Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang dilakukan sebelum dan/atau
sesudah shalat wajib 5 waktu. Hukumnya sunnah berdasarkan hadits sahih riwayat
Bukhari. Shalat sunnah yang dilakukan sebelum shalat fardhu disebut qobliyah, sedangkan
sholat sunnah yang dilaksanakan setelah salat fardhu disebut solat sunnah ba'diyah.
Shalat sunnah rawatib ada dua macam yaitu (a) qabliyyah ( )قبليةyaitu shalat
sunnah yang dilakukan sebelum shalat fardhu; dan (b) ba'diyyah ( )بعديةyaitu shalat sunnah
yang dilakukan setelah shalat fardhu.
Shalat sunnah rawatib yang dilakukan berurutan dengan shalat fardhu minimal ada 10 rakaat
selain witir. Yaitu, dua rokaat sebelum dzuhur dan 2 rakaat setelah Dhuhur. 2 Rakaat setelah
salat maghrib, 2 rokaat setelah isya, 2 rakaat sebelum subuh. Dalil dasar adalah hadits riwayat
Ibnu Umar. Sedangkan shalat sunnah rowatib yang paling sempurna adalah 18 (delapan belas)
rakaat selain witir. 2 rakaat sebelum shalat subuh, 2 rakaat setelah maghrib, 2 rakaat setelah isyak
berdasarkan hadits riwayat Ibnu Umar di atas. 4 rakaat sebelum Ashar karena hadits riwayat Ali
bin Abi Thalib bahwa Nabi pernah shalat sebelum Ashar 4 rakaat setiap 2 rakaat dipisah dengan
salam pada malaikat dan para Nabi dan orang mukmin di sekitarnya. Adapun sunnahnya dalam 4
rakaat setelah dan sebelum dhuhur adalah mengucapkan salam setiap 2 rakaat berdasarkan hadits
riwayat dari Ali Bin Abi Thalib.
“Adapun hukum masalah, yang paling sempurna dalam shalat sunnah rawatib selain witir 18
rakaat seperti disebut oleh penulis (yakni Syairazi). Sedangkan jumlah menimal adalah 10 rakaat.
Sebagian ulama madzhab Syafi'i menyatakan minimal 8 rakaat, apabila demikian maka
sunnahnya shalat Isya' gugur ini pendapat dan nash dari Al-Khudri. Menurut pendapat lain
minimal 12 rakaat, maka bertambah sebelum dzuhur 2 rakaat lain. Pendapat lain menyatakan
dengan menambah 2 rakaat sebelum Ashar. Semua ini hukumnya sunnah. Perbedaan ulama
dalam segi sunnah muakkad-nya.”
Beberapa hadits dan pendapat ulama berikut menjadi dasar atas shalat sunnah rawatib.
َ ْت فِ ْي ْا
لجنّ ِة ٌ صلَّى هلِل ِ فِ ْي يَوْ ٍم ثِ ْنت َْي َع ْش َرة ََر ْك َعةًبٌنِ َي لَهُ بَي
َ َم ْن
Artinya: Barangsiapa yang shalat sebanyak 12 rokaat maka akan dibangun baginya rumah di surga.
- Hadits riwayat Ahmad hadits no. 26232; riwayat Abu Daud no. 1269; Tirmidzi no. 428; Nasai
no.1816 menerangkan 4 rakaat rawatib sebelum dhuhur
Ada 5 (lima) waktu shalat sunnah rawatib dengan total 12 raka'at 6 raka'at
ba'diyyah dan 6 raka'at qabliyyah dengan rincian sebagai berikut:
2. Empat roka'at sebelum shalat dhuhur (dilakukan dua rakaat-dua rakaat atau 2x salam)
Artinya: Niat shalat sunnah qobliyyah subuh dua rakaat karena Allah.
2. Sebelum dzuhur:
َ ُأ
صلِي قَ ْبلِيَّةَ الظُه ِْر َر ْك َعتَ ْي ِن ُسنَّةً هللِ تَ َعاليى
Teks latin: Ushalli qobliyatal Dzuhri rok'ataini sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Niat shalat sunnah qobliyyah dzuhur dua rakaat karena Allah.
َ ُأ
صلِي بَ ْع ِديَّةَ الظُه ِْر َر ْك َعتَي ِْن ُسنَّةً هللِ تَ َعالي
Teks latin: Ushalli ba'diyatal Dzuhri rok'taini sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: Niat shalat sunnah ba'diyyah dzuhur dua rakaat karena Allah.
Artinya: Niat shalat sunnah ba'diyyah maghrib dua rakaat karena Allah.
َ ُأ
صلِي بَ ْع ِديَّةَ الِع َشاء َر ْك َعتَي ِْن ُسنَّةً هللِ تَ َعال َي
Teks latin: Ushalli ba'diyatal Isya'i rok'ataini sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: Niat shalat sunnah ba'diyyah isya' dua rakaat karena Allah.
Shalat dhuha adalah shalat sunnah yang dilakukan pada waktu antara pagi sampai
siang hari. Minimal dua rakaat dan maksimal 12 rakaat. Shalat Duha adalah salah satu dari
sekian macam shalat sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad untuk dilakukan
selain shalat tahajud, shalat sunnah rawatib, shalat witir, dan lain-lain. Shalat dhuha
dilakukan pada pagi hari. Dari naiknya matahari sekitar sepenggalah sampai sebelum
masuk waktu dzuhur
Tujuan utama dalam melaksanakan shalat dhuha adalah ibadah mengikuti suri
tauladan Nabi. Selain itu, ia merupakan amalan ibadah yang dapat memudahkan jalan bagi
pelakunya. Terutama, dalam segi kelapangan memperoleh rizki. Dalil hadits yang
berkaitan dengan shalat dhuha adalah sebagai berikut:
ُحي
َ ضت الفِصال من الض
َ صالة األ َّواِبين إذا َر َم
Artinya: shalatnya orang yang bertaubat adalah saat anak unta terbakar (oleh panas matahari) di waktu
pagi.
Artinya: Barangsiapa yang melaksanakan shalat Dhuha empat rakaat pada hari Jum'at satu kali
membaca Al-Fatihah 10 kali, Surah An-Nas 10 kali, Surah Al-Falaq 10 kali, Surah Al-Ikhlas 10 kali,
Surah Al-Kafirun 10 kali, ayat Kursi 10 kali dalam setiap rakaat, kemudian ketika membaca
tasyahud / tahiyat dan mengucapkan salam dan istighfar 70 kali bertasbih 70 kali, maka Allah akan
menghindarkan dia dari keburukan penduduk langit dan keburukan penduduk bumi dan keburukan
manusia dan jin. (Hadits riwayat Asbahani dari Ibnu Abbas - lihat Hasyiah Al-Jamal)
B. WAKTU SHALAT DHUHA
Shalat dhuha dilaksanakan pada pagi sampai siang hari.Dari setelah matahari
agak tinggi (irtifa' asy-Syamsi) sampai sebelum masuk waktu dzuhur.Adapun waktu
terbaik adalah dengan mengakhirkan sampai waktu agak siang (panas). Kira-kira antara
jam 8 sampai jam 10.
riwayat Ahmad dan lain-lain: صالة الليل والنهار مثنى مثنى. Shalat malam atau siang
(hendaknya dilakukan) dua rakaat dua rakaat Namun boleh dilakukan delapan rakaat
dengan satu kali salam.
Bacaan saat shalat dhuha sama dengan shalat lain. Yaitu, surat al-fatihah dan
surat pendek.
