Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima setelah syahadat, shalat, zakat
dan puasa. Menunaikan ibadah haji merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang
memenuhi syarat mampu baik material, fisik dan keilmuan dengan cara berkunjung
ke Baitullah dan melaksanakan beberapa kegiatan mengenai haji seperti syarat,
rukun, wajib, sunah haji. Sebab haji itu berbeda dengan ibadah yang lainnya yang
dalam pelaksanaannya membutuhkan waktu dan tempat tertentu (Rochimi, 2011 :
14). Berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Ibadah Haji. Di dalam peraturan perundang– undangan tersebut, penyelenggaraan
ibadah haji menjadi tanggung jawab pemerintah yang dikoordinasikan oleh
Kementerian Agama Republik Indonesia. Hal tersebut berdasarkan pertimbangan
bahwa penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas nasional dan menyangkut
martabat dan nama baik bangsa. Penyelenggaraan haji oleh pemerintah bertujuan
untuk memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan yang sebaik-baiknya
bagi jamaah haji, sehingga jamaah haji dapat menunaikan ibadahnya sesuai
dengan ketentuan ajaran agama Islam. Pemerintah berkewajiban memberikan
pembinaan, pelayanan, dan perlindungan dengan 2 menyediakan layanan
administratif, transportasi, pelayanan kesehatan, keamanan, dan hal-hal lain yang
diperlukan oleh jamaah haji. Dalam upaya meningkatkan penyelenggaraan Ibadah
Haji, pemerintah Indonesia mengacu pada tiga asas yaitu asas profesionalisme,
asas akuntabilitas dengan prinsip nirlaba (tanpa untung) dan asas keadilan
(Kementerian Agama RI, 2011: 2). Manusia merupakan makhluk yang memiliki
keinginan untuk menyatu dengan sesamanya serta alam lingkungan disekitarnya.
Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan dan keinginan, serta manusia
memberi reaksi melakukan interaksi dengan lingkungan. Persepsi merupakan
proses pengorganisasian dan penginterpretasian stimulus yang diterima oleh
organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan
aktivitas yang terintegrasi dalam diri individu. Dalam hal ini persepsi yang dikaitkan
yaitu persepsi sosial yang merupakan suatu proses seseorang untuk mengetahui,
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Manasik Haji
Manasik haji yang afdhol dan utama adalah tamattu yaitu seorang melakukan
umrah pada bulan-bulan haji (Syawwal, Dzulqo’dah, dan  awal bulan
Dzulhijjah) yang diakhiri tahallul. Kemudian dilanjutkan kegiatan haji pada
tanggal 8  Dzulhijjah dengan memakai ihram menuju Mina. Intinya, dimulai
dengan umrah, lalu dilanjutkan dengan haji.
1.      Tata Cara Umrah (bagi haji tamattu’)
Sebelum pakai ihram, maka mandilah, pakailah minyak wangi pada badan bukan pada
pakaian. Lalu pakailah ihram bagi pria. Wanita tetap memakai jilbab
panjang/kerudung.
      Setelah itu, perbanyak membaca talbiyah yang berbunyi:
‫شر ْي َك لَ َك لَ َّب ْي َك‬
َ ‫ لـَ ََّب ْي َك ال‬,َ‫لـَ َّب ْيـ َك الل ُه َّم لـَ َّب ْيك‬,
‫شر ْي َك لَ َك‬ َ ‫ِإنَّ ا ْل َح ْم َد َوال ِّن ْع َمة لَ َك َوا ْل ُم ْل َك ال‬
      Talbiyah ini dibaca hingga tiba di Makkah.
Jika seorang sudah ihram dan baca doa ihram di miqot, maka
telahdiharamkan baginya melakukan perkara berikut: Jimak beserta
pengantarnya,melakukan dosa, debat dalam perkara sia-sia,memakai pakaian
biasayang berjahit, tutup kepala bagi pria, pakai parfum, memotong/cabut rambut dan
bulu, memotong kuku, berburu, melamar, dan akad nikah.
Namun dibolehkan perkara berikut: Mandi, garuk badan,
menyisirikepala, bekam, cium bau harum, menggunting kuku yang hampir
patah,melepas gigipalsu, bernaung pada sesuatu yang tak menyentuh kepala-seperti,
payung, mobil,pohon, bangunan, dll-, memakai ikat pinggang, memakai sandal, cincing,
jam dan kaca mata.

2.      Tawaf
Putuskan talbiyah, jika tiba di Makkah.Masuk masjidil Haram sambil baca doa
masuk masjid:
ْ ‫اللّ ُه َّم‬
َ ‫افـ َت ْح ل ِْي أ ْب َو‬
‫اب َر ْح َمتِ َك‬
Tawaflah dari Hajar Aswad sambil menampakkan lengan kananJika tiba di Hajar
Aswad, bacalah doa: “Bismillahi wallahu
akbar”sambil cium Hajar Aswad atau jika tak bisa diisyaratkan dengan tangan kanan.
Lalu mulailah berputar dengan perbanyak doa dan dzikir.
Tiba di Rukun Yamani, maka usap Rukun Yamani. Setelah itu
baca doa ini:
‫س َنة َوقِـ َنا‬ َ ‫س َنة َوفِي اآلخ َِر ِة َح‬ َ ‫َر َّب َنا آتِ َنا فِي ال ُّد ْن َيا َح‬
‫اب ال َّنار‬َ ‫ع َـذ‬ 
َ
Baca doa ini dari Rukun Yamani Sampai ke Hajar Aswad.
Demikianlah seterusnya sampai selesai 7 putaran yang
diakhiri di Hajar Aswad atau garis lurus ke Hajar Aswad.BUsai tawaf, sholat sunnat lah
duaraka’at dibelakang maqom Ibrahim menghadap kiblat dengan membaca Al-Fatihah
dan Al-Kafirun dalam raka’at pertama.Belakangilah kiblat untuk menuju ke kran-kran air
Zam-Zam.
Minumair Zam-Zam sebanyaknya, lalu siram kepala, tapi jangan mandi atau wudhu
disitu!!Usai minum, datanglah ke Hajar Aswad/garis lurus HajarAswa untuk
mencium atau isyarat kepadanya sambil baca: “Bismillahi wallahu akbar”. Setelah itu,
belakangi kiblat. Maka disana anda temukan
bukit Shofa untuk melaksanakan sa’i.q
3.      Sa’i
Mendakilah ke shofa sambil berdoa:
ُ‫ أ ْبدَ أ ب َما َب َدأ هللا‬,َ‫ش َعاِئر ِهللا‬ َ ْ‫صفا َوا ْل َم ْر َوة مِن‬ َّ ‫إنَّ ال‬
‫به‬
Jika telah berada di atas Shofa, menghadap ke kiblat, maka
bacalah Allahu akbar (3X), dan Laa ilaaha illallah (3X) sambil angkat tangan berdoa:
‫ لَ ُه ا ْل ُم ْل ُك َولَ ُه‬,ُ‫شر ْي َك لَه‬
َ ‫ال إل َه إال هللاُ َو ْح َدهُ ال‬
‫ا ْلحمد وهو على كل شيئ قدير‬
‫ وهزم األحزاب وحده‬ ‫ أنجز وعده ونصر عبده‬, ‫ال إله إال هللا وحده‬ 
Ini dilakukan tiga kali. Setiap kali selesai membaca doa ini, makadianjurkan
berdoa banyak dan doanya bebas. Tak ada doa khusus. Silakan pilih doa
sendiri.Setelah itu berjalanlah dengan pelan menuju bukit Marwah. Jika tiba
dibatas/isyarat lampu hijau, berlarilah semampunya hingga diisyarat berikutnyayang
juga warna hijau.
Jika telah lewat isyarat tsb, jalanlah pelan hingga tiba di
Marwah.Kalau sudah di atas Marwah, baca lagi Allahu akbar (3X), dan
Laa ilaaha illallah (3X) sambil angkat tangan berdoa:
‫ له الملك وله الحمد وهو على كل شيئ قدير‬,‫ال إله إال هللا وحده ال شريك له‬
‫ وهزم األحزاب وحده‬ ‫ أنجز وعده ونصر عبده‬, ‫ال إله إال هللا وحده‬ 
Ini dilakukan tiga kali. Setiap kali selesai membaca doa ini, maka dianjurkan
berdoa banyak dan doanya bebas. Tak ada doa khusus. Silakan pilih doa sendiri. Dari
Shofa ke Marwah, terhitung satu putaran. Lalu dari
Marwah keNShofa, itu sudah dua putaran. Intinya: bilangan genap selalu di Shofa, dan
ganjil di Marwah. Jadi, 7 putaran yang akan kita lakukan berakhir di Marwah
Jika selesai 7 putaran yang tetap diakhiri doa di atas, makaq
keluarlah dari Marwah ke tukang cukur dan lakukan tahallul. Bagi pria rambut
dicukur rata-tanpa digundul-, dan bagi wanita potong ujung rambut seukuran 1
ruas jari.Wanita usahakan bawa gunting sendiri sehingga bisa potong sendiri.
selesailah umrah kita dengan tahallul tsb. Sekarang
boleh pakai baju biasa dan melakukan beberapa hal yang dilarang dalam umrah, selain
ma’shiyat. Boleh jimak dengan istri, pakai parfum, potong kuku,dll.
4.      Tata Cara Haji
Adapun tata haji secara ringkas dan sesuai sunnah, maka silakan ikuti petunjuk
dan amalan-amalan berikut ini:
Usai melaksanakan umrah, kita tunggu tanggal 8 Dzulhijjah
yang disebut “Hari Tarwiyah”.Maka mulailah ihram di hotel masing-masing di Makkah
yang diawali dengan mandi, dan pakai parfum di badan, bukan di pakaian ihram.
Setelah pakai ihram, bacalah doa ihram:
‫لبيك اللهم حجة‬

5.      Mabit/Bermalam di Mina
Lalu berangkatlah ke Mina pada pagi hari setelah terbit
matahari, tanggal 8 Dzulhijjah tsb. Sesampai di Mina, qoshor ,tanpa di jama’
antara sholat Zhuhur dan Ashar. Artinya: Kerjakan sholat Zhuhur 2 raka’at pada
waktunya dan Ashar dua
raka’at pada waktunya.
Demikian pula Sholat Maghrib dan Isya’ diqoshor, tanpa
dijama’. Bermalamlah di Mina agar bisa sholat Shubuh disana
sebagaimana sunnah Nabi –Shollallahu alaihi wasallam.
6.      Wuquf/Berdiam Diri di Arafah
Usai sholat Shubuh di Mina, berangkatlah ke Arafah setelah
terbit matahari.Waktu itu sudah tanggal 9 Dzulhijjah.Sambil bertalbiyah. Tiba di Arafah
lakukan sholat Zhuhur dan Ashar dua-dua
raka’at, yaitu dijama’taqdim dan qoshor. Jika anda sudah jelas berada dalam batas
Arafah,berdolah sambil angkat tangan .Disini tak ada doa yang diwajibkan, bebas
berdoa.Namun jikamau berdoa, maka pakailah doa Nabi-Shollallahu alaih wasallam-
dan perbanyak baca:
‫ له الملك وله الحمد وهو على كل شيئ قدير‬,‫ال إله إال هللا وحده ال شريك له‬
      Tetaplah berdoa sampai tenggelam matahari. Ingat jangan
sampai waktu kalian habis bicara dan jalan. Gunakan baik-baik untuk berdoa karena
Allah Ta’ala mendekat ke langit dunia di hari Arafah. Ingat jangan sampai tinggalkan
Arafah sebelum matahari terbenam !!
7.      Mabit/Bermalam di Muzdalifah
Tinggalkanlah Arafah setelah matahari terbenam menuju
Muzdalifah. Setiba di Muzdalifah, langsung kerjakan sholat Maghrib dan
Isya’dengan jama’ta’khir dan qoshor.Artinya: Maghrib dikerjakan di waktu Isya’ tetap
3 raka’at, dan Isya’ 2 raka’at.Usai sholat, istirahat dan tidurlah, jangan ada kegiatan
karena besok ada kegiatan berat. Jika mau, berwitir sebelum tidur seperti kebiasaan
anda sehari-hari. Tak usah pungut batu di malam itu seperti sebagian orang
karena itu juga tak ada sunnahnya !
Bermalamlah di Muzdalifah sampai shubuh agar bisa kerjakan
sholat shubuh disana.Usai sholat shubuh, duduklah banyak berdzikir dan berdoa
sambilangkat tangan atau bertalbiyah. Hindari dzikir jama’ah karena tak ada
tuntunannya dalam agama kita.
Jangan tinggalkan Muzdalifah selain orang-orang lemah,
seperti orang tua lansia, wanita, anak kecil, dan petugas haji. Orang ini boleh pergi
setelah pertengahan malam.
8.      Melempar Jumrah Aqobah/Kubro
Tinggalkan Muzdalifah sebelum terbit matahari pada tanggal
10 Dzulhijjah hari ied , sambil bertakbir, dan bertalbiyah menuju Mina melempar.
Boleh pungut batu yang seukuran antara biji coklat dan biji
kacang dimana saja, baik di perjalanan menuju Mina atau di Mina sendiri ataupun
dimana saja. Lemparlah Jumrah Aqobah setelah terbitnya matahari sebanyak
7 lemaparan batu kecil yang anda pungut tadi. Ketika melempar menghadap Jumrah,
maka jadikan Makkah sebelah kirimu, dan Mina (lokasi perkemahan) sebelah
kananmu.
Setiap kali melemparkan batu kecil tsb, ucapkanlah “Allahu
akbar” dan usahakan masuk ke dalam kolam. Jika meleset dari kolam, ulangi.Dan
Seusai melempar, putuskan talbiyah.

9.      Mencukur Rambut/Tahallul Pertama


Seusai melempar, maka gundullah rambut kalian  atau
pendekkan/cukur rata. Adapun wanita, maka potong rambut sendiri dengan gunting
yang dibawa seukuran 1 ruas jari.
Dengan ini berarti anda telah melakukan tahallul awal. Maka
anda sekarang boleh pakaian biasa, gunakan parfum, gunting kuku dan bulu, dll.
Namun
Jimak dengan istri belum boleh !!
10.  Menyembelih Kambing
Sembelihlah kambing pada tanggal 10 Dzulhijjah atau
setelahnya pada hari-hari tasyriq (tanggal 11,12, dan 13 Dzulhijjah).
Dilarang keras menyembelih kambing sebelum tanggal 10Dzulhijjah. Barangsiapa
yang menyembelih sebelum tgl tsb, maka sembelihannya tidak sah,
harus diganti, atau puasa 3 hari pada hari-hari tasyriq, dan 7 hari di
Indonesia.
Bagi petugas pembeli dan penyembelih kambing yang biasanya
dijabatoleh ketua kloter atau pembimbing, maka kami nasihatkan agar takut kepada
Allahjangan sampai menyembelih hadyu/kambingnya sebelum tgl 10.Jika kalian
lakukanitu, maka kalian telah berdosa karena membuat ibadah orang kurang
paahalanya.Jika pengurus ambil keuntungan dari kambing yang disembelih sebelum tgl
10 tersebut, maka ia telah memakan harta orang dengan cara yang haram dan
batil.Bertaqwalah kepada Allah dan takut pada hari kalian akan diadili di padang
Mahsyar !!

Menyembelih hewan korban bagi jama’ah haji tidaklah wajib,


yang wajib hari itu adalah menyembelih kambing yang memang wajib dilakukan oleh
haji tamattu’ atau qiron. Kambing ini disebut “hadyu”. Jangan sampai tertipu dengan
sebagian orang yang tidak takut kepada Allah yang mewajibkan potong hewan
korban di waktu itu, padahal tidak wajib karena hanya semata-mata ingin meraih
keuntungan yang banyak !!
11.  Tawaf  Ifadhoh
Setelah cukur dan memakai baju biasa, berangkatlah menuju
Makkah untuk tawaf ifadhoh.Lakukan tawaf sebagaimana waktu umrah sebanyak 7
putaran,lalu sholat sunnat 2 raka’at di belakang maqom Ibrahim.Kemudian
mengarahlah kekran-kran air Zamzam untuk minum sebanyak-banyak dan siram
kepala.Setelahitu kembali ke Hajar Aswad cium atau lambaikan tangan pada garis lurus
dengan Hajar Aswad.

12.  Sa’i
Berikutnya anda menuju ke shofa dan lakukan amalan-amalanq
sebagaimana telah dijelaskan pada “Tata Cara Umrah”, tadi di atas. Usai 7 Putaran,
makaan da dianggap telah bertahallu lkedua, namun tanpa bercukur lagi. Maka dengan
ini anda dibolehkan melakukan jimak dengan istri.
Tawaf Ifadhoh dan sa’I boleh dilakukan hari-hari tasyriq
atau sisa hari-hari haji lainnya selama Anda disana. Tapi lebih cepat lebih bagus.
Namuningat, jangan sampai jimak sebelum lakukan 2 hal ini.

13.  Mabit/Bermalam di Mina
Selesai tawaf Ifadhoh dan sa’I di Makkah,maka kembalilah ke
Mina untuk bermalam selama 2 atau 3 hari. Bermalam disana wajib. Selama 3 hari di
Mina, sholat Zhuhur, Ashar, Maghrib, dan
Isya’ dikerjakan secara qoshor. Artinya dikerjakan Zhuhur dua raka’at pada
waktunya,Ashar 2 raka’at pada waktunya, dan Maghrib tetap pada waktunya, serta Isya’
2raka’at pada waktunya. Siang harinya tgl 11 setelah shalat zhuhur, berangkatlah ke 3
jumrah untuk melempar, dan ambil batu dimana saja sebanyak 21 biji.Berikut anda
berangkat ke tempat pelemparan, dan lemparlah 3
jumrahtsb, yang dimulai dengan Jumrah Shughra dekat Masjid Khoif sebanyak 7
lemparan.
Di Jumrah Shughra ini, lakukan beberapa amalan berikut: 1-
Ketikamelempar disini menghadaplah ke arah Jumrah dengan menjadikan Makkah
sebelahkirimu & Mina (lokasi perkemahan) sebelah kananmu, 2- Lemparlah Jumrah
shughra dengan batu kecil sambil ucapkan “Allahu akbar” setiap kali melempar,
3-Carilah tempat sunyi untuk berdo’a disini menghadap kiblat sambil angkat
tangan. Lalu anda menuju ke Jumrah Wustho (tengah) dan lakukanlah 3
amalan yang anda lakukan tadi di Jumrah Wustho.
Selanjutnya menuju ke Jumrah Kubro yg biasa disebut “Jumrahq
Aqobah”, dan lakukan juga amalan disini yang anda lakukan di Jumrah Shughro dan
Wustho. Cuma disini anda tak dianjurkan berdoa. Tapi lansung pergi !! Inilah
yang dilakukan pada tgl 11. Pada tgl 12q & 13 Dzulhijjah, lakukanlah saat itu apa yang
anda lakukan pada tgl 11 tadi di atas.
Jika anda tergesa-gesa karena ada hajat, anda boleh
tinggalkan Minaqpada tgl 12 Dzulhijjah. Ingat jangan sampai kedapatan waktu maghrib.
Jika kedapatan maghrib sementara masih di Mina, maka anda harus bermalam lagi.
Jika anda selesai melempar tgl 13 Dzulhijjah-dan inilah yg
afdholmaka anda dianggap telah menyelesaikan ibadah haji. Semoga ibadah hajinya
ikhlash dan mabrur.
14.  Tawaf Wada’/Tawaf Perpisahan
Tawaf wada’ hukumnya wajib dilakukan jika seseorang sudah
hendakbersafar meninggalkan Makkah. Kota kenangan dalam beribadah dan taat
kepada Allah. Semoga Allah masih perkenankan kita kembali lagi ke Makkah.
Lakukanlah tawaf wada’ sebagaimana halnya tawaf ifadhoh dan
tawaf umrah. Tapi dengan memakai pakaian biasa.

BAB III
KESIMPULAN

Manasik haji yang afdhol dan utama adalah tamattu yaitu seorang melakukan
umrah pada bulan-bulan haji (Syawwal, Dzulqo’dah, dan  awal bulan
Dzulhijjah) yang diakhiri tahallul. Kemudian dilanjutkan kegiatan haji pada
tanggal 8  Dzulhijjah dengan memakai ihram menuju Mina. Intinya, dimulai
dengan umrah, lalu dilanjutkan dengan haji.

Anda mungkin juga menyukai