OLEH :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Residensi
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
kesehatan ibu dan anak berdasarkan analisis situasi nyata di Puskesmas Balowerti
b. Mampu menerapkan prioritas kebutuhan dan masalah kesehatan ibu dan anak
diPuskesmas Balowerti
C. Rumusan Masalah
D. Manfaat
BAB ll
TINJAUAN PUSTAKA
dini dan pengobatan, serta pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang
mempunyai bentangan yang luas. Semua kegiatan baik langsung maupun tidak untuk
mental, dan sosial) atau kuratif, maupun pemulihan (rehabilitatif) kesehatan (fisik, mental,
Secara garis besar, upaya-upaya yang dapat dikategorikan sebagai seni atau penerapan
ilmu kesehatan masyarakat antara lain pemberantasan penyakit, baik menular maupun
Kesehatan Ibu dan Anak, pembinaan gizi masyarakat, pengawasan sanitasi tempat-tempat
umum, pengawasan obat dan minuman dan pembinaan peran serta masyarakat.
nilai – nilai yang menjadi pedoman untuk mencapai tujuan dan dipakai sebagai pandangan
hidup. Falsafah kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut menurut Subekti,2005
meliputi : pelayanan kesehatan terjangkau dan dapat diperoleh oleh semua orang dan
merupakan bagian integral dari upaya kesehatan, upaya promotif dan preventif adalah
upaya tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif, pelayanan kesehatan yang
diberikan pada klien yang berlangsung secara berkelanjutan, perawat sebagai provider dan
klien sebagai pelayanan kesehatan menjadi suatu hubungan yang saling mendukung dan
dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatannya. Masyarakat juga harus
ikut mendorong, mendidik dan berpartisipasi secara aktif dalam pelayanan kesehatan
mereka sendiri.
masyarakat, yaitu :
masyarakat modern, akan terjadi perubahangaya hidup pada masyarakat tersebut yang
2. Lingkungan
Meliputi lingkungan fisik (baik natural ataubuatan manusia), dan sosiokultur (ekonomi,
3. Keturunan
4. Pelayanan Kesehatan
B. PUSKESMAS
1. Pengertian
2. Tugas
sesuai dengan asas otonomi serta kewajiban pembantuan dalam bidang kesehatan di
1) Fungsi penyelenggara urusan pemerintah dan layanan umum dalam bidang medis di
penyakit, dan rujukan, usaha kesehatan masyarakat, serta sumber daya kesehatan di
3) Fungsi pemantauan, pelaporan, dan evaluasi dalam bidang medis di ruang lingkup
kabupaten
5) Fungsi pelaksana tugas-tugas dalam bidang kesehatan yang diserahkan dari Bupati
4. Struktur Organisasi
daerah dan tugas pembantuan dalam bidang kesehatan. Kadin bertugas untuk
usulan tata usaha, UPTD, dan puskesmas. Kadin juga bertugas untuk memantau
2) Sekretariat
Sekretariat memiliki beberapa tugas pokok untuk membantu kerja Kadin dalam
b. Kepala Sub Bagian Umum dan Pelayanan: Memiliki tugas untuk membantu
keuangan.
a. SDGs
indikator target universal dari Negara anggota PBB yang akan membingkai setiap
agenda dan kebijakan politik Negara selama 15 tahun kedepan. Pada dasarnya
Development Goals).
Untuk kesehatan ibu dan anak, SDGs memiliki target pada tahun 2030,
mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup.
Pada tahun 2030, mengakhiri kematian bayi dan balita yang dapat dicegah, dengan
Menurut UU No. 36 Tahun 2009 pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak adalah
hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah.
Landasan teori kebijakan kesehatan ibu dan anak Kesehatan ibu, bayi, dan anak
Pasal 126-135 Pasal 126 (1) Upaya kesehatan ibu harus ditujukan untuk menjaga
kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta
mengurangi angka kematian ibu. (2) Upaya kesehatan ibu sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. (3)
Pemerintah menjamin ketersediaan tenaga, fasilitas, alat dan obat dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan ibu secara aman, bermutu, dan terjangkau. (4)
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelayanan kesehatan ibu diatur dengan Peraturan
Pemerintah
c. Keluarga sehat
Keluarga sehat merupakan salah satu program nawa cita pemerintah. Yang
termasuk indikator keluarga sehat yang terkait dengan pelayanan Kesehatan Ibu dan
Anak yaitu : Keluarga mengikuti KB, Ibu bersalin, Bayi mendapatkan imunisasi
dasar lengkap, Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan, Pertumbuhan balita
dipantau tiap bulan. Di dalam program keluarga sehat ada beberapa prioritas
1) Kesehatan Ibu
2) Kesehatan anak
Kegiatan phbs yang terkait pelayanan kesehatan ibu dan anak meliputi :
2. Tujuan
Tujuan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak adalah tercapainya kemampuan hidup
sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya
tujuan Khusus :
kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam
sebagainya.
mandiri di dalam lingkungan keluarga, Dasa Wisma, Posyandu dan Karang Balita,
c) Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu
d) Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu
Retnoningsih, 2012).
a. Menurut Permenkes No. 97 tahun 2014 tentang pelayanan kesehatan masa sebelum
satu kali pada trimester I(0-12 minggu), minimal satu kali pada
antenatal bisa lebih dari 4 kali sesuai kebutuhan dan jika ada
gizi yang terjadi pada waktu hamil, bersalin dan nifas. Pelayanan
2. Keluarga Berencana
kualitas hidup Bayi, Anak Balita dan Prasekolah, yang harus dilakukan
melalui :
3) Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP ASI) mulai usia
6 (enam) bulan.
6) Pemberian Vitamin A
8) Pemantauan pertumbuhan.
9) Pemantauan perkembangan.
11) MTBS
12) Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani dalam kondisi stabil, tepat
yang berkualitas.
Beberapa indikator pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak yang dipakai untuk
PWS Kesehatan Ibu dan Anak meliputi indikator yang dapat menggambarkan
keadaan dalam program pokok Kesehatan Ibu dan Anak sebagai, antara lain :
antenatal oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu
masyarakat.
antenatal sesuai dengan standar, paling sedikit empat kali dengan distribusi
waktu 1 kali pada trimester ke-1, 1 kali pada trimester ke¬2 dan 2 kali pada
trimester ke-3 disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Dengan
wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu. Dengan indikator ini dapat
dengan 42 hari pasca bersalin sesuai standar paling sedikit 3 kali dengan
standar pada 6 – 48 jam setelah lahir di suatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu.Dengan indikator ini dapat diketahui akses/jangkauan
standar sedikitnya tiga kali yaitu 1 kali pada 6 – 48 jam, 1 kali pada hari ke
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Dengan indikator ini dapat
Adalah cakupan ibu hamil dengan faktor risiko atau komplikasi yang
ditemukan oleh kader atau dukun bayi atau masyarakat serta dirujuk ke
kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani secara definitif sesuai
kesehatan secara professional kepada ibu hamil bersalin dan nifas dengan
komplikasi.
definitif oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan
minimal 4 kali yaitu 1 kali pada umur 29 hari – 2 bulan 1 kal pada umur 3 –
bulan, dan satu kali pada umur 6 – 8 bulan dan 1 kal pada umur 9 – 11
bulan sesuai standar di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
vitamin A 2 x setahun.
D. ASI EKSKLUSIF
1. Pengertian
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI dari seorang ibu kepada bayinya sampai
dengan 4-6 bulan pertama tanpa tambahan makanan apapun. Jadi hanya diberikan ASI
saja selama 4-6 bulan tanpa tambahan seperti susu formula, madu, air putih, sari buah,
biskuit atau bubur bayi. Karena manfaat ASI begitu besar baik itu manfaat pemberian
ASI bagi ibu maupun manfaat pemberian ASI bagi bayi itu sendiri.
ASI. Peran bidan dapat membantu ibu untuk memberikan ASI dengan baik dan
ASI Eksklusif harus diberikan kepada bayi dalam waktu 6 bulan pertamanya.
Setelah itu barulah bayi diperkenankan untuk diberikan makanan pendamping ASI
ibunya.
Memberikan bayi bersama ibunya segera sesudah lahir selama beberapa jam
pertama.
c. Mengajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk mencegah masalah
penting semakin sering bayi mengisap puting susu ibu, maka pengeluaran ASI juga
semakin lancar. Hal ini disebabkan, isapan bayi akan memberikan rangsangan pada
hipofisis untuk segera mengeluarkan hormon oksitosin yang bekerja merangsang
otot polos untuk memeras ASI. Pemberian ASI tidak terlepas dengan teknik/posisi
e. Menempatkan bayi didekat ibu pada kamar yang sama (rawat gabung).
Rawat gabung merupakan salah satu cara perawatan dimana ibu dan bayi
a) Aspek fisik
saat, tanpa jadwal. Dengan demikian, semakin sering bayi menyusu maka ASI
segera keluar.
b) Aspek fisiologis
Bila ibu selalu dekat dengan bayinya, maka bayi lebih sering disusui
sehingga bayi mendapatkan nutrisi alami dan kecukupan ASI. Refleks oksitosin
yang ditimbulkan dari proses menyusui akan membantu involusio uteri dan
produksi ASI akan dipacu oleh refleks prolaktin. Selain itu, berbagai penelitian
c) Aspek psikologis
Rawat gabung dapat menjalin hubungan baik antara ibu dan bayi atau
proses lekat ( early in fant mother bounding). Hal ini disebabkan oleh adanya
sentuhan badanniah ibu dan bayi. Kehangatan tubuh ibu memberikan stimulasi
kepuasan tersendiri.
