Anda di halaman 1dari 14

A.

PENDAHULUAN
Umat islam mengalami puncak keemasan pada pemerintah abbasiyah.
Pada masa itu bermunculan para pemikir islam kenamaan yang sampai sekarang
pemikirannya masih di perbincangkan dan dijadikan dasar pijakan bagi pemikiran
di masa mendatang, baik dalam bidang keagamaan maupun umum. Kemajuan
islam ini tercipta berkat usaha dari berbagai kompen masyarakat, baik ilmuwan
birokat, aganawan, militer, dan ekonom maupun masyarakat umum.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Sejarah Berdirinya Kerajaan Turki Utsmani ?
2. Bagaimana Perkembangan Pendidikan Pada Masa Turki Utsmani ?
3. Bagaimana Sistem Pendidikan Pada Masa Turki Utsmani ?
4. Apa Penyebab Kemunuran Kerajaan Turki Utsmani dan Pengaruhnya
Terhadap Pendidikan di Sana ?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Sejarah Berdirinya Kerajaan Turki Utsmani.
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Perkembangan Pendidikan Pada Masa Turki
Utsmani.
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Sistem Pendidikan Pada Masa Turki Utsmani.
4. Untuk Mengetahui Apa Dampak Dari Kemunuran Kerajaan Turki Utsmani
Terhadap Pendidikan di Sana.

D. PEMBAHASAN
1. SEJARAH BERDIRINYA KERAJAAN TURKI UTSMANI
Pendiri kerajaan ini adalah bangsa turki dari kabilah oghuz yang
mendiami daerah mongol dan daerah utara negeri cina. Dalam jangka waktu
kira-kira tiga abad,mereka pindah ke Turkistan kemudian Persia dan irak.
Mereka masuk islam sekitar abad kesembilan atau kesepuluh, ketika mereka

1
menetap di asia tengah. Di bawah tekanan serangan-serangan mongol pada
abad ke-13 M, mereka melarikan diri ke daerah barat dan mencari tempat
pengungsian di tengah-tengah saudara-saudara mereka orang-orng turki
Seljuk,di dataran tinggi asia kecil. Disana di bawah pimpinan
Ertoghrul,mereka mengabdikan diri kepada sultan alauddin II.
Ertoghrul meninggal dunia tahun 1289 M. Kepemimpinan dilanjutkan
oleh putranya, Usman. Putra Ertoghrul inilah yang dianggap pendiri kerajaan
usmani. Usman memerintah antara tahun 1290 M dan 1326 M. sebagaimana
ayahnya, ia banyak berjasa kepada Sultan Alaudin II dengan keberhasilannya
menduduki benteng-benteng bizantium yang berdekatan dengan kota broessa.
Pada tahun 1300 M, bangsa mongol menyerang kerajaan Seljuk dan sultan
alauddin terbunuh. Kerajaan Seljuk rum ini kemudian terpecah-pecah dalam
bebebrapa kerajaan kecil. Usman pun menyatakan kemerdekaan dan berkuasa
penuh atas daerah yang didudukinya. Sejak itulah, kerajaaan usmani
dinyatakan berdiri. Penguasa pertamanya adalah usman yang sering disebut
juga usman I.
Pada masa pemerintahan Orkhan ( 726 H /1326 M-761 H/1359 M)
kerajaan turki usmani ini dapat menaklukkan azmir (smirna) tahun 1327 M,
Thawasyanli (1330 M), Uskandar ( 1356 M). daerah ini benua eropa yang
pertama kali diduduki kerajaan usmani.
Ketika Murad I, pengganti Orkhan,berkuasa (761 H/1359 M-789
H/1389 M), selain memantapkan keamanan dalam negeri,ia melakukan
perluasan daerah ke benua Eropa. Ia dapat menaklukan Adrianopel yang
kemudian dijadikan sebagai ibu kota kerajaan yang
baru,Macedonia,Sopia,Salonia,dan seluruh wilayah bagian utara Yunani.
Merasa cemas terhadap kemajuan ekspansi kerajaan ini ke Eropa, Paus
mengobarkan semangat perang. Sejumlah besar pasukan sekutu Eropa
disiapkan untuk memukul mundur Turki Usmani. Pasukan ini dipimpin oleh
Sijisman,raja Hongaria. Namun, Sultan Bayazid I ( 1389-1403 M), pengganti