Bacaan Quran selain Al-Fatihah yang paling dianjurkan adalah: Surat Al-Kafirun
pada rakaat pertama dan Al-Ikhlas pada rakaat kedua. Selain itu, sunnah juga membaca
surat As-Syams dan Ad-Dhuha
ْد َرتُكs ُ ْد َرةُ قs ُك َو ْالقssُ َّوةُ قُ َّوتs ُك َو ْالقssُا ُل َج َمالssاُؤ ك َو ْال َج َمssَا بَهssَ َحاُؤ ك َو ْالبَهs ض َ َحىs الض ُّ إن َّ اللَّهُ َّم
هُ َوِإ ْنsْض فََأ ْخ ِرج ِ ْانَ فِي اَأْلرssإن َكانَ ِر ْزقِي فِي ال َّس َما ِء فََأ ْن ِز ْلهُ َوِإ ْن َك ْ َو ْال ِعصْ َمةُ ِعصْ َمتُك اللَّهُ َّم
ك َوبِهَاِئك َ َحاِئs ض َ قِّ sهُ بِ َحsدًا فَقَ ِّر ْبs انَ بَ ِعيssا فَطَهِّرْ هُ َوِإ ْن َكssانَ َح َرا ًمssرْ هُ َوِإ ْن َكs رًا فَيَ ِّسs ْس
ِ انَ ُمعssَك
ََو َج َمالِك َوقُ َّوتِك َوقُ ْد َرتِك آتِنِي َما آتَيْت ِعبَادَك الصَّالِ ِحين
Teks latin: Allahumma innad Duha Duha'uka wal baha'a bahauka waljamala jamaluka
walquwwata quwwatuka walqudrota qutrotuka wal ishmata ishmatuka. Allahumma inkana
rizki fissama'i fa anzilhu wainkana fil ardi fa akhrijhu wa inkana mu'siran fa yassirhu wa
inkana haraman fatahhirhu wainkana baidan faqarribhu bihaqqi dhuhaika wa baha'ika wa
jamalika waquwwatika wa qudratika atini ma ataita ibadakas salihin
Artinya: Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan
adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu,
penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit
maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar
mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-
Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan
kepada hamba-hambaMu yang soleh
Ada sebagian umat Islam yang suka melaksanakan shalat dhuha secara
berjamaah. Adapun hukumnya adalah boleh dan tidak makruh tapi juga tidak sunnah.
Akan tetapi lebih utama dilakukan sendirian.
Waktu pelaksanaan shalat Dhuha berada di antara dua waktu tahrim atau waktu
yang diharamkan untuk melakukan shalat sunnah yaitu waktu tahrim saat terbitnya
matahari dan waktu tahrim saat sinar matahari tepat berada di atas ubun-ubun yang dikenal
dengan waktu istiwak. Muslim harus berusaha untuk menghindari melakukan shalat dhuha
pada kedua waktu tersebut. Sulaiman Al-Jamal dalam kitab Hasyiah Al-Jamal (Futuhat al-
Wahhab) menyatakan:
“Apabila orang yang shalat sunnah sengaja mengakhirkan shalat wajib yang ketinggalan
pada waktu yang dimakruhkan maka ia boleh mengqadha di waktu tersebut. (Namun)
apabila ada orang masuk masjid dengan niat shalat tahiyat masjid saja, maka tidak sah
shalatnya (yang dilakukan pada waktu makruh)”
Shalat tahajud adalah salat sunnah yang sering dilakukan di malam hari setelah
shalat isya' dan setelah tidur walau hanya sebentar. Jumlah sholatnya paling sedikit dua
raka'at, sedang banyaknya tidak ada batasan.Namun, yang biasa dilakukan Nabi adalah 11
(sebelas) atau 13 (tigabelas) roka'at. Artikel di bawah membahas tata cara pelaksanaan
shalat tahajjud secara detail.
َ ُأ
صلِّي ُسنّةَالتَهَ ُج ِد َر ْك َعتَ ْي ِن هَلل ِ تَ َعال َي
Artinya: Aku niat shalat sunnah tahajjud dua raka'at karena Allah ta'ala.
Tata cara shalat tahajjud tidak berbeda dengan shalat sunnah lain sebagai berikut:
1) Setelah takbirotul ihram (takbir pertama), baca surat Al Fatihah dan setelah itu
disunnahkan membaca surat Al Kafirun (Qul Ya Ayyuhal Kafirun.. dst)
2) Raka'at kedua membaca Al Fatihah dan surat Al Ikhlas (Qul Huwa-Allahu Ahad..
dst)
3) Waktu ruku' membaca Subhana Rabbiyal Adzimi Wabihamdih 3x.
4) Waktu sujud membaca Subhana Rabbiyal A'la Wabihamdih 3x.
5) Setelah tahiyyat dan salam membaca do'a di bawah.
Bacaan saat sujud di atas sudah cukup. Tapi dapat menambahnya dengan bacaan
doa berikut:
َ َورًا َوفِي بsْ sُ ْم ِعي نsفي قَ ْلبِي نُ ْورًا َوفي َس
ورًاsْ sُني نssِورًا َو َع ْن يَميsْ sُ ِري نsص ِ ْالَلهُ َّم اجْ َعل
َوتَحتِي نُ ْورًا َواجْ َع ْلنِي نُ ْورًا
E. . WAKTU PELAKSANAAN SHALAT TAHAJJUD
Waktu pelaksanaan shalat tahajjud adalah mulai setelah isya' sampai sepertiga
akhir malam. Ulama membagi waktu tahajjud menjadi tiga, yaitu:
َ َُّو ِمنَ الَّل ْي ِل فَتَهَ َّج ْدبِ ِه نَافِلَةً لَكَ َع َسى َأن يَ ْب َعثَكَ َرب
ك َمقَا ًما َّمحْ ُموْ دًا
Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan
bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.
Shalat witir adalah salat yang dilakukan pada waktu malam setelah salat isya'
dengan rakaat yang berakhir ganjil.Baik dilakukan sebelum atau setelah tidur.Sedangkan
salat tahajud adalah salat malam yang dilakukan setelah bangun dari tidur. Dengan kata
lain, salat tahajjud pasti solat malam. Sedang salat malam belum tentu salat tahajud.
ىss وَأ ْمس، انssوم من رمضssطلق بن علي في ي ْ زارنا: ط ْلق قال َ عن قيس بن
لىss فص، جدهss َدر ِإلى مسs ثم ا ْن َح، رssتلك الليلةَ َوأوتَ ثم قام بنا، عندنا وأفطر
إنيss ف، حابكssر بأصss َأوت: الss فق، ً َّدم َر ُجالsَوت ُر قssقي ال
َ َ حتى ِإذا ب، بأصحابه
((تران في ليلة
ِ (( ال ِو: سمعت رسو َل هللا صلى هللا عليه وسلم يقول ُ
Berdasarkan hadis riwayat Abu Dawud dan Nasai dari Tolq bin Ali Nabi bersabda: "Tidak
ada dua witir di satu malam."
Tahajud dan bangun malam adalah dua nama dengan satu arti yaitu shalat sunnah
pada malam hari setelah tenggelamnya matahari dan sebelum terbit fajar (waktu subuh).
Akan tetap tahajud terjadi setelah bangun dari tidur. Berdasarkan pada hadis riwayat
Tabrani dalam Al-Kabir:
لssام من الليssدكم إذا قssب أحssال يحسssه قssي هللا عنssة رضss بن غزيsاجssعن الحج
دةss المرء يصلي الصالة بعد رق: إنما التهجد، يصلي حتى يصبح أنه قد تهجد
ثم الصالة بعد رقدة وتلك كانت صالة رسول هللا صلى هللا عليه وسلم
Artinya: Dari Al Hajjaj bin Ghazyah ia berkata: Apabila bangun dari malam lalu shalat
sampai pagi maka ia dianggap telah melakukan shalat tahajud. Tahajud adalah seseorang
yang shalat setelah bangun tidur.Itulah shalatnya Rasulullah.