d) Aspek edukatif
Rawat gabung memberikan pengalaman bagi ibu dalam hal cara merawat
bayi dan merawat dirinya sendiri pasca melahirkan. Pada saat dorongan suami dan
e) Aspek ekonomi
keluarga, tetapi juga untuk rumah sakit maupun pemerintah. Hal ini merupakan
suatu penghematan dalam pembelian susu buatan dan peralatan lain yang di
butuhkan.
f) Aspek medis
Selain itu, ibu dapat melihat perubahan fisik atau prilaku bayinya yang
disusui sesuai dengan keinginan (on demand). Bayi dapat menentukan sendiri
kebutuhannya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7
menit dan asi dalam lambung akan kosong dalam 2 jam. Menyusui yang
dijadwalkan akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh
Kandungan dan komposisi ASI sangat sesuai dengan kebutuhan bayi pada keadaan
masing-masing ASI dari ibu yang melahirkan prematur sesuai dengan kebutuhan
prematur dan juga sebaliknya ASI dari ibu yang melahirkan cukup bulan maka
binggung dan menolak menyusu atau hisapan bayi kurang baik. Hal ini disebabkan,
mekanisme menghisap dari puting susu ibu dengan botol jauh berbeda.
a. Dukungan Psikologis
Untuk menyusui lebih berhasil, ibu perlu rasa percaya diri, seperti:
a) Ibu harus yakin bahwa dapat menyusui dan memberikan ASI untuk bayinya,
dan perlu di ingat produksi ASI tidak tergantung besar kecilnya payudara.
b) Berikan kolostrum
h) Makanan pendamping ASI diberikan pada umur 4-6 bulan secara bertahap
i) Menyusui sampai usia 2 tahun, penyapihan dilakukan secara bertahap
j) Teruskan menyusui walau ibu / anak sakit, kecuali sakit berat atau atas anjuran
tenaga kesehatan
l) Kalau ibu bekerja, berikan ASI sebelum dan sesudah pulang kerja.
a. Pemberian ASI merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik, terutama
pada bayi umur kurang dari 6 bulan, selain juga bermanfaat bagi ibu. ASI
mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh
b. Pada umur 6 sampai 12 bulan, ASI masih merupakan makanan utama bayi,
karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Guna memenuhi semua
dewasanya sehingga juga mencegah penyakit diabetes dan penyakit yang terkait
kegemukan.
g. ASI disesuaikan secara unik bagi bayi manusia, seperti halnya susu sapi adalah
yang terbaik untuk sapi. Sehingga tentunya komposisi ASI berbeda dengan
Ada beberapa manfaat memberikan ASI ini bagi sang ibu yang admin
a. Ungkapan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya (bayinya). Ungkapan kasih
sayang orang tua khususnya dalam hal ini adalah kasih sayang seorang ibu
kepada anaknya adalah dengan memberikan ASI nya kepada bayi dan anak-
anaknya.
memberikan Inisiasi Menyusui Dini dari ibu kepada bayinya yang baru lahir
maka hal ini yaitu memberikan ASI dan menyusui segera setelah melahirkan
posisi semula.
c. Mengurangi akan resiko terkena kanker payudara dan kanker rahim. Dengan
pemberian ASI maka manfaat ibu memberikan ASI salah satunya adalah
mengurangi resiko terkena dua jenis kanker di atas. Menyusui dapat mengurangi
d. Mengurangi Berat badan ibu. Manfaat ibu memberikan ASI salah satunya
adalah menurunkan berat badan. Seperti yang kita ketahui bahwasannya berat
badan ibu selama menjalani proses kehamilan adalah bertambah dalam tiap
bulannya. Nah dengan menyusui dan memberikan ASI ini dapat membantu ibu
e. Alat Kontrasepsi Alamiah. Dengan seorang ibu menyusui dan memberikan ASI
secara eksklusif dapat berfungsi sebagai alat kontrasepsi. Walaupun ini hanya
berlaku selama 4 bulan setelah melahirkan, dan dengan catatan yang harus
digaris bawahi bahwa pemberian ASI ini harus bersifat ekslusif. Hisapan bayi
f. Praktis dan Ekonomis. Berbeda dengan kita memberikan susu formula pada
awal-awal kelahiran yang tentunya juga kurang praktis serta juga dengan harga
susu formula yang dewasa ini semakin meningkat makanya akan menambah
sempurna, asi juga sangat praktis dan ekonomis. Selain itu asi sangat praktis,
ibu tidak perlu repot mencuci dan merebus botol pada masa pemberian asi
ekslusif, sehingga bisa menambah waktu istirahat bagi ibu, khususnya di malam
hari
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik yang diberikan ibu kepada
peralihan, susu matur) yang sesuai dengan kebutuhan bayi pada stadium itu, dan tidak
lemak, vitamin, mineral dan air dengan komposisi yang seimbang dan sesuai dengan
kebutuhan bayi. ASI mengandung 200 zat gizi dan memberikan kekebalan buat bayi
hingga 20 kali lipat. Zat-zat itu antara lain putih telur, lemak, protein, karbohidrat,
Berikut ini komposisi zat-zat Gizi yang terdapat dalam ASI (Kolostrum,
a. Hidrat Arang
Zat hidrat arang dalam ASI dalam bentuk laktosa yang jumlahnya akan
hidrat arang dalam kolostrum untuk tiap 100 ml ASI adalah 5,3 g, dalam ASI
peralihan 6,42 g, ASI hari ke-9 adalah 6,72 g, ASI hari ke-30 adalah 7 g, ASI
minggu ke-34 adalah 7,11 g. Rasio jumlah laktosa dalam ASI dan PASI adalah 7:4
yang berarti ASI terasa lebih manis bila dibandingkan dengan PASI (pengganti
ASI). Kondisi ini yang menyebabkan bayi yang sudah mengenal ASI dengan baik
nutrisi vital untuk pertumbuhan jaringan otak dan juga merupakan kebutuhan
nutrisi medulla spinalis, yaitu untuk pembentukan mielin (selaput pembungkus sel
saraf). Dari hasil penelitian, semakin tinggi kadar laktosa dari jenis susu mamalia,
sangat penting untuk pertumbuhan tulang, terutama pada masa bayi untuk proses
pertumbuhan gigi dan perkembangan tulang. Hasil pengamatan terhadap bayi yang
pada bayi berusia 5 atau 6 bulan, dan gerakan motorik kasarnya lebih cepat
(Purwanti, 2004).
