PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di masa sekarang ini kita umat Islam mendapat ujian yang sangat berat,
di mana keadaan umat Islam sangat ketinggalan dalam segala aspek kehidupan
duniawi dibanding umat lain. Padahal kalau dilihat kebelakang, umat Islam
begitu berjaya selama lebih dari 5 abad, bahkan kemajuan yang dirasakan
bangsa-bangsa Barat sekarang, tidak mungkin bisa dilepaskan dari peranan
umat Islam di masa keemasannya.
Umat Islam sekarang perlu berkaca kepada pendahulu mereka,
mempelajari sejarah mereka, dan mengambil i’tibar serta meneladani
perjuangan, semangat mereka dalam memajukan Islam dan kaum muslimin.
Sehingga dengan begitu timbullah rasa bangga, percaya diri, dan berkobarlah
semangat yang sudah lama tergerus oleh bayang-bayang gemerlap kemajuan
bangsa-bangsa barat yang telah memenuhi segala aspek kehidupan kita.
Diriwayatkan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : “Kota
Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya
adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah
komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” Disemangati hadits ini, pemimpin-
pemimpin Islam berlomba-lomba berusaha menaklukkan ibukota imperium
Romawi ini, demi memperoleh keistimewaan pujian Rasulullah di dalam
Hadits tersebut, sebagai sebaik-baik pemimpin. Upaya pertama dilakukan oleh
Muawiyah bin Abu Sufyan pada tahun 668 M, namun gagal dan salah satu
sahabat Rasulullah SAW yaitu Abu Ayyub Al-Anshari ra. gugur. Sebelumnya
Abu Ayyub sempat berwasiat jika ia wafat meminta dimakamkan di titik
terjauh yang bisa dicapai oleh kaum muslim karena ingin mendengarkan derap
langkah kuda sebaik-baik pemimpin di zamannya. Dan para sahabatnya
berhasil menyelinap dan memakamkan beliau persis di sisi tembok benteng
Konstantinopel di wilayah Golden Horn.
Generasi berikutnya, baik dari Bani Umayyah maupun Kekhalifahan
Abbasiyah hingga zaman Turki Usmani di masa Sultan Murad II juga gagal
1
menaklukan Konstantinopel. Salah satu peperangan Murad II adalah melawan
Vlad Dracul, seorang tokoh Crusader yang bengis dan sadis yang telah
membunuh ratusan ribu muslimin. Selama 800 tahun kegagalan selalu terjadi,
hingga anak Sultan Murad II yaitu Muhammad II naik tahta Turki Usmani,
dan diusianya yang sangat muda 19 tahun beliau berhasil membuktikan
nubuwwah Rasulullah SAW yaitu menaklukkan kota Konstatinopel.
B. Rumusan Masalah
turki Usmani?
C. Tujuan Makalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kata Utsmaniyah diambil dari pendiri pertama dinasti ini, yaitu Utsman ibn
Erthogrul ibn Sulaiman Syah. Para pendiri Daulah Utsmaniyah ini berasal dari
suku Qayi keturunan Oghuz. Bani Utsmani merupakan keturunan dari kabilah
Turkmaniyah, yang mendiami Kurdistan pada abad ke-13. Adapun profesi awal
wilayah Irak dan Asia kecil tahun (1220 M) mendorong pemimpin suku tersebut,
Anatolia dan menetap di kota Akhlath. Sulaiman Syah dengan seribu pengikutnya
1
Ismawati, Sejarah Peradaban Islam (Semarang: CV. Karya Abdi Jaya,2015), hlm. 363
2
Ibid, hlm. 364
3
pemerintahan yang independen yang berdiri pada tahun 1258 M yang bersamaan
Erthogril digantikan oleh putranya yang bernama Utsman, yang memerintah Turki
Seljuk yang terjadi pada 1300 menyebabkan dinasti ini terpecah-pecah menjadi
Turki Ustmani sebagai kerajaan yang berdiri sejak tahun 1300 - 1924
Turki Ustmani terbagi dalam tiga periode meliputi periode awal, periode
3
Mahyudin Yahya dan Ahmad Jaelani Hakim, Sejarah Islam (Kuala Lumpur: Fajar bakti SDN BHD,
1994), hlm. 395
4
Machfud Syaefudin, dkk, Dinamika Peradaban Islam (Yogyakarta: Pustaka Ilmu,2013), hlm. 185
4
1. Periode Awal (tahun 1294-tahun 1389)
Ustmani takluk.
5
Trikoyo Lestari, Skripsi Kebijakan-Kebijakan Pemerintahan Ustman bin Ertohgrul Pendiri Dinasti
Turki Ustmani, hlm 2
5
c. Sultan Murad I bin Urkhan (761-791 H/ 1359-1389 M)
6
John Freely, Istanbul Kota Kekaisaran, hlm 226
6
kepemimpinannya, beliau berhasil menaklukkan daerah kekuasaan
7
meninggalnya Timur Leng pada tahun 1405, Turki Ustmani semakin
8
menyusun rencana untuk menaklukkan Konstantinopel, ibukota
urban dengan peluru seberat 500 kg dan jarak tempuh 500 m.8
9
berhasil menaklukkan kota tersebut. Setelah kota Konstantinopel
di tahun 1481.
9
Memperdalam ajaran agama dan meninggalkan sifat keduniawian
10
beliau menerima sejumlah pengungsi Yahudi yang meminta suaka
Agungdan bijaksana.
10
Hasnul Arifin Melayu, Jurnal Syariat Islam Pada Dinastidi Asia Telaah Kritis Tipologi Mujtahid
dan Geneologi Intelektual, hlm 437
11
Pada masa kepemimpinan Sultan Sulaiman I, beliau sangat
Ustmani:
12
a. Sultan Salim II
sifat yang tidak baik. Hal tersebut dibuktikan dengan perilaku beliau
anaknya, naik tahta. Beliau memiliki sifat dan perilaku yang mirip
13
c. Sultan Mehmet III
Murat III setelah beliau meninggal. Sultan Mehmet III naik tahta
d. Sultan Ahmet I
Sultan Ahmed I naik tahta pada usia tiga belas tahun dan turun
tahta karena meninggal dunia di usia yang masih muda, yaitu dua
Sultan Ahmed I Camii, atau yang lebih dikenal dengan Blue Mosque
kemegahannya.
e. Sultan Mustafa I
14
kondisi ekonomi negara. Beliau kemudian diturunkan secara paksa
f. Sultan Usman I
kembali.
g. Sultan Murat IV
Karena naik tahta di usianya yang belum genap tiga belas tahun,
1640.
15
h. Sultan Ibrahim
i. Sultan Mehmet IV
hidupnya.
j. Sultan Sulaiman II
16
k. Sultan Ahmet II
akhir hayatnya.
l. Sultan Mustafa II
saat itu kondisi kekaisaran sudah carut marut dan bangkrut. Revolusi
Turki terhadap bunga tulip yang menjadi simbol turki di masa kini.
17
Sultan Ahmet juga secara aktif melakukan perjanjian perdamaian
n. Sultan Mahmud I
18
diawali oleh Sultan Mahmud I. Beliau meninggal tahun 1757 dan
politik. Pada masa itu militer Turki kembali menjadi kuat. Namun
19
r. Sultan Mustafa IV
singgasananya.
Sultan Abdul Hamid II, Sultan Mehmet V, dan Sultan Mehmet VI secara berturut-
turut menjadi Sultan terakhir kerajaan Turki Ustmani sebelum berubah haluan
Sultan tersebut masih memiliki kuasa atas kerajaan Turki Ustmani, tetapi
sesungguhnya oposisi dan para pemberontak mulai menguasai negeri dan bersiap
Turki Ustmani
20
1. Perluasan wilayah
2. Bidang Kemiliteran
bertempur kapan dan dimana saja. Pada masa Raja Okrhan, beliau
Sultan Bayazid I. Selain itu pasukan yang disebut dengan Janisari dan
21
Sipahi (pasukan berkuda) tersebut selama bertahun-tahun selalu
etika dan tata karma dalam istana raja-raja. Organisasi pemerintahan dan
huruf diterima dari bangsa Arab. Selain itu, beberapa Sultan Turki
4. Bidang Keagamaan
22
5. Bidang Arsitektur
berdiri dengan megah di Turki. Para pedagang kaya yang memiliki villa
sebelum Turki Ustmani berubah menjadi negara Republik Turki yang merdeka di
tahun 1924.
