Anda di halaman 1dari 25

Semarang, Jawa Tengah 0815-7788-636 - Hartini

Elzaad
Haji & Umrah
Definisi
Haji adalah ibadah tahunan yang dilakukan dengan
mengunjungi atau menziarahi Baitullah atas niat beribadah
kepada Allah pada waktu yang telah ditentukan.

Umroh adalah berkunjung ke Baitullah dengan niat beribadah


kepada Allah SWT dengan waktu tak ditentukan.
Kewajiban Haji
‫َو ِهَّلِل َع َلى الَّناِس ِح ُّج اْلَبْيِت َمِن اْس َتَطاَع ِإَلْيِه َس ِبياًل َو َم ْن َك َفَر َفِإَّن َهَّللا َغ ِنٌّي َع ِن اْلَع اَلِم يَن‬

Umrah adalah jihad sebagaimana ibadah haji. Wahai Rasulullah, apakah


wanita juga wajib berjihad?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjawab, “Iya. Dia wajib berjihad tanpa ada peperangan di dalamnya,
yaitu dengan haji dan ‘umroh.”
Kewajiban Umrah
‫اْلُع ْمَر ُة َو اِج َبٌة َك ُو ُجوِب اْلَح ِّج َمِن اْس َتَطاَع ِإَلْيِه َس ِبيًال‬

Artinya, "Umroh hukumnya wajib, seperti wajibnya haji, yaitu bagi


orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana." (HR Anas
bin Malik).

Back to Agenda Page


Perbedaan Haji &
Umrah
Fadhilah 1

Umrah adalah jihad sebagaimana ibadah haji.

Wahai Rasulullah, apakah wanita juga wajib berjihad?” Beliau


shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya. Dia wajib berjihad
tanpa ada peperangan di dalamnya, yaitu dengan haji dan ‘umroh.”

(HR. Ibnu Majah no. 2901, hadits ini shahih sebagaimana kata Syaikh Al Albani)

Back to Agenda Page


Fadhilah 2

Menghapus dosa di antara dua umrah.

“Antara umrah yang satu dan umrah lainnya, itu akan


menghapuskan dosa di antara keduanya. Dan haji mabrur
tidak ada balasannya melainkan surga.”

(HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349)

Back to Agenda Page


Fadhilah 3
Umrah menghilangkan kefakiran dan menghapus dosa.

“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya


menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana
pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan
perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur
kecuali surga.”

(HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387. Kata Syaikh Al Albani hadits ini hasan shahih)
Hanya dua lembar kain Pakaian muslimah apapun
putih tanpa jahitan yang syar’i

Kepala dan wajah tanpa wajah tanpa penutup/cadar


kain/peci/topi
Tanpa sarung tangan
Tidak memakai kaos kaki,
dan pakaian dalam
Larangan
• Mencukur rambut dari seluruh badan
• Menggunting kuku.
• Menutup kepala dan menutup wajah bagi perempuan
• Mengenakan pakaian berjahit yang menampakkan bentuk
lekuk tubuh bagi laki-laki seperti baju, celana dan sepatu.
• Menggunakan harum-haruman.
• Memburu hewan darat yang halal dimakan.
• Melakukan khitbah dan akad nikah.
• Jima’ (hubungan intim) dan Mencumbu istri
Ada salat sunnah yang dapat dikerjakan sebelum ihram

Pada rakaat pertama, membaca Surah Al-Fatihah dan Surah Al-


Kafirun, sedangkan pada rakaat kedua, membaca Surah Al-
Fatihah dan Surah Al-Ikhlas.

Ibnu Umar Radhiyallahu anhu menyatakan bahwa Rasulullah


SAW melaksanakan salat dua rakaat di Dzulhulaifah. Salat
fardhu sudah mencukupi dua rakaat, seperti halnya salat
Tahiyatul Masjid.

Berihram dari miqat untuk dengan mengucapkan:

‫َلَّبْيَك ُع ْمَر ًة‬


“labbaika ‘umrotan”
(aku memenuhi panggilan-Mu untuk menunaikan ibadah
umrah).
Setelah mengucapkan “talbiah umrah”, dilanjutkan dengan
membaca dan memperbanyak talbiah berikut ini, sambil
mengeraskan suara bagi laki-laki dan lirih bagi perempuan
hingga tiba di Makkah:

‫ َلَّبْيَك اَل َش ِر يَك َلك َلَّبْيَك‬، ‫ َلَّبْيَك الَّلُهَّم َلَّبْيَك‬،


‫إَّن اْلَحْم َد َو الِّنْع َم َة َلك َو اْلُم ْلَك اَل َش ِر يَك َلك‬
“Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syariika laka labbaik.
Innalhamda wan ni’mata, laka wal mulk, laa syariika lak”.
Masuk Masjidil Haram mendahulukan kaki kanan dan membaca doa masuk masjid:

‫الَّلُهَّم اْفَتْح ِلى َأْبَو اَب َر ْح َم ِتَك‬


“Allahummaf-tahlii abwaaba rohmatik”
(Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu).
Menuju ke Hajar Aswad,

lalu menghadapnya sambil membaca “Allahu akbar” atau


“Bismillah Allahu akbar” lalu mengusapnya dengan tangan
kanan dan menciumnya.

Jika tidak memungkinkan untuk menciumnya, maka cukup


dengan mengusapnya, lalu mencium tangan yang mengusap
hajar Aswad.

