alaihi wa sallam– bersama Jibril,
ُ َاب ال َّشف
ق َ صلَّى بِ َى ْال ِع َشا َء ِح
َ ين َغ َ َو
“Lalu beliau melaksanakan shalat ‘Isya’ bersamaku ketika
cahaya merah saat matahari tenggelam hilang.”
Awal ‘Isya
صالة العشاء
BARAT
TIMUR
Dalil
yang menunjukkan akhir waktu ikhtiyar adalah hadits
tentang shalat Jibril yang mengimami Nabi –shallallahu
‘alaihi wa sallam– pada hari kedua,
صلَّى بِ َى ْالفَجْ َر فََأ ْسفَ َر
َ َو
“Kemudian ia shalat Shubuh bersamaku setelah itu waktu
isfaar”
Awal Shubuh
Fajar Shadiq
صالة الصبح
BARAT
TIMUR
Awal Shubuh
Akhir Afdhal
Shubuh (isfar)
صالة الصبح
BARAT
TIMUR
Awal Shubuh
Isfar
Akhir Shubuh
=Syuruq =Thulu’
صالة الصبح
TIMUR
Fajar Shadiq
Isfar
Batas Ufuq
Shalat Shubuh
BARAT
TIMUR
BARAT
TIMUR
Tinggi bayangan
Matahari Di awal waktu Seluruh waktu Sampai waktu Ashr
Zhuhur tergelincir ke Barat
sama dengan
ikhtiyar Zhuhur
- -
berakhir
benda
Hanya ulama
Hanafi yang
mengatakan
akhir waktu ashr
adalah saat
bayangan benda
dua kali lipat
panjang benda,
dan waktu ashr
setelahnya. Ini
adalah pendapat
yang lemah.
Perbedaan jam waktu shalat
karena bumi membentuk kemiringan
Perbedaan jam waktu shalat
karena bumi membentuk kemiringan
Siang panjang
Siang pendek
Daerah kutub utara
Kulminasi (menjelang dhuhur)
Isya’
Wilayah yang
tidak ada
waktu Isya’,
Maghrib, dan Maghrib
Shubuh,
sampai 5 bln
Perbedaan jam waktu shalat
karena bumi membentuk kemiringan
Siang pendek
Siang panjang
Daerah kutub utara
Kulminasi (menjelang dhuhur)
Wilayah matahari
tidak terlihat sampai 5
bulan kecuali hanya
mega
Bagaimana
penentuan waktu
shalat di kutub?
Masjid paling utara : Nurd Kamal di Norilsk
Masjid paling utara : Nurd Kamal di Norilsk
Diperkirakan waktunya
sehingga tetap shalat 5
kali sehari (24 jam)
Cara menentukan waktu shalat di kutub