Anda di halaman 1dari 25

HIPERTENSI DALAM

KEHAMILAN
Report of the National High Blood Pressure Education
Program Working Group on High Blood Pressure in
Pregnancy tahun 2001

Hipertensi
kronik

Hipertensi Eklampsia
gestasional
Hipertensi
dalam
kehamilan

Hipertensi
kronik dengan
Preeklampsia superimposed
preeklampsia
Report of the National High Blood Pressure Education
Program Working Group on High Blood Pressure in
Pregnancy tahun 2001
FAKTOR RESIKO

Primigravida, Hiperplasentosis : mola


primiparitas hidatidosa, hamil
multipel, bayi besar

Umur ekstrim R/ keluarga pernah


preeklampsia/eklampsia

R/ penyakit ginjal dan Obesitas


hipertensi sebelum hamil
TEORI HIPERTENSI
DALAM KEHAMILAN

Teori kelainan vaskularisasi plasenta

Teori iskemia plasenta dan pembentukan radikal bebas

Peroksida lemak sebagai oksidan pada hipertensi dalam kehamilan

Disfungsi sel endotel

Teori intoleransi imunologik antara ibu dan janin

Teori adaptasi kardiovaskular

Teori genetik

Teori defisiensi gizi

Teori stimulus inflamasi


TEORI HIPERTENSI
DALAM KEHAMILAN
TEORI HIPERTENSI
DALAM KEHAMILAN
PATOFISIOLOGI

Volume Hipertensi Fungsi Ginjal


Plasma

Edema Hematologik Hepar

Neurologik Janin
DIAGNOSIS

Hipertensi
• Tekanan darah sekurang-kurangnya 140 mmHg sistolik
atau 90 mmHg diastolik
• 2 kali pemeriksaan berjarak 15 menit pada lengan yang
sama
Proteinuria
• Secara kuantitatif didapatkan > 300 mg/24 jam atau
• Secara semikuantitatif didapatkan > 1+ disptick
Edema
• Edema generalisata (anasarka) atau
• Kenaikan BB > 0,57 kg/minggu
DIAGNOSIS

Preeklampsia (1)

Hipertensi pada usia kehamilan Tekanan sistolik ≥ 140 mmHg atau


≥ 20 minggu tekanan diastolik ≥ 90 mmHg

Proteinuria > 300 mg/24 jam atau > 1+ dipstick

Trombosit < 100.000 /uL

Kreatinin serum > 1,1 mg/dL atau peningkatan kreatinin serum dari sebelumnya

SGOT/SGPT > 2 kali nilai normal atau nyeri epigastrik atau nyeri RUQ

Edema paru

Gejala neurologis : stroke, nyeri kepala, gangguan visus

Gangguan sirkulasi uteroplasenta : oligohidramnion, FGR atau ARDV


DIAGNOSIS

Preeklampsia Berat (2)

Preeklampsia (1) Kejang Eklampsia (3)

Tekanan sistolik ≥ 160 mmHg atau tekanan diastolik ≥ 110 mmHg

Trombosit < 100.000 /uL

Kreatinin serum > 1,1 mg/dL atau peningkatan kreatinin serum dari sebelumnya

SGOT/SGPT > 2 kali nilai normal atau nyeri epigastrik atau nyeri RUQ

Edema paru

Gejala neurologis : stroke, nyeri kepala, gangguan visus

Gangguan sirkulasi uteroplasenta : oligohidramnion, FGR atau ARDV


Eklampsia

• Mata terpaku atau terbuka tanpa melihat


Invasi • Kepala tergerak ke kanan dan kiri dgn cepat

• Seluruh otot badan kaku (tonik)


Kejang • Tangan menggenggam, lidah dapat tergigit
tonik

• Klonik berulang
Kejang
• Mulut terbuka tertutup, mengeluarkan busa, lidah dapat
klonik tergigit

• Tekanan darah progresif meningkat


Koma • Nadi dan laju pernafasan meningkat, hipertermi
PROGNOSIS

Kriteria Eden Eklampsia

Prolonged coma

Nadi > 120 x/menit

Tekanan darah sistolik > 200 mmHg

Kejang > 10 kali

Proteinuria ≥ 10 gr/24 jam

Tidak ada edema atau sebelumnya ada tetapi menghilang

Ringan : 0 atau 1 kriteria

Berat (buruk) : 2 atau lebih kriteria


TATALAKSANA
TATALAKSANA
TATALAKSANA
MEDIKAMENTOSA
TATALAKSANA MEDIKAMENTOSA

TATALAKSANA OBSTETRIK EKLAMPSIA


Sikap terhadap kehamilan ialah semua kehamilan dengan
eklampsia harus diakhiri, tanpa memandang umur kehamilan
dan keadaan janin. Persalinan diakhiri bila sudah mencapai
stabilisasi (pemulihan) hemodinamika dan metabolisme ibu.
Pada perawatan pascapersalinan, bila persalinan terjadi
pervaginam, monitoring tanda-tanda vital sebagaimana
lazimnya.
Hipertensi Kronik dan Superimposed

• Non- farmakologis
– Istirahat
– Perubahan pola hidup : Diet, merokok, alkohol dan
substance abuse

• Farmakologis
– Pemberian obat anti hipertensi hingga saat ini masih
kontroversial.
– Bila terjadi disfungsi end organ
Menurut ACOG
Hipertensi Gestasional
• Istirahat  Bed Rest
• Monitoring TD 2x/minggu
• Pemeriksaan urin, platelet dan enzim
hati setiap minggu
• Pada Hipertensi gestasional dengan TDS
<160 mmHg atau TDD <110 
antihipertensi tidak perlu diberikan
• Jika TDS >160 mmHg atau TDD > 110
mmHg, dapat diberikan antihipertensi
Sindrom HELLP

• Definisi:
– Preeklampsia-eklampsia yang
disertai :
• Hemolysis
• Elevated Liver Enzyme
• Low Platelet Count
• PENATALAKSANAAN  TERMINASI
KEHAMILAN!
Klasifikasi Sindrom HELLP
Klasifikasi Mississippi
– Kelas 1  PLT <50.000/ml
LDH > 600 IU/l
AST dan/atau ALT > 40 IU/l
– Kelas 2  PLT 50.000 – 100.000/ml
LDH > 600 IU/l
AST dan/atau ALT > 40 IU/l
– Kelas 3  PLT 100.000-150.000/ml
LDH > 600 IU/l
AST dan/atau ALT > 40 IU/l
Tatalaksana

• Terminasi kehamilan tanpa


memandang umur kehamilan
• Double dose dexamethasone 
dexamethasone 10 mg IV tiap 12 jam
• Pada post partum
– Dexamethasone 10 mg IV tiap 12 jam
2x  5 mg IV tiap 12 jam 2x  hasil
lab membaik stop
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai