Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

Praktikum6.Respirasi dan Fotosintesis


1. Jelaskan mechanism perubahan warna indikator phenol red dalam pengujian zat sisa
CO2 dalam respirasi!
Mekanisme perubahan warna pada phenol red:
C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O + Energi
Indikator phenol red atau dikenal sebagai phenolsulfonphthalein. Indikator phenol red
jika ditambahkan asam akan bereaksi dengan berubah warna menjadi orange
kekuningan dan jika ditambahkan basa akan berubah warna menjadi merah. Pada
proses respirasi, akan dihasilkan gas H2O dan gas CO2 yang bereaksi membentuk
HCO3- yang merupakan asam lemah dan apabila beraksi dengan indikator phenol red
dalam ruang tertutup akan membentuk kompleks warna orange kekuningan dengan
range pH 6,8 – 7.

2. Jelaskan analisa prosedur respirasi dari awal sampai akhir. Ketik ulang DHP respirasi
dan bandingkan dengan literatur!
Untuk melakukan uji respirasi, pertama siapkan terlebih dahulu alat dan bahan
yang diperlukan. Bahannya antara lain, kecambah matang, kecambah segar, ragi
mentah, ragi matang, jangkrik hidup, jangkrik mati, baut dan reagen phenol red
sebagai indikator perubahan warna. Phenol red ini berwarna orange. Jika phenol red
ini bereaksi dengan H2O dan CO2 maka akan terbentuk HCO3- (asam lemah) yang
nantinya akan membentuk kompleks warna orange kekuningan pada ruang tertutup.
Alatnya 7 buah tabung reaksi yang digunakan sebagai tempat perlakuan, penyumbat
(dari kapas) untuk menyumbat tabung reaksi, plastik untuk menutup penyumbat dan
pipet tetes untuk memindahkan phenol red dari botol ke dalam tabung reaksi. Pada
masing-masing tabung reaksi diberi label sesuai dengan bahan-bahan tadi dan sisakan
1 tabung reaksi sebagai perlakuan kontrol. Setelah diberi label, masing-masing tabung
reaksi diisi phenol red menggunakan pipet tetes. Phenol red yang dimassukkan adalah
sebanyak satu kali pipet. Dalam memasukkan phenol red kedalam tabung reaksi,
diharapkan tidak mengenai diding tabung reaksi. Kemudian masukkan 1 buah baut
pada masing-masing tabung reaksi secara perlahan, hal ini dilakukan supaya phenol
red tidak muncrat mengenai dinding tabung reaksi, apabila phenol red masih
mengenai dinding tabung reaksi maka dinding tabung reaksi dipersihkan dengan tisu
menggunakan bantuan pengaduk, setelah itu masukkan mur. Fungsi dari pemberian
baut dan mur ini adalah supaya bahan tidak bersinggungan secara langsung dengan
larutan phenol red. Selanjutnya masukkan bahan kecambah mentah ke dalam tabung
reaksi yang telah diberi label, kemudian sumbat menggunakan kapas hingga tertutup
rapat (tidak ada udara yang masuk). Lakukan langkah serupa pada tabung reaksi lain
menggunakan bahan yang berbeda-beda. Dan untuk tabung reaksi yang berfungsi
sebagai kontrol, tidak perlu dimasukkan bahan lagi melainkan hanya diisi dengan baut
dan phenol red kemudian disumbat dengan kapas. Setelah ketujuh tabung reaksi
selesai diisi dan ditutup, simpan ketujuh tabung reaksi tersebut pada ruangan gelap
selama 40 menit. Tujuan disimpan pada ruangan gelap adalah karena pada proses
respirasi tidak membutuhkan cahaya matahari dan selain itu, dikhawatirkan terjadi
fotosintesis pada kecambah. Setelah 40 menit keluarkan tabung rekasi dari ruangan
gelap dan amati perubahan warna yang terjadi.

