DISUSUN OLEH :
Kelompok 9 :
Hidayati 2214010241
Dosen Pengampu :
Dr . Saharman, M.A
2022 M / 1444 H
A. Latar belakang
1.
Prof. Dr. Maidir Harun Dt. Sinaro, Dra. Sismarni, Islam Di Kawasan Turki & Asia Tengah,
(Padang: Imam Bonjol Press, 2017}, hlm 29
2.
Ibid.
1
Etoghrul dan rombongannya sampai di Asia Kecil dan mengaku
tunduk dibawah kekuasaan Bani Saljuq Rum yang saat itu dipimpin Sultan
Alauddin II. Kala itu, Sultan Alauddin II tengah terlibat konflik dengan
kekaisaran Byzantium. Sultan Alauddin II pun menyerahkan wilayah yang
berbatasan dengan Kerajaan Byzantium di Asia Kecil kepada Etoghrul,
dengan ibukota Sukud. Di wilayah inilah Etoghrul dan keluarganya menetap
sekaligus membantu Sultan Alauddin II dalam menghadapi serangan-serangan
pasukan Byzantium.
3
. Ibid., hlm. 29.
2
kerajaan ke Eropa, Paus mengobarkan semangat perang. Sejumlah besar
pasukan sekutu Eropa disiapkan untuk memukul mundur Turki Utsmani.
Sultan Bayazid tidak gentar menghadapi pasukan sekutu di bawah anjuran
Paus dan bahkan menghancurkan pasukan Salib. Pertempuran itu terjadi pada
tahun 1369.
3
dengan Asia. Bahkan, mereka dikenal sebagai bangsa yang penuh semangat,
memiliki kekuatan yang besar, dan menghuni tempat yang strategis.
4
Dr. H. Sulasman, Suparman, Sejarah Islam Di Asia Dan Eropa, (Bandung: CV Pustaka Setia,
2013), hlm 184-186
4
merupakan awal didirikannya pusat pendidikan dan pelatihan militer,
sehingga terbentuklah kesatuan militer yang disebut dengan Jenissari
atau Inkisyariah. Selain itu, kerajaan Utsmani membuat struktur
pemerintahan dengan kekuasaan tertinggi di tangan Sultan yang
dibantu oleh Perdana Menteri yang membawahi gubernur. Gubernur
mengepalai daerah tingkat I. Di bawahnya, terdapat beberapa bupati.
Untuk mengatur urusan pemerintahan negara, pada masa Sultan
Sulaiman I dibuatlah UU yang diberi nama Multaqa Al-Abhur, yang
menjadi pegangan hukum bagi Kerajaan Utsmani sampai datangnya
reformasi pada abad ke-19. Karena jasanya ini, ujung namanya
ditambah gelar Al-Qanuni."
3. Bidang Keagamaan
5
memberi fatwa resmi terhadap problem keagamaan yang terjadi dalam
masyarakat. Masyarakat digolongkan berdasarkan agama dan kerajaan
pun sangat terikat dengan syariat, sehingga fatwa ulama menjadi
hukum yang berlaku. Ajaran-ajaran tarekat mengalami perkembangan
dan kemajuan di Turki Utsmani. Pada masa Turki Utsmani, ada dua
tarekat yang dikenal, yaitu tarekat Bektasyi dan Tarekat Maulawi.
Tarekat Bektasyi mempunyai pengaruh di kalangan tentara, sedangkan
Tarekat Maulawi mendapat dukungan dari para penguasa.
4. Bidang Intelektual
a. Dua surat kabar yang muncul pada masa itu, yaitu berita
harian Takvini Veka dan Jurnal Tasviri Efkyar.
b. Pendidikan, terjadi transformasi pendidikan dengan
mendirikan sekolah-sekolah dasar, menengah, dan perguruan
tinggi, fakultas kedokteran, fakultas hukum, dan mengirimkan
pelajar yang berprestasi ke Prancis.
c. Sejarawan istana, Arifi dengan karyanya Sha-name-1-Al-I
Osman, cerita tentang keluarga raja-raja Utsmani. 5
5
Ibid, 189-192
6
Harapan, jalur perdagangan internasional dikuasai pemerintahan Turki
Utsmani. Jalur perdagangan Eropa dan dunia timur harus melewati
kota dagang di Laut Tengah, yang dikuasai Turki Utsmani, misalnya
Iskandariyah. Transaksi perdagangan di kota dagang tersebut pun
mendatangkan pemasukan keuangan bagi Turki Utsmani, yakni
melalui pajak jual beli dan bea-cukai.
Ada pula jenis tanah yang lebih luas dari timar, yakni ziamat.
Tanah ziamat merupakan tanah yang pengelolaannya tetap diserahkan
pada tuan tanah, yang telah berjasa kepada pemerintah. Hasil garapan
tanah tersebut sebagiannya diserahkan kepada pemenntah yang
dianggap sebagai pajak pertanian. Jenis tanah ketiga adalah tanah
khash. Tanah khasb ini berada di bawah penguasaan dan pengelolaan
barya,
6. Sosial Kemasyarakatan
7
ementara Afrika Utara yang juga sudah dikuasai Turki Utsmani
terdiri dari Bangsa Mesir dan suku-suku kecil di Afrika Utara. Ada
pula beberapa bangsa lain seperti Bosnia, Serbia, Hongaria dan Ausria.
Untuk itu, dapat dikatakan bahwa masyarakat yang berada dibawah
Kerajaan Turki Utsmani adalah masyarakat majemuk (plural). 6
2. Heteroginitas penduduk
Sebagai kerajaan besar, Turki Usmani menguasai wilayah yang sangat
luas, mencakup Asia Kecil, Armenia, Irak, Syiria, Hijaz, da Yaman di
Asia. Mesir, Libia, Tunis, dan Aljazair di Afrika. Bulgaria, Yunani
Yugoslavia, Albania, Hongaria, dan Rumania di Eropa Wilayah yang luas
itu didiami oleh penduduk yang beragam, baik dari segi agama, ras, etnis,
maupun adat istiadat. Untuk mengatur penduduk yang beragam dan
tersebar di wilayah yang luas itu, diperlukan suatu organisasi
pemerintahan yang teratur.
4. Budaya korupsi
Korupsi merupakan perbuatan yang sudah umum terjadi dalam Kerajaan
Usmani. Setiap jabatan yang hendak diraih oleh seseorang harus "dibayar"
6
Prof. Dr. Maidir Harun Dt. Sinaro, Dra. Sismarni, Islam Di Kawasan Turki & Asia Tengah,
(Padang: Imam Bonjol Press, 2017}, hlm 49-50
8
dengan sogokan kepada orang yang berhak memberikan jabatan tersebut.
Budaya korupsi ini mengakibatkan dekadensi moral kian merajalela yang
membuat pemerintah semakin rapuh.
6. Merosotnya perekonomian
Akibat perang yang tidak pernah berhenti, perekonomian negara merosot.
Pendapatan berkurang, sementara belanja negara sangat besar, termasuk
untuk biaya perang.
7
Dr. Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: AMZAH, 2009), hlm 207-209
9
F. PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. SARAN
10
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber. Saran dalam makalah ini adalah untuk
menambah wawasan bagi pembaca tentang Peradaban Islam Pada Periode
Pertengahan Masa Kerajaan Turki Utsmani.
11
DAFTAR PUSTAKA
12