b. Protein
bayi. Protein ASI sangat cocok karena unsur protein di dalamnya hampir
seluruhnya terserap oleh sistem pencernaan bayi. Hal ini disebabkan oleh protein
ASI merupakan kelompok protein whey (protein yang bentuknya lebih halus).
Kelompok whey merupakan protein yang sangat halus, lembut, dan mudah dicerna.
Sedangkan komposisi protein yang ada dalam Air Susu Sapi (ASS) adalah
kelompok kasein yang kasar, bergumpal, dan sangat sukar dicerna oleh usus bayi.
Perbandingan protein unsur whey dan kasein dalam ASI 20:80. Artinya protein
pada ASS hanya 1/3-nya protein ASI yang dapat diserap oleh sistem pencernaan
bayi dan harus membuang dua kali lebih banyak protein yang sukar direabsorpsi
dan harus dikeluarkan dari sistem pencernaan yang tentunya akan menimbulkan
bayi akan sering menderita diare dan defekasi dengan feses berbentuk biji cabai
menandakan adanya makanan yang sukar direabsorpsi. Bayi yang mendapat ASI
c. Lemak
jumlahnya. Lemak ASI berubah kadarnya setiap kali diisap oleh bayi yang terjadi
secara otomatis. Komposisi lemak pada lima menit pertama isapan akan berbeda
pada 10 menit kemudian. Kadar lemak pada hari pertama berbeda dengan hari
kedua dan akan berubah menurut perkembangan bayi dan kebutuhan energi yang
dibutuhkan bayi.
mengandung lemak rantai panjang yang merupakan lemak kebutuhan sel jaringan
otak dan sangat mudah dicerna serta mempunyai jumlah yang cukup tinggi. Dalam
penting untuk mielinasi. Lemak selain diperlukan dalam jumlah sedikit sebagai
energi, juga digunakan oleh otak untuk membuat mielin, sedangkan myelin
merupakan zat yang mengelilingi sel saraf otak dan akson agar tidak mudah rusak
bila terkena rangsangan. Lemak ASI mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena
ASI juga mengandung lipase yang mencerna lemak trigliserida menjadi digliserida,
sehingga sedikit sekali lemak yang tidak diserap oleh sistem pencernaan bayi.
Jumlah asam linoleat dalam ASI sangat tinggi dan perbandingannya dengan susu
buatan yaitu 6:1. Jumlah asam linoleat yang tinggi akan memacu perkembangan
sel saraf otak bayi seoptimal mungkin dan dapat mencegah terjadinya rangsangan
kejang.
d. Mineral
tetapi cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan. Zat besi dan kalsium di dalam ASI
merupakan mineral yang sangat stabil dan jumlahnya tidak dipengaruhi oleh diet
ibu. Walaupun jumlah kecil tetapi dapat diserap secara keseluruhan dalam usus
bayi. Berbeda dengan Air Susu Sapi yang jumlahnya tinggi, tetapi sebagian besar
harus dibuang melalui sistem urinaria maupun pencernaan karena tidak dapat
dicerna. Hal ini sangat membebankan ginjal bayi. Kadar mineral yang tidak diserap
merugikan yang akan mengakibatkan kontraksi usus bayi tidak normal sehingga
e. Vitamin
belum mampu membentuk vitamin K. Oleh karena itu, perlu tambahan vitamin K
pada hari pertama, ketiga dan ketujuh. Vitamin K1 dapat diberikan oral.
(sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat
merupakan virus yang secara progresif menghancurkan sel-sel darah putih, sehingga
penanganan yang ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit
biaknya Virus. Sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh.
Tanpa kekebalan tubuh maka ketika tubuh kita diserang penyakit, Tubuh kita lemah
dan tidak mampu melawan penyakit yang datang dan akibatnya kita dapat meninggal
cukup lama bahkan bertahun-tahun bagi virus HIV untuk menyebabkan AIDS atau
bayi dari ibu yang terinfeksi HIV menjadi tertular juga. Ibu dengan viral load tinggi
lebih mungkin menularkan HIV kepada bayinya. Namun tidak ada jumlah viral load
yang cukup rendah untuk dianggap "aman". Infeksi dapat terjadi kapan saja selama
kehamilan, namun biasanya terjadi beberapa saat sebelum atau selama persalinan.
Bayi lebih mungkin terinfeksi bila proses persalinan berlangsung lama. Selama
persalinan, bayi yang baru lahir terpajan darah ibunya. Meminum air susu dari ibu
yang terinfeksi dapat juga mengakibatkan infeksi pada si bayi. Ibu yang HIV-positif
sebaiknya tidak memberi ASI kepada bayinya. Untuk mengurangi risiko infeksi
ketika sang ayah yang HIV-positif, banyak pasangan yang menggunakan pencucian
AIDS pada wanita hamil terjadi melalui hubungan seksual dengan suaminya yang
sudah terinfeksi HIV (Ayu, 2012). Pada negara berkembang isteri tidak berani
mengatur kehidupan seksual suaminya di luar rumah. Kondisi ini dipengaruhi oleh
sosial dan ekonomi wanita yang masih rendah, dan isteri sangat percaya bahwa
suaminya setia, dan lagi pula masalah seksual masih dianggap tabu untuk dibicarakan.
Virus HIV dikenal secara terpisah oleh para peneliti di Institut Pasteur
Perancis pada tahun 1983 dan NIH yaitu sebuah institut kesehatan nasional di
Amerika Serikat pada tahun 1984. Meskipun tim dari Institute Pasteur Perancis yang
dipimpin oleh Dr. Luc Montagnie, yang pertama kali mengumumkan penemuan ini di
awal tahun 1983 namun penghargaan untuk penemuan virus ini tetap diberikan
kepada para peneliti baik yang berasal dari Perancis maupun Amerika. Peneliti
Perancis memberi nama virus ini LAV atau Lymphadenopathy Associated Virus. Tim
dari Amerika yang dipimpin Dr. Robert Gallo menyebut virus ini HTLV-3
sampai sekarang. Maka para peneliti tersebut juga sepakat untuk menggunakan istilah
HIV. Sesuai dengan namanya, virus ini “memakan” imunitas tubuh (Ayu, 2012).
Angeles (Ayu, 2012).
2. HIV-1 lebih mematikan dan lebih mudah masuk ke dalam tubuh. HIV-1 adalah
sumber dari mayoritas infeksi HIV di dunia, sementara HIV-2 sulit dimasukan dan
kebanyakan berada di Afrika Barat. Baik HIV-1 dan HIV-2 berasal dari primata. Asal
Seseorang yang terkena virus HIV pada awal permulaan umumnya tidak
memberikan tanda dan gejala yang khas, penderita hanya mengalami demam selama 3
sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV
tersebut. Setelah kondisi membaik, orang yang terkena virus HIV akan tetap sehat
dalam beberapa tahun dan perlahan kekebelan tubuhnya menurun/lemah hingga jatuh
sakit karena serangan demam yang berulang. Satu cara untuk mendapat kepastian
adalah dengan menjalani Uji Antibodi HIV terutamanya jika seseorang merasa telah
Menurut Andy (2011), adapun tanda dan gejala yang tampak pada penderita
batuk, nyeri dada dan demam seprti terserang infeksi virus lainnya (Pneumonia).
seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit
jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, serta mengalami diarhea yang
kronik.
c. Berat badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome,
pada sistem protein dan energy didalam tubuh seperti yang dikenal sebagai
sistem pencernaan yang mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan lemah
kurang bertenaga.
kebingungan dan respon anggota gerak melambat. Pada system persyarafan ujung
(Peripheral) akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan
kaki, reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah rendah dan
Impoten.
e. System Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus cacar air
(herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam
penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV. Luka
pada saluran kemih, menderita penyakit syphillis dan dibandingkan Pria maka
wanita lebih banyak jumlahnya yang menderita penyakit cacar. Lainnya adalah
pelvic dikenal sebagai istilah ‘pelvic inflammatory disease (PID)’ dan mengalami
a. Virus HIV ditemukan dalam cairan tubuh manusia, dan paling banyak ditemukan
pada darah, cairan sperma dan cairan vagina. Pada cairan tubuh lain bisa juga
ditemukan, misalnya air susu ibu dan juga air liur, tapi jumlahnya sangat sedikit
(Andy, 2011)..