،الليل فصلَّى في المسج ِد ِ ِ رسول هللا صلى هللا عليه وسلّم َخ َر َج ليلةً ِمن َج
وف َ َّ
أن
فصلَّى فصلّوا، فاجتمع أكثر منهم، فأصْ ب َح الناسُ فتَح َّدثوا،وصلَّى رجال بصالت ِه
َ بح الناسُ فتَحدثوا فكثُ َر أه ُل المسج ِد
فخ َر َج رسو ُل هللا،من الليل ِة الثالث ِة َ ْ فأص،ُم َعه
ج ُد عنss َز المسsت الليلةُ الرابعةُ َع َج ِ فل ّما كان،صلِّ َي بصالت ِهُ صلى هللا عليه وسلّم ف
:الssأقبل على الناس فتشه َد ث َّم ق َ قض َى الفجر َ فل ّما،أهل ِه حتى َخ َر َج لصال ِة الصبح
فتعجزوا عنها
ِ ض عليكمَ يت أن تُف َر ُ ول ِكنِّي َخ ِش.ي َمكانُكمَّ ف علَ أما بع ُد فِإنهُ لم يَ ْخ
Artinya: Rasulullah pernah keluar malam di pertengahan malam lalu shalat di masjid. Lalu
beberapa laki-laki ikut shalat dengannya.Orang-orang memperbincangkan hal itu.Lalu
berkumpullah jumlah orang yang lebih banyak.Nabi pun shalat lagi (di hari kedua) dan
diikuti banyak orang.Hal ini menjadi perbincangan. Pada hari ketiga jamaah shalat sunnah
ini semakin banyak dan Nabi melakukan shalat bersama mereka. Pada malam keempat,
Nabi tidak datang ke masjid karena bersama istri beliau sampai keluar untuk shalat subuh.
Ketika melaksanakan shalat subuh, Nabi menghadahap ke jamaah, beliau berkata: Aku tidak
kuatir akan tempat shalat, tapi aku takut shalat sunnah berjamaah ini menjadi kewajiban
sedangkan kalian tidak akan mampu.
Shalat witir adalah shalat sunnah yang rakaatnya ganjil (witir) yang dilakukan
pada waktu malam antara masuknya waktu shalat isya' sampai menjelang waktu subuh.
Artinya: Barangsiapa takut tidak bangun pada akhir malam, maka hendaknya shalat
witir pada awal malam. Barangsiapa yang ingin bangun pada akhir malam, maka
hendaknya shalat witir pada akhir malam.Karena shalat akhir malam itu disaksikan
(malaikat).Dan itu lebih utama.
- Hadits riwayat Ahmad:
صلُّوْ هاَبَ ْينَ ْال ِع َشا ِء َو ْالفَجْ ِر َ ِإ َّن هللاَ زَا َد ُك ْم
َ َصاَل ةً ف
Artinya: Allah memberi tambahan bagimu satu shalat. Shalatlah di antara isya' dan
subuh.
Hukum shalat witir adalah sunnah muakkad (sangat dianjurkan) karena Nabi
selalu melakukannya setiap malam.
Waktu shalat witir adalah setelah masuk waktu shalat Isya' dan sampai shalat
subuh.Sedangkan waktu yang paling utama adalah melaksanakan shalat witir di akhir
malam menjelang subuh bagi mereka yang yakin bisa bangun.
َ ُأ
ِ صلِّي ُسنَّةَ ْا
لو ْت ِر َر ْك َعتَ ْي ِن هلِل ِ تَ َعالَي
Usholli sunnatal witri rok'ataini lillahi ta'ala
Artinya: Aku niat sholat sunnah witir 2 roka'at karena Allah Ta'ala
َ ُأ
صلِّي ُسنَّةَ ْال ِو ْت ِر َر ْك َعةً هللِ تَ َعالَى
Artinya: Aku niat sholat sunnah witir 1 roka'at karena Allah Ta'ala
CATATAN:
(a) Apabila dilakukan secara berjamaah, maka niat di atas ditambah dengan kata
"menjadi makmum" atau "menjadi imam" sesuai dengan keadaan Anda.
(b) Yang penting dari niat di atas adalah kata "niat shalat witir". Selebihnya tidak
diucapkan tidak apa-apa.
Jumlah shalat sunnah witir paling sedikit 1 (satu) raka'at dan tidak ada batasan berapa
roka'at jumlah maksimalnya. Sedangkan yang paling utama adalah 11 (sebelas)
roka'at dan dilakukan dengan salam setiap 2 (dua) raka'at dan diakhiri dengan 1 (satu)
raka'at.
Sah hukumnya shalat witir yang lebih dari 11 roka'at namun demikian sebaiknya
diakhiri dengan ganjil seperti 13, 15, 17 rokaat, dst.
Rakaat ketiga baca 3 surat yaitu Al-Ikhlas ()قلهواللهأحد, Al-Falaq, dan An-Nas.
- Hadits sahih riwayat Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad dalam Musnad .
- Hadits Nabi riwayat Ibnu Hibban, Hakim dan Tabrani dalam Al-Ausath
- Sebuah atsar Sahabat yang sahih riwayat Abdurrazzaq dan Abu Ya'la Al-Mushili
mengisahkan perilaku generasi salaf yaitu Sahabat dan Tabi'in di mana banyak dari
mereka yang sering melakukan shalat taubat berdasarkan riwayat dari Abdul Aziz bin
Abu Rawwad dari Nafi' dari Ibnu Umar, ia berkata:
ٍ صلَّى َر َك َعا
َوِإ َذا لَ ْم يَ ْشهَ ْدهَا فِي، ثُ َّم نَا َم،ت َ اس ِ َّاآلخ َرةَ َم َع الن ِ ان ِإ َذا َش ِه َد ْال ِع َشا َء َ َك
ُ َّد ْثs فَ َح،ُهsُان يَ ْف َعلs
ِهsِت ب َ s َأنَّهُ َك،رs
ٍ s َأ ْخبَ َرنِي بَعْضُ َأ ْه ِل َم ْع َم:ال َ َ ق،ً َأحْ يَا لَ ْيلَة،َج َما َع ٍة
ُان َأيُّوبُ يَ ْف َعلُه
َ َك:ال َ َ ق،َم ْع َمرًا
Artinya: Apabila Ibnu Umar shalat Isya' berjamaah, maka dia shalat beberapa rakaat,
lalu tidur. Apabila tidak shalat berjamaah, maka ia bangun malam dan ia berkata:
Telah menceritakan padaku sebagian ahli Ma'mar, bahwa dia melakukan itu (shalat
taubat), lalu aku ceritakan pada Ma'mar dan ia berkata: Ayyub juga melakukannya.
Dari Atsar ini dapat disimpulkan bahwa mereka para Sahabat yakni Ibnu Umar,
Ma'mar dan Ayyub As-Sakhtiyani - melakukan shalat Taubat secara terus menerus setiap
hari.
Hukum shalat taubat adalah sunnah menurut empat madzhab fiqih yaitu mazhab
Maliki, Hanafi, Syafi'i dan Hanbali berdasarkan pada hadits sahih riwayat Tirmidzi di atas.
Hadits terserbut bermakna bahwa apabila seorang muslim melakukan dosa dan hendak
bertaubat dari dosanya itu maka sunnah baginya untuk melakukan shalat sunnah dua
rakaat dan melakukan taubat dari dosanya pada Allah Taala.
Termasuk dari bertaubat adalah taubat dari melakukan perkara makruh dan
melewati batas yang tidak menapai tingkat perbuatan yang haram.
Sebagaimana setiap shalat, syarat pertama adalah mushalli (orang yang shalat)
harus suci dari hadats kecil dan besar.Kalau belum hendaknya mandi junub dan berwudhu
terlebih dahulu. Lihat: Cara Wudhu dan Mandi Junub
ٌر لَ ُك ْم َويُ َكفِّ ُرsو َخ ْيs َ sَا ْالفُقssَت فَنِ ِع َّما ِه َي َوِإ ْن تُ ْخفُوهَا َوتُْؤ تُوه
َ sُء فَهsَ راs ِ ص َدقَا َّ ِإ ْن تُ ْب ُدوا ال
َع ْن ُك ْم ِم ْن َسيَِّئاتِ ُك ْم
Artinya: Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika
kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir,
maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan
menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan.
