Anda di halaman 1dari 4

Ensiklopedia Fikih Shalat Dhuha

Pembaca mukminun.com rahimakumullah, kali ini kami suguhkan sedikit pelajaran tentang
shalat dhuha. Apa itu shalat dhuha? Apa hukum salat duha? Apa keutamaan shalat dhuha?
Teruskan membaca! Bismillah.

Definisi Shalat Dhuha


Tertulis di dalam Ensiklopedia Fikih Durar Saniyah tentang definisi shalat dhuha adalah:

ِ َّ‫ وهو أ َّو ُل الن‬،‫ت الضُّ َحى‬


‫هار‬ ِ ‫ هي الصالةُ المؤ َّداةُ في وق‬:‫صالةُ الضُّ َحى‬
“Shalat dhuha adalah shalat yang dikerjakan di waktu dhuha, yaitu waktu di awal siang.” 1

Hukum Shalat Dhuha


Apa hukum shalat dhuha? Tertulis di dalam Ensiklopedia Fikih Durar Saniyah tentang hukum
shalat dhuha:

،‫ والشافعيَّة‬،‫ والمالِكيَّة‬،‫ ال َحنَفيَّة‬:‫ب الفقهيَّة األربعة‬ ِ ِّ‫ وهذا بات‬،ٌ‫صالةُ الضُّ َحى ُمستحبَّة‬
ِ ‫فاق المذاه‬
‫وال َحنابِلَة‬
“Shalat dhuha hukumnya mustahab (sunah/disukai). Hukum ini berdasarkan kesepakatan
empat mazhab fikih, yaitu: Hanafiyah,2 Malikiyah,3 Syafiiah,4 dan Hanabilah.5

Dalil dari Sunah di antaranya:

1. Dari Abu Dzar Radhiyallahu Anhu dari Nabi ‫ ﷺ‬bahwa beliau bersabda:

‫ص َدقَةٌ َو ُكلُّ تَ ْهلِيلَ ٍة‬


َ ‫ص َدقَةٌ َو ُكلُّ تَحْ ِمي َد ٍة‬
َ ‫يح ٍة‬ َ ِ‫ص َدقَةٌ فَ ُكلُّ تَ ْسب‬َ ‫يُصْ بِ ُح َعلَى ُكلِّ ُساَل َمى ِم ْن َأ َح ِد ُك ْم‬
َ ِ‫ص َدقَةٌ َويُجْ ِزُئ ِم ْن َذل‬
‫ك‬ َ ‫ي ع َْن ْال ُم ْن َك ِر‬ ٌ ‫ص َدقَةٌ َونَ ْه‬
َ ‫ُوف‬ ِ ‫ص َدقَةٌ َوَأ ْم ٌر بِ ْال َم ْعر‬
َ ‫ير ٍة‬ َ ِ‫ص َدقَةٌ َو ُكلُّ تَ ْكب‬
َ
‫َان يَرْ َك ُعهُ َما ِم ْن الضُّ َحى‬ ِ ‫َر ْك َعت‬
"Setiap pagi, tiap-tiap anggota badan kalian (hendaknya) ada sedekahnya. Setiap tasbih adalah
sedekah. Setiap tahmid adalah sedekah. Setiap tahlil adalah sedekah. Setiap takbir adalah
sedekah. Setiap amar makruf nahi mungkar adalah sedekah. Dan semuanya itu dapat tercukupi
dengan dua rakaat shalat dhuha,” (Sahih Muslim: 720).

2. Dari Abu Darda Radhiyallahu Anhu dari Nabi ‫ ﷺ‬bahwa beliau bersabda:

ِّ‫صيَ ِام ثَاَل ثَ ِة َأي ٍَّام ِم ْن ُكل‬


ِ ِ‫ت ب‬ ُ ‫ث لَ ْن َأ َد َعه َُّن َما ِع ْش‬
ٍ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم بِثَاَل‬ َ ْ‫َأو‬
َ ‫صانِي َحبِيبِي‬
‫صاَل ِة الضُّ َحى َوبَِأ ْن اَل َأنَا َم َحتَّى ُأوتِ َر‬ َ ‫َشه ٍْر َو‬
“Kekasihku ‫ ﷺ‬mewasiatkan kepadaku untuk melakukan tiga hal, yaitu agar aku tidak
meninggalkan selama hidupku: 1) puasa tiga hari tiap bulan, 2) shalat dhuha, dan 3) tidak tidur
sebelum salat witir,” (Sahih Muslim: 722).

3. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu yang berkata:


‫صيَ ِام ثَاَل ثَ ِة َأي ٍَّام ِم ْن ُك ِّل َشه ٍْر َو َر ْك َعت َْي الضُّ َحى‬ ِ ِ‫ث ب‬ ٍ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم بِثَاَل‬ َ ْ‫َأو‬
َ ‫صانِي َخلِيلِي‬
‫َوَأ ْن ُأوتِ َر قَب َْل َأ ْن َأرْ قُ َد‬
“Kekasihku ‫ ﷺ‬mewasiatkan kepadaku untuk melakukan tiga hal; 1) puasa tiga hari setiap
bulan, 2) dua rakaat shalat dhuha, dan 3) melakukan salat witir sebelum tidur,” (Sahih Muslim:
721).

4. Dari Aisyah Radhiyallahu Anha yang berkata:

‫ ويَزيد ما شا َء هللا‬،‫كان رسو ُل هللا صلَّى هللاُ عليه وسلَّم يُصلِّي الضحى أربعًا‬
“Dulu Rasulullah ‫ ﷺ‬melakukan shalat dhuha empat rakaat, dan jika berkenan, beliau
menambahnya,” (Sahih Muslim: 719).

5. Dari Zaid bin Arqam Radhiyallahu Anhu bahwa beliau melihat suatu kaum melakukan salat
duha. Kemudian beliau berkata, “Apakah mereka tidak tahu bahwa salat di luar waktu ini lebih
utama? Sebab Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

َ ِ‫صاَل ةُ اَأْل َّوابِينَ ِحينَ تَرْ َمضُ ْالف‬


‫صا ُل‬ َ
“Shalat awwabin (shalat orang yang taubat) dikerjakan ketika anak unta mulai beranjak karena
kepanasan,” (Sahih Muslim: 748).

Shalat Dhuha vs Shalat Syuruq


Apa perbedaan antara shalat dhuha dengan shalat syuruq? Tertulis di dalam Ensiklopedia Fiqih
Durar Saniyah tentang hal ini:

،‫الهيتمي‬
ِّ ‫حجر‬
ٍ ِّ ِّ‫ وهذا اختيا ُر الط‬،‫اإلشراق هي صالةُ الضُّ َحى في أ َّو ِل وقتِها‬
‫ واب ِن‬،‫يبي‬ ِ ُ‫صالة‬
‫ واب ِن ُعثَيمين‬،‫وابن باز‬
ِ ،‫َّملي‬
ِّ ‫والر‬
“Shalat syuruq adalah shalat dhuha yang dikerjakan di awal waktu dhuha. 6 Ini adalah pendapat
At-Tibi,7 Ibnu Hajar Al-Haitami,8 Ar-Ramli,9 Syaikh Bin Baz,10 dan Syaikh Ibnu Utsaimin.11

Waktu Shalat Dhuha


Tertulis di dalam Ensiklopedia Fikih Durar Saniyah tentang kapan waktu shalat dhuha”

‫قبل‬
َ ‫مس‬ ِ ‫ُمح بع َد طلو ِعها إلى استوا ِء ال َّش‬ ِ ‫ارتفاع ال َّش‬
ٍ ‫مس قِي َد ر‬ ِ ‫وقت صال ِة الضُّ حى يبدُأ ِمن‬
ُ
َ ‫ وبه قال الشافعيَّةُ في أحد‬،‫ وال َحنابِلَة‬،‫ والمالِكيَّة‬،‫زوالِها؛ نصَّ على هذا ال َحنَفيَّة‬
‫الوجهي ِن‬
“Waktu salat duha dimulai sejak matahari naik hingga setinggi tombak, setelah matahari terbit
menjelang waktu zuhur.12 Ini adalah pendapat Hanafiyah, Malikiyah, dan Hanabilan, juga
menurut salah satu dari dua pendapat dalam mazhab Syafiiah.

