Disusun Oleh :
Haji berasal dari kata “Al Hajju” yang artinya kehendak ke Baitil
Haram untuk beribadah.
Menurut bahasa kata Haji berarti menuju, sedang menurut
pengertian syar’i berarti menyengaja menuju ke ka’bah baitullah untuk
menjalakan ibadah (nusuk) yaitu ibadah syari’ah yang terdahulu.
Hukum haji adalah fardhu ‘ain, wajib bagi setiap muslim yang
mampu. Ibadah Haji dikerjakan pada bulan-bulan tertentu yaitu bulan
Syawal, bulan Dzul Qaidah dan bulan Dzulhijjah. Kewajiban
menjalankan ibadah Haji bagi orang mu’min seumur hidup hanya satu
kali, selebihnya hukumnya sunnah.
Allah berfirman :
َِ َن ا ْلعَالَ َم
ين َ َللا
َِ غ َنيِ ع َِّ نِّ ن َكفَ َِر فَ َإ
ِْ يلِ َو َم َِ ست َ َطا
َ ع َإلَ ْي َِه
ً س َب ْ نا َِ اس َحجِ ا ْلبَ ْي
َِ ت َم ِ َ ّعلَى الن
َ لِل
َِّ َ َو
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu
(bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.
Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah
Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali
Imron: 97).
Kondisi diwajibkannya Haji:
1. Islam ( tidak sah hajinya orang kafir)
2. Baligh (tidak sah hajinya anak yang belum mumayyis)
3. Berakal (tidak sah hajinya bagi orang gila)
4. Merdeka (bukan budak atau hamba sahaya)
5. Mampu untuk melaksanakannya
Rukun Haji
1. Ihram
2. Wukuf
3. Tawaf
4. Sa’i
Sunat Haji
1. Ifrad, yaitu mendahulukan haji terlebih dahulu baru mengerjakan
umrah.
2. Membaca Talbiyah
3. Tawaf Qudum, yatiu tawaaf yuang dilakukan ketika awal datang di
tanah ihram, dikerjakan sebelum wukuf di Arafah.
4. Shalat sunat ihram 2 rakaat sesudah selesai wukuf, utamanya
dikerjakan dibelakang makam nabi Ibrahim.
5. Bermalam di Mina pada tanggal 10 Dzulhijjah
6. Thawaf wada ', yakni tawaf yang dikerjakan setelah selesai ibadah
haji untuk memberi selamat tinggal bagi mereka yang keluar Mekkah.
Manasik Haji
1. Di Mekkah (pada tanggal 8 Djulhijjah), Mandi dan berwudlu, Memakai
kain ihram kembali, Shalat sunat ihram dua raka'at, Niyat haji, Berangkat
menuju Arafah, membaca talbiyah, shalawat dan doa.
2. Di Arafah, waktu masuk Arafah berdo'a, dan berwukuf, (tanggal 9
Djulhijjah)
3. Di Muzdalifah (pada malam tanggal 10 Djulhijjah), berdo'a dan Mabit
4. Di Mina, berdoa, melontar jumroh dan bermalam (mabit) pada saat
melempar jumroh,
5. Kembali ke Mekkah, Thawaf Ifadah, dan Thawaf Wada, Setelah itu
rombangan jama’ah haji gelombang awal. bisa pulang ke tanah air
Permasalahan Kontemporer Haji
1. Haji tidak lepas dengan Permasalahan Perbankan, bagi seorang Muslim yang
ingin menjauhkan dari perbankan karena di dalamnya ada unsur riba, maka
seorang Jama’ah haji pasti tidak akan bisa menghindarinya, karena sejak mulai
pendaftaran harus lewat perbankan.
2. Haji memungkinkan seseorang untuk intiqolul madzhab.
Umat Islam Indonesia kebanyakan adalah penganut Syafi’iyyah, dimana
bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan dapat membatalkan wudhu,
sedangkan dalam kondisi pelaksanaan Ibadah haji kurang-lebih 2 juta umat
manusia dari penjuru dunia kumpul di Makkah, ini sangat sulit menghindari
persentuhan kulit tersebut, maka jalan yang ditempuh adalah intiqolul madzhab.
3. Penundaan masa haid bagi wanita
Pada dasarnya ada dua faktor yang menjadi alasan bagi wanita untuk memakai
obat pengatur siklus haid, yaitu: Untuk keperluan ibadah dan untuk keperluan
diluar ibadah.
Lanjutan..
4. Permasalahan miqod,
ada 2 macam miqot, yaitu : Miqot zamaniyah yaitu bulan-bulan haji, mulai dari bulan
Syawwal, Dzulqo’dah, dan Dzulhijjah.Miqot makaniyah yaitu tempat mulai berihram bagi
yang punya niatan haji atau umroh. Ada lima tempat: (1) Dzulhulaifah (Bir ‘Ali), miqot
penduduk Madinah (2) Al Juhfah, miqot penduduk Syam, (3) Qornul Manazil (As Sailul
Kabiir), miqot penduduk Najed, (4) Yalamlam (As Sa’diyah), miqot penduduk Yaman, (5)
Dzat ‘Irqin (Adh Dhoribah), miqot pendudk Irak. Itulah miqot bagi penduduk daerah
tersebut dan yang melewati miqot itu.
Sebagian jama’ah haji dari negeri kita, meyakini bahwa Jeddah adalah tempat awal ihram.
Mereka belumlah berniat ihram ketika di pesawat saat melewati miqot, namun beliau tidak
menetapkannya sebagai miqot. Inilah pendapat mayoritas ulama yang menganggap Jeddah
bukanlah miqot. Ditambah lagi jika dari Indonesia yang berada di timur Saudi Arabia,
berarti akan melewati miqot terlebih dahulu sebelum masuk Jeddah, bisa jadi mereka
melewati Qornul Manazil, Dzat ‘Irqin atau Yalamlam
Macam-macam Haji
1. Ifrad
Yaitu ihrom untuk haji saja dahulu dari miqotnya, terus diselesaikannya
pekerjaan haji. Lalu ihrom lagi untuk umroh, serta terus mengerjakan
segala urusannya. Berarti dalam hal ini mendahulukan haji daripada
umroh, dan inilah yang lebih baik.
2. Tamattu’
Yaitu mendahulukan umroh daripada haji dalam waktu haji.
3. Qiran
Yaitu dikerjakan bersama-sama antara haji dan umroh dalam satu
waktu.
SEJARAH HAJI