D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
B. Perkembangan Kerajaan
Turki Usmani
Setelah usman mengumumkan dirinya sebagai Padisyah
al-Usman,ia menyerang daerah perbatasan Bizantium dan
menaklukkan Kota Broessa tahun 1317 M. Pada tahun 1326 M,
Kota Broessa dijadikan sebagai ibu kota kerajaan.
Pada masa pemerintahan Orkhan (1326-1359 M),Kerajaan
Turki Usmani dapat menaklukkan Azmir (1327 M), Thawasyanli
(1330 M), Uskandar (1338 M), Ankara (1354 M), dan Gallipoli
(1356 M). Daerah-daerah itulah yang pertama kali diduduki
Kerajaan Usmani ketika Murad I (1359-1389 M), pengganti
Orkhan. Selain memantapkan keamanan dalam negeri, ia
melakukan perluasan daerah ke benua Eropa. Ia dapat
menaklukkan Adrianopel (Edirne, Hadrianopolis) yang
kemudian dijadikan ibu kota kerajaan yang baru.
C. Kemajuan-Kemajuan
Kerajaan Turki Usmani
Kegigihan dan ketangguhan para pemimpin dalam
mempertahankan Kerajaan Turki Usmani membawa dampak
yang baik sehingga kemajuan dalam perkembangan wilayah
dapat diraih dengan cepat. Dengan cara atau taktik yang
diterapkan oleh beberapa penguasa Kerajaan Turki, seperti
Sultan Muhammad, Sultan Murad II, dan Sultan Muhammad II,
Kerajaan Turki Usmani dapat mencapai masa kejayaannya.
Mereka mengadakan perbaikan-perbaikan dan meletakkan
dasar-dasar keamanan dalam negerinya.
3.Bidang Keagamaan
Agama dalam tradisi masyarakat Turki mempunyai
peranan besar bagi lapangan sosial dan politik. Masyarakat
digolongkan berdasarkan agama. Kerajaan sendiri sangat
terikat dengan syariat sehingga fatwa ulama menjadi hukum
yang berlaku. Ajaran-ajaran terikat banyak berkembang di
kerajaan Turki Usmani. Para Mufti menjadi pejabat tertinggi
dalam urusan agama dan mempunyai wewenang dalam
memberi fatwa resmi terhadap problem keagamaan yang
terjadi dalam masyarakat.
Kemajuan-kemajuan yang diperoleh kerajaan Turki Usmani
tersebut tidak terlepas dari kelebihan-kelebihan yang
dimilikinya, diantaranya sebagai berikut.
1) Mereka adalah bangsa yang penuh semangat, berjiwa
besar, dan giat.
2) Mereka memiliki kekuatan militer yang besar.
3) Mereka menghuni tempat yang sangat strategis, yaitu
Konstantinopel yang berada pada titik temu antara Asia
dan Eropa.
4) Keberanian, ketangguhan, dan kepandaian taktik yang
dilakukan para penguasa Turki Usmani sangatlah baik.
5) Terjalinnya hubungan baik antara penguasa dan rakyat
kecil sehingga mendukung dalam memajukan dan
mempertahankan Kerajaan Turki Usmani.
E. Kemunduran Kerajaan
Turki Usmani
Faktor-faktor yang menyebabkan Kerajaan Turki Usmani
mengalami kemunduran, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Luasnya wilayah kekuasaan Kerajaan Turki Usmani,
menyebabkan pemerintahan merasa kesulitan dalam
melakukan administrasi pemerintahan, terutama pasca
pemerintahan Sultan Sulaiman. Akibatnya, administrasi
pemerintahan Kerajaan Turki Usmani tidak beres.
Penguasa Turki Usmani hanya mengadakan ekspansi
tanpa memperhatikan penataan sistem pemerintahan. Hal
ini menyebabkan wilayah-wilayah yang jauh dari pusat
mudah direbut oleh musuh dan sebagian berusaha
melepaskan diri.
2. Heterogenitas penduduk, memerlukan administrasi yang
memadai dan dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Hal itu tidak dapat dipenuhi Kerajaan Turki Usmani setelah
Sultan Sulaiman meninggal. Kerajaan tidak memiliki
administrasi yang bagus dan ditambah lagi dengan
pemimpin-pemimpin yang berkuasa sangat lemah serta
mempunyai perangai yang jelek.
3. Kelemahan para penguasa setelah Sultan Sulaiman
meninggal, menjadikan pemerintahan kacau dan sulit
teratasi.
4. Budaya pungli, mengakibatkan dekadensi moral, terutama
di kalangan pejabat yang sedang memperebutkan
kekuasaan (jabatan).