Anda di halaman 1dari 7

STUDI KASUS TENTANG BAMANDI-MANDI MENURUT ISLAM

DI RT 32 KEL. PEKAPURAN RAYA KEC. BANJARMASIN TIMUR KAB. BANJAR

Dibuat Oleh: RIZKY FADILLAH (NIM. 2001050154)

Local A : Ekonomi Syariah 2020

A. Pendahuluan
Bamandi-mandi adalah sebuah adat Istiadat yang ada di Masyarakat Banjar.
Upacara adat mandi pengantin tumbuh dan berkemabang pada masyarakat Banjar. 1
Hampir sebagian kecamatan dan desa Masyarakatnya mengadakan upacara adat
tradisional Ini. Walaupun dengan cara yang sederhana sesuai dengan keadaan ekonomi
masyarakatnya. Masyarakat ini tidak hanya sebagian masyarakatnya terutama di
Kelurahan Pekapuran Raya, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kabupaten Banjar.
Bamandi-mandi secara umum adalah tradisi yang ada di masyarakat Banjar
yang dilaksanan oleh calon pengantin, yaitu upcara bamandi-mandi,yang dinamai
bapapai atau badudus. Bapapai atau badudust, memiliki kesamaan dalam fungsinya,
hanya penempatannya yang berbeda. Badudus adalah istilah mandi-mandi yang
dipakai oleh keluarga kerajaan atau keturunan bangsaawan atau yang ada hubungannya
dengan keluarga candi (tutus candi), Bapapai adalah istilah mandi-mandi yang dipakai
oleh orang Banjar pada Umumnya.
Kata “papai” dalam bahsa Indonesia berarti “percik”, dalam praktiknya
bapapai seperti memercik-mercikkan air memakai mayang piang kepada calon
mempelai yang sedang dimandi-mandi.2
Secara umum, masyarakat banjar secara tradisi berpegang teguh pada nilai nilai
yang diyakini kebenaran menajdi pegangan hidup anggotanya yang diwariskan turun-

1
Nuril Huda, Analisis Gender “Beantar Jujuran” dalam Kebudayaan Banjar, Jurnal Studi Gender dan
Anak, Vol. II, No. 1, Januari-Juni 2014, 53.
2
Sahli al-Banjari, “Bamandi-mandi Upacara Adat Perkawinan Banjar (3 Desember 2017)”,
https://budaya-indonesia.org/Bamandi-mandi-Upacara-Adat-Perkawinan-Banjar-untuk-rakyat-biasa,
diakses pada 25 April 2021
temurun. Upacara pernikahana dan perkawinan ada Banjar merupakan salah satu
bagian dari siklus kegiatan kehidupan yang harus dilewati. Jadi, tujuan perkawinan
adalah membentuk sebuah regenerasi berdasarkan norma-norma kaidah yang
mengaturnya. Namun sudah menjadi kebiasaan banyak orang,
tradisi tersebut termasuk dalam salah satu upacara adat dan merupakan tradisi
yang dipercayai dan dijalankan secara turun-temurun terutama ditempat saya tinggal
dan apabila dalam prosesi upacara perkawinan tersebut tidak dilaksanakan maka
dipercayai akan ada musibah yang menimpa keluarga mempelai maupun pengantin.
Dalam masyarakat Banjar apabila anak laki-laki sudah dewasa dan mampu
berusaha mencari hidup , sudah siap secara Finansial , Rohani maupuni jasmani ,
Biasanya segera dicarikan jodohnya.
Sebagaimana firman Allah ‫ ﷻ‬Dalam QS. An-Nur : 32)

ُ ‫اَّلل م ْن َف ْضله ۗ َو ه‬
ٌ ‫اَّلل َواس ٌع َعل‬ ُ ‫ونوا ُف َق َر َاء ُي ْغنه ُم ه‬
ُ ُ َ ْ ْ ُ َ َ ْ ُ َ ْ َ‫ن‬ َ ََ ْ ُ َْ َ
َّ ‫اَم م ْن ُك ْم َو‬
‫يم‬ ِ ِ ِِ ِ ِِ ‫الص ِال ِحي ِمن ِعب ِادكم و ِإم ِائكم ۚ ِإن يك‬ ِ ٰ ‫وأن ِكحوا اْلي‬

Artinya :
“dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan
orangorang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan
hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah
akanmemampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha Luas (pemberian-
Nya) lagi Maha mengetahui.”
Upacara perkawinan pada masyarakat Banjar adalah dengan melaksanakan
upacara pernikahan berdasarkan ajaran Islam. Upacara pernikahan dilaksanakan
dirumah calon istri. Biasanya sebelum berangkat menuju tempat pernikahan diadakan
selamatan dan dihidangkan jamuan untuk para undangan yang nantinya ikut bersama-
sama mengantarkan calon pengantin pria.3

3
M. Suriansyah Ideham, dkk “Urang Banjar dan Kebudayaannya” (Banjarmasin : Pustaka Banua,
2007), cet ke 2, 87.
B. Uraian Bamandi-mandi di Lapangan
Di R. 32 Kelurahan Pekapuran Raya, Kecamatan Banjarmasin Timur,
Kabupaten Banjar, tempat saya Tinggal. Adat mandi pengantin yang diyakini
kebenaran menjadi pegangan hidup yang diwariskan turun temurun. Adapun makna-
makna yang terkandung dalam acara Bamandi-mandi menurut Nenek Saya4,beliau
mengatakan :
Ketika laki laki dan perempuan akan melakukan pernikahan yang
pertama diwajibkan mengadakan upacara bamandi-mandi mereka percaya
bahwa bamandi-mandi pengantin ini dapat menghindari dari hal-hal yang tidak
diinginkan ketika sedang melakukan acara pesta perkawinan seperti pingsan
ataupun gangguan dari makhluk ghaib. apabila dalam prosesi upacara
perkawinan tersebut tidak dilaksanakan maka dipercayai akan ada musibah
yang menimpa keluarga mempelai maupun pengantin .
Bamandi-mandi menurut Masyarat di tempat saya tinggal maupun ada juga
menurut didalam keluarga saya sendiri sudah menjadi kebiasaan banyak orang, tradisi
tersebut termasuk dalam salah satu upacara adat dan merupakan tradisi yang dipercayai
dan dijalankan secara turun temurun.
Dengan Tujuan keselamatan bersama dan saling mmberi dukungan.Bamandi-
mandi dilakukan agar sang penganting menjadi bersih dari segala kotoran yang
melekat di raganya, bersih jiwanya, bersih dari noda dosa serta sifat-sifat yang kurang
baik,bersih dari segala gangguan pada saat prosesi perkawinan. Sehingga penganting
dapat memulai hidup baru dengan keadaan nyaman yang bersih dan suci. Upacara
bamandi-mandi pengantin merupakan tindakan simbolik untuk menolak bala.
Penolakan bala itu dilakukan untuk menjauhkan bala bencana dan marabahaya serta
sial dalam kehidupan setelah perkawinan yang simbolkan dengan lancarnya upacara
bamandi-mandi.5 Upacara Bamandi-mandi dianggap memuat pengalaman baru, yakni

4
Wawancara dengan nenek saya (Mursidah), Kelurahan Pekapuran Raya , Kecamatan Banjarmasin
Timur , Kabupaten Banjar , Tanggal 25 April 2020.
5
JRTIE: Journal of Research and Thought of Islamic Education Vol. 2, No. 2, 2019.
pengalaman akan yang Ilahi. Simbol-simbol ritual inisiasi tidak hanya menunjuk pada
dunia individu ilahi. Simbol-simbol ritual inisiasi tidak hanya menunjuk pada
masyarakat dewasa, namun juga keberadaan religiusnya. Apabila niatnya bagus
melaksanakan pengantin hukumnya mubah (boleh).
Islam di Nusantara lebih banyak di dominasi tradisi dan sistem kepercayaan
lokal yang terkadang tidak sesuai dengan ajaran Islam sesungguhnya. Bamandi-mandi
pengantin yang terpeting tujuanya baik bukan untuk syirik itu yang tidak boleh.
Masyarakat banjar memakai tradisi bamandi-mandi, mereka beranggapan supaya anak
selamat. Seperti dalam hadist qudsi
َ َ ْ ََ
‫أنا ِعند ظ ِّن َع ْب ِدي ِ ِب‬
6
Artinya : Aku berada pada sangkaan hamba-ku

C. Menurut pandangan Islam

Jika kita cermati fakta tersebut ,maka ada hal yang masih sesuai dengan akidah islam
yaitu , dari sisi Sebagai berikut :

1. Nilai Aqidah
Akidah Islam berisikan ajaran tentang apa saja yang harus dipercaya, diyakini
dan di imani oleh setiap muslim. Karena agama Islam bersumber kepada kepercayaan
dan keimanan kepada Allah, maka akidah merupakan sistem kepercayaan yang
mengikat manusia kepada Islam.7
Tujuan dari tradisi mandi pengantin untuk membersihkan diri dari segala noda
yang telah dilakukan semasa remaja agar bersih suci lahir dan bathin; dan permohonan
doa agar bahtera yang baru dibina akan kekal dan bahagia serta dikaruniakan keturunan
yang sooleh dan solehah.

6
Muttaafaqun ‘alaih, [HR. Bukhari, no. 6970 dan Muslim, no. 2675]
7
Tresnani Eka Rahayu. 2017. Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Buku Segenggam Iman. PAI,
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. UIN Raden Intan, Hlm.66
Tujuan bamandi-mandi yang pertama adalah membersihkan diri dari segala
noda di masa lalu agar suci dan batin. Dalam Islam,hal seperti ini dapat dilakukan
dengan cara mandi taubat, mandi taubat adalah mandi yang dilakukan oleh seseorang
yang baru masuk islam. Tradisi sebagai wujud sistem sosial syarat makna dan nilai
yang berlaku di masyarakat.

2. Nilai Ibadah
Tujuan bamandi-mandi yaitu permohonan doa agar bahtera yang baru dibina
akan kekal dan bahagia serta dikaruniakan keturunan yang soleh dan solehah .

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :

ُ ‫عا ُء ه َُو ال ِعبَادَة‬


َ ُّ‫الد‬

Artinya : “Doa adalah ibadah8”

Doa sebagai bentuk ibadah tentu ditujukan untuk sang Khalik, Allah anamiagabeS ‫ﷻ‬
Firman-Nya dalam QS. Al-Fatihah Ayat 5, sebagaimana Berikut:
ْ َ‫اِيَّاكَ نَ ْعبُ ُد َواِيَّاكَ ن‬
ُ‫ستَ ِع ْين‬

Artinya : Hanya Engkaulah yang kami sembah,dan hanya kepada Engkaulah


kami meminta pertolongan.

Islam mengajarkan untuk berdoa sungguh-sungguh kepada Allah ‫ﷻ‬,


sebagaimana firman Nya dalam surah Al-A’raf ayat 55 sebagai berikut:

‫ين‬ ُّ ‫ض ًعا َو ُخ ْف َي ًة ۚ إ َّن ُه ََل ُيح‬


َ ‫ب ْال ُم ْع َتد‬ ُّ َ‫ْاد ُعوا َرَّب ُك ْم َت ن‬
ِ ِ ِ

8
(HR. Tirmidzi no. 2969. Dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani)
Artinya: Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang
lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

Adapaun Doa yang dibacakan sebagai penutup dalam rangkain tradisi bamandi-
mandi terdiri dari : doa memohon keselamatan dunia dan akhirat, doa tolak bala, dan
Doa Rasul. Selama bamandi-mandi tidak bertentangan Dengan Syara’ , Maka tidak
ada dipermasalahkan .
Tetapi untuk tata cara pelaksanaan bamandi-mandi yang hanya mengenakan
pakain bahu terbuka didepan khayalak ramai tersebut bertentangan dengan Nash Al
Quran dan Hadits.
ُ َْ ُ ََ ُ ُ َ ٰ ْْٓ ‫ٰ َ ن‬
‫ن اد َم خذ ْوا ِزْينتك ْم ِعند ك ِّل َم ْس ِجد‬ ِ ِ ‫۞ يب‬

Artinya : Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang


(biasa) Nampak daripadanya.9

Ada juga yang berntengan dengan Akidah Islam yaitu percaya pada ada
kekuatan lain selain Allah , seperti penganting akan pingsan jika tidak melaksanakan
tradisi tersebut . Dan mengenai tata cara pelaksanaanya Bamandi-mandi yang hanya
mengenakan pakain bahu terbuka didepan umum merupakan hal yang bertentangan
dengan nash yaitu tentang aurat pada yang mahram. Dan Tradisi bamandi=mandi
selama tidak meminta perlindungan kepada jin, maka boleh boleh saja selama keyikan
kita tetap menyembah Allah ‫ﷻ‬

Berdasarkan Pandangan diatas dapat diketahui bahwa hukum tradisi Bamandi-


mandi ialah boleh saja unutk dilakukan,tetapi untuk tata cara pelaksaannya yang
mengenakan pakain bahu terbuka perlu adanya perbuhan karena bertentangan dengan
Nash dan Hadist. 10

9
QS. Al-A'raf Ayat 31
10
Mardiana. 2020. Tradisi Mandi Pengantin Dalam Upacara Perkawinan Adat Banjar Persektif
Ulama. Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah. UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Hlm 60
D. KESIMPULAN

Setelah Mencermati Fakta di Lapangan dan meninjau pandangan Islam tentang


kegiatan Bamandi-mandi tersebut, Penulis simpulkan kegiatan Di RT 32 Kel.
Pekapuran Raya Kec. Banjarmasin Timur Kab. Banjar . Tradisi Bamandi-mandi
diwarskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi yang disampaikan secara
lisan maupun perbuatan. Adapaun makna yang terkandung dalam tradisi bamandi-
mandi yakni untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pensucian diri.

Dasar tradisi bamandi-mandi boleh saja hanya saja perlu dibenahi kembali agar
sesuai dengan Islam yakni jangan sampai menjadi keyakinan (akidah). Selain itu
menurut penulis tradisi bamandi0mandi dapat diterima menjadi salah satu adat yang
baik dan tidak bertentangan dengan Al-Qur‟an maupun Hadits jika pelaksanaannya di
dalam masyarakat sendiri dirubah yakni dengan cara meluruskan niat dalam
melaksanakannya bukan menjadikan kita sesautu yang bertentangan dalam Islam.

tetapi tradisi mandi pengantin tersebut disediakan hanya sebagai lambang atau
simbol dari doa yang diharapkan untuk si pengantin, dan juga perlu adanya perubahan
terhadap pakaian yang dikenakan ataupun dengan menggunakan tempat yang tertutup
sehingga tidak terlihat kepada yang mahram.

Anda mungkin juga menyukai