Anda di halaman 1dari 3

SHALAT SUNNAH (BAGIAN 2)

SHALAT DHUHA
Shalat Dhuha adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu dhuha, yaitu waktu
ketika matahari terbit kira-kira sepenggal kepala atau tonggak dan berakhir agak panas atau
menjelang waktu dzuhur.
Tata Cara Shalat Dhuha:

Shalat dhuha dapat dilaksanakan secara munfarid (sendiri) ataupun berjamaah. Shalat
dhuha dilaksanakan dengan 2 rakaat salam. Ada beberapa riwayat yang menjelaskan tentang
jumlah rakaat pelaksanaan shalat dhuha yaitu:

 2 rakaat (berdasarkan HR. Muslim dari Abu Hurairah)


 4 rakaat (berdasarkan HR. Muslim dari Aisyiah)
 8 rakaat dengan melakukan salam setiap dua rakaatya (HR. Abu Daud dari Ummu Hani)
 12 rakaat (berdasarkan riwayat Abu Darda' dalam kitab At-Targhib wat Tarhib)
 Dan adapula tidak ada batasan atau sesuka hati sebagaimana hadits Nabi: “Diriwayatkan
dari Aisyah, ia berkata: Rasulullah saw mengerjakan shalat dhuha empat rakaat dan
adakalanya menambah sesukanya: (HR. Muslim)
Dari berbagai hadits tersebut bisa ditarik kesimpulan bahwa jumlah rakaat shalat dhuha
minimal adalah 2 rakaat dan untuk batasanya tidak ada.
Hadits dari Abu Hurairah:

‫ َوأَ ْن أُوتِ َر قَ ْب َل أَ ْن أَنَا َم‬، ‫ َو َر ْك َعت َِى الضُّ َحى‬، ‫صيَ ِام ثَالَثَ ِة أَي ٍَّام ِم ْن ُكلِّ َشه ٍْر‬ َ ْ‫أَو‬
ٍ َ‫صانِى َخلِيلِى – صلى هللا عليه وسلم – بِثَال‬
ِ ‫ث‬

“Kekasihku (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) menasehatkan padaku tiga hal: puasa
tiga hari setiap bulannya, shalat Dhuha dua raka’at, berwitir sebelum tidur.”
(Muttafaqun ‘alaih)

Hukum mengerjakan shalat dhuha


Sebagaimana ulama empat madzhab sepakat bahwa shalat dhuha hukumnya sunnah.
Diantara dalilnya, hadits Abu Dzar radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:

ٌ‫ص َدقَة‬
َ ‫ل تَ ْهلِيلَ ٍة‬iُّ ‫ َو ُك‬iٌ‫ص َدقَة‬
َ ‫ل تَحْ ِمي َد ٍة‬iُّ ‫ص َدقَةٌ َو ُك‬ َ ‫م‬iْ ‫ ِم ْن أَ َح ِد ُك‬i‫سالَ َمى‬
َ ‫ة‬iٍ ‫ فَ ُك ُّل تَ ْسبِي َح‬iٌ‫ص َدقَة‬ ُ ‫يُصْ بِ ُح َعلَى ُك ِّل‬
i‫ن يَرْ َك ُعهُ َما‬iِ ‫ك َر ْك َعتَا‬
َ ِ‫ئ ِم ْن َذل‬ َ ‫ر‬iِ ‫ى َع ِن ْال ُم ْن َك‬
iُ ‫ َويُجْ ِز‬iٌ‫ص َدقَة‬ iٌ ‫ َونَ ْه‬iٌ‫ص َدقَة‬ iِ ‫ر بِ ْال َم ْعر‬iٌ ‫ َوأَ ْم‬iٌ‫ص َدقَة‬
َ ‫ُوف‬ َ ‫ة‬iٍ ‫َو ُك ُّل تَ ْكبِي َر‬
i‫ض َحى‬
ُّ ‫ِمنَ ال‬
“Di pagi hari ada kewajiban bagi seluruh persendian kalian untuk bersedekah. Maka
setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap bacaan tahmid adalah sedekah, setiap bacaan
tahlil adalah sedekah, dan setiap bacaan takbir adalah sedekah. Demikian juga amar
ma’ruf dan nahi mungkar adalah sedekah. Semua ini bisa dicukupi dengan melaksanakan
shalat dhuha sebanyak dua raka’at” (HR. Muslim no. 720).

Keutamaan Shalat Dhuha

Shalat dhuha menggantikan kewajiban sedekah untuk semua persendian sebagaimana


Rasulullah Bersabda dari abu Dzar ra:

“Di pagi hari ada kewajiban bagi seluruh persendian kalian untuk bersedekah. Maka
setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap bacaan tahmid adalah sedekah, setiap bacaan
tahlil adalah sedekah, dan setiap bacaan takbir adalah sedekah. Demikian juga amar
ma’ruf dan nahi mungkar adalah sedekah. Semua ini bisa dicukupi dengan melaksanakan
shalat dhuha sebanyak dua raka’at” (HR. Muslim no. 720).

Selain itu banyak keutamaan shalat dhuha akan tetapi landasan dalil yang menyebut
keutamaan shalat dhuha secara spesifik belum diketahui.
SHOLAT TAHAJUD

Sholat tahajud adalah salah satu sholat sunnah yang sangat dianjurkan dan sangat
disukai oleh Rasulullah SAW, bahkan Rasulullah berkeinginan untuk mewajibkannya jika
tidak karena beliau takut akan memberatkan umatnya. Kemudian sholat tahajud adalah salah
satu sholat sunnah yang dikuatkan. Ada beberapa ayat yang yang Allah firmankan juga dalam
Al-Qur’an mengenai shalat tahajud, salah satunya Allah sebutkan dalam surat Al-Isra’ ayat
79:

)79 : ‫ك مقا ًما محمودًا (اإلسراء‬


َ ُّ‫ومن الليل فتهجّد به نافلة لك عسى أن يبعثك رب‬
“Dan pada sebagian malam hari bershalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan
bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji” (Al-Isra’ : 79)

Waktu dan Tata Cara


Awal mulai masuknya waktu shalat tahajud adalah setelah sholat isya’ hingga terbitnya
fajar shadiq atau masuknya waktu shalat shubuh. Namun shalat tahajud boleh dikerjakan
adalah ketika sudah didahului dengan tidur dulu sebelumnya. Jumlah rakaat shalat
tahajjud berjumlah genap paling sedikitnya 2 rakaat dan batasanya ada perbedaan pendapat
ulama’. Dalam madzhab Hanabilah (Imam Ahmad bin Hambal) dan Syafi’iyah (Imam
Syafi’i) adalah tidak ada batas maksimal rakaat dalam shalat tahajud, menurut ulama’
hanafiyah (Imam Abu Hanifah) jumlah maksimal rakaat shalat tahajud 8 rakaat, menurut
ulama’ malikiyah (Imam Malik) jumlah maksimal rakaat shalat tahajud 10 atau 12 rakaat.
Kemudian dikerjakan 2 rakaat salam sebagaimana hadits yang diriwayatkan imam Bukhari
dalam kitabnya shahih Bukhari :

)‫صالة الليل مثنى مثنى (أو كما قال رسول هللا‬


Mafhum hadits : “Shalat yang dikerjakan malam hari dikerjakan dua rakaat-dua rakaat”
(HR Bukhari)

Keutamaan Sholat Tahajud

 Sebagaimana tercantum dalam surat Al-Isra’ ayat 79 Allah akan berikan tempat yang
mulia/ terpuji di sisi Allah.
 Imam Hasan Al-Bashri mengatakan salah satu penyebab cerahnya muka seseorang
adalah dengan mengerjakan qiyamullail.
 Mendekatkan seorang hamba kepada Sang Pencipta.
 Menjaga jasad dari penyakit-penyakit.
 Melenyapkan keburukan dan melipat gandakan kebaikan.
 Mencegah pelakunya dari mengerjakan amal-amal keburukan.

Anda mungkin juga menyukai