َ ُأ
sصلِّي ُسنَّةَالتَّوْ بَ ِة َر ْك َعتَ ْينِلل ِهتَ َعالَى
Teks latin: Ushalli sunnatat Taubati rokaataini lillahi taala
Artinya: Saya niat shalat sunnah taubat dua rokaat karena Allah.
ِ ْال َع
- Setelah salam, lalu membaca istighfar 100 kali ظي ِْم َاَ ْستَ ْغفِ ُرهللا
- Setelah istighfar, baca doa dibawah ini:
Shalat taubat (tobat) termasuk dari shalat sunnah mutlak yang dapat dilaksanakan
kapan saja. Siang dan malam. Kecuali waktu yang dilarang melakukan shalat sunnah.
6) SHALAT TASBIH
Shalat tasbih (Arab, بيحss )صالةالتسadalah shalat sunnah 4 (empat) rakaat yang
banyak mengandung ucapan tasbih (subhanallah) di setiap gerakannya. Shalat tasbih dapat
dilakukan dengan 2x (dua kali) salaman atau 1x salaman saja.
ِدsَّاس ْب ِن َع ْب ِ ا َل لِ ْل َعبssَلَّ َم قs ِه َو َسsلَّى هللاُ َعلَ ْيs ص َ ِوْ َل هللاs هُ َأ َّن َر ُسs َي هللاُ َع ْنs ض ِ س َر ٍ ع َْن اب ِْن َعبَّا
ا ٍل ِإ َذاsص َ َر ِخsَش ْ كَ عssِ ُل بsك َأالَ َأ ْف َع َ ْكَ َأالَ ُأ ِحبُّوssب يَا َعبَّاسُ يَا َع َّما ْه َأالَ ُأ ْع ِط ْيكَ َأالَ ُأ ْمنِ ُح ِ ِْال ُمطَّل
ُ َرهs ِغي َْرهُ َو َكبِ ْيsص َ ُ َدهsَأهُ َو َع ْمsط ْ َآخ َرهُ قَ ِد ْي َمهُ َو َح ِد ْيثَهُ خ
ِ ك َأ َّولَهُ َو َ ََأ ْنتَ فَ َع ْلتَ َذلِكَ َغفَ َر هللاُ ل
َ َك َذ ْنب
بِ اsَ ةَ ْال ِكتs ٍة فَاتِ َحs ِّل َر ْك َعs َرُأ فِ ْي ُكsت تَ ْق ٍ اs َع َر ْك َعsَلِّ َي َأرْ بsص َ ُا ٍل َأ ْن تsص َ َر ِخsَش َ ِس َّرهُ َو َعالَنِيَّتَهُ ع
َهssَِوسُوْ َرةً فَِإ َذا فَ َر ْغتَ ِم ْن ْالقُرْ ا َء ِة فِ ْي َأ َّو ِل َر ْك َع ٍة َوَأ ْنتَ قَاِئ ٌم قُ ْلتَ ُسب َْحانَ هللاِ َو ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َوالَ ِإل
َك ِمن َ s ُع َرْأ َسs َرًا ثُ َّم تَرْ فs َشَ س َع َش َرةَ َم َّرةً ثُ َّم تَرْ َك ُع فَتَقُوْ لُهَا َوَأ ْنتَ َرا ِك ٌع ع َ ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َأ ْكبَ ُر َخ ْم
جُوْ ِدs َالس ُّ ك ِمن َ ع فَتَقُوْ لُهَا َع ْشرًا ثُ َّم تّه ِْويْ َسا ِجدًا فَتَقُوْ لُهَا َوَأ ْنتَ َسا ِج ٌد َع ْشرًا ثُ َّم تَرْ فَ ُع َرْأ َس ِ ْالرُّ ُكو
َ ْبعُوْ نsك خَ ْمسٌ َو َس َ ِ َذلsَرًا فsَش ْ ا عsَك فَتَقُوْ لُه َ sفَتَقُوْ لُهَا َع ْشرًا ثُ َّم تَ ْس ُج ُد فَتَقُوْ لُهَا َع ْشرًا ثُ َّم تَرْ فَ ُع َرْأ َس
ْلss َّرةً فَا ْف َعsوْ ٍم َمssَ ِّل يsلِّيَهَا فِ ْي ُكsص َ ُت ِإ ِن ا ْستَطَعْتَ َأ ْن ت ٍ ك فِ ْي َأرْ بَ ِع َر ْك َعا َ ِفِ ْي ُكلِّ َر ْك َع ٍة تَ ْف َع ُل َذل
نَ ِةsلِّ َسss ُل فَفِ ْي ُكsِإ ْن لَ ْم تَ ْف َعsَ َّرةً فsفَِإ ْن لَ ْم تَ ْف َعلْ فَفِ ْي ُك ِّل ُج ْم َع ٍة َم َّرةً فَِإ ْن لَ ْم تَ ْف َعلْ فَفِ ْي ُكلِّ َشه ٍْر َم
ًَم َّرةً فَِإ ْن لَ ْم تَ ْف َعلْ فَفِ ْي ُع ْم ِركَ َم َّرة
Artinya: Dari Ibnu ‘Abbâs, bahwasanya Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda
kepada ‘Abbâs bin ‘Abdul Muththalib, ‘Wahai ‘Abbas, wahai pamanku, maukah saya berikan
padamu? maukah saya anugerahkan padamu? maukah saya berikan padamu? saya akan
tunjukkan suatu perbuatan yang mengandung 10 keutamaan, yang jika kamu melakukannya
maka diampuni dosamu, yaitu dari awalnya hingga akhirnya, yang lama maupun yang baru,
yang tidak disengaja maupun yang disengaja, yang kecil maupun yang besar, yang
tersembunyi maupun yang nampak. Semuanya 10 macam.Kamu shalat 4 rakaat.Setiap rakaat
kamu membaca Al-Fatihah dan satu surah. Jika telah selesai, maka bacalah Subhanallâhi wal
hamdulillâhi wa lâ ilâha illallâh wallahu akbar sebelum ruku’ sebanyak 15 kali, kemudian
kamu ruku’ lalu bacalah kalimat itu di dalamnya sebanyak 10 kali, kemudian bangun dari
ruku’ baca lagi sebanyak 10 kali, kemudian sujud baca lagi sebanyak 10 kali, kemudian
bangun dari sujud baca lagi sebanyak 10 kali, kemudian sujud lagi dan baca lagi sebanyak 10
kali, kemudian bangun dari sujud sebelum berdiri baca lagi sebanyak 10 kali, maka semuanya
sebanyak 75 kali setiap rakaat. Lakukan yang demikian itu dalam empat rakaat.Lakukanlah
setiap hari, kalau tidak mampu lakukan setiap pekan, kalau tidak mampu setiap bulan, kalau
tidak mampu setiap tahun dan jika tidak mampu maka lakukanlah sekali dalam seumur
hidupmu.
Shalat tasbih tidak mempunyai waktu tertentu.Ia dapat dilaksanakan pada siang
atau malam asal tidak dilakukan pada waktu yang dilarang.Waktu shalat sunnah yang
dilarang adalah setelah subuh, setelah ashar dan saat matahari pas di atas bumi (sebelum
waktu dzuhur)
Shalat tasbih jumlahnya 4 rakaat. Dapat dilakukan dengan sekali salam atau 2x
salam.
Shalat tasbih 4 rakaat sekaligus: تعالى أصلى سنة التسبيح اربع ركعات هلل
Artinya: Niat shalat sunnah tasbih empat rakaat karena Allah
(c) Membaca surat pendek. Rakaat I: At-Tatsur; Rakaat II: Al-Ashr; Rakaat III: Al-
Kafirun; Rakaat IV: Al-Ikhlash.
2. Saat ruku'
(a) Membaca bacaan berikut 3x: ُس ْب َحانَ َربِ َي ال َع ِظ ِيم َوبِ َح ْم ِده
سبحان هللا والحمد هلل والاله إالهللا و هللا اكبر (b) Membaca tasbih 10x:
سبحان هللا والحمد هلل والاله إالهللا وهللا اكبر (b) Membaca doa tasbih 10x:
ُس ْب َحانَ َربِ َي األع َْلى َوب ِح َم ِده (a) Membaca doa sujut 3x:
سبحان هللا والحمدهلل والاله إالهللا وهللا اكبر (b) Membaca tasbih 10x:
7. Bangun dari sujud untuk rakaat kedua duduk dulu membaca tasbih 10x baru berdiri
untuk rakaat kedua yang bacaannya sama dengan rokaat pertama.
)8. Saat duduk tahiyat (tasyahhud
Doa yang dibaca setelah shalat tasbih adalah sebagai berikut (Anda dapat
menambahnya dengan doa yang lain):
اصَ ssحةَ اَ ْهِ ssل ssل ْاليَقِيْن َو ُمنَ َ ssل ْالهَُ ssدى َواَ ْع َم َ
ssال اَ ْه ِ ق اَ ْه ِ ك تَ ْوفِيَْ ssاللّهُ َّم اِنِّى اَ ْسَssئلُ َ
sو َرع ب اَ ْه ِل ال َّر ْغبَ ِة َوتَ َعبُّ َد اَ ْه ِل ْالَ s صب ِْر َو َج َّد اَ ْه ِل ْال َخ ْشيَ ِة َوطَلَ َ
التَّ ْوبَ ِة َو َع َز َم اَ ْه ِل ال َّ
ْك
اص sي َ ك َم َخافَ sةً تُحْ ِجُ sزنِى َع ْن َم َع ِ ك .اللّهُ َّم اِنِّى اَسَْئلُ َ ى اَ َخافَ َلع ْل ِم َحت َّ
ان اَ ْه ِل ْا ِ
و ِعرْ فَ َ
ك ك فِىالتَّ ْوبَ ِة َخ ْوفًا ِم ْن َ ص َح َ اك َو َحتَّى اُنَا ِ ض َ ق بِ ِه ِر َ ك َع َمالً اَ ْستَ ِح ُ َحتَّى اَ ْع َم َل بِطَ َعاتِ َ
ْ ْك فى ْاُأل ُم
َنsا َواُحْ ِسssَو ِر ُكلِّهs َ ك َو َحتَّى اَتَ َو َّك َل َعلَي َ َصي َْحةَ ُحبًّالِ َّك الن
َ َص ل َ َِو َحتَّى اُ ْخل
ْي ٍءsلِّ َشssك َعلَى ُك َ َّا اِنssَا نُ ْو َرنَا َو ْغفِرْ لَنssَا اَ ْت ِم ْم لَنssَق النُّ ْو ِر َربَّنِ ِان َخال
َ ُسب َْح. ك َ ِالظَّ َّن ب
ِ ك يَااَرْ َح َم الر
. َّاح ِميْن َ ِقَ ِديْر بِ َرحْ َمت
- Hadits sahih riwayat Bukhari dan Muslim (muttafaq alaih) dari Abu Qotadah Nabi
bersabda:
Artinya: Apabila kalian masuk masjid, maka jangan duduk kecuali setelah sholat dua rokaat.
Dalam mengomentari hadis di atas Imam Nawawi dalam Al-Majmuk 3/544 menyatakan:
Ulama sepakat (ijmak) atas sunnahnya shalat tahiyatul masjid dan makruh(langsung) duduk
(di masjid) tanpa shalat tahiyat tanpa ada udzur berdasarkan hadis dari Ibnu Qatadah di atas.
Ibnu Hajar Asqolani dalam Fathul Bari Syarah Sahih Bukhari hlm. 2/7 menyatakan:
“Para ulama imam fatwa sepakat bahwa perintah dalam hadis di atas maksudnya adalah
sunnah. (Namun) Ibnu Battal mengutip dari ulama Zhahiri berpendapat wajib.Ibnu Hazm
menjelaskan tidak wajib”.(Lihat juga, Ibnu Hazm dalam Al-Muhalla 1/538).
Tatacara shalat tahiyatul masjid tidak berbeda dengan shalat sunnah yang lain
sebagai berikut:
- Rakaat pertama membaca Al-Fatihah (wajib) dan membaca Surah Al-Kafirun (sunnah).
- Rakaat kedua membaca Al-Fatihah (wajib) dan membaca Surah Al-Ikhlas (sunnah).
Teks Arab:
Artinya: Niat shalat tahiyat masjid dua rokaat sunnah karena Allah.
“Makruh hukumnya shalat (sunnah) ketika istiwa' (matahari tepat di atas kepala) kecuali hari
Jumat, setelah subuh sampai matahari naik sekitar satu tombah, setelah Ashar sampai
terbenam matahari kecuali karena sebab seperti ketinggalan shalat, shalat kusuf (gerhana
matahari), tahiyatul masjid, sujud syukur dan juga kecuali shalat di masjidil haram Makkah
menurut pendapat yang sahih”.
ُ ص(لَّى هَّللا َ ًص(اَل ة َ ص(لَّى َعلَ َّي َ ْص(لُّوا َعلَ َّي فَِإنَّهُ َمن َ س ِم ْعتُ ْم ا ْل ُمَؤ ِّذنَ فَقُولُوا ِم ْث َل َما يَقُ((و ُل ثُ َّم
َ ِإ َذا
ِ سيلَةَ فَِإنَّ َها َم ْن ِزلَةٌ فِي ا ْل َجنَّ ِة اَل تَ ْنبَ ِغي ِإاَّل ِل َع ْب ٍد ِمنْ ِعبَا ِد هَّللا َ ش ًرا ثُ َّم
ِ سلُوا هَّللا َ ِلي ا ْل َو ْ َعلَ ْي ِه بِ َها َع
ُشفَا َعة َّ سيلَةَ َحلَّتْ لَهُ ال ِ سَأ َل ِلي ا ْل َوَ َْوَأ ْر ُجو َأنْ َأ ُكونَ َأنَا ه َُو فَ َمن
Artinya: Apabila kalian mendengar (suara adzan dari) muadzin, maka ucapkan seperti apa
yang dikatakan muadzin lalu bacalah shalawat untukku barangsiapa membaca sholawat
padaku satu kali maka Allah akan menganugerahkan sepuluh shalawat (rahmat) kepadanya,
lalu mohonlah kepada Allah Washilah (kedudukan yg tinggi) untukku. Karena washilah itu
suatu kedudukan yang tinggi dalam surga, yang tak pantas kecuali bagi seseorang di antara
hamba hamba Allah Ta'ala, dan aku berharap semoga akulah yg akan menempatinya.
Barangsiapa yg memohonkan wasilah kepada Allah untukku, niscaya dia akan mendapat
syafaat.
Shalat tahiyat masjid tetap sunnah walaupun saat masuk masjid bertepatan pada
hari Jum'at dan khatib Jum'at sedang berkhutbah. Berdasarkan hadis sahih riwayat Muslim
dari Jabir bin Abdullah sbb:
:هذه األحاديث كلها صريحة في الداللة لمذهب الشافعي وأحمد وإسحاق وفقه((اء المح((دثين
ب له أن يصلي ركعتين تحية المسجد َّ است ُِح: أنه إذا دخل الجامع يوم الجمعة واإلمام يخطب
ستح ُّب أن يتج َّوز فيهما ليسمع بعدهما الخطبة
َ ُ وأنه ي، ويُك َره الجلوس قبل أن يصليهما،
Artinya: Hadits ini menjadi dalil yang jelas bagi mazhab Syafi'i, Hanbali, Ishaq dan ahli
fiqihnya muhaddits: bahwa apabila seseorang masuk masjid pada hari Jum'at saat imam
sedang khutbah maka disunnahkan baginya untuk shalat tahiyyatul masjid dua rokaat dan
makruh duduk sebelum shalat. Dan sunnah baginya untuk mempercepat shalat tahiyat masjid
agar bisa mendengarkan khutbah.
Orang yang masuk Masjidil Haram dan hendak melaksanakan tawaf, maka
dianjurkan baginya untuk melaksanakan dua tahiyat (penghormatan) yaitu tahiyatul masjid
yang berupa shalat dan tahiyat baitullah yakni thawaf.
Mana yang harus didahulukan?Yang utama adalah memulai dengan towaf setelah
itu melaksanakan shalat dua rokaat towaf.Dalam shalat tawaf tersebut sudah terkandung
shalat tahiyatul masjid. Bisa juga setelah towaf lalu melaksanakan shalat empat rakaat
(dengan dua salam): shalat pertama niat shalat tahiyatul masjid, sedangkan yang kedua
niat shalat sunnah tawaf. Dan tidak sah kalau sebaliknya.Apabila seseorang masuk masjid
tanpa ada niat thawaf, maka ia hanya dianjurkan untuk shalat tahiyatul masjid saja. (Lihat,
Al-Jaziri dalam Al-Fiqh alal Madzahib Al-Arba'ah, hlm. 1/513).
8) SHALAT ISTIKHARAH
Shalat istikharah (istikhoroh, Arab, )صالة اإلستخارةadalah salah satu shalat sunnah
yang fungsinya untuk meminta petunjuk Allah atas kebimbangan seseorang dalam
mengambil keputusan atau dalam memilih di antara dua hal yang sulit yang sama-sama
baik. Berbeda dengan praktek yang terjadi di Indonesia, shalat istikharah dilakukan cukup
dengan shalat dan berdoa dan setelah itu, biarkan kelapangan hati memutuskan. Jadi,
istikharah itu tidak memakai mimpi. Jangan pernah memakai mimpi sebagai panduan yang
menuntun hidup seorang muslim.
Kata istikharah berasal dari bahasa Arab yang secara etimologis (lughawi) artinya
meminta pilihan pada sesuatu. Dalam istilah ulama fiqh istikharah adalah berusaha
memilih yang terbaik salah satu di antara dua hal dengan cara shalat dan berdoa.
Hukumnya shalat istikharah adalah sunnah.
Artinya: Ya Allah aku beristikharah (meminta pilihan) dengan ilmuMu, aku memohon kekuatan
dengan kekuasaan-Mu, dan aku memohon keutamaan-Mu.
1. Rakaat pertama: membaca surat Al-Fatihah dan Surah Al-Kafirun (( َ)قُلْ يَا َأيُّهَا ْال َكافِرُون
2. Rakaat kedua: membaca surat Al-Fatihah dan Surat Al-Ikhlas ()قُلْ هُ َو هَّللا ُ َأ َح ٌد.
اssد كمssك الحمssا لssا ربنss ي.دهss حمدا يوافي نعمه ويكافئ مزي.الحمد هلل رب العالمين
ينبغى
لجالل وجهك الكريم وعظيم سلطانك
ِد ُر َوالs ك ِم ْن فَضْ لِكَ ْال َع ِظ ِيم فَِإنَّكَ تَ ْقَ ُ َوَأ ْسَأل, َك بِقُ ْد َرتِك
َ َوَأ ْستَ ْق ِد ُر, َاللَّهُ َّم إنِّي َأ ْست َِخيرُكَ بِ ِع ْل ِمك
َ َذا اَأل ْمssssَإن ُك ْنتَ تَ ْعلَ ُم َأ َّن ه
( ( رssss ِ وssssُ َوَأ ْنتَ عَال ُم ْال ُغي, َوتَ ْعلَ ُم َوال َأ ْعلَ ُم, ِد ُرssssَأ ْق
ْ اللَّهُ َّم, ب
: ا َلssَري َأوْ قs ِ s ِة َأ ْمs َي َوعَاقِبs اش ِ ٌر لِي ِفي ِدينِي َو َم َعs َخ ْيsebutkan keperluan Anda
َذاs َ اللَّهُ َّم َوِإ ْن ُك ْنتَ تَ ْعلَ ُم َأ َّن ه, ِهs ار ْك لِي فِيs ِ َاج ِل َأ ْم ِري َو
ِ sَرْ هُ لِي ثُ َّم بs فَا ْقدُرْ هُ لِي َويَ ِّس, آجلِ ِه ِ ع
اشي َوعَاقِبَ ِة َأ ْم ِري َأوْ قَا َلِ ) ) َشرٌّ لِي فِي ِدينِي َو َم َعsebutkan keperluan Anda اَأل ْم َر
ُ َر َحيs دُرْ لِي ْال َخ ْيs هُ َوا ْقs ِر ْفنِي َع ْنs اص
انَ ثُ َّمssْث َك ْ ِر ْفهُ َعنِّي َوs اص ِ s ِل َأ ْمsَاج
ْ َ ف, ِهs ِري َوآ ِجلs ِ ع:
ِ ْار
ضنِي بِ ِه
:Tutup doa di atas dengan bacaan shalawat ibrahimiyah seperti di atas, yaitu .3
Setelah shalat istikharah dan doa rampung hendaknya seseorang melakukan apa
yang sesuai kelapangan hatinya. Imam An-Nawawi mengatakan, إذا استخار مضى لما شرح له
درهsssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssص
Artinya: Jika seseorang melakukan istikharah, maka lanjutkanlah apa yang menjadi
kelapangan hatinya.
“Ada perbedaan ulama tentang apa yang harus dikerjakan setelah melaksanakan shalat istikharah.
Ibnu Abdissalam berkata: Lakukan apa yang sesuai (dengan hati nurani). Ibnu Abdussalam
mendasarkan pendapatnya pada hadits riwayat Ibnu Masud yaitu "pada akhirnya, lalu niatkan."
Pendapat ini kalau sanad hadits yang dikutip baik niscaya pendapat yang muktamad. Tetapi sanadnya
hanya satu. Pendapat yang kuat (mu'tamad) adalah hendaknya ia (pelaku istikharah) tidak melakukan
apa yang jadi kecenderungan hatinya sebelum melakukan istikharah karena hal itu timbul dari hawa
nafsunya. Pendapat ini berdasarkan pada isyarat dalam akhir hadits Abu Said: وال حول وال قوة إال باهلل
Arti kesimpulan: Setelah istikharah berpeganglah pada pilihan yang Anda merasa mantap tanpa
didasari hawa nafsu.
Shalat istikharah dapat dilakukan kapan saja selain waktu yang dilarang. Waktu
yang dilarang adalah setelah subuh sampai kira-kira masuk waktu dhuha dan setelah shalat
ashar. Namun, waktu yang paling utama adalah sepertiga malam yang akhir karena ada
hadits yang mengatakan waktu tersebut sebagai waktu mustajab untuk berdoa. Hadits
riwayat Bukhari dan Muslim sbb:
دنياss ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى السماء ال:أن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قال
ه؟ منssألني فأعطيssه؟ من يسssتجيب لssدعوني فأسss من ي:ولssر يقssل اآلخssحين يبقى ثلث اللي
يستغفرني فأغفر له؟
Arti kesimpulan: Allah akan memenuhi doa, permintaan dan permohonan ampun yang
dilakukan pada sepertiga malam yang akhir.
Sudah menjadi tradisi di Indonesia, bahwa penentuan keputusan akhir dari hasil
istikharah adalah melalui mimpi. Jadi, setelah shalat dan doa istikharah dilakukan,
pelakunya kemudian tidur. Hasil mimpi setelahnya akan dianggap sebagai "keputusan
final".
Pandangan dan kebiasaan ini kurang tepat dan tidak ada dasar hadits maupun
pendapat ulama salaf. Sebenarnya tidak masalah mengandalkan mimpi istikharah kalau
mimpinya ternyata kebetulan baik. Yang menjadi soal kalau ternyata mimpinya justru
mengarah ke hal-hal yang negatif atau tidak membawa maslahat. Apalagi, mimpi tidak
lepas dari 3 kemungkinan: dari Allah, dari setan dan dari diri sendiri. Tidak ada jaminan
mimpi yang datang setelah sholat istikhoroh adalah mimpi dari Allah.
Seperti disebut di atas berdasarkan hadits dan pendapat ulama salaf, keputusan
final setelah shalat istikharah hendaknya dilakukan sesuai dengan kelapangan hati dan
pandangan dan analisa yang tulus. Dua hal ini hanya dapat dilakukan pada saat bangun.
Bukan saat sedang tidur. Wallahu a'lam.
Shalat tarawih (taraweh, teraweh) adalah shalat sunnah yang dilakukan setelah
shalat isya' pada bulan Ramadhan. Shalat ini biasanya diadakan secara berjamaah dan
jumlah raka'atnya ada dua versi: 20 rokaat (10 salam) dan 8 rokaat (4 salam) plus 3 raka'at
shalat sunnah witir (2 kali salam) yang dilakukan langsung setelah tarawih. Shalat tarawih
berjamaah umumnya dipandu oleh bilal dengan bacaan-bacaan tertentu pada setiap akan
memulai shalat tarawih dan witir. Panduan shalat di tarawih berjamaah di bawah ini
adalah yang biasa dilakukan oleh masyarakat Nahdliyin (NU, Nahdlatul Ulama).
Artinya: Barangsiapa menegakkan Ramadhan dalam keadaan beriman dan mengharap balasan dari
Allah k, niscaya diampuni dosa yang telah lalu.
- - Hadits sahih riwayat Bukhari
انssاب في رمضssر بن الخطss خرجت مع عم: قال،عن عبد الرحمن بن عبد القاري
إلى المسجد فإذا الناس أوزاع متفرقون يصلي الرجل لنفسه ويصلي الرجل فيصلي
لssان أمثss إني أرى لو جمعت هؤالء على قارئ واحد لك:بصالته الرهط فقال عمر
لونssاس يصssرى والنssة أخssه ليلssرجت معss ثم خ،ثم عزم فجمعهم على أب ّي بن كعب
تيssل من الssا أفضssامون عنهss نعمت البدعة هذه والتي ين: فقال عمر،بصالة قارئهم
يعني آخر الليل وكان الناس يقومون أوله.يقومون
Artinya: Dari Abdurrahman bin Abdul Qori ia berkata: Aku pernah keluar bersama Umar bin Khattab
pada bulan Ramadhan ke mesjid. Di sana para jamaah shalat tarawih berpencar-pencar (tidak
berjamaah). Umar berkata: "Aku berpendapat kalau mereka shalat secara berjamaah niscaya itu lebih
baik." Lalu Umar memerintahkan jamaah untuk shalat bersama di bawah imam Ubay bin Kaab. Lalu
aku keluar bersama Umar pada malam yang lain sedangkan para jamaah shalat (tarawih) secara
berjamaah. Umar berkata: "Sebaik-baik bid'ah adalah ini. Mereka yang tidur di akhir malam itu lebih
baik daripada yang bangun. Umat Islam bangun (shalat tarawih) pada awal malam.
- Ibnu Rajab dalam kitab Lathaif al-Ma'arif menuturkan hadits dari Nakhai di mana Nabi bersabda:
فssل من ألssه أفضsبيحة فيs وتس، ومssف يssل من ألssان أفضsوم من رمضsوم يsإن ص َّ
ل منsssssssssssssssssssه أفضsssssssssssssssssssة فيsssssssssssssssssss وركع، بيحةsssssssssssssssssssتس
ألف ركعة
Artinya: Puasa sehari bulan Ramadhan lebih utama dari seribu hari, satu kali tasbih di bulan
Ramadhan lebih utama dari 1000 tasbih, satu rakaat di bulan Ramadan lebih utama dari 1000 rokaat
(di bulan yanglain). (Lihat: Yahya Az-Zahrani dalam Kitab As-Shiyam Adillah wa Ahkam I/67)
Ulama fikih berbeda pendapat tentang jumlah shalat taraweh. Ada yang berpendapat 20 rakaat, 8
rakaat, bahkan ada yang 36 rakaat dan 40 rakaat. Perbedaan ini ditimbulkan oleh tidak adanya
ketentuan yang pasti dari Rasulullah tentang jumlahnya. Dengan kata lain, Nabi memberi keleluasaan
umatnya untuk memilih. Hal yang penting adalah beribahadah pada bulan Ramadhan akan mendapat
pahala yang besar.
Artinya: Nabi tidak pernah shalat sunnah melebihi 11 rakaat baik di bulan Ramadan atau lainnya
Ramadhan.
رssد عمss [كانوا يقومون على عه:عن السائب بن يزيد الصحابي رضي هللا عنه قال
ونssانوا يقومssة وكssرين ركعssان بعشssهر رمضssه في شssي هللا عنss رضsابssبن الخط
... بالمئتين
Artinya: Dari Saib bin Yazid berkata: Mereka melakukan shalat tarawih pada masa Umar bin Khattab
pada bulan Ramadhan 20 rakaat. Mereka terdiri dari 200 jamaah. (Lihat: Imam Nawawi, Al-Majmuk,
IV/32)
ر فيssون في زمن عمssاس يقومssان النss ك:الssان قssد بن رومssك عن يزيssوروى مال
(أنه أمر رجالً يصلي: وعن علي رضي هللا عنه.رمضان بثالث وعشرين ركعة
. وهذا كاإلجماع.)بهم في رمضان عشرين ركعة
Artinya: Orang-orang biasa shalat taraweh pada zaman Khalifah Umar 23 rakaat (20 rokaat taraweh
dan 3 rokaat witir). (Lihat, Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni, hlm. 1/ 456)
Artinya: Ali bin Abu Thalib menyuruh seseorang (sebagai imam) untuk shalat taraweh berjamaah di
bulan Ramadhan 20 rakaat. (Lihat, Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni, hlm. 1/ 456)
لssا ً بs دداً معينss[كما أن نفس قيام رمضان لم يوقت النبي صلى هللا عليه وسلم فيه ع
كان هو صلى هللا عليه وسلم ال يزيد في رمضان وال غيره على ثالثة عشرة ركعة
لي بهمssان يصssر على أبي بن كعب كssا جمعهم عمssات فلمssل الركعssان يطيssلكن ك
انssدة ثم كssة الواحssل الركعssأمومين من تطويssعشرين ركعة ألن ذلك أخف على الم
تssاموا بسsرون قsوترون بثالث وآخsة ويsأربعين ركعsون بsطائفة من السلف يقوم
دssوه فقssوثالثين وأوتروا بثالث وهذا كله سائغ فكيفما قام في رمضان من هذه الوج
.نsssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssأحس
امsول القيsال لطsان فيهم احتمsإن كsلين فsوال المصsاختالف أحsف بsواألفضل يختل
فالقيام بعشر ركعات وثالث بعدها كما كان النبي صلى هللا عليه وسلم يصلي لنفسه
في رمضان وغيره هو األفضل وإن كانوا ال يحتملونه فالقيام بعشرين هو األفضل
امssر وبين األربعين وإن قssط بين العشssه وسssلمين فإنssثر المسssوهو الذي يعمل به أك
دssير واحssك غssد نص على ذلsبأربعين وغيرها جاز ذلك وال يكره شيء من ذلك وق
بيssؤقت عن النssدد مssه عssان فيssام رمضss ومن ظن أن قي.يرهssد وغssمن األئمة كأحم
صلى هللا عليه وسلم ال يزاد فيه وال ينقص منه فقد أخطأ
Nabi tidak menentukan jumlah rakaat shalat tarawih di bulan Ramadan bahkan Nabi tidak pernah
shalat sunnah melebihi 13 rakaat baik di bulan Ramadan atau di lainnya. Namun, Nabi biasanya
memperpanjang rakaatnya. Ketika Umar mengumpulkan jamaah untuk bermakmum pada Ubay bin
Kaab, Ubay shalat dengan 20 (dua puluh) rakaat karena hal itu lebih meringankan bagi makmum
daripada memanjangkan satu rakaat.
Ada juga golongan salaf yang shalat tarawih 40 (empat puluh) rakaat dan witir 3 rakaat. Sedangkan
yang lain shalat tarawih 36 (tiga puluh enam) rakaat dan shalat witir 3 rakaat. Ini semua sudah
maklum. Jadi, berapapun jumlah rakaatnya, itu semua baik.
Yang utama adalah hendaknya shalat tarawih sesuai situasi dan kondisi makmum. Apabila mereka
merasa kuat untuk melaksanakan shalat yang lama, maka shalat tarawih dengan 10 rakaat dan 3 rakaat
setelahnya itu lebih utama sebagaimana yang biasa dilakukan Nabi. Namun, apabila jamaah tidak
tahan dengan shalat yang lama, maka tarawih 20 rakaat plus 3 rakaat witir itu lebih baik sebagaimana
praktik yang dilakukan oleh mayoritas umat Islam. Karena, taraweh 20 rakaat itu adalah pertengahan
di antara 10 dan 40 rakaat. Apabila melakukan tarawih 40 rakaat, itu juga boleh dan tidak makruh
berdasarkan sejumlah riwayat dari Imam Ahmad dan lainnya.
Barangsiapa yang mengira bahwa shalat tarawih itu jumlah rakaatnya ditentukan oleh Nabi yang tidak
boleh ditambah dan dikurangi, maka pandangan itu tidak tepat.
Shalat tarawih dilakukan dari shalat isya' sampai keluarnya fajar (adzan shalat subuh).
Niat untuk imam: الَىsssssssssا ِهللِ تَََ َعsssssssss ِة اِ َما ًمsssssssssَتَ ْقبِ َل القِ ْبلsssssssssْح َر ْك َعتَ ْي ِن ُم ْس
ِ اوي َ ُأ
ِ نَّةَ التَّ َرsssssssssلِّى ُسsssssssssص
Artinya: Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menjadi imam karena Allah Ta'ala
Niat untuk makmum: الَىssssssssا ِهللِ تَََ َعssssssss ِة َمْأ ُموْ ًمssssssssَتَ ْقبِ َل القِ ْبلssssssssْح َر ْك َعتَي ِْن ُم ْس
ِ اوي َ ُأ
ِ نَّةَ التَّ َرssssssssلِّى ُسssssssssص
Artinya: Aku niat Salat Tarawih dua rakaat menjadi makmum karena Allah Ta'ala
Bacaan doa setelah shalat tarawih--dan sebelum witir-- di bawah ini merupakan pilihan. Anda dapat
berdosa dengan bacaan yang lain.
،افِ ِظي َْنssssاَل ِة َحssssلص َّ ِ َول، َؤ ِّدي َْنssssض ُم ِ رآِئssss َ َ َولِ ْلف،ا ِملِي ْْنssssا ِن َكssssا َ بِاِإْل ْي َمssssاَللَّهُ َّم اجْ َع ْلن
َو َع ِن اللَّ ْغ ِو، َوبِ ْالهُ َدى ُمتَ َم ِّس ِكي َْن،اجي َْن ِ ك َر َ َولِ َع ْف ِو،ك طَالِبِي َْن َ اع ْن َد
ِ َولَ َم،اعلِي َْن ِ ََولِل َّزكا َ ِةف
آ ِءss َولِلنَّ ْع َم،ضي َْن َ َ َوبِ ْالق، َوفِى اَأْل ِخ َر ِة َرا ِغبِي َْن، َوفِى ال ُّد ْنيَا َزا ِه ِدي َْن،ضي َْن
ِ ء َراsِ ضآ ِ ْر ِ ُمع
ْ sَصلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ي
و َمs َ ت لِ َوآ ِء َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َ ْ َوتَح،صابِ ِري َْن َ َو َعلَى ْالبَآَل ِء،َشا ِك ِري َْن
،ا ِجي َْنssَار ن ِ َواِلَى ْال َجنَّ ِة َد،ار ِدي َْن
ِ َّ َو ِم َن الن،اخلِي َْن ِ ض َو ِ ْوss َواِلَى ْال َح،آِئ ِري َْنss ِة َسssْالقِيَا َم
قٍ تَب َْرsس َواِ ْس ٍ ْن ُدs َو ِم ْن ُس، َز ِّو ِجي َْنsَو ٍر ِعي ٍْن ُمتs ْ s َو ِم ْن ُح، ِدي َْنsاع ِ ََو َعلَى َس ِري ِْر ْال َك َرا َم ِة ق
،اربِي َْن ِ ssفَّى َشssص َ ٍل ُمss َو ِم ْن لَبَ ٍن َو َع َس،ام ْال َجنَّ ِة َآ ِكلِي َْنss ِ ط َع َ َو ِم ْن،ي َْنssاج ُمتَلَب ِِّسss ٍ ََو ِد ْيب
ِّ ت َعلَ ْي ِه ْم ِم َن النَّبِيِّي َْن َو
ِّد ْيقِي َْنsالص َ َع الَّ ِذي َْن اَ ْن َع ْمs َم،س َم ْن َم ِعي ٍْن ٍ ْأsق َو َك ِ sَب َواَب
َ ار ْيs ٍ بَِأ ْك َوا
.اs ُل ِم َن هللاِ َو َكفَى بِاهللِ َعلِ ْي ًمsض ْ َك ْالفs َ ِ َذل،اsًك َرفِ ْيق َ َو َحس َُن ُأ ْولَِئ،َوال ُّشهَ َدآ ِء َوالصَّالِ ِحي َْن
ا ِم َنssَ َوالَ تَجْ َع ْلن،ار َك ِة ِم َن ال ُّس َع َدآ ِء ْال َم ْقب ُْولِي َْن َ َاَللَّهُ َّم اجْ َع ْلنَا فِى هَ َذا ال َّشه ِْر ال َّش ِر ْيفَ ِة ْال ُمب
َ صلَّى هللاُ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َوَألِ ِه َو
َ sِ بِ َرحْ َمت،حْ بِ ِه اَجْ َم ِعي َْنs ص
كs َ َو.اَْأل ْشقِيَآ ِء ْال َمرْ ُد ْو ِدي َْن
ِ يَآاَرْ َح َم الر
َّاح ِمي َْن
Artinya: Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang melaksanakan
kewajiban- kewajiban terhadap-Mu, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari
apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang
berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akherat , yang ridha dengan
ketentuan, yang ber¬syukur atas nikmat yang diberikan, yang sabar atas segala musibah, yang berada
di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, sampai kepada telaga
(yakni telaga Nabi Muhammad) yang masuk ke dalam surga, yang duduk di atas dipan kemuliaan,
yang menikah de¬ngan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga,
yang minum susu dan madu yang murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang
Engkau beri nikmat dari para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman
yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui.
Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini tergolong orang-orang yang
bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang
celaka dan ditolak amalnya,
Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas penghulu kita Muhammad, keluarga beliau
dan shahabat beliau semuanya, berkat rahmat-Mu, oh Tuhan, Yang Paling Penyayang di
antara yang penyayang.
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.