Anda di halaman 1dari 2

Shalat Sunah Rawatib

A. Pengertian dan Pembagian Shalat Sunah Rawatib


Secara etimologis (‫ )لغة‬kata rawatib (‫ )رواتب‬berasal dari bahasa Arab yang merupakan bentuk jamak dari
kata ratibah (‫ )راتبة‬yang bermakna tetap atau abadi.

Secara terminologi shalat sunnah rawatib adalah shalat yang dilakukan beriringan dengan shalat fardhu dan
dilakukan sebelum atau sesudah shalat fardhu.

Shalat sunnah rawatib berdasarkan waktu pelaksanaannya ada dua macam yaitu (a) qabliyyah (‫ )قبلية‬yaitu
shalat sunnah yang dilakukan sebelum shalat fardhu; dan (b) ba'diyyah (‫ )بعدية‬yaitu shalat sunnah yang
dilakukan setelah shalat fardhu.

Hukum mengerjakan shalat sunnah rawatib terbagi menjadi dua jenis. Pertama, hukum mengerjakannya
menjadi sunah yang sangat dianjurkan disebut dengan sunnah muakkad. Macam-macam shalat sunnah
rawatib yang berhukum sunnah muakkad di antaranya:

1. Dua rakaat sebelum shalat subuh


2. Dua rakaat sebelum shalat dzuhur
3. Dua rakaat sesudah shalat dzuhur
4. Dua rakaat sesudah shalat maghrib
5. Dua rakaat sesudah shalat isya

Hukum shalat sunnah rawatib lainnya adalah sunnah ghairu muakkad yang berarti sunnah yang tidak begitu
dianjurkan.
Berikut macam-macam shalat sunnah rawatib yang berhukum ghairu muakkad:
1. Dua rakaat sebelum shalat dzuhur. Bagi yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat, dua rakaat
pertama menjadi sunnah muakkad dan dua rakaat setelahnya adalah ghairu muakkad.
2. Dua rakaat sesudah shalat dzuhur. Bagi yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat, dua rakaat
pertama hukumnya menjadi sunnah muakkad. Kemudian dua rakaat berikutnya berhukum ghairu
muakkad.
3. Empat rakaat sebelum shalat ashar
4. Dua rakaat sebelm shalat maghrib
5. Dua rakaat sebelum salat isya

B. Keutamaan

Sholat sunnah ini termasuk dalam ibadah yang disarankan Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang
termaktub dalam tuntunan hadistnya,
‫ض ٍة ِإاله‬ َ َ‫ص ِلي ِ هّلِلِ ُك هل َي ْو ٍم ثِ ْنتَ ْى َع ْش َرةَ َر ْك َعةً ت‬
َ ‫ط ُّو ًعا َغي َْر فَ ِري‬ َ ُ‫َما ِم ْن َع ْب ٍد ُم ْس ِل ٍم ي‬
‫ْت فِي ْال َجنه ِة‬ٌ ‫ي لَهُ بَي‬ َ ‫َّللاُ لَهُ بَ ْيتًا فِي ْال َجنه ِة أَ ْو ِإاله بُ ِن‬
‫بَنَى ه‬

Artinya: "Jika seorang hamba Allah SWT sholat demi allah SWT 12raka'at (sunah) setiap hari, sebelum
dan setelah sholat wajib, maka Allah SWT akan membangunkannya sebuah rumah di surga atau rumah
akan dibangun untuknya di surga. Aku tidak pernah absen melakukannya, sejak mendengarnya dari
Rasulullah SAW." (HR. Muslim).

- Tercantum juga dalam Hadits riwayat Ahmad hadits no. 26232; riwayat Abu Daud no. 1269; Tirmidzi no.
428; Nasai no.1816 menerangkan 4 rakaat rawatib sebelum dhuhur

‫من حافظ على أربع قبل الظهر وأربع بعدها حرمه هللا على النار‬
Artinya: Barangsiapa yang menjaga shalat (rawatib) 4rakaat sebelum dzuhur dan empat rakaat setelahnya
maka Allah mengharamkan neraka baginya.

- Pendapat sebagian ulama Madzhab Syafi'i adalah sunnah rawatib sebelum dzuhur berjumlah 4rakaat.
Seperti dikatakan Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmuk

‫والسنة فيها وفي األربع قبل الظهر وبعدها أن يسلم من كل ركعتين لما روياه‬
] ‫من حديث علي رضي هللا عنه [ أنه كان يفصل بين كل ركعتين بالتسليم‬
Artinya: Sunnahnya dalam shalat empat rakaat sebelum dzuhur dan setelahnya adalah satu kali salam setiap
dua rakaat.

Pendapat ini berdasarkan pada hadits riwayat Ahmad dll

Selain itu Shalat ini mengandung beberapa keutamaan yang dijelaskan dalam hadits. Salah satunya
merupakan ibadah yang lebih baik daripada dunia dan seisinya.
Aisyah radhiyallahu 'anhu telah meriwayatkan sebuah hadits tentang shalat sunnah rawatib sebelum
(qobliyah) subuh, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda,

‫َر ْك َعتَا ْالفَ ْج ِر َخي ٌْر ِمنَ الدُّ ْنيَا َو َما ِفي َها‬

Artinya: "Dua raka'at sebelum subuh lebih baik dari dunia dan seisinya," (HR. Muslim).
Dalam riwayat yang lain juga disebutkan,

ُّ ‫لَ ُه َما أ َ َح‬


‫ب ِإلَ ه‬
‫ى ِمنَ الدُّ ْن َيا َج ِمي ًعا‬

Artinya: "Dua raka'at sebelum subuh lebih aku cintai dari pada dunia seisinya," (HR. Muslim no. 725)

Anda mungkin juga menyukai