2
Murad I,dapat menghancurkan pasukan sekutu kristen Eropa tersebut.
Peristiwa ini merupakan catatan sejarah yang amat gemilang bagi umat islam.
Ekspansi kerajaan usmani sempat terhenti beberapa lama. Ketika
ekspansi diarahkan ke konstantinopel, tentara mongol yang dipimpin Timur
Lenk melakukan serangan ke Asia kecil pertempuran hebat terjadi di Ankara
tahun 1402 M. Tentara Turki Usmani mengalami kekalahan. Bayazid bersama
putranya, Musa tertawan dan wafat dalam tawanan tahun 1403 M.
Kekalahan bayazid di Ankara itu membawa akibat buruk bagi Turki
Usmani. penguasa-penguasa Seljuk di Asia kecil melepaskan diri dari
genggaman Turki Usmani. Wilayah-wilayah Serbia dan Bulgaria juga
memproklamasikan kemerdekaan. Dalam pada itu,putra putri bayazid saling
berebut kekuasaan. Suasana buruk ini baru berakhir setelah sultan Muhammad
I (1403-1421 M) dapat mengatasinya. Sultan Muhammad berusaha keras
menyatukan negaranya dan mengambilkan kekuatan dan kekuasaan seperti
sediakala.
Setelah Timur Lenk meninggal dunia tahun 1405 M, kesultanan
mongol dipecah dan dibagi-bagi kepada putra-putranya yang satu sama lain
saling berselisih. Kondisi ini dimanfaatkan oleh penguasa Turki Usmani untuk
melepaskan diri dari kekuasaan mongol. Namun, pada saat seperti itu juga
terjadi perselisihan antara putra putra bayazid (Muhammad,isa,dan sulaiman).
Setelah sepuluh tahun perebutan kekuasaan terjadi,akhirnya Muhammad
berhasil mengalahkan saudara-saudaranya. Usaha Muhammad yang pertama
kali ialah mengadakan perbaikan-perbaikan dan meletakkan dasar-dasar
keamanan dalam negeri. Usahanya ini diteruskan oleh murad II (1421-1484
M),sehingga Turki Usmani mencapai puncak kemajuannya pada masa
Muhammad Al-Fatih ( 1451-1484 M)
Sultan Muhammad Al-Fatih dapat mengalahkan bizantium dan
menaklukkan konstantinopel tahun 1453 M. dengan terbukanya
konstantinopel sebagai benteng pertahanan terkuat kerajaan bizantium, lebih

3
mudahlah arus ekstansi Turki Usmani ke Eropa. Akan tetapi ketika Sultan
salim I (1512-1520 M) naik tahta, ia mengalihkan perhatian kea rah timur
dengan menaklukakn Persia,Syiria dan dinasti mamalik di Mesir.1
Sampai abad ke 17, turki utsmani menikamti masa keemasan.
Kekuatan militer turki utsmani yang sangat tangguh sangat menentukan
stabilitas kekuasaan. Kejayaan utsmanimulai kelihatan pudar setelah sultan
sulaiman meninggal dunia, yang mengakibatkan terjadi perbuatan kekuasaan
antara putra putra nya.
Kerajaan utsmani yang menjadi simbol islam akhirnya hilang dari
perdaran dunia dihapusnya gelar khalifah tersebut. Di bawah kekuasaan
Mustafa lah pengaruh kekuasaan sultan berakhir di tahun 1922, dan segera
setelah itu khalifah sebagai institusi agama pun dihapus sehingga Mustafa
sebagai pemimpin besar menjadi presiden pertama dari republic turki baru.
Dengan demikian berakhirlah kehidupan panjang dan kebebasan seluruh
pemerintahan islam.2

2. PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA TURKI


UTSMANI
a. Zaman pertengahan ( Utsmani I, 1300 – pra Mahmud II, 1808 )
Meninjau perkembangan pendidikan islam utsmani tidak lepas dari
setting budaya, dan kondisi social politiknya. Kebudayaan turki merupakan
perpaduan anatara kebudayaan Persia, byzantine dan arab. Dari
kebudayaan Persia, mereka banyak menerima ajaran ajaran tentang etika
dan tatakrama dalam kehidupan istana. Sebagai bangsa yang berdarah
militer, Turki utsmani lebih memperhatikan kemajuan bidangpolitik dan
kemiliteran. Sedangkan perhatian mereka terhadap pengetahuan sangat

1
2

4
tidak menonjol, kecuali dalam bidang arsitektur. Pemerintahan utsmani
menerapkan sitem dari prinsip kemiliteran (abdul sani : 1998 ). Maka
pendidikan banyak di konsentrasikan pada pelatihan militer.
Sufisme pada masa itu digemari umat islam dan berkembang pesat.
Keadaan frustasi yang merata di kalangan umat karena hancurnya tatanan
kehidupan intelektual dan material akbat konfik konflik internal dan
serangan tentara mongol yang mebabi buta, menyebabkan orang kembali
kepada tuhan dan bersikap fatalis. Madrasah ,madrasah yang ada dan yang
berkembang menjadi kegiatan sufi. Madrasah madrasah yang ada dan
berkembang diwarnai dengan kegiatan. Madrasah madrasah berkembang
menjadi zawiyah- zawiyah untuk mengadakan riyadhah, merintis jalan
untuk kembali kepada tuhan di bawah bimbingan dan otoritas guru guru
sufi. Maka berkembanglah berbagai system riyadhah untuk menuntun para
murid, itulah yang kemudian disebut tarekat.
Ilmu pengetahuan keislaman seperti fiqh, tafsir, ilmu kalam, dan lain
lain, tidak mengalami perkemabangan. Kebanyakan penguasa utsmani
cenderung bersikap taqlid dan fanatic terhadap suatu mazhab dan
menentang mazhab yang lain. ( Zuhairini: 1992 )
Pada masa ini lapangan ilmu pengetahuan menyempit. Madrasah
adalah satu satumya lembaga pendidikan umum dan di dalamnya hanya di
ajarkan pendidikan agama. Maka bila ada sarjana sarjana besar tertentu dan
pemikir pemikir orisinil yang mucul dari waktu kewaktu, adalah istimewa
dalam dirinya sendiri dan tidak banyak menimba ilmu mereka dari
kurikulum yang resmi.

b. Zaman modern ( Mahmud II, 1808 – Abdul Majid, 1922 )


Mahmud II ( Sultan ke 33 ) dinilai sebagai penggagas tonggak
reformasi utsmani. Dalam rangka mempertahankan daulat utsmaniah. Ia
mulai keluar dari tradisi aristokrasi dalam membangun relasi dengan

5
rakyatnya. Di antara pembaharuan yang dirintisnya ialah bidang militer,
organisasi kerajaan, hokum dan yang paling penting serta berpengaruh
besar bagi perkembangan pembaruan di kerajaan utsmani ialah di bidang
pendidikan. Pada abad ke 19 dibangun lah madrasah madrasah yang di
dalam nya ada kurikulum yang baru di masukkan pelajaran umum. Yang
melalui proses sosialisasi kepada masyarakatnya dengan tidak mudah.
Maka dari itu ia mendirikan madrasah pengetahuan umum dan sastra.
Nama madrasah nya Mekteb-i Ma’ruf dan Mekteb-I Ulum-u Adebiye siswa
dari kedua sekolah itu dipilih madrasah yang bermutu tinggi.
Dikedua madrasah itu di ajarkan bahasa prancis, ilmu bumi, ilmu ukur,
sejarah dan ilmu politik di samping bahasa arab. Sekolah pengetahuan
umum mendidik siswa untuk menjadi pegawai adminitrasi, dan sekolah
sastra menyiapkan penerjemah penerjemah untuk kepentingan madrasah. (
Harun Nasution 1975 )
Pada tahun 1905 sultan abdul hamid di jatuhkan dan diganti oleh
saudaranya yaitu Mehmed V. Dalam iklim politik yang tidak stabil
bersama parlemenya sultan mengadakan pembaruan di berbaga bidang
seperti, adminitrasi, transportasi, pelayanan umum dan pendidikan
mendapat perhatian kusus.

