Anda di halaman 1dari 20

PERADABAN ISLAM MASA

TURKI UTSMANI
(1299-1924 M)
Oleh :
SAEPUL ANWAR
MENGENAL TURKI UTSMANI
Berasal dari suku pengembara bernama
Kayi yang bermukim di wilayah Asia
Tengah, di Utara laut kaspia.
Hidup pada masa dinasti khawarizmi
(995-1231 M) di Transoxania.
Pemimpin suku bernama Sulaiman Syah
dan meninggal dalam banjir yang melanda
sungai Eufrat.
Menetap di Azerbaijan di perbatasan Asia
Kecil.
MENGENAL TURKI UTSMANI
Sepeninggal Sulaiman, kepemimpinan beralih ke
putranya Artogrol dan mengabdi pada Sultan
Alaudin II Dinasti Seljuk Rum yang berkuasa di
Anatolia (1077-1300 M) di bawah pengawasan
dinasti Abbasiyah.
Artogrol meninggal tahun 1280 M diganti
putranya Usman atas persetujuan Sultan Alaudin.
Dari nama inilah diambil nama Kerajaan Usmani.
Ibukota pindah ke Melangenon.
Setelah Seljuk Rum kalah melawan Mongol,
Usman memerdekakan diri dan menyatakan
Qurah Hisyar (salah satu kota di Bizantium)
menjadi Ibu Kota Kerajaan.
MENGENAL TURKI UTSMANI
Kerajaan Turki Utsmani terdiri dari
beragam suku Turki yang beragama
Islam dan beraliran Sunnu dengan
mazhab Hanafi.
Kekuatan Turki Utsmani diperkuat
oleh pasukan perang dari Tarekat
Bektasyi yang kuat yang dikenal
dengan nama Al Ghazi.
PARA KHALIFAH TURKI UTSMANI

Terdapat 38 penguasa kerajaan Turki


Utsmani (1299-1924 M) yang terbagi
kepada lima periode.
Periode Pertama 1299-1402 M
Usman 1 (1299-1324 M)
Orkhan bin Usman (1324-1359 M)
Murad I bin Orkhan (1359-1389 M)
Bayazid I bin Murad I (1389-1402 M)
Masa ini merupakan masa
pertumbuhan dan perkembangan
yang disusul dengan perluasan
wilayah hingga menyebrang ke
daratan Eropa.
Periode Kedua 1403-1566 M
Muhammad I bin Bayazid I 1403-1421 M.
Murad II bin Muhammad I 1421-1451 M.
Muhammad II Al Fatih bin Murad II 1451-1481 M.
Bayazid II bin Muhammad II 1481-1512 M.
Salim I bin Bayazid II 1512-1520 M.
Sulaiman Al Qanuni bin Salim I 1520-1566 M.
Masa ini dimulai dengan masa transisi karena
perebutan kekuasaan di antara anak-anak
Bayazid I yang diakhiri dengan kemenangan
Muhammad I.
Masa ini merupakan masa perbaikan sehingga
Kerajaan Utsmani kembali kuat dan berkembang
secara mengagumkan.
Periode Ketiga 1566-1703 M
Ada sebanyak 13 Sultan mulai dari Salim
II bin Sulaiman I (1566-1574 M) sampai
dengan Mustafa II bin Muhammad IV
(1695-1703 M).
Pada periode ini Turki Utsmani hanya
mampu bertahan agar tidak hancur tanpa
adanya kemajuan dalam perluasan
wilayah.
Pada periode ini Turki Utsmani mulai
kehilangan daerah Hongaria.
Periode Keempat 1703-1839 M
Ada sebanyak 8 Sultan mulai dari Ahmad
III bin Muhammad IV (1703-1730 M)
sampai dengan Mahmud II bin Abdul
Hamid I (1808-1839 M).
Pada periode ini kerajaan usmani berada
dalam masa kemunduran dengan wilayah
yang semakin menyempit.
Periode ini diakhiri dengan modernisasi
yang dilaksanakan oleh Sultan Mahmud II
pada 1839 M.
Periode Kelima 1839-1924 M
Ada sebanyak 7 Sultan mulai dari Abdul
Majid bin Mahmud II (1839-1861 M)
sampai dengan Abdul Majid II sebagai
khalifah (1922-1924 M).
Pada periode ini pembaharuan yang
dilakukan Mammud II dilanjutkan meliputi
pembaharuan di bidang politik,
administrasi, dan kebudayaan.
Periode ini berakhir dengan jatuhnya
kerajaan Usmani pada tahun 1924 M dan
berubah menjadi Republik di bawah
Mustafa Kemal Ataturk.
PERLUASAN WILAYAH
Perluasan wilayah dilakukan di darat dan laut.
Perluasan wilayah mencapai daratan Erofa,
Afrika dan Asia.
Ditaklukannya ibu kota kerajaan Romawi Timur
Konstatinopel yang kemudian dirubah nama
menjadi Istambul dan dijadikan Ibu Kota
Kerajaan pada masa Muhammad Al Fatih.
Wilayah laut meliputi Laut Tengah, Laut Hitam,
Laut Merah, Laut Arab, dan Teluk Persia di
Lautan Hindia.
Utara : Hongaria; Barat: Al Jazair; Selatan:
Haramain; Timur: Irak.
BASIS SOSIAL POLITIK DAN
TRADISI KEAGAMAAN
Kekuatan sosial politik Usmani terletak pada
aspek : sifat etnis Turki Berani, ketaatan kepada
pemimpin, kebebasan, kegigihan membela
keadilan, kerajinan bekerja dalam kebersamaan
dan ketaatan kepada agama.
Tampil sebanyak penyatu suku Turki.
Militer memiliki kedudukan yang sangat penting.
Militer terdiri dari Pasukan Janissari atau
Inkisariyah dan Taujiah serta armada laut.
Tradisi keagamaan cenderung sufistif.
Ada tiga aliran sufi, yaitu tarekat Maulawi,
Bektasi, dan Naksyabandiyah.
STRUKTUR PEMERINTAHAN TURKI USMANI
Sultan Usmani yang memiliki kekuasaan muthlak.
Sadrazam adalah perdana mentri yang
membantu tugas khalifah.
Gubernur atau Pasya sebagai wakil sultan di
wilayah kekuasaan
As Sanaziq adalah seorang bupati.
Terdapat Undang-Undang An Nizham Al Iqta
(Pertanahan; timar-ziamah), Qanun Nimah, al
Multaqa al Abhur (Hukum).
Pergantian sultan dengan sistem keturunan.
Kebanyakan putra mahkota adalah anal lelaki
sulung.
MASA KEEMASAN TURKI USMANI
Masa keemasan Turki Utsmani adalah
pada masa Sultan Sulaiman I (The
Great, The Magnificent, al Qanuni).
KEMAJUAN MASA TURKI USMANI
Meliputi semua bidang.
Keluasan wilayah darat maupun laut.
Kemajuan di bidang militer.
Kemanuan ekonomi perdagangan, hasi pajak,
dan peran sebagai negara penghubung antara
Timur dan Barat.
Maju di bidang bangunan fisik dan arsitektur.
Kemajuan dalam bidang agama.
Kesadaran masyarakat untuk mengabdi kepada
negara dengan beragam bentuk.
Dalam bidang keilmuan tidak begitu mengalami
kemajuan yang berarti.
KERUNTUHAN TURKI UTSMANI
Luasnya wilayah dengan keadaan
penduduk yang coraknya beragam etnis,
agama dan adat istiadat sehingga sulit
diatur dengan baik.
Peperangan dengan bangsa Eropa setelah
Sultan Sulaiman II (1687-1691 M).
Kekacauan dalam negeri akibat ulah para
Sultan Sendiri seperti yang dilakukan
Muhammad III bin Murad III (1595-1603
M) yang kejam terhadap semua saudara
laki-laki dan janda-janda ayahnya.
Kekalahan Usmani dari Negara Rusia pada
abad ke 18
KERUNTUHAN TURKI UTSMANI
Munculnya gerakan Wahabiyah di Arab
Saudi.
Perebutan Wilayah Irak dengan Dinasti
Safawi.
Kemerosotan di Bidang Ekonomi yang
diakibatkan oleh tingginya biaya perang.
Munculnya gerakan Nasionalisme Turki
yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Ataturk
yang pada tahun 1924 M berhasil
menggulingkan kerajaan Turki Utsmani
dan menggantinya menjadi Negara Turki
Modern dengan berbentuk Republik.
REFERENSI
Al Isy, Yusuf, Dinasti Umawiyah, Jakarta: Pustaka
Alkautsar, 1998.
Al Maududi, Abul A'la, Khilafah dan Kerajaan, Bandung:
Karisma, 2007.
Al-‘Usairy, Ahmad. Sejarah Islam. Jakarta: Akbar Media
Eka Sarana, 2003.
Armstrong, Karen, Sejarah Islam Singkat, Yogyakarta:
Elbanin Media, 2008.
Ja’farian, Rasul. Sejarah Islam Sejak Wafat Nabi SAW
hingga runtuhnya Dinasti Bani Umayah. Jakarta: Lentera,
2004.
Karim, M. Abdul, Sejarah Pemikiran dan Peradaban,
Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2007.
Langulung, Hasan, Asas-Asas Pendidikan Islam. Jakarta:
Pustaka Al-Husna, 1988.
Suwendi, Sejarah dan Pemikiran Pendidikan Islam.
Jakarta: Rajawali Pers. 2004.
Zuhairini, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi
Aksara, 2004.
REFERENSI
Mubarok, Jaih, Sejarah Peradaban Islam. Bandung:
Pustaka Bani Quraisy, 2004.
Rashad Shamsuddin, Mohd. Khulafa’Rasyidun & Daulah
Islamiyah. Kuala Lumpur: Al-Hidayah Publishers, 2003.
Shaban, M.A., Sejarah Islam. Jakarta: Citra Niaga
Rajawali, 1993.
Syalabi, A. Sejarah dan Kebudayaan Islam 2. Jakarta:
Pustaka al Husna Baru, 2003.
Chair, Abdul, Dinasti Umayyah, dalam Ensiklopedi
Tematis Dunia Islam Jilid 2 (Khilafah), Jakarta: Ichtiar
Baru Van Hoeve, t.t.
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Rajawali
Press, 2000.
Anonimous, A Concise History Of Islam (Sejarah Ringkas
Islam). Jakarta Djambaran, 1994.

Anda mungkin juga menyukai