OLE
H:
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan residensi yang berjudul “PENCAPAIAN
CAKUPAN K1 PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PESANTREN 2 KEDIRI” sesuai
waktu yang ditentukan. Laporan residensi ini saya susun sebagai tugas Program Pasca
Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat di Institut Ilmu Kesehatan Surya Mitra HusadaKediri.
Dalam penyusunan,saya mendapat banyak pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak,untuk
itu dalam kesempatan ini kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada yang terhomat:
1. Dr. dr. Sentot Imam Suprapto, MM selaku Rektor Institut Ilmu Kesehatan StradaKediri
2. Dr.Yuly Peristiowati, S.Kep.,M.Kes Selaku Direktur Pasca sarjana Institut Ilmu
Kesehatan StradaKediri sekaligus pembimbing institusi
3. Ratna Wardani, S.Si., MM. selaku Ketua Prodi Kesehatan Masyarakat Pascasarjana
Institut Ilmu Kesehatan StradaKediri.
4. Dr. Byba Melda. S. Kep., Ns., M.Kes selaku pembimbing residensi mahasiswa Pasca
sarjana Institut Ilmu Kesehatan StradaKediri.
5. Dr. Katmini S.Kep.,Ns. M.kes selaku penanggung jawab residensi mahasiswa
pascasarjana institut ilmu kesehatan Strada Kediri
6. dr. Dwi Nugerahini,MM selaku kepala Puskesmas Pesantren 11 kota Kediri
7. Fitriyah Umami,S.Tr.keb selaku pembimbing lahan
8. Semua teman dan pihak yang telah membantu dalam menyusun laporan residensi ini
Saya menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk perbaikan pada masa yang akan
datang.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih, semoga laporan pengabdian masyarakat ini
bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca.
Penyusun
LEMBAR PERSETUJUAN
Diajukan Oleh :
MENGETAHUI,
Institut ilmu kesehatan STRADA Indonesia
Direktur pascasarjana
Dr.Yuly Peristiowati.,S.Kep.,Ns.,M.Kes
NIDN. 07.06 077601
LEMBAR PENGESAHAN
Diajukan Oleh :
Tugas Residensi ini telah disetujui oleh pembimbing lahan dan Akademik
Pada Program Studi Kesehatan Masyaratkat
Pada Hari Kamis,
18 November 2021
Dewan Pembimbing
Pembimbing Lahan
Fitryah Umami.,S.Tr.Keb .........................................
Pembimbing Akademik
Dr. Byba Melda.,S.Kep.,Ns.,M.Kes ...............................................
MENGETAHUI,
Institut ilmu kesehatan STRADA Indonesia
Direktur pascasarjana
Dr.Yuly Peristiowati.,S.Kep.,Ns.,M.Kes
NIDN. 07.06 077601
BAB I
LATAR BELAKANG
A. Pendahuluan
Salah satu indikator untuk melihat keberhasilan kualitas pelayanan obstetri
dan ginekologi bisa dilihat dari penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB). Namun pada kenyataannya, berdasarkan Survey Demografi
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2015, secara nasional AKI masih
berjumlah 305 kematian per 1000 kelahiran hidup. Angka-angka tersebut masih tinggi
daripada target untuk Millenium Development Goals Indonesia, dimana untuk AKI
102 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup, dan AKB 20 kematian bayi per 1000
kelahiran hidup. Penyebab AKI masih tinggi bisa disebabkan karena perdarahan,
pre/eklampsia, partus lama, abortus, dan infeksi (Kemenkes RI&WHO,2013). Data
menunjukan bahwa AKI dan AKB di Indonesia masih tinggi meskipun sebelumnya
mengalami penurunan, diharapkan Indonesia dapat mencapai target yang ditentukan
Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 yaitu AKI 70 per 100.000 kelahiran
hidup dan AKB 12 per 1000 kelahiran hidup.
AKI dan AKB ini bisa diturunkan dengan program dari kementrian kesehatan
yang dikeluarkan pada tahun 2012, yaitu Expanding Maternal and Neonatal Survival
(EMAS). Salah satunya dengan cara melakukan antenatal care (ANC). Pelayanan
antenatal sendiri merupakan perawatan atau asuhan yang diberikan kepada ibu hamil
sebelum proses bersalin berlangsung guna memfasilitasi hasil yang baik bagi ibu
hamil maupun bayinya (Surya,et al,2015)
Penilaiannya sendiri dapat dilakukan dengan melihat cakupan K1 dan K4.
Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal
pertama kali oleh tenaga kesehatan dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu
wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu
hamil yang memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standart paling sedikit
empat kali sesuai jadwal yang dianjurkan di tiap trimester dibandingkan jumlah
sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun (Kemenkes
RI,2016)
Cakupan K1 pada tahun 2015 di Indonesia sendiri sebesar 95,75%, dan untuk
cakupan K4 87.48%. untuk keseluruhan wilayah yang ada di Indonesia bila dirata-rata
ternyata masih banyak ibu hamil yang tidak memeriksakan kehamilannya sesuai
standart yang diberikan Kemenkes. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kepatuhan untuk melaksanakan ANC.
Salah satu penelitian (Ashraf-Ganjoei,et al,2011), usia yang semakin tua serta
tingkat pendidikan yang semakin rendah, menjadi salah satu faktor kurangknya
perhatian untuk melaksanakan ANC. Selain itu, menurut Irianti (2017) ibu hamil yang
berpendidikan rendah beresiko untuk tidak memiliki riwayat pemeriksaan kehamilan
yang tidak lengkap, begitu juga dengan usia, dimana usia <20tahun dan >35tahun
beresiko untuk tidak memiliki riwayat pemeriksaan kehamilan yang lengkap.
Karena adanya pandemi Covid-19 sehingga ada penurunan Capaian
Kunjungan Pertama (K1) di Kab Kota diharapkan untuk Kabupaten/Kota dibawah
rata-rata Provinsi, agar meningkatkan pendataan dan pendampingan pada bumil di
wilayah kerjanya dengan melakukan Kunjungan Rumah dan di sarankan untuk ANC
terpadu ke Puskesmas agar penyakit penyerta pada bumil dapat terdeteksi lebih awal
dan dapat kontak dengan petugas / Bidan pada trimester I agar bumil mendapatkan
pelayanan yang berkualitas (10 T) dan minimal 2 kali diperiksa oleh dokter yaitu pada
trimester 1 dan trimester 3. Sedangkan untuk standart pemeriksaan ANC ada 6x yaitu
2x pada Trimester I, 1x pada trimester II, dan 3x pada trimester III sesuai dengan
Pedoman Pelayanan Antenatal, Persalinan, Nifas dan bayi Baru Lahir ( hal : 47)
Sementara di Puskesmas Pesantren II kediri pencapaian cakupan K1 untuk
bulan oktober 2021 sejumlah 73,42% dari target kumulatif 83,33% . ketidak
tercapaian cakupan K1 pada ibu hamil dalam lingkungan Puskesmas Pesantren II
melatar belakangi kelompok kami untuk melakukan penelitian Residensi faktor faktor
penyebab tidak tercapainya cakupan K1.
B. Tujuan Residensi
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
1. Mampu mengidentifikasi kebutuhan dan masalah pelayanan kesehatan
Imunisasi,dan KesproKB
dan anak.
C. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang dan tugas residensi peminatan KIA diatas
maka rumusan masalahnya adalah rendah nya cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil
(K1) dari target 83,33% tercapai 73,42% di Puskesmas Pesantren II pada bulan
Oktober 2021.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Puskesmas
A. Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai
pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu
wilayah tertentu (Azwar, 2010), sedangkan menurut Kementerian Kesehatan RI,
(2014) dalam permenkes no. 43 Tahun 2019 menyatakan bahwa Pusat Kesehatan
Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Puskesmas sebagai tulang punggung
penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat di wilayah
kerjanya berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar
memperoleh derajat kesehatan yang optimal, sehingga untuk melaksanakan upaya
kesehatan baik upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama dibutuhkan manajemen Puskesmas yang dilakukan
secara terpadu dan berkesinambungan agar menghasilkan kinerja Puskesmas yang
efektif dan efisien (Kementerian Kesehatan RI, 2016).
B. Tujuan Puskesmas
Puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang
bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau
bagian wilayah kecamatan, memiliki tujuan yaitu mengacu pada kebijakan
pembangunan kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bersangkutan, yang
tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan
Rencana Lima Tahunan dinas kesehatan kabupaten/kota (Kementerian Kesehatan
RI, 2016).
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan
untuk mewujudkan wilayah kerja Puskesmas yang sehat , dengan masyarakat
yang memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat; untuk mewujudkan masyarakat yang mampu menjangkau pelayanan
kesehatan bermutu;untuk mewujudkan masyarakat yang hidup dalam lingkungan
sehat;untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki derajat kesehatan yang
optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat (Kementerian
Kesehatan RI, 2014).
