Pada saat menyeberangi sungai Eufrat datang banjir hingga terbawa arus dan akhirnya meninggal dunia. Sulaiman Syah
meninggalkan empat orang putera Sankurtakin, Togdai, Ertoghrul dan Dandan.
Pasca meninggalnya Sulaiman Syah kelompok besar keluarganya terbagi menjadi dua. Satu kelompok menginginkan
kembali ke daerah asal dan satu kelompok lainnya melanjutkan expedisi ke wilayah Asia kecil bersama Ertoghrul dan Dandan.
Dalam perjalanan Ertoghrul putera ketiga dari Sulaiman Syah diangkat sebagai pemimpin baru hingga akhirnya mereka
menetap di Anatolia.
Ketika terjadi pertempuran antara pasukan Sultan Alaudin I dari Bani Saljuk Rum dengan kekaisaran Byzantium
(Romawi Timur) maka Ertoghrul dan para pengikutnya membantu pasukan Alaudin I hingga mencapai kemenangan, atas
bantuannya ini Alaudin I sangat berterima kasih dan memberi hadiah pada Ertoghrul dan kelompoknya berupa daerah di
pegunungan Ermenia dan lembah Saguta di sepanjang sungai Sakaria.
A. Sejarah Lahirnya Daulah Usmani
Oleh Alaudin I Pasukan Ertoghrul diberi gelar “Muqaddamah Sultan” (tentara pelopor sultan), sedangkan Ertoghrul
sendiri menyematkan gelar untuk dirinya “Sultan Oki” (kening sultan).
Pada tahun 1288 M Ertoghrul meninggal dunia, oleh Alaudin I diangkatlah puteranya yang bernama Usman sebagai
penggantinya.
Pada tahun 1299 M Ghazan Khan dari Mongol menyerang Saljuk Rum tetapi serangan itu bisa digagalkan oleh Usman,
tak berapa lama dari peristiwa itu Sultan Alaudin I meninggal dunia, sementara Sultan Alaudin I tidak memiliki putera yang
pantas mengantikan kedudukannya. Peristiwa ini dimanfaatkan oleh Usman untuk menyatakan diri sebagai Padishah Al
Usmaniyah (Raja keluarga Usman) yang juga mendapat dukungan penuh dari rakyat. Dengan demikian berdirilah kerajaan
Usmani dan ibukota kerajaan Usmani pertama di Qurah Hisyar (Iskisyiyar).
A. Sejarah Lahirnya Daulah Usmani
A. Sejarah Lahirnya Daulah Usmani
A. Sejarah Lahirnya Daulah Usmani
B. Strategi Dan Kebijakan Pemerintahan Daulah Usmani
Sampai dengan akhir usianya Orkhan berusaha untuk membentuk pemerintahan yang kuat. Untuk itu dia banyak
membangun, menertibkan administrasi, menguatkan militer, membangun masjid dan akademi-akademi ilmu pengetahuan.
Sultan Murad I meninggal dengan syahid dalam usia 65 tahun pada 15 Syaban 791 H.Sultan Murad I mewarisi kekuasaan
yang luas, lima kali lipat kekuasaan ayahnya. Banyak hal yang bisa dipetik hikmahnya dari kepemimpinan Sultan Murad I, di
antaranya;
a. Menyebarnya Islam yang semakin meluas di Wilayah Balkan, banyak pemimpin mereka yang masuk Islam,
b. Kedaulatan Daulah Usmani semakin dihormati dan dihargai oleh bangsa Eropa.
c. Pengaruh Daulah Usmani semakin meluas, sehingga syiar Islam semakin berkembang.
Sultan Murad II membuat istana penguasa bernuansa akademis, hal tersebut dilakukan agar kegiatan keilmuan tetap
berkembang pada zamannya. Dia mengirimkan sejumlah uang untuk kesejahteraan penduduk Makkah, Madinah dan Baitul
Maqdis sebanyak 3.500 dinar setiap tahunnya. Sultan Murad II menghembuskan nafas terakhir pada tanggal 16 Muharram 855
H. Bertepatan dengan tanggal 18 Februari 1451 M di Andrianopel.
Setelah memasuki Konstantinopel disana terdapat sebuah gereja Hagia Sofia (Aya Sofia) Al-Fatih memasuki gereja
tersebut yang digunakan sebagai tempat perlindungan terakhir para pendeta, Rahib dan masyarakat. Al-Fatih dengan kebaikan
akhlaknya memberikan sikap bijaksananya dan perlindungan kepada seluruh penduduk Konstantinopel.
Setelah salib-salib, berhala dan gambar-gambar diturunkan, Aya Sofia dibersihkan dan kemudian dijadikan masjid bagi
umat Islam. Akhirnya kota Konstantinopel dijadikan sebagai ibu kota kerajaan Turki Usmani dan namanya diganti menjadi
Islambul atau kota Islam yang kemudian dikenal dengan nama Istambul.
Sulaiman I diberi gelar Al-Qanuni atau the Magnificent “pembuat undangundang”, karena jasanya meletakkan dasar-dasar
hukum bagi Daulah Usmani dan tentunya yang paling lama memerintah.
Daulah Usmaniyah pada saat itu telah menjadi menjadi kekuatan yang disegani di dunia. Penaklukan yang dilakukan
Sulaiman A-Qanuni menyebabkan kesultanan menguasai kota-kota besar Islam seperti Mekah, Madinah, Yerusalem,
Damaskus, dan Baghdad. Sebagian besar di Balkan serta sebagian besar Afrika Utara.
Pemerintahan pada masa Sulaiman Al-Qanuni merupakan representasi puncak kejayaan politik Daulah Usmani dan
puncak keemasan pemerintahan Usmani yang menjangkau sampai tiga benua. Sultan Sulaiman AlQanuni wafat pada tanggal 5
September 1566 M
TERIMA KASIH