b. Sejumlah 75-85% penularan virus ini terjadi melalui hubungan seks (5-10%
tercemar (terutama para pemakai narkoba suntik yang dipakai bergantian), 3-5%
c. Infeksi HIV sebagian besar (lebih dari 80%) diderita oleh kelompok usia produktif
d. Infeksi pada bayi dan anak-anak 90% terjadi dari ibu yang mengidap HIV. sekitar
25-35% bayi yang dilahirkan ibu yang terinfeksi HIV, akan tertular virus tersebut
melalui infeksi yang terjadi selama dalam kandungan, proses persalinan dan
menjadi lebih sakit dibandingkan yang tidak hamil. Ini berarti menjadi hamil tidak
kehamilan adalah mereka yang berperilaku seks bebas dan mungkin karena
a. Transmisi Seksual
Penularan ini berhubungan dengan semen dan cairan vagina atau serik. Infeksi
dapat ditularkan dari setiap pengidap infeksi HIV kepada pasangan seksnya.
Resiko penularan HIV tergantung pada pemilihan pasangan seks, jumlah pasangan
seropositive untuk zat anti terhadap HIV cenderung naik pada hubungan seksual
yang dilakukan pada pasangan tidak tetap. Orang yang sering berhubungan seksual
1) Transmisi Parenral
Yaitu akibat penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya (alat
Disamping dapat juga terjadi melaui jarum suntik yang dipakai oleh petugas
2) Transmisi Transplasental
resiko sebesar 50%. Penularan dapat terjadi sewaktu hamil, melahirkan dan
sewaktu menyusui. Penularan melalui air susu ibu termasuk penularan dengan
HIV dapat ditularkan dari ibu ke bayinya dengan tiga cara yaitu di
dalam uterus (lewat plasenta), sewaktu persalinan dan melalui air susu ibu.
dalam uterus. Bayi terinfeksi yang tidak disusui ibunya, kira-kira dua pertiga
dari transmisi terjadi sewaktu atau dekat dengan persalinan dan sepertiganya
a) Kehamilan
dengan HIV atau AIDS selama persalinan dan melahirkan. Ibu sering akan
1) Keguguran
c) Menyusui
kadang-kadang ditularkan ke bayi melalui air susu ibu (ASI). Saat ini
belum diketahui dengan pasti frekuensi kejadian seperti ini atau mengapa
hanya terjadi pada beberapa bayi tertentu tetapi tidak pada bayi yang lain.
Di ASI terdapat lebih banyak virus HIV pada ibu-ibu yang baru saja
penyakit AIDS. Setelah 6 bulan, sewaktu bayi menjadi lebih kuat dan
besar, bahaya diare dan infeksi menjadi lebih baik. ASI dapat diganti
dengan susu lain dan memberikan makanan tambahan. Dengan cara ini
bayi akan mendapat manfaat ASI dengan resiko lebih kecil untuk terkena
HIV (Yopan, 2012).
Sampai saat ini tidak ada vaksin atau obat untuk HIV atau AIDS. Metode satu-
dengan virus atau, jika gagal, perawatan antiretrovirus secara langsung setelah kontak
memiliki jadwal empat minggu takaran yang menuntut banyak waktu. PEP juga
memiliki efek samping yang tidak menyenangkan seperti diare, tidak enak badan,
Indonesia antara lain: KIE, promosi perilaku seksual aman, penyediaan darah
transfusi yang aman dari HIV, pemasaran kondom, pemeriksaan dan pengobatan IMS,
surveilans HIV/STS, surveilans AIDS, layanan VCT yang masih terbatas pada RS
tertentu dan LSM, pelatihan bagi petugas kesehatan serta lintas sektor (universal
precaution, VCT), pengobatan dan perawatan ODHA yang masih terbatas, dan
mengatasi HIV AIDS, namun hingga saat ini penyakit AIDS tidak ada obatnya
termasuk serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV
AIDS adalah untuk membantu memperbaiki daya tahan tubuh, meningkatkan kualitas
hidup bagi meraka yang diketahui terserang virus HIV dalam upaya mengurangi
diperiksa dan diobati sesegera mungkin bila terdiagnosis gonore. Hal ini berlaku
untuk pasangan seksual dalam 2 bulan terakhir, atau pasangan seksual terakhir bila
selama 2 bulan ini tidak ada aktivitas seksual. Banyak antibiotika yang aman dan
sisa (Yopan, 2012).
terbaik HAART saat ini, berupa kombinasi dari setidaknya tiga obat
( disebut koktail ) yang terdiri dari paling sedikit dua macam ( atau kelas )
penyakit HIV lebih cepat perkembangannya pada anak-anak daripada pada orang
virus, kecepatan berkurangnya CD4, serta kesiapan mental pasien, saat memilih
b. Perawatan HAART
dalam darah) pada pasien, tetapi ia tidak menyembuhkannya dari HIV ataupun
terhadap HAART dan gejalanya kembali setelah perawatan dihentikan. Lagi pula,
dibutuhkan waktu lebih dari seumur hidup seseorang untuk membersihkan infeksi
mengalami perbaikan yang hebat pada kesehatan umum dan kualitas hidup mereka,
sehingga terjadi adanya penurunan drastis atas tingkat kesakitan (morbiditas) dan
dengan kecepatan rata-rata (median) antara sembilan sampai sepuluh tahun, dan
selanjutnya waktu bertahan setelah terjangkit AIDS hanyalah 9.2 bulan. Penerapan
Bagi beberapa pasien lainnya, yang jumlahnya mungkin lebih dari lima puluh
persen, perawatan HAART memberikan hasil jauh dari optimal. Hal ini karena
sebelumnya yang tidak efektif, dan infeksi HIV tertentu yang resisten obat (Yopan,
2012).
adalah alasan utama mengapa kebanyakan individu gagal memperoleh manfaat dari
penerapan HAART. Terdapat bermacam-macam alasan atas sikap tidak taat dan
tidak teratur untuk penerapan HAART tersebut. Isyu-isyu psikososial yang utama
karena adanya beragam kombinasi jumlah pil, frekuensi dosis, pembatasan makan,
dan lain-lain yang harus dijalankan secara rutin. Berbagai efek samping yang juga
Telah terdapat pendapat bahwa hanya vaksin lah yang sesuai untuk
menahan epidemik global (pandemik) karena biaya vaksin lebih murah dari biaya
dan pasien tidak membutuhkan perawatan harian. Namun setelah lebih dari 20
tahun penelitian, HIV-1 tetap merupakan target yang sulit bagi vaksin (Yopan,
2012).
Beragam penelitian untuk meningkatkan perawatan termasuk usaha
disarankan untuk pasien yang belum terinfeksi virus ini dan dalam berisiko
terinfeksi. Pasien yang mengalami penekanan daya tahan tubuh yang besar juga
Menurut Yopan (2012), penularan HIV dari ibu ke bayi bisa dicegah melalui
empat cara, mulai saat hamil, saat melahirkan, dan setelah lahir yaitu:
b. Penggunaan antiretroviral saat perasalinan dan bayi bayi yang baru dilahirkan
Bayi dari ibu yang terinfeksi HIV memperlihatkan antibody terhadap virus
tersebut hingga 10 sampai 18 bulan setelah lahir karena penyaluran IgG anti-HIV
ibu menembus plasenta. Karena itu, uji terhadap serum bayi untuk mencari ada
tidaknya antibodi IgG ,erupakan hal yang sia-sia, karena uji ini tidak dapat
membedakan antibody bayi dari antibody ibu. Sebagian besar dari bayi ini, seiring
dengan waktu, akan berhenti memperlihatkan antibody ibu dan juga tidak
seperti biakan virus, antigen p24, atau analisis PCR untuk RNA atau DNA virus.
PCR DNA HIV adalah uji virologik yang dianjurkan karena sensitive untuk
Selama ini, mekanisme penularan HIV dari ibu kepada janinnya masih
belum diketahui pasti. Angka penularan bervariasi dari sekitar 25% pada populasi
yang tidak menyusui dan tidak diobati di negara-negara industri sampai sekitar
menyusui, sekitar 20% dari infeksi HIV pada bayi terjadi in utero dan 80% terjadi
kolostrum dan ASI dan diperkirakan menimbulkan tambahan risiko 15% penularan
risiko penularan mencakup penyakit ibu yang lanjut, kadar virus dalam serum yang
tinggi, dan hitung sel T CD4+ yang rendah. Pada tahun 1994, studi 076 dari the
zidovudin kepada perempuan hamil yang terinfeksi HIV mengurangi penularan ibu
ke bayi sebesar dua pertiga dari 25% menjadi 8%. Di Amerika Serikat, insiden
AIDS yang ditularkan pada masa perinatal turun 67% dari tahun 1992 sampai 1997
akibat uji HIV ibu prenatal dan profilaksis prenatal dengan terapi zidovudin.
Perempuan dari kaum minoritas (Amerika Afrika dan keturunan Spanyol) lebih
banyak terkena, merupakan 85% dari seluruh kasus AIDS. Selain pemberian
zidovudin oral kepada ibu positif HIV selama masa hamil, tindakan-tindakan lain
yang dianjurkan untuk mengurangi risiko penularan HIV ibu kepada anak antaea
lain:
pada anak. Fase asimptomatik lebih singkat pada anak yang terjangkit virus
melalui penularan vertical. Waktu median sampai awitan gejala lebih kecil pada
dipercepat. Pada tahun 1994, CDC merevisi sistem klasfikasi untuk infeksi HIV
pada anak berusia kurang dari 13 tahun. Pada sistem ini, anak yang terinfeksi
Perjalanan infeksi HIV pada anak dan dewasa memiliki kemiripan dan
perbedaan. Pada anak sering terjadi disfungsi sel B sebelum terjadi perubahan
dalam jumlah limfosit CD4+. Akibat disfungsi sistem imun ini, anak rentan
menyebabkan berbagai sindrom klinis pada anak seperti otitis media, sinusitis,
infeksi saluran kemih, meningitis infeksi pernapasan, penyakit GI, dan penyakit
F. KONTRASEPSI (KB)
1. Definisi
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu untuk
jumlah anak dalam keluarga, mengontrol saat kelahiran dalam hubungan dengan
e. Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri
Dalam Imbarwati (2009) juga dijelaskan bahwa kontrasepsi berasal dari kata
sel telur (sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan
sebagai akibat pertemuan sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut.
2. Tujuan
3. Strategi Pelaksanaan KB
a. Strategi dasar
b. Strategi operasional
4. Jenis-Jenis
diantaranya:
1. Kontrasepsi PIL
disebut pil kombinasi dan hanya mengandung progesterone sintetik saja disebut
a. Cara Kerja
a) Menekan ovulasi
b) Jika seorang wanita minum pil KB setiap hari maka tidak akan terjadi
ovulasi (tidak ada sel telur). Tanpa ovulasi tidak akan terjadi kehamilan.
implantasi
b. Efektivitas
praktisnya sebesar 90-96%. Artinya pil cukup efektif jika tidak lupa
c. Keuntungan
Kista Ovarium
d. Baik untuk wanita yang:Masih ingin punya anak danPunya jadwal harian
yang rutin
e. Kontraindikasi
c) Tumor/keganasan
f. Efek Samping
samping, antara lain mual, berat badan bertambah, sakit kepala (berkunang-
kunang) perubahan warna kulit dan efek samping ini dapat timbul berbulan-
bulan.
2. Suntik
hormone ini ada yg terdiri atas 1 hormon, & ada pula yg terdiri atas dua
Provera, Depo Progestin, Depo Geston & Noristerat. Sedangkan yg terdiri dari
sterilisasi.
a. Cara Kerja
b. Efektivitas
c. Keuntungan
a) Merupakan metode yang telah dikenal oleh masyarakat
e. Kontraindikasi
c) Tumor/keganasan
d) Penyakit jantung, hati, darah tinggi, kencing manis, penyakit paru berat,
varices
f. Efek Samping
hilang setelah beberapa bulan atau setelah suntikan dihentikan. Sedang efek
samping dari suntikan Depo Provera, Depo Progestin, Depo Geston, dan
akan lebih lama, terjadi bercak perdarahan bukan mungkin menjadi anemia
rahim.Pemasangan ini dapat untuk 3-5 tahun dan dapat dilepaskan bila
a. Cara Kerja
fertilisasi
b. Efektivitas
selama 1 tahun)
c. Keuntungan
jangka panjang
b) Tidak ingin punya anak lagi atau ingin menjarangkan anak
c) Memberikan ASI
e. Kontraindikasi
kelamin
f. Efek samping
rahim.
a) Setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan klien tidak hamil
laktasi (MAL)
diperhatikan adalah:
b) 3 bulan kemudian
Adalah 2 kapsul kecil yang terbuat dari silicon berisi 75 gram hormone
a. Cara Kerja
implantasi
c) Menekan ovulasi
b. Efektivitas
c. Keuntungan
e) Baik untuk wanita yang tidak ingin punya anak lagi tetapi belum
e. Kontraindikasi
c) Tumor/keganasan
f. Efek samping
Kadang2 pada saat pemasangan akan terasa nyeri. Selain itu
ditemukan haid yang tidak teratur, sakit kepala, kadang2 terjadi spotting
a) Implant dapat dipasang selama siklus haid ke-2 sampai hari ke-7
5. Kondom Pria
Adalah sarung karet tipis yang dipakai oleh pria pada waktu bersenggama
a. Cara Kerja
b. Efektivitas
Dalam teori: 98%. Dalam praktek: 85%. Efektif jika digunakan benar
c. Keuntungan
b) Jarang bersenggama
e. Kontraindikasi
Alergi karet.
a. Cara Kerja
b. Efektivitas
c. Keuntungan
a) Paling efektif
dijamin).
c) Tidak perlu perawatan khusus
e. Kontraindikasi
Tidak ada.
f.Efek Samping
infeksi luka operasi.Pada vasektomi infeksi dan epididimis terjadi pada 1-2%
HASIL RESIDENSI
a. Kondisi Geografi
Puskesmas Balowerti terletak pada 7⁰ 48' 31.0"S lintang selatan/Lintang Utara dan
112⁰ 00' 48.4"E bujur timur. Luas wilayah sebesar (5,345 km2) yang terdiri dari …
b. Lokasi
c. Batas Wilayah
Utara :
Timur :
Selatan :
Barat :
2. VISI, MISI
VISI: Terwujudnya Masyarakat sehat yang mandiri di wilayah Puskesmas Balowerti
MISI: