A. Latar belakang berdirinya pesantren Zainul Hasan genggong Pp. Zainul Hasan Genggong berdiri pada tahun 1839 M/ 1250 H, 106 tahun sebelum kemerdekaan Indonesia. Pendidikan pesantren akan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan zaman namun tetap memiliki karakter salafi sehingga muncul sebutan pendidikan berbasis Mutu dan salafi. Pendidikan berbasis salafi tampil dengan mempertahankan sistem sorogan dan bandongan/wetonan tanpa batas usia dan waktu. Di pesantren terdapat 2 metode pembelajaran salafi: pertama yaitu pengajian kitab kuning yang diikuti oleh semua santri di pesantren, kedua pengajian kitab kuning di satuan pendidikan dengan sistem klasikal dengan menjadikan kitab kuning sebagai kurikulum lokal dari pendidikan formal dan informal seperti madrasah diniyah talimiyah, madrasah diniyah wustho dan madrasah diniyah ulya. Pesantren telah memiliki peran yang sangat besar dalam pengembangan SDM, sebab pesantren telah menjadi center of excellence bagi pengembangan sdm yang memiliki basis moralitas di dalam kehidupan sosial. Sudah tidak terhitung jumlah alumni pesantren yang telah menjadi ulama, kyai dan pemimpin agama baik di tingkat lokal maupun internasional.