Jika tidak memungkinkan untuk mengusapnya, maka cukup


dengan memberi isyarat kepadanya dengan tangan, namun
tidak mencium tangan yang memberi isyarat.

Ini dilakukan pada setiap putaran thawaf.


Kemudian, memulai thawaf umrah dari lampu
hijau 7 putaran,

dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar


Aswad pula.

Dan disunnahkan berlari-lari kecil pada 3


putaran pertama dan berjalan biasa pada 4
putaran terakhir..
Disunnahkan pula mengusap Rukun Yamani pada
setiap putaran thawaf.

Namun tidak dianjurkan mencium rukun Yamani.

Dan apabila tidak memungkinkan untuk


mengusapnya, maka tidak perlu memberi isyarat
dengan tangan.
Ketika berada di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad,
disunnahkan membaca,

‫َر َّبَنا َآِتَنا ِفي الُّد ْنَيا َحَس َنًة َو ِفي اَآْلِخ َر ِة َحَس َنًة َو ِقَنا‬
‫ِر‬ ‫ا‬‫َّن‬‫ل‬‫ا‬ ‫َب‬‫ا‬ ‫َذ‬ ‫َع‬
“Robbana aatina fid dunya hasanah, wa fil aakhiroti
hasanah wa qina ‘adzaban naar”

Dan seseorang selama thawaf boleh membaca Al Qur’an


atau do’a dan dzikir yang ia suka
Setelah thawaf, menutup kedua pundaknya, lalu menuju ke
makam Ibrahim sambil membaca,

‫َو اَّتِخ ُذ وا ِم ْن َم َقاِم ِإْبَر اِهيَم ُم َص ًلى‬


“Wattakhidzu mim maqoomi ibroohiima musholla”

(Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat)


(QS. Al Baqarah: 125).

Shalat sunnah thawaf dua raka’at di belakang Maqam


Ibrahim,

pada rakaat pertama setelah membaca surat Al Fatihah,


membaca surat Al Kaafirun dan pada raka’at kedua setelah
membaca Al Fatihah, membaca surat Al Ikhlas.
Setelah shalat disunnahkan minum air zam-zam dan menyirami kepada dengannya.

Kembali ke Hajar Aswad, bertakbir, lalu mengusap dan menciumnya jika hal itu memungkinkan atau
mengusapnya atau memberi isyarat kepadanya.
Kemudian, menuju ke Bukit Shafa untuk melaksanakan
sa’i umrah dan jika telah mendekati Shafa, membaca,

‫ِإَّن الَّص َفا َو اْلَم ْر َو َة ِم ْن َش َع اِئِر ِهَّللا‬

“Innash shafaa wal marwata min sya’airillah”


(Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari
syiar Allah) (QS. Al Baqarah: 158).

Lalu mengucapan,

‫َنْبَد ُأ ِبَم ا َبَد َأ ُهَّللا ِبِه‬

“Nabda’u bimaa bada’allahu bih”.


Menaiki bukit Shafa, lalu menghadap ke arah Ka’bah hingga melihatnya—jika hal itu
memungkinkan—, kemudian membaca:

‫( ُهللا َأْك َبُر ُهللا َأْك َبُر ُهللا َأْك َبُر‬3x)

‫َال ِإَلَه ِإَّال ُهَّللا َو ْح َد ُه َال َش ِريَك َلُه َلُه اْلُم ْلُك َو َلُه اْلَحْم ُد ُيْح ِيى َو ُيِم يُت َو ُهَو َع َلى ُك ِّل َش ْى ٍء َقِد يٌر‬

‫َال ِإَلَه ِإَّال ُهَّللا َو ْح َد ُه َأْنَج َز َو ْع َد ُه َو َنَصَر َع ْبَد ُه َو َهَز َم اَألْح َز اَب َو ْح َد ُه‬

Bacaan ini diulang tiga kali dan berdoa di antara pengulangan-pengulangan itu dengan
do’a apa saja yang dikehendaki.

Lalu turun dari Shafa dan berjalan menuju ke Marwah.


Disunnahkan berlari-lari kecil di antara dua tanda
lampu hijau bagi laki-laki, lalu berjalan biasa menuju
Marwah dan menaikinya.

Setibanya di Marwah, kerjakanlah apa-apa yang


dikerjakan di Shafa, yaitu menghadap kiblat, bertakbir,
membaca dzikir dan berdo’a dengan do’a apa saja yang
dikehendaki, perjalanan

Dari Shafa ke Marwah dihitung satu putaran.


Lakukanlah hal ini sampai tujuh kali dengan berakhir
di Marwah.

Ketika sa’i, boleh berdzikir, berdo’a yang dikehendaki,


seperti

‫الَّلُهَّم اْغ ِفْر َو اْر َحْم َو َأْنَت اَألَع ُّز اَألْك َر ُم‬
Setelah sa’i, maka bertahallul dengan
memendekkan seluruh rambut kepala atau
mencukur gundul,

yang mencukur gundul itulah yang lebih afdhal.

Adapun bagi wanita, cukup dengan memotong


rambutnya sepanjang satu ruas jari.

Setelah memotong atau mencukur rambut, maka


berakhirlah ibadah umrah dan Anda telah
dibolehkan untuk mengerjakan hal-hal yang
tadinya dilarang ketika dalam keadaan ihram.
Elzaad
Haji & Umrah

Anda mungkin juga menyukai