Dalil dari sunah tentang waktu shalat dhuha yaitu apa yang diriwayatkan dari Amru bin Abasah
As-Sulami yang mengatakan bahwa Nabi ‫ ﷺ‬bersabda:

‫صاَل ِة َح َّتى َت ْطلُ َع ال َّشمْسُ َح َّتى َترْ َتف َِع‬


َّ ‫ْح ُث َّم َأ ْقصِ رْ َعنْ ال‬ ُّ ‫صاَل َة ال‬
ِ ‫صب‬ َ ‫ص ِّل‬
َ
“Jalankan salat subuh, kemudian tahan (dirimu) dari melakukan salat sampai matahari terbit
hingga mulai meninggi.”

ٍ ‫ِين َت ْطلُ ُع َبي َْن َقرْ َنيْ َش ْي َط‬


‫ان َوحِي َنِئ ٍذ َيسْ ُج ُد َل َها ْال ُك َّفا ُر‬ َ ‫َفِإ َّن َها َت ْطلُ ُع ح‬

“Karena sesungguhnya ketika itu matahari berada di dua tanduk setan. Dan ketika itu orang-
orang kafir (penyembah matahari) melakukan sujud (menyembah matahari).”
ِّ ‫ُورةٌ َح َّتى َيسْ َتقِ َّل‬
‫الظ ُّل ِبالرُّ مْ ِح‬ َ ‫صاَل َة َم ْشهُو َدةٌ َمحْ ض‬ َ ‫ُث َّم‬
َّ ‫ص ِّل َفِإنَّ ال‬

“Kemudian lakukan salat (duha), karena salat duha itu disaksikan dan dihadiri (oleh malaikat)
ketika tinggi bayangan (benda) mencapai setinggi tombak
1
Hasiyah Al-Bujaurimi ala Syarhi Al-Khatib: 1/419
2
Al-Bahrur Raiq li Ibni Najim: 2/55
3
Mawahibul Jalil lil Hatab: 2/372
4
Ulama Asy-Syafiiah berpendapat bahwa shalat dhuha hukumnya Sunah Muakadah. Imam An-Nawawi berkata,
“Shalat dhuha hukumnya sunah muakadah,” (Al-Majmu: 4/36).
5
Syarhu Muntaha Al Iradat Lil Bahuti: 1/249.
6
Di dalam Ensiklopedia Fikih Kuwait disebutkan bahwa menurut pendapat para ahli fikih kontemporer, salat duha
dan salat isyraq adalah sama, karena mereka menyebutkan bahwa waktunya itu setelah matahari terbit hingga
menjelang siang dan tidak membedakan keduanya. Ada pula yang berpendapat bahwa, “Shalat Syuruq itu berbeda
dari shalat dhuha, karena salat syuruq itu dilakukan setelah matahari terbit hingga berlalu waktu yang makruh
untuk salat,” (Ensiklopedia Fikih Kuwait: 27/220-221).
7
At-Tibi berkata, “Salat ini dinamakan salat isyraq karena ia (dilakukan) di awal duha.” Lihat Mirqatul Mafatih lil
Qari: 2/770.
8
Al-Fatwa Al-Fiqhiyah Al-Kubra: 1/118.
9
Ar-Ramli berkata, “Pendapat yang muktamad (dalam Syafiiah) bahwa Salat Isyraq adalah salat duha,” (Fatwa Ar-
Ramli: 1/220).
10
Syaikh Bin Baz berkata, “Salat Isyraq adalah shalat dhuha di awal waktu dhuha. Yang Afdhal adalah melakukan
salat dhuha ketika matahari mulai beranjak naik dan sinarnya mulai intens. Hal ini berdasarkan sabda Nabi ‫ﷺ‬, ‘Salat
awwabin dilakukan ketika anak unta mulai berdiri akibat kepanasan (terkena sinar matahari),’” (Majmu Fatawa
Ibnu Baaz: 11/389).
11
Syaikh Ibnu Utsaimin berkata, “Shalat Isyraq dilakukan seperempat jam setelah matahari terbit. Kalau salat dhuha,
itu waktunya sejak matahari setinggi tombak hingga sebelum zuhur,” (Majmu Fatawa War Rasaail Al-Utsaimin:
14/305).
12
Berkata Ibnu Utsaimin, “Yakni sebelum matahari tergelincir (matahari tergelincir ke barat adalah awal waktu
zuhur), kira-kira 10 menit (sebelum azan zuhur),” (Syarah Al-Mumti: 4/87-88).

Anda mungkin juga menyukai