Anda di halaman 1dari 12

Skenario 6

Muntah hebat setelah makan


Ny.A usia 37 th oleh keluarganya ke IGD SRPUR dengan keluhan
abdominal discomfort dan muntah hebat sejak 2 jam yang lalu. Keluhan
ini awal dirasakan beberapa jam saat mengkonsumsi makanan yang
disajikan pada acara piknik keluarga dipantai lhoknga. Keluhan tersebut
juga dialami oleh beberapa anggota keluarga yang ikut acara piknik.
Dokter langsung melakukan pemeriksaan terhadap Ny.A dari
pemeriksaan didapatkan kondisi umum pasien Letarghi dengan
kesadaran somnolen, vital sign didapatkan TD 80/60 mmhg. HR 40x/i, RR
24x/i dan T 35,8◦C. Pemeriksaan wajah tampak pucat, mulut kering dan
Hipersaliva. Pemeriksaan mata didapatkan pupil pin point (+) dan
lakrimasi, pemeriksaan abdomen didapatkan peristaltik meningkat dan
distensi abdomen (+) pada pemeriksaan ekstremitas didapatkan akral
dingin, spasme otot ekstremitas inferior (+). Dokter memberikan terapi
cairan dan atropine untuk mengatasi gejalanya. Sebagai mahasiswa
kedokteran, bagaimana anda menjelaskan permasalahan dan
penanganan pada skenario diatas?
IDENTIFIKASI ISTILAH

• Letargi : keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap
tapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tidur kembali.
• Hipersalivasi : air liur yang berlebihan
• Pupil pinpoint : hilangnya kontraksi pupil saat diberikan refleks cahaya.
• Digoxin : salah satu obat yang digunakan dalam permasalahan ritme jantung dan
gagal jantung.

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Mengapa terjadi keluhan pada Ny.A ?
2. Apa yang terjadi pada Ny.A ?
1. Memakan makanan terkontaminasi – makanan masuk ke
saluran pencernaan – terjadi peradangan – organ mengirim
sinyal afferen ke otak – hipotalamus akan merespon – terjadi
mual muntah

2. Terjadi keracunan makanan, yang mana keluhan nya muncul


setelah makan makanan di piknik keluarga.
Strukturisasi
Definisi
Keracunan makanan adalah suatu keadaan sakit yang disebabkan
memakan makanan yang sudah terkontaminasi.

Epidemiologi

Keracunan makanan paling banyak di provinsi Jawa Barat, sebesar 32


kejadian dengan 21%.
Jawa Tengah 17 kejadian, 11%.
Aceh, Jambi dan Bengkulu 2 kejadian, 1,3%.
Etiologi
- Kuman Clostridium Botulinum yang hidup dengan kedap
udara (anaerobik), yaitu tempat-tempat yang tidak ada
udaranya.
- Pencemaran bahan-bahan kimia beracun.
- Kontaminasi bakteri, virus dan jamur.
Patofisiologi
Manifestasi Klinis

• Pupil pin point


• Bradikardi
• Hipersalivasi
• Lemah
• Mual muntah
• Kesadaran menurun
• diare
Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

• ABC
• Penilaian GCS
• Pemeriksaan mata, abdomen, kulit

• Pemeriksaan Lab klinik


• Pemeriksaan Radiologi (melihat aspirasi zat racun dari
inhalasi)
• EKG
Diagnosa Banding

• Rigiditas katatonik
• Gastroenteritis
• Cedera serebrovaskular
• Parkinson idiopatik

Komplikasi

• Gagal ginjal
• Gagal jantung
• kejang
Penatalaksaan
• Stabilisasi : pembebasan jalan nafas, perbaikan fungsi
pernafasan, dan perbaikan sistem sirkulasi darah.
• Dekontaminasi : untuk menurunkan pemaparan terhadap
racun, mengurangi absorpsi serta mencegah kerusakan.
• Dekontaminasi Pulmonal : jika pasien terkontaminasi racun
dari inhalasi.
• Eliminasi : mempercepat pengeluaran racun.
Prognosis
Meskipun telah ditangani dengan baik, angka
kematian akibat keracunan makanan masih
mencapai 50%-60%. Prognosis baik jika penderita
dapat bertahan pada 24 jam pertama.

Anda mungkin juga menyukai