Anda di halaman 1dari 14

Pengertian Ibadah Haji

1. Secara bahasa (lughah) artinya menuju ke suatu tujuan.


2. Menurut syara' (istilah) ialah berkunjung ke Baitullah (Ka'bah) dengan sifat -sifatnya, waktu
dan syarat-syarat tertentu.
Sebagai salah satu Rukun Islam, kewajiban haji diisyaratkan melalui firman-Nya:
a. QS. Ali Imran: 97





.mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup
Mengadakan perjalanan ke Baitullah [QS. Ali Imran: 97].

b. QS. Al Hajj: 27





Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu
dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus, yang datang dari segenap penjuru yang
jauh,.
.

B. Syarat-Syarat Haji
1. Wajib beragama Islam, baik laki-laki maupun perempuan yang baligh, berakal sehat (mukallaf).
2. Merdeka, bukan hamba sahaya.
3. Istitha'ah dalam pengertian: mampu secara materiil (biaya dirinya dan keluarga yang
ditinggal), mampu secara fisik dan memiliki pengetahuan tentang manasik haji, dan
informasi tentang Arab Saudi.
4. Dilaksanakan pada waktunya.
5. Khusus bagi perempuan harus disertai suami atau mahramnya atau orang lain yang dapat
diberi amanah.
6. Wajib sekali hanya seumur hidup. Sabda Rasulullah Saw:
Artinya : "Wahai manusia diwajibkan ibadah haji kepadamu, maka berhajilah salah
seorang sahabat bertanya : "Apakah tiap-tiap tahun ya Rasulullah ? " "Kalau saya jawab
ya, sudah tentu menjadi wajib tiap-tiap tahun, padahal tidak akan mampu
melaksanakannya, (karena itu) biarkanlah apa saja yang saya tinggalkan (maksudnya
jangan ditanya, boleh jadi jawabannya memberatkanmu). " (HR. Ahmad dan Muslim)
Adapun orang-orang yang mendapat keringanan dalam berhaji, antara lain:
a. Orang yang tidak mampu melakukan haji sendiri karena usianya sudah lanjut atau sakit.
b. Orang yang sudah meninggal dan belum haji maka dapat dihajikan oleh orang lain (haji badal).
c. Anak yang belum baligh namun sudah haji, maka jika sudah baligh masih berkewajiban haji.
Sabda Rasulullah Saw:
Dan' Ibnu Abbas RA bahwasanya seorang perempuan dari kabilahnya Khasy'am telah
bertanya kepada Rasulullah Saw: " Sesungguhnya bapakku telah mendapat kewajiban haji
sedang ia telah tua tidak dapat tetap di atas untanya. Jawab Rasulullah: Hendaklah
engkau melaksanakan hajinya. " (HR. Jamaah)

C. Miqat Haji dan Umrah


Miqat adalah batas waktu atau tempat untuk melakukan ihram. Miqat terbagi menjadi dua:
1. Miqat zamani (waktu): waktu yang ditentukan untuk melakukan haji yaitu dimulai bulan syawal
(bulan ke 10) sampai sepuluh hari bulan Dzulhijjah (bulan ke-12).
Firman Allah Swt dalam QS. Al Baqarah: 197.


"(muslim) haji adalah bulan yang dimaklumi ... "
Adapun umrah tidak terikat waktu, kapan dan bulan apapun bisa dilakukan umrah. Dan
yang paling utama adalah bulan Ramadhan, dengan sabda Rasulullah Saw: "Beru mrah pada
bulan Ramadhan sama nilainya dengan satu kali haji."
2. Miqat makani
Yaitu batas bagi jamaah haji mulai berihram dan rnemakai pakaian ihram. Ada lima tempat
yang sudah ditentukan sebagai miqat makani:
a. Dzul Hulaifah (BirAli) dari Madinah
Jamaah haji Indonesia gelombang pertama memulai ihram untuk umrah di tempat ini.
b. Juhfah dari Syam
c. Dzatu Irqin dari Iraq
d. Qamun Manazil dari Dubai
e. Yalamlam dari Zaman
Dan untuk bangsa Indonesia tempat miqat itu dilaksanakandan sebuah gunung yang
terletak di selatan kota Makkah, yang paling dekat dengan Baitullah namanya Tan'im,
sedangkan yang agak jauh namanya Ji'ranah. Di dalam ibadah haji, di samping rukun ada
pula wajib haji. Tentunya keduanya wajib dilaksanakan, perbedaaannya terletak pada:
1. Bila wajib haji ditinggal (tidak dikerjakan), haji tetap sah tetapi wajib membayar denda (dam).
2. Bila rukun haji yang ditinggal, maka ibadah haji tidak sahdan tidak bisa diganti dengan dam,
melainkan dengan cara mengulanginya tahun depan.

D. Rukun dan Wajib Haji


1. Rukun haji
a. Ihram
1) Ketentuannya sebagai berikut:
2) Niat melakukan ibadah haji
a) Memakai pakaian ihram, terdiri dari:
b) Bagi pria, terdiri dari dua lembar kain putih yang tidak berjahit, selembar untuk sarung, selembar
untuk selendang.
c) Bagi wanita, pakaian untuk menutupi seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
3) Sebelum ihram disunatkan untuk mandi, memakai parfum, bercukur, menyisir rambut dan
memotong kuku.
4) Selama ihram dilarang:
a) Bagi pria memakai pakaian yang berjahit, sepatu yang menutupi mata kaki dan penutup kepala
yang melekat.
b) Bagi wanita menutup muka atau memakai sarung tangan.
c) Dan bagi pria dan wanita dilarang:
(1) Memakai parfum, bercukur, memotong kuku, mencabut bulu badan, memotong dan
mencabut pohon, berburu atau mengganggu binatang, serta bercumbu atau bersetubuh.
(2) Nikah, menikahkan, melamar atau meminang.
(3) Bertengkar, berbantahan, mencaci atau mengucapkan kata cabul dan kasar. Perhatikan
firman Allah Swt (QS. Al Baqarah: 197).

b. Wukuf
Yaitu tinggal di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah dimulai waktu dzuhur (tergelincirnya
matahari) sampai terbitnya fajar tanggal 10 Dzulhijjah. Kegiatan-kegiatan selama di
Arafah:
1) Mendengarkan khutbah haj i.
2) Sholat berjama'ah dengan jama' taqdim bagi shalat dzuhur dan `ashar.
3) Berdo'a dan berzikir terutama waktu wukufantara dzuhur sampai maghrib tanggal9 Dzulhijjah.

c. Thawaf
Yaitu mengelilingi ka'bah tujuh kali dengan tata cara dan doa tertentu. Adapun hal-hal yang
harus dilakukan adalah:
1) Menutup aurat.
2) Suci dari hadats besar dan kecil.
3) Ka'bah hendaknya di sebelah kiri orang thawaf, sebagaimana hadits: "Dari Jabir,
bahwasanya Nabi sesampai di Mekah, beliau mendekat di Hajar Aswad terus
mengusapnya, kemudian berjalan di sebelah kanan, berjalan cepat tiga kali keliling dan
empat kali berjalan biasa" (HR Muslim dan Nasa'i).
4) Thawaf dimulai dan Hajar Aswad.
5) Thawaf sebanyak tujuh kali.
6) Pelaksanaan thawaf jangan sampai keluar dari lingkungan masjid (artinya di dalam masjid)
(QS.Al Hajj: 29).
Menurut jenisnya thawaf terbagi menjadi enam :
1) Thawaf Qudum (thawaf ketika baru sampai) sebagai pengganti sholat tahiyyatul masjid.
2) Thawaf Ifadhah (thawaf yang menjadi rukun haji).
3) Thawaf wada' (thawaf yang dikerjakan karena meninggalkan Makkah).
4) Thawaf Tahallul (mengharamkan dari yang haram karena ihram).
5) Thawaf Nadzar (thawaf karena nadzar).
6) Thawaf Sunnah (tathawwu = sunnah).
Tata cara pelaksanaan thawaf :
Karena thawaf dilaksanakan tujuh kali berkeliling, maka Rasulullah mengajarkan doa -doa
yang harus dibaca jamaah haji dari putaran pertama sampai putaran ketujuh. Doa yang
diajarkan oleh Rasulullah Saw sebagai berikut :
1) Mula-mula membaca "Bismillahi wallahu akbar" sambil memberi hormat dengan tangan ke arah
Hajar Aswad bahkan kalau bisa, lebih baik menciumnya.
2) Selesai melakukan thawaf, hendaklah ke Multazam suatu tempat yang mustajab untuk berdoa
(antara pintu Ka'bah dan Hajar Aswad).
3) Kemudian dilanjutkan dengan shalat sunnah dua rakaat di Maqam Ibrahim.
4) Sesudah itu pergi ke sumur Zam-zam untuk meminum airnya.

