Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

SEJARAH PERADABAN ISLAM

Dosen Pengampu:

HASANAL BOLQIYAH

Disusun Oleh :

Uli Albab Rizki

Prod : Manajemen Pendidikan Islam (MPI)

Fakultas : Tarbiyah

INSTITUT AGAMA ISLAM M A’ARIF DARUL FIKRI

INDRAMAYU
KATA PENGANTAR

Puji Syukur di ucapkan kehadirat Allah Swt atas segala rahmatnya sehingga makalah ini tersusun
sampai dengan selesai.Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik dalam pikirin maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bias di baca dan di praktikan
dalam kehidupan sehari hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami . untuk itu kami sangat
mengharaokan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaa makalah ini .
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PEMBAHASAN

A. Turkey usmani hingga Mustafa Kemal

B. Syafawi hingga kumaeni

C. Mughol India hingga terbentuknya Bangladesh

D. Masa Disinttegrasi

E. Perang Salib dan penyerbuan Spanyol

F. Penyerbuan Bangsa Mongol

G. Kondisi Dunia Islam Menjelang Pertengahan


H. Sejarah Islam di Asia Tenggara

I. Kemajuan Islam di Asia Tenggara

J. Walisongo dan Dakwah Islam

K. Model Penyebaran Islam Walisongo

L. Kemajuan Islam Periode Walisongo

M. Sejarah Awal Kedatangan Islam Walisongo

N. Agama dan kekuatan politik masa kolonialisme

BAB II PENUTUP

KESIMPULAN

SEJARAH TURKEY USMANI

A.TURKEY USMANI HINGGA MUSTHAFA KEMAL


a. berdirinya Kesultanan Utsmaniyah

Pendiri kerajaan ini adalah bangsa Turki dari kabilah Oghus, yang mendiami daerah
Mongol dan daerah Utara negeri Cina, yang dipimpin Suleiman. Ia mengajak sukunya untuk
menghindari serbuan bangsa Mongol yang menyerang dunia Islam pada Tahun 1219-1220 M.
Mereka pergi ke arah barat dan meminta perlindungan kepada Jalaluddin, pemimpin terakhir
dinasti Khawarizm di Transoxania. Jalaluddin menyuruh mereka agar pergi ke arah barat (Asia
Kecil). Setelah penyerangan Mongol mereda, Suleiman menyeberang sungai Eufrat untuk
kembali ke tanah airnya, namun ia tenggelam. Ia memiliki empat putra yang bernama Shunkur,
Gundogdur, Erthugrul, dan Dundar. Dua putranya yang pertama kembali ke tanah airnya,
sementara dua yang terakhir menetap di Asia kecil.
Kelompok kedua ini berjumlah 400 keluarga yang dipimpin oleh Erthgrul bin Suleiman.
Mereka mengabdikan dirinya kepada sultan Alauddin II dari dinasti Saljuk. Peran Erthugrul
sangat besar dalam membantu sultan Alauddin II ketika peperangan menghadapi bangsa Romawi
yang berkuasa di Romawi Timur (Byzantium), hingga mencapai kemenangan. Sebagai ucapan
terima kasih, sultan Alauddin menghadiahkan sebidang tanah yang berbatasan dangan
Byzantium. Sejak saat itu, Erthugrul terus membina wilayah barunya dan berusaha memperluas
wilayahnya dengan merebut wilayah Byzantium.

Setelah Erthugrul wafat, kepemimpinanya ini diteruskan oleh anak pertamanya Utsman, yang
diperkirakan lahir pada 1258 M. Dan mendapatkan dukungan dari dinasti Saljuk. Nama Utsman
inilah yang kelak menjadi nama kerajaan Tuki Utsmani. Utsman juga dianggap sebagai pendiri
dinasti Utsmani.

Pengabdian Utsman terhadap sultan Alauddin sangat besar, ia berhasil menaklukan benteng-
benteng Byzantium yang berdekatan dengan Berossa. Sehingga sultan semakin bersimpati dan
memberikan hak istimewa kepadanya. Bahkan Utsman diangkat sebagai gubernur dan namanya
disebut dalam setiap doa khutbah Jumat.

Pada tahun 1300 M, bangsa Mongol melakukan penyerangan ke wilayah dinasti Saljuk,
menyebabkan terbunuhnya sultan Saljuk tanpa meninggalkan pewaris tahta. Dalam kekosongan
itulah, Utsman memerdekakan wilayahnya dan bertahan dari serangan Mongol. Utsman
memproklamirkan kemerdekaan wilayahnya dengan nama Turki Utsmani.

b.KejayaanKerajaan Turki Usmani


Puncak kejayaannya kerajaan Turki Utsmani tercapai pada masa pemerintahan
Suleiman I. Ia digelari al-Qanuni karena ia berhasil membuat undang-undang yang mengatur
masyarakat. Orang barat menyebutnya sebagai Suleiman yang agung, The Magnificent. Pada
masanya wilayahnya meliputi daratan Eropa hingga Austria, Mesir, dan Afrika Utara hingga ke
Aljazair dan Asia hingga Persia, serta meliputi Lautan Hindia, Laut Arabia, Laut Merah, Laut
Tengah, dan Laut Hiram.

Pada masa dinasti Utsmani banyak kemajuan yang diraihnya, di antaranya sebagai berikut:

1. Bidang Pemerintahan Militer

Kekuatan militer terorganisir dengan baik, dilakukannya pembaruan dalam tubuh organisasi
militer, tidak hanya dalam bentuk personel-personel pimpinan, tetapi  juga diadakan perombakan
dalam keanggotaan. Bangsa-bangsa non-turki dimasukkan sebagai anggota, bahkan anak-anak
kecil Kristen yang masih kecil diasramakan dan dibimbing dalam suasana Islam untuk dijadikan
prajurit. Pasukan ini disebut pasukan Janissary atau al-Inkisyaryiah, pasukan inilah yang dapat
menguabah dinasti Utsmani menjadi kesatuan militer perang yang sangat kuat, dan memberikan
dorongan untuk menaklukan negara-negara nonmuslim.
Pada masa kesultanan Muhammad II, dibuat sebuah meriam dengan ukuran super besar, yang
belum pernah ada sebelumnya. Dan dibuatnya mesiu untuk meriam oleh insinyur Islam Hasan
ar-Rahman Najmuddin al-Ahdab, dan ilmu-ilmu persenjataan lainya.

2. Bidang Maritim

Pada masa sultan Muhammad II, laut dalam golden Horn menjadi pusat perindustrian dan
gudang persenjataan maritim. Maritim Turki mendominasi Laut Hitam dan Otranto.

Kemudian di masa Sultan Salim, persenjataan maritim diperluas dari Galatha sampai ke sungai
Kagithane.  Dilengkapi dengan kapal laut terbesar di dunia abad ke 16-M, Turki Utsmani telah
menguasai Mediterania, Laut Hitam, dan Samudera Hindia.

Bidang Pendidikan serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Dari aspek-aspek intelektual yang dicapai pada abad ke 19-M, terdapat tiga buah surat kabar,
yaitu: harian berita Takvini Veka (1831), Jurnal Tasviri Efkyar (1862), dan Jurnal Terjumani
Ahval (1860).

Kemudian terjadi transformasi pendidikan dengan membangun sekolah-sekolah dasar dan


menengah (1861), dan perguruan tinggi (1869), dan juga mendirikan fakultas kedokteran dan
fakultas hukum. Di masa Mahmud II kurikulum ditambah dengan kurikulum umum.

3. Bidang Seni dan Kebudayaan

Munculnya tokoh-tokoh penting, pada abad ke 17 muncul penyair terkenal, yaitu Nafi (1582-
1636). Nafi juga bekerja pada Murad Pasya dengan menghasilkan sastra-sastra kaside yang
mendapat tempat di hati para sultan. Dalam seni arsitektur bangunan Utsmaniyah
memiliki madzhab tersendiri yang disebut gaya Utsmani.

B. Syafawi hingga Khumaeni

a.Proses terbentuknya kerajaan kumaeni

Kerajaan ini berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, Sebuah kota di
Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama tarekat safawiyah, yang berasal dari nama pendirinya, Safi
Al-Din dan nama Safawi terus dipertahankan sampai tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al
Din Al Ardabily adalah keturunan dari Imam Syi’ah yang ketujuh Musa Al-Khazim. Oleh karena
itu dia masih keturunan Rasulullah dari garis puterinya Siti fatimah. Kerajaan Safawi secara
resmi berdiri di Persia pada 1501 M/907, tatkala Syah Ismail memproklamasikan dirinya sebagai
raja atau syah di Tabriz, demikian pendapat CE Bosworth dan menjadikan Syiah
Itsna Asyariah sebagai ideologi negara. Namun event sejarah yang penting ini tidaklah berdiri
sendiri. Peristiwa itu berkaitan dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya dalam rentang waktu
yang cukup panjang yakni kurang lebih dua abad.

Sejak Safi Al Din mulai memimpin tarekat safawiyah sampai kepada Syah Ismail
memproklamirkan berdirinya kerajaan safawi pada tahun 1501, tarekat safawi mengalami dua
fase dalam perjuangannya :

Pada masa 1301-1447 M (700-850 H), gerakan safawi masih murni gerakan keagamaan
(kultural) dengan tarekat safawiyah sebagai sarana. Pengikutnya menyebar dari Persia, Syiria
dan Anatolia.

Pada masa 1447-1501 M tarekat safawi berubah menjadi gerakan politik (struktural), dengan
pemimpinnya Junaid bin Ali. Perubahan terjadi dikarenakan ambisi politik pada diri Junaid.
Karena Junaid seorang pemimpin tarekat, maka pengikutnya pun dijadikan pasukanyang diberi
nama Qizilbas (surban merah yang berumbai dua belas sebagai simbol Syiah Imamah Dua
Belas). Tapi usaha Junaid masih mengalami kegagalan dalam meraih ambisinya karena selalu
gagal dalam menaklukkan beberapa daerah seperti Ardabil dan Chircasia, bahkan dalam tahun
1460 M mati terbunuh. Kemudian digantikan anaknya yang bernama Haidar, tapi belum berhasil
juga. Sebelum meninggal, Haidar menunjuk adiknya yang paling kecil bernama Ismail. Setelah
berhasil menaklukkan kota Tabriz, Ismail kenudian memproklamirkan berdirinya kerajaan
Safawi, dengan Syiah Itsna asyariah sebagai ideologi negara pada tahun 1501 M.

b.Perkembangan dan Kemajuan Peradaban Kerajaan Safawi

Perkembangan dan kemajuan kerajaan safawi tidak serta merta dapat diraih ketika Syah Ismail I
memimpin (1501-1524 M), tapi kejayaan kerajaan Safawi baru terwujud pada masa
pemerintahan Syaikh Abbas yang Agung (1587-1628 M) raja yang kelima. Kemajuan yang
dicapai kerajaan Safawi meliputi beberapa bidang, antara lain: Kemajuan di bidang keagamaan

Pada masa Abbas, kebijakan keagamaan tidak lagi seperti masa khafilah-khafilah sebelumnya
yang senantiasa memaksakan agar Syi’ah menjadi agama negara, tetapi ia menanamkan sikap
toleransi. Paham Syi’ah tidak lagi menjadi paksaan, bahkan orang Sunni dapat hidup bebas
mengerjakan ibadahnya, Bukan hanya itu saja, pendeta-pendeta Nasrani diperbolehkan
mengembangkan ajaran agama dengan leluasa sebab sudah banyak bangsa Armenia yang telah
menjadi penduduk setia di kota Isfahan.

Kemajuan di bidang ekonomi

Stabilitas politik Kerajaan Safawi pada masa Abbas I ternyata telah memacu perkembangan
perekonomian Safawi, terlebih setelah kepulauan Hurmuz dikuasai dan pelabuhan Gumurun
diubah menjadi Bandar Abbas. Dengan dikuasainya bandar ini, salah satu jalur dagang laut
antara timur dan barat yang bisa diperebutkan oleh Belanda, Inggris, dan Prancis sepenuhnya
menjadi milik kerajaan Safawi. Di samping sektor perdagangan, kerajaan Safawi juga
mengalami kemajuan di sektor pertanian terutama di daerah bulan sabit subur (fortile crescent).

c. Sebab-sebab kemunduran dan kehancuran kerajaan Safawi

Seiring dengan perjalanan waktu, kerajaan Safawi, lama kelamaan mengalami masa- masa
kemunduran, yang disebabkan antara lain:

1. Adanya konflik yang berkepanjangan dengan kerajaan Utsmani. Berdirinya kerajaan Safawi
yang bermadzhab Syi’ah merupakan ancaman bagi kerajaan Utsmani, sehingga tidak pernah ada
perdamaian antara dua kerajaan besar ini.

2. Terjadinya dekandensi moral yang melanda sebagian pemimpin kerajaaan Safawi. Raja
Sulaiman yang pecandu narkotik dan menyenangi kehidupan malam selama tujuh tahun tidak
pernah sekalipun ssmenyempatkan diri menangani pemerintahan, begitu pula dengan sultan
Husein.

3. Pasukan ghulam (budak-budak) yang dibentuk Abbas I ternyata tidak memiliki semangat


perjuangan yang tinggi seperti semangat Qizilbash . Hal ini dikarenakan mereka tidak memiliki
ketahanan mental karena tidak dipersiapkan secara terlatih dan tidak memiliki bekal rohani.
Kemerosotan aspek kemiliteran ini sangat besar pengaruhnya terhadap lenyapnya ketahanan dan
pertahanan kerajaan Safawi.

4. Sering terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan dikalangan keluarga istana.
Krisis abad 18 mengantarkan kepada berakhirnya sejarah Iran pramodern. Hampir diseluruh
wilayah muslim, periode pramodern yang berakhir dengan Intervensi, penaklukan bangsa Eropa,
dan dengan pembentukan beberapa rezim kolonial, maka dalam hal ini konsolidasi ekonomi dan
pengaruh politik bangsa Eropa telah didahului dengan kehancuran Inperium Safawiyah dan
dengan liberalisasi ulama. Demikianlah, Rezim safawiyah telah meninggalkan warisan kepada
Iran modern berupa tradisi Persia perihal sistem kerajaan yang agung, yakni sebuah rezim yang
dibangun berdasarkan kekuatan uymaq atau unsure unsur kesukuan yang utama, dan mewariskan
sebuah kewenangan keagamaan syiah yang kohesif, monolitik dan mandiri.

C. MUGHAL INDIA HINGGA TERBENTUKNYA BANGLADESH

A. Proses Berkembangnya Kerajaan Mughal India

a) Sejarah Berdirinya kerajaan Mughal India

Kerajaan mughal berdiri seperempat abad sesudah berdirinya Kerajaan Safawi. Jadi, diantara tiga
kerajaan besar islam , kerajaan inilah yang termuda. Kerajaan mughal bukanlah kerajaan islam
pertama di anak benua india . Awal kekuasaan islam di india terjadi pada masa khalifah al-Walid
dari Dinasti Umayyah. Penalukan wilayah ini dilakukan oleh tentara bani umayyah dibawah
pimpinan Muhammad Ibnu Qasim. 1 Pada masa Mu‟awiyah I, terjadi perampokan terhadap
orang-orang Islam di India. Atas izin Khalifah Al-Walid, ia mengirim Muhammad Ibn Qasim
(usianya 17 tahun), untuk memimpin pasukan. Dalam waktu 4 tahun lebih, Sind dan Punjab
dapat ditaklukkan dan dikuasai. Muhammad Bin Qasim menjadi gubernur yang menjalankan
pemerintahan dengan rasa kemanusiaan yang tinggi. Riwayatnya berakhir tragis akibat pertikaian
politik, setelah itu ada 9 orang gubernur tetap berkuasa di wilayah itu sampai datangnya dinasti
Ghazni. Pada tahun 1206 M berdirilah kesultanan Delhi yang meliputi : Dinasti Mamluk (1206-
1290 M), Khalji (1290-1320 M), Tughlug (1320-1414 M), Sayyed (1414-1451 M), dan Lodi
(1451-1526 M). Dinasti Mamluk didirikan oleh seorang budak yang bernama Altamasy.
Altamasy berhasil memperluas kekuasaan Islam ke sebelah utara (Malawa) dan menyelamatkan
negerinya dari serangan Mongol. Setelah itu ia menunjuk anak perempuannya, Raziya, sebagai
pengganti dengan alasan semua anak lakilakinya tidak ada yang mampu. Dalam sejarah Islam
Sultan Raziya adalah perempuan pertama yang berkuasa. Pada tahun 1240 M terjadi
pemberontakan untuk menolak sultan perempuan yang menjatuhkan Raziya oleh Bahram Shah,
putra dari Iltutmish, namun Bahram Shah tidak mampu memimpin , akhirnya pada tahun 1246 M
pamannya, Nasiruddin Mahmud naik tahta, kemudian ia di gantikan oleh Balban. Dengan
dukungan para pembesar istana, Jalaluddin Khalji naik tahta pada tahun 1290M. Setelah itu
Alauddin naik tahta berkat dukungan para bangsawan. Pengganti Alauddin Khalji adalah
Quthubuddin Mubarak Khalji. Lima bulan kemudian Ghazi Malik Tughlaq, gubernur Depalpur,
dapat menguasai Delhi dengan membunuh Khusru.

b) Para Penguasa Kerajaan Mughal India

1. Babur (1526-1530 M) Babur bernama lengkap Zahiruddin Muhammad Babur. Babur


merupakan cucu Timur Lenk dari pihak ayah dan keturunan Jenghiz Khan dari pihak ibu.
Ayahnya Umar Mirza, merupakan seorang penguasa Ferghana. 4 Masa pemerintahan Babur
ditandai oleh dua persoalan besar yakni bangkitnya kerajaan-kerajaan Hindu yang mencoba
melepaskan diri dari kekuasaan Islam, mereka memberontak antara tahun 1526 dan 1527 M dan
munculnya penguasa muslim yang mengakui pemerintahannya di Afghanistan yang masih setia
kepada keluarga Lodi. Namum Babur dapat menyelesaikan semua persoalan tersebut.

2. Humayun (1530-1540 M Dan 1556 M) Babur digantikan oleh putra sulungnya, Humayun
yang bernama lengkap Naseeruddin Humayun. Ia adalah seorang raja yang dermawan, ramah
dan suka memaafkan. Pada awal pemerintahannya, Humayun mengalami kesulitan karena
perilaku dari saudara-saudaranya yang menuntut hak untuk memerintah. Pada 1540 M, terjadi
perang antara Mughal dengan orangorang Afghan di Qanuj. Namun sayang, keberuntungan tidak
lagi berpihak kepada Mughal, dan mereka kalah. Humayun mencoba kembali merebut
kekuasaannya di Delhi. Pada tahun 1555 M ia menyerbu Delhi yang saat itu diperintah Sikandar
Sur (dari Dinasti Sur 1540-1555). Akhirnya ia bisa memasuki kota ini dan ia bisa memerintah
kembali sampai tahun 1556 M. Pada tahun 1556 M, ia meninggal dunia dan digantikan oleh
anaknya Jalaludin Muhammad Akbar. 3. Akbar (1556-1605 M) Sepeninggal Humayun, tahta
kerajaan Mughal dijabat oleh putranya Akbar. Ia bergelar Sultan Abdul Fath Jalaluddin Akbar
Khan. Masa pemerintahannya dikenal sebagai masa kebangkitan dan kejayaan Mughal sebagai
sebuah dinasti Islam yang Berjaya.

3. Di awal masa pemerintahannya, Akbar menghadapi pemberontakan sisa-sisa keturunan Sher


Khan Shah yang masih berkuasa di Punjab. Setelah persoalan-persoalan dalam negeri dapat
diatasi, Akbar mulai menyusun program ekspansi. Keberhasilan ekspansi militer Akbar
menandai berdirinya Mughal sebagai sebuah kesultanan besar. Di samping itu Akbar
menerapakan politik “Sulh-e-Kul” atau toleransi universal, yang memandang semua rakyat sama
derajatnya, mereka tidak dibedakan sama sekali oleh ketentuan agama atau lapisan sosial. Pada
tahun 1605 M, raja Mughal yang sangat mashur ini wafat.

B.Kemunduran kerajaan Mughal india

Ada beberapa factor yang menyebabkan kekuasaandinasti Mughal itu mundur pada satu
setengah abad terakhir dan membawa kepada kehancurannya pada tahun 1858 M. yaitu:
1. Terjadi stagnasi dalam pembinaan kekuatan militer sehingga operasi militer Inggris di
wilayah-wilayah pantai tidak dapat segera dipantau oleh kekuatan maritim Mughal. Begitu juga
kekuatan pasukan darat. Bahkan, mereka kurang terampil dalam mengoperasikan persenjataan
buatan sendiri.

2. Kemrosotan moral dan hidup mewah dikalangan elit politik, yang mengakibatkan pemborosan
dalam pengunaan uang Negara.

3. Pendekatan Aurangzeb yang terlampau “kasar” dalammelaksanakan ide-ide puritan dan


kecenderung anaksetisnya, sehingga konflik antar agama sangat sukar diatasi oleh sultan-sultan
sesudahnya.

4. Semua pewaris tahta kerajaan pada paruh terakhir adalah orang-orang lemah dalam bidang
kepemimpinan.

C.Terbentuknya Bangladesh

Masa kemunduran terjadi karena ketidakstabilan kekuasaan di dalam, kepemimpinan


pusat menjadi ajang perebutan Berbagai gerakan separatis muncul dan semakin mengancam
diantaranya gerakan separatis Hindu di India tengah, Sikh di belahan utara dan Islam di bagian
timur.Faktor eksternal yang mendukung runtuhnya Mughal adalah datangnya IEC (perusahaan
asing Inggris) yang hampir menguasai wilayah India. Ketika posisi kerajaan Mughal yang
semakin melemah, pada saat itu juga, perusahaan IEC yang sudah kuat mengangkat senjata
melawan pemerintah kerajaan Mughal. Akhirnya, Syah Alam sebagai sultan pada masa itu
membuat perjanjian damai dengan menyerahkan sebagian wilayah kepada Inggris.8 Pada tahun
1930 Muhammad Iqbal ( 1875-1938) dan Muhammad Ali Jinnah (1876-1948) dari Liga Muslim
menyerukan pembuatan negara Muslim yang terpisah.
Pada tingkat itu terdapat tiga posisi Muslim yang saling berbeda mengenai kemerdekaan
dan nasionalisme.

Pertama, Menurut para pemuka agama yang tradisional semacam Maula Abul „Ala Al Maududi
mengemukakan argumentasi bahwa nasionalisme dan Islam merupakan dua ideologi yang saling
berlawanan. Nasionalisme adalah bentuk partikularisme yang berlawanan dengan universalisme
Islam. Nasionalisme lahir dari Barat yang berakar pada perasaan nasional yang sempit, rasial,
geografis yang merupakan karakteristik Barat. Oleh karena itu, seluruhnya termasuk dalam
kesatuan masyarakat yang universal di bawah kekuasaan hukum Tuhan. Dan barang siapa
menerima prinsip Islam tidak bisa terbagi oleh perbedaan nasionalitas, baikpun nasionalisme
Muslim, dinyatakan melawan Islam dan ditolak.

Kedua, posisi Muslim diwakili oleh Abdul Kalam Azad (1888-1958), tokoh teoritikus terbesar
dalam Gerakan Khilafat, yang masih mendukung partai kongres, bahkan menjabat sebagai
presidennya. Sejak berakhirnya gerakan Khilafat, filsafat politiknya beralih kepada “composite
nationalism”, yang terdiri dari masyarakat Hindu dan Muslim yang saling bekerja sama.
Walaupun dengan alasan yang berbeda, ia lebih conderung sepakat dengan al Maududi dan
pemuka keagamaan tradisonal yang menentang pembentukan Pakistan sebagai negara Muslim.
Ketiga, posisi Muslim yang diwakili Muhammad Iqbal dan Ali Jinnah. Keduanya lebih memilih
untuk memisahkan diri dan mendirikan negara Muslim. Karena banyak
pertimbanganpertimbangan. Diantaranya, munculnya konflik-konflik komunal antara Muslim
dan Hindu menyebabkan bangkit prihatin bahwa perpisahan antara Muslim-Hindu niscaya 8
Ibid,hlmn.160 akan mengandung efek yang serius terhadap hah-hak Muslim sebagai penduduk
minoritas dalam sebuah negara yang didominasi oleh Hindu. Bagi sosok seperti Iqbal dan Ali
Jinnah, pembaharu agama dan politikus sekuler, awalnya memilih jalan kemerdekaan
nasionalisme India. Kemudian beralih pada Nasionalisme Muslim dan mendirikan sebuah negara
Muslim yang terpisah. Pada tanggal 20 Maret 1940, Muslim League mengadakan sidang tahunan
memutuskan sebuah resolusi menyerukan penciptaan negara Muslim dalam wilayah barat laut
(lembah Indus) dan wilayah belahan timur (Bengala) tempat kediaman mayoritas Muslm. Pada
16 Desember tahun 1971 adalah awal dari cikal bakal terbentuknya negara Bangladesh. Dua
pekan setelah India menginvasi wilayah bagian Timur Pakistan, kenyataan pahit harus diterima
Pakistan. Tentara mereka yang berjumlah 90 ribu harus menyerah terhadap pasukan India di
wilayah tersebut. Kekalahan itu begitu menyakitkan bagi Pakistan. Pasalnya, kekalahan tersebut
berakibat pada langkah Pakistan Timur yang resmi memisahkan diri dari negaranya dan
mendeklarasikan diri sebagai Bangladesh. Semenjak Inggris mengakhiri kekuasaannya pada
1947 dari Barat dan Timur Pakistan kerap berseteru. Perbedaan budaya serta adanya negara India
yang memisahkan barat dan timur ini semakin memicu dan membakar semangat Timur Pakistan
untuk merdeka

D.MASA DISINTEGRASI( 1000 s/d 1528 )


Situasi dinasti Abbasiyah sebelum disintegrasi relatif stabil, situasi itu terlihat bahwa semua
masalah yang dihadapi pada periode awal bisa diselesaikan dengan baik. Bahkan terkenal dalam
sejarah, periode pertama dinasti Abbasiayah adalah periode kemajuan, dimana semua lini
kehidupan mengalami kemajuan pesat. Periode ini adalah periode pembangunan peradaban dan
kebudayaan, pada periode ini pula banyak ilmuwan Muslim yang lahir dikanca peradaban dan
kebudayaan. Ilmu pengetahuan mengalami kemajuan, Bagdad sebagai ibu kota negara menjadi
pusat peradaban, banyak ilmuwan yang datang ke Bagdad. Pada masa al-Makmun, dibangun
sebuah lembaga yang terkenal dengan nama Bait al- Hikmah yang berfungsi sebagai universitas.

Kajian ilmu pengetahuan dilaksanakan disini, semua orang bebas menggunakannya. Di


samping itu, bani Abbas menghapus strata sosial yang memisahkan antara masyarakat Arab dan
Masyarakat non-Arab seperti yang terjadi pada masa dinasti Umayyah, yang kemudian
melahirkan faham kesukuan yaitu Arabisme. Penghapusan strata sosial ini memberi kesempatan
yang seluas-luasnya kepada kaum Mawali untuk berkarya dalam kehidupan bernegara, namun
pada perkembangan selanjutnya, semangat kesukuan yang kembali muncul pada masa
pemerintahan dinasti Umayyah dan dihapuskan pada masa dinasti Abbasiyah, tidak benar-benar
terhapus.

Sisa-sisa semangat kesukuan itu terus mengalami perkembangan akibat adanya persaingan
suku bangsa antara Persia, Arab, Turki 71 dalam tubuh kekuasaan dinasti Abbasiyah. Adanya
persaingan seperti itu karena wilayah kekuasaan dinasti Abbasiah semakin luas dengan latar
belakang sosial kemasyarakatan yang berbeda-beda. Sementara tidak ada wadah pemersatu
antara suku bangsa yang beragam tersebut, seperti pada masa Rasulullah dan khulafaurrasyidin.
Keretakan tersebut mengalami perkembangan dari periode pertama hingga periode keempat dan
kelima pemerintahan dinasti Abbasiyah, yang kemudian masing-masing suku bangsa tersebut
mendirikan dinasti tersendiri, yang berdiri dan berkuasa sendiri tanpa ada campur tangan dari
dinasti Abbasiyah. Dengan banyaknya dinasti-dinasti kecil yang memerdekakan diri maka
disintegrasi pun mencapai puncaknya. Disintegrasi terjadi karena solidaritas dalam negara sudah
hilang, luasnya wilayah kekuasaan dengan beragam latar belakang sosial tidak mudah untuk
dipersatukan. Banyak pembakangan yang terjadi dan tidak bisa diselesaikan. Sehingga
mengakibatkan berdirinya dinasti-dinasti kecil. Disamping itu, banyak gangguan yang
menyerang dari luar, terutama Bizantium juga menandakan ancamanya, dimana mereka
berkoalisi dengan tentara Salib yang berusaha menguasai dunia Islam. Ancaman dari luar
kemudian memperkuat adanya ancaman dari dalam, yaitu persaingan antar keluarga dalam
lingkuangan kekuasaan dinasti Abbasiyah untuk saling bersaing dalam memperebutkan jabatan-
jabatan penting negara.
E.PERANG SALIB DAN PENYERBUAN SPANYOL
Asal-muasal terjadinya Perang Salib
Palestina berada di bawah kendali umat muslim sejak kekalahan Bizantium pada 636 M. Sejak
saat itu, hubungan antara negara-negara Arab dengan Kristen Eropa mengalami pasang surut.
Pada 1072, Palestina jatuh ke tangan Kekaisaran Seljuk Raya yang saat itu sedang mengalami
perkembangan pesat. Sebenarnya, umat muslim dan Kristen dapat hidup berdampingan. Akan
tetapi kondisi di daerah perbatasan kurang bersahabat bagi para pedagang dan peziarah Katolik.
Hal inilah yang kemudian memicu lahirnya dukungan terhadap Perang Salib. Secara umum,
berikut ini beberapa penyebab pecahnya Perang Salib antara 1095-1291.

1. Masyarakat Kristen kehilangan kebebasan dan keamanan untuk beribadah di tanah suci
Yerussalem.
Dinasti Seljuk menerapkan kebijkan yang membatasi umat Kristiani yang akan beribadah di
Yerusalem.
Dinasti Seljuk menguasai wilayah-wilayah penting di Asia Kecil dan mengancam eksistensi
Konstantinopel

2.Adanya keinginan dari Bizantium Romawi Timur untuk mempertahankan penguasaan ekonomi
perdagangan di Timur Tengah.

3.Tujuan utama Perang Salib adalah untuk merebut Yerusalem dan Tanah Suci (sekarang
Palestina, Israel, sebagian Lebanon dan Yordania) dari tangan umat Islam. Selain itu, perang ini
juga disebabkan oleh beberapa faktor lain, seperti agama, politik, dan sosial-ekonomi.
Pertempuran ini disebut Perang Salib karena ekspedisi militer dari Eropa menggunakan tanda
salib pada bahu, lencana, ataupun panji-panji mereka sebagai simbol yang menunjukkan bahwa
peperangan yang dilakukan adalah perang suci. Perang Salib berakhir ketika iklim politik dan
agama di Eropa berubah secara signifikan selama masa Renaisans.

A. Asal-muasal terjadinya Perang Salib

Palestina berada di bawah kendali umat muslim sejak kekalahan Bizantium pada 636 M. Sejak
saat itu, hubungan antara negara-negara Arab dengan Kristen Eropa mengalami pasang surut.
Pada 1072, Palestina jatuh ke tangan Kekaisaran Seljuk Raya yang saat itu sedang mengalami
perkembangan pesat. Sebenarnya, umat muslim dan Kristen dapat hidup berdampingan. Akan
tetapi kondisi di daerah perbatasan kurang bersahabat bagi para pedagang dan peziarah Katolik.
Hal inilah yang kemudian memicu lahirnya dukungan terhadap Perang Salib. Secara umum,
berikut ini beberapa penyebab pecahnya Perang Salib antara 1095-1291. Masyarakat Kristen
kehilangan kebebasan dan keamanan untuk beribadah di tanah suci Yerussalem. Dinasti Seljuk
menerapkan kebijkan yang membatasi umat Kristiani yang akan beribadah di Yerusalem. Dinasti
Seljuk menguasai wilayah-wilayah penting di Asia Kecil dan mengancam eksistensi
Konstantinopel. Adanya keinginan dari Bizantium Romawi Timur untuk mempertahankan
penguasaan ekonomi perdagangan di Timur Tengah.

B. Kronologi Perang Salib 1095-1291


Perang Salib yang paling terkenal adalah peperangan perebutan Tanah Suci yang berlangsung
antara 1095-1291. Perang Salib Pertama dicetuskan oleh Paus Urbanus II pada 1095 dalam
sidang Konsili Clermont. Paus mengimbau umat Kristen untuk membantu Kaisar Romawi Timur
melawan Dinasti Seljuk Turki. Seruan dari Paus Urbanus II disambut antusias oleh berbagai
lapisan masyarakat Eropa. Para sukarelawan yang ikut berperang kemudian dikukuhkan menjadi
Tentara Salib. Tentara Salib kemudian membentuk negara-negara baru atau lazim disebut
Outremer, yaitu Negara Edessa, Negara Antiokhia, Negara Kerajaan Yerusalem, dan Negara
Tripoli. Perang Salib berakhir ketika Akko, kota terakhir Tentara Salib di Tanah Suci, direbut
umat muslim pada 1291. Berikut ini adalah kronologi Perang Salib yang berlangsung antara
1095-1291. Perang Salib I (1095) Perang Salib II (1147-1150) Perang Salib III (1189-1192)
Perang Salib IV (1202-1204) Perang Salib V (1217-1221) Perang Salib VI (1228-1229) Perang
Salib VII (1248-1254) Perang Salib VIII (1270) Perang Salib IX (1271-1272) Selain itu, ada pula
Perang Salib yang berlangsung hingga abad ke-16. Peperangan yang disetujui oleh gereja lainnya
ini dilakukan untuk melawan sekte-sekte Kristen sesat, melawan kekaisaran Bizantium dan
Ottoman, memerangi paganisme dan bid'ah, serta untuk alasan politik lainnya.

C. Penyerbuan Spanyol

Penyebaran Islam ke Eropa dimulai dari Semenanjung Iberia, atau disebut juga Andalusia.
Kawasan tersebut saat ini merupakan wilayah Spanyol dan sekitarnya. Banyak peradaban Islam
yang dibangun di Spanyol. Serangan ke  gerbang barat daya Eropa itu menandai puncak ekspansi
Muslim ke wilayah Afrika-Eropa, seperti halnya penaklukkan Turkistan yang menandai titik
terjauh ekspansi ke kawasan Mesir-Asia.

Pembukaan Eropa berawal pada 711 semasa kepemimpinan Dinasti Umayyah. Seorang sahabat
Rasul, Thariq bin Ziyad, yang memimpin pasukan Muslim  dan berhasil membuka Eropa. Dia
diutus ke sana oleh Musa Bin Nushair, seorang gubernur Afrika Utara.

Bersama  tujuh ribu pasukan, Thariq berangkat dari Afrika Utara menuju sebuah kawasan dekat
gunung yang kemudian dinamakan Jabal (Gunung) Thariq, saat ini disebut dengan Gibraltar. Ia
pun dengan mudah menguasainya. Dari Gibraltar inilah kekuasaan Muslim kemudian meluas ke
seluruh semenanjung Iberia. 

Semenanjung Iberia saat itu dikuasai Kerajaan Visigothik di Hispania sejak abad kelima. Pada
710, Raja Kerajaan Visigoth, Witiza, meninggal dunia. Namun, anak-anak yang disiapkan
sebagai penggantinya tak mampu berkuasa. Alhasil, seorang kerabat jauh kerajaan Rodrigo
mengambil alih melalui beberapa perebutan dan pemberontakan.

Dengan mengalahkan Rodrigo, maka Thariq membawa Muslimin memasuki Eropa dengan
mudah. Bahkan, menurut Hitti, setelah kemenangan atas Rodrigo, pasukan Muslimin berjalan
melintasi kota-kota Spanyol dengan cukup mudah dan hampir tak mendapatkan perlawanan
berarti.
Tak butuh waktu lama untuk Thariq menguasai Spanyol. Kota demi kota dibuka oleh pasukan
Muslimin. Disebutkan Hitti, sejak berlayar pertama kali menuju Eropa pada musim semi 711,
Thariq mampu menguasai separuh Spanyol hingga akhir musim panas.

F. Penyerbuan bangsa mongol

Pada tahun 1255, Hulagu dikirim oleh saudaranya Mongke, The Great Khan (1251-1258) untuk
menaklukan wilayah yang dikuasai kaum Muslimin di Timur Tengah, dan memerintahkan
kepadanya agar tidak menghancurkan setiap daerah yang menyerah tetapi sebaliknya
membumihanguskan setiap daerah yang memberikan perlawanan.

Hulagu merencanakan akan menaklukkan wilayah Muslim Lurs (di daerah Iran), kemudian
menumpas sekte Hashashin, menaklukkan kekhalifahan Abbasiyyah di Baghdad, menaklukkan
kekhalifahan Ayyubi di Syria dan terakhir menundukkan kekhalifahan Mameluk di Mesir.

Ada beberapa faktor yang sangat mempengaruhi mengapa Hulagu sangat bernafsu menaklukkan
wilayah Muslim dan kejam setiap kali dia berhasil menguasainya, yaitu: Ibu Hulagu, istri dan
sahabat dekatnya, Kitbuqa termasuk Kristen fanatik yang memendam kebencian mendalam
terhadap orang Islam. Juga para penasehatnya banyak yang berasal dari Persia yang memang
berharap dapat membalas dendam atas kekalahan mereka satu abad sebelumnya ketika Persia
ditaklukkan oleh pasukan Muslim pada masa Khalifah Umar bin Khattab.

G. Kondisi dunia islam menjelang pertengahan

A. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN

 Sesungguhnya Eropa banyak berhutang budi pada Islam karena banyak sekali peradaban
Islamyang mempengaruhi Eropa, seperti dari spanyol, perang salib dan sisilia. Spanyol
sendirimerupakan tempat yang paling utam bagi Eropa dalam menyerap ilmu pengetahuan
dankebudayaan Islam, baik dalam bentuk politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan
pendidikan.Beberpa perkembangan Islam antara lain sebagai berikut

1. Bidang politik

Terjadibalance of power  karena di bagian barat terjadi permusuhan antara bani Umayyah II


diAndalusia dengan kekaisaran karoling di Perancis, sedangkan di bagian timur terjadi
perseteruanantara bani Abbasyah dengan kekaisaran Byzantium timur di semenanjung Balkan.
BaniAbbasyah juga bermusuhan dengan Bani Umayyah II dalam perebutan kekuasaan pada
tahun750 M.

Kekaisaran Karoling bermusuhan dengan kekaisaran Byzanium timur dalammemperebutkan


Italia. Oleh karena itu terjadilah persekutuan antara Bani Abbasyah dengankekaisaran Karoling,
sddangkan bani Umayyah II bersekutu dengan Byzantium Timur.Persekutuan baru berakhir
setelah terjadi perang salib (1096-1291).2. Bidang Sosial EkonomiIslam telah menguasai
Andalusia pada tahun 711 M dan Konstantinopel pada tahun 1453 M.Keadaan ini mempunyai
pengaruh besar terhadap pertumbuhan Eropa. Islam berarti telahmenguasai daerah timur
tengah yang ketika itu menjadi jalur dagan dari Asia ke Eropa.

Saat itu perdagangan ditentukan oleh negara-negara Islam. Hal ini menyebabkan mereka
menemukanAsia dan Amerika3. Bidang KebudayaanMelalui bangsa Arab (Islam), Eropa dapat
memahami ilmu pengetahuan kuno seperti dariYunani dan Babilonia. Tokoh tokoh yang
mempengaruhi ilmu pengetahuan dan kebudayaan saatitu antara lain sebagai berikut

a. Al Farabi (780-863M)Al Farabi mendapat gelar guru kedua (Aristoteles digelari guru
pertama). Al Farabi mengarang buku, mengumpulkan dan menerjemahkan buku-buku karya
aristoteles.

 b. Ibnu Rusyd (1120-1198)Ibnu Rusyd memiliki peran yang sangat besar sekali pengaruhnya di
Eropa sehinggamenimbulkan gerakan Averoisme (di Eropa Ibnu Rusyd dipanggil Averoes) yang
menuntutkebebasan berfikir. Berawal dari Averoisme inilah lahir roformasi pada abad ke-16 M
dan rasionalisme pada abad ke-17 M di Eropa. Buku-buku karangan Ibnu Rusyd kini hanya
adasalinannya dalam bahasa latin dan banyak dijumpai di perpustakaan-perpustakaan Eropa
danAmerika. Karya beliau dikenal dengan Bidayatul Mujtahid dan Tahafutut Tahaful.

c. Ibnu Sina (980-1060 M)Di Eropa, Ibnu Sina dikenal dengan nama Avicena. Beliau adalah
seorang dokter di kotaHamazan Persia, penulis buku-buku kedokteran dan peneliti berbagai
penyakit. Beliau jugaseorang filsuf yang terkenal dengan idenya mengenai paham serba wujud
atau wahdatul wujud.Ibnu Sina juga merupakan ahli fisika dan ilmu jiwa. Karyanya yang
terkenal dan penting dalamdunia kedokteran yaitu Al Qanun fi At Tibb yang menjadi suatu
rujukan ilmu kedokteran4. Bidang PendidikanBanyak pemuda Eropa yang belajar di universitas-
unniversitas Islam di Spanyol seprti Cordoba,Sevilla, Malaca, Granada dan Salamanca. Selama
belajar di universitas-universitas tersebut,mereka aktif menterjemahkan buku-buku karya
ilmuwan muslim. Pusat penerjemahan itu adalahToledo. Setelah mereka pulang ke negerinya,
mereka mendirikan seklah dan universitas yangsama. Universitas yang pertama kali berada di
Eropa ialah Universitas Paris yang didirikan padatahun 1213 M dan pada akhir zaman
pertengahan di Eropa baru berdiri 18 universitas. Padauniversitas tersebut diajarkan ilmu-ilmu
yang mereka peroleh dari universitas Islam seperti ilmukedokteran, ilmu pasti dan ilmu
filsafatBanyak gambaran berkembangnya Eropa pada saat berada dalam kekuasaan Islam, baik
dalm bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi, kebudayaan, ekonomi maupun politik. Hal-hal
tersebutantara lain sebagai berikut.

1. Seorang sarjana Eropa, petrus Alfonsi (1062 M) belajar ilmu kedokteran pada salah
satufakultas kedokteran di Spanyol dan ketika kembali ke negerinya Inggris ia diangkatmenjadi
dokter pribadi oleh Raja Henry I (1120 M). Selain menjadi dokter, ia bekerjasama dengan
Walcher menyusun mata pelajaran ilmu falak berdasarkan pengetahuansarjan dan ilmuwan
muslim yang didapatnya dari spanyol. Demikin juga dengan Adelardof Bath (1079-1192 M)
yang pernah belajar pula di Toledo dan setelah ia kembali keInggris, ia pun menjadi seorang
sarjan yang termasyhur di negaranya.

2. Cordoba mempunyai perpustakaan yang berisi 400.000 buku dalam berbagai cabang
ilmu pengetahuan.

3. Seorang pendeta kristen Roma dari Inggris bernama Roger Bacon (1214-1292 M)mempelajari
bahasa Arab di Paris (1240-1268 M). Melalui kemampuan bahasa Arab dan bahasa latin yang
dimilikinya, ia dapat membaca nasakah asli dan menterjemahkannya kedalam berbagai ilmu
pengetahuan, terutama ilmu pasti. Buku-buku asli dan terjemahantersebut dibawanya ke
Universitas Oxford Inggris. Sayangnya, penerjemahan tersebut diakui sebagai karyanya tanpa
menyebut pengarang aslinya. Diantara bukuyangditerjemahkan antara lain adalah Al Manzir
karya Ali Al Hasan Ibnu Haitam (965-1038M). Dalam buku itu terdapat teori tentang
mikroskop dan mesiu yang banyak dikatakansebagai hasil karya Roger Bacon.

4. Seorang sarjana berkebangsaan Perancis bernama Gerbert d‟Aurignac (940-1003 M)


dan pengikutnya, Gerard de Cremona (1114-1187 M) yang lahir di Cremona, Lombardea,Italia
Utara, pernah tinggal di Toledo, Spanyol. Dengan bantuan sarjana muslim disana ,ia berhasil
menerjemahkan lebih kurang 92 buah buku ilmiah Islam ke dalam bahasalatin. Di antara karya
tersebut adalah Al Amar karya Abu Bakar Muhammad ibnu ZakariaAr Razi (866-926 M) dan
sebuah buku kedokteran karangan Qodim Az Zahrawi serta buku Abu Muhammad Al baitar
berisi tentang tumbuhan. Sarjana-sarjana muslimtersebut mengajarkan penduduk non muslim
tanpa membeda-bedakan agama yangmereka anut.5.

Apabila kerajaan-kerajaan non muslim mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam, maka yangterjadi


adalah pembumihangusan kebudayaan Islam dan pembantaian kaum muslim.Akan tetapi, apabila
kerajaan-kerajaan Islam yang menguasai kerajaan non muslim, maka penduduk negeri tersebut
diperlakukan dengan baik. Agama dan kebudayaan merekapuntidak terganggu.6.

Banyak sarjana-sarjana muslim yang berjasa karena telah meneliti dan mengembangkanilmu


pengetahuan, bahkan karya mereka diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa meskipunironisnya
diakui sebagai karya mereka sendiri.Akibat atau pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan
Islam ini menimbulkan kajianfilsafat Yunani di Eropa secara besar-besaran dan akhirnya
menimbulkan gerakan kebangkitanatau renaissans pada abad ke-14. berkembangnya pemikiran
yunani ini melalui karya-karyaterjemahan berbahasa arab yang kemudian diterjemahkan kembali
ke dalam bahasa latin.Disamping itu, Islam juga membidani gerakan reformasi pada abad ke-16
M, rasionalisme padaabad ke-17 M, dan aufklarung atau pencerahan pada abad ke-18 M. Nasib
kaum muslim di Spanyol sepeninggal Abu Abdullah Muhammad dihadapakan pada beberapa
pilihan antara lain masuk ke dalam kristen atau meninggalkan spanyol. Bangunan- bangunan
bersejarah yang dibangun oleh Islam diruntuhkan dan ribuan muslim mati terbunuhsecara tragis.
Pada tahun 1609 M, Philip III mengeluarkan undang-undang yang berisi pengusiran muslim
secara pakasa dari spanyol. Dengan demikian, lenyaplah Islam dari bumiAndalusia, khusunya
Cordoba yang menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan di baratsehingga hanya menjadi
kenangan

Dibeberapa wilayah kekuasaan Islam pada abad pertengahan dalam ilmu pengetahuan dan
kebudayaan mengalami perkembangan misalnya pada masa pemerintahan kerajaan Mongol
dibangun.

Sekolah-sekolah yang mengajarkan ilmu pengetahuan dan kebudayaan, filsafat, logika, geometri
sejarah, geografi, matematika dan politik. Di Mesirmenjadi perkembangan ilmu pengetahuan
seperti sejarah, astronomi, kedokteran, matematik dan ilmu-ilmu agama. Dalam ilmu sejarah
tercatat nama-nama besar seperti Ibn Khalikan, Ibn Khaldun dan Ibn Taghribardi. Di bidang
astronomi dikenal nama nasir Al din Al Tusi. Di bidang Matematika Abu Faraj Al ‘Ibry. Bidang
kedokteran Abu Al Hasan, Ali Al Nafis yaitu penemu susunan dan peredaran darah dalam paru-
paru manusia. Abd. Al Mun’im Al dimyatthi dokter hewan dan Al Razi psikoterapi. Dalam
bidang opthamologi dikenal namaSalah Al Din ibn Yusuf dan yang terkenal sebagai pemikir
dalam bidang keagamaan yaitu Ibn Taimiyah.

Perkembangan kebudayaan Islam timbul setelah diawali sederetan kebudayaan manusia dan
seiring dengan sederetan kebudayaan setelahnya. Kebudayaan-kebudayaan Islam pada abad
pertengahan yang menonjol.

Periode Abad Pertengahan Islam dimulai saat Bani Abbasiyah runtuh pada 1258 hingga timbul
kebangkitan kembali pada sekitar abad ke-19. Pada Abad Pertengahan, berbagai krisis yang
sangat kompleks menerpa dunia Islam hingga mengakibatkan kemunduran.

Periode Abad Pertengahan ini dapat dibagi lagi ke dalam dua pembabakan, yaitu Masa
Kemunduran (1250-1500) dan Masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800).

Awal kemunduran peradaban Islam dimulai saat Bagdad, yang merupakan ibu kota Bani
Abbasiyah dan pusat peradaban Islam, diserang dan dihancurkan oleh tentara Mongol pimpinan
Hulagu Khan pada 1258. Tentara Mongol pimpinan Hulagu Khan menyerang Bagdad setelah
Khalifah Bani Abbasiyah saat itu, Al-Mu'tashim, menolak menyerah. Invasi yang dilakukan
Hulagu Khan berlangsung brutal dan terjadi pembantaian lebih dari satu juta penduduk Bagdad.
Tindakan brutal ini menghancurkan peradaban Islam, baik secara fisik, psikis, sosial, politi, dan
kultural.
Berikut ini faktor-faktor yang menyebabkan Islam mengalami kemunduran pada tahun 1250-
1800.

1. Kurangnya rasa tanggung jawab para pemimpin negara akan pentingnya menjaga wilayah
kekuasaan yang luas

2. Persoalan penduduk yang heterogen menyulitkan penyatuan dalam negara

3. Lemahnya sikap para pemimpin

4. negara Krisis ekonomi yang dialami oleh negara Islam

5. Merosotnya moral para pemimpin yang berpengaruh pada kedaulatan Negara

6. Tidak ada perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

7. Konflik antara kerajaan Islam dengan Kristen

8. Sistem peralihan kekuasaan yang menimbulkan perselisihan antarumat Islam

H. Sejarah islam di asia tenggara

Asia Tenggara adalah tempat tinggal bagi penduduk Muslim terbesar di dunia. Islam merupakan
agama mayoritas di Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam. Selain itu, minoritas Muslim dapat
ditemukan di Burma (Myanmar), Singapura, Filipina, Thailand dan Vietnam. Secara geografis, kawasan
Asia Tenggara merupakan tempat yang unik dan menarik bagi perkembangan agama-agama dunia,
sehingga hampir seluruh agama terutama agama besar pernah singgah dan mendapat pengaruh di
beberapa tempat di kawasan ini, termasuk agama Islam. 1 Bahkan tidak berlebihan bila dikatakan bahwa
penduduk Muslim terbesar ada di kawasan Asia Tenggara. Saat ini, ada sekitar 240 juta Muslim di Asia
Tenggara atau sekitar 42%dari jumlah populasi penduduk Asia Tenggara.

a] Teori masuknya islam di asia tenggara

pendapat di kalangan para ahli. Perdebatan itu menurut Azyumardi Azra berkisar pada tiga masalah
pokok, yakni asal-muasal Islam yang berkembang di wilayah Nusantara, pembawa dan pendakwah Islam
dan kapan sebenarnya Islam mulai datang ke Nusantara.4 Ada sejumlah teori yang membicarakan
mengenai asal-muasal Islam yang berkembang di Nusantara.

Pertama, teori Gujarat. Teori ini dikemukakan oleh sejumlah sarjana Belanda, antara lain Pijnappel,
Snouck Hurgronje dan Moquette. Teori ini mengatakan bahwa Islam yang berkembang di Nusantara
bukan berasal dari Persia atau Arabia, melainkan dari orang-orang Arab yang telah bermigrasi dan
menetap di wilayah India dan kemudian membawanya ke Nusantara. Teori Gujarat ini mendasarkan
pendapatnya melalui teori mazhab dan teori nisan. Menurut teori ini, ditemukan adanya persamaan
mazhab yang dianut oleh umat Islam Nusantara dengan umat Islam di Gujarat. Mazhab yang dianut oleh
kedua komunitas Muslim ini adalah mazhab Syafi’i. Pada saat yang bersamaan teori mazhab ini
dikuatkan oleh teori nisan, yakni ditemukannya model dan bentuk nisan pada makam-makam baik di
Pasai, Semenanjung Malaya dan di Gresik, yang bentuk dan modelnya sama dengan yang ada di Gujarat.
Karena buktibukti itu, mereka memastikan Islam yang berkembang di Nusantara pastilah berasal dari
sana.

Kedua, teori Bengal. Teori ini mengatakan bahwa Islam Nusantara berasal dari daerah Bengal. Teori
ini dikemukakan oleh S.Q. Fatimi. Teori Bengalnya Fatimi ini juga didasarkan pada teori nisan. Menurut
Fatimi, model dan bentuk nisan Malik al-Shalih, raja Pasai, berbeda sepenuhnya dengan batu nisan yang
terdapat di Gujarat. Bentuk dan model batu nisan itu justru mirip dengan batu nisan yang ada di Bengal.
Oleh karena itu, menurutnya pastilah Islam juga berasal dari sana. Namun demikian teori nisan Fatimi ini
kemudian menjadi lemah dengan diajukannya teori mazhab. Mengikuti teori mazhab, ternyata terdapat
perbedaan mazhab yang dianut oleh umat Islam Bengal yang bermazhab Hanafi, sementara umat Islam
Nusantara menganut mazhab Syafi’i. Dengan demikian teori Bengal ini menjadi tidak kuat.

Ketiga, teori Coromandel dan Malabar. Teori ini dikemukakan oleh Marrison dengan mendasarkan pada
pendapat yang dipegangi oleh Thomas W. Arnold. Teori Coromandel dan Malabar yang mengatakan
bahwa Islam yang berkembang di Nusantara berasal dari Coromandel dan Malabar adalah juga dengan
menggunakan penyimpulan atas dasar teori mazhab. Ada persamaan mazhab yang dianut oleh umat
Islam Nusantara dengan umat Islam Coromandel dan Malabar yaitu mazhab Syafi’i. Dalam pada itu
menurut Marrison, ketika terjadi islamisasi Pasai tahun 1292, Gujarat masih merupakan kerajaan Hindu.
Untuk itu tidak mungkin kalau asal muasal penyebaran Islam berasal dari Gujarat.

Keempat, teori Arabia. Masih menurut Thomas W. Arnold, Coromandel dan Malabar bukan satu-
satunya tempat asal Islam dibawa. Ia mengatakan bahwa para pedagang Arab juga menyebarkan Islam
ketika mereka dominan dalam perdagangan Barat-Timur sejak awal-awal abad Hijriah atau abad ke-7
dan 8 Masehi. Hal ini didasarkan pada sunber-sumber Cina yang mengatakan bahwa menjelang akhir
abad ke-7 seorang pedagang Arab menjadi pemimpin sebuah pemukiman Arab-Muslim di pesisir pantai
Barat Sumatera.

abad ke-14 dan ke-15.Sejak datangnya kekuasaan kolonialisasi Belanda Indonesia,


Inggris, di Semenanjung Malaya, dan Spanyol di Filipina, sampai awal abad ke –
19.Sedangkan tahap ketiga bermula awal abad ke 20 terjadi liberalisasi kebikjasanaan
pemerintah kolonial, terutama Belanda di Indonesia. Dalam tahapan – tahapan ini kita
akan melihat proses Islamisasi Asia Tenggara sampai mencapai tingkat seperti
sekarang.
abad ke-14 dan ke-15.Sejak datangnya kekuasaan kolonialisasi Belanda Indonesia,
Inggris, di Semenanjung Malaya, dan Spanyol di Filipina, sampai awal abad ke –
19.Sedangkan tahap ketiga bermula awal abad ke 20 terjadi liberalisasi kebikjasanaan
pemerintah kolonial, terutama Belanda di Indonesia. Dalam tahapan – tahapan ini kita
akan melihat proses Islamisasi Asia Tenggara sampai mencapai tingkat seperti
sekarang
I. Kemajuan islam di asia tenggara

Islam begitu berpengaruh di kawasan Asia Tenggara, adapun beberapa pengaruh Islam adalah
sebagai berikut:
a.Sistem Pemerintahan

i.Wujudnya institusi kesultanan Islam di beberapa Negara.

ii.Ulama menjadi penasehat bagi Raja/sultan

iii.Islam sebagai agama resmi dan mayoritas

iv.Undang-undang berlandaskan hukum Islam

v. Wujudnya semangat jihad

b.Sistem Pendidikan

i.Pendidikan Islam disampaikan kepada semua lapisan masyarakat

ii.Sekolah, pesantren, madrasah, dan Mesjid sebagai institusi pendidikan dan Basis Islam

c.Cara hidup

i.Penggunaan Pakaian yang menutup aurat

ii.Mengamalkan konseppersaudaraan sesama Islam

iii.Persamaan taraf sesama manusia

iv.Sifat tolong-menolong, hormat menghormati, dan amalan bergotong-royong

d.Bahasa dan Kesusastraan

i.Bentuk tulisan Arab-Melayu

ii.Banyak istilah Arab digunakan dalam bahasa Melayu

iii.Hasil kesusasteraan Melayu terpengaruh dengan gaya dan tata bahasa

iv.Bentuk sastera Melayu dipengaruhi, bentuk sastera Islam

e.Kesenian

i.Seni pada batu nisan dan ukiran kayu

ii.Seni bangunan Islam mempengaruhi bentuk masjid, kubah, mimbar, mihrab dan menara azan.
f.Ekonomi

i.Terbentuknya Institusi ekonomi Islam seperti baitulmal

ii.Amalan zakat dan sedekah

iii.Amalan riba, penindasan dan penipuan dilarang dalam perdagangan


J.walisongo dan dakwah islam

1. Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)


 
Syarif Hidayatullah adalah sunan yang berperan dalam penyebaran islam di wilayah
jawa barat. Khususnya di daerah Cirebon. Syarif Hidayatullah mendapat gelar sebagai
Sunan Gunung Jati.Sunan Gunung Jati merupakan pendiri dinasti kesultanan Banten. 
Sunan Gunung Jati pernah melakukan penyerangan kepada Sunda Kelapa pada tahun
1527 dibawah pimpinan Fatahillah panglima perang kesultanan Demak yang juga
membantu Sunan Gunung Jati.

2. Sunan Ampel (Raden Rahmat) 


 
Sunan Ampel atau yang memilki nama asli Raden Rahmat beliau memulai dakwahnya
dari sebuah pesantren yang didirikan di Ampel Denta (dekat Kota Suarabaya).
Karenanya beliau dikenal sebagai pembina pondok pesantren pertama di Jawa Timur.
Sederet murid-muridnya yakni diantaranya Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat
adalah murid-muridnya Sunan Ampel.
 
3. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
 
Selain dikenal dengan nama Maulana Malik Ibrahim, Sunan Gresik juga dikenal dengan
nama Maulana Magribi (Syekh Magribi). Karena beliau diduga berasal dari wilayah
Magribi (Afrika Utara). Namun hingga kini belum diketahui secara pasti sejarah tempat dan
tahun kelahiranya, beliau diperkiarakan lahir sekitar pertengahan abad ke 14, Beliau merupakan
guru para wali, Sunan Gresik termasuk orang pertama yang masuk ke pulau Jawa dan berasal
dari keluarga muslim yang taat, belajar agama Islam sejak kecil.

 4. Sunan Bonang (Raden Makhdum)

 Sunan Bonang menyebarkan agama Islam dengan metode akulturasi dengan kebudayaan


masyarakat Jawa yang menggemari yakni wayang dan musik gamelan. Hal tersebut beliau
menciptakan gending-gending yang memilki nilai-nilai keislaman. Setiap bait-bait lagu diselingi
dengan ucapan dua kalimat syahadat (syahadatain) sehingga musik gamelan yang

mengiringinya kini dikenal dengan istilah sekaten.

5. Sunan Giri (Raden Paku)

 Sunan Giri yang bernama asli Raden Paku adalah putra Maulana Ishak. Beliau ditugaskan oleh
Sunan Ampel untuk menyiarkan agma Islam di Blambangan. Sunan Giri pernah belajar di
pesantren Ampel Denta lalu setelah dewasa, melalukan perjalanan haji bersama Sunan
Bonang. 

 6. Sunan Drajat (Raden Qasim)


Sunan Drajat dikenal sebagai seorang wali yang berjiwa sosial tinggi. Beliau banyak
memberikan pertolongan kepada yatim piatu, fakir miskin, dan orang sakit. Perhatianya yang
sangat besar terhadap masalah sosial.

 7. Sunan Muria (Raden Umar Said)

Sunan Muria adalah salah seorang Wali Songo yang juga sangat berjasa bagi penyebaran
islam di nusantara pada daerah pedesaan. Metode dakwahnya unik, putra dari  Sunan Kalijaga
ini dikenal suka menyendiri dan tinggal di desa bersama rakyat biasa demi menyiarkan
agama Islam.

 8. Sunan Kudus (Ja’far Shadiq)

 Sunan Kudus atau Jafar Sadiq di beri gelar dengan nama Wali al ilmi artinya orang yang
berilmu luas oleh para Wali Songo karena memiliki keahlian khusus dalam bidang agama.
Beliau juga dipercaya memegang pemerintahan di daerah Kudus. 

 9. Sunan Kalijaga (Raden Sahid)

 Sunan Kalijaga dikenal sebagai budayawan dan seniman seni suara, seni ukir dan seni busana
beliau menciptakan aneka cerita wayang yang bercorak keislaman. Sunan Kalijaga juga
menjadi wali yang mengekspresikan dakwahnya melalui budaya. Metode dakwahnya yakni
seperti Wayang, Syair, dan sebagainya.

Sunan Giri pada masa itu hidup saat zaman kerajaan Majapahit yang runtuh pada sekitar  tahun
1478 dan rakyat ketika itu mengalami suasana kritis serta dalam keadaan prihatin.

K.model penyebaran islam di walisongo

Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim adalah salah satu Wali Songo yang paling awal
menyebarkan agama Islam di Jawa. Bahkan ada yang menyatakan bahwa Sunan Gresik
merupakan orang pertama yang menyebarkan Islam di Jawa. Sunan Gresik menyebarkan agama
Islam melalui bidang perdagangan dan pendidikan. Ia pertama berdakwah melalui perdagangan,
supaya masyarakat tidak kaget dengan ajaran Islam. Selain itu, Sunan Gresik juga melakukan
dakwah melalui bertani, yang membuat masyarakat mulai menerima ajaran Islam secara perlahan.
Ketika Islam mulai diterima oleh masyarakat, Sunan Gresik membangun surau di kediamnya di
Desa Sawo, Gresik, yang berfungsi sebagai tempat beribadah dan pondok pesantren.

Sunan Ampel atau Raden Rahmat lahir di Campa pada tahun 1401. Ia berdakwah Islam di Jawa
pada era Majapahit di bawah kepemimpinan Brawijaya (1447-1451). Sunan Ampel melakukan
dakwah di Jawa dengan metode "Moh Limo" atau lima dasar ajaran Islam, yang isinya sebagai
berikut. Moh Main: Tidak berjudi Moh Ngombe: Tidak mabuk Moh Maling: Tidak mencuri Moh
Madat: Tidak candu Moh Madon: Tidak berzina

Sunan Bonang atau Raden Makdum Ibrahim merupakan Wali Songo yang lahir di Ujung Galuh atau
Surabaya pada 1465. Sebagai seorang pedakwah Islam di tanah Jawa, Sunan Bonang
menggunakan pendekatan budaya di bidang sastra dan seni, hingga mendapat julukan seniman.
Sunan Bonang menggunakan gamelan sebagai media dakwah Islam di Jawa. Ia mahir memainkan
alat musik gamelan sehingga banyak masyarakat yang senang dan dijadikan sebagai media
dakwahnya.

Raden Qasim atau Sunan Drajat lahir di Ujung Galuh atau Surabaya pada 1470. Ia merupakan adik
dari Sunan Bonang.Ulama yang Memiliki Karomah Wali Cara dakwah yang dilakukan oleh Sunan
Drajat, di antaranya: Memangun resep tyasing sasama (membuat senang hati orang lain) Jroning
suka kudu eling lan waspada (dalam keadaan gembira, hendaknya tetap ingat Tuhan dan selalu
waspada). Laksitaning subrata tan nyipa marang pringga bayaning lampah (dalam mencapai cita-
cita luhur, jangan menghiraukan halangan dan rintangan). Meper hardaning pancadriya (senantiasa
berjuang untuk menekan hawa nafsu duniawi) Heneng-Hening-Henung (dalam diam akan dicapai
keheningan, dalam hening akan dicapai jalan kebebasan mulia). Mulya guna panca waktu
(pencapaian kemuliaan lahir batin dicapai dengan menjalani salat lima waktu). Menehono teken
marang wong kang wuto. Menehono mangan marang wong kang luwe. Menehono busana marang
wong kang wuda. Menehono pangiyup marang wong kang kaudanan (berikan tongkat kepada orang
buta, berikan makan kepada orang lapar, berikan pakaian kepada orang tak berpakaian, berikan
tempat berteduh kepada orang kehujanan).

Sunan Kalijaga atau Raden Said lahir pada 1450 di Tuban. Ia adalah anak dari Tumenggung
Wilatikta, Bupati Tuban. Strategi dakwah Sunan Kalijaga adalah melalui seni dan budaya,
khususnya wayang. Sunan Kalijaga memanfaatkan kemahirannya dalam mendalang atau
memainkan wayang sebagai media dakwah Islam.

Sunan Muria atau Raden Umar Said atau Raden Said merupakan putra dari Sunan Kalijaga, yang
juga berperan sebagai pedakwah Islam di Jawa. Sunan Muria memanfaatkan kemahirannya dalam
memainkan gamelan dan boneka sebagai metode berdakwah. Selain menciptakan lagu dan
tembang untuk mempraktikkan ajaran Islam, Sunan Muria juga mengajarkan ajaran meruwat bumi.

Sunan Kudus atau Ja'far Shadiq merupakan Wali Songo yang berdakwah di wilayah Kudus, Jawa
Tengah. Ia dikenal sebagai eksekutor Syekh Siti Jenar. Sunan Kudus mengajarkan alat-alat
pertukangan, kerajinan emas, membuat keris, dan lainnya sebagai sarana berdakwah. Sunan Giri
Sunan Giri lahir pada 1442 dengan nama asli Muhammad Ainul Yakin. Ia adalah anak dari Syaikh
Maulana Ishaq dan Dewi Sekardadu, putri penguasa wilayah Balambangan bernama Menak
Sembuyu. Sunan Giri memanfaatkan kekuasaan, perdagangan, dan pendidikan sebagai sarana
berdakwah Islam.Bahkan, dakwah Sunan Giri mampu berpengaruh hingga wilayah luar Jawa,
seperti Banjar, Martapura, Pasir, Kutai, Nusa Tenggara, hingga Maluku.

Sunan Gunung Jati memiliki nama lengkap Syarif Hidayatullah. Ia lahir di Kairo pada 1448 dan hijrah
ke Jawa mengikuti ibunya. Di Jawa, Sunan Gunung Jati melakukan dakwah Islam dengan
menguatkan kedudukan politik. Ia menjalin hubungan dengan beberapa tokoh berpengaruh di
Cirebon, Banten, dan Demak untuk memuluskan dakwahnya.

L. Kemajuan islam periode walisongo

Wali Songo menyebarkan ajaran Islam dengan proses sinkretis, yakni suatu metode yang
dilakukan dengan memadukan beberapa paham atau aliran kepercayaan. Melalui sinkretisme,
terjadilah percampuran berbagai unsur kepercayaan atau paham dan menghasilkan suau aliran
yang bersifat selaras dan seimbang.

Melansir berbagai sumber, berikut merupakan sejumlah peninggalan yang masih dilakukan
hingga hari ini.

Wayang Kulit Nuansa Islam. Salah satu metode dakwah Wali Songo yang populer ialah

wayang kulit.

Selametan 4 Bulanan.

Tahlilan.

7 Harian, 40 Harian, dan 100 Harian.

Jajanan Pasar.

Beberapa tradisi dan peninggalan tersebut bahkan masih sering dilakukan hingga sekarang.
Melansir berbagai sumber, berikut merupakan sejumlah peninggalan yang masih dilakukan
hingga hari ini.

1. Wayang Kulit Nuansa Islam

Salah satu metode dakwah Wali Songo yang populer ialah wayang kulit. Adalah Sunan
Kalijaga, yang mempopulerkan cara dakwah seperti ini dan menarik perhatian masyarakat Jawa.

Dirinya menyisipkan kisah-kisah Islam di masa lampau menggunakan wayang kulit. Salah
satu ceritanya yang terkenal adalah Kalimasodo, yang dapat diartikan sebagai "Dua Kalimat
Syahadat".

2. Selametan 4 Bulanan

Selametan 4 bulanan rupanya merupakan tradisi yang diturunkan Wali Songo. Tradisi ini
yaitu membacakan surat-surat Al-Quran saat bayi masih berumur 4 bulan.

Diharapkan, dengan membaca ayat-ayat Al-Quran, bayi dapat lahir dengan keadaan baik dan
kelak akan tumbuh sebagai anak sholeh yang berbakti dan bertaqwa.

3. Tahlilan

Tahlilan merupakan kegiatan di mana orang-orang berkumpul, berdzikir, serta


membacakan surat di Al-Quran. Kegiatan ini umummya di lakukan saat malam Jumat.

Selain untuk beribadah, tahlilan juga digunakan sebagai ajang berkumpul satu sama lain.
Peninggalan ini juga cukup sering dilakukan oleh Wali Songo di masa lampau.
4. 7 Harian, 40 Harian, dan 100 Harian

Peninggalan ini dilakukan untuk membacakan doa bagi mereka yang sudah wafat.
Layaknya tahlilan, orang-orang datang dan berkumpul untuk berdoa, membacakan surat, serta
berdzikir.

Dulu, Wali Songo melakukan hal ini untuk mengikuti tradisi masyarakat yang kerap
berkumpul ketika orang meninggal. Mereka menambah nuansa Islami di dalamnya, dengan
menambah kegiatan yang sudah dijelaskan.

Islam di Indonesia adalah Islam dengan jumlah pemeluk terbesar di planet ini. Sekitar 200 juta
orang Indonesia beragama Islam. Di indonesia, agama islam di kenal dengan islam moderat
yang.dapat melihat perubahan dan menghadapi kesulitan situasi sesuai dengan

kondisi saat ini.

Islam di Indonesia adalah Islam yang sama sekali tidak sama dengan Islam yang dibuat di
negara-negara tertentu saat ini. Kemajuan pendidikan Islam di Indonesia tidak lepas dari
persiapan yang merupakan pembinaan dan pengembangan yang paling hakiki bagi umat Islam
itu sendiri. Sekolah adat yang parah pada umumnya akan menyebabkan individu memiliki
karakteristik mendalam yang besar atau orang yang terhormat dan peningkatan
kesempatan.perkembangan zaman.

Pendidikan islam di indonesia tidak jauh dari pedagang dan para musafir dan kiai untuk
berdakwah dan menyebarkan agama islam. Mereka segera menciptakan Islam di Indonesia
dan menunjukkan kepada orang Jawa untuk menyebarkan Islam.

Strategi penyampaian amalan islami diberikan dengan tata cara yang sesuai dengan
praktek yang dilakukan secara pribadi sehingga efektif dirasakan oleh masyarakat sekitar
tidak menimbulkan pergumulan.

Dakwah ini kemudian dikenal sebagai wali songo. Peran walisongo sangatlah
berkontribusi dalam berdakwah dan menyebarkan agama islam di bumi nusantara
khususnya di pulau jawa. walisongo.yang.membentuk struktur pemikiran Islam moderat di
Nusantara yang memiliki pilihan untuk menyesuaikan diri dengan budaya pertama saat itu.

Dengan berbagai prosedur pendidikan dan bimbingan serta metodologi yang ia terapkan,
Wali Songo memiliki keputusan untuk menjadikan budaya Islam di Nusantara lebih tegap
bahkan menjelma menjadi pedoman pendirian keberadaan umat Islam di
semenanjung.Asia.Tenggara (meliputi negara thailand, malaysia, kamboja, fhilipina).

Walisongo berperan .seorang.yang.memiliki kewajiban .mewariskan dan menyebarkan


agama islam, Wali.Songo.telah.membuat kerangka dan landasan pengajaran Islam yang
mutakhir pada masanya. Karena selain memiliki kesempatan untuk menyebarkan Islam
secara besar-besaran dan menjadi sebagian besar pengikutnya, ia juga siap untuk bergabung
dengan masyarakat asli yang berbeda ke dalam budaya Islam.

Wali Songo dengan sistem pendidikan Islamnya memiliki pilihan untuk


menggabungkan perbedaan sosial yang dibawa ke indonesia dari agama selain islam dan
menyebarkan agama islam khususnya di pulau jawa. Menampilkan ketrampilan dan strategi
walisongo lingkungan dapat dicirikan sebagai strategi menuju nilai terhormat dari kelimpahan
sosial terdekat seperti adat istiadat, adat istiadat, kata-kata mutiara, perspektif, dan berita gembira
yang bermanfaat. Pengajaran budaya lingkungan dapat dicirikan sebagai pendekatan
terhadap kualitas-kualitas terhormat dari kelimpahan sosial terdekat dengan tujuan agar
dakwah diingat untuk jenis adat, adat istiadat, ucapan, perspektif, dan berita yang
bermanfaat dalam kehidupan masyarakat.

M. Sejarah awal kedatangan islam di Indonesia

Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia


Ada banyak teori yang menegaskan awal mula masuknya agama Islam ke masyarakat Nusantara
kala itu. Teori-teori ini diperkuat oleh sejumlah bukti yang mendukung adanya jejak sekaligus proses
masuknya Islam ke tanah air.

1. Teori Makkah
Berdasarkan teori Makkah, sejarah masuknya Islam ke Indonesia terjadi pada abad ke-7 Masehi.
Beberapa sejarawan meyakini agama ini dibawa oleh para pedagang muslim dari Arab yang datang
ke Tanah Air.

Salah satu buktinya karena beberapa sumber dari naskah China kuno menyebut ada sekelompok
orang Arab yang bermukim di pesisir barat Pulau Sumatera pada 625 Masehi.

Pada saat itu sebenarnya pesisir barat Pulau Sumatera merupakan kawasan kekuasaan Kerajaan
Sriwijaya yang beraliran agama Buddha. Namun, ada penemuan batu nisan yang bertuliskan Syekh
Rukunuddin wafat pada 672 Masehi di daerah tersebut.

Sumber lain menerangkan bahwa para pedagang Arab melakukan aktivitas perdagangan di
Nusantara, kemudian menikah dengan penduduk sekitar. Tak hanya membangun keluarga, mereka
juga berdakwah di dalam negeri.

2. Teori Gujarat
Beberapa sumber lain meyakini sejarah masuknya Islam ke Indonesia terjadi saat para pedagang
Gujarat atau India datang pada abad ke-13.

Mulanya, para pedagang menjejakkan kaki di Malaka, kemudian berekspansi ke Indonesia.


Khususnya di pesisir barat Sumatera.

Menurut teori ini, kedatangan pedagang muslim India ke Indonesia yang membawa ajaran Islam
melahirkan Kerajaan Samudera Pasai.

Salah satu buktinya yaitu ditemukannya makam Malik As-Saleh yang merupakan salah satu pendiri
Kerajaan Samudera Pasai. Corak nisan makam Malik As-Saleh disebut mirip dengan nisan yang
ada di India.

Corak nisan ini juga disebut mirip dengan nisan makam Maulana Malik Ibrahim, salah satu anggota
Wali Songo yang terkenal berperan dalam penyebaran Islam di Indonesia.

3. Teori Persia
Menurut teori ini, sejarah masuknya Islam ke Indonesia juga terjadi pada abad ke-13 namun melalui
para pedagang Persia atau kini dikenal sebagai Iran. Hal ini tak lepas dari munculnya beberapa
kesamaan budaya Islam di Indonesia dengan Timur Tengah.

Salah satu contohnya adalah kaligrafi di batu nisan yang ada di Indonesia. Selain itu, juga karena
ada kesamaan ritual tabok di Bengkulu dan tabuik di Sumatera Barat yang hampir persis dengan
bangsa Persia.

Para sejarawan juga meyakini Islam masuk ke Indonesia karena para pedagang Persia lantaran
banyak kata-kata bangsa Persia dalam hikayat Melayu, Aceh, hingga Jawa.

Namun beberapa pihak menyebut aliran Islam bangsa Persia adalah Syiah. Sementara aliran Islam
yang berkembang pesat di dalam negeri adalah Sunni. 4. Teori China
Sejarah masuknya Islam ke Indonesia disebut berasal dari China pada masa Dinasti Tang sekitar
618-905 Masehi.
Panglima muslim China bernama Saad bin Waqash yang aslinya berasal dari Madinah dipercaya
sebagai pembawa ajaran Islam ke Nusantara.

Sumber lain menyatakan Islam masuk ke Indonesia melalui penduduk China yang bermigrasi ke
Asia Tenggara, salah satunya Indonesia. Mereka kemudian bermukim di Sumatera Selatan pada
879 Masehi.

Ada juga yang menyakini bahwa bangsa China membawa ajaran Islam ke Indonesia melalui
dakwah hingga lahirnya Kerajaan Demak, kerajaan Islam pertama di Jawa.

5. Berdasarkan Catatan
Sejarah masuknya Islam ke Indonesia juga ada menurut beberapa catatan yang terkuak ke publik.
Salah satunya mengenai penyebaran Islam di Pulau Sulawesi.

Sejarawan meyakini bahwa Islam masuk ke Sulawesi melalui hubungan kerajaan setempat dengan
para ulama Makkah dan Madinah.

Selain itu, ada pengaruh dari ulama Minang di Sulawesi Selatan yang kemudian mengantarkan
Kesultanan Gowa dan Kesultanan Bone untuk memeluk Islam.

Sementara di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara, Islam menyebar karena peran penting dari
Kesultanan Ternate dan Kesultanan Gorontalo. Sedangkan di Papua karena ada peran dari
Kesultanan Tidore.
Catatan lain menyebutkan bahwa Islam masuk ke Pulau Jawa pada 672 Masehi, setelah Raja
Jay Sima dari Kerajaan Kalingga masuk Islam. Bukti lain keberadaan Islam di Jawa adalah
ditemukannya nisan Fatimah binti Maimum di Gresik pada 1082 Masehi.

N. Agama dan kekuatan politik masa kolonialisme

Sebelum Islam datang, di Indonesia telah berkuasa kerajaan-kerajaan Hindu dan


Budha. Diantaranya ada kerajaan Bahari terbesar yang menguasai dan mengendalikan
pulau-pulau di Nusantara, yaitu Kerajaan Sriwijaya di sekitar Palembang, dan Kerajaan
Singasari, selanjutnya Kerajaan Majapahit.

Pada abad ke-7, Islam belum menyebar luas secara merata ke seluruh penjuru
Nusantara, karena pengaruh agama Budha masih memegang peranan di Kerajaan
Sriwijaya, terutama dalam kehidupan sosial, politik, perekonomian, dan kebudayaan.
Pada awal abad ke-13 M, Kerajaan Sriwijaya memasuki masa kemunduran. Dalam
kondisi seperti ini, pedagang-pedagang muslim memanfaatkan politiknya dengan
mendukung daerah-daerah yang muncul dan menyatakan diri sebagai kerajaan yang
bercorak Islam.

Mereka tidak hanya membangun perkampungan pedagang yang bersifat ekonomis,


tetapi juga membentuk struktur pemerintahan yang dikehendaki.

Misalnya Kerajaan Samudera Pasai abad ke-13 muncul karena dukungan komunitas


muslim, juga tidak terlepas dari melemahnya kondisi politik Kerajaan Sriwijaya yang
kurang mampu mengendalikan dan menguasai daerahnya.
Sementara itu, di Kerajaan Majapahit setelah Patih Gajah Mada meninggal dunia tahun
1364 Masehi dan Hayam Wuruk tahun 1389 Masehi, situasi politik Majapahit goncang
dan terjadi perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana. Selengkapnya mengenai
kemunduran Majapahit Bersamaan dengan melemahnya Majapahit, Islam di Jawa
mendapatkan posisi yang menguntungkan sehingga di bawah bimbingan spiritual
Sunan Kudus, berdiri Kerajaan Demak Bintoro yang akhirnya berhasil menggantikan
Majapahit sebagai keraton pusat.
Uraian di atas menunjukkan bahwa cikal bakal kekuasaan Islam sudah dirintis sejak
abad ke-7 M, tetapi semuanya tenggelam dalam hegemoni maritim Sriwijaya yang
berpusat di Palembang dan kerajaan Hindu Jawa, seperti Kerajaan Medang Kamulan,
Kerajaan Kediri, Kerajaan Singasari dan Majapahit di Jawa Timur.

Kemudian Islam menempati struktur pemerintahan ketika komunitas muslim sudah kuat
yang bersamaan dengan suramnya kondisi politik kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha.

Islam sebagai agama yang memberikan corak kultur bangsa Indonesia dan sebagai
kekuatan politik yang menguasai struktur pemerintahan sebelum datangnya Belanda
dapat dilihat dari munculnya kerajaan-kerajaan Islam Nusantara ini, antara lain di
Sumatra, Jawa, Kalimantan, Maluku, dan Sulawesi. Selengkapnya silahkan baca di
artikel sejarah Islam: Masuknya Islam ke Sumatra, Jawa, Kalimantan, Maluku dan
Sulawesi.
BAB II

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesadaran masyarakat Indonesia pada sejarah dan warisan kebudayaannya dinilai masih belum cukup
untuk mengangkat dan melestarikan kebudayaan Indonesia yang sangat kaya. Beberapa faktor yang
telah ditelusuri ialah sudah terlanjur adanya anggapan bahwa sejarah ialah hal yang membosankan dan
tidak memiliki visi yang penting sehingga orang-orang yang peduli akan warisan sejarah sangatlah
sedikit.

Salah satu sumber masalahnya justru sangat dekat dengan desain komunikasi visual, dimana informasi
mengenai sejarah, cerita rakyat dan situs-situ berharga seperti Karangkamulyan kurang
terkomunikasikan dengan baik dan menarik. Anak-anak di sekolah dasar mengenal kata sejarah sebagai
salah satu mata pelajaran hapalan yang berupa teks-teks panjang dan foto-foto yang kuno dan
membosankan, itulah mengapa sangat sedikit anak yang menyukai sejarah karena pendekatan
mengenai sejarah di Indonesia umumnya masih dalam tahap tersebut. Peran desain komunikasi visual
dalam hal ini masih sangat minim, sementara untuk anak-anak di umur 6-12 tahun, mereka
membutuhkan suatu media yang menarik perhatian mereka agar dapat tersaring dengan baik dalam
pengetahuan dan ingatan mereka.

Apabila tidak ada inisiatif dari generasi muda untuk melestarikan warisan budaya Negara, maka cerita
rakyat yang dimiliki bangsa ini, sejarah mengenai kekuatan Kerajaan-Kerajaan tanah Air akan menjadi
sekedar cerita dongeng tanpa adanya hal yang dapat menjadi inspirasi bagi generasi baru. Tidak hanya
cerita-cerita sejarah, situs-situs yang dilindungi karena menyimpan berbagai peninggalan sejarah kuno
dari jaman megalitikum ini akan terus menjadi sekedar tempat berkumpul keluarga-keluarga di daerah
setempat dan kehilangan fungsinya yang utama, yaitu tempat dimana bukti keberadaan nenek moyang
kita di abadikan.

Anda mungkin juga menyukai