Oleh
M Sutan Rajab Hasibuan
Ilham Arsid
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Daulah Turki Usmani, Daulah inilah satu-satunya di antara sekian banyak Daulah yang ada
dalam Islam yang berhasil menaklukkan Konstantinopel walaupun sudah banyak Daulah
yang berusaha menaklukkannya sebelumnya. Memang setiap Daulah Islam mempunyai
peranan yang berbeda-beda dalam sumbangan yang mereka berikan kepada dunia Islam, Jika
Daulah Umayyah Siria berhasil memberikan wilayah territorial yang sangat luas kepada
dunia Islam, mulai dari Persia, Indus di bangian timur sampai ke Afrika, Eropa Barat di
bagian barat sehingga mereka disebut negara Adi Kuasa ketika itu. Maka Daulah Abbaisyah
di Baghdad, Daulah Umayyah II di Cordova, Daulah Fatimiyah dan Daulah Mamalik di
Mesir mereka berlomba untuk memajukan ilmu pengetahuan dan peradaban sehingga mereka
berhasil memberikan sumbangan kepada dunia Islam dalam bidang kemajuan ilmu
pengetahuan dan peradaban. Selanjutnya Turki Usmani kembali menyumbangkan wilayah
yang cukup luas bagi dunia Islam, mereka berhasil melakukan ekspansi Islam ke Eropa
Timur. Bahkan mereka adalah satu-satunya yang berhasil menaklukkan Konstantinopel yang
menjadi ibu kota Kerajaan Romawi itu oleh Sultan Muhammad Al-Fatih (Sang Penakluk)
pada tahun 1453 M. Maka dengan dikuasainya Konstantinopel itu pintu ekspansi ke Eropa
semakin menjadi sukses dan terbuka. Puncak kejayaan Turki Usmani dalam memperluas
wilayah ekspansi adalah di tangan Sultan Sulaiman I (1520-1566) yang terkenal dengan
sebutan Sulaiman Agung dan Sulaiman Al-Qanun. Di bawah pemerintahannya wilayah
kekuasaan Turki Usmani meliputi; Afrika Utara, Mesir, HIjaz,Irak, Armenia, Asia Kecil,
Balkan, Yunani, Bosnia, Bulgaria, Hongaria, Rumania sampai ke batas sungai Danube;
dengan tiga lautan, yaitu Laut Merah, Laut Tengah dan Laut Hitam. Itulah gambaran luasnya
wilayah kekuasaan Turki Usmani yang dimulai dari Asia, Afrika sampai ke Eropa Timur
berbatasan dengan tiga lautan yang telah mereka sumbangkan ke dunia Islam, sehingga Turki
Usmani adalah Daulah yang paling besar dan yang paling lama berdiri dibanding Daulah-
Daulah Islam lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. asal-usul dinasti Turki Usmani?
2. perkembangan dinasti Turki Usmani?
3.Apa saja kemajuan yang dicapai dinasti Turki Usmani?
4.Apa faktor kemunduran dan runtuhnya dinasti Turki Usmani?
5.Bagaimana keadaan turki pasca kekhalifahan Turki Usmani?
C. Tujuan Masalah
1.Untuk mengetahui asal-usul dinasti Turki Usmani
2.Untuk mengetahui perkembangan dinasti Turki Usmani
3.Untuk mengetahui kemajuan yang dicapai dinasti Turki Usmani
4.Untuk mengetahui faktor kemunduran dan runtuhnya dinasti Turki Usmani
5.Untuk mengetahui keadaan turki pasca kekhalifahan Turki Usmani
Bab II
Pembahasan
A. ASAL-USUL DINASTI TURKI USMANI
Nama kerajaan Usmaniyah itu diambil dari dan dibangsakan kepada nenek moyang
mereka yang pertama, Sultan Usmani Ibnu Sauji Ibnu Arthogol Ibnu Sulaimansyah Ibn Kia
Alp, kepala kabilah-kabilah di Asia tengah. Awal mula berdirinya Dinasti ini banyak tertulis
dalam legenda dan sejarah sebelum tahun 1300 M. Dinasti ini berasal dari suku Qoyigh
Oghus, yang mendiami daerah Mongol dan daerah Utara negeri Cina kurang lebih tiga abad.
Kemudian mereka pindah ke Turkistan, Persia dan Iraq. Mereka masuk Islam pada abad ke-
9/10 ketika menetap di Asia Tengah. Pada abad ke-13 M, mereka mendapat serangan dan
tekanan dari Mongol, akhirnya mereka melarikan diri ke Barat dan mencari perlindungan di
antara saudara-saudaranya yaitu orang-orang Turki Seljuk, di dataran tinggi Asia Kecil. Di
bawah pimpinan Orthogul, mereka mengabdikan diri kepada Sultan Alaudin II yang sedang
berperang melawan Bizantium. Karena bantuan mereka inilah, Bizantium dapat dikalahkan.
Kemudian Sultan Alauddin memberi imbalan tanah di Asia Kecil yang berbatasan dengan
Bizantium. Sejak itu mereka terus membina wilayah barunya dan memilih kota Syukud
sebagai ibukota. Ertoghrul meninggal dunia tahun 1289, kepemimpinan dilanjutkan oleh
puteranya, Usman. Putera Ertoghrul inilah yang dianggap sebagai pendiri kerajaan Usmani.
Usman memerintah antara tahun 1290-1326 M. Pada tahun 1300 M, bangsa Mongol kembali
menyerang Kerajaan Seljuk, dan dalam pertempuran tersebut Sultan Alaudin terbunuh.
Setelah wafatnya Sultan Alaudin, Usman memproklamasikan kemerdekaannya dan berkuasa
penuh atas daerah yang didudukinya. Penguasa pertamanya adalah Usman yang sering
disebut Usman I. Setelah Usman I mengumumkan dirinya sebagai Padisyah al-Usman (raja
besar keluarga Usman) tahun 1300 M setapak demi setapak wilayah kerajaan diperluas.
Dipilihnya negeri Iskisyihar menjadi pusat kerajaan. Usman mengirim surat kepada raja-raja
kecil guna memberitahukan bahwa sekarang dia raja yang besar dan dia menawar agar raja-
raja kecil itu memilih salah satu diantara tiga perkara, yakni; Islam, membayar Jizyah dan
perang. Setelah menerima surat itu, separuh ada yang masuk Islam dan ada juga yang mau
membayar Jizyah. Mereka yang tidak mau menerima tawaran Usman merasa terganggu
sehingga mereka meminta bantuan kepada bangsa Tartar, akan tetapi Usman tidak merasa
takut menghadapinya. Usman menyiapkan tentaranya dalam menghadapi bangsa Tartar,
sehingga mereka dapat ditaklukkan. Usman mempertahankan kekuasaan nenek moyang
dengan setia dan gagah perkasa sehingga kekuasaan tetap tegak dan kokoh sehingga
kemudian dilanjutkan dengan putera dan saudara-saudaranya yang gagah berani meneruskan
perjuangan sang ayah dan demi kokohnya kekuasaan nenek moyangnya.
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Turki Utsmani merupakan salah satu kerajaan yang didirikan oleh bangsa Turki setelah
runtuhnya kerajaan Turki Saljuq. Entogrol adalah pembuka jalan berdirinya Turki Usmani
putranya Usman sebagai proklamator Kerajaan Turki Usmani tahun 1300M. Kejayaan
kerajaan Islam di Turki berada pada masa Dinasti Utsmani, lebih tepat pada masa
kepemimpinan Sultan Muhammad Al-Fatih pada tahun 1453 M. Kemunduran dan
kehancuran Turki Usmani disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: kelemahan para sultan
dan sistem birokrasi, kemerosotan ekonomi dan munculnya kekuatan Eropa. Pada tahun 1342
H/ 1923 M khilafah Islamiyah dihapus, lalu Turki berganti menjadi republik sekuler. Mustafa
Kemal di dalam reformasi pembaruannya dalam mewujudkan Turki Modern membawa
prinsip ideologi Kemalisnya seperti Republikanisme, Populisme, Nasionalisme, Reformisme,
Sekulerisme, dan Etatisme.