DHP Uji Respirasi


No. Sampel Warna awal phenol red Perubahan warna phenol red
1 Jangkrik hidup Merah Orange Merah Orange
2 Jangkrik mati Merah Orange Merah Orange
3 Kecambah segar Merah Orange Orange pudar
4 Kecambah matang Merah Orange Merah Orange
5 Gula ragi segar Merah Orange Orange pudar
6 Gula ragi matang Merah Orange Merah Orange
7 Perlakuan kontrol Merah Orange Merah Orange

Pada literatur dijelakan bahwa phenol red jika bereaksi dengan H2O dan CO2
pada ruang tertutup akan menghasilkan asam lemah yaitu HCO3- dan juga
menghasilkan kompleks warna orange kekuningan (Rushayati, 2007). Phenol red ini
berfungsi sebagai indikator perubahan warna untuk mengetahui apakah pada sampel
mengalami respirasi atau tidak. Sampel positif mengalami respirasi jika phenol red
berubah menjadi warna orange cerah dan sampel negatif mengalami repirasi jika
phenol red berubah warna menjadi orange gelap maupun merah. Pada proses repirasi
yang dibutuhkan adalah gas O2 sehingga padasampel hidup atau segar membutuhkan
O2 maka proses respirasi akan terjadi. Sehingga berdasarkan pada DHP kecambah
segar dan gula ragi segar sudah benar jika pada hasil uji berwarna orange pudar
karena kecambah segar dan gula ragi segar masih hidup dan membutuhkan O2 untuk
berespirasi. Sedangkan pada jangkrik mati, kecambah matang, dan gula ragi matang
juga sudah benar berwarna merah orange karena sampel tersebut merupakan sampel
mati dan tidak membutuhkan O2 lagi. Sedangkan pada jangkrik hidup seharusnya
berwarna orange pudar (karena sampel hidup dan masih perlu O2 untuk respirasi),
namun hasil yang didapakan adalah merah keorangean. Hal ini dapat terjadi karena
beberapa sebab. Seperti pada prosedur perlakuan yang kurang benar yaitu pada proses
memasukkan sampel ke dalam tabung reaksi, sampel tidak boleh terkena langsung
pada phenol red, kemudian tidak rapatnya sumbatan kapas yang digunakan.

3. Jelaskan mekanisme kerja amilum dan reaksi antara amilum dengan iodine
Mekanisme kerja uji amilum yaitu jika sampel yang sudah ditetesi oleh iodine
berubah warna menjadi biru kehitaman atau ungu kehitaman maka sampel tersebut
positif mengandung amilum. Sebaliknya jika setelah ditetesi dengan iodine sampel
tidak berubah warna, maka sampel tersebut negatif mengandung amilum.
Reaksinya yaitu:
Sampel + iodine biru kehitaman positif amilum
Sampel + iodine warna tetap negatif amilum

4. Jelaskan analisis prosedur uji sach fotosintesis. Kemudian gambar dan bahas DHP dan
bandingkan dengan literatur!
Untuk melakukan uji fotosintesis terlebih dahulu siapkan alat dan bahan yang
diperlukan. Bahannya yaitu daun yang bagian atasnya sudah ditutup oleh alumunium
foil selama 2 hari, alkohol, akuades. Sedangkan alatnya beker glass, kompor listrik,
penjepit, tabung reaksi, tisu dan pengaduk. Selanjutnya alumunium foil pada daun
dilepas, kemudian gambarkan bentuk daun pada DHP selanjutnya dan daun diremas-
remas agar daun layu dan pori-pori daun terbuka sehingga pelarutan klorofil mudah.
Kemudian panaskan akudes pada beker glass dengan menggunakan kompor listrik
hingga mendidih. Setelah mendidih masukkan daun ke beker glass tersebut dan aduk
menggunakan spatula, perebusan ini dilakukan selama 5-10 menit. Perebusan ini
bertujuan untuk melarutkan kotoran yang ada pada daun dan membuka pori-pori
daun. Kemudian angkat daun dan keringkan. Setelah itu isi tabung reaksi dengan
sedikit alkohol kemudian daun dilipat lalu dimasukkan ke tabung reaksi. Lalu jepit
tabung reaksi tersebut menggunakan penjepit kemudian masukkan ke beker glass tadi.
Rebus daun tersebut selama 5 menit. Setelah itu angkat dan keluarkan daun dari
tabung reaksi, kemudian keringkan menggunakan tisu. Perebusan ini betujuan untuk
melarutkan klorofil. Selanjutnya rebus daun kembali pada beker glass. Perebusan ini
bertujuan yntuk melarutkan sisa alkohol yang menempel pada daun.Perebusan ini
dilakukan selama 15-30 detik. Kemudian keringkan daun menggunakn tisu, setelah itu
letakkan daun pada cawan petri lalu tetesi dengan iodine pada semua bagian daun
(termasuk pada bagian yang ditutup alumunium foil tadi). Setelah itu amati perubahan
warna yang terjadi pada daun.

