NIM : 195100207111009
KELAS :U
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Ada tiga kerajaan yang memiliki kontribusi yang signifikan dalam kelanjutan pradaban
Islam di dunia barat.Kerajaan itu adalah Kerajaan Ustamani yang terletak di Negara Turki,
Kerajaan Safawi di Negara Iran, dan Kerajaan Mughal di Negara India.
Dimulai dari kekuasaan Islam yang mengalami kemunduran, hingga terjadi banyak
permasalahan.Hal ini memunculkan adanya Kerajaan Ustmani. Kemunculan kerajaan ini
dipelopori oleh Sultan Alauddin II. Terbentuknya Kerajaan Ustmani dibentuk oleh 3 tokoh
penting, yaitu Sultan Alauddin II, Arthagol, dan Ustmani. Ketiganya mempunyai perannya
masing-masing.
Bangsa Ustmani berasal dari klan Qabey (Turki). Pada awalnya bangsa ini bermukim di
Asia Tengah,lalu berpindah ke Barat karena desakan dari pasukan mongol. Mereka berkumpul
dengan bangsa Turki Soljug yang berada di dataran Asia kecil. Atas prakarsa Arthogol mereka
mengabdikan diri kepada Sultan Alauddin yang pada saat itu sedang berperang dengan
Bizantium. Alauddin akhirnya berhasil menang dengan bantuan bangsa Turki, lalu Alauddin
memberikan Arthogol wilayah tanah di Asia yang berbatasan dengan Bizantium. Arthogol
kemudian membangun perdikan dan berusaha untuk merebut wilayah Bizantium dimana Kota
sogud dijadikan sebagai pusat kekuasaannya.
Pada tahun 1289M, Arthogol meninggal dunia lalu digantikan oleh putranya yang
bernama Ustman. Ustman adalah pendiri kekhalifahan Ustmani yang memerintah pada tahun
1290M sampai 1326M. Pada tahun 1300M, Mongol menyerang Kerajaan Seljug,pada saat itu
Alauddin terbunuh.Kerajaan Seljug Rum terpecah menjadi kerajaan-kerajaan kecil, maka dari itu
Ustman menyatakan kemerekaan kekuasaan penuh atas wilayahnya dan terbentuklah Kerajaan
Ustmani.Pemerintahan Ustmani dikategorikn menjadi 5 periode,yaitu :
Kemajuan Peradaban
Pada saat dipimpin oleh Sulaiman,kerajaan Ustmani mencapai pucak kejayaannya. Pada
masa pemerintahannya,kerajaan ini mencapai batas-batas perluasannya.Pemerintahannya
mengutamakan bidang politik,militer,pemerintahan,dan pendidikan. Kemajuan di bidang sastra di
kerajaan Ustmani yaitu adanya 2 tokoh sastrawan,Evliys Celebi dan Katib Celebi. Sedangkan
kemajuan di bidang arsitektur adalah banyak bangunan dan seni kaligrafi seperti masjid al-
Muhammadi,masjid Agung Sulaiman,dan Majid Abu Ayyub al-Ansori.
Setelah kerajaan Ustmani mencapai kejayaan, berdirilah kerajaan Safawi yang pendirinya
bernama Ismail. Kerajaan ini berkuasa selama 2 abad dan dinisbahkan pada tarekat safawiyah
yang beraliran syiah.pendirinya yaitu Safiudin Ishaq (1252M-1334M). Ada 2 periode pada
kerajaan ini,yaitu periode pertama adanya pertentangan kesukuan yang sangat dominan
sedangkan periode kedua adalah banyaknya konflik internal suku dan kekuasaan politik.
Lama kelamaan para pengikut aliran ini berubah menjadi pasukan dengan fanatisme
tinggi yang menolak atau menentang setiap orang yang berpandangan berbeda. Junaidi berselisih
dengan suku turki. Persilisihan atau peperangan tersebut terus – menerus memacu semangatnya
untuk melakukan hal yang dianggapnya (Ajaran Syiah) meskipun pada akhirnya iya terbunuh.
Ismail adalah pendiri dinasti ini, merupakan cucu dari junaidi dan anaknya Haidar.
Selama dua ratus tahun terjadi perselisihan antara Syiah dan Sunni, mereka percaya bahwa tidak
ada pemerintahan yang dapat dianggap sah tanpa kehadiran imam tersembunyi. Pada zaman
ismail ,ismail memimpin pasukan Qizilbash Nakhchivan yang terjadi pada 1501 M dan akhirnya
berhasil menaklukan Tbriz.
Kemudian syah ismail membangun sebuah negara militer, namun sangat tergantung
kepada rakyat sipil dikarenakan merekalah yang menjakankan administrasi. Beberpa ulama
menybarkantradisi syiah lama yang sejati, mereka menybarkannya tidak hanya di iran melainkan
diseluruh dunia islam. Perdagangan mengalami kemunduran dan keadaan ekonomi semakin tidak
pasti, para syiah selanjutnya tidak memiliki potensi untuk itu dan kota ini menyerah tanpa syarat
pada Afghan.
Dua periode perkembangan ini amat penting karena memberikan ulama iran sebuah
kekuasaan yang tidak tertandingi. Pertama ketika nadir khan gagal membangun islam sunni di
iran, para ulama berkemuka meninggalkan imperium dan menetap dikota kota suci syiah. Kedua
selama masa Interregnum (jeda dalam suatu pemerintahan)setelah kematian nadir khan dan tidak
ada otoritas pusat di iran sampai Aqa’muhammad dari suku Turcoman Qajar,ulama mengalami
Power vacuum. Semenjak adanya kota Islahan, masjid shah serta munculnya Bahauddin al –
Syarei dan ilmuan lainnya merupakan bukti kongkrit terjadinya dinamika intelektual masa ini.
Kemunduran Safawiyyah pun dipengaruhi beberapa faktor yaitu: Ketidak cakapan pemimpin
serta adanya dekadensi moral para pemimpin, Lemahnya sistem pemerintahan dan pertahanan
keamanan ,Gagalnya kebijakan sentralisasi pemerintahan dan ekonomi, Komflik berkepanjangan
dengan kerajaan utsmani, dan Adanya konflik internal di kalangan keluarga istana tentang
perebutan kekuasaan.
Kemajuan Peradaban
Pada kerajaan Safawi,kejayaan dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan mencapai
puncaknya pada masa Syah Abbas I. Keberhasilan juga diperoleh dalam bidang keagamaan dan
pendidikan dan dapat dilihat hasilnya dengan membangun 162 masjid dan 48 pusat
pemerintahan.Selain itu,dinasti Safawi juga mengembangkan ilmu pengetahuan,termasuk dalam
bidang ilmu filsafat yangkini terus berkembang sampai zaman modern.Perkembangan ilmu
pengetahuan inilah yang membuat kerajaan ini unggul jika dibandingkan dengan kerajaaan
semasa.Disammping itu, berkembang juga aliran filsafat peripatetic meneruskan tradisi pemikiran
Aristoteles da al-Farabi,serta filsafat Ishraqi yang mendapat inspirasi dari Sahrawardi.
Pemerintahan selanjutnya dipimpin oleh cucu Akbar yaitu Syah Jihan pada tahun 1627 M.
Beliau tetap menjalankan tradisi kakeknya yaitu membaurkan muslim dengan gaya arsitektur
hindu.Dua abad kemudian Inggris mengakhiri kekuasaan keturunan Shah Jihan pada tahun
1857.Raja dan keturunan putra putranya ditembak mati oleh Hodson dan di elu elukan sebagai
pahlawan. Hubungan dinasti Mughal dengan hindunisme mulai menciptakan suat permasalahan
yang besar. Dua model politik yang berbeda dan bertentangan muncul dalam dinasti Mughal,
yaitu yang pertama perpaduan dengan hinduisme, bentuk akomodasi,setidak tidaknya dibidang
kebudayaan jika bukan pada taraf agama, dan yang kedua adalah penolakan hinduisme secara
keseluruhan.
Kemajuan Peradaban
Kerajaan Mughal tidak hanya berpengaruh dalam penyebaran Islam di India, namun juga
berpengaruh dalam pengembangan pendidikan,seni,ekonomi,dan arsitektur. Pengembangan
tersebut tentunya dikarenakan peran para pemimpinnya, yaitu raja
Babur,Humayun,Akbar,Jahangir,dan Syah Jihan. Pada bidang pendidikan, kerajaan Mughal
banyak melahirkan penulis serta banyak buku yang muncul dikarenakan adanya institusi khaqah.