Anda di halaman 1dari 36

HUBUNGAN TINGKAT

PENGETAHUAN DENGAN
RISIKO TINGGI DALAM
KEHAMILAN
LATAR BELAKANG
Kematian yang terjadi pada saat kehamilan,
persalinan atau dalam 42 hari setelah persalinan
dengan penyebab yang berhubungan langsung atau
tidak langsung dari kehamilan atau persalinannya
Penyebab tidak langsung
kematian ibu
◦ Rendahnya tingkat pendidikan ibu
◦ Keadaan sosial ekonomi yang rendah
◦ Sosial budaya yang tidak mendukung
◦ Terbatasnya akses ibu yang tinggal di pedesaan untuk memperoleh pelayanan
kesehatan
Penyebab langsung kematian ibu
◦ Perdarahan
◦ Eklampsi
◦ Partus lama
◦ Komplikasi abortus
◦ Infeksi
MPS (MAKING
PREGNANCY SAFER)
Apa itu MPS?
◦ Dalam upaya menurunkan angka kematian ibu pemerintah melalui Departemen
Kesehatan dewasa ini menerapkan Strategi Making Pregnancy Safer (MPS) 
penajaman dari kebijakan sebelumnya tentang ‘Penyelamatan Ibu Hamil’.
◦ MPS juga merupakan strategi pembangunan kesehatan masyarakat menuju Indonesia
Sehat 2010 pada 12 Oktober 2000 sebagai bagian dari program Safe Motherhood.
◦ MPSmerupakan strategi sektor kesehatan yang fokus pada pendekatan perencanaan
sistematis dan terpadu dalam melaksanakan intervensi klinis dan pelayanan
kesehatan.
Tujuan Global MPS
◦ Menurunkan angka kematian ibu sebesar 75% pada tahun 2010 dari AKI tahun 1990.
◦ Menurunkan angka kematian bayi menjadi kurang dari 35/1.000 kelahiran hidup pada
tahun 2015.
Pesan-pesan Kunci MPS
◦ Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.
◦ Setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat.
◦ Setiap perempuan usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan
yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran.
Visi
Dalam konteks Rencana Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010, visi
MPS adalah : Semua perempuan di Indonesia dapat menjalani kehamilan dan
persalinan dengan aman dan bayi dilahirkan hidup dan sehat.

Misi
Menurunkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir melalui pemantapan sistem
kesehatan untuk menjamin akses terhadap intervensi yang cost effective berdasarkan bukti
ilmiah yang berkualitas, memberdayakan perempuan, keluarga dan masyarakat
mempromosikan kesehatan ibu dan bayi baru lahir sebagai suatu prioritas dalam program
pembangunan nasional.
Tujuan MPS?
Menurunkan kesakitan
dan kematian ibu dan
bayi baru lahir di
Indonesia.

Target MPS?
a. Menurunkan AKI menjadi 125/100.000 kelahiran hidup.
b. Menurunkan angka kematian neonatal menjadi 15/1.000
kelahiran hidup.
c. Menurunkan anemia pada ibu hamil menjadi 20%.
d. Menurunkan angka kehamilan yang tidak diinginkan dari
17,1% menjadi 11%.
Kebijakan dinas kesehatan dalam menurunkan AKI 
Empat Pilar Safe Mother Hood

1)Keluarga berencana
2) Pelayanan antenatal care,
3) Persalinan yang aman
4) Pelayanan obstetric essensial.
Ketidakpatuhan dalam pemeriksaan kehamilan 
tidak dapat mengetahui berbagai komplikasi yang
dimiliki ibu yang dapat mempengaruhi
kehamilannya, sehingga tidak dapat segera
diatasi.

Deteksi saat pemeriksaan kehamilan 


sangat membantu dalam persiapan
pengendalian resiko
Distribusi ibu hamil resiko tinggi
di Wilayah Kerja PKM Margaasih tahun 2016

10%

39% 18%

Ds. Lagadar Ds. Margaasih Ds. Nanjung


TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL
DI WILAYAH PKM MARGAASIH TAHUN 2016

4,2%

SD

28% 32% SMP

SMA

Sarjana

36%
Tingkat pendidikan seseorang
Menurut UU RI No.23 Tahun dapat mempengaruhi tingkat
2003 pengetahuan