DHP Uji Sach


Gambar daun sebelum diberi perlakuan Gambar daun setelah diberi perlakuan

Keterangan: Keterangan:
Warnanya ungu kemerahan Warna setelah perlakuan hijau
kecoklatan.
Daun ada yang bolong.
Ada bagian daun yang warnanya ungu
kehitaman.
Seperti terdapat garis pemisah pada daun
antara yang bekas ditutupi aluminium foil
dengan yang tidak ditutupi.
Setelah ditetesi dengan iodine warna bagian daun yang tidak tertutupi
alumunium foil adalah coklat. Sedangkan warna bagian daun yang tertutupi
alumunium foil adalah coklat muda atau hijau muda. Menurut literatur, pada uji sach
jika daun yang sudah direbus ditetesi oleh iodine akan berwarna biru kehitaman atau
ungu kehitaman karena mengandung amilum. Warna biru kehitaman atau ungu
kehitaman didapatkan pada bagian daun yang tidak tertutupi. Hal ini disebabkan
karena untuk menghasilkan amilum, daun harus berfotosintesis dan harus
mendapatkan cahaya matahari (Syamsuri, 2010). Berdasarkan literatur tersebut,
percobaan yang dilakukan sudah benar walaupun terdapat sedikit perbedaan. Karena
antara daun yang ditutpi aluminium foil dengan daun yang tidak ditutupi terdapat
perbedaan warna. Bagian yang tidak ditutupi berwarna hijau kecoklatan tua. Daun
yang ditutupi berwarna hijau atau coklat muda dengan beberapa bagian berwarna
ungu kehitaman. Perbedaan hasil dengan literatur yaitu, bahwa seharusnya daun yang
tidak ditutupi berwarna biru kehitaman atau ungu kehitaman secara menyeluruh,
sedangkan pada percobaan yang kami lakukan daun yang tidak ditutup berwarna hijau
kecoklatan tua dan hanya sedikit yang berwarna ungu gelap. Hal ini dapat terjadi
karena beberapa faktor, seperti pigmen awal daun dan penyerapan cahaya matahri.
Pigmen awal daun yang kita teliti adalah ungu kemerahan, kemungkinan pigmen ini
tidak dapat menyerap cahaya matahri dengan sempurna.
Menurut literatur, cahaya matahari merupakan komponen penting dari proses
fotosintesis selain ketersediaan CO2 yang cukup. Karena cahaya matahari membantu
dalam proses reaksi terang pada fotosintesis untuk membentuk energi dalam bentuk
ATP. Semakin banyak daun mendapatkan penyinaran dari cahaya matahari maka
intensitas untuk melakukan fotosintesis juga akan semakin cepat dan tinggi.

5. Mencari literatur mengenai percobaan uji sachs pada daun Coleus sp. Merah dan
hijau. Bandingkan dengan literatur!
Pada daun coleus hijau pigmen yang dominan adalah klorofil sehingga
memberikan warna hijau pada daun. Sedangkan pada daun coleus merah pigmen yang
dominan adalah anthocyanin sehingga memberikan pigmen warna merah pada daun.
Sedangkan menurut literatur, fotosintesis akan berlangsung maksimal jika daun
mengandung banyak klorofil (zat hijau daun), karena pigmen klorofil lebih mudah
untuk menyerap cahaya matahari daripada pigmen yang lain sehingga proses
fotosintesis dapat berlangsung (Cromer, 2005). Sehingga dapat diketahui bahwa
fotosintesis pada daun Coleus hijau akan lebih maksimal daripada pada daun coleus
merah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa uji amilum pada daun Coleus hijau akan
berwarna biru kehitaman sedangkan pada daun coleus tidak akan berwarna biru
kehitaman sepekat pada daun coleus hijau melainkan agak lebih terang.

Daun coleus hijau Daun coleus merah


Faktor yang membedakan hasil uji amilum pada kedua jenis dau tersebut adalah,
jenis pigmen dominan yang terkandung pada kedua jenis daun tersebut. Pada daun
coleus hijau pigmen dominannya adalah klorofil, sehingga proses fotosintesis dapat
berjalan maksimal. Sedangkan pada daun coleus merah pigmen dominannya adalah
anthocyanin walaupun juga terdapat pigmen klorofil dalam jumlah yang sedikit.
Karena faktor itulah yang menyebabkan perbedaan pada uji amilum pada kedua jenisa
daun tersebut.

Kesimpulan
Prinsip pengujian respirasi dengan hewan adalah menguji terjadinya respirasi
pada sampel hewan, dimana hasil uji respirasi adalah H2O dan CO2 yang bereaksi
membentuk HCO3- (bersifat asam lemah). Apabila bereaksi dengan phenol red dalam
ruang tertutup akan membentuk komplek orange pudar dengan pH 6,8-7. Sedangkan
Prinsip pengujian respirasi dengan larutan gula ragi adalah menguji terjadinya
respirasi pada larutan gula ragi, dimana hasil uji respirasi adalah H2O dan CO2 yang
bereaksi membentuk HCO3- (bersifat asam lemah). Apabila bereaksi dengan phenol
red dalam ruang tertutup akan membentuk komplek orange pudar dengan pH 6,8-7.
Adapun prinsip pengujian fotosintesis dengan uji sach adalah menguji
terjadinya fotosintesis pada daun yang ditandai dengan perubahan warna pada daun
tersebut setelah ditetesi iodin. Dimana bagian daun yang menghasilkan amilum akan
membentuk kompleks warna biru kehitaman atau ungu kehitaman. Sedangkan bagian
yang tidak menghasilkan amilum tidak akan berubah warna menjadi kompleks warna
tersebut.
Percobaan uji respirasi dan uji fotosintesis ini bertujuan untuk mengetahui
perubahan warna indikator dari phenol red (respirasi) dan indikator iodine
(fotosintesis) untuk menegtahui apakah pada sampel yang diuji melakukan proses
respirasi dan fotosintesis. Dari percobaan uji respirasi dan uji amilum fotosintesis
dapat disimpulkan bahwa prinsip uji phenol red atau respirasi adalah phenol red akan
berubah menjadi orange pudar (terjadi respirasi) jika phenol red bereaksi dengan CO2
dan H2O yang dihasilkan oleh makhluk hidup. Sedangkan prinsip uji sachs (uji
amilum) yaitu jika daun yang ditetesi oleh iodine berubah menjadi biru kehitaman
atau ungu kehitaman maka daun tersebut positif melakukan fotosintesis sehingga
menghasilkan amilum (ditunjukkan oleh perubahan warna daun menjadi biru
kehitaman atau ungu kehitaman).
Berdasarkan percobaan respirasi diperoleh hasil bahwa kecambah segar dan
gula ragi segar melakukan respirasi (warna phenol red nya berubah menjadi orange
pudar). Lalu jangkrik mati, gula ragi matang, kecambah matang dan kontrol tidak
melakukan respirasi (warna phenol red nya merah keorenan). Sedangkan perlakuan
respirasi gagal terjadi pada jangkrik hidup (warna phenol red nya merah keorangean),
seharusnya orange pudar. Kemudian pada percobaan fotosintesis diperoleh hasil yang
bahwa antara daun yang ditutupi aluminium foil dengan yang tidak ditutupi memiliki
perbedaan warna, kemudian pada bagian yang tidak ditutupi berwarna hijau
kecoklatan tua dengan beberapa bagian berwarna ungu kehitaman(membuktikan
adanya amilium) sedangkan bagian yang ditutupi berwana hijau atau coklat muda.
Daftar Pustaka Tambahan
Cromer. 2005. Biologi Umum. Jakarta: Erlangga.
Rushayati, S. 2007. Mengenal Keanekaragaman Hayati. Jakarta: Grasindo.
Syamsuri, I. 2010. Biologi. Jakarta: Erlangga.
LOG BOOK PRAKTIKUM BIOLOGI
BAB VI
RESPIRASI DAN FOTOSINTESIS

 TujuanPraktikum
Membuktikan dihasilkannya CO2 selama respirasi
Membuktikan perlunya sinar matahari dan klorofil dalam fotosintesis
 AlatdanBahan
Alat
- Tabungreaksi + sumbat
- Sekrup
- Cawan petri
- Beaker glass
- Komporlistrik
- Spatula
- Penjepit
Bahan
- Larutan iodine
- Larutan phenol red
- Alumunium foil
- Daun
- Kecambahsegardanmatang
- Jangkrikmatidanhidup
- Ragimatangdanmentah
No. Hari/Tanggal/Wak Kegiatan Hasil
tu

1. Rabu / 13 Mei Untuk melakukan uji respirasi, pertama Kecambah segar dan gula
2015/ 12.30 sampai siapkan terlebih dahulu alat dan bahan ragi segar berwarna
selesai yang diperlukan. Bahannya antara lain, orange pudar. Jangkrik
kecambah matang, kecambah segar, ragi mati, jangkrik hidup,
mentah, ragi matang, jangkrik hidup, kecambah matang, dan
jangkrik mati, baut dan reagen phenol red gula ragi matang
sebagai indikator perubahan warna. Phenol berwarna merah orange .
red ini berwarna orange. Jika phenol red
ini bereaksi dengan H2O dan CO2 maka
akan terbentuk HCO3- (asam lemah) yang
nantinya akan membentuk kompleks warna
orange kekuningan pada ruang tertutup.
Alatnya 7 buah tabung reaksi yang
digunakan sebagai tempat perlakuan,
penyumbat (dari kapas) untuk menyumbat
tabung reaksi, plastik untuk menutup
penyumbat dan pipet tetes untuk
memindahkan phenol red dari botol ke
dalam tabung reaksi. Pada masing-masing
tabung reaksi diberi label sesuai dengan
bahan-bahan tadi dan sisakan 1 tabung
reaksi sebagai perlakuan kontrol. Setelah
diberi label, masing-masing tabung reaksi
diisi phenol red menggunakan pipet tetes.
Phenol red yang dimassukkan adalah
sebanyak satu kali pipet. Dalam
memasukkan phenol red kedalam tabung
reaksi, diharapkan tidak mengenai diding
tabung reaksi. Kemudian masukkan 1 buah
baut pada masing-masing tabung reaksi
secara perlahan, hal ini dilakukan supaya
phenol red tidak muncrat mengenai
dinding tabung reaksi, apabila phenol red
masih mengenai dinding tabung reaksi
maka dinding tabung reaksi dipersihkan
dengan tisu menggunakan bantuan
pengaduk, setelah itu masukkan mur.
Fungsi dari pemberian baut dan mur ini
adalah supaya bahan tidak bersinggungan
secara langsung dengan larutan phenol red.
Selanjutnya masukkan bahan kecambah
mentah ke dalam tabung reaksi yang telah
diberi label, kemudian sumbat
menggunakan kapas hingga tertutup rapat
(tidak ada udara yang masuk). Lakukan
langkah serupa pada tabung reaksi lain
menggunakan bahan yang berbeda-beda.
Dan untuk tabung reaksi yang berfungsi
sebagai kontrol, tidak perlu dimasukkan
bahan lagi melainkan hanya diisi dengan
baut dan phenol red kemudian disumbat
dengan kapas. Setelah ketujuh tabung
reaksi selesai diisi dan ditutup, simpan
ketujuh tabung reaksi tersebut pada
ruangan gelap selama 40 menit. Tujuan
disimpan pada ruangan gelap adalah
karena pada proses respirasi tidak
membutuhkan cahaya matahari dan selain
itu, dikhawatirkan terjadi fotosintesis pada
kecambah. Setelah 40 menit keluarkan
tabung rekasi dari ruangan gelap dan amati
perubahan warna yang terjadi.
Uji fotosintesis
Untuk melakukan uji fotosintesis terlebih
dahulu siapkan alat dan bahan yang
diperlukan. Bahannya yaitu daun yang
bagian atasnya sudah ditutup oleh
alumunium foil selama 2 hari, alkohol, Setelah ditetesi iodine
akuades. Sedangkan alatnya beker glass, pada seluruh bagian
kompor listrik, penjepit, tabung reaksi, tisu daun. Antara daun yang
dan pengaduk. Selanjutnya alumunium foil ditutpi aluminium foil
pada daun dilepas, kemudian gambarkan dengan daun yang tidak
bentuk daun pada DHP selanjutnya dan ditutupi terdapat
daun diremas-remas agar daun layu dan perbedaan warna. Bagian
pori-pori daun terbuka sehingga pelarutan yang tidak ditutupi
klorofil mudah. Kemudian panaskan berwarna hijau
akudes pada beker glass dengan kecoklatan tua. Daun
menggunakan kompor listrik hingga yang ditutupi berwarna
mendidih. Setelah mendidih masukkan hijau atau coklat muda
daun ke beker glass tersebut dan aduk dengan beberapa bagian
menggunakan spatula, perebusan ini berwarna ungu
dilakukan selama 5-10 menit. Perebusan kehitaman
ini bertujuan untuk melarutkan kotoran
yang ada pada daun dan membuka pori-
pori daun. Kemudian angkat daun dan
keringkan. Setelah itu isi tabung reaksi
dengan sedikit alkohol kemudian daun
dilipat lalu dimasukkan ke tabung reaksi.
Lalu jepit tabung reaksi tersebut
menggunakan penjepit kemudian
masukkan ke beker glass tadi. Rebus daun
tersebut selama 5 menit. Setelah itu angkat
dan keluarkan daun dari tabung reaksi,
kemudian keringkan menggunakan tisu.
Perebusan ini betujuan untuk melarutkan
klorofil. Selanjutnya rebus daun kembali
pada beker glass. Perebusan ini bertujuan
yntuk melarutkan sisa alkohol yang
menempel pada daun.Perebusan ini
dilakukan selama 15-30 detik. Kemudian
keringkan daun menggunakn tisu, setelah
itu letakkan daun pada cawan petri lalu
tetesi dengan iodine pada semua bagian
daun (termasuk pada bagian yang ditutup
alumunium foil tadi). Setelah itu amati
perubahan warna yang terjadi pada daun.
 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan respirasi diperoleh hasil bahwa kecambah segar dan gula ragi
segar melakukan respirasi (warna phenol red nya berubah menjadi orange pudar).
Lalu jangkrik mati, gula ragi matang, kecambah matang dan kontrol tidak melakukan
respirasi (warna phenol red nya merah keorenan). Sedangkan perlakuan respirasi
gagal terjadi pada jangkrik hidup (warna phenol red nya merah keorangean),
seharusnya orange pudar. Kemudian pada percobaan fotosintesis diperoleh hasil yang
bahwa antara daun yang ditutupi aluminium foil dengan yang tidak ditutupi memiliki
perbedaan warna, kemudian pada bagian yang tidak ditutupi berwarna hijau
kecoklatan tua dengan beberapa bagian berwarna ungu kehitaman(membuktikan
adanya amilium) sedangkan bagian yang ditutupi berwana hijau atau coklat muda.
 Saran
Waktu praktikum perlu ditambah agar mendapatkan hasil praktikum yang maksimal.
Selain itu hendak nya format laporan sesuai dengan yang ada di LKP agar tidak
membingungkan praktikan.

Praktikan AsistenPraktikum

(KHAIRY FADHILAH) ( KHAIRUNNISA N )


Hasil Uji Fotosintesis

Hasil Uji Respirasi

Anda mungkin juga menyukai