3. SYSTEM PENDIDIKAN PADA MASA TURKI UTSMANI


System pembelajaran pada masa turki utsmani adalah menghafal
matan matan meskipun murid tidak mengerti maksudnya, seperti menghafal
matan aljumuriah, matan taqrib, matan alfiah,matan sultan,dan lain lain.
Murid murid setelah menghafal matan matan itu barlah mempelajari
syarahnya kadang kadang serta khasiyahnya. Karena nya pelajaran itu
bertambah berat dan bertambah sulit untuk dihafalkan. System pembelajaran
itu masih di gunakan pada masa sekarang. Pada masa pergerakan yang
terakhir, masa pembaharuan pendidikan islam di mesir dan Syria ( tahun 1805

6
M ) telah mulai diadakan perubahan perbahan di sekolah sekolah ( madrasah )
sedangkan di masjid masih mengikuti system yang lama.

a. Lembaga pendidikan Islam


Perkembangan lembaga pendidikan islam di Turki Usmani tidak hanya
Sekolah Dasar saja yang berkembang, melainkan madrasah-madrasah dan
perguruan tinggi mengalami perkembangan yang cukup signifikan.
Madrasah pertama yang dibangun pemerintahan Usmani berada di Iznik
(Nicea). Adalah Orhan Gazi - penguasa Dinasti Usmani yang kali pertama
membangun madrasah itu. Dia membangun madrasah itu, tak lama setelah
menaklukan kota pada 1330-1331 M.3
Setelah terjadinya pembaharuan pendidikan islam pada zama modern,
maka lahirlah lembaga-lembaga pendidikan islam yang bersifat modern
yang lebih tertata rapih, karena sultan sadar bahwa pendidikan tradisional
tidak lagi sesuai dengan tuntutan zaman, dari mulai tingkat yang rendah
hingga perguruan tinggi.
Pada tingkat dasar lahirlah pendidikan sibyan mektepleri atau sekolah
dasar. Sekolah dasar itu merupakan kelanjutan dari sekolah yang dikenal
dalam Islam sebagai kuttab. Pada periode klasik, sekolah dasar atau sibyan
mektepleri umumnya didirikan oleh para elite seperti pejabat atau sultan.
Sekolah dasar pada masa itu dibangun dalam kompleks masjid. Kehadiran
sekolah itu pun akhirnya menyebar ke hampir berbagai penjuru desa,
lantaran pembangunannya tak membutuhkan dana yang terlalu besar. Anak
laki-laki dan perempuan ditempatkan dalam ruangan kelas yang berbeda.
Setiap anak Muslim memiliki hak untuk bersekolah. pada masa itu, tak ada
prosedur pendaftaran di sekolah dasar.

3
Abuddin Nata. Sejarah Pendidikan Islam Pada Periode Klasik dan Pertengahan. (Jakarta: PT Raja
grapindo Persada, 2010) hlm, 275.