Semakin tinggi pendidikan  semakin


tinggi tingkat pengetahuan 
mempermudah ibu menerima informasi
baru  tidak akan acuh terhadap
informasi kesehatan
Penelitian Terdahulu
Penelitian Adhe Indah : Tingkat pengetahuan ibu hamil
mengenai risiko tinggi kehamilan di BPS Siti Mursidah
Sumberlawang Sragen tahun 2013
• Tingkat pengetahuan tergolong cukup (54,8%), sedangkan sisanya yaitu
sebesar 22,6% tergolong baik dan cukup

Penelitian Nuke dkk : Peningkatan pengetahuan dan sikap


ibu hamil risiko tinggi dengan penyuluhan berbasis media di
Puskesmas Tlogosari Kulon Semarang
• 61,1% pengetahuan ibu hamil mengenai kehamilan risiko tinggi sebelum
dilakukan penyuluhan tergolong kurang
Penelitian Terdahulu
Penelitian Ferry: Hubungan tingkat pengetahuan tentang kehamilan
risiko tinggi dengan persiapan persalinan pada ibu hamil usia remaja di
wilayah kerja Puskesmas Bangsalsari kabupaten Jember
• Sebagian besar tingkat pengetahuan tergolong buruk (89%).

Penelitian Tigor P Hasibuan mengenai pengetahuan, sikap, dan perilaku


ibu hamil terhadap kehamilan risiko tinggi di RSUP. H. Adam Malik Medan
tahun 2012
• Pengetahuan yang cukup yaitu sebesar 43%, pengetahuan kurang sebesar 38,4%, dan
sebagian kecil memiliki tingkat pengetahuan yang baik (18,6%).
• Didapatkan hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku terhadap
kehamilan resiko tinggi (p=0,022),
• Didapatkan hubungan yang bermakna antara sikap dan perilaku ibu hamil terhadap
kehamilan risiko tinggi (p=0,043).
IDENTIFIKASI
MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum • Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan risiko tinggi
kehamilan.

• Mengetahui karakteristik ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas


Margaasih meliputi umur, tingkat pendidikan, riwayat obstetri,
jarak kehamilan, lingkar lengan atas, BB, TB, tekanan darah, dan
kadar Hb
Tujuan Khusus • Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tentang risiko tinggi
kehamilan.
• Mengetahui gambaran kejadian risiko tinggi kehamilan.
• Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan risiko tinggi
kehamilan.
MANFAAT
PENELITIAN
• Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah
pengetahuan dan informasi tentang hubungan antara tingkat pengetahuan
Manfaat dengan kejadian risiko tinggi kehamilan di wilayah Puskesmas Margaasih.
Teoritis

• Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan


upaya antisipasi terhadap kejadian risiko tinggi pada kehamilan, sehingga
dapat dilakukan penatalaksanaan sesegera mungkin agar tidak
Manfaat menimbulkan komplikasi lebih lanjut yang dapat mengakibatkan kematian.
Praktis
KERANGKA
PEMIKIRAN
KUESIONER
DAFTAR PUSTAKA
◦ 1. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; 2007.
◦ 2. Manan El. Kamus Pintar Kesehatan Wanita. Jogjakarta: Buku Biru; 2011.
◦ 3. Prasetyawati A. Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Nuha Medika; 2012.
◦ 4. Wiknjosastro H. Ilmu Kebidanan. revisi E, editor. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirihardjo; 2010.
◦ 5. Saifudin A.B. Buku acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan neonatal. revisi E,
editor. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.; 2006
◦ 6. Pratiwi AI. Tingkat pengetahuan ibu hamil mengenai risiko tinggi kehamilan di BPS Siti Mursidah
Sumberlawang Sragen tahun 2013. Surakarta. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada.
2013
◦ 7. Indrawati ND, Damayanti FN, Nurjanah S. Peningkatan pengetahuan dan sikap ibu hamil risiko
tinggi dengan penyuluhan berbasis media di Puskesmas Tlogosari Kulon. Semarang. Fakultas Ilmu
Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang. 2016.
◦ 8. Riftana FDC. Hubungan tingkat pengetahuan tentang kehamilan risiko tinggi dengan
persiapan persalinan pada ibu hamil usia remaja di wilayah kerja Puskesmas Bangsalsari
Kabupaten Jember. Jember. Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember. 2013.
◦ 9. Hasugian TP. Pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil terhadap kehamilan risiko tinggi di
RSUP. H. Adam Malik Medan. Medan. Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara. 2012.

Anda mungkin juga menyukai