11
Jurnal Sejarah Turki Ustmani, hlm 4
23
D. Kemunduran Kerajaan Ustmani
Setelah Sultan Sulaiman Al-Qanuni wafat (1566 M), kerajaan Turki Usmani
mulai memasuki fase kemundurannya. Akan tetapi, sebagai sebuah kerajaan yang
sangat besar dan kuat, kemunduran itu tidak langsung terlihat. Perlahan tapi pasti
masa kemajuan yang pesat. Hingga akhirnya di akhir Perang Dunia II 1942 H
dimotori oleh Kemal Attaturk, Kerajaan Turki Usmani berubah menjadi Republik
Turki. Maka dengan demikian berakhirlah kerajaan Islam yang berkuasa selama 6
abad. Banyak faktor yang menyebabkan Kerajaan Turki Usmani itu mengalami
beberapa kali pemberontakan pada tahun 1525, 1632, 1727 dan 1826.
12
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 163-169
24
c. Adanya penguasa yang tidak cakap. Generasi penguasa Ustmani
perjuangan.
25
BAB III
Kesimpulan
Kata Utsmaniyah diambil dari pendiri pertama dinasti ini, yaitu Utsman ibn
Erthogrul ibn Sulaiman Syah. Para pendiri Daulah Utsmaniyah ini berasal dari
suku Qayi keturunan Oghuz. Bani Utsmani merupakan keturunan dari kabilah
Turkmaniyah, yang mendiami Kurdistan pada abad ke-13. Adapun profesi awal
mereka adalah penggembala.
Turki Ustmani sebagai kerajaan yang berdiri sejak tahun 1300 - 1924
mengalami beberapa kali pergantian Sultan dengan berbagai macam kebijakan
yang dibuat oleh masing-masing Sultan. Berdasarkan periode kepemimpinannya,
Turki Ustmani terbagi dalam tiga periode meliputi periode awal, periode
kejayaan, periode kemunduran.
Sebagai sebuah khilafah,Turki Ustmani berhasil mengembangkan serta
memajukan Ke-khilafah-an tersebut dalam berbagai aspek kehidupan. Adapun
beberapa pencapaian yang telah didapatkan oleh Kekhilafahan Turki Ustmani
antara lain sebagai berikut : Perluasan wilayah, Bidang Kemiliteran, Bidang Ilmu
Pengetahuan dan Budaya, Bidang Keagamaan, Bidang Arsitektur.
Setelah Sultan Sulaiman Al-Qanuni wafat (1566 M), kerajaan Turki Usmani
mulai memasuki fase kemundurannya. Akan tetapi, sebagai sebuah kerajaan yang
sangat besar dan kuat, kemunduran itu tidak langsung terlihat. Perlahan tapi pasti
kejayaan Turki Usmani mulai memudar, karena para pemimpin yang
menggantikannya tidak mempunyai kemampuan yang cukup memadai untuk
mengatasi permasalahan yang timbul, diantaranya pemberontakan-pemberontakan
di wilayah-wilayah kekuasaan, dan bangsa-bangsa Eropa yang mulai mengalami
masa kemajuan yang pesat. Hingga akhirnya di akhir Perang Dunia II 1942 H
dimotori oleh Kemal Attaturk, Kerajaan Turki Usmani berubah menjadi Republik
Turki. Maka dengan demikian berakhirlah kerajaan Islam yang berkuasa selama 6
abad.
26
Daftar Pustaka
Mahyudin Yahya dan Ahmad Jaelani Hakim, Sejarah Islam (Kuala Lumpur: Fajar
Ilmu,2013).
Konstantinopel.
Hasnul Arifin Melayu, Jurnal Syariat Islam Pada Dinastidi Asia Telaah Kritis
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003).
27