Sunnah Haji
Sunnah menurut Imam Syafi’i adalah semua pekerjaan yang diperintahkan Allah tetapi
tidak bersifat jazim (tegas), diberi pahala bagi orang yang melaksanakannya serta tidak disiksa
orang yang meninggalkannya. Sunnah, Mandhub, Mustahab dan tathawwu’ adalah kata-kata
yang sinonim (sama) yang memiliki satu arti. Diantara sunnah haji, yaitu:
Perkataan rukun dan wajib haji biasanya berarti sama namun di dalam ibadah haji
mengandung arti yang berbeda sebagai berikut:
a. Rikun haji yaitu sesuatu yang harus dikerjakan dalam ibadah haji, bila tertinggal tidak sah
hajinya dan tidak dapat diganti dengan dam (denda)
b. Wajib haji, yaitu sesuatu yang harus dikerjakan dalam ibadah haji, namun bila tertinggal dapat
diganti dengan dam (denda) dan hajinya menjadi sah.
a. Amalan Haji
a) Menutup aurat
b) Suci dari hadas kecil dan hadas besar
c) Niat mengerjakan thawaf
d) Dimulai dari Hajar Aswad
e) Ketika mengelilingi Ka’bah, posisi Ka’bah ada disebelah kiri
f) Thawaf dilakukan sebanyak 7 kali putaran
g) Dilaksanakan di dalam masjid
Cara mengerjakan thawaf adalah sebagai berikut:
Jama’ah haji yang tidak dapat melontar sehari bisa menggantinya dihari lain
dengan catatan masih dalam masa melontar (tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah) dan bagi
yang berhalangan melontar hendaknya mencari wakilnya. Bermalam di Mina dibagi
menjadi dua,
a) Pertama jama’ah haji yang boleh bermalam 2 malam saja di Mina yaitu pada tanggal
11 dan 12 Dzulhijjah. Hal ini disebut nafar awwal.
b) Kedua jama’ah haji boleh bermalam 3 malam yaitu pada tanggal 11, 12 dan 13
Dzulhijjah. Hal ini disebut nafar tsani.
Melontar jumrah dimulai dari jumrah ula, wustha, dan jumrah aqabah.
Melontar dengan tangan kanan dan tangan diangkat hingga ketiaknya kelihatan.
Batu dipegang dengan telunjuk dan ibu jari
Setiap melontar, batu-batu kerikil harus mengenai jumrah (tempat yang dilempar)
Setiap melempar jumrah disertai membaca do’a “Bissmillahi Allahu Akbar”
Selesai melontar jumrah Aqabah pada tanggal 10 Dzulhijjah, para jama’ah boleh
menyembeli hewan kurban bagi yang ingin berkurban atau membayar dam (denda)
bagi yang mempunyai kewajiban membayarnya.