d. Sa'i
Yaitu berjalan atau berlari-lari kecil yang dimulai dari bukit Safa sampai Marwah sebanyak
tujuh kali. Syarat-syarat Sa'i :
1) Sa'i dimulai dari bukit Shafa dan berakhir di Marwah sebagaimana Sabda Rasulullah : Artinya:
"Dari Jabir, Rasu:ullah Saw bersabda : Hendaklah kamu memulai Sa'i sebagaimana yang
difirmankan Allah di dalam Al Qur'an." (HR. Nasa'i)
2) Hendaklah Sa'i dilaksanakan tujuh kali
3) Waktu Sa'i sesudah thawaf

Cara pelaksanaan Sa' i


1) Selesai thawafkeluardari Masjidil Haram melalui tangga menuju pintu Babus Shafa.
2) Mendekati bukit shafa disunnahkan membaca doa :



Setelah itu angkat kedua tangan sampai kedua belah ketiak terbuka sambil menghadap
Ka'bah disertai bacaan doa yang dibaca sebanyak tiga kali
3) Mulai Sa'i tatkala melewati dua pilar berwarna hijau bag] laki-laki berlari kecil, sedangkan wanita
cukup berjalan biasa sambil berdoa:




"Ya Allah, ampunilah, rahmatilah, maafkanlah, muliakanlah, serta hapuskanlah apa-apa
yang engkau ketahui dari doa kami (karena) sesungguhnya Engkau Mafia Mengetahui apa -
apa yang kami sendiri tidak ketahui. Sesungguhnya Engkau ya Allah, Maha Tinggi dan
Maha Mulia."
4) Mendekati bukit Marwah, doa yang dibaca sama dengan doa mendekati bukit Shafa.

d. Tahallul
Yaitu menjadi halalnya sesuatu yang diharamkan karena ihram. Tahallul dilakukan dengan
dua cara, laki-laki boleh memilih salah satu, yaitu :
1) Taqshir adalah mengambil beberapa helai rambut lalu dipotong atau digunting.
2) Tahliq adalah dicukur gundul mulai dari sebelah kanan lalu sebelah kiri. Sedangkan wanita hanya
melakukan taqshir.

e. Tertib (melakukan perbuatan sesuai dengan urutan-urutannya / mendahulukan yang


harusnya awal dan mengakhirkan yang kemudian)

2. Wajib haji
Wajib haji ada lima, yaitu :
a. Ihram dari Miqat, yang berarti harus pula meninggalkan larangan Ihram.
b. Bermalam di Muzdalifah, artinya bermalam/berhenti sejenak di Muzdalifah setelah tengah
malam pada tangal 10 Dzulhijjah, dimanfaatkan mengambil batu kerikil untuk melontar jumrah
sebanyak 7 biji atau lebih.
c. Bermalam di Mina, artinya tinggal beberapa saat di Mina pada malam Tasyrik.
d. Melontar Jumrah, artinya melontar Jumrah di Mina pada tanggal 10, 11, 12, 13, Dzulhijjah.
e. Thawaf Wada', thawaf ini dilakukan tatkala jama'ah haji akan meninggalkan Makkah
untukpulang ke negara masing-masing. Dengan demikian thawaf ini dikerjakan setelah
menyelesaikan rukun haji dan wajib haji yang lain.

3. Sunat-sunat haji
a. Membaca talbiyah dengan suara nyaring bagi laki-laki dan lemah lembut bagi wanita, waktunya
sejak ihram sampai saat melempar jumrah aqobah pada hari raya Qurban. Adapun lafadznya :


.
Artinya : "Aku penuhi panggilanmu ya Allah, aku penuhi dan tak ada sekutu bagi -Mu, dan
aku taat kepada-Mu, sesungguhnya pujian, karunia dan kerajaan itu milik-Mu, tiada sekutu
bagi-Mu, "

b. Membaca shalawat Nabi


c. Melaksanakan thawaf qudum, disebut juga thawaf tahiyyah, karena thawaf ini merupakan tllawaf
penghormatan bagi ka'bah
d. Masuk ke Baitullah dari Hijr Ismail.
Tabel Syarat, Rukun, Wajib dalam Ibdah Haji dan Umrah

Syarat Rukun Wajib


Haji Umrah Haji Umrah Haji Umrah
Islam, mukallaf Islam, Ihram Ihram Niat Ihram dari Niat Ihram dari
mukallaf miqat miqat
Merdeka Merdeka Wukufdi - Bermalam di -
Arafah Muzdalifah
Istitho'ah Istitho'ah Thawaf Thawaf Menginap di -
Ifadhah Ifadhah Mina
Waktunya Kapan saja Sa'i Sa'i Melontar Jumrah -
tertentu
Wanita Wanita TahAliul Tahallul Tdk berbuat Tdkberbuat
bermahram bermahram Larangan ihram Larangan ihram
Wajib 1 kali Wajib 1 kali Tertib Tertib Thawaf wada' -

E. Dam (Denda)
Yaitu denda yang dikeluarkan karena meninggalkan wajib haji atau mengerjakan haji
dengan cara Tamattu' dan Qiran, atau melakukan larangan Ihram. Ketentuan dam sebagai
berikut:
1. Bila larangan pada ihram yang dilakukan kecuali bersetubuh, berburu atau membunuh binatang,
mencabut atau memotong pepohonan serta aqad nikah, maka damnya adalah: menyembelihkan
seekor kambing atau bersedekah kepada 6 orang miskin (2 mud = 11/5 kg) atau berpuasa 3 hari.
2. Suami isteri bersetubuh, damnya adalah:
Menyembelih seekor unta atau
Menyembelih seekor sapi atau
Menyembelih tujuh ekor kambing
Memberi makan fakir miskin di tanah haram senilai harga seekor unta.
Bila dilakukan sebelum tahallul awal maka wajib membayar dam dan hajinya batal. Dan
bila dilakukan sesudah Tahallul awal maka wajib membayar dam dan hajinya sah.
3. Jamaah haji yang melakukan haji Tamattu' Qiran maka damnya sebagai berikut :
Menyembelih seekor kambing yang sah untuk kurban atau sepertujuh unta/sapi.
Bila tak sanggup harus berpuasa 10 hari ; 3 hari sewaktu ihram paling lambat sampai hari
raya haji dan 7 hari sisanya dilaksanakan di tanah air.
4. Aqad nikah di waktu ihram, sangsinya tidak membayar dam, tapi nikahnya tidak sah (batal)
5. Berburu atau membunuh binatang atau mencabut/memotong pohon di tanah haram maka damnya
adalah :
Menyembelih qurban yang sebanding dengan yang diburu atau pohon yang dirobohkan.
Atau memberi makan fakir miskin senilai dengan binatang yang dibunuh/pohon yang
dicabut
Atau berpuasa sebanyak (mud) yang dapat dibeli dengan harga binatang yang
dibunuh/pohon yang dirobohkan.
Dengan besar kecilnya hewan qurban,
Besar = sapi
Sedang = kambing
Kecil = senilainya

F. Macam-macam dan Cara Pelaksanaan Haji


. Ifrad : Mengerjakan haji terlebih dahulu, setelah selesai baru megerjakan umrah
. Tamattu : Mengerjakan umrah terlebih dahulu, setelah selesai baru megerjakan haji
. Qiran : Mengerjakan haji dan umrah sekaligus

Cara pelaksanaan masing-masing :


1. Haji Ifrad, urutannya sebagai berikut :
a. Ihram di miqat, dengan niat haji:



"Aku sambut/penuhi panggilan-Mu, ya Allah untuk berhaji.
b. Thawaf qudum
c. Wukuftanggal 9 Dzulhijjah
d. Bermalam di Muzdalifah
e. Melontar Jumrotul' Aqabah pada tanggal 10 Dzulhijjah
f. Tahallul awal (melepaskan pakaian ihram)
g. Thawaf ifadhah pada tanggal 10 Dzulhijjah
h. Bermalam di Mina (tanggal 10, 11,12 Dzulhijjah jika nafar awal, dan tanggal 10, 11, 12,13
Dzulhijjah jika nafar tsani)
i. Melontar yang tiga pada hari-hari tasyrik
j. Thawaf Ifadhah jika pada tanggal 10 belum sempat dilaksanakan
k. Tahallul kedua
l. Kemudian pergi ke Miqat makani di luar kota Mekkah seperti Tan'im atau Ji'ranah untuk
niat Ihram umrah
m. Thawaf dalam rangka umrah.
n. Sa'i dalam rangka umrah
o. TahAliul dalam rangka umrah
p. Thawaf wada' (bila akan meninggalkan Makkah)

2. Pelaksanaan haji tamattu'


a. Niat Ihram untuk umrah dari miqat



"Aku sambut/penuhi panggilan-Mu, ya Allah untuk berumrah.
b. Thawaf, Sa'i, tahAliul dalam rangka umrah
c. Pada tanggal 8 Dzulhijjah niat Ihram haji di Makkah (di penginapan rnasing-masing)
d. Wukuf pada tanggal 9 Dzulhijjah
e. Kemudian laksanakan pekerjaan-pekerjaan haji dari nomor "d" sampai "m" pada haji ifrad
f. Thawaf wada' bila akan meninggalkan kota Makkah
3. Pelaksanaan haji Qiran
a. Niat Ihram dart miqat untuk haji dan umrah :



"Aku sambut/penuhi panggilan-Mu, ya Allah untuk berumrah.
b. Thawaf qudum (thawaf yang menjadi rukun umrah).
c. Kemudian melaksanakan pekerjaan-pekerjaan haji mulai dari nomor "d" sampai "m" pada
haji ifrad
d. Thawaf wada' bila akan meninggalkan kota Makkah

G. Ibadah Umrah
Pengertian umrah secara bahasa artinya berkunjung. Sedangkan secara istilah adalah
berkunjung ke Ka'bah dengan melaksanakan ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan
umrah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah.
Umrah disebut juga haji kecil, karena beberapa ketentuannya hampir sama de ngan
haji misalnya syarat-syarat, rukun atau larangannya. Apalagi perintah umrah disejajarkan
dengan perintah haji (QS. Al Baqarah: 196), tetapi pelaksanaan umrah lebih sederhana
daripada haji.
Sabda Rasulullah Saw:
"Diriwayatkan dan Abu Hurairah r.a., Rasulullah Saw bersabda: " Umrah satu ke umrah
lain dapat menghapus dosa antara keduanya. Dan takada pahala lain bagi haji mabrur
kecuali surga. " (Muttafaq `alaih).

Syarat dan larangan umrah sama dengan haji


1. Rukun umrah
a. Ihram disertai niat d. Tahallul
b. Thawaf e. Tertib
c. Sa'i
2. Wajib umrah
a. Ihram dan miqat
b. Menjauhkan diri dari segala larangan sebagaimana larangan haji, perihal miqat untuk
umrah tentunya tidak ada miqat zamani, artinya sepanjang tahun boleh mengerjakan ibadah
umrah. Sedangkan untuk miqat makani sama dengan haji.

H. Proses Pelaksanaan Haji dan Umrah Bagi Jamaah Indonesia


Gelombang pertama:
1. Masing-masing dari bandara :
a. Blang Bintang (Aceh) e. Adi Sumarmo (Solo)
b. Polonia (Medan) f. Juanda (Surabaya)
c. Sukarno Hatta (Jakarta) g. Hasanuddin (Makasar)
d. Hang Nadim (Batam) h. Sepinggan (Balikpapan) dll,
menuju Jeddah (Bandara King Abdul Aziz) atau langsung ke Medinah.
2. Di Jeddah (Bandara King Abdul Aziz)

Menunggu persiapan ke Madinah

3. Di Madinah
a. Menempati pemondokan
b. Ziarah ke makam Nabi Muhammad Saw
c. Shalatberjamaah di Masjid Nabawi 40 waktu (Arba'in)
d. Ziarah ke tempat-tempat lain yang bersejarah. Setelah 8 hari bersiap-siap untuk umrah/haji
(mandi, wudhu, pakaian ihram, salat sunnah ihram 2 rekaat, kemudian naik bis untuk
umrah/haji menuju Makkah mampir di Bir Ali (memulai miqatnya) baik miqat zamani
maupun miqat makani. Ini bagi yang melakukan haji Tamattu'
4. Di Makkah
a. Menempati pondokan yang disediakan. Setelah beristirahat, bagi yang melakukan haji
tamattu': melakukan thawaf dan Sa'i kemudian tahallul (cukur rambut), sedangkan yang
haji Ifrad/Qiran melakukan thawaf qudumdan tetap berpakaian ihram.
b. Memperbanyak ibadah di pemondokan dan Masjidil haram (salat berjama'ah, thawaf
sunnah, baca Al Qur'an dan lain-lain).
c. Pada tanggal 8 Dzulhijjah sore hari bersiap-siap menuju ke Arafah (mandi, wudhu,
berpakaian Ihram dan berniat haji).
5. Di Arafah
a. Menempati kemah masing-masing
b. Waktu malam dimanfaatkan untuk istirahat sebagai persiapan wukuf esok harinya.
c. Waktu wukuf dimulai setelah matahari tergelincir sampai maghrib
d. Saat wukuf, kegiatannya mendengarkan khotbah wukuf, salat dzuhurdan `ashar dijama'
taqdim, wukuf, membaca Al Qur'an, salat sunnah, berdoa kepada Allah, dzikir dan lain-
lain.
e. Malam hari bersiap-siap menuju ke Muzdalifah dan terus ke Mina.
6. Di Muzdalifah
a. Di Muzdalifah berhenti sebentar (mabit) berdoa dan mengambil beberapa batu kerikil untuk
melontar jumrah
b. Berangkat ke Mina setelah lewat tengah malam
7. Di Mina
a. Menempati kemah sesuai dengan maktab
b. Melontar jumrah Aqabah pada tanggal 10 Dzulhijjahdan tahallul awal
c. Melontar jumrah `Ula, Wustha dan Aqabah pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah
d. Bagi yang nafar awal tanggal 12 Dzulhijjah sebelum maghrib harus sudah meninggalkan
Mina dan tanggal 13 Dzulhijjah jika nafar tsani
e. Menuju Makkah
8. Di Makkah
a. Kembali ke pondok masing-masing
b. Thawaf Ifadhah dan Sa'i (bagi yang belum)
c. Thawaf Wada' dan bersiap-slap meninggalkan Makkah menuju ke Jeddah (Madinatul
Hujjaj)
9. Di Jeddah
a. Menempati ruang masing-masing kloter
b. Menunggu waktu keberangkatan dan menerima pasport masing-masing
c. Berangkat ke Bandara King Abdul Aziz untuk kembali ke Indonesia
10. Setelah sampai di Bandara di Indonesia
a. Menuju bis yang mengangkut ke asrama haji
b. Di asrama haji menuju loket untuk mengambil uang untuk bekal kembali ke daerah masing -
masing
c. Sekarang, setelah sampai di bandara Indonesia, dapat langsung ke rumah masing -masing
(tidak ke asrama haji).