C. Fungi Puskesmas
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2019 Tentang Puskesmas, dimana Puskesmas menyelenggarakan tugas pokok
yaitu penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di
wilayah. kerjanya dan Upaya kesehatan mayarakat (UKM) tingkat pertama di
wilayah kerjanya. Dalam menyelenggarakan fungsinya, Puskesmas berwenang
untuk:
1. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan
3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan
4. Menggerakkan masyarakat untuk mengindentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerjasama dengan sektor lain terkait
5. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat
6. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas
7. Memantau pelaksanaaan pembangunan agar berwawasan kesehatan
8. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu,
dan cakupan pelayanan kesehatan
9. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.
2. Antenatal Care/ANC
D. Jadwal PemeriksaanKehamilan/ANC
Pemeriksaan kehamilan/ANC (Antenatal Care) sangatlah dibutuhkan
guna memantau kondisi kesahatan ibu dan janinnya. Sehingga diperlukan
pemeriksaan kehamilan secara rutin. Menurut WHO pemeriksaan kehamilan
sebaiknya dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : 1)Minimal 2 kali pada
trimester ke-1 (kehamilan < 14 minggu); 2) minimal 1 kali pada trimester ke-2
(kehamilan 14 – 28 minggu); 3)minimal 3 kali pada trimester ke-3 ( >28
minggu sampai kelahiran).
1) Klinik bersalin
4) Organisasi Sukarela
5) Bidan
6) Perawatan mandiri
H. Tanda-Tanda BahayaKehamilan
M. Bayi KurangBergerak
Gerakan janin mulai dapat dirasakan pada usia kehamilan 14-16 minggu.
Gerakan yang awalnya terasa seperti getaran, lalu lama- kelamaan semakin
terasa seperti tendangan atau sikutan (Lalage, 2013). Jika dalam keadaan tidur
maka gerakannya bayi akan melemah. Selain itu kekurangan oksigen pada bayi
di dalam kandungan juga dapat menyebabkan berkurangnya gerakan dari bayi.
Bayi bergerak minimal 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau sedang
beristirahat. Terdapat sebuah teknik yang memudahkan sang ibu untuk
menghitung pergerakan janin yaitu dengan cara memasukkan satu koin dalam
kaleng setiap kali janin terasa bergerak (Jannah & Widajaka,2012).
N. HiperemesisGravidarum
Mual dan muntah pada pagi merupakan suatu gejala yang sering
ditemukan pada kehamilan trimester I. Perasaan mual ini dapat terjadi akibat
meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Ibu hamil yang
mengalami mual dan muntah berlebihan (>7 kali dalam sehari) maka disebut
dengan hiperemesis gravidarum. Apabila keadaan tersebut disertai dengan
kondisi ibu yang lemah, tidak selera makan, penurunan berat badan, dan nyeri
ulu hati kemungkinan merupakan suatu tanda ibu hamil mengalami penyakit
berat. Pemberian cairan infus merupakan suatu tindakan yang dapat menjadi
pertolongan pertama bagi ibu hamil, sebab jika ibu hamil mengalami
kekurangan cairan akan berdampak buruk bagi diri sendiri dan bayinya
(Lalage, 2013).
Pada ibu hamil yang mengalami kelopak mata yang menonjol, jemari
gemetaran, sering berdebar-debar, dan panas dan banyak keringat, serta tampak
pembengkakan di batang leher bagian depan merupakan gejala ibu hamil yang
mengalami anemia. Anemia dalam kehamilan sering terjadi karena volume
darah meningkat 50% selama kehamilan. Darah terbuat dari cairan dan sel.
Cairan tersebut biasanya meningkat lebih cepat daripada sel-sel nya. Hal ini
dapat mengakibatkan penurunan hematocrit (volume, jumlah atau persen sel
darah merah dalam darah). Sehingga penurunan ini dapat mengakibatkan
anemia.
P. Ketuban PecahDini
a. Lokasi
UPTD Puskesmas Pesantren II Kota Kediri merupakan 1 dari 9 Puskesmas
yang ada di kota Kediri dan 1 dari 3 Puskesmas yang berada di wilayah
Kecamatan Pesantren. UPTD Puskesmas Pesantren II Kota Kediri terletak di
Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren.
b. Batas Wilayah
Batas Wilayah kerja UPTD Puskesmas Pesantren II Kota Kediri adalah :
a) Sebelah Utara : Kelurahan Banjaran
b) Sebelah Timur : Kelurahan Bangsal
c) Sebelah Selatan: Kelurahan Ngronggo
d) Sebelah Barat :Kelurahan Setono Pande
c. Luas Wilayah
UPTD Puskesmas Pesantren II mempunyai luas wilayah 730.854
Km2dan mempunyai 6 wilayah kerja yaitu ;
1. Kelurahan Burengan
2. Kelurahan Jamsaren
3. Kelurahan Pakunden
4. Kelurahan Singonegaran
5. Kelurahan Tinalan
6. Kelurahan Tosaren
2. Visi Dan Misi Puskesmas Dalam
a. Visi UPTD Puskesmas Pesantren II Kota Kediri adalah :
1) Terwujudnya pelayanan kesehatan yang profesional untuk
mencapai masyarakat sehat.
b. Misi UPTD Puskesmas Pesantren II Kota Kediri adalah :
1) Memberikan pelayanan kesehatan secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu
2) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga dan
masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pesantren II.
3. SumberDayaManusia
a. Bagan
8 Apoteker 1 PNS :1
9 Petugas gizi 1 Kontrak : 1
10 Analis laborat 2 PNS :2
11 Perekam medis 1 PNS :1
12 Kesehatan - NS :-
Masyarakat
13 Staf Umum 8 PNS :6
Kontrak :1
14 Sanitarian 1 PNS :1
15 Petugas 2 Kontrak : 1
kebersihan Sukarela : 1
16 Sopir 1 Kontrak : 1
17 Penjaga malam 1 Sukarela : 1
PUSK. PEST II 20,573 20,668 41,241 632 126 603 286 288 574 43 43 86 324 334
SINGONEGARAN
3,655 3,667 7,322 112 22 107 51 51 102 8 8 16 58 59
1 Burengan 122 24
0 11 81 66,39 0 9 76 62,30 10 7 57 46,72
2 Jamsaren 80 16
0 11 65 81,25 0 7 59 73,75 4 6 45 56,25
3 Pakunden 99 20
0 8 72 72,73 0 8 74 74,75 5 16 71 71,72
4 Singonegaran 112 22
0 10 80 71,43 0 10 78 69,64 6 10 71 63,39
5 Tinalan 95 19
0 10 72 75,79 0 4 61 64,21 4 1 49 51,58
6 Tosaren 124 25
0 10 94 75,81 0 10 85 68,55 6 6 68 54,84
632 126
TOTAL KOTA 0 60 464 73,42 0 48 433 68,51 35 46 361 57,12
UNIT LAIN WIL KOTA
RUMAH SAKIT
LUAR WIL
PUSK.WIL.KOTA
632 126 0 60 464 73,42 0 48 433 68,51 35 46 361 57,12
TOTAL BULAN INI
LUAR WIL PUSK /
KAB
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang dan tugas residensi peminatan KIA diatas maka rumusan
masalahnya adalah rendahnya cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil (K1) dari target 83,30%
tercapai 73,42% di PuskesmasPesantren II pada bulan oktober 2021.
PRIORITAS MASALAH
1. Analisa Masalah dengan fishbone
Masalah: Cakupan K1 73,42% dari target 83,30% bulan oktober 2021)
JUMLAH 29 100%
E RENCANA INTERVENSI
NO JENIS TUJUAN SASARAN TEMPAT WAKTU PELAKSANA
KEGIATAN
1. Konseling pada Supaya CaTin Calon Puskesmas Selasa, 23 Bidan
calon pengantin bisa pengantin Pesantren II November puskesmas.
merencanakan 2021 Bisa
kehamilan koordinasi
dengan
kelurahan
untuk
disarankan
periksa ke
puskesmas
2 Pendampingan agar kehamilan Ibu hamil Menyesuaikan Sesuai jadwal Bidan wilayah,
ibu hamil terpantau TM 1 situasi atau dapat Kader,
dipantau mahasisa
melalui media kebidanan
sosial
3 Penggunaan Mempermudah Calon Media massa menyesuaikan Bidan wilayah
metode konseling menjangkau Pengantin,
melalui WA sasaran ibu ibu hamil,
group hamil sampai nifas
4 Penggunaan Catin, ibu CaTin, Media massa menyesuaikan Ada tenaga
aplikasi hamil, dan ibu BuMil, khusus sebagai
sederhana nifas bisa lebih BuFas Hallomin
tentang mudah akses
kehamilan yang informasi
mudah diakses tentang
kesehatannya
BAB IV
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN