Anda di halaman 1dari 12

KHITAN DALAM

PANDANGAN ISLAM
DEFINISI KHITAN

 Menurut bahasa : mashdar dari fi’il (kata kerja) “khatana”


yang bermakna qatha’a (memotong), kata Al-Khitan dan Al-
Khatnu bermakna memotong bagian tertentu dari anggota
tubuh tertentu.
 Menurut istilah Syar’iyah : memotong, membuang kulup
kemaluan anak laki- laki, sehingga kepala kemaluan terbuka
semua.
 Menurut pandangan medis : khitan ( sirkumsisi, sunat
) adalah tindankan pembuangan dari sebagian atau seluruh
kulup ( prepusium ) penis dengan tujuan tertentu.
SEJARAH KHITAN

 Khitan menurut sejarah adalah sunnah para Nabi dan


merupakan tatacara yang telah dilaksanakan oleh berbagai
bangsa, sejak zaman purbakala.

 Siapa orang yang pertama berkhitan?


Nabi Ibrahim a.s

َ َ ‫ن س َن َة ً َو ا ْخ ت َت‬
‫ن ب ِ ال ُْ د ْو ِم‬ َ ‫ت ع َل َي ْهِ ث َ َم ان ْو‬
ْ َ ‫ن ب َع ْد َ َم اا َت‬
ِ ‫خ ل ِي ْل ال َّر ْح َم‬ َ َ ‫ ا ِ ْخ ت َت‬
َ ‫ن ا ِب ْ َر اهِ ي ْم‬
“ Nabi Ibrahim,kekasih Tuhan Yang Maha Pengasih telah
berkhitan dengan kampak pada saat beliau berumur delapan
puluh tahun” ( H.R Bukhari dan lainya) [8]
HUKUM KHITAN

 Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan :


“Pendapat yang terdekat adalah ia adalah wajib bagi lelaki
dan sunnah bagi para wanita.”

Bagi lelaki  kebaikan yang akan kembali dari syarat


diantara syarat-syarat shalat yaitu bersuci. Karena kulit
(kulup) ini masih ada, kalau air seni itu keluar dari lubang
kulup (masih) tetap ada dan terkumpul. Sehingga menjadi
sebab adanya pembengkakan setiap kali bergerak, atau sulit
keluarnya air seni dan hal itu menjadikan najis.
 Bagi wanita  faedah yang paling maksimal adalah
mengurangi syahwatnya. Dan ini untuk kesempurnaan bukan
menghilangkan sakit. “As -Syarkhu Al-Mumti’ (1/133, 134).

 Ibnu Qudamah rahimahullah mengatakan dalam ‘Al -Mugni


(1/15): “Sementara khitan itu wajib bagi lelaki. Dan suatu
kehormatan bagi para wanita. Tidak wajib baginya.”
KHITAN BAGI LAKI-LAKI

 Khitan wajib bagi laki-laki :


 Imam Al- Atha‘ berkata, " Apabila orang dewasa masuk Islam, belum
dianggap sempurna Islamnya sebelum dikhitan".
 Khitan disyariatkan bagi orang yang sudah baligh atau mendekati
masa akil baligh, dan orang yang dikhitan diperbolehkan membuka
serta melihatnya
 Al- Khitabi : khitan itu wajib karena termasuk salah satu syiar
agama. Dengan khitan itulah kita bisa membedakan orang muslim
dengan non muslim.
Dasar kewajiban berkhitan :

َ َ ‫ن س َن َة ً َو ا ْخ ت َت‬
‫ن ب ِ ال ُْ د ْو ِم‬ َ ‫ت ع َل َي ْهِ ث َ َم ان ْو‬
ْ َ ‫ن ب َع ْد َ َم اا َت‬
ِ ‫خ ل ِي ْل ال َّر ْح َم‬ َ َ ‫ ا ِ ْخ ت َت‬
َ ‫ن ا ِب ْ َر اهِ ي ْم‬
“ Nabi Ibrahim,kekasih Tuhan Yang Maha Pengasih telah berkhitan
dengan kampak pada saat beliau berumur delapan puluh tahun” ( H.R
Bukhari dan lainya)

Dan firman Allah Swt:


َ َ ‫ن ات َّب َ َع ِم ل َّة َ ا ِب ْ َر اهِ ي ْم‬
‫ح ن ِي ًْ ً ا‬ ِ َ ‫ح ي ْن َ ا ا ِل َي ْ َك ا‬
َ ‫ ث م َّ ا َ ْو‬
“ Kemudian Kami wahyukan kepadamu:”Ikutilah agama Ibrahim yang
lurus” ( Q.S.An Nahl : 1 23)
 Khitan sunah bagi laki -laki
 Nabi saw bersabda:
‫ج الِ م ك َ َّر مَ ة ٌ ف ِ ى الن ِس َ ا ِء‬ ِ ‫ا َل ْ ِخ ت َ ان س ن َّة ٌ ف ِ ى‬
َ ‫الر‬
“ Berkhitan itu sunat bagi laki – laki dan mulia
dilakukan perempuan”( H.R.Ahmad )

 Di dalam hadits, Nabi mensejajarkan khitan dengan memotong


kumis, mecabuti bulu ketiak, memotong bulu kemaluan, dan
memotong kuku, sehingga tidak diragukan lai bahkan khitan bukan
perkara wajib.
HIKMAH KHITAN

 Pangkal fithrah, syiar Islam dan syari’at.


 Membawa kesempurnaan ad-diin ( agama) yang disyari’atkan
Allah melalui lisan Nabi Ibrahim as
 Membedakan antara orang Islam dengan dan pengikut agama
lain.
 Pernyataan ubudiyah ( pengabdian) kepada Allah, ketaatan
menunaikan perintah, hukum dan kekuasaan-Nya

Hikmah higienis :
 Khitan membawa kebersihan, keindahan dan meluruskan
syahwat.
 Khitan merupakan cara sehat memelihara pelakunya dari
kemungkinan penyakit yang disebabkan oleh kelamin.
KHITAN BAGI PEREMPUAN

 Hadits yang diriwayatkan Ahmad dn Baihaqi serta Jamaah,


yang artinya :
" Khitan itu sunah bagi kaum pria dan kehormatan bagi kaum
perempuan".

 Nabi Muhammad saw bersabda :


" Apabila kamu berkhifadh, maka janganlah berlebihan,
karena jika tidak berlebihan akan menjadikan wajah lebih
ceria dan terasa lebih nikmat saat melakukan hubungan
badan ".
Petunjuk Rasulullah saw tersebut bisa dijadikan dasar hukum
khitan bagi wanita adalah sunnah.
WAKTU KHITAN

1. Waktu yang diwajibkan : ketika seseorang sudah masuk usia


baligh, tatkala dia telah diwajibkan melaksanakan ibadah,
dan tidak diwajibkan sebelum itu
2. Waktu yang dianjurkan untuk berkhitan : waktu itsghar
yakni masa ketika seorang anak sudah dianjurkan untuk
shalat.
3. Waktu yang diperbolehkan : semua waktu selain yang
diterangkan di atas

Anda mungkin juga menyukai