Gelombang kedua:
1. Masing-masing dari bandara (sama dengan gelombang 1) menuju Jeddah (Bandara King
Abd. Aziz).
2. Di Jeddah (King Abdul Aziz)
a. Pemeriksaan pasport
b. Persiapan ke Makkah: mandi, wudhu, berpakaian ihram, salat sunnah ihram 2 rekaat.
c. Menuju ke Makkah dan berniat umrah/haji (mulai miqatnya).
3. Di Makkah
a. Menempati pondokan yang disediakan. Setelah istirahat bagi yang haji Tamattu':
melakukan thawafdan Sa'i, kemudian cukur/tahAliul bagi yang haji Ifrad/Qiran Thawaf
Qudum dan tetap berpakaian Ihram.
b. Sebelum ke Arafah, memperbanyak Ibadah di pemondokan dan Masjidil Haram (salat
berjamaah, thawaf, membaca Al Qur'an dan lain-lain).
c. Pada tanggal 8 Dzulhijjah sore hari bersiap-slap menuju Arafah dengan: mandi, wudhu,
berpakaian ihram, salat sunat Ihramdan berniat haji.
4. Di Arafah
a. Menempati kemah masing-masing yang telah disediakan oleh maktab. Malam beristirahat
untuk persiapan wukuf esok hari.
b. Waktu wukuf dimulai setelah matahari tergelincir sampai maghrib. Mendengarkan khutbah.
wukuf, shalat dzuhur dan ashar dengan jama qashar taqdim, wukuf, membaca Al Qur'an,
salat sunnat ihram dan berniat haji.
5. Di Muzdalifah
a. Di Muzdalifah berhenti sebentar (mabit) berdoa dan mengambil beberapa batu kerikil untuk
melontar jumrah.
b. Berangkat ke Mina setelah lewat tengah malam
6. Di Mina
a. Menempati kemah sesuai dengan maktab
b. Melontar jumrah aqabah pada tanggal 10 Dzulhijjah dan tahallul awal
c. Melontar jumrah 'Ula, Wustha dan Aqabah pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah
d. Bagi yang nafar awal tanggal 12 Dzulhijjah sebelum maghrib harus sudah meninggalkan
Mina
e. Menuju Makkah
7. Di Makkah
a. Kembali ke pondok masing-masing
b. Thawaf Ifadhah dan Sa'i (bagi yang belum)
c. Thawaf wada' dan bersiap-siap meninggalkan Makkah menuju ke Madinah
8. Di Madinah
a. Sampai di Madinah menempati pondokan
b. Ziarah ke makam Nabi Muhammad Saw
c. Shalat berjamaah di Masjid Nabawi 40 waktu (Arba'in) Saw
d. Zirah ke tempat-tempat lain yang bersejarah
e. Setelah 8 hari bersiap-siap ke Jeddah/Madinatul Hujjaj
9. Di Jeddah kegiatannya
a. Menempati ruang masing-masing kloter
b. Menunggu waktu keberangkatan dan menerima pasport masing-masing
c. Berangkat ke Bandara King Abdul Aziz untuk kembali ke Indonesia
10. Setelah sampai di Bandara di Indonesia
a. Menuju bus yang mengangkut ke asrama haji
b. Di asrama haji menuju loket untuk mengambil uang untuk bekal kembali ke daerah masing
masing
c. Sekarang, setelah sampai di bandara Indonesia, dapat langsung ke rumah masing -masing
(tidak ke asrama haji).

I. Hikmah Haji dan Umrah


Dalam Ibadah Haji dan Umrah terkandung hikmah yang besar, di antaranya adalah :
1. Mendapat ampurian dosa bila hajinya diterima oleh Allah Swt, suci bersih laksana bayi
yang baru lahir.
2. Mempertebal dan memperkuat iman dan taqwa pada Allah Swt, karena dalam ibadah
tersebut diliputi rasa khusyu', harus kuat fisik dan mental, juga merupakan ibadah yang
berani, memerlukan. biaya yang besar,dan membutuhkan ketabahan, kesabaran, keuletan
dalam menghadapi godaan dan rintangan.
3. Mempererat ukhuwah Islamiyah arrtara umat Islam dari berbagai penjuru dunia.
4. Mengenal tempat-tempat bersejarah seperti Ka'bah, bukit Shafa dan Marwa, sumur Zam-
zam, kota Makkah, Madinah, Arafah dan sebagainya.
5. Menjadi Forum muktamar akbar bagi umat Islam seluruh dunia sekali dalam setahun.

J. Perilaku yang mencerminkan penghayatan terhadap hikmah haji dan umrah


1. Motivasi yang tinggi untuk berkunjung lagi ke Baitullah.
2. Ibadah amaliah lebih meningkat.
3. Kemampuan mengendalikan diri, untuk dapat lebih sabar, memperbanyak istighfar.

Anda mungkin juga menyukai