7
Di era pemerintahan Sultan Abdul hamid II, sekolah dasar telah
berkembang begitu pesat. Di kota Istanbul saja, telah berdiri tak kurang
dari 355 sekolah dasar negeri dan tujuh sekolah dasar swasta. Sekolah
dasar juga berkembang pesat di kota-kota di kawasan Anatolia. Di Aydin
terdapat 1.379 sekolah, terdiri dari 669 sekolah untuk anak laki-laki, 92
sekolah dasar khusus puteri dan 669 sekolah lainnya campuran antara laki-
laki dan perempuan.
Di Kastamonu yang juga wilayah kekuasaan Usmani terdapat 855
sekolah dasar. Selain itu, di Bursa juga terdapat 56 sekolah negeri dan
1.406 sekolah swasta. Sedangkan, di Canakkale terdapat 400 sekolah dasar.
Sementara itu, di kota Ankara, Diyarbakir, Konya, Sivas dan Izmit terdapat
lebih dari 200 sekolah dasar dan di Erzurum terdapat lebih dari 100 sekolah
dasar. Sekolah dasar pun berkembang di Kosovo dan Manastir yang
merupakan dua wilayah kekuasaan Kerajaan Usmani di Balkan. Di kedua
wilayah itu terdapat 500 sekolah. Selama dalam kekuasaan Usmani, di
wilayah Yerusalem pun terdapat 300 sekolah dasar. Selain itu ada 200
sekolah di Beirut dan lebih dari 100 di Aleppo.
Kemudian Sultan Murad II di Edirne mendirikan Dar Al-Hadits
Madrasah. Karamanoglu Ali Bey pada 1415 mendirikan Akmadrasa di
Nigde. Sultan Muhammad II juga mendirikan Sahn-i Saman madrasa. Di
Bursa Lala Sahin Pasha Madrasa yang didirikan pada 1348 Madrasah
sebagai pusat pendidikan dan kesetaraan ini terus menyebar seiring dengan
kian luasnya kekuasaan Turki Usmani. Saat menaklukkan sebuah wilayah
baru, segera dibangun masjid dan madrasah. Secara struktural, madrasah-
madrasah itu merupakan bagian dari sistem wakaf dan otonom secara
finansial. Kegiatan madrasah-madrasah juga berada di bawah pengawasan
negara.
Madrasah tidak hanya didirikan oleh sultan dan anggota keluarga
kerajaan. Namun, banyak madrasah yang didirikan oleh para wazir,

8
negarawan, dan cendekiawan. Pada masa kesultanan Mahmud II berdiri
madrasah Mekteb-i Ma’arif (Sekolah Pengetahuan Umun) dan Mekteb-i
Ulum-u Edebiye (Sekolah Sastra), pada masa ini berdiri pula beberapa
sekolah antara lain: sekolah militer, sekolah teknik, sekolah kedokteran,
dan sekolah pembedahan, kedua sekolah terakhir kemudian digabung
dalam satu wadah yaitu: Dar-ul lum-u hikemiye ve Mekteb-I Tibbiye-I
Sabane.4
Pada masa kesultanan Abdul Hamid, berdiri pula berbagai perguruan
tinggi, antara lain: Sekolah Hukum Tinggi, Sekolah Tinggi Keuangan,
Sekolah Tinggi Kesenian, Sekolah tinggi Dagang, Sekolah tinggi Teknik,
Sekolah Dokter Hewan, Sekolah Tinggi Polisi, dan Universitas Istambul.5

b. Kurikulum dan Metode Pendidikan Islam


Pada zaman pertengahan, kurikulum yang digunakan di sekolah
Madrasah tidak menggunakan kurikulum yang resmi, sehingga
pembelajaran di madrasah hanya di titik beratkan pada pendidikan agama
saja. Ketika Sultan Mahmud II berkuasa. Sultan Mahmud mengeluarkan
maklumat tentang pendidikan dasar, mulai adanya perubahan system
kurikulum, dengan kurikulum baru tersebut dimasukan pelajaran umum.
Pada 1864, Turki Usmani membentuk Komisi Sekolah Dasar Muslim.
Kurikulum mulai disusun lebih baik tahun sekolah dasar mulai diajarkan
beberapa pelajaran tambahan seperti; seni menulis indah (Kaligrafi),
kewarganegaraan, geografi, dan aritmatika.
Pada pendidikan madrasah dan pendidikan tinggi juga yaitu Mekteb-i
Ma’arif (Sekolah Pengetahuan Umum) dan Mekteb-i Ulum-u Edebiye
(Sekolah Sastra), ada perubahan kurikulum, yaitu dengan menambahkan

4
Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam, Sejarah Pemikiran dan Gerakan. (Jakarta: Bulan
Bintang, 1992), h. 94
5
Abuddin Nata. Sejarah PendidikanIslam Pada Periode Klasik dan Pertengahan. h, 288

9
pelajaran umum, antara lain: bahasa Prancis, Ilmu Bumi, ilmu ukur, sejarah
dan ilmu politik disamping Bahasa Arab. Sekolah pengetahuan umum
mendidik siswa menjadi pegawai administrasi, dan sekolah sastra
menyiapkan penterjemah-penterjemah untuk kepentingan pemerintah.
Pada sekolah Dar-ul lum-u hikemiye ve Mekteb-I Tibbiye-I Sabane,
tidak hanya buku kedokteran saja yang di ajarkan, tetapi diajarkan pula
ilmu Alam, filsafat dan Sebagainya, karena dengan membaca buku-buku
tersebut siswa akan memperoleh ide-ide modern dari Barat. Pada periode
sebelum berkuasanya Sultan Mehmed II, pendidikan di madrasah
ditekankan pada studi agama. Namun, selanjutnya madrasah juga
memasukkan bahan ajaran lainnya selain agama. Maka, kemudian muncul
daftar pelajaran seperti ilmu logika, filsafat, dan matematika mulai
diajarkan oleh para guru di berbagai madrasah. Di madrasah tertentu juga
diajarkan ilmu kedokteran dan astronomi. Ini memantik pendirian rumah
sakit dan observatorium.
Dalam tataran pelaksanaannya, Guru yang boleh mengajar di sekolah
dasar adalah mereka yang telah lulus madrasah. Pada tahap awal, para guru
ini mengajarkan anak-anak muridnya mengenai dasar-dasar ilmu
keislaman. Baru pada tahap berikutnya diajarkan cara membaca Alquran,
menghafal surah-surah Alquran tertentu, dan dilanjutkan dengan ilmu-ilmu
pengetahuan lainnya seperti dasar aritmatika serta puisi Arab dan Persia.
Adapun metode pendidikan islam, pada masa awal Turki Usmani,
yaitu dengan cara menghafal matan-matan, seperti menghafal Matan
Ajrumiyah, Matan Taqrib, Matan Alfiyah, Matan Sullan dan lain-lain.6
Pada masa pembaharuan terdapat pula perubahan dalam metode
pengajaran, pada masa ini, para siswa di berikan kebebasan dalam berfikir,
dan berdiskusi tentang pengetahuan yang telah dia baca. Dengan adanya

6
Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1992), hlm. 168

10
perubahan metode dan kurikulum banyak siswa yang dikirim ke luar
Negeri dan sekembalinya, ia membawa pengaruh yang besar serta adanya
ide-ide baru.

c. Pendanaan Pendidikan islam Pada Masa pemerintahan Turki Usmani


pendanaan dalam pendidikan islam di gratiskan tak memungut biaya
dari orangtua siswa. Sumber dana untuk operasional sekolah dasar itu
berasal dari wakaf, pajak lokal, zakat fitrah pada akhir Ramadhan, zakat,
serta uang hasil penjualan kulit hewan kurban. Lembaga wakaf menjadi
sumber keuangan bagi lembaga pendidikan Islam. adanya sistem wakaf
dalam Islam disebabkan oleh sistem ekonomi Islam yang menganggap
bahwa ekonomi berhubungan erat dengan akidah dan syari`ah Islam
sehingga aktifitas ekonomi mempunyai tujuan ibadah dan kemaslahatan
bersama. Oleh karena itu di saat ekonomi Islam mencapai kemajuan, umat
Islam tidak segan-segan membelanjakan uangnya untuk kepentingan dan
kesejahteraan umat Islam seperti halnya untuk pelaksanaan pendidikan
Islam.

d. Perpustakaan
Perpustakaan pada masa kemajuan Islam tidak terhitung banyaknya
diseluruh Negara Islam, baik perpustakaan umum maupun perpustakaan
khusus. Hampir diseluruh masjid dan madrasah-madrasah ada perpustakaan
yang berisi bermacam-macam ilmu, terutama ilmu-ilmu Agama dan bahasa
Arab. Pada masa Turki Utsmani, masa kemunduran pendidikan dan
pengajaran Islam, perpustakaan sangat berkurang, hanya terdapat di
Istambul dan sedikit di Mesir, Damsyik, Halab, dan Qudus. Jumlah
perpustakaan pada masa itu kurang lebih 26 buah, 22 buah di Istambul dan
4 buah diluarnya. Jumlah kitab dalam perpustakaan itu kurang lebih 30.000
kitab.

11
4. MASA KEMUNDURAN TURKI UTSMANI
Kemunduran Turki Usmani terjadi setelah wafatnya Sulaiman Al-
Qonuni. Hal ini disebabkan karena banyaknya kekacauan yang terjadi setelah
Sultan Sulaiman meninggal diantaranya perebutan kekuasaan antara putera
beliau sendiri. Para pengganti Sulaiman sebagian besar orang yang lemah dan
mempunyai sifat dan kepribadian yang buruk. Juga karena melemahnya
semangat perjuangan prajurit Usmani yang mengakibatkan kekalahan dalam
mengahadapi beberapa peperangan. Ekonomi semakin memburuk dan system
pemerintahan tidak berjalan dengan semestinya.
Pada masa Utsmaniyah Tuki pendidikan dan pengajaran mengalami
kemunduran, terutama diwilayah-wilayah, seperti Mesir, Baghdad dan lain-
lain. Yang mula-mula mendirikan madrasah pada masa Utsmaniyah Tuki ialah
Sultan Orkhan (wafat tahun 761 H = 1359 M.). kemudian diikuti oleh Sultan-
Sultan keluarga Utsmaniyah dengan mendirikan madrasah-madrasah, yang
didirikan oleh Sultan Sulaiman Al-Qanuni. Sultan-sultan pada masa
Utsmaniyah banyak mendirikan masjid-masjid dan madrasah-madrasah
terutama di Istambul dan Mesir. Tetapi tingkat pendidikan itu tidak
mengalami perbaikan dan kemajuan sedikitpun. Pada masa itu banyak juga
perpustakaan yang berisi kitab-kitab yang tidak sedikit bilangannya. Tiap-tiap
orang bebas membaca dan mempelajari isi kitab itu. Bahkan banyak pula
ulama, guru-guru, ahli sejarah dan ahli syair pada masa itu.
Tetapi mereka-mereka itu hanya mempelajari kaidah-kaidah ilmu-ilmu
agama dan bahasa Arab, serta sedikit ilmu berhitung utuk membagi harta
warisan dan ilmu miqat untuk mengetahui waktu sembahyang. Mereka tidak
terpengaruh oleh pergerakan ilmiyah di Eropa dan tidak mau pula mengikuti
jejak zaman kemajuan Islam pada masa Harun Ar-Rasyid dan masa Al-
Makmun, yaitu masa keemasan dalam sejarah Islam. Demikianlah keadaan

12
pendidikan dan pengajaran pada masa Utsmaniyah Turki, sampai jatuhnya
sultan atau khalifah yang terakhir tahun 1924 M.7

E. ANALISIS
1. Isi Makalah
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui sejarah pendidikan islam
pada masa Turki Utsmani. Perkembangan lembaga pendidikan islam di Turki
Usmani tidak hanya Sekolah Dasar saja yang berkembang, melainkan
madrasah-madrasah dan perguruan tinggi mengalami perkembangan yang
cukup signifikan. kurikulum yang digunakan di sekolah Madrasah tidak
menggunakan kurikulum yang resmi, sehingga pembelajaran di madrasah
hanya di titik beratkan pada pendidikan agama saja. Lembaga wakaf menjadi
sumber keuangan bagi lembaga pendidikan Islam. Oleh karena itu di saat
ekonomi Islam mencapai kemajuan, umat Islam tidak segan-segan
membelanjakan uangnya untuk kepentingan dan kesejahteraan umat Islam
seperti halnya untuk pelaksanaan pendidikan Islam.

2. Kelebihan
Mahasiswa dapat mengetahui tentang sejarah pendidikan islam pada
masa Turki Utsmani. Bagaiamana sistem pendidikan dan kurikulum yang di
gunakan pada masa tersebut yang mana kurikulum tersebut dapat di
aplikasikan pada masa sekarang baik pada pembelajaran di lembaga formal
maupun informal.

3. Kelemahan
Pendidikan islam pada masa Turki Utsmani sangatlah bagus. Baik dari
segi lembaga, kurikulum, sistem pembelajara, dan materi. Akan tetapi, semua

7
Suparman sulasman, sejarah islam di asia dan eropa ( Bandung : Pustaka Setia, 2013) hlm, 147

13
itu berubah saat terjadinya perebutan tahta yang menyebabkan merosotnya
Turki Ustmani di segala aspek

F. KESIMPULAN

G. DAFTAR PUSTAKA

14

Anda mungkin juga menyukai