rawatib. Dalam beberapa hadits disebutkan bahwa amalan ini memiliki banyak keutamaan, mulai
dari dijauhkan dari api neraka hingga dibangunkan rumah di surga.
Sholat sunnah rawatib adalah sholat sunnah yang mengiringi sholat fardhu, baik sebelum maupun
setelahnya. Sholat ini dianjurkan oleh Rasulullah SAW sebagaimana tertuang dalam hadits berikut,
Artinya: Diriwayatkan dari Abdullah ibn Mughaffal ia berkata, Nabi SAW bersabda: "Di antara setiap
dua adzan (ada) shalat, di antara setiap dua adzan (ada) shalat, kemudian beliau menekankan pada
kali ketiga (dengan tambahan) bagi siapa yang menghendakinya." (HR Bukhari).
Merujuk pada hadits riwayat Muslim dan At Tirmidzi, sholat sunnah rawatib terdiri dari 12 rakaat.
Antara lain dua rakaat sebelum sholat subuh, dua rakaat sebelum sholat dzuhur, dua rakaat sesudah
sholat dzuhur, dua rakaat sesudah sholat maghrib, dan dua rakaat sesudah sholat isya.
Baca juga:
5 Sholat Rawatib yang Hukumnya Sunnah Muakkad
Keutamaan sholat sunnah rawatib
Sholat sunnah rawatib menjadi ibadah sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW. Berikut lima
keutamaan sholat sunnah rawatib:
Artinya: "Barangsiapa yang mengerjakan dengan rutin empat rakaat sebelum dzuhur dan empat
rakaat sesudahnya, maka Allah mengharamkan api neraka baginya," (HR. At Tirmidzi dan Ahmad).
Artinya: "Hendaklah engkau memperbanyak sujud (perbanyak shalat) kepada Allah. Karena tidaklah
engkau memperbanyak sujud karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatmu dan
menghapuskan dosamu." Lalu Ma'dan berkata, "Aku pun pernah bertemu Abu Darda' dan bertanya
hal yang sama. Lalu sahabat Abu Darda' menjawab sebagaimana yang dijawab oleh Tsauban
padaku." (HR Muslim).
َر ْك َع َتا ْال َفجْ ِر َخ ْي ٌر م َِن ال ُّد ْن َيا َو َما فِي َها
Artinya: "Dua raka'at fajar (salat sunah qobliyah subuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya." (HR
Muslim).
Baca juga:
Niat Sholat Sunnah Sebelum Subuh, Ini Arab, Latin dan Artinya
4. Amalan yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah
Keutamaan sholat sunnah rawatib selanjutnya adalah mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Disebutkan
dalam sebuah riwayat Bukhari bahwa Rasulullah SAW tidak meninggalkan sholat sunnah rawatib
dzuhur dan subuh.
ِ ور ْك َع َتي
رواه البخاري. ْن ق ْب َل ال َغ َدا ِة ُّ كان ال يدَ ُع َأرْ بعا ً َق ْب َل
َ ، الظه ِْر َ وسلَّم َ َّ َأنَّ ال َّن ِبي، عن عائش َة رضِ َي هَّللا ع ْن َها.
َ صلّى هللاُ َعلَ ْي ِه
Artinya: "Dari Aisyah radhiallahu 'anha bahwasanya Nabi shalallahu alaihi wasalam itu tidak
meninggalkan shalat sunnah empat rakaat sebelum Dzuhur dan dua rakaat sebelum Subuh." (HR
Bukhari).
ٌ يض ٍة ِإالَّ َب َنى هَّللا ُ َل ُه َب ْي ًتا فِي ْال َج َّن ِة َأ ْو ِإالَّ ُبن َِي َل ُه َبي
ْت فِي ْال َج َّن ِة َ ُصلِّي هَّلِل ِ ُك َّل َي ْو ٍم ِث ْن َتىْ َع ْش َر َة َر ْك َع ًة َت َطوُّ ًعا غَ ي َْر َف ِر
َ َما مِنْ َع ْب ٍد مُسْ ل ٍِم ي
Artinya: "Jika seorang hamba Allah SWT sholat demi allah SWT 12 raka'at (sunah) setiap hari,
sebelum dan setelah sholat wajib, maka Allah SWT akan membangunkannya sebuah rumah di surga
atau rumah akan dibangun untuknya di surga. Aku tidak pernah absen melakukannya, sejak
mendengarnya dari Rasulullah SAW." (HR Muslim).